Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MANAJEMEN SUMBER DAYA ALAM


“ IDENTIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DI KABUPATEN
KARAWANG “

Disusun Oleh :

Nama : Nur Fitriyanti


Nim : 20200210183
Kelas :Agroteknologi D

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

Sumber daya alam merupakan awal atau landasan dasar dalam hal pembangunan
nasional yang berkelanjutan guna memberikan manfaat bagi lingkungan hidup serta sosial
budaya bagi masyarakat. Indonesia merupakan Negara yang sangat kaya akan sumber daya
alamnya, negara tersebut tersirat secara langsung yaitu sebuah Negara yang memiliki hutan
hujan tropis terluas ketiga di dunia dan keanekaragaman flora dan fauna yang hidup di
dalamnya. Pelestarian dan pengelolaan sumber daya alam harus dilakukan secara baik dan
benar dikarenakan sumber daya alam di Indonesia merupakan sektor paling penting untuk
kekayaan bangsa terutama menunjang dalam segi pendapatan Negara serta dapat menunjang
kehidupan ekonomi masyarakat.

Sumber daya alam merupakan sesuatu yang dapat dimanfaatkan juga untuk berbagai
kepentingan dan memenuhi kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera. Sumber daya
alam terdapat di mana saja seperti di dalam tanah, air,permukaan tanah, udara, dan lain
sebagainya, dimana sumberdaya alam ada yang dapat di perbaharui maupun yang tidak dapat
diperbaharui. Indonesia merupakan negara dengan keragaman sumberdaya alam yang
melimpah dengan dilewati oleh garis katulistiwa yang menjadikan wilayah Indonesia memiliki
iklim tropis, sehingga berdampak pada luasnya hutan hujan tropis yang tersebar di berbagai
wilayah Indonesia. Melimpahnya sumber daya alam yang tersedia belum banyak dimanfaatkan
secara menyeluruh oleh berbagai pihak. Dimana pembangunana yang semakin meningkat, dan
diiringi dengan bertambahnya jumlah penduduk yang berdapak pada peningkatan kebutuhan
masyarakat terhadap sumber daya yang semakin meningkat.
BAB II
ISI
Kabupaten Karawang adalah kabupaten yang terletak di pantai utara Jawa Barat.
Daerah ini terkenal dengan julukannya sebagai daerah “lumbung padi”. Kabupaten Karawang
tersebut secara geografis terletak antara 10702 – 10740 BT dan 556 – 634 LS. Luas wilayah
Kabupaten Karawang ± 1.753,27 km2 atau 175.327 Ha, 3,73 % dari luas provinsi Jawa Barat.

Batas wilayah administratif terdiri dari :


Bagian Utara berbatasan dengan Laut Jawa
Bagian Timur berbatasan dengan Kabupaten Subang
Bagian Tenggara berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta
Bagian Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Cianjur
Bagian Barat berbatasan dengan Kabupaten Bekasi
Karawang dikenal sebagai lumbung padi Jawa Barat dengan luas lahan sawah mencapai
93. 590 hektar atau sekitar 53% dari luas kabupaten yang tersebar di seluruh kecamatan.
Produksi padi didukung oleh sistem pengairan yang memadai. Saluran irigasi di Karawang
terdiri dari Saluran Induk Tarum Utara dari Bendungan Walahar, Saluran Induk Tarum Barat
dan Saluran Induk Tarum Timur dari Bendungan Curug. Selain tiga saluran induk itu daerah
ini juga memiliki saluran irigasi yang sumber airnya berasal dari Bendungan Cibeet serta
Bendungan Barugbug dan Pundog di Kabupaten Purwakarta. Dengan kondisi pengairan yang
tertata rapi, musim kemarau tidak terlalu berpengaruh terhadap produksi padi. hal ini
dikarenakan daerah ini merupakan salah satu penghasil beras terbesar di Indonesia sejak jaman
kerajaan dulu. Akan tetapi, dengan kemajuan industri saat ini menjadi ancaman tersendiri bagi
pertanian di Kabupaten Karawang. Daerah industri bermunculan di sekitar Karawang Barat
dan Cikampek, apalagi dengan adanya rencana untuk pembangunan pelabuhan taraf
Internasional di Utara Karawang sebagai perluasan pelabuhan Tanjung Priuk Jakarta. Padahal
daerah pantai Utara Karawang memiliki lahan padi yang sangat luas, yang sampai tulisan ini
dibuat masih dipertahankan sebagai daerah penghasil beras.

