MEMAHAMI MIKROORGANISME
(JAMUR,VIRUS,PROTISTA DAN
BAKTERI)
JAMUR ( FUNGI)
Jamur (fungi) merupakan yang
bersifat eukariotik dan tidak
berklorofil. jamur (fungi)
reproduksi secara aseksual
menghasilkan spora, kuncup, dan
fragmentasi. Sedangkan secara
seksual dengan zigospora,
askospora, dan basidiospora.
Jamur (fungi) hidup ditempat-
tempat lembap, air laut, air tawar,
ditempat yang asam dan
bersimbosis dengan ganggang
membentuk lumut (lichenes).
PERBEDAAN PROKARIOTIK
DAN UEKARIOTIK
1. Zygomycota
Zygomycota adalah Salah satu jenis Fungi (Jamur) yang memiliki bentuk
Spora dengan berdinding tebal (Zygospora). Organisme ini pada umumnya,
tumbuh berkembang pada daratan sebagai Saprofit yang tidak memiliki
Klorofil, memiliki Hifa yang tidak bersekat (Septum) dan memiliki banyak Inti
Sel. Baca Juga Lengkap : Zygomycota
Contoh Ascomycota :
Contoh Basidiomycota :
Contoh Deuteromycota
Protista adalah kingdom yang terdiri dari satu sel atau banyak
sel dan memiliki membrane inti (organisme eukariot) serta
bersel tunggal. Protista dapat di kelompokkan menjadi tiga
bagian yaitu menyerupai hewan (protozoa), menyerupai
tumbuhan (Ganggang) dan menyerupai jamur. Sebagian besar
Protista hidup di air, karena tidak memiliki pelindung untuk
menjaga tubuhnya dari hawa kering.
FILUM FLAGELLATA
Filum Flagellata (Mastigophora): Flagella berasal dari bahasa latin
yang artinya cambuk. Mastifophora berasal dari bahasa Yunani
yaitu “mastig” yang artinya cambuk, dan “phora” yang berarti
gerakan. Sebagian besar flagellata memiliki dua cambuk di
bagian belakang tubuhnya, sehingga saat bergerak terlihat
seperti didorong dari belakang. Flagellata dapat ditemukan di
laut, air, tawar, juga bersimbiosis dengan makhluk hidup lain,
ataupun hidup menumpang atau secara parasite.
FILUM SPOROZOA
Sporozoa (Apicomplexa): Sporozoa (Sporo = biji, zoa = hewan)
merupakan organisme uniseluler yang tidak memiliki alat gerak.
Organisme ini bergerak dengan melakukan kontraksi seluruh sel.
Seluruh Sporozoa hidup secara parasit, dan makanan diserap
langsung dari inangnya. Reproduksi sporozoa dapat berlangsung
secara seksual maupun aseksual. Secara seksual terjadi dengan
pertemuan mikrogamet dan makrogamet dalam tubuh inang.
Sedangkan aseksual dilakukan dengan pembelahan sel. Contoh
sporozoa adalah plasmodium vivax, malaria, dan ovale yang
merupakan penyebab penyakit malaria pada manusia.
PROTISTA MIRIP JAMUR
Protista mirip jamur merupakan protista dengan ciri berikut: Bersifat
eukariotik, Tidak memiliki klorofil, Dapat menghasilkan spora, Bersifat
heterotrof. Protista mirip jamur bukan merupakan bagian dalam
kingdom Fungi karena struktur tubuh dan cara reproduksi yang
berbeda dengan kelompok Fungi. Protista mirip jamur diklasifikasikan
ke dalam tiga filum, yaitu:
OOMYCOTA
OOMYCOTA (jamur air): Sebenarnya nama jamur air untuk
Oomycota kurang tepat, karena itu merupakan salah satu spesies
fillum ini. “Oomycota” berasal dari kata “Oo” yang artinya telur dan
“Mycota” yang artinya jamur. Sebagian besar oomycota hidup
sebagai pengurai dan berperan penting di habitat perairan.
Beberapa anggotanya juga hidup sebagai parasit. Reproduksi
Oomycota dapat terjadi secara aseksual maupun seksual. Secara
Aseksual mereka akan membentuk zoospora yang apabila jatuh
pada lingkungan yang sesuai akan menjadi organisme baru.
Sedangkan secara seksual dengan pertemuan gamet jantan dan
gamet betina.
