Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan pangan di Indonesia memang cukup besar, salah satunya adalah buah
terong yang dikonsumsi sebagai sayur. Terong sudah cukup populer di Indonesia. Hampir
semua kalangan dari berbagai daerah di Indonesia mengkonsumsi buah ini. Dari catatan
sejarah, daerah/Negara sebagai asal tanaman terong terletak di Asia, yakni India dan Birma.
Menurut penelitian, sejak ratusan tahun lalu, terong mulanya hanya tumbuh liar. Namun
kemudian setelah diketahui rasanya enak dan bermanfaat terong kemudian dibudidayakan di
daerah tersebut. Jadi hakikatnya, tanaman terong merupakan tanaman asli daerah tropis.
Di indonesia terong menjadi sayuran yang wajib ada disetiap pasar. Terdapat berbagai
jenis terong yang dijual dipasaran, ini dikarenakan banyaknya konsumen yang berniat
membeli terong. Banyaknya penikmat terong ini tentu bukan tanpa sebab, terong merupakan
bahan baku dari pembuatan makanan. Terong bisa diaplikasikan dengan masakan lain, ini
yang membuat konsumen tidak pernah bosan untuk menikmati terong. Apa lagi terong bergizi
tinggi, cocok untuk semua kalangan.
Maka dari itu kami memutuskan untuk melakukan budidaya terong pada tugas kali ini.
Sebab, budidaya terong tidak terlalu sulit. Hanya memerlukan sedikit lahan dan tidak ada
perawatan khusus, hanya perlu disiram setiap hari dalam beberapa bulan terong siap dipanen.
Sesuai dengan jadwal yang ditetapkan, setelah uts kami sudah bisa memanen tanaman terong
yang kami budidayakan.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana caranya agar bisa memperatikan teori – teori yang sudah di dapatkan
dari sekolah
b. Bagaimanakah budidaya tanaman terong lalap yang baik dan benar
1.3 Tujuan
a. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian profesional sesuai
dengan tuntunan zaman
b. Mengasah kemampuan yang di dapat dari sekolah
c. Menambah keterampilan, pengetahuan, gagasan seputar dunia usaha serta industri
yang profesional dan handal
d. Membentuk pola pikir siswa-siswi serta memberikan pengalaman dalam dunia
industri maupun dunia kerja
e. Menambah pengetahuan bagaimana cara menanam tanaman terong lalap

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Taksonomi Tanaman Terong
Terong (Solanum melongena L) di Pulau Jawa lebih dikenal sebagai terong adalah
tumbuhan penghasil buah yang dijadikan sayur-sayuran. Terung berkerabat dekat dengan
kentang dan leunca, dan agak jauh dari tomat.
a. Klarifikasi Tanaman Terong
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub-divisio : Dycotyledonen
Ordo : Tubiflorae
Family : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum melongena L
Terong sering ditanam secara tahunan. Tanaman ini tumbuh hingga 40-150 cm (16-57
inci) tingginya. Daunnya besar, dengan lobus yang kasar. Ukurannya 10-20 cm (4-8 inci)
panjangnya dan 5-10 cm (2-4 inci) lebarnya. Jenis-jenis setengah liar lebih besar dan tumbuh
hingga setinggi 225 cm (7 kaki), dengan daun yang melebihi 30 cm (12 inci) dan 15 cm (6
inci) panjangnya. Batangnya biasanya berduri. Warna bunganya antara putih hingga ungu,
dengan mahkota yang memiliki lima lobus. Benang sarinya berwarna kuning. Buah tepung
berisi, dengan diameter yang kurang dari 3 cm untuk yang liar, dan lebih besar lagi untuk
jenis yang ditanam.

