Anda di halaman 1dari 5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Pengertian Perkembangan

Menurut Dictionary of Psychology dan The Penguin Dictionary of


Psychology, perkembangan adalah tahapan-tahapan perubahan yang progresif dan
terjadi dalam rentang kehidupan manusia dan organisme lain tanpa membedakan
aspek-aspek yang terdapat dalam diri organisme-organisme tersebut.

2. Pengertian Teknologi

Sekarang ini kehidupan manusia tidak lepas dari kemajuan teknologi


mengingat zaman sudah berkembang pesat. Keberadaan teknologi telah
mempengaruhi masyarakat dan lingkungan disekitarnya seiring dengan
perkembangan zaman. Di mana dengan teknologi mampu membantu dalam berbagai
hal, seperti membantu memperbaiki ekonomi. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), kata teknologi mengandung arti metode ilmiah untuk mencapai
tujuan praktis, ilmu pengetahuan terapan atau keseluruhan sarana untuk menyediakan
barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.

Dikutip dari Encyclopaedia Britannica (2015), teknologi merupakan


penerapan pengetahuan ilmiah untuk tujuan praktis dalam kehidupan manusia atau
pada perubahan dan manipulasi lingkungan manusia. Baca juga: Prakarya: Pengertian
dan Manfaatnya Teknologi berasal dari kata technologia (bahasa Yunani) techno
artinya ‘keahlian’ dan logia artinya ‘pengetahuan’. Istilah teknologi pertama kali
muncul dalam bahasa Inggris pada abad ke-17. Di mana waktu itu dipakai untuk
maksud diskusi tentang seni terapan saja. Tapi lambat laun, seni menjadi obyek
penunjukan.

Pada abad ke-20, istilah tersebut berkembang pesat dan mencakup berbagai
cara, proses, dan ide selain mengenai perkakas dan mesin. Pada abad pertengahan
teknologi didefinisikan dengan frasa seperti cara atau aktivitas yang digunakaan
manusia untuk mengubah atau memanipulasi lingkungan. Namun, definisi luas
seperti itu telah dikritik oleh pengamat yang menunjukkan semakin sulitnya
membedakan antara penyelidikan ilmiah dan aktivitas teknologi. Dikutip dari buku
Menanti Kemakmuran Negeri: kumpulan esai tentang pembangunan sosial Ekonomi
Indonesia (2006) karya Burhanuddin Abdullah, disamping berati alat dan mesin,
pengertian teknologi juga mencakup cara, proses, dan gagasan. Baca juga: Kemasan
Produk Kerajinan Bahan Serat Karena pada abad ke-20, teknologi didefinisikan
secara luas yaitu cara atau kegiatan yang memungkinkan manusia mengubah dan
mengutak-atik lingkungan hidupnya (alam, manusia, dan semua ciptaannya).

Dengan definisi itu, maka teknologi telah mencakup apa saja yang mungkin
dilakukan manusia untuk memperbaiki hidupnya. Perkembangan teknologi Awalnya
makna teknologi terbatas hanya pada benda-benda berwujud seperti peralatan-
peralatan atau mesin. Sejak teknologi muncul pertama kalinya terus berkembang
pesat hingga sekarang. Saat ini kebanyakan manusia sangat bergantung pada
tekonologi, bahkan teknologi bisa menjadi kebutuhan dasar bagi setiap orang. Mulai
dari orang tua hingga anak-anak yang menggunakan teknologi dari aspek
kehidupannnya.

Dengan adanya teknologi bisa mempermudah orang untuk melakukan


aktivitasnya atau lebih efesian dan cepat. Baca juga: 5 Jenis Teknik Cetak
Berdasarkan Prinsip Karena sudah masuk keberbagai aspek atau bidang, seperti di
bidang pertanian dengan teknologi bisa meningkatkan hasil panen. Jika dulu saat
membajak menggunakan tenaga hewan, sekarang memakai mesin. Dikutip dari situs
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), teknologi saat ini
merupakan hasil perkembangan dari ilmu pengetahuan dan teknologi yang
perkembangan secara drastis dan pesat. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya
inovasi dan penemuan yang bersifat sederhana hingga rumit. Perkembangan
teknologi juga sebagai dasar untuk mengembangkan suatu negara. Di mana kemajuan
suatu negara salah satunya didasarkan dengan seberapa jauh ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dikuasai.

3. Pengertian Pertanian

Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang


dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau
sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan
sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami orang
sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam serta pembesaran hewan ternak,
meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan
bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau
sekadar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan.
Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-bidang di
lingkup pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dari PDB dunia.

Kelompok ilmu-ilmu pertanian mengkaji pertanian dengan dukungan ilmu-


ilmu pendukungnya. Karena pertanian selalu terikat dengan ruang dan waktu, ilmu-
ilmu pendukung, seperti ilmu tanah, meteorologi, teknik pertanian, biokimia,
dan statistika juga dipelajari dalam pertanian. Usaha tani adalah bagian inti dari
pertanian karena menyangkut sekumpulan kegiatan yang dilakukan dalam budidaya.
"Petani" adalah sebutan bagi mereka yang menyelenggarakan usaha tani, sebagai
contoh "petani tembakau" atau "petani ikan". Pelaku budidaya hewan ternak secara
khusus disebut sebagai peternak.

B. Pembahasan dan Manfaat Perkembangan Teknologi Pertanian

Di Indonesia, pertanian tidak bisa berjalan karena Negara Indonesia sampai


saat ini masih merupakan negara agraris. Oleh karena itu pertanian memegang
peranan penting dalam memajukan perekonomian masyarakat. Sektor pertanian
Indonesia tidak pernah lepas dari permasalahan yang setiap tahunnya selalu membuat
petani kesulitan. Salah satu masalah sektor pertanian di Indonesia adalah teknologi
pertanian. Dengan adanya peran teknologi pertanian maka diharapkan dapat
meningkatkan kualitas hasil, serta memudahkan para pengelola sektor pertanian
untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal.

Akan tetapi teknologi pertanian di beberapa wilayah mungkin masih belum


diterapkan secara keseluruhan, karena masih harus mempertimbangkan beberapa
faktor seperti kondisi alam, tenaga ahli yang mengoperasikan peralatan, Teknologi
berperan penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian, mengingat bahwa
peningkatan produksi melalui perluasan lahan (ekstensifikasi) sulit diterapkan di
Indonesia, di tengah-tengah konversi lahan pertanian produktif non pertanian semakin
meluas. Menurut data badan pusat statistik (bps) dalam kurun waktu 1983-1993 telah
terjadi alih fungsi lahan seluas 935.000 hektar yang terdiri atas 425.000 hektar berupa
lahan sawah dan 510.000 lainnya bukan sawah atau rata-rata pertahun sekitar 40.000
hektar.

Untuk tahun 1993-2003 diperkirakan konversi lahan mencapai dua kali lipat
dari tahun 1983-1993, yaitu sekitar 80.000 hingga 100.000 hektar per tahun.wilayah
konversi lahan terbesar terjadi di pulau jawa 54% dan sumatera 38%. Sensor
teknologi pertama dapat memberikan data yang konkrit dan real time terhadap para
petani adalah sensor teknologi yang memanfaatkan drone untuk mendapatkan
beragam data, seperti hama pertumbuhan, penyakit, dan permasalahan lainnya.
Teknologi ini banyak dikembangkan di pertanian tanaman hortikultura dalam skala
besar.

Teknologi pertanian diharapkan mampu meningkatkan kesejateraan pertanian.


Berbagai teknologi pertanian telah diperkenalkan dan disebarluaskan kepada para
petani, akan tetapi petani di pedesaan cenderung masih menggunakan metode
tradisional, sehingga masih dianggap tertinggal oleh zaman. Pemberdayaan
teknologi pertanian untuk meningkatkan hasil pertanian terus dilakukan kepada para
petani di pedesaan guna meningkatkan hasil panen dan juga menarik minat
masyarakat untuk memberdayakan lahan mereka di sektor pertanian. Kesejahteraan
petani di Indonesia masih tergolong rendah, rendahnya kesejahteraan petani karena
rata-rata kepemilikan dan penguasaan lahan yang sempit dan sulitnya akses terhadap
kredit. Oleh karena itu peningkatan kesejahteraan petani masih di perlukan, salah
satunya adalah memperkenalkan teknologi pertanian. Dengan lahan yang sempit
petani dapat meningkatkan produksi dengan mengadopsi teknologi yang di
praktekan saat mengikuti pelatihan. Studi adopsi teknologi adalah penting untuk
memahami faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan teknologi pertanian
yang antara lain dengan pengenalan tanaman baru, varietas yang lebih unggul,
atau teknologi produksi baru. Namun demikian untuk mempercepat tingkat adopsi
teknologi baru, membutuhkan pengetahuan individu petani. Pelatihan teknologi yang
berkelanjutan dibutuhkan sebagai kajian sosiologis manusia yaitu menjalankan
kehidupan dengan berusaha keluar dari kemiskinan untuk mencapai
kesejahteraan (Kuntariningsih, Oktober,2014).

Dengan adanya teknologi ini, penggunaan pestisida dan bahan kimia lainnya
dapat lebih terarah dan efisien, sehingga mengurangi dampak negatif bagi
lingkungan. Kedua teknologi otomasi ,penerapan otomasi seperti ini masih terbilang
sederhana. Namun kini sistem otomasi yang lebih rumit sudah dikembangkan di
Belanda. Eldert Van Henten mengembangkan teknologi deteksi dan alat panen
otomatis untuk pir, pisang, persik, dan pisang di Wageningen University, Belanda.
Alat ini bisa mendeteksi tingkat pigmen klorofil dan athocyanin terhadap buah yang
disematkan yang diamati. Selain itu alat ini juga dilengkapi dengan pendeteksi
kamera kombinasi warna (RGB) untuk mendeteksi warna sehingga ukuran buah
dapat diketahui. Setelah data menunjukkan bahwa buah sudah matang, alat akan
memanen buah hanya dalam waktu dua detik saja.
Selain itu, seluruh data kesehatan buah dan tanaman, tingkat kematangan, dan
status lainnya akan terintegrasi pada smartphone sehingga dapat dipantau secara real
time. Dengan penggunan teknologi ini, efisiensi akan sangat meningkat, ketepatan
waktu pada saat panen pun akan lebih terjaga. Setelah data menunjukkan bahwa buah
sudah matang, alat akan memanen buah hanya dalam waktu dua detik saja. Selain itu,
seluruh data kesehatan buah dan tanaman, tingkat kematangan, dan status lainnya
akan terintegrasi pada smartphone sehingga dapat dipantau secara real time.

Dengan penggunan teknologi ini, efisiensi akan sangat meningkat, ketepatan


waktu pada saat panen pun akan lebih terjaga. Setelah data menunjukkan bahwa buah
sudah matang, alat akan memanen buah hanya dalam waktu dua detik saja. Selain itu,
seluruh data kesehatan buah dan tanaman, tingkat kematangan, dan status lainnya
akan terintegrasi pada smartphone sehingga dapat dipantau secara real time. Dengan
penggunan teknologi ini, efisiensi akan sangat meningkat, ketepatan waktu pada saat
panen pun akan lebih terjaga.

Penerapan teknologi diwilayah pedesaan Indonesia, erat dengan


penyelenggaraan penyuluhan. Penyuluh untuk membantu petani penting dalam
memperkenalkan inovasi teknologi pertanian pertanian. Peran penyuluh pada
dasarnya tidak hanya sekadar memperkenalkan teknologi kepada para petani,
melainkan juga meningkatkan kapasitas petani agar mampu mandiri dalam
menjalankan bisnis.

Anda mungkin juga menyukai