HUSADA MOJOKERTO
OLEH :
KAVANA KAVILUN
MOJOKERTO
2021
PROPOSAL SKRIPSI
HUSADA MOJOKERTO
Oleh :
KAVANA KAVILUN
NIM : 0117049
MOJOKERTO
2021
PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI
Dengan Judul:
Oleh:
KAVANA KAVILUN
NIM. 01.17.049
Pembimbing I Pembimbing II
NPP. 10.02.035
Mengetahui,
NPP.
PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI
Dengan Judul:
Oleh:
KAVANA KAVILUN
NIM. 01.17.049
Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Proposal Skripsi Program Studi Ilmu
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dian Husada Mojokerto dan diterima untuk
tanggal...............................
Tim Penguji
Ketua :
Anggota : .................................
Mengesahkan,
Ketua:
NPP. 10.02.044
SURAT PERNYATAAN
NIM : 01.17.049
Prestasi Belajar Mahasiswa Di STIKES Dian Husada Mojokerto adalah bukan proposal
skripsi orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang
dikemudian hari ditemukan bahwa pernyataan ini tidak benar, saya bersedia
Mojokerto, ...........................................
Materai
6000
Kavana Kavilun
01.17.049
KATA PENGANTAR
maka Proposal Skripsi dengan judul “Pengaruh Kecemasan Saat Pembelajaran Daring Masa
Mojokerto” telah tersusun untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan pada STIKES Dian
Husada Mojokerto.
2. Dr. Linda Presti Febriana. S.Kep., Ns., M.Kes selaku ketua Kemahasiswaan Dian Husada
Mojokerto
Luthfiah Nur Aini, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Dosen Pembimbing II yang telah
4. Kepada Mahasiswa dari Tingkat 1-4 yang telah bersedia menjadi responden
5. Keluarga dan teman – teman , yang telah mendukung dari awal hingga
karena itu demi kesempurnaan, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran
Mojokerto, ...............................2021
Kavana Kavilun
01.17.049
DAFTAR ISI
Halaman Persetujuan ii
Halaman Pernyataan iv
BAB 1 PENDAHULUAN
3.3.1 Populasi 27
3.3.2 Sampel 27
DAFTAR PUSTAKA 40
LAMPIRAN 43
DAFTAR TABEL
Older Children 48
, : Koma.
; : Titik koma.
2 : Kuadrat.
/ : Tanda miring.
% : Persen.
: : Titik dua.
? : Tanda tanya.
PENDAHULUAN
observasi secara langsung serta merupakan suatu keadaan emosi tanpa objek yang
ini maka untuk menghindari penyebarannya semakin meluas saat ini system
atau online. Prestasi belajar mahasiswa merupakan salah satu faktor penting dalam
Rating Scala (HARS) yang telah dimodifikasi. Hasil penelitian didapatkan bahwa
keseluruhan respon baik respon fisiologi, efektif, kognitif dan perilaku, presentasi
kecemasan sedang, ringan dan tidak ada kecemasan. Namun ditinjau dari tingkat
memiliki nilai terbesarpada tingkat kecemasan berat (72%) diikuti oleh respon
kognitif (55%). Sedangkan pada respon efektif tingkat kecemasan ringan memiliki
presentase paling besar (29%) dibandingkan dengan respon perilaku (3%). (BNPB
COVID-19)
banyak kekurangan dari provider atau jaringan. dari pembelajaran daring tersebut
Menjadikan Mahasiswa kwatir akan materi yang akan di berikan berikutnya. (Eko
Putra 2020).
terbebani oleh banyaknya tugas seharusnya mahasiswa bisa mengatur waktu untuk
mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen sehingga tugas yang diberikan bisa
Saat ini dengan adanya musibah Covid-19 maka seluruh proses belajar
Untuk Batasan ruang lingkup masalah yang akan dibahas dan diteliti
Husada Mojokerto
1. Bagi Peneliti
1. Bagi Responden
Covid-19
BAB II
TINTAUAN PUSTAKA
dan dialami semua mahluk dalam kehidupan sehari-hari. Kecemasan merupakan pengalaman
subjektif dari individu dan tidak dapat di observasi secara langsung serta merupakan suatu
keadaan emosi tanpa objek yang spesifik ( suliswati dkk, dikutip dalam wulansari,DP.,2013).
