Anda di halaman 1dari 51

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH KECEMASAN SAAT PEMBELAJARAN DARING MASA PANDEMI

COVID-19 TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DISTIKES DIAN

HUSADA MOJOKERTO

OLEH :

KAVANA KAVILUN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA

MOJOKERTO

2021
PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH KECEMASAN SAAT PEMBELAJARAN DARING MASA PANDEMI

COVID-19 TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DISTIKES DIAN

HUSADA MOJOKERTO

Diajukan Untuk Dipertanggungjawabkan Dihadapan Dewan Penguji

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan

STIKES Dian Husada Mojokerto

Oleh :

KAVANA KAVILUN

NIM : 0117049

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA

MOJOKERTO

2021
PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI

Dengan Judul:

Pengaruh Kecemasan Saat Pembelajaran Daring Masa Pandemic COVID-19 Terhadap

Prestasi Belajar Mahasiswa Di STIKES DIAN HUSADA MOJOKERTO

Oleh:

KAVANA KAVILUN

NIM. 01.17.049

Telah disetujui untuk diujikan dihadapan penguji pada tanggal ...............................

Pembimbing I Pembimbing II

Indah Putri Dwi Payanti S.Kep.Ns.M.Kes Luthfiah Nur Aini,s.Kep.,Ns.,M.Kep

NPP. 10.02.035

Mengetahui,

Ketua Kemahasiswaan Dian Husada Mojokerto

Dr. Linda Presti Febriana. S.Kep., Ns., M.Kes

NPP.
PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI

Dengan Judul:

Pengaruh Kecemasan Saat Pembelajaran Daring Masa Pandemic COVID-19 Terhadap

Prestasi Belajar Mahasiswa Di STIKES DIAN HUSADA MOJOKERTO

Oleh:

KAVANA KAVILUN

NIM. 01.17.049

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Proposal Skripsi Program Studi Ilmu

Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dian Husada Mojokerto dan diterima untuk

memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada

tanggal...............................

Tim Penguji

Ketua :

Anggota : .................................

1. Indah Putri Dwi Payanti S.Kep.Ns.M.Kes .................................

2. Luthfiah Nur Aini, S.Kep., Ns., M.Kep ..................................

Mengesahkan,

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dian Husada

Ketua:

H. Nasrul Hadi Purwanto, S.Kep., Ns., M.Kes.

NPP. 10.02.044
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : Kavana Kavilun

NIM : 01.17.049

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Tempat Tanggal Lahir : Pematang Manggis, 25 januari 1999

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Pengaruh Kecemasan Saat Pembelajaran Daring Masa Pandemic COVID-19 Terhadap

Prestasi Belajar Mahasiswa Di STIKES Dian Husada Mojokerto adalah bukan proposal

skripsi orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang

telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Apabila

dikemudian hari ditemukan bahwa pernyataan ini tidak benar, saya bersedia

mendapat sanksi sesuai peraturan yang telah ditetapkan.

Mojokerto, ...........................................

Materai
6000

Kavana Kavilun

01.17.049
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan, dengan rahmat dan hidayah-Nya

maka Proposal Skripsi dengan judul “Pengaruh Kecemasan Saat Pembelajaran Daring Masa

Pandemic COVID-19 Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Di STIKES Dian Husada

Mojokerto” telah tersusun untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan pada STIKES Dian

Husada Mojokerto.

Ucapan terima kasih penulis ucapkan sebesar-besarnya kepada:

1. H. Nasrul Hadi Purwanto, S.Kep., Ns., M.Kes., selaku Ketua Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Dian Husada Mojokerto.

2. Dr. Linda Presti Febriana. S.Kep., Ns., M.Kes selaku ketua Kemahasiswaan Dian Husada

Mojokerto

3 Indah Putri Dwi Payanti S.Kep.Ns.M.Kes selaku Dosen Pembimbing I dan

Luthfiah Nur Aini, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Dosen Pembimbing II yang telah

membimbing dan mengarahkan saya dalam penyusunan proposal skripsi.

4. Kepada Mahasiswa dari Tingkat 1-4 yang telah bersedia menjadi responden

5. Keluarga dan teman – teman , yang telah mendukung dari awal hingga

akhir dalam penyusunan skripsi.


Penulis berusaha untuk dapat menyelesaikan proposal skripsi ini. Dengan sebaikbaiknya.

Namun demikian penulis menyadari masih banyak kekurangan. Oleh

karena itu demi kesempurnaan, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran

dari semua pihak, untuk menyempurnakannya.

Mojokerto, ...............................2021

Kavana Kavilun

01.17.049
DAFTAR ISI

Halaman Sampul Depan

Halaman Sampul Dalam i

Halaman Persetujuan ii

Halaman Pengesahan iii

Halaman Pernyataan iv

Halaman Kata Pengantar v

Halaman Daftar Isi vii

Halaman Daftar Tabel ix

Halaman Daftar Gambar x

Halaman Daftar Lampiran xi

Halaman Daftar Lambang, Singkatan, Dan Istilah xii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 4