2.1.2 Sejarah Singkat

Terong adalah tumbuhan pangan yang ditanam untuk buahnya. Asal-usul


budidayanya berada di bagian selatan dan timur Asia sejak zaman prasejarah, tetapi
baru dikenal di dunia Barat tidak lebih awal dari sekitar tahun 1500. Buahnya
mempunyai berbagai warna, terutama ungu, hijau, dan putih. Catatan tertulis yang
pertama tentang terung dijumpai dalam Qímínyàoshù, sebuah karya
pertanianTiongkok kuno yang ditulis pada tahun 544. Banyaknya nama bahasa
Arab dan Afrika Utara untuk terong serta kurangnya.
NamaYunani dan Romawi menunjukkan bahwa pohon ini dibawa masuk ke dunia
Barat melewati kawasan Laut Tengah oleh bangsa Arabpada awal Abad

2
Pertengahan. Nama ilmiahnya, Solanum melongena, berasal dari istilah Arab abad
ke-16 untuk sejenis tanaman terung.

Karena terong merupakan anggota Solanaceae, buah terung pernah dianggap


beracun, sebagaimana buah beberapa varietas leunca dan kentang. Sementara buah
terung dapat dimakan tanpa dampak buruk apa pun bagi kebanyakan orang,
sebagian orang yang lain, memakan buah terung (serupa dengan memakan buah
terkait seperti tomat, kentang, dan merica hijau atau lada) bisa berpengaruh pada
kesehatan. Sebagian buah terung agak pahit dan mengiritasi perut serta
mengakibatkan gastritis. Karena itulah, sebagian sumber, khususnya dari kalangan
kesehatan alami, mengatakan bahwa terung dan genus terkait dapat mengakibatkan
atau memperburuk artritis dengan kentara dan justru itu, harus dijauhi oleh mereka
yang peka terhadapnya.
2.2 Jenis – jenis Terong
1. Terong Telunjuk (Solanum melongena L)
Dinamakan terong telunjuk dikarenakan bentuknya yang menyerupai jari
telunjuk.Terong yang memiliki nama ilmiah SolanumMelongena ini banyak
terdapat di pulau Sumatera.Di Medan, terong ini dapat digunakan sebagai variasi
sayuran dalam memasak tauco udang atau tauco sayur kacang panjang.Dapat juga
dimasak gulai bersama dengan kentang dan telur.

Khasiat Terong Telunjuk


Setiap 100 gram terong telunjuk mengandung sekitar 1,75 gram protein yang
berkhasiat untuk pertumbuhan tubuh; 5,65 gram karbohidrat yang berfungsi
sebagai penghasil tenaga.Selain itu didalam terong telunjuk juga terdapat
kandungan serat yang dapat mencegah sembelit, kandungan kalsium yang dapat
menguatkan gigi dan tulang serta adanya kandungan vitamin C di dalamnya.
3
Kandungan beta karoten dalam terong telunjuk berkhasiat untuk menyehatkan
mata, garam galiannya sangat bermanfaat bagi metabolism tubuh serta adanya
juga kandungan fosfor di dalamnya.Terong telunjuk juga dapat dimanfaatkan
sebagai pereda batuk, caranya adalah dengan merebus terong telunjuk kemudian
meminum air rebusannya 1-2 kali sehari.Terong telunjuk ini pun dapat dibakar
dan disapukan ke kulit yang luka.

Khasiat Akar Terong Telunjuk


Akar tanaman terong telunjuk pun ternyata dapat dimanfaatkan dalam mengatasi
asma atau rasa lelah,yakni dengan merebus akarnya dan meminum air rebusannya.
Khasiat Daun Terong Telunjuk
Daun terong telunjuk dapat dirasakan khasiatnya dengan merebus 3-4 helai
daunnya dan 2 gelas air kemudian air rebusannya dapat digunakan untuk mencuci
mulut dan berkumur-kumur.Ini adalah cara untuk meredakan sakit gigi,gusi
bengkak dan radang mulut.

