Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI BAHAN TANAM


ACARA
PEMBUATAN MEDIA DAN LARUTAN STOK

NAMA : Salma Hana Faizah


NO. MHS : 20200210161
GOL/KEL : Agroteknologi D
HARI/JAM : 23 Maret 2021
ASISTEN : Burhanudin
CO-ASS : Diah Aulia

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2021
A. Tujuan : Untuk mengetahui fungsi dan cara pembuatan larutan stok serta mengetahui dan
mengerti cara pembuatan media.

B. ALAT : BAHAN:

1. Jarum suntik 1. Agar-agar.


2. Erlenmeyer 2. Sukrosa/gula pasir
3. Kompor 3. Aquades steril
4. Botol Kultur 4. Larutan KOH dan HCl 0,1 m
5. Sumpit 5. Media ms
6. Timbangan 6. Larutan stok ZPT
7. Autoklaf
8. Plastik
9. Karet

C. Cara Kerja
1. Untuk membuat 100 ml media MS padat,gunakan erlenmeyer ukuran 200 ml,kemudian
pipet:
a. Larutan stok makro,mikro,Fe sesuai label konsentrasi pada botol stok.
b. Larutan vitamin dan stok Mio inositol.
2. Kemudian tambahkan sukrosa/gula pasir 3g(30g/L)
3. Tambahkan ZPT sesuai perlakuan,aduk sampai homogen
4. Ukur PH larutan menggunakan PH meter atau kertas PH sampai mendekati 6.Jika PH
terlalu rendah tambahkan KOH atau NaOH,sebaliknya jika PH tinggi tambahkan HCl.
5. Setelah tercapainya PH yang dikehendaki,tepatkan volume larutan yang dikehendaki
dengan menambahkan aquades steril.
6. Masukkan agar-agar sebanyak 7g/L sambil diaduk dengan pengaduk.
7. Panaskan media sambil di aduk/dengan pemanasan diatas kompor/sampai larutan
jernih/mendidih.
8. Tuangkan media ke dalam botol-botol steril.
9. Tutup botol dengan plastik tahan panas.
10. Sterilkan media dalam autoklaf pada suhu 25 derajat celcius selama 15-20 menit.
11. Simpan media dalam rak inkubasi
A. PEMBUATAN LARUTAN PERSEDIAAN/ STOK
Larutan Stok Konsentrasi Stok ∑ yang Vol Pengambilan
media MS =.....10...x MS Ditimbang Larutan Untuk buat
(g/l) (g) Stok Media (ml/l)

STOK MAKRO:

NH4NO3 1.65 ……10…… …16.5.

KNO3 1.9 ……10…… ……19……


400 ml 40 ml/L
CaCl2.2H2O 0.44 ……10… …4.4… …………… ………………..

MgSO4.7H2O 0.37 ……10… …3.7…

KH2PO4 0.17 ……10… …1.7…



STOK MIKRO:

KI 0.00083 ……10… …0.0083

H3BO3 0.0062 ……10… …0.062…


100 ml 10 ml/L
Mn SO4.4H2O 0.0223 ……10… …0.223… …………… ………………..

ZnSO4.7H2O 0.0086 ……10… …0.086…

Na2MoO4.2H2O 0.00025 ……10…… …0.0025…

CuSO4.5H2O 0.000025 ……10…… …0.00025…

CoCl2.6H2O 0.000025 ……10… …0.00025…

STOK BESI:

NaEDTA 0.0373 ……10…… …0.373…


…100 ml ……10 ml/L…
FeSO4.7H2O 0.027 ……10…… …0.27…

SUPLEMEN
ORGANIK:

Pyridoxine HCl
0.0005 ……10…… ……0.005…
Thiamine HCl
0.0001 ……10…… ……0.001
Nicotinic Acid …200 ml… …20 ml……
0.0005 ……10… ……0.005…
Glysine
0.002 ……10…… ……0.02…

Mio inositol
0.1 .......10........... ..........1......... …200 ml… .......20 ml/L.

Larutan Stok
⅀ yang Vol Larutan Pelarut Pengambilan Pengambilan
ZPT: ditimbang Stok (ml) Stok (ml/L) untuk buat
media (100ml)
NAA 1 ppm
…0.01… …100… Alkohol 10 1
BAP 1 ppm 96%/KOH…
…0.01…. …100.. …HCl 10 1
BAP 1 ppm
…0.01… …100.. …HCl.. 10 1
2,4D 1 ppm
…0.01… ….100. …Alkohol 10 1
96%/ KOH…

Kebutuhan Pengambilan
SUKROSA/GULA Tiap 1 Liter untuk buat
media (100ml)
PASIR
30 g/L 3 g/L
pH
6 6
AQUADES
Tepatkan 1L Tepatkan
100ml
B. PEMBUATAN MEDIA MS

Bahan Kebutuhan Dalam Dalam Membuat


1 liter Media Media……….ml
Dibutuhkan :
STOK MAKRO:

NH4NO3

KNO3

CaCl2.2H2O 40 4 ml

MgSO4.7H2O

KH2PO4

STOK MIKRO:

KI

H3BO3

Mn SO4.4H2O

ZnSO4.7H2O
10 1 ml
Na2MoO4.2H2O

CuSO4.5H2O

CoCl2.6H2O

STOK BESI:

NaEDTA
10 1 ml
FeSO4.7H2O

SUPLEMEN ORGANIK:
Pyridoxine HCl

Thiamine HCl
20 2ml
Nicotonic Acid

Glysine

Mio inositol

ZPT:

NAA 1ppm 10 1ml

BAP 1 ppm 10 1ml

BAP 3 ppm 30 3ml

2,4D 2 ppm 10 1ml

SUKROSA/GULA PASIR 3 0,3

pH 6 0,6

AQUADES 1L 100ml

C.MEDIA KOMBINASI
Bahan Konsentrasi Dalam Dalam membuat
1 liter media Media…100.ml
Dubutuhkan :

Pupuk Daun ……………… 0,3 g/L


3g……………
Ekstrak Pisang/Kentang 15g/L
………………150 g……
Air Kelapa 15ml/L
………………150 ml…
Gula Pasir 2g/L
………………20 g……
Aquadest ……di tepatkan 100 ml…
……di tepatkan 1 liter
Agar 0,7g/L
………………7 g………
pH ………………6……………
………………6……………

D. Perhitungan:
Pembuatan Media :
Kebutuhan 1L/100 ml x stok
1) Stok Makro
40ml/100ml x 10 = 4 ml
2) Stok Mikro
10ml/100ml x 10 = 1 ml
3) Stok Besi
10ml/100ml x 10 = 1 ml
4) Suplemen Organik
20 ml/100 ml x 10 = 2 ml
5) ZPT
a. NAA 1 ppm
10/100 x 10 = 1 ml
b. BAP 1ppm
10/100 x 10 = 1 ml
c. BAP 3 ppm
30/100 x 10 = 3 ml
d. 2,4 D 2 ppm
20/100 x 10 = 2 ml
Sukrosa/Gula Pasir
30/100 x 10 = 3 gr
Pembuatan Media Kombinasi
Kebutuhan 1 L/100 ml x stok
1) Pupuk Daun
3/100 x 10 = 0,3 gr
2) Ekstrak Pisang
150/100 x 10 = 15 gr
3) Air kelapa
150/100 x 10 = 15 ml
4) Gula Pasir
20/100 x 10 = 2 gr
5) Agar
7/100 x 10 = 0,7 gr

E. PEMBAHASAN:

Media adalah substansi dengan kadar tertentu dalam bentuk cair, setengah padat atau
padat yang mengandung bahan alami dan atau buatan untuk mendukung perkembangbiakan
mikroorganisme (Andrews et al, 2004). Media yang digunakan untuk menumbuhkan dan
mengembangbiakkan mikroorganisme harus sesuai susunannya dengan kebutuhan
mikroorganime yang bersangkutan. Pada media itulah mikroorganisme akan melakukan
aktivitas pertumbuhannya. Untuk pertumbuhan mikroorganisme, diperlukan campuran
beberapa bahan yang mengandung nutrien. Nutrien tersebut dibutuhkan untuk pertumbuhan
dan perkembangan mikrobia. Nutrien tersebut berupa molekul carbon (C), hydrogen (H),
oxigen (O), nitrogen (N) dan beberapa mineral serta vitamin untuk pertumbuhan, reproduksi
dan memproduksi hasil metabolisme. Berdasarkan komposisi kimianya, media dapat
dibedakan menjadi media sintetik yaitu media yang susunan kimianya diketahui dengan
pasti, medium ini biasanya digunakan untuk mempelajari kebutuhan makanan mikroba.
Media non sintetik (kompleks) yaitu media yang susunan kimianya tidak dapat diketahui
dengan pasti, media ini digunakan untuk menumbuhkan dan mempelajari taksonomi
mikroba. Berdasarkan konsistensinya media dapat dibedakan menjadi : media cair, media
padat, dan media padat yang dapat dicairkan (Lay, 1994; Jutono dkk, 1980; Jawetz dkk,
1996). Pembuatan media memerlukan bahan-bahan yang dapat disediakan dari bahan alami
atau yang sudah dibuat secara teknis. Pada dasarnya, bahan-bahan untuk pembuatan media
dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu bahan dasar (air dan agar atau bahan sejenisnya),
unsur-unsur makanan (sumber karbon, sumber nitrogen, garam/mineral serta vitamin) dan
bahan tambahan (indikator serta antibiotik).
Macam-macam media pertumbuham mikroorganisme antara lain :

