Anda di halaman 1dari 34

JAMUR, ALGA DAN PROTOZOA

A. Mikologi (Jamur)
1. Pengertian Mikologi (Jamur)

Mikologi Berasal dari bahasa Yunani “Mykes” Yang berarti Jamur dan“Logos” Yang berarti
Ilmu. Mikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang jamur. Dalam bahasa Inggris Jamur
disebut Fungi / Fungus. Kajian dalam mikologi antara lain meliputi klasifikasi fungi, kerugian
dan peranan jamur dalam kehidupan manusia. Seiring perkembangan teknologi jamur banyak
digunakan dalam bioteknogi, misalnya pembuatan tempe, pembuatan pesellin. Kata jamur atau
fungi mungkin akan selalu kita maknai sebagai cendawan, yaitu organisme yang pendek, seperti
serbuk atau spons, tubuhnya berwarna-warni, dan tumbuh diatas tanah seperti tumbuhan.

Meskipun cendawan adalah organisme yang umum kita sebut sebagai jamur (jamur yang
sebenarnya), dan sebagian besar jamur tersebut terlihat hidup diatas tanah, tetapi kata fungi
memiliki makna yang lebih luas. Fungi atau jamur didefinisikan sebagai kelompok organisme
eukariotik, tidak berpindah tempat (nonmotile), bersifatuniselular atau multiselular, memiliki
dinding sel dari glukan, mannan, dan kitin, tidak berklorofi l, memperoleh nutrien dengan
menyerap senyawa organik, serta berkembang biaksecara seksual dan aseksual. Jamur adalah
organisme yang terdapat dimana-mana di bumi, baik di daerah tropik,subtropik, di kutub utara,
maupun antarika. Fungi juga ditemukan di darat, di perairaian tawar, di laut, di mangrove, di
bawah permukaan tanah, di kedalaman laut, dipengunungan,maupun di udara.

Banyak faktor lingkungan yang mempengaruhi kehidupan fungi, antara lain kelembapan,
suhu, keasaman substrat, pengudaraan, dan kehadiran nutrien-nutrien yang diperlukan. Pendapat
lain mengatakan bahwa Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup
eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerapmolekul nutrisi ke
dalam sel-selnya. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Awam mengenal sebagian besar
anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang dimaksud
adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri.Kesulitan dalam mengenal fungi
sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran keturunan yang memiliki penampilan yang sama
sekali berbeda (ingat metamorfosis pada serangga ataukatak).
Sedangkan dari sudut lain mengatakan bahwa fungi adalah mikroorganismaeukaryotik yang
hidup secara saprofit karena tidak dapat berfotosintesa. Pada dasarnya sel -sel fungi hampir sama
dengan sel – sel hewan. Bahkan hal ini juga yang menjadi salah satualasan mengapa sulit
ditemukan strategi yang tepat dalam mengobati infeksi oleh jamurtanpa berefek toksik bagi
inang / host nya. Di alam ini fungi dapat bersifat sangat merugikanmanusia dengan menimbulkan
infeksi (penyakit) dan toksin yang dihasilkan ataupun bersifatmenguntungkan dengan
menghasilkan produk – produk yang dapat digunakan oleh manusiasebagai contoh antibiotika,
vitamin, asam organik dan enzim.

2. Morfologi Jamur

1. Yeast

Merupakan jamur uniselluler yang berbentuk oval / lonjong dengan diameter 3-15 mikron,
berkembang biak dengan cara membelah diri (asexual) membentuk tunas atau budding cell.Yeast
ada dua yaitu :

 Yeast murni : merupakan jamur uniselluler yang tidak mampu membentuk pseudohifa/
klamidospora.
 Yeast like : merupakan jamur uniselluler yang mampu membentuk pseudohifa.Contoh
:Candida sp, Candida albicans, Torulla (koloni berwarna merah / orange),
Cryptococcusneoformans

2. Mold / Kapang
 Merupakan jamur multiselluler yang membentuk benang-benang hifa / filament,
kumpulan dari hifa disebut miselium yang membentuk suatu anyaman.
 Hifa yang dibentuk ada yang bersekat maupun tak bersekat.
 Hifa yang berada di atas permukaan media disebut Hifa aerial Yang berfungsisebagai
alat perkembangbiakan.
 Hifa yang berada didalam media disebut Hifa Vegetatif Berfungsi sebagai alat
untukmenyerap makanan.

Contoh : Aspergillus, Penicellium, Rhizopus, Mucor, Microsporum,


Trichophyton,Epidermophyton

3.Dimorfik

 Merupakan jamur yang mempunyai dua bentuk yaitu : Yeast dan Mold
 Berbentuk Yeast jika berada di dalam inang / host atau pada suhu inkubasi 37 derajatC,
 Berbentuk mold jika berada diluar inangnya atau pada suhu inkubasi suhu ruang.

Contoh : Histoplasma capsulatum, Coccidioides immitis, Blastomyces dermatidis

3. Ciri-ciri umum jamur


 Bersifat eukarotik (eu: sejati dan cariyon: inti),artinya inti selnya memiliki selaput
intiatau karioteka.
 Tidak berklorofil, sehingga bersifat heterotrof dengan cara menguraikan sisa-
sisaorgannisme yang telah mati (saprofit) dan parasit pada organisme lain.
 Dinding sel tersusun atas zat kitin.
 Umumnya multi seluler ,namun ada juga yang uniseluler, seperti
Saccharomycescerevisiae.
 Hidup di tempat yang lembab, terlindungi dari sinar matahari,bersifat sedikit asam,dan
kaya akan zat-zat organic.
 Belum mempunyai akar,batang, dan daun sejati. Struktur tubuh terdiri atas benang-
benang halus yang disebut hifa.
 Reproduksi jamur dapat terjadi secara seksual (membentuk zigospora, askospora, dan
basidiospora) ataupun aseksual (membentuk tunas,konidia, zoospore,spora,klamidospora,
fragmentasi)
4. Reproduksi Jamur

Spora fungi memiliki berbagai bentuk dan ukuran, dan dapat dihasilkan secara seksual
maupun aseksual. Pada umumnya spora adalah organisme uniseluler , tetapi ada juga spora
multiseluler.

Spora dihasilkan di dalam atau dari struktur hifa yang terspesalisasi. Ketika kondisi
lingkngan memungkinkan, pertumbuhan yang cepat, fungi mengklon diri merekasendiri
dengan cara menghasilkan banyak sekal spora secara aseksual. Terbawa oleh angina atau air,
spora-spora tersebut berkecamabah jika berada pada tempat yang lembab pada permukaan
yang sesuai (Campbell 2003).

Menurut Pelczar (1986), bahwa spora seksual yang dihasilkan dari peleburan dua
nukleus.Ada beberapa spora seksual yaitu:

a. Aksospora: Spora bersel satu ini terbentuk di dalam pundi atau kantung
yangdinamakan askus. Biasanya terdapat delapan askospora di dalam setiap askus.
b. Basidiospora: Spora bersel satu ini terbentuk di atas struktur berbentuk gada
yangdinamakan basidium.
c. Zigospora: merupakan spora besar berdinding tebal yang terbentuk apabila ujung-
ujung dua hifa yang secara seksual serasi, disebut juga gametangin, pada
beberapacendawan melebur.4.
d. Oospora: Spora ini terbentuk di dalam struktur betina khusus yang disebut ooginium,
pembuahan telur atau oosfer oleh gamet jantan yang terbentuk di dalam
anterediummengasilkan oospora.
5. Klasifikasi Jamur

Di alam ada sekitar 100.000 jenis jamur yang sudah dikenal dan lebih dari 1.000 jenis baru
yang berhasil dideskripsikan oleh para ahli setiap tahunnya. Bahkan mungkin masih adasekitar
200.000 jenis lain yang sampai saat ini belum ditemukan atau dideskripsikan.Sementara itu,
kegiatan manusia dalam mengeksploitasi alam berpeluang mengancamkeberlangsungan hidup
organisme tersebut. Perusakan hutan hujan tropis yang hampir terjadisetiap hari atau perusakan
habitat jamur yang lain tidak diragukan lagi berpotensi membawa jenis- jenis organisme berspora
tersebut kepada kepunahan, bahkan sebelum mereka sempatditemukan dan dipelajari oleh para
ahli.Jamur atau fungi memiliki beberapa sifat umum, yaitu hidup di tempat-tempat yanglembab,
sedikit asam, dan tidak begitu memerlukan cahaya matahari. Jamur tidak berfotosintesis,
sehingga hidupnya bersifat heterotrof. Jamur hidup dari senyawa-senyawaorganik yang
diabsorbsi dari organisme lain.

