Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI

ACARA 11
BAKTERI PENGIKAT NITROGEN SECARA NON SIMBIOSIS

Disusun Oleh :
Nama : Dicky Morgan
NPM : 1810401067
Kelompok : C-1
Asisten: 1. Marcella Peni Puspita
2. Ahmad Heru T

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIDAR
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bakteri merupaka unsur yang paling banyak ditemukan di udara. Melimpahnya
nitrogen diudara sangat bermanfaat bagi tumbuhan, karena sebagian unsure esensial
yang dibutuhkan oleh tumbuhan adalah nitrogen dalam perkembangan vegetatifnya.
Akan tetapi tanaman tidak dapat mengambil nitrogen secara langsung diudara sehingga
harus ada suatu perantara untuk mengambil nitrogen bagi tanaman. Dalam hal ini
bakteri memiliki peranan yang amat penting bagi tanaman, karena bakterilah yang
dapat memfiksasi nitrogen. Hidup bakteri sendiri yang dapat memfiksasi nitrogen
adalah bakteri ynag hidup di tanah (bakteri non simbiosis) dan bakteri yang hidup
bekerjasama dengan tanaman kacang-kacangan (bakteri simbiosis).
Tanah merupaka media tanam yang utama dibutuhkan oleh tanaman. Di dalam
tanah banyak sekali bakteri yang dapat memfiksasi nitrogen tanpa harus bekerjasama
dengan tanamna. Bakteri inilah yang dinamakan golongan bakteri non simbiosis.
Untuk mengetahui pakah benar pada tanah terdapat bekteri pengikat nitrogen secar
alangsung maka dilakukanlah percobaan tentang bakteri pengikat nitrogen secara non
simbiosis yang diambil dari beberapa macam tanah yaitu, tanah sawah, tanah tegalan
dan tanha lapangan.
1.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat megisolasi dan
mengamati bakteri pengikat N non simbiosis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Nitrogen merupakan unsur hara tanaman esensial. Kecukupan suplai nitrogen pada
tanaman dicirikan dengan kecepatan pertumbuhan tanaman dan warna daun hijau gelap.
Ketidakseimbangan nitrogen atau terlal besar unsur hara ini dibandingkan dengan unsur
lain, seperti P, K dan S dapat mengakibatkan memanjangnya periode tumbuh dan
tertundanya kematangan. Umumnya hara N tanah dalam kondisi kekurangan, hal ini
memberikankontribusi tehadap penurunan hasil. (Tisdale, 1985)
Kebuthan bakteri terhadap unsure N dapat dipengaruhi oleh sumber N yang
terdapat dalam berbagai senyawa organic maupun dari N udara. Peranan nitrogen secara
biologis oleh sejumlah spesies bakteri endofit dizotrrof memiliki keunggulan disbanding
rhizosfer, karena kebaradaannya di dalam jaringan intraseluler tanaman yang tidak mudah
hilang, sementara hara nitrogen yang berada di alam sangat bersifat labil, mudah tercuci
air dan erosi, dan mudah nguap ke udara. Selain itu sejumlah bakteri endofit juga mampu
menghasilkan asal indol asetat (AIA) yang merupakan fitohormon golongan auksin yang
berperan dalam memperpanjang sel dan organ (Suriawirnia, 1995).
Bakteri mampu melakukan penambatan nitrogen udara maupun simbiosis. Secara
umum fiksasi nitrogen biologis sebagai bagian dari input nitrogen untuk mendukung
pertumbuhan tanaman telah menurun akibat intensifikasi pemupukan anorganik. Unsure
nitrogen termasuk unsure utama dan merupakan faktor pembatas dalam pertumbuhan,
sehingga merupakan kunci keberhasilan pertumbuhan tanaman (Suriawirnia, 1995).
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

3.1.1.1 Jarum ose

3.1.1.2 Gelas benda

3.1.1.3 Mortir dengan alu steril

3.1.1.4 Cawan petri 2 buah

3.1.2 Bahan

3.1.2.1 Beberapa macam tanah pengikat N pertanian

3.1.2.2 Tepung kanji

3.1.2.3 Aquades steril

3.2 Langkah kerja

3.2.1 Timbang 100 gram dari tiap macam tanah pertanian yang telah dihaluskan
3.2.2 Campurkan dengna 3 gram tepung kanji

3.2.3 Campuran tersebut diberi aquades steril hingga merupakan suatu pasta

3.2.4 Masukkan pasta tersebut ke dalam cawan petri

3.2.5 Dari tiap macam-macam tanah dibuat sebuah control

3.2.6 Permukaannya dihaluskan dengan pertolongan gelas benda

3.2.7 Inkubasikan selama 3 hari

3.2.8 Amati koloni-koloni azotobacter yag telah tumbuh pada pemukaan dan perikasa
morfologi sel azotobacter dengan pengecatan negate
BAB V
KESIMPULAN

Banyak sekali bakteri yang hidup di tanah dengan berbagai speseis yang ada.
Bakteri tersebut adakalanya dapat memfiksasi nitrogen di udara secara langsung tanpa
harus besimbiosis dengan tanaman. Hal ini dapat dibuktikan bahwa memang ada bakteri
yang berfungsi sebagai penambat nitrogen yang hidup di dalam tanah. Dapat dilihat bahwa
pada tanah tegalan memiliki koloni bakteri yang banyak dengan ditandai titik-titik hitam
pekat setelah dilakukan percobaan. Koloni bekteri tersebut ditemukan lebih banyak
dibandingkan bakteri yang ada pada tanah sawah dan tanah lapangan. Pada tanah lapang
sedikit sekali ditemukan bakteri yang mampu memfiksasi nitrogen secara langsung.
DAFTAR PUSTAKA

Suriawirnia. 1995. Pengantar Biologi Umum. Angkasa: Bandung

Tisdale, Nelson, dan Beaton. 1985. Soil Fertility and Fertilizer. 4th ed. MacMillan
Publishing Company: New York

Anda mungkin juga menyukai