Anda di halaman 1dari 7

Problematika Rekayasa Budidaya Tanaman

Kelompok 1 :

1. Muhammad Zufar Ghazani Manggala (20200210151)

2. Salma Hana Faizah (20200210161)

3. Mustafa Krisnanto (20200210173)

4. Muhhammad Hafid Ristanto (20200210181)

5. Dwi Septi Nur Amaliah (20200210192)

6. Siti Nurma Fikriah R.Bahar (20200210205)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2021
KASUS

Pak Damar memiliki kebun buah mangga seluas 1000 m2. Jenis mangga yang ditanam adalah
manalagi, bibit yang ditanam asal cangkok. Pohon mangga ditanam dengan jarak tanam
teratur, sesuai dengan syarat budidayanya. Saat ini tanaman Pak Damar sudah berumur 10
tahun. Pak Damar melakukan pemeliharaan rutin seperti pemupukan, pemangkasan dan
pengendalian hama penyakit. Hasil yang diperoleh setiap panen adalah 50 kg per pohon. Pak
Joko yang tinggal di kawasan yang sama dengan Pak Damar, memiliki lahan pekarangan
seluas 1000 m2, tanaman yang ditanam heterogen seperti kelapa, pisang, rambutan dan
didominasi tanaman mangga manalagi. Fokus pada mangga, bibit yang ditanam asal cangkok,
ditanam berselang seling dengan tanaman lain tanpa pengaturan jarak tanam. Tanaman
mangga dibiarkan tumbuh dan setiap panen hasil yang diperoleh sebanyak 10 kg per pohon.
Tindakan apa yang perlu dilakukan oleh Pak Joko agar pohon yang dimilikinya dapat
menghasilkan buah sebanyak milik Pak Damar?
IDENTIFIKASI MASALAH

ANALISIS MASALAH

TINJAUAN PUSTAKA

A. Botani Tanaman Mangga


Mangga merupakan salah satu buah-buahan yang telah banyak dikenal di indonesia.
Tanaman mangga berasal dari india. Namun buah ini sangat terkenal di Indonesia, bahkan
di Asia, Eropa, dan Amerika, karena rasanya yang sangat lezat, aroma yang harum, warna
yang sangat menarik.
1. Klasifikasi Mangga
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Sub kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua/ dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera indica L.
(Perdana, 2014)
2. Morfologi Mangga
Tanaman mangga memiliki pohon tegak, bercabang, dan warnanya selalu hijau,
tingginya bisa mencapai 10-40 m, daun berbentuk kubah bulat panjang atau memanjang
umurnya bisa mencapai 100 tahun atau lebih.
a. Akar
Pohon mangga memiliki akar berjenis tunggang. Akar ini sangat kuat dan
panjang. Panjang akar pohon maangga bisa mencapai 6 m. Akar ini berfungsi untuk
menyerap air dan unsur hara yang terdapat pada tanah.
b. Batang atau pohon
Pohon mangga memiliki ciri ciri tegak, besar, keras, dan kuat. Hal ini
dikarenakan batang pohon mangga memiliki kambium yang merupakan lapisan
jaringan yang selnya aktif membelah. Tekstur kulit pada pohon mangga tebal dan kasar,
dan jika kulit ini terluka akan mengeluarkan getah. Warna kulit batang pohon mangga
ini adalah coklat muda hingga coklat kehitaman. Pohon mangga juga mempunyai
cabang dan ranting yang ditumbuhi banyak daun. 
c. Daun
Pohon mangga memiliki daun letaknya bergantian, tidak berdaun penumpu.
Panjang tangkai 1,25 -12,50 cm. Bentuk daun bermacam-macam ada yang berbentuk
seperti mata tombak, lonjong dan ujungnya seperti mata tombak. Tepinya biasanya
halus, tetapi kadang- kadang sedikit bergelombang, atau melipat atau meggulung.
Sedangkan tulang daun menyirip.
d. Bunga
Bunga pohon mangga ini berbentuk majemuk. Jumlah bunga yang terdapat di
setiap ketandan tanaman ini berjumlah sekitar 1000- 8000 kuntum. Dan setiap kuntum
bunga memiliki ukuran yang kecil yaitu 6-8 mm.
e. Buah
Buah mangga memiliki bentuk yang beragam tergantung jenis dan varietasnya,
namun biasanya buah mangga berbentuk lonjong, bulat, dan sedikit pipih. Ukuran buah
mangga juga ditentukan oleh jenisnya.Bagian bagian buah mangga yang berubah ketika
matang adalah warnanya, warna buah mangga ketika belum masak adalah hijau, namun
ketika sudah matang buah mangga akan memiliki warna kuning kemerah merahan.
Namun ada juga jenis buah mangga yang tetap memiliki warna hijau ketika sudah
matang.Biasanya umur mangga yang sudah mulai berbuah adalah 4 tahun untuk pohon
mangga cangkokan, sedangkan untuk pohon mangga okulasi akan mulai berbuah ketika
berumur 5 sampai 6 tahun (Pracaya, 1993).