Jamur yang prinsip nutrisinya adalah heterotrof menyebabkannya memilikikemampuan hidup


sebagai pemakan sampah (saprofi t) maupun sebagai penumpang yangmencuri makanan dari
inangnya (parasit). Jamur saprofit adalah jamur yang makanannya berupa senyawa organik yang
telah diuraikan. Jamur ini memiliki enzim-enzim tertentu yangdapat merombak senyawa-
senyawa organik. Biasanya jamur ini hidup dibagian organismeyang telah mati, misalnya pada
serasah atau batang kayu yang telah lapuk.Jamur dapat dibagi menjadi 6 kelompok, yakni :

1) Divisi Zygomycota

Divisi Zygomycota dikenal sebagai jamur zigospora. Zigospora merupakan bntukspora


seksual berdinding tebal.

a. Ciri Jamur Zygospora

 Hampir semua anggotanya hidup pada habitat darat.


 Kebanyakan hidup sebagai saprofit.
 Tubuh ber sel banyak berbentuk benang yang tidak bersekat.
 Tidak menghasilkan sproa berflagel
 Reproduksi seksual menghalkan zigosprora
b.Reproduksi Jamur Zygospora

Untuk mengetahui proses reproduksi jamur zygospora dapat dilihat dari carareproduksi
rhyzopus. Cara reproduksi amur tersebut dianggap repreentatif untukseluruh anggota jamur
zygospora. Dapat berproduksi secara aseksual dan seksual.

 Reproduksi aseksual dilakukan dengan spora yang tersimpan didalamsporagium.spora


yang terpecah dan terbawa angin yang jatuh ditepat yangsesuai akan tumbuh menjadi hifa
baru.
 Reproduksi aseksual dilakukan dengan cara konjugasi. Proses ini terjadi padahifa-hifa
yang berlainan jenis (+) atau (-).

c. Contoh jamur zigospora

Zygomycotina memiliki beberapa jenis yang mudah dijumpai dalamkehidupan sehari-hari.


Beberapa diantaranya merupakan jamur pada makanan.Jenis-jenis jamur tersebut antara lain:

 Rhizopus stolonifer disebut juga jamur roti hitam. Sebagian hifa tumbuhmendatar
dipermukaan roti. Struktur hifa seperti ini disebut stolon. Sebagia Hifa tumbuh di dalam
roti berbentuk rizoid yang berfungsi untuk melekatkandiri pada substrat dan menyerap
makanan.
 Rhizopus orizae berperan dalam pembuatan tempe.
 Rhizopus nigricans menghasilkan asam fumarat.

2) Divisi Ascomycota

Dikenal sebagai jamur kantong. Dan merupakan kelompok terbesar dari keempat diisi jamur.

a.Ciri jamur kantong


 Memiliki struktur khusus yang disebut askus.
 Tubuhnya ada yang berupa uniseluler dan berupa multiseluler.
 Hidup sebagai saprofit dan parasite.

b.Reproduksi jamur kantong

 Reproduksi aseksual dilakukan dengan dengan cara pembentukan tunas (padatunas jamur
uniseluler) dan spora aseksual (pada jamur multiseluler)
 Reproduksi aseksual dilakukan dengan askus. Askus adalah semacam kantongspora yang
menghasilkan askospora.

c. Contoh jamur kantong

 Saccharomyces merupakan jamur uniseluer. Jamur ini biasa dikenal oangsebagai ragi,
khamir, atau yeast.
 Peicillium hidup sebagai saprofit di berbagai tempat, terutaman pada substratyang
mengandung gula, seperti nasi, roti, dan buah yang sudah ranum.
 Aspergillus dapat hidup sebagai saprofit dan parasit pada substrak makanan, pakaian,
manusia, dan burung.
 Trichoderma umumnya dapat menghasilkan enzim selulose sehingga jamur inisering
disebut bersifat selulotik.
 Neurospora crassa dikenal sebagai jamur onom karena jamur ini banyakdigunakan
masyarakat setempat untuk membuat oncom.
 Xylaria tabacna hidup sebagai parasit pada petai cina. Selain itu, jamur ini banyak
terdapat pada batang pohon yang telah busuk
 Morchella esculenta merupakan jenis jamur yang dapat dijadikan sebagai bahan
makanan. Jamur ini memiliki tngkai pada buahnya. Tubuh buahumumnya berbentuk
kerucut.
 Claviceps purpurea merupakan jenis jamur yang biasa hidup parasit pada bakal buah
graminease.
1) Divisi Basidiomycota
Dikenal sebagai jamur gada. Disebut demikian karena kelompok jamur ini memilikiorgan
penghasil spora berbentu gada yang disebut basidium.

a.Ciri jamur gada

 Kebanyakan berukuran makroskopis


 Miselium bersek
 Tubuh buah (basidiokarp) berbentuk panjang, lembaran-lembaran yang berliku-liku, atau
bulat.
 Hidup sebagai saprofit dan parasit.

a. Reproduksi jamur gada

Pada umumnya jamur gada bereproduksi secara aseksual dan seksual.


Reproduksiaseksual dilakukan dengan konidium namun reproduksi demikian jarang terjadi.

 Spora basidium atau kanidium berkecambah, tumbuh menjadi hifa beekatdengan satu
initi (monokariotik). Hifa tersebut tumbuh membentuk mselium
 Hifa dari dua strain yang berbeda masing-masing ujungnya bersinggungan danmelebur
yang diikuti dengan larutnya masing-masing miselium
 Inti sel dari salah satu sel pindah ke sel yang yang lainnya sehingga sel terseutmemiliki
dua inti (dikariotik)
 Sel dikariotik tumbuh menjadi miselium dikariotik dan seterusnya tumbuhmenjadi tubuh
buah.
 Masing- Masing basidium memiliki dua inti (2n). Kedua inti tersebutmengalami meiosis
sehingga terbentuk empat inti haploid.
 Inti haploid tersebut akan tumbuh menjadi spora basidium atau disebut jugaspora seksual.
b. Contoh jamur gada
 Volvariella volvacea (jamur merang), tubuh buah berbentuk payung, terdiriatas lembara-
lembaran yang berisi basidium dan tubuhnya agak berwarnamerah, dapat dimakan dan en
ak rasanya.
 Auricularia polytricha (jamur kuping), hidup sebagai saprofit pada kayu mati,tubuh buah
nya enak dimakan untuk sayuran dan sudah banyak dibudidayakan. 
 Pleurotus (jamur tiram) hidup baik pada substrat yank banyak mengandunglignin dan sel
ulosa. Biasanya jamur ini banyak terdapat pada batang kayu yankmasih hidup / sudah mat
i.
 Polyporus giganteus (jamur papan), hidup sebagai saprofit pada kayu, kayuyang telah lap
uk.
 Clavaria zippelli (supa mayang), hidup sebagai saprofit di tanah kawasanhutan. Tubuh bu
ahnya tegak bercabang- cabang sehingga membentuk bangunan, seperti batu karang.
 Amanita phalloides hidup sebagai saprofit pada sisa sisa kotoran ternak dantubuhnya ber
bentuk seperti payung.
 Puccinia graminis (jamur karat) hidup sebagai parasit pada daun rumput-rumputan, tubuh
nya mikroskopis, tidak memiliki tubuh buah, dansporanyaberwarna merah kecoklatan, se
perti warna karat.
  Ustilago maydis, sering ditemukan pada tanaman jagung.
2) Divisi Deuteromycota

Dikenal sebagai jamur imperfekti/jamur tak sempurna. Disebut demikian karena
kelompok jamur ini belum mengetahui cara reproduksi seksualnya.
a. Ciri jamur imperfekti

 Hifa berseka sekat .
 Tubuh berukuran mikroskopis.
 Hidup sebagai saprofit (pada isa-sisa makanan atau sampah) dan parasite.

 b.Reproduksi jamur imperfekti

 Bereproduksi secara aseksual yaitu dengan konidia. Reproduksi seksualnya belum diketahui.

c. Contoh jamur imperfekti

 Epidermophyton floocosum è jamur ini merupakan timbunya penyakit kaki atlet.