1.2.1 Pernyataan Masalah 4

1.2.2 Pertanyaan Masalah 4

1.2.3 Batasan Ruang Lingkup Masalah 4

1.3 Tujuan Penelitian 4

1.3.1 Tujuan Umum 4


1.3.2 Tujuan Khusus 5

1.4 Manfaat Penelitian 5

1.4.1 Secara Teoritis 5

1.4.2 Secara Praktisi 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Stres 7

2.2 Konsep Remaja 14

2.3 Konsep Aktifitas Fisik 17

2.4 Alat Ukur 21

2.5 Kerangka Konseptual 23

2.6 Hipotesis Peneitian 24

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian 25

3.2 Kerangka Kerja 26

3.3 Sampling Desain 27

3.3.1 Populasi 27

3.3.2 Sampel 27

3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel 29

3.4 Identifikasi Variabel 30

3.4.1 Variabel Dependen 30


3.4.2 Variabel Independen 30

3.5 Definisi Operasional 31

3.6 Pengumpulan Data dan Analisis Data 32

3.6.1 Pengumpulan Data 32

3.6.2 Analisa Data 34

3.7 Etika Penelitian 38

3.7.1 Informed Consent (Persetujuan) 38

3.7.2 Anomanity (Tanpa Nama) 38

3.7.3 Confidentially (Kerahasiaan) 38

3.8 Rencana Pelaksanaan 39

DAFTAR PUSTAKA 40

LAMPIRAN 43
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional 31

Tabel 3.2 Rencana Pelaksanaan Penelitian


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 23

Gambar 3.1 Skema Penelitian 25

Gambar 3.2 Kerangka Kerja


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Permohonan Menjadi Responden 43

Lampiran 2 Lembar Persetujuan 44

Lampiran 3 Lembar Data Umum 45

Lampiran 4 Lembar Kuesioner Perceived Stress Scale 46

Lampiran 5 Lembar Kuesioner Physical Activity Questionnaire for

Older Children 48

Lampiran 6 Kisi-kisi Kuesioner


DAFTAR LAMBANG

. : Titik. - : Tanda hubung.

, : Koma.

; : Titik koma.

(…) : Tanda kurung.

2 : Kuadrat.

/ : Tanda miring.

% : Persen.

: : Titik dua.

? : Tanda tanya.

> : Lebih dari

< : Kurang dari


DAFTAR ISTILAH

ACTH : Adrenocorticotropic Hormone

COVID-19 : Corona Virus Disease 2019

GAS : General Adaptation SyndromeGlukoneogenesis : Proses sintesis glukosa dari senyawa

karbohidrat di dalam tubuh

Pandemi : Epidemi penyakit yang menyebar di wilayah yang luas

WHO : Wordl Health Organization


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kecemasan merupakan individu terhadap sesuatu keadaan yang tidak

menyenangkan dan dialami semua mahluk dalam kehidupan sehari-hari.

Kecemasan merupakan pengalaman subjektif dari individu dan tidak dapat di

observasi secara langsung serta merupakan suatu keadaan emosi tanpa objek yang

spesifik ( suliswati dkk, dikutip dalam wulansari,DP.,2013). Dengan adanya

Covid-19 yang menyerang sistem pernapasan. Akibat system penyebaran penyakit

ini maka untuk menghindari penyebarannya semakin meluas saat ini system

pengajaran di sekolah maupun di perguruan tingi dilakukan dengan system daring

atau online. Prestasi belajar mahasiswa merupakan salah satu faktor penting dalam

kesuksesan mahasiswa di masa depannya (Firman, F., & Rahayu, S. (2020).

Instrumen penelitian yang digunakan yakni di adaptasi dari Halmilton Anxiety

Rating Scala (HARS) yang telah dimodifikasi. Hasil penelitian didapatkan bahwa

mahasiswa keperawatan mengalami tingkat kecemasan berat (88%). Pada

keseluruhan respon baik respon fisiologi, efektif, kognitif dan perilaku, presentasi

paling besar terdapat pada tingkat kecemasan berat dibandingkan tingkat

kecemasan sedang, ringan dan tidak ada kecemasan. Namun ditinjau dari tingkat

kecemasan berdasarkan respon atau gejala kecemasan, maka respon perilaku

memiliki nilai terbesarpada tingkat kecemasan berat (72%) diikuti oleh respon

kognitif (55%). Sedangkan pada respon efektif tingkat kecemasan ringan memiliki
presentase paling besar (29%) dibandingkan dengan respon perilaku (3%). (BNPB

COVID-19)

Penyebab terjadinya kecemasan mahasiswa karena adanya pandemic Covid-19

yang menyebabkan system pembelajaran yang sebelumnya tatap muka namun

dimasa pandemi Covid-19 system pembelajaran mahasiswa berubah menjadi

system pembelajaran daring. Dengan adanya system pembelajaran daring

mahasiswa merasa kurang efektif dikarenakan system pembelajaran daring masih

banyak kekurangan dari provider atau jaringan. dari pembelajaran daring tersebut

mahasiswa terbebani oleh banyaknya tugas yang diberikan oleh dosen.

Menjadikan Mahasiswa kwatir akan materi yang akan di berikan berikutnya. (Eko

Putra 2020).

Mahasiswa yang mengalami permasalah dalam provider seharusnya mencari

tempat yang kualitas jaringannya bagus. Kemudian mahasiswa yang merasa

terbebani oleh banyaknya tugas seharusnya mahasiswa bisa mengatur waktu untuk

mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen sehingga tugas yang diberikan bisa

selesai dengan tepat waktu. (Kuntarto, E. (2017).

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Pernyataan Masalah

Saat ini dengan adanya musibah Covid-19 maka seluruh proses belajar

mengajar di sekolah maupun dikampus yang awalnya proses belajar

dengan menggunakan metode tatap muka seperti biasa diubah dengan

menggunakan metode daring. maka seluruh mahasiswa terutama

mahasiswa STIKES Dian Husada Mojokerto mengalami kecemasan


dengan adanya metode belajar seperti ini terutama karena adanya

kendala-kendala, seperti jaringan, maka berkurang informasi yang

didapat serta banyaknya tugas yang diberikan oleh dosen sehingga

banyak tugas yang menumpuk, dengan adanya metode daring tersebut

mahasiswa terburu-buru dalam mengerjakan tugas yang harus

dikumpulkan pada batas waktu yang ditentukan oleh dosen dan

hasilnya nilai yang didapatkan oleh mahasiswa kurang memuaskan

sehingga mengakibatkan penurunan prestasi mahasiswa itu sendiri.