2. Terong Belanda (Solanum betaceum)

Terong Belanda yang lebih populer di dunia barat dengan nama Tamarillo,
merupakan tanaman dataran tinggi dengan suhu berkisar antara 20-27 derajat
celsius. Meski terong dikenal di Indonesia dengan sebutan terong Belanda, bukan
berarti asalnya adalah dari negeri kincir air tsb. Terong Belanda berasal dari
daerah Amazon-Amerika Latin namun diperkenalkan ke Indonesia oleh orang
Belanda, oleh karena itu lebih dikenal dengan nama Terong Belanda.
Rasa terong Belanda agak asam, ketika belum matang berwarna hijau dan ketika
masak berwarna kuning kemerah-merahan.Bentuknya menyerupai telur namun
runcing diujungnya.Daging buahnya mengandung banyak sari buah, daging
buahnya inilah yang dimanfaatkan dalam pembuatan jus dan sirup.EsMartabe
4
adalah salah satu jenis es khas orang Medan yang diramu dari bahan utama terong
Belanda dan buah markisa.Sirup terong Belanda juga sangat digemari terutama
disajikan pada saat berbuka puasa di bulan Ramadhan bersama dengan air
es.Selain itu,buah terong Belanda ini juga dapat dijadikan sebagai salah satu buah
“ulekan” rujak kolam Medan. Bila buah terong Belanda ini masih muda atau
berwana hijau,dapat dijadikan sebagai lalapan.
Terong Belanda sangat berkhasiat bagi kesehatan, antara lain:
- Pro-vitamin A yang dikandungnya sangat baik untuk kesehatan mata
- Adanya vitamin C didalam buah ini dapat mencegah sariawan dan
meningkatkan daya tahan tubuh –Kandungan seratnya dapat mencegah
sembelit dan kanker
- mineral yang ada didalamnya seperti potassium, fosfor dan magnesium
berkhasiat untuk membantu pertumbuhan tulang
- Mengandung antosianin yang merupakan salah satu jenis antioksidan yang
dapat membantu daya tahan tubuh menjadi lebih baik

3. Terong Ungu (Solanum Melongena L)

Jenis terong ini adalah jenis terong yang paling terkenal diantara jenis-jenis terong
yang lain.Walau bentuknya beragam,namun warna ungu yang ada pada terong ini
ternyata menyimpan khasiat yang sangat banyak, yaitu:
- Pencegah kanker, ini didapati dari kandungan phycocyanin dan resveratrol-
nya
- Antioksidan, seperti halnya terong Belanda, di dalam terong ungu pun
mengandung antosianin yang dapat berguna sebagai antioksidan
- Sangat bermanfaat bagi diabetesi;berdasarkan penelitian yang pernah
dilakukan, mengkonsumsi terong, termasuk terong ungu secara teratur dapat
5
menurunkan kadar gula darah pada diabetesi.Ini juga didapatkan dari
antosianin yang ada didalamnya
- Baik bagi penderita jantung atau menurunkan resiko terkena serangan jantung;
resveratrol yang ada ada di dalam terong ungu merupakan komponen alami
yang dapat mencegah penyakit jantung, sedangkan komponen Salicylatesnya
bermanfaat untuk menurunkan resoki terkena serangan jantung
- Menurunkan kolestrol, ini didapatkan dari kandungan seratnya
- Mencegah stroke dan menghambat pertumbuhan tumor; ini didapatkan dari
kandungan Ellagic Acid dan resveratrolnya
- Mengandung berbagai Vitamin; vitamin yang terbanyak terdapat dalam kulit
ungu terong ini adalah vitamin B kompleks.Vitamin lainnya adalah vitamin
A,C,E,K dan D. Riboflavin (vitamin B2) bisa didapat dari terong ungu, yang
bermanfaat unutk membentuk sel-sel darah merah,sum-sum tulang dan sistem
syaraf sehingga dapat mencegah anemia,riboflavin sebenarnya agak sulit
diperoleh dari tumbuhan lain. Kandungan vitamin B3 atau niasin berefek
menenangkan sehingga dapat mencegah stress
- Mencegah terjadinya anemia; sehingga sangat baik bagi ibu hamil dan anak-
anak yang masih dalam pertumbuhan; ini didapatkan dari zat besi yang
dikandungnya
- Mencegah penyakit gondok dan infertilitas (meningkatkan libido)ini diperoleh
dari kandungan selenium nya.
Salah satu jenis terong ungu adalah terong Jepang, dinamakan demikian karena
sering digunakan pada kuliner Jepang seperti masakan tempura.Terong ungu
dapat digoreng atau disambal (sambal terong).