 Microporum dan Trighophyton è kedua jenis jamur ini sering kali menjadi penyebab
timbulnya penyakit kurap.
 Sclerothium rolfsie merupakan penyebab timbulnya penyakit busuk padatanaman budi
daya.
 Helminthosporium orysae hidup sebagai parasit sehingga dapat merusakkecambah dan
buah serta menimulkan noda-noda berwarna hitam pada dauninangnya.
 Candida albcans è bentuk tubuh menyerupai ragi dan hidup sebagai parasit.Jamur ini
menyebabkaninfeksi pada vagina.

3) Divisi Oomycotina (Jamur Air)

Oomycotina berarti fungi telur. Istilah ini didasarkan pada cara reproduksi seksual pada
jamur air. Beberapa anggota Oomycotina bersifat uniseluler dan tidak memiliki kloroplas.

Jamur air memiliki dinding sel terbuat dari selulosa, yang berbeda dengan dinding sel jamur
sejati yang terbuat dari polisakarida yang disebut kitin. Yang membedakan jamur air dengan
jamur sejati adalah adanya sel bifl agellata yang terjadi pada daur hidup jamur air. Sementara
jamur sejati tidak memiliki flagella.

Sebagian besar jamur air hidup secara bebas atau melekat pada sisa-sisa tumbuhan di kolam,
danau, atau aliran air. Meraka hidup sebagai pengurai dan berkoloni. Walaupun begitu, ada juga
yang hidup pada sisik atau insang ikan yangterluka sebagai parasit. Contoh anggota Oomycotina
adalah Saprolegnia, dan Phytoptora infestans. Selain bersifat parasit, jamur air juga bersifat
patogen (dapat menimbulkan penyakit), seperti menyebabkan pembusukan kayu pada kentang
dan tomat.

Jamur air dapat bereproduksi secara seksual atau aseksual. Secara aseksual, jamur air
menghasilkan sporangium di ujung hifa. Di dalam sporangium tersebut,dihasilkan spora yang
berfl agella yang disebut zoospora. Ketika zoospora matang dan jatuh di tempat yang sesuai,
maka akan berkecambah dan tumbuh menjadi mycelium baru. Adapun reproduksi secara seksual
terjadi melalui penyatuan gamet jantan dan gamet betina. Gamet jantan dihasilkan oleh
antheredium dan gamet betina dihasilkan dari oogonium. Penggabungan gamet jantan dan gamet
betina menghasilkan zigot Diploid. Zigot ini nantinya akan berkembang menjadi spora, yang
berdinding tebal. Saat spora berkecambah, akan dihasilkan mycelium baru.

4) Myxomycotina

Pada umumnya, jamur lendir berwarna (berpigmen) kuning atau orange,walaupun ada
sebagian yang berwarna terang. Jamur ini bersifat heterotrof dan hidup secara bebas. Tahapan
memperoleh makan dalam siklus hidup jamur lendir merupakan suatu massa ameboid yang
disebut plasmodium. Plasmodium ini dapat tumbuh besar hingga diameternya mencapai
beberapa sentimeter. Walaupun berukuran besar, plasmodium bukan multiseluler.

Plasmodium merupakan massa tunggal sitoplasma yang mengandung banyak inti sel.
Plasmodium menelan makanan melalui fagositosis. Mereka melakukan ini sambil menjulurkan
pseudopodia melalui tanah yang lembab, daun-daunan, atau kayu yang membusuk. Jika habitat
jamur lendir mulai mongering atau tidak ada makanan yang tersisa, plasmodium akan berhenti
tumbuh dan berdiferensiasi menjadi tahapan siklus hidup yang berfungsi dalam tahapan
reproduksi seksual. Contoh jamur lendir adalah jenis Dyctystelumdiscridium.

6. Peranan Jamur
 Peranan Jamur yang menguntungkan
 Sebagai sumber makanan

Beberapa jenis jamur dapat dimakan seperti volvariella volvacea(jamur merang) dan
Lentinus edodes (Jamur shitake). Jamur kaya akan proteindan memiliki nilai gizi yang tinggi.
Selain itu, ragi kering mengandung 50%vitamin dan kaya akan vitamin B.

 Peranan jamur di bidang kedokteran dan kesehatan

Sejumlah antibiotik diperoleh dari spesies jamr. Anti biotik merupakansubtansi yang
dihasilkan oleh mikroorganisme seperti bakteri dan jamur yangdapat mencegah atau membunuh
mikroorganisme lain. Antibiotik pertama,yaitu penicillin notatum ditemukan oleh Alexander
Flemming pada tahun1928.

 Peranan jamur di bidang pertanian

Beberapa jamur saprofit dapat meningkatkan kesuburan tanah. Jamursaprofit


menguraikan sisa tumbuhan dn hewan yang sudah mati sehinggamengembalikan unsur mineral
dari tubuh organisme ke tanah, dan membuattanah menjadi lebih subur. Jamur mikoriza
membantu tumbuhan memperolehunsur hara lebih banyak sehingga dapat tumbuh subur.

 Peranan jamur di bidang industri

Jamur banyak digunakan di bidang industri antara lain sebagai berikut:

- Rhizopus stolonifer, Untuk membuat tempe.


- Rhizopus nigricans, Menghasilkan asam fumarat.
- Saccharomyces cerevisiae, Untuk membuat tape, roti, minuman sake, dan bir.
- Aspergillus oryzae, Mengempukkan adonan roti.
- Aspergillus wentii, Untuk membuat sake, kecap, tauco, asam sitrat, asamoksalat, dan
asam formiat.
- Aspergillus niger, Untuk menghasilkan O2 dari sari buah, dan menjernihkansari buah.
- Penicillium notatum dan P. Chrysogenum , Menghasilkan penicillin(antibiotik).
- Ganoderma lucidum, Sebagai bahan obat.
- Penicillium roqueforti dan P. Camemberti, Untuk meningkatkan kualitas(aroma) keju.
- Trichoderma sp., menghasilkan enzim selulase.
- Neurospora crassa, Untuk membuat oncom.

 Sebagai dekomposer atau pengurai

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya jamur memakan sisatumbuhan atau hewan yang
sudah mati. Selama proses ini jamur menguraikansenyawa organik kompleks menjadi senyawa
yang lebih sederhana,mengembalikan zat hara yang terdapat di tubuh organisme ke
tanah(biodegradasi) dan membuat tanah menjadi lebih subur. Perannya sebagaidekomposer ini
mampu mempertahankan persediaan nutrien organik yangsangat penting bagi pertumbuhan
tanaman.