1.2.2 Pertanyaan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut:” Apakah ada pengaruh kecemasan mahasiswa saat

pembelajaran daring masa pandemi Covid-19 terhadap prestasi belajar

mahasiswa STIKES Dian Husada Mojokerto?’’

1.2.3 Batasan Ruang Lingkup Masalah

Untuk Batasan ruang lingkup masalah yang akan dibahas dan diteliti

adalah sejauh mana pengaruh kecemasan mahasiswa saat pembelajaran

daring masa pandemi Covid-19 terhadap prestasi belajar mahasiswa di

STIKES Dian Husada Mojokerto.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh kecemasan saat pembelajaran daring masa

pandemi Covid-19 terhadap prestasi belajar mahasiswa di STIKES

Dian Husada Mojokerto.

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Mengidentifikasi tingkat pengaruh kecemasan saat pembelajaran

daring masa pandemic Covid-19

2. Mengidentifikasi tingkat prestasi belajar mahasiswa STIKES Dian

Husada Mojokerto

3. Menganalisis pengaruh kecemasan saat pembelajaran daring masa

pandemi Covid-19 terhadap prestasi belajar mahasiswa STIKES

Dian Husada Mojokerto

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat teoritis

1. Bagi Peneliti

Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam penelitian

ilmiah,serta melatih keterampilan penulis khususnya dalam

mengetahui pengaruh kecemasan saat pembelajaran daring masa

pandemi Covid-19 terhadap prestasi belajar mahasiswa di STIKES

Dian Husada Mojokerto

Sebagai informasi dan acuhan peneliti selanjutnya yang ingin

meneliti tentang pengaruh kecemasan saat pembelajaran daring

masa pandemi Covid-19 terhadap prestasi belajar mahasiswa

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Responden

Sebagai wacana, informasi dan wawasan bagi responden yaitu

mahasiswa dalam menanggapi pembelajaran daring masa pandemic

Covid-19
BAB II

TINTAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Kecemasan

2.1.1 Pengertian Kecemasan

Kecemasan merupakan individu terhadap sesuatu keadaan yang tidak menyenangkan

dan dialami semua mahluk dalam kehidupan sehari-hari. Kecemasan merupakan pengalaman

subjektif dari individu dan tidak dapat di observasi secara langsung serta merupakan suatu

keadaan emosi tanpa objek yang spesifik ( suliswati dkk, dikutip dalam wulansari,DP.,2013).

Menurut Kusmawati dan Hartono (2010) Cemas (ansietas) adalah sebuah emosi objek dan

pengalamansubjektif dari seseorang. Cemas adalah suatu keadaan yang membuat seseorang

tidak nyaman dan terbagi dalam beberapa tingkatan jadi, cemas berkaitan dengan perasaan

yang dan tidak berdaya

2.1.2 Tingkat kecemasan

Menurut Peplau Videbeck (2008) ada empat tingkat kecemasan yang dialami oleh

individu, yaitu (Dikutip dalam Retnawingsih, D& Wulandari P.,2018):

1. Kecemasan ringan

Berhubungan dengan ketegangan yang dialami dalam kehidupan sehari-hari dan

menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya.

Ansietas dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan dan kreatifitas


2. Kecemasan sedang

Memungkinkan seseorang untuk memfokuskan hanya pada pikiran yang menjadi

perhatiannya dan mengesampingkan yang lain. Sehingga seseorang

Mengalami penyampaian lapangan persepsi namun masih mampu melakukan sesuatu

yang lebih terserah.

3. Kecemasan Berat

Lapangan persepsi individu sangat sempit. Pusat perhatiaannya pada detik (spesifik)

dan tidak dapt berfikir tentang hal-hal lain . seluruh perilaku dimaksudkan untuk

mengurangi kecemasan dan perlu banyak pengarahan untuk terfokus pada area lain.

4. Panik

Individu kehilangan kendali diri dan detail perhatian hilang, karena kehilangan

kontrol, maka tidak mampu melakukan apapun meskipun dengan perintah . Terjadi

peningkatan aktivitas motorik, berkurangnya kemampuan berhubungan dengan orang

lain penyimpangan persepsi dan hilangnya pikiran rasional , tidak mampu berfungsi

secara efektif.Biasanya disetai dengan disorganisasi kepribadian

2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan

Stuart(2006)menyatakan ada beberapa teori yang telah dikembangkan untuk

menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi kecemasan, diantaranya factor

predisposisi dan presipitasi (Dikutip dalam Wulansari DP.,2013):

1. Faktor predisposisi kecemasan


a). Dalam pandangan psikonalitis, kecemasan adalah konflik emosional yang terjadi

antara dua elemen kepribadian id dan supergo. Id mewakili dorongan insting dan

implus primitive, sedangkan supergo mencerminkan hati Nurani dan dikendalikan

oleh norma budaya. Ego berfungsi menengahi tuntutan dari dua elemen yang

bertentngan itu, dan fungsi cemas adalah mengingatkan ego bahwa ada bahaya.

b). Menurut pandangan interpersonal, kecemasan timbul dari perasaan takut terhadap

ketidak setujuan dan penolakan interpersonal. Kecemasan juga berhubungan dengan

perkembangan trauma seperti mperpisahan dan kehilangan, yang meninggal kan

kerentanan tertentu. Individu dengan harga diri rendah rentan mengalami kecemasan

yang berat

c). menurut pandangan perilaku, kecemasan merupakan produk frustasi yaitu segala

sesuatu yang mengganggu kemampuan individu untuk mencapai tujuan yang

diinginkan ahli teori perilaku lain menganggap kecemasan sebagai suatu dorongan

yang dipelajari berdasarkan keinginan dari dalam diri untuk menghindari kepedihan.

