Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK PRODUKSI TANAMAN LEGUM DAN UMBI

DOSEN MATA KULIAH :


Dr. Tantri Palupi, SP, M.Si

Oleh :
Salase Kanz Gemilang (C1011151058)
&
Pelagia Maya Lestari (C1011151050)

Agroteknologi B

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur praktikan panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
Rahmat-Nya praktikan dapat menyelesaikan laporan praktikum mata kuliah
Teknik Produksi Tanaman Legum dan Umbi dengan tepat waktu.

Terima kasih praktikan ucapkan kepada dosen pembimbing mata kuliah


Teknologi Produksi Tanaman Rempah, Obat-Obatan dan Penyegar, Yth. Dr.
Tantri Palupi, SP, M.Si yang telah memberikan kepercayaan kepada praktikan
untuk mengerjakan dan menyelesaikan laporan ini. Praktikan berharap dengan
selesainya laporan ini dapat memberikan banyak manfaat, baik diri sendiri
maupun pembaca.

Masih terdapat banyak kekurangan dari laporan yang penulis buat. Saran
dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis butuhkan untuk perbaikan
kedepan.

Pontianak, Mei 2018

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tanaman legum dan umbi merupakan jenis tanaman yang
keberadaannya sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari – hari, digunakan
sebagai bahan pangan, bumbu dapur, bahkan obat-obatan.
Tanaman legum dan umbi terutama tanaman kacang tanah dan ubi jalar
merupakan komoditas tanaman legum dan umbi yang banyak ditanaman di
Kalimantan Barat. Kedua jenis tanaman ini juga merupakan tanaman
pangan yang banyak dikonsumsi masyarakat Kalimantan Barat.
Sebagai komoditi bahan pangan tentunya perlu diketahui bagaimana
teknik budidaya beberapa komoditi tersebut dilapangan. Melihat secara
langsung bagaimana kondisi lahan pertanian rakyat yang ada di Kalimantan
Barat khususnya di daerah Rasau Jaya serta mengetahui kendala apa saja
yang dihadapi petani di lapangan. Praktek langsung ke lapangan perlu
dilakukan oleh mahasiswa. Hal ini ditujukan agar mahasiswa lebih
memahami bagaimana pertanian rakyat yang ada di Kalimantan Barat.

B. Tujuan
Praktek langsung ke lapangan dilakukan dengan tujuan :
1. Untuk melihat bagaimana kondisi lahan penanaman kacang tanah dan ubi
jalar.
2. Untuk mengetahui bagaimana teknik budidaya kacang tanah dan ubi jalar
yang dilakukan oleh masyarakat.
3. Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi petani kacang tanah dan
ubi jalar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Kacang Tanah


1. Botani Kacang Tanah
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) adalah tanaman polong-
polongan atau legum anggota suku Fabaceae yang dibudidayakan, serta
menjadi kacang-kacangan kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia.
Tanaman yang berasal dari benua Amerika ini tumbuh secara perdu
setinggi 30 hingga 50 cm (1 hingga 1½ kaki) dengan daun-daun kecil
tersusun majemuk.
Tanaman ini adalah satu di antara dua jenis tanaman budidaya
selain kacang bogor, Voandziea subterranea yang buahnya mengalami
pemasakan di bawah permukaan tanah. Jika buah yang masih muda
terkena cahaya, proses pematangan biji terganggu.
Di Indonesia, ia dikenal pula sebagai kacang una, suuk (Sd.),
kacang jebrol, kacang bandung, kacang tuban, kacang kole, serta kacang
banggala. Dalam perdagangan internasional dikenal sebagai bahasa
Inggris: peanut, groundnut.

