Anda di halaman 1dari 10

Budidaya Tanaman Perkebunan DIII

Praktikum Pemuliaan Tanaman Perkebunan


Politeknik LPP Yogyakarta

ANALISA BERAT 1000 BENIH/BIJI

I. TUJUAN
Mahasiswa mengetahui berat 1000 benih/biji dari suatu varietas
tanaman, mengetahui kemurnian biji, mengetahui kualitas biji, dan
mengetahui keragaman genetik pada variabel berat 1000 butir.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Benih adalah simbol dari suatu permulaan, ia merupakan inti
dari kehidupan di alam semesta dan yang paling penting adalah
kegunannya sebagai penyambung dari kehidupan tanaman. Dalam
konteks agronomi, benih dituntut untuk bermutu tinggi, sebab benih
harus mampu menghasilkan tanaman yang berproduksi maksimum
sebagai teknologi yang maju (Pramono,2009).
Benih atau biji mempunyai arti dan pengertian yang bermacam-
macam, tergantung dari bidang dan dari segi peninjauannya. Biji
merupakan alat untuk mempertahankan kelanjutan hidup jenis
(spesies) suatu tumbuhan yaitu dengan cara mempertahankan atau
memperpanjang kehidupan embryonic axis. Kehidupan embryonic
axis dalam biji kemudian berubah menjadi kehidupan bentuk baru
sampai bertahun-tahun sesudah tanaman induknya mati (Jurnalis
Kamil,1979).
Penentuan bobot 1000 biji suatu tanaman untuk mengetahui
produktivitas suatu tanaman pada suatu luas tertentu yang diharapkan
dapat menentukan hasil dari suatu varietas yang dapat beradaptasi
dengan lingkungan. Untuk penentuan 1000 butir benih,prinsip
pelaksanaanya adalah 1000 butir benih hasil uji kemurnian benih
ditimbang dengan tingkat kepekaan penimbangan pada uji kemurnian
benih, dapat juga dilakukan dengan penimbangan per 100 butir
(Kartasapoetra,1986).

M. Farhan Mardani Sitepu/1804049/BTP DIII 2 B


Budidaya Tanaman Perkebunan DIII
Praktikum Pemuliaan Tanaman Perkebunan
Politeknik LPP Yogyakarta

III. METODOLOGI
A. Alat
1. Alat tulis
2. Kertas Polio
3. Timbangan
4. Penggaris
5. Penghapus
6. Timbangan

B. Bahan
1. Biji Kacang Merah (Vigna angularis)
2. Biji Padi (Oryza sativa)
3. Biji Jagung (Zea mays)

C. Cara Kerja
1. Langkah kerja pertama mengambil biji kacang merah, biji
padi, dan biji jagung sebanyak 1000 butir.
2. Lalu ambil benih sebanyak 200 butir, kemudian ditimbang.
Dengan ulangan 5 kali.
3. Kerjakan dengan langkah kerja yang sama untuk masing-
masing biji (kacang merah, padi, jagung).
4. Selanjutnya, menuliskan semua data dalam kertas polio,
dengan sudah menabulasikan dan menghitungnnya dengan
benar.
5. Langkah terakhir bila sudah selesai, segera minta acc kepada
dosen atau asisten dosen yang berada di tempat.

M. Farhan Mardani Sitepu/1804049/BTP DIII 2B


Budidaya Tanaman Perkebunan DIII
Praktikum Pemuliaan Tanaman Perkebunan
Politeknik LPP Yogyakarta

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 1. Berat 1000 Biji Kacang Merah.

Ulangan
Perlakuan I II III Total

Dihitung 438,68 436,85 438,59 1.314,12


Takaran 430,11 412,29 443,16 1.285,56
200 x 5 430,45 460,25 433,2 1.323,9
Total 3.923,58

𝐾𝑇 (3.923,58)
1. Fk = ∈𝑃𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 = = 1.710,497.7796
9

2. JKT =
(438,68)2+(4336,85)2+(438,59)2+(430,11)2+(412,29)2+(443,16)2+(43
0,45)2+(460,25)2+(433,2)2 = 1.289,4202
3. JKP = (1.314,12)2+(1.285,56)2+(1.323,58)2 :3-FK = 264,5864
4. JKE = JKT – JKP 1.289,4202 – 264,5864 = 1.024,8338
𝐽𝐾𝑃 264,5864
5. KTP = 𝑑𝑏 𝑃𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 = = 132,2932
2
𝐽𝐾𝐸 1.024,8338
6. KTE= 𝑑𝑏 𝑃𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 = 6
= 170,8056,3333
𝐾𝑇𝑃 132,2932
7. Fhitung = = 170,8056,3333 = 0,77
𝐾𝑇𝐸

