Di Susun Oleh:
KELOMPOK 2
WIDYASTUTI 151040700021
ACHMAD ARDY SEPTIAN 151040700009
AHMAD BASORI 151040700011
ABDILLA YUSUF 151040700015
SANDI GUNAWAN 151040700016
Daftar Pustaka
Sterilisasi. http://id.wikipedia.org diakses pada 4 januari 2018 pada pukul 14.30 WIB
Widarto, L. 2000. Perbanyakan Tanaman dengan Biji, Stek, Cangkok, Sambung, Okulasi dan
Kultur Jaringan. Kanisius, Yogyakarta.
KULTUR JARINGAN
TUNAS PISANG
BAB 1. PENDAHULUAN
c. Judul
Kultur Jaringan Tanaman Pisang
d. Tujuan
perbanyakan masal tanaman yang biasanya sangat lambat dengan metoda
konvensional dalam jumlah yang besar dalam waktu yang singkat, selain itu
diperoleh tanaman yang bebas virus
Diagram alir
Kultur tunas pisang: media MS:
dikupas pelepahnya
Tambahkan aquades s/d volume 900ml
Pembahasan
Kultur tunas pisang merupakan suatu kultur jaringan yang pemperbanyak
tanaman dengan bagian tanaman yang berupatunas yang berasal dari bongko, yang
masih muda, dan memiliki ukuran yang kecil, dan merupakan salah satu bagian dari kultur
pucuk. Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman
seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dengan kondisi aseptik,
sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri tumbuh menjadi tanaman
lengkap kembali. Ada media padat dan media cair. Media padat pada umumnya
berupa padatan gel, seperti agar, dimana nutrisi dicampurkan pada agar. Media cair
adalah nutrisi yang dilarutkan di air. Media cair dapat bersifat tenang atau dalam
kondisi selalu bergerak, tergantung kebutuhan. Eksplan,adalah bagian tanaman yang
dipergunakan sebagai bahan awal untuk perbanyakan tanaman. Exsplan yang
digunakan yaitu tanaman pisang.
BAB 5. KESIMPULAN
Kultur jaringan merupakan suatu teknik mengembangbiakan sel jaringan
dalam media kultur dengan adanya kultur jaringan ini dapat mempercepat
pertumbuhan tanaman dan terbebas dari virus atau penyakit.
Daftar Pustaka
Kultur jaringan .http://id.wikipedia.org diakses pada 1 januari 2018 pada pukul 20.00
WIB
g. Prosedur Kerja
Membuat media Murashige Skoog (MS 2) untuk 1 liter :
20) Ambil 20ml stok A
21) Ambil 20ml stok B
22) Ambil 10ml stok C
23) Ambil 10ml stok D
24) Ambil 5ml stok E
25) Ambil 5ml stok F
26) Ambil 10ml stok Myo- inositol dan 1ml stok Vitamin
27) Masukkan dalam beaker glass bervolume 1000ml
28) Tambahkan air kelapa 300ml
29) Tambahkan sukrosa sebanyak 30g
30) Tambahkan aquades sebanyak 350ml dan aduk rata
31) Tambahkan aquades s/d volume 900ml
32) Ukur pH antara 5-6
33) Tambahkan agar sebanyak 7g dan aduk
34) Tambahkan aquades s/d volume 1000ml
35) Masak media sampai larut
36) Angkat dan tuangkan media dalam botol kultur
37) Setelah agak dingin tutup botol, tapi tidak terlalu rapat
38) Sterilkan dalam autoclave pada suhu 121oC selama 20 menit
39) Tempatkan media dalam ruang inkubasi
Pembahasan
a) Persiapan alat dan bahan, Meliputi alat dan bahan yang telah disebutkan dalam
metodologi.
e) Memasukkan media ke dalam pot, media yang digunakan dalam praktikum ini
90% menggunakan arang dan sisanya adalah pakis
Bab 5. Kesimpulan
Media MS yang kaya nutrisi menjadi media yang sesuai dengan pertumbuhan bakteri,
jamur, dan mempercepat
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Aklimatisasi diakses pada tanggal 7 januari 2018 pukul
21.23 wib
https://id.wikipedia.org/wiki/Kalus diakses pada tanggal 6 januari 2018 pukul 21.20
wib
Lampiran
hasil
Aklimatisasi