EKOSISTEM SAWAH
TUGAS
Oleh
TAMBUN SIHOTANG
140301149
AGROEKOTEKNOLOGI 2
PE R TAN I AN
selain itu serangga juga dapat menjadi sumber vektor penyakit pada
manusia. Namun, tidak semua serangga bersifat sebagai hama atau vektor
penyakit. Jenis serangga dari kelompok lain seperti lebah, ulat sutera, kumbang
macan, semut dapat menguntungkan manusia (Metcalfe and William, 1975).
Ekosistem merupakan lingkungan biologi yang berisi organisme hidup,
non-biotik, dan komponen fisik yang saling berinteraksi (Cambell & Neil 2009).
Perbedaan struktur dan komposisi penyusun suatu ekosistem menyebabkan
ekosistem.
Harmoni alam dalam bidang pertanian sangat indah dimana ada hama
sesungguhnya disana juga ada penyeimbang yang akan mengendalikan hama itu
secara alamiah. Musuh alami sering kita pandang sebelah mata, bahkan kita sering
lebih akrab dengan musuh kita yaitu hama daripada dengan sahabat kita yaitu
musuh alami.
BJB telah dikenal sebagai penyeimbang ekosistem si sawah yaitu sebagai
predator dari berbagai penggerek batang padi, penggerek daun, wereng sampai
dengan ulat penggulung daun ataupun ulat tentara (Spodoptera litura). BJB
berkembang biak di pelepah daun gulma suku rumput - rumputan. Selama ini BJB
masih dikenal sebagai musuh alami OPT tanaman padi, padahal sebenarnya BJB
sangat berpotensi menjadi predator bagi hama tanaman paerkebunan yang perlu
dikembangkan baik informasinya ataupun percobaan/ penelitian mengenai daya
mangsanya terhadap OPT perkebunan.
yaitu
kurang lebih 10
milimeter (mm).
Berdasarkan Saussure ( 1878 ), klasifikasinya adalah sebagai berikut:
Klas: Insecta; Ordo: Orthoptera; Famili: Gryllidae; Sub Famili: Trigonidiinae;
Genus: Metioche; Spesies: M. vittaticollis. Di bebrapa daerah di Indonesia BJB
juga dikenal dengan nama jangrik
bentuknya menyerupai pedang. Ciri - ciri lain yang membedakan dari jangkrik
lainnya adalah memiliki antena yang panjangnya melebihi panjang tubuhnya.
Warna tubuh
BJB
dewasa
tungkai berwarna cokelat terang sedangkan nympha (BJB remaja) memiliki tubuh
yang
transparan. Dalam
Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa rata- rata siklus hidup BJB adalah 40 sampai 61 hari dengan
suhu optimal perkembangannya antara 26 sampai 28 Celcius. Telur - telur akan
diletakkan betina BJB pada pelepah daun (terutama pada tanaman Gramineae)
dan akan menetas setelah 15 hari.
DAFTAR PUSTAKA
Borror, D.J., C.a. Triplehorn dan N.F. Johnson. 1992.
Pengenalan pelajaran