Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM AGROINFORMATIKA

“WEATHER DATA EDITING PROGRAM (WEATHERMAN)”

Oleh :

Achmad Zubaidi Febriansyah


18025010146
Golongan D1

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
SURABAYA
2021
I. TINJAUAN PUSTAKA

Agroklimatologi adalah ilmu iklim yang mempelajari tentang hubungan


antara unsur-unsur iklim dengan proses kehidupan tanaman. Agroklimatologi
melingkupi suhu, curah hujan, radiasi matahari, kelembaban, angin, dan penyinaran.
Data mengenai keadaan cuaca sangat penting artinya bagi dunia pertanian antara
cuaca dan pertanian mempunyai hubungan yang khas yang sering dikenal dengan
klimatologi pertanian. Dari data iklim ini akan dapat diketahui kesesuaian iklim yang
optimum bagi tanaman serta batas-batas ekstrimnya, dapat pula dibahas tentang
kebutuhan air irigasi, perkembangan iklim terhadap perkembangan maupun
penyebaran hama dan penyakit tanaman, serta hubungan iklim dengan berbagai
kegiatan pertanian lainnya. Pada hakekatnya klimatologi pertanian merupakan
kesimpulan dari pengamatan metereologi pertanian dalam jangka panjang didaerah luas
(Alkornia, 2017)

DSSAT adalah model tanaman populer yang digunakan di seluruh dunia untuk
memodelkan pertumbuhan dan hasil dari 30 tanaman berbeda termasuk padi dalam kondisi
tanah dan cuaca harian tertentu. Untuk prediksi hasil di masa mendatang perlu dilakukan
kalibrasi dan validasi model DSSAT dengan menyesuaikan koefisien genetik kultivar. Untuk
padi terdapat 8 koefisien genetik yang menggambarkan genotipe dan interaksi lingkungan5.
Model DSSAT tervalidasi dapat digunakan untuk memprediksi hasil padi masa depan dengan
kondisi cuaca masa depan dan menemukan langkah adaptasi yang sesuai untuk
meningkatkan hasil (Jones et al., 2003).

Hujan adalah uap air di atmosfer yang mengembun menjadi butir-butir air dan
jatuh ke tanah. Satuan ukuran hujan adalah mm. Yang dimaksud banyaknya hujan
(curah hujan) adalah tinggi air hujan bila tidak ada yang merembes ke dalam tanah.
Sebagai patokannnya ialah 100 cc air hujan = 10 mm curah hujan. Alat pengukurnya
menggunakan ombrometer yang dibagi menjadi 2 tipe yaitu observatorium (biasa)
dan otomatis (Soekirno, 2010).

Hujan harian adalah curah hujan yang diukur berdasarkan jangka waktu satu
hari (24 jam). Hujan kumulatif merupakan jumlah kumpulan hujan dalam suatu
periode tertentu seperti mingguan, 10 harian, dan bulanan, serta tahunan. Hujan
jangka pendek atau intensitas hujan adalah hujan yang diukur kontinyu selama waktu
pendek seperti setiap satu jam, setengah jam, dua jam, dan sebagainya. Pengukuran
ini dilakukan intuk mengetahui kekuatan atau kelebatan hujan selama kejadian hujan.
Curah hujan mempunyai peran yang sangat penting. Berdasarkan data curah hujan
dapat dilakukan penggolongan iklim menurut perbandingan antara jumlah rata-rata
bulan kering dengan jumlah rata-rata bulan basah. Bulan kering terjadi jika curah
hujan bulanan kurang dari 60 mm/bulan, sedangkan bulan basah terjadi jika curah
hujan bulanan diatas 100 mm/bulan. Diantara bulan kering dan bulan basah tersebut
terdapat bulan lembab yang terjadi apabila curah hujan bulanan antara 60-100
mm/bulan (Wilson, 2005).

Suhu adalah kemampuan benda memberi dan menerima panas. Suhu diartikan
sebagai energi kinetis rata-rata suhu benda yang dinyatakan dalam derajat suhu. Alat
yang digunakan untuk mengukur suhu adalah Termometer. Ada beberapa jenis
termometer sesuai denga kegunaannya, ada tiga macam jenis termometer, yaitu
termometer biasa, termometer maksimum, dan termometer minimum. Termometer
biasa digunakan untuk mengukur suhu udara dan suhu tanah sesuai dengan turun
naiknya cairan atauperubahan sensor logam yang dapat di baca. Termometer
maksimum bekrrja berdasarkan prinsip pemuaian zat-zat seperti termometr biasa.
Termometer minimum biasanya menggunakan alkohol (Kartasapoetra, 2005).

