Anda di halaman 1dari 37

EKOLOGI GULMA

ILMU YANG MEMPELAJARI HUBUNGAN TIMBAL BALIK


ANTARA GULMA DENGAN LINGKUNGAN (Hayati, Fisik)
Sangat kompleks, melibatkan berbagai komponen lingkungan
yang saling berinteraksi, tidak sesederhana yang dibayangkan
Tujuan untuk menentukan kebijakan dalam pengendalian
gulma sehingga tidak salah sasaran dan
Ekosistem
 Ekosistem adalah suatu sistem di alam yang
mengandung komponen hayati (organisme} dan
komponen non-hayati (abiotik), dimana antara
kedua komponen tersebut terjadi hubungan
timbal balik untuk mempertukarkan zat-zat yang
perlu untuk mempertahankan kehidupan
 Ekosistem merupakan satuan fungsional dasar
ekologi, karena ekosistem mencakup organisme
dan lingkungan abiotik yang saling berinteraksi
Perbedaan Ekosistem
Ekosistem yang satu berbeda dengan ekosistem
yang lain, hal tersebut disebabkan oleh :
• Perbedaan kondisi iklim (hutan hujan, hutan
musim, hutan savana)
• Perbedaan letak dari permukaan laut, topografi
dan formasi geologik (zonasi pada pegunungan,
lereng pegunungan yang curam, lembah sungai)
• Perbedaan kondisi tanah dan air tanah (pasir,
lempung, basah, kering).
Jenis Ekosistem
Berdasarkan proses terjadinya ada dua macam ekosistem,
yaitu
• Ekosistem alam: laut, sungai, hutan alam, danau alam,
dll.
• Ekosistem buatan: sawah, kebun, hutan tanaman,
tambak, all.
Secara umum, ada dua tipe ekosistem, yaitu:
1) Ekosistem terestris
− Ekosistem hutan
− Ekosistem padang rumuput
− Ekosistem gurun
− Ekosistem anthropogen (sawah, kebun, dll.)
2) Ekosistem akuatik
a. Ekosistem air tawar (kolam, danau, sungai)
PENGERTIAN PPENGERTIAN POPULASI DAN
KOMUNITASS
• Populasi gulma: seluruh individu suatu spesies gulma
yang terdapat di suatu lokasi pada waktu tertentu.
Populasi diukur sebagai padat populasi, dominansi, dan
frekuensi suatu spesies
• Komunitas gulma: seluruh individu dari seluruh spesies
gulma yang terdapat di suatu lokasi pada waktu tertentu.
Komunitas diukur sebagai nilai relatif ukuran populasi,
nilai penting, dan keanegaragaman spesies.
• Komunitas merupakan gabungan seluruh populasi gulma
yang saling berinteraksi satu sama lain dan masing-
masing berinteraksi dengan tanaman di suatu lokasi
pada waktu tertentu
SPEKTRUM BIOLOGI
Komponen gene sel
gene sel jaringan organ
jaringan organ
organ isme populasipopulasi
organism komunitaskomunitas
biotik e

Komponen ENERGI
abiotik MATERI

Sistem Sistem Sistem Sistem Sistem Sistem Sistem


Biosistem
gene sel jaringan organ organisme populasi komunitas

EKOLOGI GULMA
HABITAT, NICHE
1. Habitat dan Niche
Habitat: Alamat/tempat di mana organisme hidup dengan persyaratan tertentu
Niche/relung : status yang fungsional atau profesi makhluk hidup dalam
habitatnya (cara utk hidup, fungsi dan posisi mahluk hidup
dalam suatu habitat, profesi mahluk hidup pada suatu habitat.
)
Komonitas :
bila dua jenis makhluk hidup pada suatu habitat yang sama dan
mempunyai relung sama, maka akan terjadi kompetisi.

2. Populasi Komunitas

T = (L + D) – (M + P)

T = pertumbuhan populasi
L = lahir/berkecambah
D = pendatang (pada hewan dan manusia)
M= mati
P = pergi (pada hewan dan manusia)
KOMPONEN EKOSISTEM
SECARA STRUKTURAL:
• ABIOTIK (ANORGANIK, ORGANIK, UNSUR TANAH DAN IKLIM)
• BIOTIK (TUMBUHAN, BINATANG, MIKRO ORGANISME DAN MANUSIA)

SECARA FUNGSIONAL: BERDASARKAN SEGI TROFIK


• PRODUSEN (AUTOTROF) autos:sendiri, trophikos:menyediakan mkn
• KONSUMEN (HETEROTROF)
• MIKROKONSUMEN (PARASIT, SCAVENGER, SAPROBA)
• PENGURAI (DEKOMPOSER:HUMIFIKASI, TRANSFORMER:MINERALISASI)