Protista mirip tumbuhan yang uniseluler sering
disebut fitoplankton, sedangkan protista mirip
tumbuhan multiseluler sering disebut alga. Sama
seperti namanya, protista mirip tumbuhan, baik
alga maupun fitoplankton mampu melakukan
fotosintesis. Fitoplankton memiliki peranan penting
dalam memberikan oksigen ke atmosfer melalui
proses fotosintesis yang dilakukan.
EUGLENOPHYTA
Filum Euglenophyta merupakan organisme uniseluler yang flagella (bulu
cambuk), Bintik mata yang dapat menangkap cahaya (disebut stigma), dan
kloroplas. Beberapa anggota filum Euglenophyta dapat hidup secara autotrof
(menghasilkan makanan sendiri) maupun heteretrof (memburu makanan).
Ketika cahaya cukup, maka mereka akan hidup secara autotrof, sedangkan
ketika cahaya melemah, mereka akan hidup secara heterotrof. Biasanya
ditemukan di perairan dan berkembangbiak dengan cara membelah diri.
Euglenophyta merupakan salah satu protista yang mirip tumbuhan (mampu
berfotosintesis) dan juga mirip hewan (dapat melakukan pergerakan aktif).
CHRYSOPHYTA
Chrysophyta (Alga Emas): Filum Chrysophyta merupakan organisme yang
anggotanya memiliki variasi bentuk dan struktur. Alga biasanya berwarna
cokelat-keemasan. Habitatnya banyak di air tawar dan tanah lembab, juga
dapat ditemukan di lautan. Pigmen warna yang dominan terdapat pada tubuh
Chrysophyta adalah karoten dan fikosantin sehingga tubuhnya berwarna
cokelat-keemasan. Namun juga dapat memiliki klorofil yang memberikan
warna hijau.
PYRROPHYTA
Pyrrophyta atau Dinoflagellata (Ganggang Api), Penamaannya ganggang api
muncul karena beberapa ciri anggota protista mirip tumbuhan kelompok ini,
contohnya mereka tampak bersinar ketika malam hari. Beberapa pyrrophyta
jumlahnya akan meningkat pesat pada waktu tertentu, misalnya ketika air
hangat dan kaya nutrisi sehingga membuat lautan tampak berwarna merah
kecoketatan (red tide). Ketika muncul red tide, kondisi air akan miskin oksigen,
juga kadang-kadang menjadi beracun, sehingga ketika fenomena ini terjadi
banyak makhluk hidup lain yang mati.
Sebenarnya warna ganggang api dapat beranekaragam, hijau, kuning, cokelat
dan lainnya, warna ini tergantung kepada pigmen yang lebih dominan dalam
menyusun tubuhnya. Biasanya ganggang api memiliki pigmen klorofil a dan c,
santofil, dinosatin dan fikobilin. Spesies dinoglagellata biasanya merupakan
organisme uniseluler namun ada juga yang multiseluler. Ganggang api ini
memiliki dua flagellata yang dapat membuat gerakan memutar sehingga sering
juga disebut dinoflagellata (dino = pusaran air). Ganggang api umumnya
merupakan organisme fotoautotrof, tetapi ada juga spesies yang hidup sebagai
parasit.
PHAEOPHYTA
Phaeophyta (ganggang cokelat) adalah kelompok protista mirip tumbuhan
yang memiliki pigmen dominan berupa karoten, yaitu fukosantin, sehingga
memberikan warna cokelat pada tubuhnya. Penamaan ganggang ini sesuai
dengan ciri-cirinya, “phaeophyta” berasal dari “phaeios” bahasa Yunani
yang artinya cokelat. Selain fukosatin, ganggang cokelat juga memiliki
pigmen klorofil a, c, dan santofil.
Anggota dari Phaeophyta yang telah dikenali lebih dari 1000 spesies.
Hampir semua ganggang cokelat hidup di pinggir pantai, mereka
kebanyakan merupakan organisme multiseluler yang berbentuk seperti
benang. Struktur phaeophyta sangat mirip dengan tumbuhan seutuhnya
karena memiliki akar, batang dan daun. Reproduksinya secara aseksual
dengan membelah diri menghasilkan zoospora atau secara fragmentasi.
Sedangkan secara seksual dengan menghasilkan gamet jantan dan betina.
BACILLARIOPHYTA
Bacillariophyta (Diatom) Filum ini merupakan filum yang memiliki anggota
paling banyak dibandingkan kelompok lain pada protista mirip tumbuhan.