4. Terong Putih (Solanum melongena L)

6
Jenis terong ini berasal dari asia terutama dari Negara india dan birma baru
populer di Indonesia 5 tahun terakhir ini.Secara fisik,terong putih tidak jauh
berbeda dengan terong ungu,hanya saja kulitnya berwarna putih, rasanya sedikit
manis, tekstur buahnya renyah dan empuk, sehingga sangat cocok diolah menjadi
manisan.Terong putih yang juga dikenal dengan sebutan terong Kania merupakan
varietas terong hibrida. Jenis terong ini dapat tumbuh di lahan dengan ketinggian
hingga 1200 m dari permukaan laut dan sangat cocok dibudidayakan di tanah
lempung berpasir,kaya bahan organik,subur dan memiliki pengairan yang bagus.
Diantara kelebihan terong putih adalah tingkat produktivitasnya yang relatif tinggi
dibandingkan dengan jenis-jenis terong yang lain.Terong putih sangat diminati di
pulau Kalimantan.

5. Terong Lalap (Solanum melongena L)

Terong pipit atau terong mini memiliki ukuran yang sangat kecil dibandingkan
dengan terong-terong lain.Bentuknya bulat kecil dan berwarna hijau dan
merupakan tumbuhan liar. Orang Medan menyebutnya chepoka,orang Minang
menyebutnya rimbang.Walau ukurannya mini, khasiatnya jangan ditanya.Terong
ini dapat menyehatkan mata,mengandung sedikit zat besi,vitamin A,C dan
B1.Selain itu di dalam terong pipit juga terkandung 2% protein, 0.1% lemak, 7,9
karbohidrat dan banyak mengandung fosfor.Diantara masakan yang menggunakan
terong pipit adalah masakan tauco dan daun ubi tumbuk.Untuk jenis masakan
yang terakhir ini merupakan kuliner khas orang Tapanuli Selatan (salah satu
daerah di Sumatera Utara).

7
Selain buahnya,akar terong pipit juga dapat dimanfaatkan,diantaranya untuk
mengobati tumit kaki yang pecah-pecah,meredakan sakit perut, penawar racun
ular dan serangga serta dapat mencuci darah dengan meminum air rebusannya.
Bila anda membeli terong, belilah terong yang segar dengan permukaan kulit
mengkilat, tidak layu dan keras, agar semua manfaat dan khasiatnya bisa
didapat.Hindari membeli terong yang permukaannya terdapat bintik-bintik
kecoklatan dan terlalu lembek bila ditekan dengan jari.Untuk memastikan bijinya
tidak kering, ketuk-ketuklah kulitnya dengan buku jari.Jika bunyinya kosong
jangan dibeli.Terong mudah busuk dan pahit, oleh karena itu simpanlah di lemari
pendingin, bungkus dengan plastik.Terakhir, hindari memakan terong secara
mentah, karena terong mengandung racun solamine yang dapat menyebabkan
alergi,karenanya yang terbaik adalah dengan cara memasaknya lebih dahulu
sebelum mengasupnya.