Tanpa adanya dekomposer, elemen-elemen penting bagi tumbuhan,seperti karbon, nitrogen,


dan elemen lainnya akan terakumulasi di dalam bangkai dan sampah organik sehingga tidak akan
tersedia nutrien organik bagitumbuhan untuk tumbuh. Contoh jamur yang berperan sebagai
dekomposeradalah Pilobolus yang menguraikan sampah organik berupa kotoran hewandan jamur
kuping yang hidup di kayu.

 Peranan Jamur yang Merugikan


 Menimbulkan penyakit pada manusia

Sejumlah penyakit kulit disebabkan oleh beberapa spesies jamur.Demam tinggi dan
alergi juga dapat disebabkan oleh infeksi jamur.

 Menyebabkan penyakit pada tumbuhan

Penyakit seperti karat putih pada cruciferaceae, kutu pada kentangdedak brjamur, karat
pada gandum, dan jamur api pada jagung,gandum dantumbuhan sereal lainnya disebabkan oleh
jamur.

Daftar jamur yang merugikan

- Aspergillus flavus : Menghasilkan aflatoksi, menyebabkan kanker pada manusia.


- Aspergillus fumigatus : Kanker pada paru-paru burung.
- Amanita phalloides : Mengandung balin yang menyebabkan kemaian bagi
yangmemakannya.
- Ustilago maydis : Parasit pada tanaman jagung dan tembakau.
- Epidermophyton floccosum : Menyebabkan penyakit kaki atlet.
- Microsporum sp. Dan Trichophyton sp. : Menyebabkan kurap atau panu.
- Helminthospium oryzae : Parasit dan merusak kecambah dan tubuh buah
sertamenimbulkan noda-noda berwarna hitam pada hospes (inangnya).
- Candinda albicans : Menyebabkan keputihan.

B. Algologi

1. Pengertian Alga

Alga merupakan sekelompok organisme autotrof yang tidak mempunyai organ dengan
perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan bisa dianggap tidak mempunyai “organ” seperti yang
dimiliki tumbuhan (akar, batang, daun, dan sebagainya). Oleh sebab itu, alga termasuk sebagai
tumbuhan bertalus. Istilah ganggang pernah digunakan bagi alga, namun sekarang tidak
dianjurkan sebab bisa mengakibatkan kekacauan arti dengan sejumlah tumbuhan yang hidup di
air lainnya, seperti Hydrilla.

Dalam taksonomi yang banyak didukung para pakar biologi, alga tidak lagi dimasukkan
dalam satu kelompok divisi atau kelas tersendiri, akan tetapi dipisah-pisahkan sesuai dengan
fakta-fakta yang timbul saat ini. Dengan demikian alga bukanlah satu kelompok takson
tersendiri.

2. Ciri – Ciri Alga

- Tergolong dalan organisme eukariotik


- Mempunyai sifat fotoautotrof (berfotosintetis)
- Terdapat klorofil dan pigmen fotosintetik lainnya
- Mempunyai pirenoid
- Bisa menyimpan cadangan makanan
- Mempunyai sifat uniseluler/multiseluler
- Mempunyai dinding sel/tidak
- Termasuk Soliter/berkoloni
- Bisa juga bergerak/tidak bergerak
- Bisa bereproduksi secara aseksual dan seksual
- Tergolong metagenesis atau tidak
- Bisa hidup dengan bebas atau bersimbiosis dengan jamur membentuk lichen
- Pada tubuh Ganggang (Alga) tidak bisa dibedakan antara akar, batang, dan daun. Tubuh
berupa talus,maka termasuk dalam golongan thalophyta
- Mempunyai habitat di perairan baik di air tawar maupun di air laut, tempat lembab. Dan
bisa melekat di bebatuan (epilitik), tanah/lumpur/pasir (epipalik), menempel pada
tumbuhan sebagai (epifik), dan menempel tubuh hewan (epizoik).

3. Klasifikasi Alga
 Ganggang Hijau Biru (Blue Green Algae)

Ganggang hijau biru juga dinamai sebagai cyanobacteria, dan merupakan bentuk
ganggang paling sederhana.

Contoh spesies ganggang hijau biru ialah Nostoc dan Calothrix. Seperti namanya,
ganggang jenis ini berwarna hijau biru yang hidup koloni.

Dalam ganggang hijau biru terkandung klorofil a, b, dan phycobilins. Dan termasuk
organisme prokariotik yang menyerupai bakteri. Ganggang hijau biru sering diklaim sebagai
organisme antara yang mirip bakteri dan tumbuhan. Sebab organisme ini tidak mempunyai
organela khusus, mereka berfotosintesis langsung melalui sitoplasma.

 Ganggang Hijau (Green Algae)

Ganggang hijau tergolong dalam filum Chlorophyta, memiliki klorofil a, b, karotenoid,


dan xanthophylls.

Cadangan makanan utama ganggang hijau yakni berupa pati. Beberapa contoh spesies
ganggang hijau ialah Ulva, Codium, dan Caulerpa.

Kebanyakan ganggang hijau hidup air tawar, sedangkan beberapa spesies dijumpai di air laut.
 Ganggang Merah (Red Algae)

Ganggang merah tergolong dalam Rhodophyta, mengandung klorofil a, d, karotenoid,


xanthophylls, dan phycobilins. Cadangan makanan ganggang merah ialah pati floridean.
Contohdari  spesies ganggang merah yakni Chondrus dan spesies Gelidiella.
Mayoritas ganggang merah hidup di laut. Lebih dari 6.500 spesies ganggang merah sudah
teridentifikasi dengan sekitar 200 spesies hidup di air tawar.
Pigmen merah phycobilin bisa membantu menangkap cahaya matahari dengan lebih baik maka
beberapa anggota ganggang merah dijumpai pada laut yang lebih dalam.

 Ganggang Coklat (Brown Algae)

Alga coklat tergolong dalam kelas Paeophyceae, mengandung klorofil a, c, dan pigmen
fucoxanthin. Sebab mengnadung pigmen hijau klorofil dan pigmen coklat fucoxanthin, ganggang
coklat mempunyai warna khas coklat kehijauan.
Cadangan makanan ganggang coklat disimpan dalam bentuk polimer karbohidrat kompleks yang
dinamai laminarin. Laminaria dan Macrocystis ialah contoh spesies ganggang coklat. Sama
seperti ganggang merah, mayoritas ganggang coklat hidup dalam air laut. Ganggang coklat ialah
kelompok alga yang paling kompleks, dimana beberapa spesies sanggup hidup pada laut dalam.

4. Reproduksi Alga

 Reproduksi Aseksual

Reproduksi aseksual berlangsung melalui pembelahan sel menciptakan dua sel anak yang
masing-masing akan menjadi individu baru. Reproduksi dengan cara pembelahan sel biasanya
terjadi pada alga bersel tunggal.

Alga berbentuk koloni tanpa filamen atau yang berbentuk filamen biasanya bereproduksi
melalui fragmentasi. Fragmentasi merupakan terpecah-pecahnya koloni menjadi beberapa
bagian.
Selain melalui pembelahan sel dan fragmentasi, alga juga bisa bereproduksi melalui
pembentukan zoospora. Zoospora merupakan sel tunggal yang diselubungi oleh selaput dan bisa
bergerak atau berenang bebas dengan menggunakan satu atau lebih flagela. Setiap zoospora ialah
calon individu baru.

 Reproduksi Seksual

Reproduksi seksual meliputi peleburan dua gamet untuk membentuk zigot dan tumbuh
menjadi individu baru. Terdapat dua tipe reproduksi seksual, yakni isogami dan oogami.

Pada tipe isogami, gamet jantan dan gamet betina memiliki ukuran sama besar dan umumnya
dapat bergerak. Apabila zigot hasil peleburan gamet betina dengan jantan mengalami dormansi,
maka dinamau zigospora.

