Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masyarakat pertanian pada zaman dulu melakukan aktivitas pertanian secara


manual atau dengan kata lain pertanian yang masih tradisional. Pertanian yang
menggunakan tenaga manusia seutuhnya pastilah sangat terbatas. Pentingnya
aplikasi teknologi pertanian dikarenakan keberadaan teknologi yang sudah
sedemikian besar pengaruhnya terhadap kesuksesan sebuah pertanian dilihat dari
segi kualitas dan kuantitas produksi yang dihasilkan. Bahkan dengan turut
berpengaruhnya sektor pertanian terhadap besarnya peluang / kesempatan kerja
maka secara tidak langsung teknologi juga berperan menambah kesempatan kerja
kepada seluruh komponen masyarakat. Besarnya kapasitas produksi berarti pula
besarnya kesempatan kerja.

Pertanian memiliki pengaruh besar terhadap lingkungan, karena


menggunakan 40 persen dari area bumi dan menyerap 70 persen air serta
sekaligus menyumbang 30 persen gas rumah kaca, ungkap Associate Professor of
Murray State University, Kentucky, USA — Iin Handayani, MSc., PhD. di acara
Kuliah Tamu dengan tema Future Agriculture For A Sustainable World: Global
Challenge and Innovation pada hari Senin (17/6) di Fakultas Pertanian UB
(Darmadji, 2002).

Adanya pengaruh yang besar antara penggunaan teknologi dengan hasil


pertanian yang lebih baik tentunya harus dioptimalkan mengingat kebutuhan
dunia akan produk hasil pertanian yang tidak akan pernah tercukupi. Oleh karena
itu teknologi pertanian sangat dibutuhkan demi mensejahterakan kehidupan petani
dan untuk memenuhi kebutuhan akan produk hasil pertanian dalam skala yang
besar.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penggunaan teknologi pertanian di pedesaan?
2. Bagaimana cara masyarakat pedesaan mengetahui penggunaan teknologi
pertaniaan modern?

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui penggunaan teknologi pertanian di poedesaan
2. Mengetahui bagaimnana cara masyarakat pedesaan mengetahui
penggunaan teknologi pertanian modern.
D. Manfaat
1. Bagi Peneliti
a. Diharapkan peneliti mampu mengetahui mengenai teknologi pertanian.
2. Bagi Masyarakat
a. Diharapkan masyarakat mengetahui penggunaan dari teknologi
pertanian.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Teknologi

Apa yang dimaksud dengan teknologi (technology)? Secara umum, pengertian


teknologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang keterampilan dalam
menciptakan alat, metode pengolahan, dan ekstraksi benda, untuk membantu
menyelesaikan berbagai permasalahan dan pekerjaan manusia sehari-hari( Adriaty
dkk, 2012).

Ada juga yang menyebutkan bahwa arti teknologi adalah semua sarana dan
prasarana yang diciptakan oleh manusia untuk menyediakan berbagai barang yang
dibutuhkan bagi keberlangsungan dan kenyamanan hidup manusia itu
sendiri. Secara etimologis, kata “teknologi” berasal dari bahasa Yunani,
yaitu “technologia” dimana kata tech berarti keahlian dan logia berarti
pengetahuan ( Adriaty dkk, 2012).

Dulunya makna teknologi hanya terbatas pada benda-benda yang memiliki


wujud, misalnya mesin dan peralatan. Namun makna teknologi mengalami
perluasan dan tidak hanya terbatas pada benda berwujud saja tapi juga benda yang
tidak berwujud, misalnya metode, ilmu pengetahuan, software, dan lain-
lain. Sehingga pengertian teknologi adalah suatu cara, proses, alat, mesin,
kegiatan ataupun gagasan yang dibuat untuk mempermudah berbagai kegiatan
manusia (Miarso 2007).

Adapun menurut beberapa para ahli:

1. Menurut Miarso (2007 : 62)


Teknologi adalah proses yang meningkatkan nilai tambah, proses tersebut
menggunakan atau menghasilkan suatu produk , produk yang dihasilkan tidak
terpisah dari produk lain yang telah ada, dan karena itu menjadi bagian
integral dari suatu sistem.

3
2. Menurut Ellul dalam Miarso (2007:131)
Teknologi adalah keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan
memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia. Teknologi
adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang
menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Sebagai aktivitas manusia,
teknologi mulai sebelum sains dan teknik.Teknologi diartikan sebagai ilmu
terapan dari rekayasa yang diwujudkan dalam bentuk karya cipta manusia
yang didasarkan pada prinsip ilmu pengetahuan.
3. Menurut Prayitno dalam Ilyas (2001:123)
Teknologi adalah seluruh perangkat ide, metode, teknik benda-benda
material yang digunakan dalam waktu dan tempat tertentu maupun untuk
memenuhi kebutuhan manusia.Teknologi adalah suatu perilaku produk,
informasi dan praktek-praktek baru yang belum banyak diketahui, diterima
dan digunakan atau diterapkan oleh sebagian warga masyarakat dalam suatu
lokasi tertentu dalam rangka mendorong terjadinya perubahan individu dan
atau seluruh warga masyarakat yang bersangkutan.
4. Wasono (2008:45)
menguraikan makna teknologi dalam tiga wujud yaitu cara lebih baik,
pemakai peralatan baru dan penambahan input pada usaha tani (Adriaty,dkk
2012).