Ahli teori konflik memandang kecemasan sebagai pertentangan antara dua

kepentingan yang berlawanan. Menyakini adanya hubungan timbal balik antara

konfilik dan kecemasan. Konfik menimbulkan kecemasan, dan kecemasaan

menimbulkan perasaan tidak berdaya, yang pada gilirannya meningkatkan konflik

yang dirasakan.

d). kajian keluarga menunjukan bahwa gangguan kecemasaan biasanya terjadi dalam

keluarga. Gangguan kecemasan juga tumpang tindih antara gangguan kecemasan dan

depresi.

e). kajian biologis menunjukan bahwa otak mengandung reseptor khusus untuk

benzodiasepin, obat-obatan yang menuingkatkan neuroregulatory inhibisi asam gama-


aminobutirat (GABA), yang berperan penting dalam mekanisme biologis yang

berhubungan dengan kecemasan. Kecemasan mungkin disertai dengan gangguan fisik

dan selanjutnya menurunkan kemampuan individu untuk mengatasi stressor.

2.faktor presipitasi kecemasan

menurut Stuart (2006) kategori faktor pencetus kecemasan dapat dikelompokkan menjadi dua

faktor (dikutip dalam Wulansari DP., 2013)

a faktor eksternal

1). ancaman terhadap integritas fisik meliputi disabilitas fisiologi yang akan terjadi di atau

penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari ( penyakit ,trauma

fisik ,pembedahan yang akan dilakukan)

2). Ancaman terhadap sistem diri dapat membahayakan identitas, harga diri, dan fungsi sosial

yang terintegrasi pada ada individu.

b. faktor internal

1). Usia, seseorang yang mempunyai usia lebih mudah ternyata lebih mudah mengalami

gangguan akibat kecemasan daripada seseorang yang lebih tua usianya.

2). jenis kelamin, gangguan ini lebih sering dialami oleh wanita daripada pria wanita

memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan subjek berjenis kelamin laki-

laki .Dikarenakan bahwa perempuan lebih peka dengan emosinya, yang pada akhirnya Peka

juga terhadap perasaan cemasnya

3). Tingkat pengetahuan ,dengan pengetahuan yang dimiliki, seseorang akan dapat

menurunkan perasaan cemas yang dialami dalam mempersepsikan suatu hal. Pengetahuan ini

sendiri biasanya diperoleh dari informasi yang didapat dan pengalaman yang pernah dilewati

individu .
4). tipe kepribadian, orang yang berkepribadian A lebih mudah mengalami gangguan

kecemasan daripada orang dengan kepribadian B. Adapun ciri-ciri Orang dengan kepribadian

A adalah tidak sabar kompetitif Ambius dan ingin serba sempurna.

5). lingkungan dan situasi, seseorang yang berada di lingkungan asing ternyata lebih mudah

mengalami kecemasan dibandingkan bila dia berada di lingkungan yang biasa ditempati .

3.reaksi kecemasan

kecemasan dapat menimbulkan reaksi konstruktif maupun destruktif bagi individu yakni

sebagai berikut:

1. reaksi konstruktif

Individu termotivasi untuk belajar mengadakan perubahan terutama

perubahan terhadap perasaan tidak nyaman dan terfokus pada kelangsungan

hidup.

2. reaksi destruktif

individu bertingkah laku maladaptif dan disfungsional, misalnya individu akan

menghadiri kontak dengan orang lain atau mengurung diri (suliswati dkk dikutip

dalam Wulansari, DP., 2013)


2.1.4 Gejala kecemasan

a.Motivasi menurun

pelajar dapat mengalami penurunan motivasi belajar, peningkatan tekanan akibat belajar

secara independent, meninggalkan rutinitas sehari-hari, dan konsekuensi peningkatan angka

drop out (DO) bagi mahasiswa.

b.Tegang

merasa tegang lesu, tidak dapat istirahat tenang, mudah terkejut, mudah menangis, gemetar,

gelisah

c. khawatir

Pusing,Detak jantung cepat,Sesak napas,Napas cepat,Lelah,Sakit kepala,Cepat

tersinggung,Sulit berkonsentrasi,Sakit dan nyeri,Rasa gugup yang tinggi,Kurang

tidur,Berkeringat,Gangguan pencernaan,Kedutan

d.Takut gagal

perasaan merasa takut salah dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen

e.Merasa terancam

Perasaan merasa terancam karena adanya tugas yang harus diselesaikan dengan batas waktu

yang ditentukan

f.Kurang percaya diri

perasaan takut salah

g.Tidakdapat mengendalikan emosi


Prestasi menurun, Jadi mudah Lelah,mudah marah,mudah tersinggung

h.Konsentrasi terganggu

Mengerjakan beberapa tugas sekaligus, Tidak cukup tidur, Tugas yang membosankan, Sibuk

dengan gadget, Memikirkan banyak hal


2.2.1 Konsep Daring

Pembelajaran daring merupakan salah satu cara menanggulangi masalah pendidikan

tentang penyelenggaraan pembelajaran. Definisi pembelajaran Daring adalah metode belajar

yang menggunakan model interaktif berbasis Internet dan Learning Manajemen System

(LMS). Seperti menggunakan Zoom, Geogle Meet, Geogle Drive, dansebagainya. Kegiatan

daring diantaranya Webinar, kelas online, seluruh kegiatan dilakukan menggunakan jaringan

internet dan komputer (Hasibuan, Simarmata, dan Sudirman, 2019). Menurut Muhammad

Nadzirin Anshari Nur (2020), fasilitas daring LMS sudah sejak lama digandrungi penggiat E-

learning, sudah banyak perguruan tinggi dan sekolah menggunakan platform ini, dan yang

paling popular adalah Moodle. Aplikasi open source ini terbilang cukup lengkap untuk

sebuah kelas daring mulai dari membuat course, manajemen kelas, siswa, materi dan bahan

ajar, sampai ujian online bisa dilaksanakan dengan LMS dan saat ini Moodle merupakan

sistem wajib dalam SPADA Indonesia yang digunakan oleh seluruh perguruan tinggi. Selain

Moodle banyak sistem sejenis yang bertebaran dijagad maya antara lain Google Classroom,

Edmodo, Schoology dan masing-masing platform memiliki keunggulan dan kekurangan.