Kingdom: Plantae
Divisi: Tracheophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas: Magnoliophyta
Ordo: Leguminales
Famili: Fabaceae
Subfamili: Faboideae
Genus: Arachis
Spesies: Arachis hypogaea L.
2. Morfologi Kacang Tanah
a. Akar
Akar kacang tanah memiliki sistem akar tunggang dan akar cabang
yang menyerupai akar serabut. Akar-akar cabang ini ada yang
bersifat sementara dan permanen. Akar kacang tanah berfungsi
untuk menyerap unsur hara dan air serta memperkokoh berdirinya
tanaman.
b. Batang
Batang tanaman kacang hijau berbentuk bulat tidak berkayu,
berbuku-buku dan tipe pertumbuhannya tegak. Batang yang tegak
memiliki panjang batang sekitar 60-70 cm. Batang berwarna hijau
sampai keungu-unguan.
c. Daun
Daun kacang tanah berwarna hijau muda sampai hijau tua, berdaun
majemuk bersirip genap, terdiri atas anak daun dengan tangkai yang
panjang. Keberadaan anak daun berfungsi untuk mendapatkan
cahaya matahari sebanyak-banyaknya.
d. Bunga
Bunga kacang tanah berwarna kuning dan mekar di malam hari,
melakukan proses penyerbukan pada pagi hari, dan akan layu disore
hari. Bunga menandakan adanya polong namun yang berhasil
menjadi polong hanya 15-20 %.
e. Polong
Buah kacang tanah berbentuk polong. Polong akan terbentuk setelah
bunga selesai melakukan proses pembuahan. Setelah pembuahan,
maka akan membentuk bakal buah yang disebut ginofora. Ginofora
akan membentuk tangkai polong yang akan masuk ke dalam tanah,
disini peranan hujan sengat dibutuhkan. Setelah ginofora
membentuk polong maka proses pertumbuhannya akan terhenti.
Kulit biji kacang tanah berwarna putih, fles, coklat, merah muda,
merah, ungu dan ungu tua tergantung varietasnya. Struktur kulit
polong bervariasi antara halus, sedang sampai dengan kasar. Jenis
atau varietas kacang tanah yang berkulit kasar memiliki
kecenderungan tahan terhadap hama penggerek kacang (Cylas
formicarius F). Kacang tanah yang berkadar lemak tinggi
kecenderungan memiliki rasa gurih.
3. Syarat Tumbuh Kacang Tanah
 Iklim
a. Curah hujan yang sesuai untuk tanaman kacang tanah antara 800 -
1.300 mm/tahun. Hujan yang terlalu keras akan mengakibatkan
rontok dan bunga tidak terserbuki oleh lebah. Selain itu, hujan yang
terus-menerus akan meningkatkan kelembapan di sekitar pertanaman
kacang tanah.
b. Suhu udara bagi tanaman kacang tanah tidak terlalu sulit, karena
suhu udara minimal bagi tumbuhnya kacang tanah sekitar 28–32
derajat C. Bila suhunya di bawah 10 derajat C menyebabkan
pertumbuhan tanaman sedikit terhambat, bahkan jadi kerdil
dikarenakan pertumbuhan bunga yang kurang sempurna.
c. Kelembapan udara untuk tanaman kacang tanah berkisar antara 65-75
persem. Adanya curah hujan yang tinggi akan meningkatkan
kelembapan terlalu tinggi di sekitar pertanaman.
d. Penyinaran sinar matahari secara penuh amat dibutuhkan bagi
tanaman kacang tanah, terutama kesuburan daun dan perkembangan
besarnya kacang.
 Media Tanam
a. Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman kacang tanah adalah jenis
tanah yang gembur/bertekstur ringan dan subur.
b. Derajat keasaman tanah yang sesuai untuk budidaya kacang tanah
adalah pH antara 6,0–6,5.
c. Kekurangan air akan menyebabkan tanaman kurus, kerdil, layu dan
akhirnya mati. Air yang diperlukan tanaman berasal dari mata air
atau sumber air yang ada disekitar lokasi penanaman. Tanah
berdrainase dan berserasi baik atau lahan yang tidak terlalu becek
dan tidak terlalu kering, baik bagi pertumbuhan kacang tanah.
 Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat yang baik dan ideal untuk tanaman kacang tanah
adalah pada ketinggian antara 500 m dpl. Jenis kacang tanah tertentu
dapat ditanam pada ketinggian tempat tertentu untuk dapat tumbuh
optimal.