Arti harfiah teknologi adalah segala daya upaya yang dapat dilaksanakan
oleh manusia untuk mendapatkan taraf hidup yang lebih baik.Dari definisi
tersebut diketahui bahwa tujuan akhir dari penggunaan teknologi adalah
kesejahteraan hidup. Lebih lanjut dikatakan bahwa teknologi hendaknya memiliki
syarat-syarat sebagai berikut :

1. Teknologi baru hendaknya lebih unggul dari sebelumnya

2. Mudah digunakan

3. Tidak memberikan resiko yang besar jika diterapkan.

4
Dari beberapa pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
teknologi adalah hal-hal yang baru yang belum diketahui, diterima dan digunakan
banyak orang dalam suatu lokasi tertentu baik berupa ide maupun berupa benda
atau barang. Suatu teknologi dapat diterima oleh masyarakat khususnya petani
jika teknologi tersebut memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1. Segi teknis mudah digunakan

2. Segi ekonomi dapat memberi keuntungan, dan

3. Segi sosial budaya dapat diterima serta tidak bertentangan dengan


norma-norma yang ada/berlaku.

Teknologi memegang peranan penting dalam pengembangan potensi


sumber daya tanaman pangan, sumberdaya peternakan dan sumberdaya perikanan.
Teknologi yang dihasilkan dari penelitian dan pengkajian (litkaji) akan menjadi
sia-sia jika tidak diaplikasikan di lapangan, terutama dalam upaya pemberdayaan
masyarakat tani. Teknologi dapat dilihat atau diartikan dari proses kegiatan
manusia yang menjelaskan kegiatan pembuatan suatu barang buatan tersebut
(Nurmala Tati dkk 2012).

B. Pengertian Pertanian

Pertanian dalam arti luas (Agriculture), dari sudut pandang bahasa (etimologi)
terdiri atas dua kata, yaitu agri atau ager yang berarti tanah dan culture atau colere
yang berarti pengelolaan. Jadi pertanian dalam arti luas (Agriculture) diartikan
sebagai kegiatan pengelolaan tanah. Pengelolaan ini dimaksudkan untuk
kepentingan kehidupan tanaman dan hewan, sedangkan tanah digunakan sebagai
wadah atau tempat kegiatan pengelolaan tersebut, yang kesemuanya itu untuk
kelangsungan hidup manusia(Suratiyah 2006).

Adapun batasan atau definisi agriculture menurut beberapa ahli adalah


sebagai berikut:

5
1. Menurut Van Aarsten (1953), agriculture adalah digunakannya kegiatan
manusia untuk memperoleh hasil yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan
atau hewan yang pada mulanya dicapai dengan jalan sengaja
menyempurnakan segala kemungkinan yang telah diberikan oleh alam
guna mengembangbiakkan tumbuhan dan atau hewan tersebut.

2. Menurut Mosher (1966), pertanian adalah suatu bentuk produksi yang


khas, yang didasarkan pada proses pertumbuhan tanaman dan hewan.
Petani mengelola dan merangsang pertumbuhan tanaman dan hewan
dalam suatu usaha tani, dimana kegiatan produksi merupakan bisnis,
sehinggga pengeluaran dan pendapatan sangat penting artinya.
3. Menurut Spedding (1979), pertanian dalam pandangan modern merupakan
kegiatan manusia untuk manusia dan dilaksanakan guna memperoleh hasil
yang menguntungkan sehingga hams pula meliputi kegiatan ekonomi dan
pengelolaan di samping biologi ( Suratiyah 2006).
C. Teknologi Pertanian
Jika mendengar kata ‘teknologi’, pasti yang terlintas pertama kali adalah
gadget, aplikasi, maupun software. Walaupun beberapa komponen tersebut ada di
sekitar kita, namun kita tidak boleh tutup mata untuk terbuka dengan teknologi di
bidang lain, misalnya dalam bidang pertanian. Di dunia agribisnis pertanian, tentu
mengenal yang namanya teknologi .juga dan semakin lama selalu ada teknologi
baru dengan invoasi-inovasi yang baru juga.
Seperti halnya perkembangan teknologi maupun komunikasi, di bidang
pertanian pun teknologinya tidak kalah canggih. Saat ini banyak penemuan-
penemuan yang dianggap akan meningkatkan kualitas pertanian di Indonesia.
Bayangkan saja jika dalam sebuah bidang tidak ada perubahan yang signifikan?
Pasti kualitas sebuah produk di dalam pertanian akan berhenti di tengah jalan
seperti itu-itu saja.
Terlebih lagi Indonesia adalah negara agraris yang memiliki sumber daya
alam tinggi dan pengelolaan yang cukup baik, jadi dalam bidang pertanian jelas
ini sangat akan mendukung. Bukan hanya kekayaan hayati saja, Indonesia yang

6
memiliki daerah tropis yang bersahabat dengan iklim dan cuacanya, akan sangat
mendukung sector pertanian sehingga selalu dilirik oleh negara-negara asing.
Bidang pertanian ini adalah bidang yang selalu dibutuhkan oleh siapapun.
Melihat dalam peranannya dalam menunjang kebutuhkan sandang, pangan, dan
papan manusia dalam sehari-hari. Manusia tidak akan bisa bertahan tanpa adanya
‘pangan’. Untuk memperoleh ‘pangan’, tentu harus membutuhkan pertanian yang
menghasilkan beras. Jelas ini adalah mata rantai yang saling terikat.
Lalu seperti apa sih perkembangan teknologi dalam dunia pertanian ini?
Teknologi adalah ilmu yang berhubungan dengan peningkatakn keterampilan
dalam industri. Jika diterapkan di dalam dunia pertanian, pengertiannya adalah
sebuah trik atau cara untuk meningkatkan usaha tani. Misalnya saja dalam proses
pemilihan benih yang terbaik, bagaimana menyebarkan dan meletakkan benih di
poros yang tepat, proses pemeliharannya, hingga ketika memanennya.
Di luar komponen tersebut, perkembangan pertanian juga dapat dilihat dari
jenis obat-obatan dan makanan yang digunakan, pupuk jenis apa saja yang
dipakai, hingga pestisidanya. Tentu beberapa komponen tersebut tidak dapat
dilakukan dengan asal saja, peran petani dan teknologi yang harus saling bersatu
untuk menghasilkan hasil panen yang maksimal.
Banyak yang beranggapan bahwa teknologi telah merampas semua pekerjaan
petani, karena dengan teknologi ini akan dapat dilakukan dengan cara mudah dan
waktu yang singkat disbanding masih menggunakan memanfaatkan SDM yaitu
petani. Padahal realitanya, teknologi tidak akan bekerja dengan baik jika tidak ada
kerjasama yang baik dengan petani. Teknologi bukan robot, jadi harus tetap
membutuhkan peran SDM untuk melakukannya (Suratiyah 2006).

7
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah data kualitatif. Data
kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata. Data ini diperoleh melalui
berbagai macam teknik pengumpulan data seperti wawancara, analisis dokumen,
diskusi terfokus, atau observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan
(transkip).
B. Sumber Data
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber.
Dalam penelitian ini, yang menjadi sumber data sekunder yaitu buku, jurnal serta
profil Desa Siwa kecamatan Pitumpanua kabupaten Wajo.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah objek yang secara keseluruhan digunakan untuk
penelitian. Jadi apabila ada seseorang yang hendak meneliti semua
karakteristik dan elemen dalam suatu wilayah penelitian, tentu saja penelitian
tersebut temasuk dalam penelitian populasi.
2. Sampel
Sampel memiliki arti suatu bagian dari keseluruhan serta karakteristik
yang dimiliki oleh sebuah Populasi.

8
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Geografis

Secara geografis, Kabupaten Wajo terletak pada 3°39' - 4°16' Lintang Selatan
dan 119°53' - 120°27' Bujur Timur. Sebagian besar wilayahnya berupa dataran
rendah hingga dataran rendah bergelombang dengan ketinggian wilayah 0-
520 Mdpl. Hanya sebagian kecil yang berupa perbukitan di bagian utara. Bagian
timur berupa dataran rendah dan pesisir Teluk Bone, termasuk pulau-pulau pasir
di perairan Teluk Bone. Sedangkan bagian barat merupakan dataran aluvial Danau
Tempe-Danau Sidenreng. dengan batas-batas wilayah desa sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Enrekang dan Kabupaten
Pinrang.
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Soppeng dan Kabupaten
Barru.
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Luwu dan Kabupaten Wajo.
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kota Parepare dan Kabupaten Pinrang.

Keadaan responden

Tabel 1 Tanggapan responden mengenai penggunaan teknologi pertanian dalam


melindungi tanaman padi di area persawahan.

Alternatif Jawaban Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Melindungi 5 28 140 13 %

Melindungi 4 63 252 30 %

Cukup Melindungi 3 97 291 46 %

Kurang Melindungi 2 22 44 11 %

Tidak Melindungi 1 0 0 0%

9
Jumlah 210 727 100 %

Sumber : Hasil Olahan Data Primer (Desember, 2016:161)

Dapat dilihat pada tabel 1 ratarata persentase yaitu 69% dengan kategori “Baik”
sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknologi pertanian dalam
melindungi tanaman padi di area persawahan sudah baik.

BAB V

10
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Desa siwa kecamatan


Pitumpanua Kabupaten Wajo dapat diperoleh kesimpunan secara umum bahwa
alat yang telah diberikan kepada masyarakat sesuai dengan survey yang
dilakukan sangat memberikan manfaat yang tinggi pada masyarakat.
B. Saran
Setelah melakukan penelitian kepada masyarakat dapat diberikan saran
bahwa alat yang telah diberikan kepada masyarakat dapat digunakan semaksimal
mungkin agar alat yang diberikan tetap digunakan dan bahkan diterapkan dan
semakin marajalela di masyarakat dan teknologi itu semakin berkembang.

11
12

Anda mungkin juga menyukai