Anda di halaman 1dari 4

Nama : Lasera Apriana

NIM : 1805112399
Kelas : Mikologi
Buat Ringkasan Dalam Tabel Untuk Klasisfikasi FUNGI berdasarkan Slide yang telah ibu
berikan. Buat pengelompokan jamur, ciri cirinya, dan cara reproduksinya baik secara asex dan
secara sexual.
No Klasifikasi Jamur Ciri-ciri Reproduksi
.
1. Chytridiomycota  Sebagian besar hidup di air Reproduksi jamur divisi ini
Chytridiomycota adalah jamur  Beberapa bersifat saprofitik yaitu dengan melakukan
yang bereproduksi dengan  Bersifat parasit pada perkembangbiakan secara
zoospora. Divisi ini sering invertebrata di air aseksual dengan membentuk
disebut sebagai peralihan antara  Mendapatkan nutrisi dengan zoospora berinti satu dan
protista dan fungi. cara absorpsi berflagel yang muncul di
Chytridiomycota dinyatakan ujung belakang. Spora ini
 Dinding sel tersusun atas
termasuk ke dalam kingdom dibentuk pada sporangium.
senyawa chitin
fungi setelah membandingkan yang diawali dengan
 Memiliki hifa senositik
susunan DNA pada divisi peleburan planogamet,
tersebut. Contoh chytridiomycota  Bereproduksi dengan
peleburan gametangium, dan
adalah Synchytrium membentuk zoospora
persatuan antar hifa atau sel
endobioticum (patogen pada berflagel
yang bersesuaian.
umbi kentang), Chytridium, dan
Physoderma maydis (noda pirang
pada jagung). 
2. Zygomycotina   Memiliki hifa soenositik Reproduksi aseksual jamur
Zygomycota adalah jamur yang (bersekat dan tidak bersekat) Zygomycota dilakukan tanpa
menggunakan zigosporangium  Alat reproduksi seksual proses plasmogami atau
sebagai alat reproduksi seksual berupa zigosporangium kariogami, melainkan dengan
dan zigospora sebagai hasil  Membentuk zigospora langsung membentuk
reproduksi seksual. Selain itu,  Dinding sel tersusun dari zat sporangium dari hifa haploid.
zygomycota juga dapat kitin Sporangium ini kemudian
melakukan reproduksi aseksual akan membentuk spora
 Hidup saprofit
dengan fragmentasi miselium dengan pembelahan mitosis,
 Miselium bercabang banyak
atau spora aseksual (spora yang akan tersebar dan
vegetatif) yang dihasilkan oleh  Mempunyai haustoria
membentuk individu baru
sporangium. Contoh zygomycota  Tidak memiliki zoospore
dengan sifat genetis yang
adalah Rizopus stolonifer,  Spora berupa sel-sel identik.
Rhizopus oligosporus (jamur berdinding
tempe), dan Rhizopus oryzae
(jamur tapai).
3. Glomeromycota  Kelompok jamur yang Reproduksi. Glomeromycota
Glomeromycota merupakan bersimbiosis dengan tanaman umumnya memiliki miselium
kelompok jamur yang sebagian membentuk Mikoriza senositik (kadang-kadang
besar bersimbiosis dengan Arbuskular (Arbuskular : sedikit septat) dan
tanaman yaitu membentuk tempat pertukaran makanan bereproduksi secara aseksual
mikoriza arbuskuler. Mikoriza antara jamur dengan tanaman dengan perkembangan blastik
merupakan bentuk jamur yang inang ) dari ujung hifa untuk
hidup dan bersimbiosis pada akar  Obligat biotrop (parasit pada menghasilkan spora
tanaman tingkat tinggi. Mikoriza tumbuhan hidup ) (glomerospora) dengan
membentuk hifa khusus yang  Asexual(membentuk spora diameter 80–500 μm. Pada
tumbuh membentuk miselium diluar inang) dan sexual sebagian Glomeromycota,
yang melingkupi ujung akar. (Gigaspora) spora kompleks terbentuk di
Beberapa jenis tanaman pertanian  Tidak bersepta (non-septa) dalam terminal saccule.
bergantung pada mikoriza untuk  Dinding hifa mengandung
dapat tumbuh optimal. kitin, chitosan dan
polyglucuronic asam.
Glomeromycota mula-mula  Menghasilkan spora
termasuk dalam kingdom multinukleat berukuran besar
Zygomycota, tetapi Walker dan dan berdinding tebal /
Schubler pada tahun 2002 klamidospora
memisahkannya menjadi
kingdom tersendiri karena
terdapat perbedaan dengan
Zygomycota. 