Secara kehidupan sosial, Kabupaten Karawang dapat digolongkan sebagai daerah


peralihan dari desa ke kota. Didaerah Utara masih banyak ditemukan desa-desa pertanian,
dengan juragan-juragan tanah yang kaya, tapi di daerah Barat dan Timur (Cikampek) sudah
banyak terlihat pengusaha-pengusaha industri dan karyawan yang lebih dominan. Pendatang
dari berbagai daerah-pun sudah sangat banyak di daerah-daerah industri tersebut. Dari segi pola
pikir masyarakatnya pun, daerah Karawang sudah tidak cocok lagi disebut dengan desa, tapi
belum cocok juga bila disebut Kota, sehingga daerah Karawang termasuk daerah peralihan.
Penghasilan daerah Kabupaten Karawang cukup besar, terutama dari bidang pertanian beras
dan industri. Akan tetapi sebenarnya masih banyak potensi yang dapat dikembangkan di
kabupaten Karawang ini, tanpa harus meninggalkan kekayaan agraris yang dimiliki. Berikut
akan saya coba bahas potensi-potensi yang dapat dikembangkan di Kabupaten Karawang.

A. Sumber Daya Alam Pertanian


Kabupaten Karawang salah satu daerah yang dapat memberikan kontribusi kebutuhan
beras nasional yang setiap tahunnya rata-rata mencapai ± 1.350.000 ton beras/tahun.
1. Potensi tanaman padi :
Lahan pertanian yang sangat luas dapat digunakan sebagai penelitian padi nasional,
untuk mencari bibit unggul yang dapat tahan terhadap serangn Hama dan kekeringan. Hal ini
bisa dimulai dengan menjalin kerjasana yang baik dengan Perguruan Tinggi yang bergerak di
bidang pertanian dan sosial.
a. Luas lahan sawah : 97.529 Ha
• Sawah pengairan teknis : 85.513 Ha
• Sawah setengah teknis : 4.009 Ha
• Sawah pengairan sederhana : 3.620 Ha
• Sawah tadah hujan : 3.952 Ha
• Sawah irigasi desa/non PU : 435 Ha
b. Luas pemanfaatan lahan sawah sebagai berikut :
• Ditanami padi 2 kali satu tahun : 91.317 Ha
• Ditanami padi 3 kali satu tahun : 4.438 Ha
• Ditanami padi 1 kali setahun : 1.717 Ha
• Sementara tidak diusahakan :57 Ha
Pada tahun 2010 produksi padi mencapai 1.376.702 ton GKP yang terdiri dari produksi
padi sawah 1.364.924 ton GKP dan produksi padi gogo 11.778 ton GKP. Luas panen padi
sawah mencapai 194.850 Ha dengan produktivitas 70,05 kwintal GKP/Ha dan luas panen padi
gogo mencapai 3.141 Ha dengan produktivitas 37,50 kwintal GKP/Ha.

2. Potensi Palawija dan Hortikultura


Palawija yang ditanami antara lain: kedelai, kacang tanah, kacang hijau, jagung, ketela
pohon dan ubi. Pada tahun 2010 luas panen kedelai mencapai 260 Ha dengan produktivitas
13,12 kwintal biji kering/Ha dan luas panen kedelai muda 614 Ha dengan produktivitas 81
kwintal berangkasan/Ha, sedangkan luas panen kacang hijau 902 Ha dengan produktivitas
11,10 Kw/Ha, produksi jagung sebesar 7.742 Ton pipilan kering dengan luas panen 1.345 Ha
dan produktivitas 57,56 Kw pipilan kering/Ha, produksi jagung muda 4.973 Ton tongkol dan
produktivitas 75,15 Kw tongkol/Ha, ketela pohon 7.059 ton dengan luas panen 362 Ha dan
produktivitas 195 Kw/Ha, ubi jalar 352 ton dengan luas panen 22 Ha dan produktivitas 160
Kw/Ha. Sedangkan tanaman hortikultura yang dibudidayakan antara lain: jamur merang,
kacang panjang, mentimun, terong, caisin, kangkung, bayam dan cabe merah/rawit, petsai dan
mentimun. Jamur merang merupakan komoditas yang dijadikan prioritas unggulan lokal
sehingga berbagai upaya dalam pengembangan komoditas ini senantiasa dilakukan secara
terintegrasi. Pada tahun 2010 produksi jamur merang mencapai 5.252 Ton dengan
produktivitas 2,1 Kw/kubung. Terjadi penurunan produksi sebesar 258 ton atau 4,68%
dibandingkan tahun 2009. Jumlah kubung tahun 2010 yang berproduksi juga mengalami
penurunan dari 2.624 kubung menjadi 2.501 kubung. Jumlah total kubung mencapai 2.501 Dari
sisi pemasaran ada kenaikan harga jual jamur dari Rp. 12.000/kg menjadi Rp. 14.000/kg.

