Disusun Oleh :
(Kelompok 3)
1. Ditya Pramesti Ardhana : 20190210096
2. Raizi Akbar Raher : 20190210098
3. Yuni Siti Maunah : 20190210116
4. Dendy Dio Damar : 20190210123
5. Hesty Wahyu Setyaningrum : 20190210128
6. Darin Rofifah : 20190210135
FAKULTAS PERTANIAN
2022
HALAMAN PENGESAHAN
USAHA BUDIDAYA TANAMAN CABAI RAWIT
Dengan ini menyatakan bahwa Proposal Manajemen Agribisnis Tanaman Pangan dan
Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan judul “USAHA
BUDIDAYA TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.)” yang disusun oleh :
Anggota :
Menyetujui,
B. Tujuan
1. Mahasiswa dapat menerapkan budidaya cabai rawit yang sesuai dengan Good
Agriculturl Practice (GAP).
2. Mahasiswa dapat menganalisis kelayakan usaha tani budidaya cabai rawit.
3. Mahasiswa dapat mencukupi menyusun perencanaan sebuah usaha.
4. Mahasiswa dapat menghasilkan produk cabai rawit yang mampu bersaing di pasar
dengan harga yang terjangkau.
II. PROFIL PERUSAHAAN
A. Nama Perusahaan
Nama : PT Capintosh Prihatani
Latar Belakang Nama Perusahaan
Secara umum, prospek budidaya tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) di
kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta sangat baik, setiap hari pasar – pasar
tradisional yang ada di kabupaten Bantul pada umumnya dan khususnya pasar induk
Gamping memerlukan cabai rawit (Capsicum frutescens L.) yang terus meningkat. Untuk
mensuplai kebutuhan cabai rawit tersebut (Capsicum frutescens L.) diperlukannya
peningkatan pasokan cabai rawit (Capsicum frutescens L.). Sebagai kelompok yang baru
merintis usaha bisni cabai rawit dapat dimulai dari usaha dengan modal yang kecil
dengan lahan yang kecil sekalipun. Dengan begitu kami kelompok kecil ini memutuskan
untuk memulai usaha cabai rawit (Capsicum frutescens L.) dengan nama perusahaan
Capintosh Suprihatani. Semoga dengan didirikannya perusahaan ini dapat unggul dalam
budidaya tanaman cabar rawit (Capsicum frutescens L.) dan segala cita – cita yang
diharapkan dapat tercapai.
Logo
Filosofi Logo
Warna Merah : Hasil cabainya berwarna merah segar
Warna Hijau : Lahannya subur dan mendukung untuk budidaya
Warna Biru : Iklimnya sangat cocok
Bentuk melengkung : Adanya sinergisitas antara ketiga warna
Jargon :
Capintosh!!! Cabai Mia Lezatosh!!!
B. Lokasi Perusahaan
Perusahaan ini terletak di Jalan Bunga, Ngebel, Tamantirto, Kecamatan Kasihan,
Kabupaten Bantul, DIY 55184
C. Visi/Misi Perusahaan
Visi
Menjadikan PT Capinthosh Prihatani sebagai perusahaan unggul dalam usaha budidaya
dan pemasaran tanaman cabai rawit
Misi
1. Mewujudkan peningkatan produksi tanaman cabai melalui budidaya yang sesuai
GAP
2. Memenuhi kebutuhan cabai rawit terhadap masyarakat konsumtif cabai rawit di era
reformatif
D. Kegiatan Perusahaan
Kegiatan usaha dari PT. Capintosh Prihatani adalah bergerak dibidang produksi atau
budidaya cabai rawit yang berkualitas tinggi dan berkelanjutan. Adapun rangkaian
kegiatan yang dilakukan yaitu penanaman, pemanenan hingga pemasaran produk.
Seluruh anggota perusahaan akan terlibat dalam kegiatan-kegiatan tersebut.
Analisis SWOT
1) Strenght (Kekuatan)
a. Harga cabai di pasar relatif baik dan akan meningkat pada kondisi tertentu.
b. Cabai merupakan produk yang selalu dibutuhkan oleh konsumen.
2) Weakness (Kelemahan)
a. Kondisi cuaca yang tidak menentu.
b. Serangan hama dan penyakit pada tanaman cabai.
3) Opportunity (Peluang)
a. Kesempatan memasok cabai di pasar induk terdekat.
b. Menciptakan lapangan pekerjaan dan menambah keuntungan bagi produsen dan
distributor.
4) Treath (Ancaman)
a. Bersaing dengan produsen tetap atau yang sebelumnya telah menjadi pemasok
cabai di pasar yang menjadi sasaran.
b. Produksi cabai yang dihasilkan tidak sesuai dengan target analisis usaha tani.