4. Ascomycotina  Hifa bersekat Reproduksi seksual pada


Ascomycota adalah jamur yang  Alat reproduksi seksual berupa ascomycota uniseluler diawali
berkembang biak dengan askus konjugasi (penyatuan 2 sel
membentuk spora di dalam selnya  Umumnya hidup saprofit haploid yang berbeda jenis).
yang disebut askus. Askus  Perkembangbiakan secara Hasil penyatuan itu akan
berbentuk seperti kantung kecil. aseksual dilakukan dengan membentuk zigot. Kemudian
Alat reproduksi aseksual berupa pembentukan konidium, zigot tersebut akan tumbuh
hifa. Contoh ascomycota adalah fragmentasi, dan pertunasan menjadi askus diploid. Inti
Saccharomyces cerevisiae  Memiliki banyak inti sel dari askus diploid tersebut
(fermentasi alkohol) dan  Sebagian besar multiseluler akan membelah secara miosis
Aspergillus flavus (penghasil serta menghasilkan 4 inti
 Spora tidak berflagela
racun aflatoksin). haploid.
 Bentuk tubuh seperti mangkuk

5. Basidiomycotina  Hifa bersekat Basidiomycota bereproduksi


Basidiomycota adalah jamur yang  Multiseluler melalui dua cara yakni
bereproduksi aseksual dengan  Vegetatifnya memiliki satu inti seksual dan aseksual.
membentuk spora di atas sel yang haploid Alat reproduksi seksual
disebut basidium. Reproduksi  Memiliki basidiokarp berupa basidium. Di dalam
seksual dilakukan dengan  Badan buah berbentuk seperti basidium terjadi peleburan
membentuk spora konidia. payung atau kuping inti serta meiosis yang
Contoh basidiomycota adalah  Umumnya hidup saprofit menghasilkan empat spora
Volvariella volvacea (bahan seksual haploid yakni
 Beberapa jenis dapat dijadikan
makanan),  Puccinia graminis basidiospora.
sumber makanan
(penyakit pada tebu), dan Tahapan pembentukan
Ustilago scitamanae (parasit pada basidiospora pada
Graminae). Basidiomycota adalah sebagai
berikut:
1. Dua hifa haploid berbeda
yakni hifa (+) dan hifa (-)
bertemu.
2. Kemudian kedua hifa itu
melakukan plasmogami
yaitu penyatuan sel
dimana proses tersebut
menghasilkan hifa
dikarion atau berinti
ganda.
3. Hifa diploid dikarion
tumbuh menjadi miselium
haploid.
4. Miselium haploid akan
tumbuh dan menghasilkan
badan buah basidiokarp.
5. Lalu terjadi kariogami di
ujung hifa basidiokarp
yang menyebabkan
terbentuknya basidium
berinti diploid (2n)
6. Di dalam basidium terjadi
pembelahan secara
meiosis oleh inti diploid
dengan hasil empat inti
haploid.
7. Pada ujung basidium
terbentuk 4 sterigma.
Keempat inti haploid tadi
bergerak masuk ke
masing-masing sterigma
kemudian berkembang
menjadi basidiospora.
8. Jika basidium telah
matang, basidiospora
akan terlepas dan jatuh di
tempat yang sesuai.
9. Basidiospora pun
akhirnya tumbuh menjadi
hifa haploid.
Sedangkan reproduksi
aseksual Basidiomycota
dilakukan dengan cara hifa
haploid membentuk struktur
konidia melalui pembelahan
mitosis yang menghasilkan
konidiospora. Selanjutnya
spora akan diterbangkan oleh
angin.
Konidia akan berkecambah
menjadi hifa haploid jika
jatuh di kondisi lingkungan
menguntungkan.
6. Deuteromycotina  Hifa bersekat Reproduksi aseksual terjadi
Deuteromycetes/deuteromycota/d  Reproduksi aseksual dengan dengan menghasilkan konidia
euteromycotina adalah jamur konidia serta menghasilkan hifa
yang belum diketahui proses  Dinding sel terbuat dari zat khusus yang disebut
reproduksi seksualnya. kitin konidiofor.
Reproduksi aseksual dilakukan Walaupun tidak mempunyai
dengan konidia. Contoh reproduksi seksual, namun
deuteromycetes adalah rekombinasi genetiknya masih
Aspergillus wenti, Tinea bisa terjadi, sehingga disebut
versicolor, dan Trichophyton denagn paraseksualitas. Siklus
paraseksual ini adalah proses
mengirim materi genetik
tanpa lewat pembelahan
meiosis serta perkembangan
dari struktur seksual.

Anda mungkin juga menyukai