Pada tipe oogami, ukuran gamet jantan berbeda dengan ukuran gamet betina. Gamet betina
atau telur memiliki ukuran yang besar dan tidak bergerak, sementara gamet jantan berukuran
kecil dan dapat bergerak. Apabila zigot yang terbentuk tidak berkecambah namunmengalami
dormansi, maka dinamai oospore.

5. Habitat Alga

Algae bisa hidup di permukaan atau dalam perairan (aquatik) maupun daratan (terestrial)
yang terkena sinar matahari, akan tetapi kebanyakan hidup di perairan. Algae laut memiliki
peranan yang sangat penting di dalam siklus unsur-unsur di bumi, mengingat jumlah massanya
yang sangat banyak yang kemungkinan lebih besar dari jumlah tumbuhan di daratan.

Beberapa algae laut bersel satu bersimbiosis dengan hewan invertebrata tertentu yang hidup
di laut, contohnya spon, koral, cacing laut. Algae terestrial bisa hidup padapermukaan tanah,
batang kayu, dan lain-lain. Algae darat bisa bersimbiosis dengan jamur dan membentuk lumut
kerak (Lichenes). Pada lichenes algae bertindak sebagai fikobion, sementara jamur sebagai
mikobion. Algae yang bisa membentuk Lichenes ialah anggota dari Chlorophyta, Xanthophyta,
dan algae hijau biru (Cyanobacteria) yang termasuk bakteri. Fikobion memanfaatkan sinar
matahari untuk fotosintesa, maka dihasilkan bahan organik yang bisa dimanfaatkan oleh
mikobion.
Mikobion akan memberikan perlindungan dan juga berfungsi untuk menyerap mineral bagi
fikobion. Pada beberapa kasus mikobion bisa menciptakan faktor tumbuh yang bisa digunakan
oleh fikobion. Lichenes sangat lambat pertumbuhannya, namun bisa hidup pada tempat ekstrem
yang tidak bias digunakan untuk tempat tumbuh jasad hidup lain. Sebagai contoh Lichenes bisa
tumbuh pada batuan dengan kondisi yang sangat kering, panas dan miskin unsur hara atau bahan
organik.

Lichenes menciptakan asam-asam organik yang bisa melarutkan mineral batuan. Kandungan
beberapa pigmen fotosintetik pada algae akan memberikan warna yang spesial. Beberapa divisi
algae dinamai berdasarkan warna tersebut, contohnya algae hijau, algae merah dan algae coklat.

6. Struktur Tubuh Alga

Tubuh ganggang disebut talus sebab belum bisa dibedakan antara bagian akar,batang,dan
daun. Talus dapat terdiri dari satu sel (uniseluler) atau bersel banyak (multiseluler). Ganggang
bersel tunggal sebagian hidup sendiri (soliter) dan sebagian lainnya membentuk kelompok
(berkoloni).

Sel ganggang mempunyai struktur mirip sel tumbuhan, yaitu bersifat eukariotik (memiliki
membran inti) dan mempunyai dinding sel dan kloroplas. Dinding Sel ganggang terdapat yang
mengandung selulosa, hemiselulosa, silika, kalsium karbonat, polisakarida, pektin, algin, agar,
dan karagenan. Bahan-bahan tersebut membentuk gel maka ganggang terasa berlendir atau
seperti karet.
Bentuk kloroplas pada sel ganggang beragam, antara lain berbentuk bulat, jala, spiral, cakram
(diskoid), bintang, seperti mangkuk, dan seperti pita. Pada bagian dalam kloroplas sel terdapat
ribosom, DNA, pirenoid, dan klorofil. Jenis klorofil, antara lain klorofil a, klorofil b, klorofil c,
dan klorofil d, yang semuanya berfungsi untuk fotosintesis.

Hasil fotosintesis ganggang digunakan guna metabolisme sel dan kelebihannya disimpan
sebagai cadangan makanan di dalam pirenoid. Cadangan makanan yang disimpan bisa berbentuk
amilum, protein, tepung florid, floridosid, minyak, laminarin, paramilon, dan leukosin.
Ganggang juga mempunyai organel sel seperti yang dimiliki Protista lain, contohnya
mitokondria, ribosom, badan golgi, retikulum endoplasma, dan inti sel.

Beberapa jenis alga bisa bergerak bebas karena memiliki bulu cambuk (flagella). Alga
multiseluler bisa berupa filament panjang, lembaran, atau menyerupai tumbuhan tingkat tinggi.

7. Peranan Alga

Ganggang dapat memberikan berbagai manfaat bagi kehidupan manusia. Manfaat ganggang bagi
kehidupan manusia adalah sebagai Berikut:

 Ganggang hijau merupakan sumber fitoplanton yang digunakan sebagai pakan ikan
dan hewan air lainnya.
 Dapat dikatakan bahwa pada ekosistem perairan, ganggang hijaulah yang merupakan
 Produsen bagi hewan-hewan air lainnya.
 Ganggang cokelat (Macrocrytis pyrifera) mengandung yodium yang mengandung Na,
P, N, dan Ca yang dapat dimanfaatkan sebagai suplemen untuk hewan ternak.
 Ganggang cokelat yang mengandung asam alginat dapat dimanfaatkan sebagai
pengental produk makanan, industri, dan alat-alat kecantikan (Laminaria,
Macrocystis, Ascophylum, dan Fucus).
 Ganggang merah dapat dimanfaatkan untuk makanan suplemen kesehatan (Porphyra),
sumber makanan (Rhodymenia palmata), pembuatan agar (Gellidium), dan penghasil
karagenan (pengental es krim).
 Dinding sel diatom mengandung zat kersik sehingga ganggang keemasan sering
disebut juga ganggang kersik.
 Zat kersik ini sangat berguna bagi industri, seperti bahan penggosok, penyaring,
industri kaca, dan bahan isolasi.

C. Protozoa

1. Pengertian Protozoa

Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahwa protozoa adalah berasal dari bahasa

Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi, Protozoa adalah hewan

pertama. Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang antara algae

dan protozoa kurang jelas perbedaannya.  

Protozoa termasuk kelompok protista yang mirip hewan. Protozoa dibedakan dari

prokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari

algae karena tidak berklorofil, dibedakan dari jamur karena dapat bergerak aktif dan tidak

berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir karena tidak dapat membentuk badan buah.

2. Bentuk Tubuh Protozoa

Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Ukuran tubuhnya antara

3-1000 mikron. Tubuh protozoa amat sederhana, yaitu terdiri dari satu sel tunggal (unisel).

Namun demikian, Protozoa merupakan sistem yang serba bisa. Semua tugas tubuh dapat

dilakukan oleh satu sel saja tanpa mengalami tumpang tindih. Bentuk tubuh macam-macam ada

yang seperti bola, bulat memanjang, atau seperti sandal bahkan ada yang bentuknya tidak

menentu. Juga ada memiliki flagel atau bersilia.

3. Habitat Protozoa

Protozoa hidup di air atau setidaknya di tempat yang basah.  Mereka umumnya hidup

bebas dan terdapat di lautan, lingkungan air tawar, atau daratan. Beberapa spesies bersifat

parasitik, hidup pada organisme inang. Inang protozoa yang bersifat parasit dapat berupa
organisme sederhana seperti algae, sampai vertebratayang kompleks, termasuk manusia.

Beberapa spesies dapat tumbuh di dalam tanah atau pada permukaan tumbuh-tumbuhan.

Semua protozoa memerlukan kelembaban yang tinggi pada habitat apapun. Beberapa

jenis protozoa laut merupakan bagian dari zooplankton. Protozoa laut yang lain hidup di dasar

laut. Spesies yang hidup di air tawar dapat berada di danau, sungai, kolam, atau genangan air.

Ada pula protozoa yang tidak bersifat parasit yang hidup di dalam usus termit atau di dalam

rumen hewan ruminansia. Beberapa protozoa berbahaya bagi manusia karena mereka dapat

menyebabkan penyakit serius. Protozoa yang lain membantu karena mereka memakan bakteri

berbahaya dan menjadi makanan untuk ikan dan hewan lainnya.