B. Tanaman Ubi Jalar


1. Botani Ubi Jalar
Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) atau dalam bahasa Inggrisnya
sweet potato adalah sejenis tanaman budidaya. Bagian yang
dimanfaatkan adalah akarnya yang membentuk umbi dengan kadar gizi
(karbohidrat) yang tinggi. Di Afrika, umbi ubi jalar menjadi salah satu
sumber makanan pokok yang penting. Di Asia, selain dimanfaatkan
umbinya, daun muda ubi jalar juga dibuat sayuran. Terdapat pula ubi
jalar yang dijadikan tanaman hias karena keindahan daunnya.
Dikenal dengan nama ketela rambat, huwi boled (Sunda), tela
rambat (Jawa), sweetpotato (Inggris), dan shoyo (Jepang) merupakan
sumber karbohidrat yang cukup penting dalam sistem ketahanan pangan
kita. Selain karbohidrat sebagai kandungan utamanya, ubi jalar juga
mengandung vitamin, mineral, fitokimia (antioksidan) dan serat (pektin,
selulosa, hemiselulosa).
Ada beberapa varietas ubi jalar yang ada di Indonesia yaitu Daya,
Borobudur, Prambanan, Mendut, Kalasan, Muara Takus, Cangkuang,
Sewu. Sedangkan varietas-varietas yang baru dilepas tahun 2001 antara
lain: Cilembu yang berasal dari Sumedang. Masing-masing varietas
memiliki rasa khas yang berbeda-beda.
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomoea batatas L.
2. Morfologi Ubi Jalar
Tanaman kakao termasuk golongan tanaman tahunan yang
tergolong dalam kelompok tanaman caulofloris, yaitu tanaman yang
berbunga dan berbuah pada batang dan cabang. Tanaman ini pada garis
besarnya dapat dibagi atas dua bagian, yaitu bagian vegetatif yang
meliputi akar, batang serta daun dan bagian generatif yang meliputi
bunga dan buah (Siregar at al., 1989).
a. Batang
Batang tanaman ubi jalar berbentuk bulat , tidak berkayu , berbuku-
buku dan tumbuh dengan merambat . Panjang batang tanaman ubi jalar
2- 3 m . Sedangan ukuran pada batang yaitu tergantung varietes misalya
besar , sedang dan kecil , serta memiliki warna batang hijau tua dan ada
juga yang berwarna keunguan.
b. Ubi
Memiliki bentuk umbian yang bulat tidak rata dan kadang juga
berbentuk lonjong. Berat ubi yang ideal yaitu 200 – 300 gram per ubi .
Dan memiliki warna putih , kuning dan juga warna keunguan , dan
memiliki kulit yang sangat ah tipis .
c. Daun
Daun berbentuk bulat dan juga lonjong dengan tepi yang rat dan
memiliki lekukan yang sangat lah dalam . Sedangkan memiliki bagian
ujung daun yang sangat lah tajam . Daun biasanya memiliki warna hiaju
tua dan juga kekuning – kuningan .
d. Bunga
Bunga ubi jalar memiliki bentuk terompet tersusun dengan lima helai
daun mahkota , lima helai dauan bunga dan satu helai putik . Mahkota
bunga berwarna putih , bunga ubi jalar mekar pada pagi jika terjadi
penyerbukaan maka akan terjadi buah .
e. Buah
Buah ubi jalar berbentu bulat , berkulit keras dan berbiji .
3. Syarat Tumbuh Ubi Jalar
 Iklim
a. Tanaman ubi jalar membutuhkan hawa panas dan udara yang
lembab. Daerah yang paling ideal untuk budidaya ubi jalar adalah
daerah yang bersuhu 21-27 °C.
b. Daerah yang mendapat sinar matahari 11-12 jam/hari merupakan
daerah yang disukai. Pertumbuhan dan produksi yang optimal untuk
usaha tani ubi jalar tercapai pada musim kering (kemarau). Di tanah
yang kering (tegalan) waktu tanam yang baik untuk tanaman ubi
jalar yaitu pada waktu musim hujan, sedang pada tanah sawah waktu
tanam yang baik yaitu sesudah tanaman padi dipanen.
c. Tanaman ubi jalar dapat ditanam di daerah dengan curah hujan 500-
5000 mm/tahun, optimalnya antara 750-1500 mm/tahun.
 Media Tanam
a. Hampir setiap jenis tanah pertanian cocok untuk membudidayakan
ubi jalar. Jenis tanah yang paling baik adalah pasir berlempung,
gembur, banyak mengandung bahan organik, aerasi serta
drainasenya baik. Penanaman ubi jalar pada tanah kering dan pecah-
pecah sering menyebabkan ubi jalar mudah terserang hama
penggerek (Cylas sp.). Sebaliknya, bila ditanam pada tanah yang
mudah becek atau berdrainase yang jelek, dapat menyebabkan
pertumbuhan tanaman ubi jalar kerdil, ubi mudah busuk, kadar serat
tinggi, dan bentuk ubi benjol.
b. Derajat keasaman tanah (pH) adalah 5,5-7,5. Sewaktu muda
memerlukan kelembaban tanah yang cukup.
c. Ubi jalar cocok ditanam di lahan tegalan atau sawah bekas tanaman
padi, terutama pada musim kemarau. Pada waktu muda tanaman
membutuhkan tanah yang cukup lembab. Oleh karena itu, untuk
penanaman di musim kemarau harus tersedia air yang memadai.
 Ketinggian Tempat
Tanaman ubi jalar membutuhkan hawa panas dan udara yang lembab.
Tanaman ubi jalar juga dapat beradaptasi luas terhadap lingkungan
tumbuh karena daerah penyebaran terletak pada 300° LU dan 300° LS.
Di Indonesia yang beriklim tropik, tanaman ubi jalar cocok ditanam di
dataran rendah hingga ketinggian 500 m dpl. Di dataran tinggi dengan
ketinggian 1.000 m dpl, ubi jalar masih dapat tumbuh dengan baik,
tetapi umur panen menjadi panjang dan hasilnya rendah.
BAB III
METODOLOGI