Menurut Kusmawati dan Hartono (2010) Cemas (ansietas) adalah sebuah emosi objek dan
pengalamansubjektif dari seseorang. Cemas adalah suatu keadaan yang membuat seseorang
tidak nyaman dan terbagi dalam beberapa tingkatan jadi, cemas berkaitan dengan perasaan
Menurut Peplau Videbeck (2008) ada empat tingkat kecemasan yang dialami oleh
1. Kecemasan ringan
3. Kecemasan Berat
Lapangan persepsi individu sangat sempit. Pusat perhatiaannya pada detik (spesifik)
dan tidak dapt berfikir tentang hal-hal lain . seluruh perilaku dimaksudkan untuk
mengurangi kecemasan dan perlu banyak pengarahan untuk terfokus pada area lain.
4. Panik
Individu kehilangan kendali diri dan detail perhatian hilang, karena kehilangan
kontrol, maka tidak mampu melakukan apapun meskipun dengan perintah . Terjadi
lain penyimpangan persepsi dan hilangnya pikiran rasional , tidak mampu berfungsi
antara dua elemen kepribadian id dan supergo. Id mewakili dorongan insting dan
oleh norma budaya. Ego berfungsi menengahi tuntutan dari dua elemen yang
bertentngan itu, dan fungsi cemas adalah mengingatkan ego bahwa ada bahaya.
b). Menurut pandangan interpersonal, kecemasan timbul dari perasaan takut terhadap
kerentanan tertentu. Individu dengan harga diri rendah rentan mengalami kecemasan
yang berat
c). menurut pandangan perilaku, kecemasan merupakan produk frustasi yaitu segala
diinginkan ahli teori perilaku lain menganggap kecemasan sebagai suatu dorongan
yang dipelajari berdasarkan keinginan dari dalam diri untuk menghindari kepedihan.
yang dirasakan.
d). kajian keluarga menunjukan bahwa gangguan kecemasaan biasanya terjadi dalam
keluarga. Gangguan kecemasan juga tumpang tindih antara gangguan kecemasan dan
depresi.
e). kajian biologis menunjukan bahwa otak mengandung reseptor khusus untuk
menurut Stuart (2006) kategori faktor pencetus kecemasan dapat dikelompokkan menjadi dua
a faktor eksternal
1). ancaman terhadap integritas fisik meliputi disabilitas fisiologi yang akan terjadi di atau
2). Ancaman terhadap sistem diri dapat membahayakan identitas, harga diri, dan fungsi sosial
b. faktor internal
1). Usia, seseorang yang mempunyai usia lebih mudah ternyata lebih mudah mengalami
2). jenis kelamin, gangguan ini lebih sering dialami oleh wanita daripada pria wanita
memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan subjek berjenis kelamin laki-
laki .Dikarenakan bahwa perempuan lebih peka dengan emosinya, yang pada akhirnya Peka
3). Tingkat pengetahuan ,dengan pengetahuan yang dimiliki, seseorang akan dapat
menurunkan perasaan cemas yang dialami dalam mempersepsikan suatu hal. Pengetahuan ini
sendiri biasanya diperoleh dari informasi yang didapat dan pengalaman yang pernah dilewati
individu .
4). tipe kepribadian, orang yang berkepribadian A lebih mudah mengalami gangguan
kecemasan daripada orang dengan kepribadian B. Adapun ciri-ciri Orang dengan kepribadian
5). lingkungan dan situasi, seseorang yang berada di lingkungan asing ternyata lebih mudah
mengalami kecemasan dibandingkan bila dia berada di lingkungan yang biasa ditempati .
3.reaksi kecemasan
kecemasan dapat menimbulkan reaksi konstruktif maupun destruktif bagi individu yakni
sebagai berikut:
1. reaksi konstruktif
hidup.