HOMEOSTASIS EKOSISTEM
TERJAGA KARENA:
• KESEIMBANGAN INTERAKSI ANTAR KOMPONEN

DINAMIS
• TRANSFER MATERI DAN ENERGI
• KEMAMPUAN MENAHAN BERBAGAI PERUBAHAN DALAM SISTEM
Tahap Dasar Operasional Ekosistem

1) Penerimaan energi radiasi


2) Pembuatan bahsn-bahan organik dari bahan
anorganik oleh produser
3) Pemanfaatan produser oleh konsumer dan lebih
jauh lagi pada bahan-bahan terkonsumsi
4) Perombakan bahan-bahan organik dari
organisme yang mati oleh dekomposer
kedalam bentuk anorganik sederhana untuk
penggunaan ulang oleh produser.
Peranan Energi Dalam Ekosistem
• Energi adalah kemampuan untuk melakukan
kerja.
• Bentuk energi yang berperan penting pada
mahkluk hidup adalah energi mekanik, kimia,
radiasi dan panas.
• Perilaku energi di alam mengikuti Hukum
Thermodinamika, yaitu: Hukum Thermodinamika
I: Energi dapat diubah dari suatu bentuk ke
bentuk lainnya, tetapi energi tak pernah dapat
diciptakan atau dimusnahkan.
Struktur Tropik dan Piramida Ekologi
• Ukuran individu menentukan besarnya metabolisms
suatu organisme. Semakin kecil ukuran organisme,
semakin besar rnetabolisrne per gram biomassa. Oleh
karena itu, semakin kecil organisme semakin kecil
biomassa yang dapat ditunjang pada suatu tingkat tropik
dalam ekosistemnya.
• Fenomena interaksi antara rantai-rantai makanan dan
hubungan metabolisme dengan ukuran organisme
menyebabkan berbagai komunitas mempunyai struktur
tropik tertentu.
• Struktur tropik dapat diukur dan dipertelakan, baik
dengan biomassa per satuan luas maupun dengan
banyaknya energi yang ditambat per satuan luas per
satuan waktu pada tingkat tropik yang berurutan.
Piramida ekologi dapat menggambarkan struktur
dan fungsi tropik. Ada tiga tipe paramida ekologi
yaitu :
• Piramida jumlah individu, yang menggambarkan
jumlah individu dalam produser dan konsumer
suatu ekosistem
• Piramida biomassa, yang menggambarkan
biomassa dalam setiap tingkat tropik.
• Piramida energi, yang menggambarkan besarnya
energi pada setiap tingkat tropik. Semakin tinggi
tingkat tropik, semakin efisien dalam
penggunaan energi.
DINAMIKA EKOSISTEM
EKOSISTEM TUMBUH DAN BERKEMBANG (BERUBAH) AKIBAT DARI
PERUBAHAN KESEIMBANGAN INTERAKSI ANTAR KOMPONEN
PERUBAHAN LINGKUNGAN SECARA LAMBAT (EVOLUSI LINGKUNGAN)

DISEBUT

SUKSESI
SUKSESI PRIMER
TERJADI PADA LINGKUNGAN PERAWAN, BARU TERBENTUK ATAU BELUM ADA
REKAYASA (CONTOH: DELTA)

SUKSESI SEKUNDER
TERJADI PADA LINGKUNGAN YANG TELAH TERREKAYASA
SECARA OBYEKTIF
SUKSESI SELALU PROGRESIF (MAJU)
• KUANTITAS (JENIS DAN JUMLAH ORGANISME) MENINGKAT SEHINGGA
MAKIN KOMPLEKS
• KUALITAS LINGKUNGAN MENINGKAT

DIVERSITAS RENDAH DIVERSITAS TINGGI

TERSUBSIDI MANDIRI

DIVERSITAS TINGGI RENDAH

STABILITAS TINGGI RENDAH


(KERENTANAN TERHADAP GANGGUAN)
ASOSIASI/INTERAKSI
Hubungan timbal balik antara suatu
tumbuhan dengan tumbuhan lain yang
tumbuh bersama-sama dalam suatu
ekosistem
Antara suatu organisme dengan organisme
lainnya akan terjadi asosiasi dalam bentuk
interaksi yang bermacam-macam.
Interaksi yang timbul akibat asosiasi antara dua
atau lebih organisme dapat bersifat

• netral (netralisma),

• negatif (kompetisi, amensalisme, parasitisme,


predasi, dan herbivori),

• positif (komensalisme, protokoperatif dan


mutualisme) (Rodosevich dan Holt, 1984).
Macam-macam interaksi (Burkholder. 1952; dan Odum ,1971).
Jenis Interaksi Hidup bersama Hidup masing-masing
A B A B
Netralisme 0 0 0 0