B. Sumber Daya Perikanan,Pesisir,Dan Laut


Kabupaten Karawang memiliki panjang pantai 84,23 Km. Dari pelimpahan
kewenangan tersebut potensi sumber daya alam berupa hutan bakau, minyak bumi dan gas
serta sumber daya laut yang terkandung di dalamnya merupakan sumber pendapatan
masyarakat maupun pemerintah (PAD), namun pengelolaan dan pemanfaatannya belum
optimal mengingat keterbatasan teknologi yang dimiliki oleh masyarakat maupun kurangnya
aparatur yang profesional dalam pengelolaan kawasan pesisir. Kabupaten Karawang memiliki
panjang pantai lebih kurang 84,23 Km dan beberapa muara sungai yang dapat dilalui oleh
perahu nelayan sehingga potensi perikanan yang dapat dikembangkan, antara lain : budidaya
ikan tambak (payau), budidaya ikan kolam (darat) dan perikanan hasil tangkap baik di laut
maupun di perairan umum. Berikut ini adalah potensi perikanan tangkap dan budidaya yang
telah dimanfaatkan:
1. Perikanan tangkap:
a. potensi panjang pantai keseluruhan 84,23 Km
b. potensi panjang sungai keseluruhan + 744 Km dan telah dimanfaatkan sepanjang + 577
Km
c. potensi rawa keseluruhan seluas ± 20,00 Ha dan telah dimanfaatkan seluas ± 5,00 Ha
d. potensi bekas galian C keseluruhan seluas ± 282,30 Ha dan telah dimanfaatkan seluas
+ 132,00 Ha.
2. Perikanan budidaya
a. a. potensi tambak keseluruhan seluas + 18.273,30 Ha dan telah dimanfaatkan seluas
+ 13.405,00 Ha
b. potensi kolam keseluruhan seluas + 980,00 Ha dan telah dimanfaatkan seluas + 927,13
Ha
c. potensi mina padi keseluruhan seluas + 21.500,50 Ha dan telah dimanfaatkan seluas +
1.899,00 Ha

Adapun hasil produksi ikan di Kabupaten Karawang pada tahun 2010, terdiri atas :
1. Perikanan Tangkap
a. Laut : 7.616,73 ton
b. Perairan umum : 196,22 ton
• Sungai : 66,57 ton
• Rawa : 41,06 ton
• Ex Galian C : 88,59 ton
2. Perikanan Budidaya
a. Tambak : 35.101,19 ton
b. KAT : 2.225,35 ton
c. Mina Padi : 611,92 ton
d. KJA : 165,17 ton
Sehingga total keseluruhan ikan hasil budidaya mencapai 38.103,63 ton dan hasil tangkap
mencapai 7.812,95 ton.
C. Sumber Daya Hutan
Kabupaten Karawang sampai saat ini memiliki sumber daya hutan, yang terdiri
dari : hutan produksi, hutan bakau dan hutan lindung, dimana kawasan hutan produksi
dan hutan lindung sebagian besar terletak di Kecamatan Pangkalan dan Tegalwaru,
sedangkan hutan bakau terdapat di daerah pantai utara; yaitu di Kecamatan Batujaya,
Cibuaya, Pakisjaya, Cilamaya Wetan dan Tirtajaya. Namun, Sebagian hutan-hutan
dikarawang sudah mulai berkurang karena semakin banyak inprastruktur yang dibuat
oleh pemerintah. Berdasarkan kondisi yang ada, sampai dengan tahun 2010 luas hutan
di Wilayah Kabupaten Karawang mencapai 36.831 Ha, berdasarkan SK Menteri
Kehutanan No. S.276/Menhut/VII/2010, terdiri atas :
a. Hutan Lindung : ± 9.325,7 Ha terletak di : Kecamatan Pakisjaya, Batujaya,
Tirtajaya, Cibuaya dan Cilamaya Wetan.
b. Hutan Produksi Terbatas : ±3.643,14 Ha terletak di : Kecamatan Tegalwaru,
Pangkalan dan Ciampel
c. Hutan Produksi Tetap : ±10.557,59 Ha terletak di : Kecamatan Telukjambe
Timur, Telukjambe Barat, Pangkalan, Tegalwaru dan Ciampel.