2. reaksi destruktif
menghadiri kontak dengan orang lain atau mengurung diri (suliswati dkk dikutip
a.Motivasi menurun
pelajar dapat mengalami penurunan motivasi belajar, peningkatan tekanan akibat belajar
b.Tegang
merasa tegang lesu, tidak dapat istirahat tenang, mudah terkejut, mudah menangis, gemetar,
gelisah
c. khawatir
tidur,Berkeringat,Gangguan pencernaan,Kedutan
d.Takut gagal
perasaan merasa takut salah dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen
e.Merasa terancam
Perasaan merasa terancam karena adanya tugas yang harus diselesaikan dengan batas waktu
yang ditentukan
h.Konsentrasi terganggu
Mengerjakan beberapa tugas sekaligus, Tidak cukup tidur, Tugas yang membosankan, Sibuk
yang menggunakan model interaktif berbasis Internet dan Learning Manajemen System
(LMS). Seperti menggunakan Zoom, Geogle Meet, Geogle Drive, dansebagainya. Kegiatan
daring diantaranya Webinar, kelas online, seluruh kegiatan dilakukan menggunakan jaringan
internet dan komputer (Hasibuan, Simarmata, dan Sudirman, 2019). Menurut Muhammad
Nadzirin Anshari Nur (2020), fasilitas daring LMS sudah sejak lama digandrungi penggiat E-
learning, sudah banyak perguruan tinggi dan sekolah menggunakan platform ini, dan yang
paling popular adalah Moodle. Aplikasi open source ini terbilang cukup lengkap untuk
sebuah kelas daring mulai dari membuat course, manajemen kelas, siswa, materi dan bahan
ajar, sampai ujian online bisa dilaksanakan dengan LMS dan saat ini Moodle merupakan
sistem wajib dalam SPADA Indonesia yang digunakan oleh seluruh perguruan tinggi. Selain
Moodle banyak sistem sejenis yang bertebaran dijagad maya antara lain Google Classroom,
Google Classroom milik Google terbilang handal dan cukup mudah pengoperasiannya, secara
otomatis terkoneksi dengan akun Gmail dan fitur Google lainnya seperti google doc, google
drive, YouTube, dan lainnya. Sedangkan Edmodo desainnya lebih milineal dengan tampilan
mirip media sosial namun dengan fitur yang terbilang lengkap. Selanjutnya yang tak kalah
menarik adalah Schoology, yang bisa menjadi alternatif dalam membuat kelas E-learning.
2.3.1 Prestasi mahasiswa
Prestasi akademik yang dicapai tidak dapat dipisahkan dari proses belajar , karena prestasi
akademik dipengaruhi oleh proses belajar itu sendiri , Slameto (2003) menyatakan bahwa “
belajar adalah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai atau dilakukan (Purwodarminto,1994). Menurut
Saleh (2001) prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai siswa dengan menguasai tingkat
penguasaan ilmu pengetahuan tertentu dengan alat ikur berupa evaluasi yang dinyatakan
dalam bentuk angka , huruf, atau symbol. Pengertian prestasi belajar juga dinyatakan
(Tyasasih, 2004) sebagai hasil yang dicapai oleh warga belajar yang dimanifestasikan ke
dalam bentuk nilai, yang diperoleh melalui evaluasi belajar sebagai cerminan penguasaan
terhadap pengetahuan, keterampilan dan sikap setelah mengalami proses belajar dalam suatu
periode tertentu.
a) Faktor Internal
minat, perasaan kondisi akibat keadaan sosial , kultural dan ekonomi; b) fisiologi,
perkembangan kepribadian.
b) Faktor eksteral
mahasiswa yaitu (a) proses belajar disekolah, meliputi fasilitas belajar, disiplin
Berdasarkan definisi yang diberikan oleh para ahli di atas dapat disimpulkan
Adapun factor eksternal yang berasal dari luar seperti dukungan keluarga dan
lingkungan pergaulan.
dengan kegiatan belajar mengajar harus jelas kemana akan dibawa dan
belajar mengajar, dapat dilihat dari kemampuan dan keterampilan siswa serta
Prestasi dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas
belajar yang dilakukan, karena pada prinsipnya setiap orang yang melakukan
proses belajar akan mengalami suatu perubahan dalam dirinya. Oleh sebab itu,
prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
Setiap individu pasti memiliki cita-cita dari setiap proses kehidupan, karena cita-cita
memberikan arah kemana akan melangkah. Begitu juga dengan kegiatan belajar mengajar
harus jelas kemana akan dibawa dan dilaksanakan, yaitu bahwa dalam proses kegiatan belajar
mengajar diharapkan dapat menghasilkan produk manusia yang berkualitas dan berprestasi.
Untuk mengukur tinggi rendahnya keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, dapat
dilihat dari kemampuan dan keterampilan siswa serta perubahan tingkah laku setelah proses
belajar mengajar berlangsung. Prestasi belajar sangat diutamakan dalam dunia pendidikan.