Google Classroom milik Google terbilang handal dan cukup mudah pengoperasiannya, secara

otomatis terkoneksi dengan akun Gmail dan fitur Google lainnya seperti google doc, google

drive, YouTube, dan lainnya. Sedangkan Edmodo desainnya lebih milineal dengan tampilan

mirip media sosial namun dengan fitur yang terbilang lengkap. Selanjutnya yang tak kalah

menarik adalah Schoology, yang bisa menjadi alternatif dalam membuat kelas E-learning.
2.3.1 Prestasi mahasiswa

Prestasi akademik yang dicapai tidak dapat dipisahkan dari proses belajar , karena prestasi

akademik dipengaruhi oleh proses belajar itu sendiri , Slameto (2003) menyatakan bahwa “

belajar adalah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya”.Johnson (2007) mendefinisikan proses belajar yang dialami

oleh siswa menghasilkan perubahan-perubahan dalam bidang pengetahuan dan pemahaman

dalam bidang nilai ,sikap dan keterampilan.

Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai atau dilakukan (Purwodarminto,1994). Menurut

Saleh (2001) prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai siswa dengan menguasai tingkat

penguasaan ilmu pengetahuan tertentu dengan alat ikur berupa evaluasi yang dinyatakan

dalam bentuk angka , huruf, atau symbol. Pengertian prestasi belajar juga dinyatakan

(Tyasasih, 2004) sebagai hasil yang dicapai oleh warga belajar yang dimanifestasikan ke

dalam bentuk nilai, yang diperoleh melalui evaluasi belajar sebagai cerminan penguasaan

terhadap pengetahuan, keterampilan dan sikap setelah mengalami proses belajar dalam suatu

periode tertentu.

2.3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Akademik

a) Faktor Internal

Faktor internal yang mempengaruhi perbedaan prestasi belajar pada diri

mahasiswa yaitu: a) psikologi yang meliputi intelegensi, motivasi belajar, sikap,

minat, perasaan kondisi akibat keadaan sosial , kultural dan ekonomi; b) fisiologi,

yang meliputi Kesehatan jasmani, individualitas biologi , kondisi mental, dan

perkembangan kepribadian.
b) Faktor eksteral

Faktor eksternal yang mempengaruhi perbedaan prestasi belajar pada diri

mahasiswa yaitu (a) proses belajar disekolah, meliputi fasilitas belajar, disiplin

sekolah, kurikulum pembelajaran, dan pengelompakan mahasiswa; (b) sosial,

meliputi status sosial mahasiswa, system sekolah, interaksi pengajar dengan

mahasiswa dan mahasiswa dengan mahasiswa; (c) situasional , meliputi politik

tempat dan waktu.

Berdasarkan definisi yang diberikan oleh para ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa prestasi akademik dipengaruhi oleh factor psikologis,fisiologis, sosial .

Adapun factor eksternal yang berasal dari luar seperti dukungan keluarga dan

lingkungan pergaulan.

Prestasi akademik merukan indicator yang penting untuk mengukur

keberhasilan proses belajar mengajar.

Setiap individu pasti memiliki cita-cita dari setiap proses kehidupan,

karena cita-cita memberikan arah kemana akan melangkah. Begitu juga

dengan kegiatan belajar mengajar harus jelas kemana akan dibawa dan

dilaksanakan, yaitu bahwa dalam proses kegiatan belajar mengajar diharapkan

dapat menghasilkan produk manusia yang berkualitas dan berprestasi.

Untuk mengukur tinggi rendahnya keberhasilan siswa dalam kegiatan

belajar mengajar, dapat dilihat dari kemampuan dan keterampilan siswa serta

perubahan tingkah laku setelah proses belajar mengajar berlangsung. Prestasi

belajar sangat diutamakan dalam dunia pendidikan. Mahasiswa sebagai subjek

didik dalam lembaga pendidikan yang lebih tinggi tentunya mempunyai


peranan sangat penting untuk mencerdaskan generasi penerus yang lebih baik.

Prestasi dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas

belajar yang dilakukan, karena pada prinsipnya setiap orang yang melakukan

proses belajar akan mengalami suatu perubahan dalam dirinya. Oleh sebab itu,

prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan

belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses sedangkan prestasi

merupakan hasil dari proses pembelajaran.

2.3.3 Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

Setiap individu pasti memiliki cita-cita dari setiap proses kehidupan, karena cita-cita

memberikan arah kemana akan melangkah. Begitu juga dengan kegiatan belajar mengajar

harus jelas kemana akan dibawa dan dilaksanakan, yaitu bahwa dalam proses kegiatan belajar

mengajar diharapkan dapat menghasilkan produk manusia yang berkualitas dan berprestasi.

Untuk mengukur tinggi rendahnya keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, dapat

dilihat dari kemampuan dan keterampilan siswa serta perubahan tingkah laku setelah proses

belajar mengajar berlangsung. Prestasi belajar sangat diutamakan dalam dunia pendidikan.

Mahasiswa sebagai subjek didik dalam lembaga pendidikan yang lebih tinggi tentunya

mempunyai peranan sangat penting untuk mencerdaskan generasi penerus yang lebih baik.

