Anda di halaman 1dari 22

TEKNIK PERSILANGAN

PADA KACANG KEDELAI


(Glycine max L.)

Kelompok 3
JASMINE DINDA GAUTAMI (180301233)
ABDILLAH FATURRAHMAN (180301251)
RINALDI ANANDA UTAMA (180301252)
ENDANG SITORUS (180301255)
NIA ENZI LERY (180301256)
ALAN P. SIMANGUNSONG (180301281)
AULIA ABDUL MAJID (180301286)
LABORATORIUM DASAR PEMULIAAN TANAMAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019
PENDAHULUAN
Kedelai (Glycine max L.) merupakan
komoditas pangan penghasil protein
nabati yang sangat penting, baik karena
kandungan gizinya, aman dikonsumsi,
maupun harganya yang relatif murah
dibandingkan dengan sumber protein
hewani. Di Indonesia, kedelai umumnya
dikonsumsi dalam bentuk olahan
seperti tahu, tempe,kecap, tauco, susu
kedelai dan berbagai bentuk makanan
ringan (Adisarwanto, 2005).
TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dari percobaan ini
adalah untuk mengtahui teknik
persilangan pada tanaman kedelai
(Glycine max L.) dan untuk menghitung
persentase keberhasilan persilangan
pada tanaman kedelai (Glycine max L.).
BOTANI TANAMAN
Klasifikasi kacang kedelai
Kingdom : Plantae
Devisi : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Famili : Leguminoseae
Genus : Glycine
Species : Glycine max (L.)
Syarat Tumbuh
Tanaman Kacang Kedelai

Iklim Tanah
Teknik Persilangan Tanaman
Pada Tanaman Kacang Kedelai
Persilangan tanaman merupakan salah
satu cara yang digunakan untuk
memperolehketurunan yang bervariasi.
Persilangan tanaman bisa dibedakan menjadi
persilangan sendiri (selfing) dan pembastaran
(crossing). Selfing adalah persilangan yang
dilakukan terhadaptanaman itu sendiri.Artinya,
tidak ada perbedaan antara genotipe kedua
tanaman yang disilangkan. Sedangkan crossing
atau pembastaran adalah persilangan antara
dua individuyang berbeda karakter atau
genotipnya( Adisarwant, 2007).
Faktor Yang Mempengaruhi
Keberhasilan Persilangan

 PEMILIHAN TETUA
 PENGETAHUAN MORFOLOGIDAN METODE
REPRODUKSI TANAMAN
 WAKTU TANAM BUNGA
 KEADAAN CUACA
 KEMAMPUAN SI PEMULIA
Kelebihan dan Kekurangan Teknik
Persilangan PADA TANAMAN
KEDELAI

KELEBIHAN

MENINGKATKAN HASIL PANEN


MEMPERBAIKI SIFAT TANAM
MENINGKATKAN KUALITAS TANAM
KEKURANGAN

 MENGHILANGKAN VARIETAS ASLI


 SULIT MENDAPATKAN HIBRIDA
ANTAR SPESIES
Varietas Kedelai ANJASMORO

Kedelai varietas Anjasmoro memiliki daya hasil


2,03‒2,25 ton/ha, umur panen 82,5‒92,5 hari, tinggi
tanaman 64‒68 cm, bobot 100 biji 14,8‒15,3 g,
kandungan protein 41,8‒42,1%, kandungan lemak
17,2‒18,6%, memiliki sifat tahan rebah, moderat
terhadap karat daun dan polong tidak mudah pecah
(Halimursyadah dan Murniati, 2008).
VARIETAS KEDELAI DENA
Kedelai varietas Dena-1 memiliki daya hasil
2,9 ton/ha, umur panen ±78 hari, tinggi
tanaman ±59 cm, bobot 100 biji 14,3 g,
kandungan protein ±36,7%,10kandungan
lemak ±18,8%, memiliki sifat agak tahan
rebah, polong tidak mudah pecah, tahan
terhadap karat daun, rentan hama
penghisap polong dan rentan terhadap ulat
grayak (Gunawan, 2018).
Bahan Dan Alat
 Bahan
 Alat
PELAKSANAAN PERCOBAAN
Persiapan Alat dan
Bahan
Persilangan pada
tanaman kedelai
(Glycine max L.)
Penyerbukan
dilakukan dengan
hati – hati.
Pembungkusan
Bunga Betina pada
tanaman kedelai

Pelabelan
PERSENTASE KEBERHASILAN
PEMBAHASAN
Berdasarkan kegiatan yang kami lakukan ada
dua jenis varietas kedelai (Glycine max L.) yang
ditanam, yaitu varietas Dena dan varietas Anjasmoro.
Dimana varietas tersebut termasuk varietas unggul
yang beredar di masyarakat. Hal ini sesuai dengan
literatur Balitkabi (2018) yang menyatakan bahwa
varietas kedelai Anjasmoro memiliki potensi hasil 2,25
ton ha-1, tahan rebah, polong tidak mudah pecah,
ukuran biji besar, agak tahan terhadap penyakit karat
daun. Sedangkan varietas kedelai Dena 1 memiliki
potensi hasil 2,89 ton ha-1, bobot biji antara 11,07 –
16,06 gr/100 biji, umur panen 78 hari.
Ada terdapat beberapa varietas tanaman
kedelai (Glycine max L.) diantaranya varietas
Anjasmoro, varietas Grobongan, varietas Dena 1,
dan varietas Argomulyo, ke empat varietas tersebut
memiliki perbedaan asal. Hal ini sesuai dengan
literatur Balitkabi (2017) yang menyatakan bahwa
varietas anjasmoro berasal dari seleksi massa galur
murni Mansuria. Varietas Grobongan berasal dari
pemurnian populasi Lokal Malar Grobongan.
Varietas Dena 1 berasal dari persilangan Argomulyo
dengan IAC 100. Varietas Argo mulyo berasal dari
Thailand, oleh PT. Nestle Indonesia pada tahun
1988 dengan nama Nakhwon Sawan 1.
KESIMPULAN

1.Persilangan adalah suatu kegiatan penyerbukan dimana


jatuhnya serbuk sari dari anther ke kepala putik (stigma)
secara buatan.
2.Tujuan dilaksanakan kegiatan persilangan adalah untuk
menghasilkan suatu tanaman yang memiliki keunggulan
diantaranya untuk mendapatkan keragaman genetik.
3.Jenis varietas kedelai (Glycine max L.) yang ditanam, yaitu
varietas Dena dan varietas Anjasmoro. Dimana varietas
tersebut termasuk varietas unggul yang beredar di
masyarakat.
4.Terdapat beberapa varietas tanaman kedelai (Glycine max
L.) diantaranya varietas Anjasmoro, varietas Grobongan,
varietas Dena 1, dan varietas Argomulyo, ke empat varietas
tersebut memiliki perbedaan asal.

Anda mungkin juga menyukai