Mahasiswa sebagai subjek didik dalam lembaga pendidikan yang lebih tinggi tentunya
mempunyai peranan sangat penting untuk mencerdaskan generasi penerus yang lebih baik.
Prestasi dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang
dilakukan, karena pada prinsipnya setiap orang yang melakukan proses belajar akan
mengalami suatu perubahan dalam dirinya. Oleh sebab itu, prestasi belajar merupakan hal
yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses
sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses pembelajaran. Dalam buku Pedoman
Pendidikan Universitas Negeri Malang (2005), Indeks prestasi (IP) adalah nilai kredit rata-
rata yang merupakan satuan nilai akhir yang menggambarkan mutu penyelesaian suatu
progam pendidikan pada satu semester. Indeks prestasi dihitung pada setiap akhir semester
dan pada akhir progam pendidikan yang hasilnya disebut IP Kumulatif (IPK). IPK singkatan
dari Indeks Prestasi Kumulatif merupakan ukuran kemampuian mahasiswa sampai pada
periode tertentu yang dihitung berdasarkan jumklah SKS (Satuan Kredit Semester) tiap mata
kuliah yang telah ditempuh. Ukuran nilai tersebut akan dikalikan dengan nilai bobot tiap mata
kuliah kemudian dibagi dengan jumlah SKS mata kuliash yang telah ditempuh dalam periode
tersebut. IPK dapat diperoleh dengan adanya kerjasama antara dosen dan mahasiswa. Dosen
akan memberikan nilai kepada mahasiswa sebelum kuliah dimulai pada awal semester.
Biasanya para dosen menetapkan aturan selama kuliah berlangsung yang akan disepakati
keduanya pada semester tersebut. Penilaian prestasi mahasiswa dalam suatu MK atau
kegiatan akademik lainnya, dilakukan dengan menggunakan lambang huruf dan angka yang
rentangannya secara keseluruhan berkisar dari 0,00 sampai dengan 4,00 dengan tiap nilai
rentangannya.
mencapai tujuan-tuiuan pendidikan tertentu yang tidak direalisasikan dalam pelajaran biasa,
oleh karena itu dibutuhkan alokasi waktu khusus untuk kegiatan tersebut. Prestasi non-
akademik adalah prestasi atau kemampuan yang dicapai siswa dari kegiatan diluar jam
adalah berbagai kegiatan sekolah yang dilakukan dalam rangka memberikan kesenrpatan
kepada peserta didik untuk dapat mengembangkan potensi, minat, bakat dan hobi yang
dimilikinya yang dilakukan diluar jam pelajaran normal" (Mulyono, 2008). Berdasarkan
pendapat diatas bahwa, bahwa kegiatan ekstrakrikuler di perguruan tinggi disebut dengan
kegiatan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang merupakan aktivitas non akademik yang ada
dalam perguruan tinggi untuk melatih kemampuan atau keterampilan mahasiswa dalam suatu
organisasi. UKM memberikan wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi
kemampuan diri. Pengembangan potensi yang terus dilatih akan menghasilkan mahasiswa
yang memiliki karakter kuat dan mampu bersaing di era globalisasi. Organisasi
kemahasiswaan intra kampus adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke
arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawanan serta integritas kepribadian untuk
Perguruan Tinggi adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa untuk
menanamkan sikap ilmiah, pemahaman tentang arah profesi dan sekaligus meningkatkan
kerjasama serta menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan (Mendikbud, 1998). Unit
bakat dan keahlian tertentu bagi para aktivis yang ada di dalamnya. Sebetulnya ini adalah
Sebagai satuan, mahasiswa yang sudah berkembang dewasa semakin didewasakan setelah
bergabung dan aktif dalam senat dan kegiatan mahasiswa. Senat dan kegiatan mahasiswa
sebagai sarana untuk belajar memimpin dan sebagai pemimpin. Dari sinilah akan muncul
b. Faktor eksternal
1). lingkungan
2). Tingkatan
2.3Hipotesis Penelitian
Terdapat Pengaruh kecemasaan saat pembelajaran daring masa pandemi Covid-19 terhadap
BAB III
MOTODE PENELITIAN
3.1Desain Penelitian