Tabel 2. Perhitungan Berat 200 Biji Kacang Merah


Berat 200 Berat 1000
Biji (x) gr Biji (Y) gr V = M-Y V2
86,09 430,45 8,34 69,55
92,05 460,25 -21,46 460,53
86,64 433,2 5,59 31,25
86,32 431,6 7,19 51,70
87,69 438,45 0,34 0,11
Total 2.193,95 613,14

M. Farhan Mardani Sitepu/1804049/BTP DIII 2 B


Budidaya Tanaman Perkebunan DIII
Praktikum Pemuliaan Tanaman Perkebunan
Politeknik LPP Yogyakarta

∈𝑦 2.193,95
8. Berat rata-rata = = = 0,43
𝑢 5

9. Salah menengah = √5,53 =2.35


Kes: Berat 1000 biji kacang merah adalah = 0,43+0,35
=0,43+ 2,35 = 2.70
Atau = 0,43-2,35- 1,92

Tabel 1. 1000 Biji Padi

Ulangan Total
Perlakuan I II III
Dihitung 24,15 24,09 24,18 72,42
Takaran 30,48 27,32 28,10 85,9
200 x 5 22,8 24,6 24,35 71,75
Total 230,07

(230,07)2
1. Fk = = 5.881,3561
9

2. JKT =
(24,15)2+(24,09)2+(24,18)2+(30,48)2+(27,32)2+(28,10)2+(22,8)2+(24
,6)2+(24,35)2 – Fk = 49,8125
3. JKP = (72,42)2+(85,9)2+(71,75)2 :3 – Fk = 42,4868667
4. JKE = JKT-JKP = 49,8125- 42,4868667 = 7,3256333
𝐽𝐾𝑃 42,4868667
5. KTP = 𝑑𝑏𝑃𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 = = 21,24
2
𝐽𝐾𝐸 7,3256333
6. KTE = 𝑑𝑏𝑝𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 = = 1,22
6
𝐾𝑇𝑃 21,24
7. Fhitung = 𝐾𝑇𝐸 = = 17,41
1,22

M. Farhan Mardani Sitepu/1804049/BTP DIII 2B


Budidaya Tanaman Perkebunan DIII
Praktikum Pemuliaan Tanaman Perkebunan
Politeknik LPP Yogyakarta

Tabel 2. Perhitungan Berat 200 Biji Padi

Berat 200 Biji Berat 1000 Biji


(x) gr (Y) gr V= M-Y V2
4,56 22,8 1,17 1,37
4,92 24,6 -0,63 0,40
4,87 24,35 -0,38 0,14
4,71 23,55 0,42 0,18
4,91 24,55 -0,58 0,34
119,85 2,43

∈𝑌 119,85
8. Berat rata-rata = = = 23,97
𝑈 5

9. Salah menengah = √0,1215 = 0,34


Kes: Berat 1000 biji padi adalah = 23,97 + 0,34
= 23,97 + 0,34 = 24,31
Atau = 23,97 – 0,34 = 23,63

Tabel 1. Berat 1000 Biji Jagung

Ulangan
Perlakuan I II III Total
Dihitung 123,47 114,36 130,52 368,35
Takaran 126,66 124,06 119,86 370,58
200 x 5 123,95 126,65 125,95 376,55
Total 1.115,48

M. Farhan Mardani Sitepu/1804049/BTP DIII 2 B


Budidaya Tanaman Perkebunan DIII
Praktikum Pemuliaan Tanaman Perkebunan
Politeknik LPP Yogyakarta

𝐾𝑇 (1.115,48)2
1. FK = ∈𝑃𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 = = = 138.255,07004
9

2. JKT =
(123,47)2+(114,36)2+(130,52)2+(126,66)2+(124,06)2+(119,86)2+(1
23,95)2+(126,65)2+(125,95)2 – FK = 170,73716
3. JKP = (368,35)2+(370,58)2+(376,55)2 :3 – fk = 11,98376
4. JKE =JKT – JKP = 170,73716 – 11,98376 = 158,7534
𝐽𝐾𝑃 11,98376
5. KTP = = 𝑑𝑏𝑃𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 = = = 5,99188
2
𝐽𝐾𝐸 158,7534
6. KTE = 𝑑𝑏𝑃𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 = = 26,4589
6
𝐾𝑇𝑃 5,99188
7. Fhitung = 𝐾𝑇𝐸 = 26,4589 = 0,23

Tabel 2. Perhitungan Berat 200 Bji Jagung

Berat 200 Berat 1000


Biji (x) gr Biji (y) gr V=M–Y V2
24,79 123,95 1,45 2,1025
25,33 126,65 -1,25 1,5625
25,19 125,95 -0,55 0,3025
25,07 125,35 0,05 0,0025
25,02 125,1 0,3 0,09
Total 627 4,06

