Di susun oleh:
Nama: Ade irma jumiati
Nim: 13211170010
Prodi: S1 ilmu gizi
Fakultas: kesehatan
Dosen pengampu: Hany Uswatun Nisa M.pd
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHADI SETIABUDI
Jl. Pangeran Diponegoro, KM 2, Wanasari, Brebes,
Pesantunan, Wanasari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah
52252
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Karya Ilmiah ini yang
Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “PENGARUH MAKANAN INSTAN
TERHADAP POLA MAKAN DAN KESEHATAN PADA REMAJA”
Karya Ilmiah ini berisikan tentang informasi Pengertian Pola makanan istan Di Sekitar Kita
atau yang lebih khususnya membahas penerapan kebersihan lingkungan di sekitar kita.
Diharapkan Karya Ilmiah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua.
Saya menyadari bahwa Karya Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan Karya Ilmiah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan Karya Ilmiah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………....………………. i
Halaman Pengesahan……………………………………….. ii
Kata Pengantar…………………………………………....…… i
Daftar isi………………………………………………………. iv
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………
A. Latar Belakang………………………………………….......... 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………….… 2
C. Tujuan Penelitihan ……………………………………..........… 2
D. Manfaat penelitian ……………………………………............... 2
BAB II LANDASAN TEORI……………………………………….… 3
A. Pengertian makanan siap saji dan kandungannya………….…. 3
B. Dampak makanan siap saji…………………………………....... 4
C. Pola makan sehat………………………………………………... 6
D. Contoh pola makan tidak sehat …………………………....….... 8
BAB III METODE PEMBAHASAN ………………………............…...10
A. Metode pengumpilan data……………………………………....10
B. Metode analisis data …………………………….………........….11
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN.…………………………….…..15
A.Analisis data
B.pembahasan
C.Pengaruh terhadap pola …………………………………….….....16
D.Pengaruh terhadap kesehata..............................................................17
E.Upayah meminimalisasi dampak negatif...........................................18
BAB V PENUTUP....................................................................................19
A.Simpulan...........................................................................................21
B. Saran……………..………………..................................…………16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemasan makanan
Kemasan makanan adalah wadah atau tempat makanan agar kualitas makanan tetap
baik, meningkatkan penampilan produk, dan memudahkan transportasi.
Jenis Zat Aditif dan Kemasan Makanan
Menurut Majeed (1996) zat aditif dapat dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan
tujuan penggunaannya, yaitu:
1) agen emulsi yaitu aditif yang berbahan lemak dan air contohnya lecithin
2) agen penstabil dan pemekat contohnya alginat dan gliserin,
3) agen penghalang kerak untuk mencegah penggumpalan,
4) agen peningkatan nutrisi contohnya berbagai vitamin,
5) agen pengawet contohnya garam nitrat dan nitrit,
6) agen antioksidan contohnya vitamin C dan E ; BHT (Butylated Hydroxy- Toluen) dan BHA
(Butylated Hydroxy-Anisol),
7) agen pengembang untuk roti dan bolu,
8) agen penyedap rasa contoh monosodium glutamat (MSG),
9) bahan pewarna.
Selain kesembilan zat aditif diatas juga terdapat bahan lain yang ditambahkan dalam
makanan diantaranya:
1) agen peluntur,
2) lemak hewani,
3) bahan pengasam,
4) bahan pemisah,
5) pati termodifikasi,
6) alkohol, dan
7) gelatin.
Disamping bahan-bahan yang telah disebutkan diatas yang menggunaan, ukuran dan
aturannya sudah ditentukan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), yang patut kita
waspadai adalah adanya pewarna maupun pengawet yang ditambahkan yang
penggunaannya bukan untuk makanan seperti, borak dan formalin sebagai pengawet yang
telah dilaporkan oleh Suriawiria (2003). Dimana disinyalir 86,2% mie basah yang terdapat
dipasar dan swalayan mengandung formalin. Selain itu warna merah pada terasi 50% adalah
menggunakan pewarna rhodamin B yang seharusnya digunakan untuk tekstil. Selain itu
rhodamin juga biasa diberikan dalam sirop untuk menimbulkan warna merah.
Disamping bahaya dari zat aditif makanan siap saji diatas, bahaya lain yang dihadapi
oleh konsumen/pengguna makanan siap saji adalah efek samping bahan pengemas. Unsur-
unsur bahan pengemas yang berbahaya bagi kesehatan konsumen karena terdapatnya zat
plastik berbahaya seperti PVC yang dapat menghambat produksi hormon testosteron
(Atterwill dan Flack, 1992) kemasan kaleng disinyalir mengandung timbal (Pb) dan VCM
(Vinyl Chlorid Monomer) yang bersifat karsinogenik yaitu memacu sel kanker (Media
Indonesia, 2003), dan styrofoam bersifat mutagenik (mengubah gen) dan karsinogenik
(Kompas, 2003).