Kompetisi - - 0 0

Mutualisme + + - -

Protokoperatif + + 0 0

Komensalisme + 0 - 0

Amen Salisme 0 - 0 0

Parasitisme + - - 0

Keterangan :
O = tidak diuntungkan dan tidak dirugikan
+ = mendapat keuntungan/diuntungkan
- = mendapat kerugian/dirugikan
KOMPETISI
 Mencari atau mengejar sesuatu yang secara
bersamaan diperlukan oleh lebih dari satu jenis
pencari.
• Salah bentuk interaksi antar-tumbuhan dalam hal
saling memperebutkan sumberdaya alam yang
tersedia terbatas pada lahan serta waktu sama dan
yang menimbulkan dampak negatif terhadap
pertumbuhan dan hasil
(air, hara, cahaya, CO2, dan ruang tumbuh)
Terdapat 2 macam Kompetisi
 Kompetisi Intersepesifik = kompetisi yang terjadi
diantara sesama jenis tumbuhan
 Kompetisi Intraspesifik = kompetisi yang terjadi pada
jenis tumbuhan yang berbeda
4/9/2019
KOMPETISI
• FISIK KIMIAWI
Di atas permukaan Tanah
•Cahaya Kompetisi yang terjadi akibat proses
•CO2 kimia
Bisa disebabkan gulma/ alelopathic
active plant
Di bawah permukaan tanah •Keracunan
•Air •Unsur hara yang tersedia menjadi
•Unsur hara tidak tersedia
•Oksigen

4/9/2019
KARAKTERISTIK TUMBUHAN YANG MEMPENGARUHI
KEMAMPUAN SUATU TUMBUHAN UNTUK BERKOMPETISI :

1. KECEPATAN BERKECAMBAH,
2. KEC PERTUMBUHAN,
3. LUAS SISTEM PERAKARAN,
4. KANDUNGAN BO (PROTEIN, KARBOHIDRAT,
MINYAK),
5. BENTUK KANOPI,
6. EFISIENSI DALAM FOTOSINTESIS

4/9/2019
KOMPETISI ANTARA TANAMAN BUDIDAYA
DENGAN GULMA DIPENGARUHI OLEH :

1. Kerapatan gulma
2. Macam gulma
3. Saat kemunculan gulma
4. Lama keberadaan gulma
5. Kecepatan tumbuh gulma
6. Hibitus gulma
7. jalur fotosintesis gulma (C3 dan C4)

4/9/2019
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Derajat
Kompetisi Gulma dan tanaman
1. Jenis
2. Kepadatan
3. Pola
pertumbuhan
4. Pola Gulma
pertumbuhan Dimodifikasi
5. Umur oleh:
1. Iklim
2. Jenis Derajat
tanah
3. Kesubura Kompetisi
1. Jenis n
2. Varietas 4. Jenis
3. Waktu tanam hama
4. Padat sebar Gulma
5. Pola tanam
6. Umur

4/9/2019 umiyati
TIPE DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

• Bila individu dari spesies yang sama terjadi kompetisi


intraspesifik, bila individu dari spesies yang berbeda
terjadi kompetisi intraspesifik
• Kompetisi antara gulma dan tanaman merupakan
kompetisi interspesifik untuk memperoleh cahaya
matahari, air, dan unsur hara
• Kompetisi terjadi di atas dan di bawah permukaan tanah
untuk memperoleh cahaya, air, dan unsur hara yang
terdapat dalam ruang
PADAT POPULASI GULMA

Tanpa gulma, produksi 100% Gulma sedikit, produksi 75%

Gulma banyak, produksi 25% Gulma sangat banyak,


4/9/2019 umiyati
produksi 8%
Periode kritis tanaman terhadap kompetisi gulma
• Kompetisi antara tanaman dengan gulma terjadi sejak
awal pertumbuhan tanaman
• Semakin dewasa tanaman kompetisi semakin meningkat
• Suatu saat kompetisi mencapai maksimum, kemudian
menurun secara bertahap
• Saat (periode waktu) tanaman peka terhadap kompetisi
gulma disebut periode kritis
• Pada fase-fase tertentu kebutuhan tanaman terhadap air,
hara,, cahaya, dan CO2 meningkat karena pembentukan
organ-organ baru seperti anakan, cabang, bunga dan
buah (Disaat inilah periode kritis terhadap kompetisi
gulma terjadi)
• Pada periode kritis tanaman berada pada kondisi sangat peka
terhadap kondisi lingkungan terutama terhadap kompetisi dalam
pengambilan unsure hara, cahaya matahari, dan ruang tumbuh
• Pengendalian gulma pada periode kritis merupakan suatu
Periode kritis pada kebanyakan
tanaman semusim
1. Akhir masa establisment antara 1-3 minggu setelah
tanam atau pindah tanam = 1/3 sampai ½ umur
tanaman
2. Menjelang pembentukan anakan
3. Menjelang berbunga
4. Menjelang berbuah
5. Menjelang pengisian bij