∈𝑌 627
8. Berat rata-rat= = = 125,4
𝑈 5

9. Salah menengah =√0,45 = 0,1


Kes: Berat 1000 biji pada jagung adalah = 125,4 + 0,1
= 125,4 + 0,1 = 125,5
Atau = 125,4 – 0,1 = 125,3

M. Farhan Mardani Sitepu/1804049/BTP DIII 2B


Budidaya Tanaman Perkebunan DIII
Praktikum Pemuliaan Tanaman Perkebunan
Politeknik LPP Yogyakarta

Bobot 1000 biji merupakan berat nisbah dari 1000 butir


benih yang dihasilkan oleh suatu jenis tanaman atau varietas. Salah
satu aplikasi penggunaan bobot 1000 biji adalah untuk menentukan
kebutuhan benih dalam satu hektar. Penentuan benih dapat
dilakukan dengan menentukan bobot 1000 biji. Dengan mengetahui
biji yang besar atau berat berarti menandakan biji tersebut pada saat
dipanen sudah dalam keadaan yang benar-benar masak, karena biji
yang baik untuk ditanam atau dijadikan benih adalah biji yang benar-
benar masak.
Penggunaan bobot 1000 biji adalah untuk mencari bobot rata-
rata yang dapat menyebabkan ukuran benih yang konstan dalam
beberapa spesies karena penggunan contohnya terlalu banyak, hal
ini dapat menutupi variasi dalam tiap individu tumbuhan.
Pengujian atau penetapan 1000 biji benih dijelaskan jumlah
benih dalam 1 kg benih dari suatu contoh dan kebutuhan benih di
lapangan. Namun dalam literatur tidak ditemukan keterkaitan
dengan hasil penetapan 1000 butir benih dengan kebutuhan benih di
lapangan. Dengan menghitung berapa jumlah benih yang
dibutuhkan dari suatu areal lahan maka akan bisa diketahui berat
benih yang dibutuhkan atau bisa juga karena penggunaan, contohnya
terlalu banyak, hal ini dapat menutupi varietas setiap individu
tumbuhan.
Metode yang paling akurat dalam penghitungan berat 1000
biji adalah penghitungan tabel pertama. Karena dilakukan
perhitungan dari biji yang sesuai dengan kenyataanya, sehingga
hasil tidak bias. Sementara untuk metode takaran hasilnya kurang
akurat karena terlalu banyak variabel x dan y yang bobot bijinya
masing-masing berbeda, karena terdapat metode pengira-ngiraan
biji yang diambil sehingga hasil yang didapat tidak sebaik dan
sebagus metode pertama yaitu perhitungan.

M. Farhan Mardani Sitepu/1804049/BTP DIII 2 B


Budidaya Tanaman Perkebunan DIII
Praktikum Pemuliaan Tanaman Perkebunan
Politeknik LPP Yogyakarta

Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu kecil hasil benih


dapat digolongkan ke dalam faktor-faktor genetik dan faktor-faktor
agroekologis. Benih-benih yang terbentuk bulat biasanya lebih
terlindungi pada kerusakan yang kritis daripada benih yang panjang
atau berbentuk tidak teratur. Produksi tanaman padi, kacang merah,
dan jagung ditentukan jumlah per satuan luas dan bobot 1000 biji
yang sudah ditentukan.

V. KESIMPULAN
Dari hasil data pengamatan dapat disimpulkan bahwa dengan
adanya perhitungan bobot dari benih bertujuan untuk mengetahui
kebutuhan benih di suatu area/lahan dan prinsip pelaksanaan
penentuan berat 1000 biji adalah 1000 butir benih hasil uji kemurnian
benih ditimbang dengan tingkat kepekaan penimbangan pada uji
kemurnian benih. Serta dengan dilakukan pengujian,kita dapat
mengetahui kualitas benih/biji tersebut.

M. Farhan Mardani Sitepu/1804049/BTP DIII 2B


Budidaya Tanaman Perkebunan DIII
Praktikum Pemuliaan Tanaman Perkebunan
Politeknik LPP Yogyakarta

DAFTAR PUSTAKA

Kamil,Jurnalis.1979.Teknologi Benih 1.Penerbit Angkasa Raya.


Padang Hal:277.
Kartasapoetra,1986.Teknologi Pengolahan Benih.PT Bina Aks-
Ara : Jakarta.
Pramono,2009.Pengantar Produksi Benih.Rajawali Press.Jakarta.

M. Farhan Mardani Sitepu/1804049/BTP DIII 2 B


Budidaya Tanaman Perkebunan DIII
Praktikum Pemuliaan Tanaman Perkebunan
Politeknik LPP Yogyakarta

M. Farhan Mardani Sitepu/1804049/BTP DIII 2B

Anda mungkin juga menyukai