D. Sumber Daya Air


Kabupaten Karawang juga memiliki tiga sumber air yang cukup potensial dengan
kualitas yang cukup baik untuk dikembangkan menjadi air minum kemasan. Ketiga sumber air
dimaksud adalah :

1. Sumber air Ciburial dengan kapasitas 10 liter/detik, yang baru dimanfaatkan oleh
PDAM Kabupaten Karawang 4 liter/detik, untuk melayani konsumen sebanyak 1.163
SL dan 27 KU tersebar di 4 desa.
2. Sumber air Curug Cigentis dengan kapasitas 300 liter/detik, dimanfaatkan untuk air
minum pedesaan + 40 liter/detik guna melayani 4 desa.
3. Sumber air di Cinapel Desa Cigunungsari + 20 liter/detik, dimanfaatkan oleh
masyarakat untuk kebutuhan pertanian. Dari potensi air tersebut, baru dimanfaatkan
untuk air minum pedesaan dan PDAM Kabupaten Karawang kurang lebih sebanyak 50
liter/detik, sisanya 280 liter/detik belum dimanfaatkan, baik untuk kebutuhan air bersih
maupun air kemasan lainnya.Air Bawah Tanah sangat bermanfaat baik untuk
kebutuhan rumah tangga maupun untuk perusahaan. Ada sekitar 60 perusahaan di
Kabupaten Karawang yang memanfaatkan potensi Air Bawah Tanah.
E. Sumber Daya Pariwisata
Pariwisata di Karawang memiliki potensi yang besar dari segi sumberdaya
alam, manusia, ataupun pasarnya. Dari segi sumberdaya alam, di Karawang terdapat
potensi wisata dari pantai, danau, sampai gunung. Dari segi sumberdaya manusia, di
daerah Karawang masih terlihat banyak pengangguran yang dapat diberdayakan
dengan adanya daerah wisata tersebut. Sektor pariwisata di Kabupaten Karawang
sangat potensial. Namun potensi tersebut masih perlu perhatian khusus. Hal tersebut
disebabkan sektor pariwisata belum memberi kontribusi yang signifikan terhadap
sektor perekonomian daerah.
Memperhatikan letak geografis Kabupaten Karawang dapat disimpulkan
bahwa terdapat beragam objek wisata di Karawang dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Wisata Alam (bahari dan pegunungan) meliputi keindahan, banyaknya jenis
sumber daya alam yang menonjol untuk wisata, keunikan sumberdaya alam,
keutuhan sumber daya alam, pilihan kegiatan, kebersihan udara, ruang gerak
pengunjung, kepekaan sumberdaya alam.
b. Wisata Budaya (purbakala, heritage, dan religi) meliputi karya yang unik, tua,
tidak ada di tempat lain (artefak purbakala), mengandung peristiwa sejarah,
memiliki warisan budaya yang sudah mengakar seperti tarian, dan ritual budaya
lainnya, termasuk didalamnya berbagai kegiatan ritual atau situs keagamaan yang
menarik orang untuk berziarah.
c. Wisata Buatan/Minat Khusus meliputi daya tarik dari objek wisata yang dibuat
manusia tetapi sudah berpadu dengan alam sekitarnya sehingga menjadi sesuatu
yang indah, tidak ada duanya, dan menunjukkan kehebatan pembuatan objek
tersebut, misalkan bendungan, jembatan, danau buatan, dan lain-lain. Selain itu
terdapat juga daya tarik wisata minat khusus, misalkan wisata kuliner yang khas
hanya terdapat di daerah tersebut, olah raga khusus yang dapat dilakukan didaerah.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan potensi sumber daya alam di Kabupaten Karawang dapat disimpulkan


bahwa memiliki banyak sekali potensi sumber daya alam diantaranya potensi sumber daya
pertanian, sumber daya perikanan, sumber daya kehutanan, sumber daya perkebunan, sumber
daya air dan sumber daya pariwisata. Sumber daya alam tersebut mungkin tidak akan dapat
diolah dan dikembangkan tanpa adanya bantuan dari sumber daya manusia nya. Kedua sumber
daya tersebut apabila dipadukan akan menciptakan potensi yang dapat menguntungkan
misalkan dapat meningkatkan perekonomian. Namun,kabupaten karawang skarang ini lahan
pertanian,kehutan,dan perkebunan semakin menyempit karena adanya pembangunan
perusahaan yang semakin banyak dan menjadi lahan industry..tetapi itu menjadi pro dan kontra
dalam perekonimian masyarakat juga.
DAFTAR PUSTAKA

Kondisi Kabupaten, P. (2012). Geografis Kabupaten Karawang. 32–60.

Redi, A., & Grafika, S. (2014). Ahmad Redi, Hukum Sumber Daya Alam dalam Sektor
Kehutanan , Jakarta, Sinar Grafika, 2014, hlm. 2 Ibid , hlm 7.

https://sites.google.com/site/pemdakarawangcc/potensi-sumber-daya-alam

https://pencerahnusantara.org/kabupaten-karawang/

https://embunhatiku.wordpress.com/2011/07/28/potensi-kabupaten-karawang/

Anda mungkin juga menyukai