8
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Budidaya Terong Lalap (Solanum melongena L)
a. Kondisi Tanah yang cocok untuk budidaya
Kondisi tanah ideal untuk budidaya terong adalah tanah lempung berpasir
dengan kisaran pH 6,5-7. Terong berproduksi maksimal pada kisaran suhu 22-30

C. Tanaman ini membutuhkan sinar matahari yang cukup, oleh karena itu cocok

ditanam pada musim kemarau.


b. Penyemaian benih
Benih yang baik untuk budidaya terong memiliki daya tumbuh di atas 75%.
Sebelum ditanam di lahan terbuka, benih terong sebaiknya disemaikan terlebih
dahulu.
Langkah pertama siapkan dulu tempat penyemaian benih. Buat bedengan dengan
lebar satu meter dan tinggi 20 cm. Bedengan dibuat dari campuran tanah, arang
sekam dan kompos dengan perbandingan 1:1:1. Atau, silahkan baca cara
membuat media persemaian. Kemudian berikan naungan terhadap bedengan
tersebut.

Rendam benih terong dalam air hangat selama 10-15 menit, kemudian bungkus
benih dengan kain basah dan diamkan selama 24 jam. Buat alur berjarak 5-10
cm diatas bedengan untuk menebarkan benih. Kemudian tebarkan benih dan
tutup dengan tanah tipis-tipis. Setelah itu, tutup bedengan dengan daun pisang
atau karung goni basah. Siram dengan air untuk menjaga kelembaban
persemaian.
Setelah 2-3 hari kecambah mulai tumbuh menjadi tanaman, buka daun pisang
atau karung goni tersebut. Kemudian siram setiap hari tanaman tersebut. Setelah
9
10-15 hari, pindahkan bibit tanaman kedalam bumbunan daun pisang atau
polybag kecil (9X10 cm), satu polybag satu tanaman. Isi polybag atau bumbunan
daun pisang dengan tanah dan kompos, perbandingan 1:1.
Sirami tanaman yang ada dalam polybag tersebut setiap hari. Setelah tanaman
berumur 1-1,5 bulan atau telah memiliki minimal 4 helai daun, tanaman tersebut
siap dipindahkan ke lahan terbuka.
c. Pengolahan tanah dan penanaman
Lahan untuk budidaya terong dicangkul atau dibajak dengan kedalaman 30 cm.
Bersihkan tanah dari gulma dan kerikil. Bentuk bedengan dengan lebar 50 cm
tinggi 30 cm dan panjang disesuaikan dengan bentuk lahan. Jarak antar
bedengan 40 cm.
Gunakan pupuk organik sebagai pupuk dasar, bisa berupa kompos atau pupuk
kandang sebanyak 15 ton per hektar. Taburkan di atas bedengan dan aduk
hingga merata. Budidaya terong menghendaki tingkat keasaman tanah sekitar
pH 5-6. Apabila pH kurang dari 5 tambahkan kapur pertanian.
Buat lubang tanam secara berbaris, satu bedengan sebanyak dua baris. Jarak
tanam antar lubang tanam 60 cm dan jarak antar baris 70 cm. Lebar lubang dan
kedalaman disesuaikan dengan ukuran polybag bibit.
Sebelum bibit dipindahkan, siram bedengan dengan air. Tanaman terong
cenderung tidak tahan dengan kekeringan. Pindahkan bibit tanaman satu lubang
diisi satu bibit tanaman. Hati-hati dalam memindahkan tanaman, jaga agar akar
tanamah tidak putus atau rusak.
d. Perawatan
Lakukan penyulaman tanaman setelah satu minggu. Cabut tanaman yang terlihat
layu atau tidak sehat dan pertumbuhannya abnormal. Pencabutan dilakukan
beserta media tumbuhnya. Ganti dengan bibit baru.
e. Penyiraman
Apabila tidak turun hujan penyiraman hendaknya dilakukan setiap tiga hari
sampai tanaman berbunga. Setelah tanaman berbunga, tingkatkan frekuensinya
hingga dua hari sekali.
f. Pemupukan
Dilakukan mulai dari 2 minggu setelah bibit ditanam. Untuk budidaya terong
non-organik berikan pupuk urea. Sedangkan untuk budidaya terong organik
berikan pupuk kompos atau pupuk kandang, masing-masing satu kepal atau kira-
kira 0,5 kg per tanaman.
10
Ulangi pemberian pupuk susulan pada minggu ke-5 dan ke-7 setelah bibit
ditanam. Sambil memberikan pupuk susulan,
g. Penyiangan
Siangi gulma yang terdapat dalam bedengan tanaman. Bersihkan juga semak
belukar yang terdapat disekitar area tanaman.
Pemasangan ajir atau bilah bambu untuk menopang tanaman dilakukan setelah
tanaman berumur 3 minggu. Penancapan ajir hendaknya berjarak 5-7 cm dari
pangkal batang. Jangan sampai penancapan ajir melukai akar tanaman. Ikat
tanaman pada ajir dengan tali rafia.
h. Pengendalian hama dan penyakit
Penyakit dan hama yang Menyerang Tanaman Terong
1. Layu Bakteri

