OLEH
NAMA : NOVIYANTI
NIM : C1M017097
KELOMPOK : 15
PRODI : AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2019
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan ini disusun dan disahkan sebagai salah satu syarat untuk
mengikuti praktikum selanjutnya.
Menyetujui,
Jagung
25
20
15
10
0
1 2 3 4 5 6 7
a b c
Kacang Tanah
25
20
15
10
5
0
1 2 3 4 5 6 7
a b c
4.2 Pembahasan
Struktur benih terdiri atas 3 komponen yaitu kulit benih, embrio
dan cadangan makanan. Kulit benih merupakan lapisan terluar dari benih,
yang berfungis untuk melindungi benih dari bahaya kerusakan mekanis.
Embrio adalah struktur yang terbentuk dari hasil fertilisasi atau
bertemunya sel sperma dan sel telur. Embrio memiliki struktur utama yang
disebut poros embrio. Poros embrio terdiri dari calon akar, plumula, dan
hipokotil. Cadangan makanan tergolong ke dalam dua golongan yaitu
benih dikotil mempunyai cadangan makanan kotiledon (non endospermik),
sedangkan benih monokotil mempunyai cadangan makanan berupa
endosperm (endospermik).
Perkecambahan merupakan proses pengaktifan dan
berkembangnya struktur-struktur penting dari embrio biji yang
menunjukkan kemampuan untuk menghasilkan tanaman lengkap pada
keadaan yang menguntungkan. Tipe perkecambahan terdiri dari dua jenis
yaitu perkecambahan hypogeal dan epigeal. Perbedaan kedua tipe tersebut
terletak pada posisi keping benih (kotiledon) pada permukaan tanah. Tipe
pertama adalah epigeal dan tipe kedua adalah tipe hypogeal. Tipe epigeal
adalah jika keping benih terangkat di atas permukaan tanah, sedangkan
apabila keeping benih tetap tinggal di dalam tanah maka disebut tipe
hypogeal.
Biji jagung secara botanis adalah sebuah biji caryopsis, yaitu biji
kering yang mengandung sebuah benih tunggal yang menyatu dengan
jaringan-jaringan dalam buahnya. Endosperma merupakan bagian terbesar
dari biji jagung, sekitar 85% hampir seluruhnya terdiri atas karbohidrat
dari bagian yang lunak dan bagian yang keras. Biji jagung terdiri atas
empat bagian utama, yaitu kulit luar (pericarp), lembaga, endosperma, dan
tudung biji. Biji jagung merupakan biji monokotil. Biji jagung termasuk ke
dalam tipe perkecambahan hypogeal yaitu tipe yang pertumbuhan
kotiledonnya tetap berada di bawah permukaan tanah.
Biji kacang terdiri dari lembaga dan keping biji byang diliputi kulit
ari tipis (tegmen), bentuknya bulat agak lonjong bulat dengan ujung agak
datar karena berhimpitan dengan butir biji lain selagi di dalam polong. Biji
berwarna putih, merah, coklat atau ungu. Biji kacang tanah termasuk ke
dalam biji monokotil, dimana biji dikotil memiliki tipe perkecambahan
epigeal yaitu jika keping benih terangkat ke atas permukaan tanah.
Biji jagung memiliki ciri-ciri yaitu termasuk ke dalam biji
monokotil, memiliki tipe perkcambahan hypogeal, struktur dari biji jagung
terdiri dari kulit luar, lembaga, endosperma, dan tudung biji. Pada biji
jagung pada awal perkecambahan , koleoriza memanjang menembus
pericarp, kemudian radikel menembus koleoriza. Setelah radikel muncul,
kemudian empat saat seminal lateral juga muncul. Pada waktu yang sama
atau sesaat atau sesaat kemudian plumula tertutupi oleh koleoptil.