Protozoa hidup secara soliter atau bentuk koloni. Didalam ekosistem air protozoa

merupakan zooplankton. Permukan tubuh Protozoa dibayangi oleh membran sel yang tipis,

elastis, permeable, yang tersusun dari bahan lipoprotein, sehingga bentuknya mudah berubah-

ubah. Beberapa jenis protozoa memiliki rangka luar ( cangkok) dari zat kersik dan kapur.

Apabila kondisi lingkungan tempat tinggal tiba-tiba menjadi jelek, Protozoa membentuk kista.

Dan menjadi aktif lagi.

Organel yang terdapat di dalam sel antara lain nucleus, badangolgi, mikrokondria,

plastida, dan vakluola. Nutrisi protozoa bermacam-macam. Ada yang holozoik (heterotrof), yaitu

makanannya berupa organisme lainnya,. Ada pula yang holofilik (autotrof), yaitu dapat

mensintesis makanannya sendiri dari zat organic dengan bantuan klorofit dan cahaya. Selain itu

ada yang bersifat saprofitik, yaitu menggunakan sisa bahan organic dari organisme yang telah

mati adapula yang bersifat parasitik. Apabila protozoa dibandingkan dengan tumbuhan unisel,

terdapat banyak perbedaan tetapi ada persamaannya. Hal ini mungkin protozoa meriupakan

bentuk peralihan dari bentuk sel tumbuhan ke bentuk sel hewan dalam perjalanan evolusinya.
4. Ciri-ciri Protozoa

Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu filum

dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan

menggunakan organel-organel antara lain membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria. Ciri-

ciri umum :

• Organisme uniseluler (bersel tunggal)

• Eukariotik (memiliki membran nukleus)

• Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)

• Sifat hidupnya kosmopolit artinya dapat hidup di tempat atau habitat apapun.

• Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)

• Hidup bebas, saprofit atau parasit

• Protozoa merupakan bagian plankton di air tawar atau air laut dan berperan penting sebagai

indikator polusi

• Sejumlah protozoa dapat menimbulkan penyakit.

• Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup

• Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela

Ciri-ciri prozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan silia atau . Memiliki

membran sel dari zat lipoprotein, dan bentuk tubuhnya ada yang bisa berubah-ubah. Adapun

yang bercirikan sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof. Ada yang bisa

berubah-ubah. Adapun yang mencirikan sebagai sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa

yang hidup autotrof. Perkembangbiakan bakteri dan amuba.

Perkembangbiakan amuba dan bakteri yang biasa dilakukan adalah dengan membelah diri.

Dalam kondisi yang sesuai mereka mengadakan pembelahan secara setiap 15 menit. Peristiwa ini
dimulai dengan pembelahan inti sel atau bahan inti menjadi dua. Kemudian diikuti dengan

pembelahan sitoplasmanya, menjadi dua yang masing-masing menyelubungi inti selnya.

Selanjutnya bagian tengah sitoplasma menggenting diikuti dengan pemisahan sitoplasma.

Akhirnya setelah sitoplasma telah benar-benar terpisah, maka terbentuknya dua sel baru yang

masing=masing mempunyai inti baru dan sitoplasma yang baru pula. Pada amuba bila keadaan

kurang baik, misalnya udara terlalu dingin atau panas atau kurang makan, maka amuba akan

membentuk kista.

Didalam kista amuba dapat membelah menjadi amuba-amuba baru yang lebih kecil. Bila

keadaan lingkungan telah baik kembali, maka dinding kista akan pecah dan amuba-amuba baru

tadi dapat keluar. Selanjutnya amuba ini akan tumbuh setelah sampai pada ukuran tertentu, dia

akan membelah diri seperti semula.

5. Morfologi Protozoa

Semua protozoa mempunyai vakuola kontraktil. Vakuola dapat berperan sebagai pompa

untuk mengeluarkan kelebihan air dari sel, atau untuk mengatur tekanan osmosis. Jumlah dan

letak vakuola kontraktil berbeda pada setiap spesies. Protozoa dapat berada dalam bentuk

vegetatif (trophozoite), atau bentuk istirahat yang disebut kista.

Protozoa pada keadaan yang tidak menguntungkan dapat membentuk kista untuk

mempertahankan hidupnya. Saat kista berada pada keadaan yang menguntungkan, maka akan
berkecambah menjadi sel vegetatifnya. Protozoa tidak mempunyai dinding sel, dan tidak

mengandung selulosa atau khitin seperti pada jamur dan algae. Kebanyakan protozoa

mempunyai bentuk spesifik, yang ditandai denganfleksibilitas ektoplasma yang ada dalam

membran sel.

Beberapa jenis protozoa seperti Foraminifera mempunyai kerangka luar sangat keras

yang tersusun dari Si dan Ca. Beberapa protozoa seperti Difflugia, dapat mengikat partikel

mineral untuk membentuk kerangka luar yang keras. Radiolarian dan Heliozoan dapat

menghasilkan skeleton. Kerangka luar yang keras ini sering ditemukan dalam bentuk fosil.

Kerangka luarForaminifera tersusun dari CaO2 sehingga koloninya dalam waktu jutaan tahun

dapat membentuk batuan kapur.

Protozoa merupakan sel tunggal, yang dapat bergerak secara khas menggunakan

pseudopodia (kaki semu), flagela atau silia, namun ada yang tidak dapat bergerak aktif.

Berdasarkan alat gerak yang dipunyai dan mekanisme gerakan inilah protozoa dikelompokkan ke

dalam 4 kelas. 

6. Fisiologi Protozoa

Protozoa umumnya bersifat aerobik nonfotosintetik, tetapi beberapa protozoa dapat hidup

pada lingkung anaerobik misalnya pada saluran pencernaan manusia atau hewan ruminansia.

Protozoa aerobik mempunyai mitokondria yang mengandung enzim untuk metabolisme aerobik,

dan untuk menghasilkan ATP melalui proses transfer elektron dan atom hidrogen ke oksigen.

Protozoa umumnya mendapatkan makanan dengan memangsa organisme lain (bakteri) atau

partikel organik, baik secara fagositosis maupun pinositosis.

Protozoa yang hidup di lingkungan air, maka oksigen dan air maupun molekul-molekul

kecil dapat berdifusi melalui membran sel. Senyawa makromolekul yang tidak dapat berdifusi
melalui membran, dapat masuk sel secara pinositosis. Tetesan cairan masuk melalui saluran pada

membran sel, saat saluran penuh kemudian masuk ke dalam membrane yang berikatan denga

vakuola.

Vakuola kecil terbentuk, kemudian dibawa ke bagian dalam sel, selanjutnya molekul

dalam vakuola dipindahkan ke sitoplasma. Partikel makanan yang lebih besar dimakan secara

fagositosis oleh sel yang bersifat amoeboid dan anggota lain dari kelompok Sarcodina. Partikel

dikelilingi oleh bagian membran sel yang fleksibel untuk ditangkap kemudian dimasukkan ke

dalam sel oleh vakuola besar (vakuola makanan). Ukuran vakuola mengecil kemudian

mengalami pengasaman.

Lisosom memberikan enzim ke dalam vakuola makanan tersebut untuk mencernakan

makanan, kemudian vakuola membesar kembali. Hasil pencernaan makanan didispersikan ke

dalam sitoplasma secara pinositosis, dan sisa yang tidak tercerna dikeluarkan dari sel. Cara inilah

yang digunakan protozoa untuk memangsa bakteri. Pada kelompok Ciliata, ada organ mirip

mulut di permukaan sel yang disebut sitosom. Sitosom dapat digunakan menangkap makanan

dengan dibantu silia. Setelah makanan masuk ke dalam vakuola makanan kemudian dicernakan,

sisanya dikeluarkan dari sel melalui sitopig yang terletak disamping sitosom.