Suhu udara berubah sesuai dengan tempat dan waktu. Pada umumnya suhu
maksimum terjadi sesudah tengah hari, biasannya antara jam 12.00 dan jam 14.00,
dan suhu minimun terjadi pada jam 06.00 waktu lokal atau sekitar matahari tertib.
Suhu udara harian rata-rata didefinisikan sebagai rata-rata pengamatan selama 24 jam
(satu hari) yang dilakukan tiap jam. Suhu bulanan rata-rata ialah jumlah dari suhu
harian rata-rata dalam 1 bulan dibagi dengan jumlah hari dalam bulan tersebut. Suhu
tahunan rata-rata dihitung dari jumlah suhu bulanan rata-rata dibagi denagn 12. Suhu
normal adalah angka rata-rata suhu yang diambil dalam waktu 30 tahun (Bayong,
2004).
Lama penyinaran surya adalah lamanya surya bersinar cerah sampai ke
permukaan bumi selama periode satu hari, diukur dalam jam. Periode satu hari disini
lebih tepat disebut panjang hari yakni jangka waktu selama surya berada diatas
horison. Halangan terhadap pancaran cahaya surya terutama awan, kabut, aerosol atau
benda-benda pengotor atmosfer lainnya. Lama penyinaran ditulis dalam satuan jam
sampai nilai persepuluhan atau dalam persen terhadap panjang hari. Lama penyinaran
surya dapat diukur dengan berbagai macam alat yang dapat merekam sinar yang
mencapai di permukaan bumi sejak terbit hingga terbenam;mampu merekam dengan
tepat sampai nilai persepuluh jam (6 menit). Terdapat empat macam/tipe alat perekam
sinar surya, yaitu: Tipe Campbell Stokes, Tipe Jordan, Tipe Marvin, dan Tipe Foster.
Dari 4 tipe tersebut hanya tipe Tipe Campbell Stokes dan Tipe Jordan saja yang
banyak dipakai di Indonesia (Rayes, 2006).

Radiasi surya merupakan sumber energi utama dan penting dimuka bumi ini,
meskipun hanya sebagian kecil dari radiasi yang dipancarkan matahari yang diterima
dipermukaan bumi, namun radiasi tersebut sangat menentukan keadaan cuaca/iklim
diatmosfer bumi (Majdid, 2008). Kondisi iklim/cuaca akan mempengaruhi proses-
proses fisika, kimia, biologi, ekofisiologi, dan kesesuaian ekologi dari komponen
lingkungan yang ada. Pengamatan radiasi surya meliputi lamanya penyinaran. Lama
penyinaran matahari bersinar cerah sampai di permukaan bumi selama satu hari,
satuannya adalah jam/hari.Sebenarnya radiasi matahari merupakan unsur yang sangat
penting dalam bidang pertanian. Pertama, cahaya merupakan sumber energi bagi
tanaman hijau yang memalui proses fotosintesa diubah menjadi tenaga kimia. Kedua,
radiasi memegang peranan penting sebagai sumber energi dalam proses evaporasi
yang menentukan kebutuhan air tanaman (Lakitan, 2002).

Kelembaban udara merupakan uap air (gas) yang tidak dapat dilihat, yang
merupakan salah satu bagian dari atmosfer. Banyaknya uap air yang dikandung oleh
udara tergantung pada temperatur. Makin tinggi temperatur makin banyak uap air
yang dapat dikandung oleh udara (Soekirno 2010). Kelembaban udara
menggambarkan kandungan uap air di udara. Kandungan uap air di udara dapat
dinyatakan sebagai kelembaban mutlak, kelembaban nisbi (relatif) maupun defisit
tekanan uap air. Fungsi utama dari kelembaban tanah adalah mengontrol pembagian
air hujan yang turun ke bumi menjadi run off ataupun infiltrasi. Kelembaban tanah
sangat penting untuk studi potensi air dan studi neraca air.

Angin adalah udara yang bergerak karena adanya perbedaan tekanan di


permukaan bumi ini. Angin akan bergerak dari suatu daerah yang memiliki tekanan
tinggi ke daerah yang memiliki tekanan yang lebih rendah. Angin yang bertiup di
permukaan bumi ini terjadi akibat adanya perbedaan penerimaan radiasi surya,
sehingga mengakibatkan perbedaan suhu udara. Adanya perbedaaan suhu tersebut
meyebabkan perbedaan tekanan, akhirnya menimbulkan gerakan udara. Kecepatan
angin dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara. Jika beda tekanan besar maka gaya
gradien tekanan kuat dan angin menjadi kencang, sebaliknya jika gaya gradien
tekanan lemah, maka angin juga lemah (Trasyono, 2004).
II. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Temperature

Anda mungkin juga menyukai