Koleoptil terdorong ke atas oleh pemanjangan mesokotil, yang mendorong
koleoptil ke permukaan tanah. Mesokotil berperan penting dalam
pemunculan kecambah ke atas tanah. Ketika ujung koleoptil muncul ke
luar permukaan tanah, pemanjangan mesokotil terhenti dan plumula
muncul dari koleoptil dan menembus permukaan tanah. Sedangkan pada
biji kacang tanah, memiliki ciri-ciri yaitu memiliki tipe perkecambahan
epigeal, termasuk ke dalam biji dikotil, biji kacang tanah terdiri dari kulit
biji, endosperma, dan embrio.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan selama 7 hari,
dapat diketahui bahwa pada hari pertama dan kedua benih jagung belum
mengalami perkecambahan karena masa dormansi. Pada hari ke tiga dan
seterusnya radikula pada masing-masing tanaman mengalami pertambahan
panjang, karena terjadi pertumbuhan dan perkembangan seiring dengan
berjalannya waktu yaitu sebesar 14,55 cm, 15,3 cm, 16,21 cm, 17,49 cm,
dan 18,28 cm, begitu pula dengan plumula yang belum mengalami
pertumbuhan pada hari pertama dan hari kedua Akan tetapi, dari hari
ketiga sampai hari ketujuh panjang plumula terus megalami kenaikan yang
pesat yaitu masing-masing sebesar 13 cm, 14,02 cm, 14,15 cm, 14,72 cm
dan 16,02 cm dan jumlah benih yang berkecambah pada tanaman jagung
yaitu sebanyak 23 benih.
Pada tanaman kacang tanah yang telah diamati panjang radikula
yag didapatkan dari hari pertama dan hari kedua memang belum terlihat.
Akan tetapi, dari hari ketiga sampai hari ketujuh panjang radikula terus
megalami kenaikan yaitu sebesar 3,23 cm, 4,22 cm, 6 cm, 6,3 cm dan 6,8
cm. Sedangkan plumula dari hari pertama sampai hari kedua belum
mengalami pertumbuhan panjang. Akan tetapi pada hari ketiga sampai
dengan hari ketujuh plumula mengalami pertumbuhan yang terus
meningkat yaitu masing-masing sebesar 3,61 cm, 4,31 cm, 6,3 cm, 6,6
cm dan 7,6 cm serta jumlah benih yang berkecambah yaitu sebanyak 23
benih. Hal ini dikarenakan pada kecambah kacang tanah posisi jaringan
makanannya terletak di atas tanah karena cadangan makanan yang terdapat
dalam kotileodon atau perisperm sudah mulai dicerna dan diserap oleh
embrio sebelum biji masak, jadi setelah berkecambah jaringan penyimpan
makanannya akan terangkat ke atas permukaan tanah karena sudah tidak
dibutuhkan lagi dalam proses perkecambahan.
BAB V. KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum ini dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :
1. Perkecambahan didefinisikan sebagai proses awal munculnya
pertumbuhan aktif yang ditandai dengan pecahnya kulit biji dan
munculnya semai).
2. Terdapat dua tipe pertumbuhan awal dari suatu kecambah tanaman,
yaitu: Tipe Epigeal (Epigeous) merupakan proses perkecambahan yang
ditandai dengan munculnya radikula yang diikuti dengan pemanjangan
hipokotil secara keseluruhan dan membawa serta kotiledon dan plumula
ke atas permukaan tanah. Sedangkan Tipe Hipogeal (Hypogeous)
merupakan proses perkecambahan yang ditandai dengan munculnya
radikula yang diikuti dengan dengan pemanjangan plumula, hipokotil
tidak memanjang ke atas permukaan tanah sedangkan kotiledon tetap
berada di dalam kulit biji di bawah tanah.
3. Pada pengamatan jagung dan kacang tanah, radikula dan plumula mulai
terlihat setelah hari ketiga mengalami pertumbuhannya semakin hari
semakin meningkat.
DAFTAR PUSTAKA