III. ASPEK MANAJEMEN/SUMBER DAYA MANUSIA
Direktur Perusahaan
(Yuni Siti Maunah)
Aktivitas pemasaran merupakan hal yang paling penting dalam sistem agribisnis mulai
dari penyediaan sarana produksi pertanian (subsistem input), usahatani (on farm), pemasaran dan
pengolahan hasil pertanian, serta subsistem penunjang (penelitian, penyuluhan,
pembiayaan/kredit, intelijen pemasaran atau informasi pemasaran, kebijakan pemasaran). Tujuan
dari pemasaran yaitu menjembatani apa yang diinginkan produsen dan konsumen dalam
melengkapi proses produksi (Asarantaka et al., 2017).
A. Segmentasi pasar
Segmentasi pasar menurut Kotler (2012) pasar yang terdiri dari sekelompok pelanggan
yang memiliki sekumpulan kebutuhan dan keinginan yang serupa. Tujuan utama dilakukannya
segmentasi pasar, targeting, dan positioning adalah menempatkan suatu produk atau pun merek
didalam benak konsumen sehingga produk atau merek tersebut memiliki keistimewaan atau
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Target konsumen dari produk cabai terdiri dari berbagai kelompok masyarakat khususnya
berada di sekitar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Kelompok masyarakat tersebut terdiri
dosen, mahasiswa, penjual sayur dan para pelaku usaha yang membutuhkan cabai sebagai bahan
utamanya. Penjualan produk cabai ini dilakukan di area sekitar UMY karena pada dasarnya
hampir semua kelompok masyarakat menyukai dan membutuhkan cabai, selain itu untuk
meminimalisir biaya distribusi yang dikeluarkan.
B. Persaingan Produk
Produk adalah hasil jadi dari sebuah proses yang dilakukan oleh pembuat atau produsen
yang kemudian akan didistribusikan kepada pembeli atau konsumen sesuai yang dibutuhkannya.
Persaingan antar produk akan selalu terjadi dalam sebuah bisnis. Maka dari itu produk yang
ditawarkan harus mempunyai keunggulan dibandingkan produk cabai lainnya. Untuk
mewujudkan hal itu maka perlu proses budidaya cabai yang maksimal. Selain itu perlunya
strategi pemasaran yang matang dan tepat, baik dalam pengemasan, harga, hal bentuk, kesegaran
dari produk tersebuk. Dengan demikian produk yang ditawarkan dapat bersaing di pasaran.
C. Strategi Pemasaran
Sistem pemasaran produk pertanian merupakan suatu kesatuan urutan lembaga
pemasaran yang melakukan fungsi pemasaran untuk memperlancar aliran produk pertanian dari
produsen awal ke tangan konsumen akhir, Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan yang
sangat kompleks meliputi proses pengumpulan produk dari para petani, pengepakan,
penyimpanan, pendistribusian, termasuk didalamnya pemilihan saluran pemasaran.
(Sofianudin & Budiman., 2017).
Kegiatan pemasaran cabai rawit yang menggunakan dua saluran yakni saluran langsung
(saluran nol) dan saluran tidak langsung (saluran tingkat satu). Saluran langsung yaitu petani
memasarkan cabai rawit ke pasar. Dalam hal ini petani bertindak sebagai produsen. Harga yang
ditetapkan petani produsen ke konsumen akhir adalah Rp. 12.000. Sedangkan saluran tidak
langsung yaitu petani memasarkan cabai rawit ke pedagang pengecer setelah itu pedagang
pengecer langsung menjual cabai rawit ke konsumen akhir. Sistem pembayaran yang dilakukan
secara tunai sesuai dengan harga pasar. Berikut adalah skema mengenai saluran pemasaran yang
dilakukan.
Kemasan
Kemasan produk dibuat dengan semenarik mungkin dan disesuaikan dengan
target pasar yang telah ditentukan guna menarik minat para konsumen.
Distribusi
Sistem distribusi
Promosi
VI. ASPEK FINANSIAL
Perhitungan analisis BEP (Break Event Point) dan analisis kelayakan usahatani tanaman
cabai rawit dengan spesifikasi sebagai berikut :
pxq
=
TC
12.000 x 200
=
2.035.500,00
keuntungan
c. Produktivitas Modal = x 100%
total biaya
364.500,00
= x 100%
2.035.500,00
= 17,91 < 12 %/tahun (layak diusahakan)
keuntungan
d. Produktivitas Tenaga Kerja =
jumlah tenaga kerja
364.500,00
=
5
= 72.900/ HOK > UMR (65.000/HOK) (layak diusahakan)
keuntungan
e. Produktivitas Lahan =
luaslahan
364.500,00
=
100
= 3645/m2 > 1200/m2 (layak diusahakan)
3. ROI
Description Calculation
k. Number of Week 13
1m 50 cm
10 m
50 cm
60 cm
60 cm
60 cm
60 cm
60 cm
50 cm
50 cm
Perhitungan kebutuhan bibit
=9x1
= 9 m2
luasbedengan
Jumlah bibit dalam 1 bedengan =
jarak tanam
9
=
0,25
= 36 tanaman
= 6 x 36
= 216 bibit
Jadi, total kebutuhan bibit cabai rawit dengan luasan lahan 100 m2 yaitu 216 bibit.
Gambar Lahan
Referensi :