1) Media berdasarkan berdasarkan konsistensi atau kepadatannya :


a. Medium cair ( broth / liquid medium ) Yaitu medium yang tidak mengandung agar,
contohnya adalah NB (Nutrient Broth), LB (Lactose Broth). Medium cair akan memberi
kesempatan kepada bakteri untuk menyebar dan tercampur dengan seluruh nutrient, sehingga
lebih cocok untuk mengoptimalkan pertumbuhan mikroba. Medium cair dapat juga
digunakan untuk mengetahui karakter suatu mikroba berdasarkan kebutuhan oksigen.
b. Medium setengah padat ( semi solid medium ) Yaitu medium yang mengandung agar 0,3-
0,4% sehingga menjadi sedikit kenyal, tidak padat dan tidak begitu cair. Mediumsemi solid
dibuat dengan tujuan agar mikroba dapat menyebar ke seluruh media namun tidak
mengalami pencampuran sempurna jika dilakukan agitasi ataupenggoyangan.
c. Medium padat ( solid medium ) Medium semi solid dan solid menggunakan bahan
pemadat (seperti amilum, gelatin, selulosa dan agar-agar). Untuk medium padat / solid, dapat
menggunakan agar-agar dengan kadar 1,5 % - 1,8 % (15 g agar / l liter aquades). Fungsi
medium padat untuk memudahkan penghitungan koloni mikroba.

2) Media berdasarkan berdasarkan komposisi bahannya :


a. Media sintetik / media terdefinisi (synthetic media / defined media) Adalah media yang
seluruh komposisinya diketahui, contohnya adalah media yang telah diproduksi oleh pabrik
yang telah memiliki komposisi media yang telah rinci dan jelas. Media sintetik digunakan
dalam penelitian mengenai uji metabolisme suatu mikroorganisme. Banyak jenis
mikroorganisme kemoorganotrof heterotrof dapat tumbuh pada media sintetik dengan
glukosa sebagai sumber karbon dan ammonium salt sebagai sumber nitrogen (Prescott ,
2002).
b. Media kompleks ( complex media ) Adalah media yang sebagian komposisinya tidak
diketahui dengan pasti, contohnya adalah media yang telah dibuat secara mandiri dengan
bahan-bahan tertentu namun pembuat tidak mengetahui pasti komposisi dari bahan-bahan
tersebut secara pasti dan rinci. Media ini dapat mengandung bahan yang tidak diketahui pasti
komposisinya seperti peptone, meat extract dan yeast extract. Contoh media kompleks,
adalah nutrient broth, tryptic soy broth dan MacConkey agar (Prescott, 2002).

3) Media berdasarkan berdasarkan tujuannya :


a. Media isolasi Adalah media umum yang digunakan untuk mengisolasi suatu mikroba
menjadi kultur murni. Media isolasi biasanya mengandung semua kebutuhan mikroba untuk
tumbuh dan tergantung tujuan isolasinya, misalnya Blood agar atau Chocolate agar, NA, NB,
PDA, TEA, PCA (Barrow and Feltham, 1993).
b. Media selektif ( selective or inhibitory media ) Berfungsi untuk menumbuhkan mikroba
target atau yang diinginkan dan menekan pertumbuhan mikroba yang tidak diinginkan
(background flora). Umumnya media selektif menseleksi mikroba target berdasarkan
kelompok, genus atau spesiesnya, misalnya EMBA untuk seleksi E. PANDUAN
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 29 coli, Baird parker untuk isolasi S. aureus; MRS untuk
bakteri asam laktat (Barrow and Feltham, 1993).
c. Media pengaya ( enrichment media ) Media pengaya termasuk media selektif namun lebih
berfungsi untuk memperbanyak mikroba target sehingga saat dilakukan pengkulturan,
mikroba yang tidak diinginkan tidak dalam jumlah besar. Media pengaya harus dalam bentuk
cair dan digunakan di awal tahap analisa. Misalnya untuk memisahkan bakteri penyakit tifus
(Salmonella typhi) dari bahan tinja atau kotoran manusia .salah satu contoh media pengkaya
adalah media baird parker water (BPW) (Barrow and Feltham, 1993).
d. Media peremajaan kultur ( maintenance of cultures media ) Media peremajaan kultur
mengandung nutrisi sehingga mempercepat pertumbuhan, misalnya Nutrient Agar (NA)
(Barrow and Feltham, 1993).

F. KESIMPULAN:
Media adalah substansi dengan kadar tertentu dalam bentuk cair, setengah
padat atau padat yang mengandung bahan alami dan atau buatan untuk mendukung
perkembangbiakan mikroorganisme . Nutrien tersebut dibutuhkan untuk pertumbuhan
dan perkembangan mikrobia. Nutrien tersebut berupa molekul
carbon , hydrogen , oxigen , nitrogen dan beberapa mineral serta vitamin untuk
pertumbuhan, reproduksi dan memproduksi hasil metabolisme. Berdasarkan
konsistensinya media dapat dibedakan menjadi : media cair, media padat, dan media
padat yang dapat dicairkan . Pembuatan media memerlukan bahan-bahan yang dapat
disediakan dari bahan alami atau yang sudah dibuat secara teknis.

G. DAFTAR PUSTAKA:

Oleh, D., Luklukyah, Z., Putri, N., & Mujtahidah, S. T. (2019). Panduan Praktikum
Mikrobiologi Dasar.

https://www.academia.edu/40883611/LAPORAN_PRAKTIKUM_MIKROBIOLOGI_PEMBUA
TAN_MEDIA_DAN_STERILISASI_

https://www.slideshare.net/dian0911/laporan-sterilisasi-pembuatan-media-dan-teknik-inokulasi

Anda mungkin juga menyukai