Penyebabnya adalah bakteri Pseudomonas solanacearum. Bisa hidup lama dalam


tanah.Serangan hebat pada temperatur cukup tinggi.
Gejala : terjadi kelayuan seluruh tanaman secara mendadak. Sebenarnya serangan
Layu bakteri bersifat lokal, seperti pembuluh Xylem / pembuluh angkut, tetapi
karena menyerangya pada akar atau leher akar sehingga pasokan air dan hara
tanaman dari tanah ke daun terhambat sehingga gejala yang muncul adalah
kelayuan yang bersifat sistemik.
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Atur jarak tanam, sehingga kelembaban tidak terlalu lembab.
b. Lakukan pergiliran tanaman, jangan menanam tanaman yang berjenis
Solanaceae seperti tomat, tembakau dll karena akan memperparah serangan.
2. Busuk Buah
Penyebabnya adalah jamur Phytophthorasp.
Gejala pada buah terung mula-mula terjadi bercak kebasahan yang bergaris
tengah lebih kurang 0,5 cm. Becak meluas dengan cepat ke arah sumbu panjang,
sehingga becak bentuknya memanjang. Pada jenis berbuah bulat dan warnanya

11
ungu becak tetap berbentuk bulat dan berwarna gelap. Bagian dalam buah berubah
warnanya, kebasah-basahan, dan berbatas coklat tidak teratur. Akhirnya buah
terlepas dari kelopaknya dan menjadi busuk sama sekali.
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Menanam terung dengan jarak tanam yang cukup.
b. Membersihkan gulma dan memelihara drainase.
c. Buah-buah yang sakit dipetik dan dipendam.
3. Bercak Daun
Penyebabnya adalah jamur Cercosporasp, Alternariasolani, Botrytiscinerea
Gejala : bercak-bercak kelabu-kecoklatan atau hitam pada daun.
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Menanam terung dengan jarak tanam yang cukup.
b. Membersihkan gulma dan memelihara drainase.
c. Buah-buah yang sakit dipetik dan dipendam.
d. Rotasi tanaman.
4. Busuk Leher Akar
Penyebabnya adalah Sclerotiumrolfsii
Gejala : pangkal batang membusuk berwarna coklat.
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Menanam terung dengan jarak tanam yang cukup.
b. Membersihkan gulma dan memelihara drainase.
c. Buah-buah yang sakit dipetik dan dipendam.
d. Rotasi tanaman.
e. Penggunaan varietas resisten.
5. Rebah Semai
Penyebabnya adalah Jamur Rhizoctoniasolani dan Pythiumspp.
Gejala : batang bibit muda kebasah-basahan, mengkerut dan akhirnya roboh dan
mati.
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Tanam varietas tahan.
b. Atur jarak tanam dan pergiliran tanaman.
c. perbaikan drainase.
d. Atur kelembaban dengan jarak tanam agak lebar.
e. cabut dan buang tanaman sakit.
6. Busuk Daun (Pseudoperonos poracubensis Berk)
12
Daur penyakit ini tidak dapat hidup sebagai saprofit pada sisa-sisa tanaman, dan
jamur tidak mempertahankan dari musim ke musim pada tanaman mentimun.
