Oleh :
RIZALDY ILHAM B.
(A42160440)
Mata rantai pertama dalam pelaksanaan kultur in vitro adalah persiapan media tanam.
Dalam media tanam diberikan berbagai garam mineral, gula, asam amino, zat pengatur
tumbuh dan pemadat media (untuk media padat) untuk pertumbuhan dan perkembangan dan
kadang-kadang juga ditambahkan arang aktif untuk mengurangi efek penghambatan
persenyawaan polifenol (warna coklat hitam) yang keluar akibat pelukaan jaringan pada
jenis-jenis tanaman tertentu.
Gula, asam amino dan vitamin ditambahkan karena eksplan yang ditanam tidak lagi
sepenuhnya hidup secara autotrop artinya hidup dari bahan-bahan anorganik yang diambil
dari alam. Dalam kultur in vitro, segmen tanaman hidup secara heterotrop artinya bahan
tanam mendapat suplai bahan organik.
Faktor penentu di dalam media tumbuh adalah komposisi garam anorganik, zat
pengatur tumbuh dan bentuk fisik media. Komposisi garam anorgnaik telah banyak
dikembangkan oleh beberapa ahli. Ada yang tinggi konsentrasi garamnya, ada yang sedang
dan ada pula yang rendah. Khusus untuk tujuan mendapatkan regenerasi melalui embrio
somatik, perlu digunakan komposisi dengan NH+ tinggi.
BAB 3
METODOLOGI
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Media kultur jaringan merupakan faktor penting penentu keberhasilan perbanyakan
tanaman secara kultur jaringan. Media tanam harus berisi semua zat yang diperlukan untuk
menjamin kebutuhan eksplan. Bahan-bahan yang diramu berisi campuran garam mineral
sumber unsur makro dan unsur mikro, gula, protein, vitamin, dan hormon tumbuhan.
Berhasilnya kultur jaringan banyak ditentukan selain kondisi aseptic juga oleh media tanam.
2. Pembuatan larutan stok dilakukan dengan mengencerkan menggunakan aquades.
3. Pembuatan medium MS dilakukan dengan mencampurkan stok yang telah dibuat.
4. Sterilisasi medium dilakukan dengan menggunakan autoklaf pada suhu 1210C pada
tekanan 15-17,5 psi selama 20 menit.
5.2 Saran
1. Pembuatan larutan stok mikro dan stok mikro dalam media MS harus dilakukan dengan
teliti agar eksplan dapat tumbuh dengan baik.
2. Sterilisasi media harus dilakukan dengan baik, agar tidak terjadi kontaminasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://citraheldaanggia.blogspot.co.id/2016/10/laporan-praktikum-pembuatan-media-
ms0.html
http://hm-siregar.blogspot.co.id/2012/02/laporan-kultur-jaringan-pembuatan-media_822.html