Pada penelitian ini untuk mengambil sampel dalam waktu yang bersamaan
variable pada satu waktu dan dilakukan satu kali. Rancangan penelitian ini
Kerangka kerja yang digunakan pada penelitian disajikan pada bagan berikut :
POPULASI
SAMPEL
SAMPLING
Tehnik sampling yang digunakan total sampling yaitu dengan mengambil seluruh
jumlah populasi menjadi sampel
Pengumpulan Data
Analisa Data
3.3Sampling Desain
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh Mahasiswa di STIKES Dian Husada
3.3.2 Sampel
Sampel pada penelitian ini, yaitu Sebagian STIKES Dian Husada Mojokerto yang
1. Kreteria Inklusi
3. Besar Sampel
24
= ❑2
1+ 24(0,05)
24
=
1.0,06
=22,64
=23
Dari perhitungan sampel tersebut maka jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 23
Responden
teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Total sampling adalah
teknik
mahasiswa”
3.5 Definisi Operasional
penelitian operasional
Variabel Memberikan a. Motivasi Menggunaka - 1:STS
mahasiswa belajar
c. Konsentrasi
dalam
belajar
d. Pemahama
n dalam
belajar
Variabel Perasaan Gejala kecemasan Lembar Ordinal
1:STS
Dependent cemas yang berdasarkan kreteria: kuensioner
6. Perasaan
depresi
7. Gejala somatic
8. Gejala sensorik
9. Gejala
kardiovaskuler
10. Gejala
pernafasan
11. gejala
gastrointestinal
12. gejala
urogenetilia
13. gejala
vegetative
Penelitian dimulai dari perizinan dari ketua STIKES Dian Husada dan ketua
1. Editing
atau setelah data terkumpul yaitu memeriksa Kembali data yang diperoleh
apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan atau belum,bila belum sesuai
maka penelitian melakukan cek ulang kepada responden. Pemeriksaan daftar
b).relevensi jawaban,bila ada jawaban yang kurang atau tidak relevan maka
2). Cording
Semua jawaban atau data hasil penelitian disederhanakan supaya pada saat
kode B.
3).Scoring
Bila
4).Tabulating
Pada tabulasi penelitian ini, data yang disajikan dalam bentuk table yang terdiri
dari beberapa baris dan kolom, yang digunakan untuk memaparkan data sehingga
dengan program SPSS 15, jika taraf signifikan p-value <α=0,05 maka HO ditolak
dan HI diterima yang berarti ada pengaruh kecemasan saat pembelajaran daring
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mendapatkan izin dari ketua stikes
Interaction Is Not
Enough.
Teknologi Covid-19
Kusmawati dan Hartono (2010) ) Cemas (ansietas) adalah sebuah emosi objek
Media.
Pers.
Rineka Cipta.
Riezky AK, Sitompul AZ. Hubungan motivasi belajar dengan indeks prestasi
Kepada:
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu
NIM : 01.17.049
tersebut saya mohon ibu yang memiliki anak usia prasekolah berkenan untuk
menjadi responden pada penelitian ini. Jawaban yang anak anda berikan
Demikian surat permohonan ini ini saya buat atas partisipasinya saya ucapkan
terimakasih.
Kavana kavilun
Lampiran 2
Nama :
Umur :
Alamat :
Bahwa saya diminta untuk berperan serta dalam penyusunan tugas akhir
ini sebagai responden dengan mengisi kuesioner yang disediakan oleh penulis.
Sebelumnya saya telah diberi penjelasan tentang tujuan penelitian ini dan telah
yang saya berikan. Demikian persetujuan ini saya buat secara sadar dan
sukarela,
tanpa ada unsur paksaan dari siapapun, saya menyatakan setuju menjadi
Responden
(…………………...)
Lampiran 3
Data umum
Identitas Responden
NAMA : …………..
TINGKAT :…………….
Petunjuk Pengisisan
keterangan :
TS : Tidak Setuju
R : Ragu
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Lampiran 4
Kisi-kisi kuensioner
pembelajara mahasiswa
n daring
Ketegangan saat menegrjakan
soal
Adanya rasa takut
Gangguan kecerdasan
Perasaan depresi
Gejala nyeri
Yang berhubungan dengan
dan Lelah
Gejala kardiovaskuler jantung
berdebar-debar
Gejala pernafasan seperti
batuk,bersin-bersin,sakit kepala
gangguan pencernaan
Gangguan perkemihan
Gangguan persyarafan
Tinggah laku
belajar covid-19
Kesiapan dalam menerima
pelajaran
Konsentrasi dalam belajar
Pemahaman dalam materi-
menurun