C. Pola Makan Sehat
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pola diartikan sebagai suatu sistem, cara kerja
atau usaha untuk melakukan sesuatu (Depdiknas, 2001). Dengan demikian, pola makan
yang sehat dapat diartikan sebagai suatu cara atau usaha untuk melakukan kegiatan makan
secara sehat.
Andi (2011) mengemukakan pola makan sehat adalah suatu cara atau usaha dalam
pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan
kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit.
Sedangkan pola makan sehat dan seimbang yang dimaksud dalam semiskripsi ini
adalah pola makan yang teratur di mana makanan yang dikonsumsi mengandung zat-zat gizi
yang jumlahnya sesuai dengan asupan gizi yang dibutuhkan tubuh.
Zat-zat Gizi
Mengonsumsi pola makan yang seimbang merupakan sudah anjuran mendasar yang
hakiki bagi semua orang. Di mana asupan zat gizi yang terkonsumsi menentukan aspek
kesehatan nutrisi setiap individu.
Zat-zat gizi tersebut adalah :
Karbohidrat
Karbohidrat sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena zat inilah yang memiliki peran
penting sebagai penopang sumber tenaga utama untuk kegiatan sehari-hari tubuh manusia.
Zat karbohidrat terdapat pada makanan:
Tepung-tepungan
Penting adanya untuk senantiasa mengonsumsi salah satu makanan sumber tepung-
tepungan setiap kali makan. Contohnya: nasi, kentang mie, ubi, singkong, dan lainnya. Bila
tubuh mengalami ketidakcukupan zat karbohidrat, maka gejala paling awal yang paling
mudah didapati adalah tubuh terasa lebih cepat lelah karena kekurangan tenaga dari
biasanya.
Gula
Gula bisa didapat pada makanan, antara lain: gula pasir, gula merah, gula batu, sirup,
madu dan kue manis. Namun perlu diwaspadai, pola konsumsi gula perlu dibatasi. Meninjau
karena zat gula tidak memiliki kandungan zat gizi lainnya kecuali karbohidrat. Dengan
demikian kebanyakan gula hanya akan mengakibatkan kegemukan pada tubuh.
Lemak
Banyak yang belum mengetahui, bahwasanya lemak merupakan sumber tenaga juga,
namun karena bentuknya lebih memakan waktu dan sulit diserap oleh tubuh. Lemak
merupakan zat yang bersifat sebagai cadangan energi bagi tubuh. Lemak yang berlebihan
dapat membuat tubuh menjadi gemuk. Lemak terdapat pada minyak, margarin, santan, kulit
ayam, kulit bebek dan lemak hewan lainnya.
Protein
Protein berfungsi untuk pertumbuhan tubuh dan mengganti jaringan yang rusak pada
tubuh. Jelas sekali kebutuhan zat protein sudah mutlak dibutuhkan oleh tubuh setiap hari.
Protein terdapat pada: Ikan, ayam, daging, telur, susu, tahu, tempe serta kacang-kacangan.
Vitamin & Mineral
Seperti telah diketahui bersama, vitamin dan mineral memiliki fungsi untuk
membantu melancarkan kinerja tubuh. Vitamin dan mineral banyak terdapat pada sayuran
dan buah-buahan.
Serat
Serat memiliki banyak fungsi bagi tubuh, diantara lain :
BAB III
METODE PENULISAN
Penyusunan karya tulis ilmiah ini menggunakan satu metode dalam pengumpulan
dan pengolahan data. Data-data yang terkumpul penulis dapatkan melalui studi pustaka dan
dianalisis menggunakan metode kuantitatif. Data tersebut penulis susun dari berbagai
sumber. Berikut penulis sajikan perincian metode dalam karya tulis ilmiah ini.
Metode analisis yang digunakan dalam karya tulis ini adalah deskripsi kualitatif. Data-
data yang penulis peroleh berupa data verbal (dari proses wawancara) dan foto (dari
observasi). Data tersebut diolah menjadi kalimat yang padu dan disajikan dalam bentuk
rangkaian paragraf yang dilengkapi dengan skema dan gambar. Dengan begitu, pembaca
akan lebih mudah memahami materi yang penulis sajikan.
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
B. Pembahasan
1. Makanan Instan, kandungan dan dampak
Berdasarkan data yag diperoleh makanan instan yang dikonsumsi berpengaruh pada
pola makan dan kesehatan pada remaja. Pengaruh yang paling umum disebabkan oleh zat
kimia yang terkadung dalam makanan tersebut. Kandungan zat aditif yang terkandung di
dalam makanan ini secara perlahan menggrogoti tubuh kita. Zat ini diperuntukkan agar
mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga. Zat yang sangat sering di gunakan untuk hal ini
adalah penyedap rasa (mono sodium glutamate), pengawet seperti BHA, K-nitrit dll, anti
kempal, pemutif dan pematang tepung (aseton peroksida)dan sekustran (asam fosfat). Masih
banyak kandunga kimia yang terkandung di dalam makan cepat saji. Namun ini merupakan
bagian yang sangat merusak kesehatan kita.