A. Waktu dan tempat


Praktikum Teknik Produksi Tanaman Legum dan Umbi
dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 09 Mei 2018 pukul 07.00 wib - selesai
dengan melakukan perjalanan dari Fakultas Pertanian Untan ke Kecamatan
Rasau Jaya.

B. Alat dan bahan


Alat yang digunakan yaitu alat tulis dan kamera, sedangkan bahan
yang digunakan yaitu materi tentang tanaman kacang tanah dan ubi jalar.

C. Prosedur pelaksanaan
1. Mendengarkan sambil mencatat apa yang di sampaikan oleh petani,
2. Berdiskusi dengan petani,
3. Mengambil gambar untuk dokumentasi laporan.
BAB IV
PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat diperoleh


beberapa informasi terkait dengan Teknik Produksi Tanaman Legum dan
Umbi yang dilakukan di Kecamatan Rasau Jaya, Kalimantan Barat. Berikut
merupakan beberapa informasi yang dapat disampaikan melalui hasil
wawancara tersebut.

A. Tanaman Kacang Tanah


Petani yang kami wawancarai bernama Pak Supardi. Beliau mempunyai
lahan pertanian tanaman kacang tanah seluas 1 ha. Jenis varietas kacang tanah
yang ditanam Pak Supardi adalah jenis varietas kelinci. Pak Supardi sudah 3
tahun menanam tanaman kacang tanah.
Teknik budidaya yang dilakukan Pak Supardi adalah sebagai berikut :
a. Jarak tanam yang dipilih adalah 15 cm x 15 cm
b. Ukuran bedengan adalah 2 m x 20 m
c. Melakukan pembibitan terlebih dahulu
d. 0,5 bulan benih berkecambah dan dipindah ke lahan
e. Melakukan pemupukan saat umur tanaman kacang tanah 1 bulan
f. Saat umur kacang tanah 1,5 bulan Pak Supardi melakukan
pembumbunan agar ginofor yang mencuat ke permukaan tanah dapat
berkembang karena dibumbun dan dapat meningkatkan produksi
tanaman.
g. Pupuk yang digunakan Pak Supardi adalah pupuk NPK mutiara 15 : 15
: 15 dan pupuk daun
h. Amelioran yang dipakai Pak Supardi adalah kapur dolomit untuk
menaikkan pH tanah
i. Hama yang menyerang adalah ulat, belalang, dan burung. Burung
menyerang pada saat umur bibit kacang tanah 0,5 bulan karena burung
memakan bibit yang masih muda.
j. Pengendalian hama tanaman dilakukan Pak Supardi dengan
menyemprot dengan cairan pestisida Regen-05 untuk ulat dan
belalang.
k. Penyakit yang menyerang tanaman kacang tanah adalah penyakit
busuk batang, karena tanah gambut yang basah.
Hasil produksi biji kacang tanah dalam satu rumpun sebanyak 30 butir
atau 3 ons per 1 rumpun tanaman. Harga kacang tanah yang dijual Pak
Supardi adalah Rp 14.000,00 /kg untuk kualitas bagus atau Grade A dan
harga kacang tanah kupas adalah Rp 40.000,00 /kg. Penghasilan yang
didapatkan Pak Supardi untuk 3 bedeng tanaman kacang tanah sebesar Rp
1.500.000,00.