Spora dipencarkan oleh angin. Infeksi terjadi melalui mulut kulit.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit ini di bantu oleh kelembaban, dan
akan berkembang hebat jika terdapat banyak kabut dan embun. Infeksi hanya
terjadi kalaukelembaban udara 100 %, suhu 10-28°C, dengan suhu optimum 16-
22°C.
7. Wereng Kapas
Wereng kapas merupakan hama berukuran sangat kecil dengan gerakan sangat
gesit, pada tanaman terong wereng kapas akan mengisap cairan tanaman yang
menyebabkan tanaman menjadi lemah.
Adapun gejala tanaman terong yang terkena hama ini adalahh munculnya bintik-
bintik pada daun terutama pada permukaan daun bagian atas, untuk penanganan
bisa digunakan seperti pestisida sintetik
8. Kutu Kebul
Merupakan serangga berwarna putih dengan sayap jernih dan ukuran sekitar 1-1,5
mm. Kutu kebul biasanya berkelompok dibawah permukaan daun, apabila tubuh
kutu kebul tersentuh tanaman lain atau serangga lain maka akan beterbangan
seeperti serbuk karpet putih.
Untuk pengendalianya dapat digunakan pestisida alami seperti yang berbahan
ekstra seperti daun papaya.
9. Trips Kentang
Hama lain yang bisa menyerang tanaman terong adalah trips kentang, ham ini
berukuran 0,8 – 0,9 mm.
Gejala serangan trips adalah adanya warna keperak-perakan di permukaan bawah
daun dan daun menjadi layu. Adapun pestisida alami yang digunakan untuk
mengusir trips adalah estrak bawang merah dan jahe.
10. Ulat Grayak
Ulat grayak merupakan ulat dengan tubuh yang terlihat seperti bergaris – garis,
gejala tanaman terong yang terkena serangan ulat grayak adalah daun- daun
berlubang dan epidermis bagian atas ditinggalkan.
Adapun penanganan pada hama ulat grayak bisa digunakan pestisida alami
dengan esktrak biji bengkuang dan biji jarak.

13
i. Panen dan Pasca Panen
Panen pertama usaha budidaya terong biasanya dilakukan setelah 70-80 hari
sejak bibit ditanam. Selanjutnya, panen dilakukan setiap 3-7 hari sekali. Dalam
satu kali musim tanam, bia mencapai 13-15 kali panen, bahkan bisa lebih.
Adapun cara panen pada tanaman terong lalap yaitu:
1) Buah di panen tidak terlalu tua
2) Pemanenan yang baik pada pagi hari
3) Buah di petik dengan tangkainya
4) Harus segera di pasarkan setelah panen, karena buah terong tidak tahan lama
dan mudah busuk
5) Penyotiran dilakukan sejak di lahan, biasanya sortasi dilakukan berdasarkan
ukuran dan warna buah
6) Pemanenan dalam 1 hari bisa mencapai 2-3 kg ataupun lebih
7) Dalam 1 pohon memiliki 7-9 buah
8) Simpan ditempat yang teduh

14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Diharapkan dengan adanya laporan ini, dapat memberikan inspirasi bagi yang ingin
berwirausaha dengan modal yang cukup dan budidaya yang praktis, serta pengolahan yang
kreatif. Selain menambah pengalaman berwirausaha, kita juga mampu meningkatkan
keuntungan ekonomi dan ikut serta menjaga kesehatan sesama.