Dampak dari penggunaan MSG menurut laporan Federation of the American Society
for Experimental Biologi adalah rasa terbakar di bagian leher, mati rasa di bagian belakang
leher, stress dan tegang pada kulit wajah, dada terasa sakit, sakit kepala, detak jantung yang
cepat, rasa lemah/cepat lelah dan lain-lain. Memang kita tidak langsung merasakan dampak
ini ketika mengkonsumsi makanan cepat saji yang menggunakan MSG. Tapi, pada ambang
batas tertentu karena tubuh tidak sanggup lagi menahan zat ini maka dampak diatas akan
menyerang kita. 12 gram MSG per hari dapat menimbulkan gangguan lambung, gangguan
tidur dan mual-mual. Bahkan beberapa orang ada yang mengalami reaksi alergi berupa
gatal, mual dan panas. Tidak hanya itu saja MSG juga dapat memicu hipertensi, asma,
kanker serta diabetes, kelumpuhan serta penurunan kecerdasan.
Kemudian BHA. BHA anti oksidan di dalam makanan agar kandungan di dalam
amakan tersebut tidak cepat hilang seperti vitamin, penyedap. Ini sering digunakan pada
lemak dan minyak. Ini akan menimbulkan efek ketagihan bagi yang mengkonsumsinya.
Ini masih pada kandungan makan cepat saji, belum lagi bila kita menelusuri kemasan yang
dipakai makan tersebut. menurut Hengky Dermana, hanya 10% makanan cepat saji yang
sesuai SNI. (Kompas, 2003). Kemasan plastic mengandung PVC yang menghambat
testosterone (Flack, 1992) dan kemasan kaleng mengandung (Pb) timbale dan VCM (vinyl
chloride monomer). (Meida Indonesia, 2003).
Makanan adalah salah satu komponen yang terkait lagsung dengan kondisi
kesehatan sesorang. Makanan berpengaruh sangat besar untuk mewujudkan kondisi
kesehatan yang prima bagi sesorang. Inilah ciri-ciri makanan yang sehat:
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Dari hasil penelitian penulis menyimpulkan bahwa menjaga pola makan agar tetap
sehat dan seimbang sangatlah penting khususnya di kalangan remaja yang memiliki pola
makan konsumtif. Hal ini dikarenakan ketersediannya bahan makanan instan yang sangat
banyak baik di sekolah, di rumah maupun saat melakukan perjalanan jauh.
Selain nikmat tetapi dampaknya sangat besar yaitu kecanduan racun yang
seharusnya tidak di konsumsi. Efek yang nyata adalah tubuh para remaja yang digroggoti
secara perlahan dan akan menyebabkan penyakit-penyakit yang berbahaya dalam tubuhnya.
Menajaga dari sekarang akan lebih baik daripada mengobati esok hari. Boleh mengonsumsi
makanan instan akan tetapi tidak terlalu berlebihan dan tetap mengutamakan menu makanan
sehat yang bergizi.
B. Saran
Saran yang diberikan penulis kepada khalayak adalah sebagai berikut:
1. Bagi para remaja tetap berhati-hati dalam mengonsumsi makanan instan dan tetap
mengutamakan makanan sehat.
2. Bagi orang tua harus mengawasi, mengontrol pemberian dan penggunaan uang jajan dan
membiasakan membawa bekal makanan sehat dari rumah.
3. Produsen; diperlukan kesadaran dan tanggung jawab produsen terhadap penggunaan zat
aditif pada bahan pangan yang diproduksikan, memberikan informasi yang jelas komposisi
makanan termasuk zat aditif yang ditambahkan
4. Pemerintah; melakukan pengawasan dan menindak tegas produsen yang melanggar aturan
yang berlaku. Meneruskan kegiatan PMT-AS (Program Makanan Tambahan-Anak Sekolah)
dengan memanfaatkan sumber makanan lokal.
5. Non-pemerintah (LSM); memfasilitasi terbentuknya kelompok konsumen, mendorong
peran serta masyarakat sebagai pengawas kebijakan publik, mengantisipasi kebijakan global
yang berdampak pada konsumen, melakukan pengawasan dan bertindak sebagai pembela
konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Mayaafi.blogspot,co.id/2013/04/contoh-kti-pengaruh-makanan,html
http://www,scribd.com/document/341961924/KTI-pengaruh-makanan-istan.
http://christianjake.blogspot.com/2013/04/dampak-negatif-mengonsumsi-fast-food_17.html
KaryaTulisIlmiah~X-A :* | ainin23
Apriadji, Wied Harry. 2007. Healthy Fast Food. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama Anggota IKAPI
https://fatmawatifw379.wordpess.com/2014/11/13/karya-tulis-ilmiah.
Mohammadbagasridhochaesarsiap86.blogspot.co.id/2015/02/pengaruh-makanan-istan.
http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2009/07/11/1385/5/Maka
nan-Cepat-Saji-Picu-Osteoporosis
http://penyakitdankesehatanku.blogspot.com/2013/05/dampak-negatif-makanan-cepat-
saji.html