Prestasi dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang

dilakukan, karena pada prinsipnya setiap orang yang melakukan proses belajar akan

mengalami suatu perubahan dalam dirinya. Oleh sebab itu, prestasi belajar merupakan hal

yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses

sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses pembelajaran. Dalam buku Pedoman

Pendidikan Universitas Negeri Malang (2005), Indeks prestasi (IP) adalah nilai kredit rata-

rata yang merupakan satuan nilai akhir yang menggambarkan mutu penyelesaian suatu
progam pendidikan pada satu semester. Indeks prestasi dihitung pada setiap akhir semester

dan pada akhir progam pendidikan yang hasilnya disebut IP Kumulatif (IPK). IPK singkatan

dari Indeks Prestasi Kumulatif merupakan ukuran kemampuian mahasiswa sampai pada

periode tertentu yang dihitung berdasarkan jumklah SKS (Satuan Kredit Semester) tiap mata

kuliah yang telah ditempuh. Ukuran nilai tersebut akan dikalikan dengan nilai bobot tiap mata

kuliah kemudian dibagi dengan jumlah SKS mata kuliash yang telah ditempuh dalam periode

tersebut. IPK dapat diperoleh dengan adanya kerjasama antara dosen dan mahasiswa. Dosen

akan memberikan nilai kepada mahasiswa sebelum kuliah dimulai pada awal semester.

Biasanya para dosen menetapkan aturan selama kuliah berlangsung yang akan disepakati

keduanya pada semester tersebut. Penilaian prestasi mahasiswa dalam suatu MK atau

kegiatan akademik lainnya, dilakukan dengan menggunakan lambang huruf dan angka yang

rentangannya secara keseluruhan berkisar dari 0,00 sampai dengan 4,00 dengan tiap nilai

rentangannya.

2.3.4 Prestasi Non Akademik

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilaksanakan di sekolah untuk

mencapai tujuan-tuiuan pendidikan tertentu yang tidak direalisasikan dalam pelajaran biasa,

oleh karena itu dibutuhkan alokasi waktu khusus untuk kegiatan tersebut. Prestasi non-

akademik adalah prestasi atau kemampuan yang dicapai siswa dari kegiatan diluar jam

pelajaran atau dapat disebut dengan kegiaran ekstrakurikuler. "Kegiatan ekstrakurikuler

adalah berbagai kegiatan sekolah yang dilakukan dalam rangka memberikan kesenrpatan

kepada peserta didik untuk dapat mengembangkan potensi, minat, bakat dan hobi yang

dimilikinya yang dilakukan diluar jam pelajaran normal" (Mulyono, 2008). Berdasarkan

pendapat diatas bahwa, bahwa kegiatan ekstrakrikuler di perguruan tinggi disebut dengan

kegiatan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang merupakan aktivitas non akademik yang ada

dalam perguruan tinggi untuk melatih kemampuan atau keterampilan mahasiswa dalam suatu
organisasi. UKM memberikan wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi

kemampuan diri. Pengembangan potensi yang terus dilatih akan menghasilkan mahasiswa

yang memiliki karakter kuat dan mampu bersaing di era globalisasi. Organisasi

kemahasiswaan intra kampus adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke

arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawanan serta integritas kepribadian untuk

mencapai tujuan pendidikan tinggi (Mendikbud., 1998). Organisasi kemahasiswaan

Perguruan Tinggi adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa untuk

menanamkan sikap ilmiah, pemahaman tentang arah profesi dan sekaligus meningkatkan

kerjasama serta menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan (Mendikbud, 1998). Unit

Kegiatan Mahasiswa adalah wadah aktivitas kemahasiswaan untuk mengembangkan minat,

bakat dan keahlian tertentu bagi para aktivis yang ada di dalamnya. Sebetulnya ini adalah

bagian/organisasi/departemen dari Dewan Mahasiswa. Ketika Dewan Mahasiswa dibubarkan,

departemen-departemen ini kemudian berdiri sendiri menjadi minat-minat otonom di kampus.

Sebagai satuan, mahasiswa yang sudah berkembang dewasa semakin didewasakan setelah

bergabung dan aktif dalam senat dan kegiatan mahasiswa. Senat dan kegiatan mahasiswa

sebagai sarana untuk belajar memimpin dan sebagai pemimpin. Dari sinilah akan muncul

calon-calon pemimpin bangsa.


2.2Kerangka Konseptual
Faktor yang Factor yang
mempengaruhi memepengaruhi
kecemasan prestasi belajar

Dengan adanya wabah virus


a. Factor internal
Covid-19 yang menyebabkan
1). Psikologis yang
metode pembelajaran diubah
meliputi intelegasi,motivasi
dengan metode daring sehingga
belajar,sikap,
mahasiswa mengalami
minat,perasaan kondisi
kecemasan.
akibat keadaan
Faktor kecemasan : social,kultural dan ekonomi

a.Faktor internal 2). fisiologi, yang meliputi


Kesehatan jasmani,
1). perasaan cemas
individualitas biologi ,
2). tegang
kondisi mental, dan
3).ketakutan
perkembangan kepribadian.
4). khawatir
b. factor eksternal
5). takut gagal
dukungan keluarga dan
6). konsentrasi terganggu
lingkungan
7).kurang percaya diri

b. Faktor eksternal

1). lingkungan

2). Tingkatan

3). Jenis kelamin

Prestasi belajar meningkat

2.3Hipotesis Penelitian
Terdapat Pengaruh kecemasaan saat pembelajaran daring masa pandemi Covid-19 terhadap

prestasi belajar mahasiswa di STIKES Dian Husada Mojokerto.

BAB III
MOTODE PENELITIAN

3.1Desain Penelitian

Pada penelitian ini untuk mengambil sampel dalam waktu yang bersamaan

maka penulis menggunakan desain penelitian dengan Cross Sectional.Yang

merupakan rencana penelitian dengan melakukan pengukuran atau observasi

variable pada satu waktu dan dilakukan satu kali. Rancangan penelitian ini

menggunakan deskriptif kolerasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk

mengungkapkan hubungan koleratif antar variable.