B. Syarat Tumbuh Tanaman Mangga


Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya buah mangga, antara lain :
1. Faktor Tumbuh Budidaya Pohon Mangga. Faktor yang mempengaruhi pola tanam
pohon mangga adalah ketinggian tempat, kelembaban, sinar matahari, dan juga
temperatur.
a. Ketinggian tempat : 0-500 mdpl.
b. Suhu : Di Indonesia yang cocok adalah dataran rendah dengan musim kering yang
kuat serta volume curah hujan rendah sampai sedang. Temperatur optimum 24 – 27
derajat celcius.
c. Intensitas Sinar Matahari : Kurang lebihnya 6 jam dalam sehari dengan intensitas
penyinaran langsung.
d. Curah hujan : kira-kira 10.000 mm dan musim kering lebih kurang 4-6 bulan dengan
curah hujan rata-rata melebihi 60 mm setiap bulan. Jika tidak ada hujan dalam
jangka waktu cn ukup lama maka pada areal tanaman dapat dibantu dengan
pengairan.
2. Faktor Keasaman Tanah
Tanah yangg baik untuk budidaya mangga adalah gembur mengandung pasir dan
lempung dalam jumlah yang seimbang. Derajat keasaman tanah (pH tanah) yg cocok
adalah 5,5-7,5. Jika pH di bawah 5,5 sebaiknya dikapur dengan dolomit. Tanah yang
subur mempunyai profil melebihi 150 cm, strukturnya gembur remah, pH rata-rata 6-
6,5. Selain itu juga perlu diperhatikan kandungan unsur hara yang tersedia bagi
tanaman.

C. Budidaya Tanaman Mangga


1. Penyiraman
Tanaman yang baru saja ditanam sebaiknya setiap hari disiram, lebih-lebih
tanaman yang berasal dari cabutan, juga jangan lupa beri perlindungan dari teiknya
sinar matahari, sehingga daun dan batang tidak akan menjadi kering.
3. Pencegahan Penyakit
Untuk pencegahan timbulnya penyakit maka dapat dilakukan penyemprotan
dengan fungisida, misalnya dengan Bubur Bordeaux, karena ini melekatnya lebih
kuat dibanding dengan fungisida lainnya, bila terkena hujan tidak lekas larut.
4. Pemberantasan Hama
Kalau ada ulat , kutu putih, dan hama lainnya sebaiknya langsung diberantas.
Jikalau masih sedikit maka bisa menggunakan cara mekanis, namun jika sudah terlalu
sulit membrantas dengan cara mekanis maka kita bisa menggunakan cara kimia,
misalnya dengan Cymbush, Phosdrin, dan lain-lainnya.
5. Pemangkasan bunga, ranting atau cabang
Apabila tanaman yang masih muda sudah mulai berbunga sebaiknya
dilakukan pemotongan bunga , sebab jika dibiarkan menjadi buah ketika masih muda
akan membuat tanaman mangga menjadi lemah dan mudah terserang penyakit
kemudian tanaman baru dapat berbunga ketika berumur ± 4 tahun. Ranting atau
cabang yang kering atau yang terserang penyakit lebih baik dilakukan pemotongan
agar tidak terjadi penularan pada bagian lain.
6. Penyiangan dan Penggemburan
Gulma harus segera disiang, jangan sampai terlalu rimbun dan ditumbuhi
gulma, karena gulma akan menjadi saingan tanaman mangga dalam menyerap
makanan, sehingga menyebabkan tanaman mangga kalah cepat dalam menyerap
makananan. Selain itu gulma juga dapat menjadi tempat berlindung atau menjadi
tanaman inang bagi penyakit yang kemudian hari dapat menyerang tanaman mangga.
Jika tanah padat dapat dilakukan penggemburan sehingga didalam tanah dapat terjadi
pertukaran udara. Bila akar tanaman mendapat udara akar dapat tumbuh sehat dan
dapat menyerap makanan cukup banyak sehingga tanaman akan menjadi cepat besar.
7. Pemangkasan
Tunas yang keluar dibawah okulasi atau sambungan dihilangkan, jangan
dibiarkan menjadi besar sebab akan mengalahkan pertumbuhan tunas okulasi atau
sambungan. Tanaman muda yang baru saja ditanam sebenarnya lebih baik dibiarkan
saja agar tumbuh bebas ± 4tahun. Kemudian setelah itu baru dilakukan pemangkasan
bentuk.
8. Pemupukan
Pemupukan bertujuan memberikan tambahan nutrisi pada tanah, yang secara
langsung maupun tidak langsung akan diserap oleh tanaman untuk metabolismenya.
Nutrisi yang dibutuhkan terdiri dari makronutrien dan mikronutrien.
a. Pupuk organik
 Umur tanaman 1-2 tahun: 10 kg pupuk kandang, 5 kg pupuk kandang.
 Umur tanaman 2,5–8 tahun: 0,5 kg tepung tulang, 2,5 kg abu.
 Umur tanaman 9 tahun: tepung tulang dapat diganti pupuk kimia SP-36, 50 kg
pupuk kandang, 15 kg abu.
 Umur tanaman > 10 tahun: 100 kg pupuk kandang, 50 kg tepung tulang, 15 kg
abu. Pupuk kandang yang dipakai adalah pupuk yang sudah tercampur dengan
tanah.
 Pemberian pupuk dilakukan di dalam parit keliling pohon sedalam setengah
mata cangkul (5 cm).
b. Pupuk anorganik
 Umur tanaman 1-2 bulan : NPK (10-10-20) 100 gram/tanaman.
 Umur tanaman 1,5-2 tahun: NPK (10-10-20) 1.000 kg/tanaman.
 Tanaman sebelum berbunga: ZA 1.750 gram/tanaman, KCl 1.080
gram/tanaman.
 Tanaman waktu berbunga : ZA 1.380 gram/tanaman, Di kalsium fosfat 970
gram/tanaman, KCl 970 gram/tanaman.
 Tanaman setelah panen: ZA 2700 gram/tanaman, Di kalsium fosfat 1.940
gram/tanaman, KCl 1.940 gram/tanaman (Wulandari, 2018).

Anda mungkin juga menyukai