Pada umumnya Protozoa membutuhkan suhu optimum untuk tumbuh antara 16-25°C,

dengan suhu maksimumnya antara 36-40°C. Adapun pH (derajat keasaman optimum) untuk

proses metabolismenya adalah antara pH 6-8.

7. Adaptasi Protozoa

Sebagai predator, mereka memangsa uniseluler atau berserabut ganggang, bakteri, dan

microfungi. Protozoa memainkan peran baik sebagai herbivora dan konsumen di decomposer
link dari rantai makanan. Protozoa juga memainkan peranan penting dalam mengendalikan

populasi bakteri dan biomas.

Protozoa dapat menyerap makanan melalui membran sel mereka, beberapa, misalnya

amoebas, mengelilingi dan menelan makanan itu, dan yang lain lagi memiliki bukaan atau

"mulut pori-pori" ke mana mereka menyapu makanan. Semua protozoa yang mencerna makanan

di perut mereka seperti kompartemen disebut vakuola.

Sebagai komponen dari mikro-dan meiofauna, protozoa merupakan sumber makanan

penting bagi microinvertebrates. Dengan demikian, peran ekologis protozoa dalam transfer

bakteri dan ganggang produksi ke tingkat trophic berurutan adalah penting. Protozoa seperti

parasit malaria (Plasmodium spp.), Dan Leishmania trypanosomes juga penting sebagai parasit

dan symbionts dari hewan multisel.

Beberapa protozoa memiliki tahap kehidupan bolak-balik antara tahap proliferatif

(misalnya trophozoites) dan kista aktif. Seperti kista, protozoa dapat bertahan hidup kondisi yang

sulit, seperti terpapar ke suhu yang ekstrem dan bahan kimia berbahaya, atau waktu lama tanpa

akses terhadap nutrisi, air, atau oksigen untuk jangka waktu tertentu.

Menjadi spesies parasit kista memungkinkan untuk bertahan hidup di luar tuan rumah,

dan memungkinkan mereka transmisi dari satu host ke yang lain. Ketika protozoa adalah dalam

bentuk trophozoites (Yunani, tropho = untuk memberi makan), mereka secara aktif memberi

makan dan tumbuh. Proses mana protozoa yang mengambil bentuk kista disebut encystation,

sedangkan proses mentransformasikan kembali ke trophozoite disebutexcystation.

Protozoa dapat mereproduksi dengan pembelahan biner atau beberapa fisi. Beberapa

protozoa bereproduksi secara seksual, beberapa aseksual, sementara beberapa menggunakan

kombinasi, (mis. Coccidia). Seorang individu protozoon adalah hermaphroditic.


Nama lain untuk protozoa adalah Acrita (R. Owen, 1861). Mereka dapat menyebabkan

malaria atau disentri amuba.

8. Reproduksi Protozoa

Untuk mempertahankan jenisnya, Protozoa berkembang biak dengan cara

aseksual/vegetatif dan seksual/generatif. Reproduksi secara aseksual, yaitu dengan cara

membelah diri atau pembagian selnya sama. Pembelahan ini dapat terjadi, baik secara membujur

atau melintang pada sepanjang selnya sehingga menghasilkan anak-anak sel yang dapat

berukuran sama atau tidak sama. Jika pada proses pembelahan diri (pembagiannya)

menghasilkan dua anak sel, maka disebut pembelahan biner, namun apabila terbentuk banyak

anak sel dinamakan pembelahan bahu rangkap (multipel fission).

Beberapa kelompok Protozoa bereproduksi secara seksual, yaitu dengan cara

penggabungan atau penyatuan fisik sementara antara dua individu kemudian terjadi pertukaran

nukleus. Dengan demikian, akan terjadi perpaduan sifat yang dibawa oleh kedua individu

tersebut dan menghasilkan satu individu baru. Cara pembiakan ini disebut dengan konjugasi.

Berikut adalah gambar dari proses konjugasi

9. Klasifikasi Protozoa

Protozoa dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan alat gerak:


1. Rhizopoda (Sarcodina) 

Pada kelompok ini, alat geraknya berupa aliran isi sel atau tonjolan sitoplasma yang

disebut pseudopodia. Contoh spesies dalam kelas Rhizopoda yang sangat dikenal adalah Amoeba

sp. Selain Amoeba, ada beberapa Protozoa yang termasuk dalam Rhizopoda, yaitu Foraminifera

dan Arcella. Keduanya merupakan Rhizopoda yang diselimuti oleh cangkang. Bentuk sel

amoeba tidak tetap, sitoplasmanya terdiri dari ektoplasma dan endoplasma. Habitat organisme ini

di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian kecil hidup di dalam tubuh hewan atau

manusia. Ektoplasma Amoeba sp. bersifat lebih kental dari endoplasma, sehingga aliran

endoplasma dan ektoplasma tersebut berperan dalam penjuluran dan penarikan pseudopodia.

Dengan cara ini Amoeba bergerak untuk menangkap makanan.

Dengan kaki semunya, Amoeba dapat menangkap dan mengambil makanan. Mula-mula

kaki semu (pseudopoda) dijulurkan ke arah makanan lalu mengelilingi makanan tersebut.

Kemudian, membran plasma bergerak mendekati dan mengikuti kaki semu mengelilingi

makanan. Bersatunya kedua ujung membran plasma membentuk vakuola. Makanan dicerna di

dalam vakuola makanan. Dari sini, sari makanan diedarkan ke seluruh tubuh. Sisa makanan yang

berupa cairan dikeluarkan melalui vakuola berdenyut.

Amoeba berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner tanpa melalui tahap-

tahap mitosis. Pembelahan dimulai dari membelahnya inti sel menjadi dua, lalu diikuti oleh

pembelahan sitoplasma. Pembelahan inti tersebut menimbulkan lekukan yang sangat dalam yang

lama-lama akan putus sehingga terjadilah dua sel anak Amoeba. Kedua sel anak ini akan

mengalami pembelahan biner sehingga menjadi empat sel, delapan sel, enam belas sel, dan

seterusnya. Apabila kondisi lingkungan tidak menguntungkan, amoeba dapat mempertahankan

hidupnya dengan membentuk kista. Kista adalah bentuk penebalan plasma guna melindungi diri
dari lingkungan yang tidak menguntungkan. Berikut adalah gambar dari proses pembelahan

biner dan kistanya pada Amoeba sp

Contoh spesies dalam kelas Rhizopoda:

1) Amoeba

Jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh manusia disebut Entamoeba, misalnya:

a) Entamoeba dysentriae, penyebab penyakit disentri, karena menyerang dan merusak

jaringan usus, disebut juga Entamoeba histolitica.

b) Entamoeba ginggivalis, hidup di rongga mulut.

c) Entamoeba coli, hidup dalam kolon, sebenarnya bukan parasit, tetap kadang-kadang

menyebabkan diare.

2) Foraminifera, hidup di laut, terlindung kerangka luar yang beruang banyak yang terbuat dari

kalsium karbonat. Kerangka yang telah kosong mengendap di dasar laut dan merupakan tanah

"globigerina". Fosilnya berguna sebagai petunjuk dalam pencarian minyak bumi. Contoh gambar

dari spesies ini adaslah sebagai berikut.

3) Radiolaria, hidup di laut. Kerangka tubuhnya tersusun dari silikat

membentuk tanah radiolaria yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan penggosok. Contoh dari

spesies ini adalah sebagai berikut.

2. Flagellata (Mastigophora)

Flagellata berasal dari kata flagel artinya cambuk atau Mastigophora dari mastig artinya

cambuk, phora artinya gerakan. Semua anggota filum flagellata bergerak menggunakan flagel.