3.2 Kerangka Kerja

Kerangka kerja yang digunakan pada penelitian disajikan pada bagan berikut :

POPULASI

Populasi penelitian ini adalah Mahasiswa STIKES DIAN HUSADA


MOJOKERTOdengan pembelajaran daring yang mengalami kecemasan dengan
jumlah populasi sebanyak 24 Orang

SAMPEL

Sebagaian Mahasiswa STIKES DIAN HUSADA MOJOKERTO memenuhi kreteria


penelitian berjumlah 23 responden

SAMPLING

Tehnik sampling yang digunakan total sampling yaitu dengan mengambil seluruh
jumlah populasi menjadi sampel
Pengumpulan Data

Pengumpulan data menggunakan kuesioner

Analisa Data

Uji statistiki wilcoxon


Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

3.3Sampling Desain

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh Mahasiswa di STIKES Dian Husada

Mojokerto. Populasi pada penelitian ini berjumlah 24 Mahasiswa

3.3.2 Sampel

Sampel pada penelitian ini, yaitu Sebagian STIKES Dian Husada Mojokerto yang

memenuhi kreteria inklusi dan eklusi :

1. Kreteria Inklusi

a. Mahasiswa dari tinggkat 1 – tingkat 4

b. Mahasiswa yang kuliah di STIKES Dian Husada Mojokerto

c. Mahasiswa bersedia menjadi responden


2. Kreteria Ekslusi

a. Mahasiswa yang sudah tidak kuliah di STIKES Dian Husada Mojokerto

b. Bukan mahasiswa STIKES Dian Husada Mojokerto

c. Tidak mengikuti daring

3. Besar Sampel

Dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:

24
= ❑2
1+ 24(0,05)

24
=
1.0,06

=22,64

=23

Dari perhitungan sampel tersebut maka jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 23

Responden

3.3.3 Tehnik Pengambilan Sampel

teknik pengambilan

sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Total sampling adalah

teknik

pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi.


3.4 Identifikasi Variabel

3.4.1 Variabel Independent

Variable independent (variable bebas)adalah variable yang nilainya

menentukan variable lain. Variabel independent dalam penelitian ini adalah

pembelajaran daring masa pandemic Covid-19

3.4.2 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah “Pengaruh kecemasaan

saat pembelajaran daring masa pandemic Covid-19 terhadap prestasi prestasi

mahasiswa”
3.5 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Indikator Instrumen Skala Scor

penelitian operasional
Variabel Memberikan a. Motivasi Menggunaka - 1:STS

Independent pertanyaan belajar n lembar 2:TS

Prestasi tentang mahasiswa observasi 3:R

belajar proses b. Kesiapan dilihat dari 4:S

belajar dalam IPK 5:SS

mahasiswa belajar

c. Konsentrasi

dalam

belajar

d. Pemahama

n dalam

belajar
Variabel Perasaan Gejala kecemasan Lembar Ordinal
1:STS
Dependent cemas yang berdasarkan kreteria: kuensioner

Kecemasan sering 1. Perasaan cemas kecemasan 2:TS

dialami 2. Ketegangan dari HARS


3:R
mahasiswa 3. Ketakutan (Hamilton
4:S
4. Gangguan tidur Anxiety

5. Gangguan Rating Scale) 5:SS


kecerdasan

6. Perasaan

depresi

7. Gejala somatic

8. Gejala sensorik

9. Gejala

kardiovaskuler

10. Gejala

pernafasan

11. gejala

gastrointestinal

12. gejala

urogenetilia

13. gejala

vegetative

14. Tingkah laku

3.6 Pengumpulan data dan Analisis data

3.6.1 Pengumpulan Data

1) Proses pengumpulan data

Penelitian dimulai dari perizinan dari ketua STIKES Dian Husada dan ketua

kemahasiswaan STIKES Dian Husada. Setelah mendapatkan izin kemudian

menyebarkan link google form ke mahasiswa sebagai responden.

2). Instrumen pengumpulan data


Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data yakni menggunakan

kuensioner HARS terdapat 14 gejala dari kecemasan dan indicator prestasi

belajar mahasiswa .masing-masing dari kuensioner terdiri dari 20 pertanyaan.

3). Lokasi dan Waktu penelitian

Penelitian ini disebarkan melalui link google form keMahasiswa STIKES

Dian Husada pada bulan April-mei 2021

3.6.2 Analisa Data

1. Editing

Pada penelitian ini editing dilakukan pada tahap pengumpulan data

atau setelah data terkumpul yaitu memeriksa Kembali data yang diperoleh

apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan atau belum,bila belum sesuai
maka penelitian melakukan cek ulang kepada responden. Pemeriksaan daftar

pertanyaan yang telah selesai ini dilakukan terhadap

a). Kelengkapan jawaban,apakah setiap pertanyaan sudah ada jawabanya

b).relevensi jawaban,bila ada jawaban yang kurang atau tidak relevan maka

editor harus menolaknya

2). Cording

Semua jawaban atau data hasil penelitian disederhanakan supaya pada saat

pengolahan dapat dilakukan dengan mudah. Hasil penelitian ini diberikan

symbol-simbol tertentu untuk masing-masing data yang sudah

diklasifikasikan. Peneliti memberikan kode-kode yaitu dengan memberikan

responden nomer sesuai dengan tahapan pengambilan, untuk posttest peneliti

memberi kode A didepan nomer responden, untuk posttesp peneliti memberi

kode B.