Spesiesnya yang telah dikenali berjumlah sekitar 10.000. Secara umum
Bacillariophyta merupakan organisme uniseluler yang tidak begerak dan
hidup sebagai plankton. Diatom dapat berbentuk seperti benang, bulat,
atau segitiga. Diatom memiliki struktur tubuh yang sangat khas, yaitu
bagian tubuhnya terdiri atas kotak (hipoteka) dan tutup (epiteka), antara
kotak dan tutup tersebut terdapat celah yang disebut rafe. Dinding selnya
mengandung pektin dan silikat, apabila organisme ini mati, maka cangkang
tersebut akan membentuk tanah. Diatom memiliki harga jual lumayan
karena dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal.
RHODOPHYTA
Rhodophyta (Alga Merah) adalah filum yang memiliki pigmen dominan
fikobilin yaitu fikoeitrin sehingga memberikan warna merah pada tubuhnya,
namun rhodophyta juga memiliki pigmen fikosianin yang memberikan
warna biru (tidak dominan). Anggota filum ini yang telah dikenali berkisar
sekitar 4000 spesies yang umumnya merupakan organisme multiseluler.
Kebanyakan rhodophyta hidup di laut, dan sebagian kecil dapat ditemukan
di air tawar. Reproduksinya dapat berlangsung secara aseksual dan
seksual. Secara aseksual rhodophyta dengan membentuk tetraspora.
Sedangkan secara seksual langsung dengan gamet jantan dan betina.
CHLOROPHYTA
Chlorophyta (Alga Hijau) Sesuai dengan namanya, Chlorophyta
memiliki tubuh berwarna kehijauan. Pigmen dominan penyusun
tubuhnya adalah klorofil, selain itu mereka juga memiliki sedikit
karotin (pigmen kuning). Dalam tubuh alga hijau klorofil berkumpul
dalam suatu tempat yang disebut kloroplas. Bentuk kloroplas pada
masing-masing anggotanya bervariasi, ada yang berbentuk bulat,
bentuk spiral, seperti bintang, dan lain-lain.
Coccus
Coccus adalah bakteri yang mempunyai bentuk bulat atau bujur telur.
Coccus berasal dari bahasa Yunani ‘kokkos’ yang berarti ‘beri’.
Organisme coccus bisa hidup dengan sendiri, tetapi bisa juga hidup
dalam formasi dengan bakteri coccus lainnya. 2 coccus yang
bergabung disebut diplococci, sedangkan 4 coccus yang membentuk
kotak disebut tetrad. Bakteri genus Sarcina tersusun 8 bakteri dan
membentuk kubus. Susunan yang umum dari bakteri coccus ini yaitu
rantai bakteri (streptococci). Ukuran rata-rata dari bakteri coccus ini
sekitar 0,5 sampai 1 mikro meter.
Baccilli
Baccilli atau Baccillus adalah golongan bakteri yang berbentuk batang,
tetapi ada juga genus bakteri yang bernama Bacillus. Perbedaannya
terletak pada penulisan, jika Baccillus (penulisan tidak miring) merujuk
pada bentuk bakteri, sedangkan Baccillus (penulisan miring)
menunjukkan genus bakteri. Kebanyakan bakteri adalah berbentuk
batang tunggal, ada juga Diplobacilli yang muncul secara berpasangan
setelah pembelahan, dan Streptobacilli muncul secara berantai. Ada
juga bakteri bacilli yang pendek dan gemuk seperti coccus
(coocobacilli). (Baca: Pengertian Organisme Prokariotik)
Spiral
Spirochetes atau spirila (spirilum untuk sel tunggal) adalah bakteri yang
berbentuk melengkung. Banyak bakteri spirilia yang kaku dan
mempunyai kemampuan untuk bergerak. Ada 3 golongan bakteri spiral,
yaitu vibrio spirilla dan spirochetes. Bakteri vibrio berbentuk seperti
karakter koma dengan hanya satu lengkungan, contohnya adalah vibrio
cholerae. Spirilla mempunyai struktur spiral yang kaku, contohnya yaitu
Campylobacter jejuni. Kemudian bakteri Spirochetes, bakteri ini
mempunyai bentuk spiral dan tubuh yang fleksibel, contoh bakteri ini
yaitu Leptospira sp.
Manfaat Bakteri
Dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak manfaat yang
bisa kita dapatkan dari bakteri. Selain proses pembuatan
antibiotik oleh bakteri Streptomyces griseus,
Streptomyces aureofaciens, Bacillus brevis, dan Bacillus
subtilis, bakteri juga bisa menghasilkan asam, lho! Bakteri
penghasil asam antara lain Acetobacter,
Propionibacterium, dan Clostridium butyricum. Bakteri
Acetobacter ini menghasilkan asam asetat, lho!