4.2 Saran
> Jika menanam terong sebaiknya di siram air maksimal 2 hari sekali
> supaya lebih bagus itu diberi pupuk
> dan pilihlah terong yang bagus yang akan ditanam,supaya mendapatkan hasil panen
yang memuaskan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Khumalawati, S. 2009. Pemanfaatan Limbah Kubis Menjadi Asam Laktat. Tugas Akhir.
Universitas Diponegoro.
Kartasapoetra dan Sutedja, 2005. Pemanfaatan Abu Janjang Kelapa Sawit padaLahan Kering
dan Pengaruhnya Terhadap Pembentukan Nodula Akar Pertumbuhan dan Hasil Tanaman
Kedelai (Glaycine max).Laporan.Fakultas Pertanian Universitas
Indriyani Titis. 2017. Pengaruh Penyiangan Gulma dan Dua Varietas Terhadap Pertumbuhan
dan Hasil Terong (Solanum melongena L). Skripsi. Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Imdad, H.P. dan A.A. Nawangsih. 1999. Sayuran Jepang. Penebar Swadaya. Jakarta.
Hartatik, 2003 Tanah-tanah pertanian di Indonesia. Sumberdaya Lahan Indonesia dan
Pengelolaannya. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian.
Hardjowigeno, 2010. Ilmu Tanah. Akademi Presindo. Jakarta.
Hadiwiyoto, S. 1983. Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Yayasan Idayu. Jakarta.
Gonggo, B. M., Hermawan, B. dan Anggraeni, D. 2005. Pengaruh jenis tanaman penutup
dan pengolahan tanah terhadap sifat fisika tanah pada lahan alangalang. Jurnal Ilmu-
ilmu Pertanian Indonesia. VII(1): 1-15
Foodreferences.2010.Eggplant.Available.At:http//:
www.foodreferance.com/html/arteggplant1.html.diakses pada 16 Februari 2018
Duaja, M. D., Gusniwati, Zul Fahri Gani, dan Helmi Salim. 2012. Pengaruh Jenis pupuk
Organik Cair Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Dua Varitas Selada (Lactuca sativa L.)
Departemen Pertanian Huruna Benyamin dan A. Maruapey. 2015. Pertumbuhan dan
Produksi Tanaman Terong (Solanum melongea L) Pada Berbagai Dosis Pupuk Organik
Limbah Biogas Kotoran Sapi. Jurnal Agroforestri9(3)
Budiman, Eriyandi. 2008. Budidaya Terong. Bandung: CV. Wahana Iptek. BPS. 2017. Badan
Pusat Statistic Tanaman Hortikultura Indonesia. Badan Pusat Statistic Hortikultura.
http://www.bps.go.id Cahyono Bambang. 2003. Teknik dan Strategi Budidaya Terong .
Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.

16
Lampiran Foto Kegiatan
Praktik Kerja Lapangan (PKL)

17
Gambar 1 Menyemai benih terong lalap Gambar 2 Menyiram dan mengamati
pertumbuhan bibit terong

Gambar 3 Bibit terong di polibag Gambar 4 Persiapan lahan penanaman


persemaian

Gambar 6 Pemberian kaptan setelah olah


tanah pertama untuk mengikat karat dan
Gambar 5 Persiapan lahan tahap pembuatan menekan zat asam dan memberikan
parit, pengukuran jarak dan pemberian sampah kiambang untuk kesuburan tanah
kompos

18
Gambar 7 Proses penanaman dan memberi Gambar 8 Penyiraman tanaman
pelindung dari panas matahari penuh
menggunakan batang pisang

Gambar 9 Pengecekan tanaman terong dari Gambar 10 Tanamann terong siap di


hama, penyakit dan cara pengendaliannya panen

19
Lampiran Jadwal Praktik Kerja Lapangan

20
KEGIATAN SISWA PKL

21
KEGIATAN SISWA PKL

22
KEGIATAN SISWA PKL

23
KEGIATAN SISWA PKL

24
KEGIATAN SISWA PKL

25
KEGIATAN SISWA PKL

26

Anda mungkin juga menyukai