3).Scoring

Data yang sudah dikumpulkan diberi penilaian dimana pada kuensioner

disetiap jawaban dari setiap pertanyaan diberi bobot sebagai berikut:

Skor 1 : satu dari gejala yang ada

Skor 2 : sedang atau separuh dari gejala yang ada

Skor 3 : berat atau lebih dari½gejala yang ada

Skor 4 : sangat berat semua gejala yang ada

Bila

Skor <14 : tidak ada kecemasan

Skor 15-20 : kecemasan ringan

Skor 21-27 : kecemasan sedang

Skor 28-41 : kecemasan berat


Skor 42-56 : kecemasan panik

4).Tabulating

Pada tabulasi penelitian ini, data yang disajikan dalam bentuk table yang terdiri

dari beberapa baris dan kolom, yang digunakan untuk memaparkan data sehingga

mudah dibaca dan dimengerti.

Setelah data terkumpul melalui kuensioner dan observasi, kemudian dilakukan

analisis pengaruh kecemasan saat pembelajaran daring masa pandemic covid-19

terhadap prestasi belajar mahasiswa ,dengan menggunakan uji statistic Wilcoxon

dengan program SPSS 15, jika taraf signifikan p-value <α=0,05 maka HO ditolak

dan HI diterima yang berarti ada pengaruh kecemasan saat pembelajaran daring

masa pandemic covid-19 terhadap prestasi mahasiswa.

3.7 Etika penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mendapatkan izin dari ketua stikes

dian husada dan ketua kemahasiswaan STIKES Dian Husada Mojokerto

serta mahasiswa yang akan menjadi responden.


DAFTAR PUSTAKA

(suliswati dkk, dikutip dalam wulansari,DP.,2013). Pengertian dari kecemasan

Firman, F., & Rahayu, S. (2020). Pembelajaran Online di Tengah Pandemi

Covid19. Indonesian Journal of Educational Science (IJES), 2(2), 81-89.

Garrison, D. R., & Cleveland-Innes, M. (2005). in Online Learning :

Interaction Is Not
Enough.

Http:sinta.ristekbrin.go.id/covid/penelitian/detail/621 Data Riset dan

Teknologi Covid-19

Kusmawati dan Hartono (2010) ) Cemas (ansietas) adalah sebuah emosi objek

dan pengalamansubjektif dari seseorang.

(Dikutip dalam Retnawingsih, D& Wulandari P.,2018): tingkat kecemasan

yang dialami oleh individu

Hakiman,2020. Pembelajaran daring pada mahasiswa. Eko Putra 2020.

Dampak positif dan negative pada daring.

Mulyono. 2008. Manajemen Administrasi & Organisasi. Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media.

Sardiman, A. M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT. Rajawali

Pers.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Memengaruhinya. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Riezky AK, Sitompul AZ. Hubungan motivasi belajar dengan indeks prestasi

kumulatif mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

Universitas Abulyatama. J Aceh Med. 2017;1(2):79-86.

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada:

Mahasiswa STIKES Dian Husada Mojokerto

Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu

Keperawatan Dian Husada Mojokerto:


Nama : Kavana Kavilun

NIM : 01.17.049

TTL : Pematang manggis 25 januari 1999

Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan

STIKES Dian Husada Mojokerto, saya melakukan penelitian tentang

“Pengaruh Kecemasan Saat Pembelajaran Daring Masa Pandemic COVID-19

Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Di STIKES Dian Husada Mojokerto ”.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis Pengaruh Kecemasan

Saat Pembelajaran Daring Masa Pandemic COVID-19 Terhadap Prestasi

Belajar Mahasiswa Di STIKES Dian Husada Mojokerto. Untuk keperluan

tersebut saya mohon ibu yang memiliki anak usia prasekolah berkenan untuk

menjadi responden pada penelitian ini. Jawaban yang anak anda berikan

dijamin kerahasiaannya oleh peneliti.

Demikian surat permohonan ini ini saya buat atas partisipasinya saya ucapkan

terimakasih.

Mojokerto, ………. 2021

Kavana kavilun

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :
Umur :

Alamat :

Bahwa saya diminta untuk berperan serta dalam penyusunan tugas akhir

ini sebagai responden dengan mengisi kuesioner yang disediakan oleh penulis.

Sebelumnya saya telah diberi penjelasan tentang tujuan penelitian ini dan telah

mengerti bahwa peneliti akan merahasiakan identitas, data maupun informasi

yang saya berikan. Demikian persetujuan ini saya buat secara sadar dan

sukarela,

tanpa ada unsur paksaan dari siapapun, saya menyatakan setuju menjadi

responden dalam penelitian ini.

Mojokerto, ................... 2021

Responden

(…………………...)
Lampiran 3

Data umum

Identitas Responden

NAMA : …………..

TINGKAT :…………….

Petunjuk Pengisisan

Berikan tanda checklist(√) pada pendapat yang anda anggap sesuai

keterangan :

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

R : Ragu

S : Setuju

SS : Sangat Setuju
Lampiran 4

Kisi-kisi kuensioner

variabel Indikator STS TS R S SS


Kecemasan Perasaan cemas yang dialami

pembelajara mahasiswa

n daring
Ketegangan saat menegrjakan

soal
Adanya rasa takut
Gangguan kecerdasan
Perasaan depresi
Gejala nyeri
Yang berhubungan dengan

gejala sensorik mudah terkejut

dan Lelah
Gejala kardiovaskuler jantung

berdebar-debar
Gejala pernafasan seperti

batuk,bersin-bersin,sakit kepala
gangguan pencernaan
Gangguan perkemihan
Gangguan persyarafan
Tinggah laku

Preatasi Motivasi belajar saat adanya

belajar covid-19
Kesiapan dalam menerima

pelajaran
Konsentrasi dalam belajar
Pemahaman dalam materi-

materi yang diberikan


Hasil nilai yang didapatkan
Mungkinkah prestasi semakin

menurun

Anda mungkin juga menyukai