Bentuk tubuh flagellata tetap karena dilindungi oleh pelikel. Di antara Flagellata ada yang hidup

bebas, ada pula yang hidup bersimbiosis dalam tubuh hewan, tetapi kebanyakan bersifat parasit.
Flagellata berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner secara longitudinal,

sedangkan reproduksi seksual belum banyak diketahui.

Flagellata dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu:

1) Flagellata yang mempunyai kromatofora dan struktur yang mengandung pigmen hijau

klorofil,disebut kelompok fitoflagellata. Contoh:

a) Euglena viridis, hidup di air tawar. Contoh gambar Euglena viridis adalah sebagai berikut.

b) Volvox globator, hidup di air tawar, berkoloni, merupakan kumpulan ribuan hewan bersel satu

yang berflagel dua. Sel-sel pembentuk koloni dihubungkan dengan benang-benang plasma.

Contoh gambar dari spesies ini adalah sebagai berikut.

c) Noctiluca miliaris, hidup di laut, mempunyai dua flagel, yang satu panjang dan yang satu

pendek, hewan ini menyebabkan laut tampak bercahaya pada waktu malam hari.

2) Flagellata yang tidak mempunyai pigmen klorofil disebut kelompok zooflagellata. Contoh:

a) Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodosiense, penyebab penyakit tidur pada

manusia. Hospes perantaranya adalah lalat tse-tse, yaitu Glosina palpalis dan Glosina mursitans.

Trypanosoma hidup di dalam kelenjar getah bening atau cairan serebro spinal manusia.

b) Trichomonas vaginalis, parasit pada vagina saluran urine wanita.

c) Leishmania tropica, penyebab penyakit kalaazar dengan tanda

demam dan anemia.

d) Leishmania tropica, penyebab penyakit kulit, disebut penyakit

oriental.

e) Trypanosoma evansi, penyebab penyakit sura (malas) pada ternak.

3. Cilliata (Ciliophora)
Ciliata adalah Protozoa yang mempunyai alat gerak berupa rambut getar (cilia). Rambut

getar ini adalah bulu-bulu halus yang melekat pada membran sel. Dengan menggunakan rambut

getar, makhluk hidup dapat bergerak bebas ke segala arah di dalam air.Alat gerak berupa cilia

atau bulu getar. Bentuk tubuh tetap, hidup di air tawar yang banyak mengandung zat organik dan

bakteri. Ada yang hidup bersimbiosis di dalam usus vertebrata.

Contoh:

1) Paramaecium caudatum, adalah Ciliata yang hidup bebas. Bentuk selnya seperti sandal,

ukuran kira-kira 250 mikron, mempunyai sitostom (celah mulut) pada membran plasma, dan

selnya diselubungi oleh pelikel. Sel berisi dua inti sel yang terdiri atas inti kecil (mikronukleus)

dan inti besar (makronukleus), sitoplasma, vakuola makanan (pencerna makanan), serta vakuola

kontraktil (pengeluaran zat sisa). Gerakan Paramaecium caudatum dilakukan dengan

menggetarkan cilianya. Gerakan cilia sulit diamati oleh mikroskop karena gerakannya sangat

cepatbereproduksi secara aseksual dengan membelah diri dengan arah transversal, seksual

dengan konjugasi dengan terjadi pertukaran inti kecil (mikronukleus).

2) Stentor, bentuk seperti terompet dan menetap di suatu tempat.

3) Vorticella, bentuk seperti lonceng bertangkai panjang dengan bentuk lurus atau spiral yang

dilengkapi cilia di sekitar mulutnya.

4) Didinium, predator pada ekosistem perairan, yaitu pemangsa Paramaecium.

5) Stylonichia, bentuk seperti siput, cilianya berkelompok. Banyak ditemukan pada permukaan

daun yang terendam air. Contoh gambarnya adalah sebagai berikut.

6) Balantidium coli, habitat pada kolon manusia dan dapat menimbulkan balantidiosis (gangguan

pada perut).
Bagaimana cara Ciliata mendapatkan makanan? Ciliata mempunyai mulut sel. Pada saat

bergetar, rambut di sekitar mulut sel akan bergetar pula. Pada saat ini, terjadilah aliran keluar

masuk air pada mulut sel. Air yang masuk dan keluar mulut sel banyak mengandung bakteri atau

bahan organik atau bahan makanan lainnya yang tertambat atau terkumpul di dalam mulut sel.

Makanan yang terkumpul akan masuk dalam sitofaring (kerongkongan sel) lalu masuk ke dalam

vakuola makanan untuk dicerna

dan diedarkan ke seluruh tubuhnya. Penyerapan sari makanan terjadi di dalam sitoplasma. Sisa

makanan padat dikeluarkan melalui membran plasma, sedangkan sisa makanan berupa cairan

dikeluarkan melalui vakuola berdenyut yang terletak di kedua ujungnya.

4. Sporozoa

Tidak mempunyai alat gerak. Dapat membentuk semacam spora dalam siklus hidupnya,

bersifat parasit pada manusia atau hewan. Sporozoid memiliki organel-organel kompleks pada

salah satu ujung (apex) selnya yang dikhususkan untuk menembus sel dan jaringan inang.

Hidupnya parasit pada manusia dan hewan. Tubuh Sporozoa berbentuk bulat atau oval,

mempunyai nukleus, tetapi tidak mempunyai vakuola kontraktil. Makanan diserap langsung dari

hospesnya melalui permukaan tubuh, demikian pula respirasi dan ekskresinya melalui

permukaan tubuh. Beberapa contoh hewan yang termasuk dalam filum Sporozo adalah

Toxoplasma gondii yang menyebabkan penyakit Toksoplasmosis. Toxoplasma gondii masuk ke

dalam tubuh manusia melalui makanan, misalnya daging yang tercemar kista toxoplasma dari

kotoran kucing. Infeksi Toxoplasma gondii membahayakan bagi ibu hamil karena dapat

mengakibatkan bayi yang lahir cacat, bahkan dapat membunuh embrio. Contoh lainnya adalah

Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria pada manusia. Contoh lainnya adalah

Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae,Plasmodium vivax. Gregarina.


Reproduksi dibagi menjadi dua:

1) Aseksual dengan schizogoni, yaitu membelah diri di dalam tubuh inang dan sporogoni, yaitu

membuat spora di dalam tubuh inang perantara.

2) Seksual dengan peleburan makrogamet dan mikrogamet di dalam tubuh nyamuk.

10. Peranan Protozoa dalam Kehidupan Manusia

 Peran yang Menguntungkan

Protozoa yang hidup di air tawar dan air laut merupakan zooplankton yang menjadi salah

satu sumber makanan bagi hewan air termasuk udang, ikan, kepiting yang secara ekonomis

bermanfaat bagi manusia. Peran protozoa lainnya adalah dalam mengontrol jumlah bakteri di

alam karena protozoa merupakan pemangsa bakteri. Foraminifera, kerangkanya yang telah

kosong mengendap di dasar laut membentuk tanah globigerina, yang berguna sebagai petunjuk

adanya minyak bumi. Radiolaria, kerangkanya jika mengendap di dasar laut menjadi tanah

radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan

penggosok.

 Peran yang Merugikan

Protozoa dapat ditemukan di mana-mana karena termasuk organisme kosmopolit. Oleh

karena itu, beberapa jenis protozoa dapat mengancam kesehatan manusia karena dapat

menyebabkan penyakit.

Protozoa yang merugikan manusia sebagai penyebab penyakit antara lain:

• Toxoplasma gondii, penyebab toksoplasmosis;

• Plasmodium sp, penyebab penyakit malaria;

• Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodosiense,


penyebab penyakit tidur;

• Leishmania sp, penyebab penyakit kalaazar;

• Trichomonas vaginalis, penyebab penyakit pada alat kelaminwanita;

• Entamoeba histolytica, penyebab penyakit disentri.

Anda mungkin juga menyukai