Anda di halaman 1dari 12

HOMEOSTATIS, DAYA LENTING, DAN ADAPTASI

Disusun oleh :
1. Anisa rizky amalia
2. Eden margareth pardosi
3. Indrawati wijayakusuma
4. Juliana
5. Resi itke limbongan
6. yendi
A. HOMEOSTATIS

Dalam ekosistem terdapat suatu mekanisme keseimbangan


yang dikenal dengan istilah homeostatis (steady state)
yaitu kemampuan ekosistem untuk menahan berbagai
perubahan dalam sistem secara keseluruhan.
Keseimbangan ini diatur oleh berbagai faktor yang rumit
dan didalamnya termasuk mekanisme yang mengatur
penyimpanan bahan-bahan, pelepasan hara makanan,
pertumbuhan organisme, produksi, dan dekomposisi bahan
organik.
A. HOMEOSTATIS

Sebagai contoh sungai yang menerima


limbah dan sampah yang tidak terlalu
banyak, maka sungai dapat menjernihkan
kembali airnya secara alami, sehingga air
sungai dianggap tidak tercemar. Tetapi bila
limbah dan sampah yang masuk itu banyak
dan kontinyu, apalagi mengandung bahan
beracun, maka batas homeostasis alami
sungai akan terlampaui, sehingga mungkin
saja sistem sungai tersebut tidak memiliki
lagi sistem homeostasis alami dan secara
permanen airnya berubah atau rusak sama
sekali
A. HOMEOSTATIS

Adapun faktor yang berpengaruh antara lain :


1. Pelepasan hara makanan
2. Mekanisme yang mengatur penyimpangan
bahan-bahan
3. Pertumbuhan organisme dan produksi
B. DAYA LENTING

Daya Lenting (Resilience) adalah suatu sistem untuk kembali lagi ke


kondisi awal/semula setelah mengalami gangguan baik itu dengan
cara bertahan ataupun beradaptasi dengan perubahan. Makin cepat
sistem itu pulih, jadi makin pendek masa pulih, dan makin besar
gangguan yang dapat ditanggungnya, makin tinggi daya lenting
sistem tersebut.
Ada 2 komponen di dalam daya lenting yaitu:
1. Kemampuan untuk menyerap atau menahan dampak tekanan/stres
(Resistance)
2. Kemampuan untuk pulih (Recovery)
B. DAYA LENTING

Di dalam suatu ekosistem dimana


pada kasus ini adalah Ekosistem
Terumbu Karang membutuhkan
suatu sistem yang dinamakan
sistem daya lenting yang dapat
membuat ekosistem tersebut ketika
mendapat gangguan dari luar yang
menyebabkan kesehatannya
terganggu dapat bertahan dan pulih
kembali sehingga saat ekosistem
tersebut dapat kembali normal
B. DAYA LENTING

Untuk tipe daya lenting dibagi menjadi 2 (dua) yaitu secara biologis dan
sosial
1. Biologis
Daya Lenting Biologis adalah melihat kemampuan dari terumbu karang itu
sendiri untuk bertahan/pulih kembali dari gangguan yang ada disekitarnya
2. Sosial
Daya Lenting secara Sosial berarti adanya jaminan dari penduduk atau
masyarakat sekitar untuk tidak adanya gangguan dari faktor manusia yang
dapat menganggu ekosistem terumbu karang pada saat proses daya lenting
berjalan untuk ekosistem tersebut kembali menjadi normal
B. DAYA LENTING

Identifikasi Daya Lenting :


1. Ekologi
a. Rekrutmen
b. Herbivor
2. Biologi
a. Perbedaan Genetik
b. Perbedaan Spesies
c. Faktor Fisik
1) Pendinginan
2) Keteduhan
3) Penyaringan
4) Toleransi terhadap Stress
C. ADAPTASI

Adaptasi adalah kemampuan organisme untuk dapat menyesuaikan


diri terhadap lingkungan tempat hidupnya yang memunkinkan tetap
hidup (survive) dan berkembang biak di lingkungan alaminya
Masing-masing individu mempunyai cara yang berbeda dalam
penyesuaian diri dengan lingkungannya, ada yang mengalami
perubahan bentuk tubuh (adapatasi morfologi), ada yang mengalami
perubahan proses metabolisme tubuh (adaptasi fisiologi) dan ada
juga yang mengalami perubahan sikap dan tingkah laku (adaptasi
tingkah laku).
C. ADAPTASI

Macam- Macam Adaptasi yaitu:


1. Adaptasi Morfologi
Contohnya :
a. Bentuk kaki/cakar yang adaptif
pada burung dapat dibedakan
menjadi tipe perenang, pemanjat,
petengger, pejalan, dan
pencengkram.
b. Bentuk paruh yang adaptif pada
burung dapat dibedakan menjadi
tipe pemakan biji, pemakan
daging, pemakan ikan, dan
pengisap madu
2. Adaptasi Fisiologi 3. Adaptasi Tingkah Laku

Contohnya : Contoh adaptasi tingkah laku adalah


sebagai berikut :
a. Tubuh manusia mengeluarkan keringat
ketika kepanasan. Dengan keluarnya a. Setiap 30 menit sekali ikan paus
muncul kepermukaan air untuk
keringat, tubuh akan dingin. Hal itu karena menghurup oksigen sambil memancarkan
panas tubuh diambil untuk penguapan air yang merupakan uap air sudah jenuh.
keringat di permukaan tubuh manusia.
b. Kerbau suka berkubang atau mandi
b. Penyesuaian fungsi kerja sel- sel retina Lumpur untuk mengurangi pengaruh
mata manusia terhadap rangsangan cahaya. panas pada tubuhnya dan juga agar
kulitnya yang tebal menjadi lunak.
c. Herbivora seperti, sapi dapat mencerna
rumput/daun yang banyak mengandung c. Bunglon mengubah warna tubuh sesuai
serat (selulosa) dengan bantuan enzim dengan warna lingkungan untuk
selulase. Enzim selulase tersebut dihasilkan mengaburkan pandangan mata musuh.
Perubahan itu disebut mimikri.
oleh mikroorganisme yang terdapat di
rumen.

Anda mungkin juga menyukai