Pada tanaman tahunan periode krtis biasanya terjadi pada


TBM/Tanaman Belum Menghasilkan
1. Kelapa sawit 0- 3 tahun setelah tanam
2. Karet 0- 5 tahun setelah tanam
Faktor-faktor yang mempengaruhi
periode kritis tanaman
1. Jenis tanaman atau jenis gulma
2. Cara budidaya (benih, bibit, saat tanam, jarak tanam)
3. Kesuburan tanah dan lengas tanah
4. Bila saat kritis yang pertama dapat diatasi maka saat
kritis berikutnya tidak akan terjadi
5. Batas awal periode kritis tanaman terhadap kompetisi
gulma disebut ambang kendali.
6. Saat kritis tanaman terhadap setiap jenis serangga
hama telah lama dikenal dengan istilah ambang
ekonomi dan telah digunakan secara luas dalam
praktek dengan mendasarkan populasi jenis serangga
hama.
PERIODE KRITIS
ALELOPATI

Alelopati didefinisikan sebagai suatu fenomena


alam dimana suatu organisme memproduksi
dan mengeluarkan suatu senyawa biomelekul
(disebut alelokimia /alelopat) ke lingkungan dan
senyawa tersebut memengaruhi perkembangan
dan pertumbuhan organisme lain yang ada di
sekitarnya.

4/9/2019
Faktor-faktor yang mempengaruhi
produksi alelopat
• Cahaya matahari
• Fase pertumbuhan
• Kandungan hara dalam tanah
• Kekeringan
• Suhu
• Perlakuan hormon 2,4-D atau hidrasid
maleat maka alelopat meningkat
Cara Pelepasan alelopat
1. Penguapan termasuk senyawa
alelokimia dari gol terpenoid (Imperata,
Artemisia, Euclyptus dan Silvia)
2. Eksudat Akar, kebanyakan senyawa asam
benzoat, sinamat dan fenolat
3. Pencucian
4. Pembusukan organ (Imperata, Cyperus
rotundus)
• AllelopathyMEKANISME ALELOPATI
is caused by biochemicals produced by the
allelopathic organisms, these biochemicals are known
as allelochemicals
• Allelochemicals can have beneficial (positive allelopathy)
or detrimental (negative allelopathy) effects on the
target organisms.
• Allelochemicals are a subset of secondary metabolites,
which are not required for metabolism (i.e. growth,
development and reproduction) of the allelopathic
organism.
No Jenis gulma Jenis Tanaman Pertanian yang Peka
1. Abuthilon theoprasti Beberapa jenis
2. Agropyron repens Beberapa jenis
3. Agrostemma githago Gandum
4. Allium vineale Oat
5. Amaranthus spinosus Kopi
6. Ambrosia artemisifolia Beberapa jenis
7. Ambrosia trifida Kacang pea, gandum
8. Artemisia vulgaris Mentimun
9. Asclepias syriaca Sorgum
10. Avena fatua Berbagai jenis tanaman budidaya
11. Celosia argentea Bajra
12. Chenopodium album Mentimun. Oat dan jagung
13. Cynodon dactylon Kopi
14. Cyperus rotundus Sorgum, kedelai
Euporbia esula
15. 4/9/2019 Kacang
umiyatipea, gandum

16. Holcus mollis Barley


CONTOH TUMBUHAN BERKEMAMPUAN
ALELOPATI
Beberapa cara untuk membuktikan bahwa
suatu jenis tumbuhan menghasilkan alelopat

• Bioassay
• Eksudat akar
• Menguji pada pot bertingkat antara jenis
gulma (donor) dengan tanaman
(penerima)
• Dengan cara mengeliminir
(menghilangkan) pengaruh kompetisi.
UV AND FLUORESCENT SUPPLY
ILLUMINATION RESERVOIR

GRAVITATIONAL
FLOW

NUTRIEN SOLUTION
FLOW

CULTURE POTS

COLLECTION
RESERVOIR
PUMP
FLOAT
SWITCH
Gambar Metode pada pot bertingkat antara jenis gulma (donor)
dengan tanaman (penerima)
Pengaruh alelopat terhadap
tanaman
1. Menghambat penyerapan hara oleh akar
tanaman
2. Menghambat pembelahan sel
3. Menghambat pertumbuhan tanaman
4. Menghambat aktivitas fotosintesis
5. Memacu atau menghambat respirasi
6. Mempengaruhi sintesis protein
7. Menurunkan permeabilitas membran
8. Menghambat aktivitas enzim
9. Menghambat fiksasi N dan nitrifikasi

Anda mungkin juga menyukai