B. Tanaman Ubi Jalar


Untuk tanaman ubi jalar juga milik Pak Supardi. Akan tetapi luasan lahan
untuk penanaman ubi jalar milik Pak Supardi tidak banyak karena baru
percobaan dan bukan untuk komersil.
Untuk ubi jalar yang ditanam Pak Supardi dapat dipanen saat umur 3
bulan. Penanaman ubi jalar dengan cara stek batang daun. Pupuk yang
digunakan Pak Supardi adalah pupuk NPK Mutiara 15 : 15 : 15. Ukuran
bedengan untuk menanam ubi jalar 0,5 m x 30 m dengan tinggi bedengan
setinggi 25 cm. Jumlah bedengan yang digunakan untuk menanam ubi jalar
sebanyak 2 bedengan.
Untuk pemupukan, dalam satu bedengan ubi jalar diberikan 2 kg pupuk
NPK Mutiara 15 : 15 : 15. Teknik budidaya yang dilakukan Pak Supardi agar
umbi ubi jalar besar adalah dengan membalik batang tanaman ubi jalar yang
menyentuh tanah agar tidak membentuk akar dan umbi baru. Karena jika tidak
dibalik maka akar menumbuhkan akar dan umbi baru sehingga menghasilkan
umbi ubi jalar yang banyak akan tetapi berukuran kecil.
Hama yang menyerang tanaman ubi jalar adalah belalang dan tikus.
Belalang menyerang daun tanaman ubi jalar dan tikus memakan umbi ubi jalar
namun tidak mempengaruhi produksi karena tidak memakan dalam jumlah
besar. Apabila banjir menyebabkan gagal panen, sehingga harus pindah lahan.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang telah kami lakukan dilapangan


dapat ditarik kesimpulan:
a) Komoditi tanaman Kacang Tanah dan Ubi Jalar memiliki prospek yang
baik untuk dikembangkan atau dibudidayakan di daerah Kalimantan Barat
dengan kondisi alam yang cukup memadai untuk syarat tumbuh tanaman
tersebut serta teknik budidaya yang baik dan benar;
b) Komoditi tanaman Kacang Tanah dan Ubi Jalar memiliki prospek pasar
yang baik sehingga dapat diupayakan untuk peningkatan kehidupan petani;
c) Kendala yang di hadapi petani baik pada komoditi Kacang Tanah dan
Ubi Jalar, sebagian besar adalah serangan hama dan penyakit.

B. Saran
a) Perlu adanya perhatian pemerintah dalam pembudidayaan tanaman
Kacang Tanah dan Ubi Jalar yang diusahakan petani sehingga produksi
tanaman tersebut dapat memenuhi kebutuhan industri, maupun permintaan
pasar, serta meningkatkan kesejahteraan petani itu sendiri.
b) Perlu adanya tindakan nyata dari pemerintah terkait penentuan harga pasar
sehingga petani tidak dipermainkan oleh harga pasar yang menyebabkan
tidak meningkatnya kesejahteraan petani terutama untuk komoditi Kacang
Tanah dan Ubi Jalar.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_tanah

https://id.wikipedia.org/wiki/Ubi_jalar

https://agroklinik.wordpress.com/budidaya/lahan/ubi-jalar/

http://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-ubi-jalar/

(diakses pada tanggal 18 Mei 2018 pukul WIB 23.38)


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai