Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika dan Hukum Kesehatan
Oleh :
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Hukum Teknologi
Kesehatan” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas Ibu/Bapak Dosen pada mata kuliah Etika dan Hukum Kesehatan.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang apa saja aturan
atau hukum tentang penerapan teknologi di bidang kesehatan bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.kami menyadari,
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
( Kelompok 11 )
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi dan informasi di era globalisasi ini sangatlah pesat.
Seiring berjalannya waktu, terdapat berbagai inovasi dan ciptaan baru mengenai
teknologi. Teknologi dimanfaatkan untuk membantu pekerjaan manusia, yang awalnya
mustahil atau sulit untuk dikerjakan menjadi mudah untuk dikerjakan. Perkembangan
teknologi ini juga harus dibarengi dengan perkembanagn Sumber Daya Manusia
(SDM).
Manusia sebagai penggerak maupun pengguna harus mampu memanfaatkan
teknologi dengan baik dan bijak. Kemampuan manusia itu nantinya dapat digunakan
untuk mengembangkan teknologi yang telah ada. Dengan begitu teknologi berkembang
diiringi denagn perkembangan generasi baru sebagai pengganti generasi lama.
Penerapan teknologi juga dapat dilakukan diberbagai bidang. Contohnya saja saat ini
teknologi sudah banyak diterapkan dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial,
kesehatan, informasi, dll.
Teknologi yang diterapkan di bidang kesehatan tentunya membawa perubahan ke
arah yang lebih baik. Dokter dapat dengan mudah mendiagnosis penyakit yang diderita
pasien. Dokter juga lebih mudah menangani pasien dalam masalah bedah membedah.
Teknologi di bidang kesehatan membawa dampaknya baik, namun ada sisi buruk
teknologi di bidang kesehatan, jika penggunaanya melebihi standar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian teknologi?
2. Apa pengertian teknolgi kesehatan ?
3. Apa dasar hukum adanya teknologi kesehatan ?
4. Bagaimana klasifikasi teknologi kesehatan ?
5. Apa saja tahap pengembangan teknologi kesehatan ?
6. Bagaimana pengaruh teknologi di bidang kesehatan ?
7. Apa saja contoh teknologi di bidang kesehatan ?
C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1. Mendeskripsikan pengertian teknologi
2. Mendeskripsikan pengertian teknologi kesehatan
3. Mendeskripsikan dasar hukum teknologi kesehatan
4. Mendeskripsikan klasifikasi teknologi kesehatan
5. Mendeskripsikan tahapan pengembangan teknologi kesehatan
6. Mendeskripsikan pengaruh teknologi di bidang kesehatan
7. Menyebtkan dan menjelaskan contoh teknologi di bidang kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Teknologi
Teknologi berasal dari Bahasa Perancis yaitu “La Teknique” yang dapat diartikan
dengan “semua proses yang dilaksanakan dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu
secara rasional”. Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan sesuatu tersebut dapat saja
berupa benda atau konsep. Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan
barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan, dan kenyamanan hidup manusia.
Tekonologi juga merupakan pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material.
Menurut Roger (1983) teknologi adalah suatu rancangan atau desain untuk alat
bantu tindakan yang mengurangi ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat dalam
mencapai suatu hal yang diinginkan. Jacques Ellul (1967) mengartikan teknologi
sebagai keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi
dalam setiap kegiatan manusia. Menurut Iskandar Alisyahbana (1980) teknologi telah
dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup yang lebih
nyaman, makmur dan lebih sejahtera. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan
bahwa penertian teknologi:
1. Penerapan ilmu pengetahuan untuk tujuan-tujuan praktis
2. Cabang ilmu pengetahuan mengenai penerapannya
3. Kumpulan semua cara dari suatu kelompok social dalam memenuhi obyek-obyek
material dari kebudayaannya(Bahtiar, 1996)
Ayat (1) disebutkan bahwa “Teknologi dan produk teknologi kesehatan diadakan di
teliti, diedarkan dan dikembangkan dan dimanfaatkan bagi kesehatan masyarakat”.
Ayat (2) disebutkan bahwa “Teknologi kesehatan mencakup segala metode dan yang
digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit, mendeteksi adanya penyakit,
meringankan penderitaan akibat penyakit, menyembuhkan, memperkecil komplikasi
dan memulihkan kesehatan setelah sakit”.
Adanya teknologi dibidang kesehatan memberi dampak yang cukup besar dalam
perkembangan pelayanan kesehatan baik pada bidang kuratif maupun preventif.
Dampak yang dimaksud disini ialah teknologi dapat memudahkan dalam penyebaran
informasi kesehatan dan kemajuan dalam segi pengobatan. Seiring dengan
perkembangan zaman menuju arah yang lebih modern maka teknologi yang sudah ada
harus terus dikembangkan agar tetap sesuai dengan pergerakan zaman guna memenuhi
kebutuhan dalam pelayanan kesehatan masyarakat itu sendiri.
Teknologi merupakan ciptaan yang dapat dikatakan baru di era saat ini, bahkan
setiap tahunnya teknologi akan mengalami kemajuan. Teknologi bukan hanya
digunakan untuk kebutuhan informasi saja, namun dalam dunia kesehatan justru
teknologi sangat membantu. Teknologi dalam kesehatan memiliki dasar yang diatur
dalam UU No. 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan. Pada UU No. 36 tahun 2009
teknologi dijelaskan pada pasal 1 dan diatur dalam pasal 42.
Pada UU No. 36 tahun 2009 Bagian Pertama Ketentuan Umum pasal 1 ayat 10,
teknologi dijelaskan sebagai segala bentuk alat dan/atau metode yang ditujukan untuk
membantu menegakkan diagnosa, pencegahan, dan penanganan permasalahan
kesehatan manusia.
Bagian Keempat
Pasal 42
(2) Teknologi kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup segala
metode dan alat yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit, mendeteksi
adanya penyakit, meringankan penderitaan akibat penyakit, menyembuhkan,
memperkecil komplikasi, dan memulihkan kesehatan setelah sakit.
Pasal 60
(1) Setiap orang yang melakukan pelayanan kesehatan tradisional yang menggunakan
alat dan teknologi harus mendapat izin dari lembaga kesehatan yang berwenang.
(2) Penggunaan alat dan teknologi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dapat
dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya serta tidak bertentangan dengan
norma agama dan kebudayaan masyarakat.
Pada bab 20 mengenai ketentuan pidana yaitu pasal 191, dijelaskan tindakan jika
terjadi penyalahgunaan teknologi, yaitu berbunyi :
Pasal 191
Setiap orang yang tanpa izin melakukan praktik pelayanan kesehatan tradisional yang
menggunakan alat dan teknologi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 ayat (1)
sehingga mengakibatkan kerugian harta benda, luka berat atau kematian dipidana
dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
1) Obat-obat
meliputi bahan-bahan kimia dan subtansi biologis yang dipakai untuk
dimakan, diinjeksikan ke tubuh manusia untuk kepentingan medis;
2) Alat-alat (device)
meliputi alat-alat khusus untuk tujuan : diagnostik, terapi;
3) Prosedur bedah dan medis atau kombinasinya yang sering kali sangat komplek;
4) Sistem penunjang atau support system
adalah teknologi yang digunakan untuk memberikan pelayanan medis di
rumah sakit.
5) Sistem organisasional
adalah teknologi yang digunakan untuk menjamin penyampaian pelayanan
kesehatan yang efektif dan efisien.
5. Pengembangan Teknologi Kesehatan
Revolusi teknologi di bidang kesehatan yang telah dicapai sampai saat ini
merupakan ciri yang bermakna dalam kehidupan modern. Walaupun demikian
kekuatan teknologi harus dimanfaatkan secara hati-hati dan penuh tanggungjawab,
untuk menjamin bahwa kita menerapkan secara efisien dan manusiawi. Penggunaan
teknologi kesehatan yang tepat melibatkan tidak hanya penguasaan ilmu
pengetahuan, peralatan teknik atau mesin dan konsep-konsep tetapi juga untuk
mengetahui masalah-masalah ekonomi, etika dan moral (Raymond, 1998)
1. Inovasi
Kata inovasi yang digunakan disini menunjukkan kepada kreasi baru alat
atau teknik atau kombinasi alat yang lama menjadi konfigurasi yang baru atau
untuk aplikasi yang baru (Eden, 1986). Inovasi memunculkan kebaruan (novelty)
dalam pengetahuan ilmu kedokteran, praktek kedokteran atau organisasi.
Kebanyakan inovasi adalah sebagai hasil dari banyaknya kemajuan-kemajuan
yang kecil yang secara individual mungkin tidak berarti tetapi mempunyai efek
yang kumulatif. Teknologi yang baru jarang berkembang dalam satu langkah saja.
Modikasi dan pengembangan teknologi merupakan proses yang berjalan
berkesinambungan.
Biasanya hasil-hasil uji klinis kendali acak kurang disukai untuk teknologi
inovasi daripada laporan kasus yang tanpa kontrol. Pada tahap 6, dimana ada
bukti-bukti yang negatif dalam penelitian uji klinik kendali acak dapat
menimbulkan pengaduan oleh profesional. Laporan bukti-bukti laporan kasus
yang positif tampaknya mencukupi untuk memperluan difusi dari suatu inovasi.
Sedangkan uji kendali acak yang mendukung praktek klinis kelihatannya lebih
banyak diterima persetujuannya dari pada hasil yang negatif.
3. Difusi teknologi
4. Evaluasi
Evaluasi teknologi kesehatan menyangkut beberapa faktor, diantaranya :
a. Potensi untuk terapi.
Evaluasi teknologi kesehatan hendaknya dikaitkan dengan kemampuan
teknologi baru itu untuk meningkatkan derajat kesehatan secara langsung
maupun tidak langsung. Dalam hal ini yang perlu dipertanyakan adalah apakah
teknologi terapi yang baru itu lebih bermanfaat dibandingkan dengan kerugian
terhadap pasien yang diagnosanya tepat, diobati dengan tepat dan taat pada
rekomendasi pengobatan tersebut.
c. Efektivitas di masyarakat
Untuk menentukan efektivitas teknologi di masyarakat perlu dilibatkan
penilaian terhadap besarnya peningkatan derajat kesehatan yang dapat
diharapkan sebagai akibat aplikasi dari teknologi spesifik di dalam masyarakat
atau populasi yang terjangkau. Kepatuhan profesional kesehatan merupakan
salah satu komponen efektivitas penggunaan teknologi di masyarakat di sini
diperlukan informasi sejauh mana profesional kesehatan tersebut mematuhi
aplikasi teknologi yang diperlukan untuk aplikasi diagnosa yang tepat dan
teknologi manajemen (pencegahan, penyembuhan paliatif dan rehabilitasi).
Pendidikan kedokteran berkelanjutan sangat penting untuk menjamin bahwa
dokter dan profesional kesehatan terlibat secara benar dalam penerapan
teknologi baru.
Namun disamping itu teknologi memiliki pengaruh yang buruk bagi manusia
yaitu menghasilkan penyakit baru. Penyakit baru ini bisa saja muncul ketika tenaga
medis menggunakan teknologi yang berupa zat radioaktif, sehingga efeknya dapat
berakibat fatal. Contohnya saja kanker, kanker sulit untuk deteksi dan saat ini ada
teknologi untuk menghilangkan kanker yaitu dengan terapi menggunakan zat
radioaktif. Dari terapi yang rutin dilakukan pasti akan menimbulkan efek samping
atau penyakit baru yang sebelumnya belum pernah ada.
Walaupun teknologi sangat membantu dalam semua jenis bidang, teknologi juga
memiliki beberapa pengaruh negatif. Oleh karena itu diperlukan kebijaksanaan dalam
penggunaan teknologi.
1. Kesimpulan
Teknologi berasal dari Bahasa Perancis yaitu “La Teknique” yang dapat
diartikan dengan “semua proses yang dilaksanakan dalam upaya untuk
mewujudkan sesuatu secara rasional”. Pengertian teknologi dapat disimpulkan
menjadi penerapan ilmu pengetahuan untuk tujuan-tujuan praktis, cabang ilmu
pengetahuan mengenai penerapannya dan kumpulan semua cara dari suatu
kelompok social dalam memenuhi obyek-obyek material dari
kebudayaannya(Bahtiar, 1996).
Sedangkan teknologi kesehatan menurut Feeny (1986) didefinisikan sebagai
seperangkat teknik-teknik, obat-obatan, prosedur yang digunakan oleh professional
kesehatan dalam memberikan pelayanan medis kepada perorangan dan pelayanan
kesehatan di masyarakat.
Dasar teknologi kesehatan diatur dalam UU No. 36 tahun 2009 Tentang
Kesehatan. Dalam undang-undang ini teknologi dalam kesehatan dijelaskan pada
pasal 1 dan diatur dalam pasal 42.
Menurut Rogowski (2007) teknologi kesehatan dibagi dalam 5 kelompok
yaitu obat-obatan; alat-alat (device), prosedur bedah dan medis atau kombinasinya
yang sering kali sangat komplek; dan sistem penunjang atau support system.
Pengembangan mempunyai makna proses, cara mengembangkan agar
menjadi maju, baik atau sempurna. Pengembangan teknologi kesehatan dapat
dibedakan dalam 4 tahapan, yaitu inovasi, pengembangan, difusi atau disiminasi,
evaluasi (Feeney, 1986).
Pengaruh teknologi dalam dunia kesehatan sangat membawa pengaruh yang
besar. Sehingga dapat menemukan temuan-temuan terbaru mengenai penanganan
penyakit dan mendiagnosis sebuah penyakit. namun tidak selamanya teknologi
berpengaruh positif dalam dunia kesehatan. Teknologi dapat membawa pengaruh
negatif jika tidak digunakan dengan sebaik-baiknya.
Contoh teknologi di dunia kesehatan adalah resusitator untuk bayi (Stix G.
2009), foto terapi, alat pirau (shunt device) untuk terapi pasien hidrosefalus,
radiografi digital, dan masih banyak lagi.
2. Saran
Demikian makalah yang dapat kami buat. Besar harapan kami, makalah ini
dapat bermanfaat bagi kalangan banyak. Dengan adanya keterbatasan pengetahuan
dan referensi, kami dengan senang hati menerima saran dan kritik dari pembaca.
Sehingga kami memohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan dan sangat
berharap saran dan kritik yang disampaikan dapat membangun dalam pembuatan
makalah dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
Nanik Hundayani; Riska Novi Asafitri; Setyo Budi Nugroho; Yusi Lindiya Wati. Bio Etika
Dalam Riset Kesehatan. Makalah. Dalam: Mememenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi
Kesehatan; 2016
Asfah Hamzah, dkk. 2016. Penerapan Tekonologi di Bidang Kesehatan Masyarakat. Malah.
Dalam: Tugas MK Wawasan IPTEK S-05.2016-2017 ; selasa, 21 November