Anda di halaman 1dari 21

PENGARUH MAKANAN ISTAN TERHADAP

POLA MAKAN DAN KESEHATAN PADA


REMAJA

Di susun oleh:
Nama: Ade irma jumiati
Nim: 13211170010
Prodi: S1 ilmu gizi
Fakultas: kesehatan
Dosen pengampu: Hany Uswatun Nisa M.pd

FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHADI SETIABUDI
Jl. Pangeran Diponegoro, KM 2, Wanasari, Brebes,
Pesantunan, Wanasari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah
52252
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Karya Ilmiah ini yang
Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “PENGARUH MAKANAN INSTAN
TERHADAP POLA MAKAN DAN KESEHATAN PADA REMAJA”
Karya Ilmiah ini berisikan tentang informasi Pengertian Pola makanan istan Di Sekitar Kita
atau yang lebih khususnya membahas penerapan kebersihan lingkungan di sekitar kita.
Diharapkan Karya Ilmiah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua.
Saya menyadari bahwa Karya Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan Karya Ilmiah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan Karya Ilmiah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
DAFTAR ISI

Halaman Judul……………………………....………………. i
Halaman Pengesahan……………………………………….. ii
Kata Pengantar…………………………………………....…… i
Daftar isi………………………………………………………. iv
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………
A.    Latar Belakang………………………………………….......... 1
B.     Rumusan Masalah ………………………………………….… 2
C.     Tujuan Penelitihan ……………………………………..........… 2
D.    Manfaat penelitian ……………………………………............... 2
BAB II LANDASAN TEORI……………………………………….… 3
A.    Pengertian makanan siap saji dan kandungannya………….…. 3
B.     Dampak makanan siap saji…………………………………....... 4
C.     Pola makan sehat………………………………………………... 6
D.    Contoh pola makan tidak sehat …………………………....….... 8
BAB III METODE PEMBAHASAN ………………………............…...10
A.    Metode pengumpilan data……………………………………....10
B. Metode analisis data   …………………………….………........….11
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN.…………………………….…..15
A.Analisis data
B.pembahasan
C.Pengaruh terhadap pola …………………………………….….....16
D.Pengaruh terhadap kesehata..............................................................17
E.Upayah meminimalisasi dampak negatif...........................................18
BAB V PENUTUP....................................................................................19
A.Simpulan...........................................................................................21
B. Saran……………..………………..................................…………16
BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan hidup manusia semakin meningkat.


Hal ini terjadi pada seluruh kalangan. Di sisi lain, kesibukan-kesibukan dalam berbagai
aktivitas seperti pekerjaan seringkali membuat kita menomorduakan kebutuhan-kebutuhan
pokok, seperti makanan. Hal tersebut rupanya disadari oleh berbagai pengelola badan usaha
sebagai peluang untuk mencari keuntungan. Semakin hari badan usaha semakin berlomba-
lomba untuk memproduksi bahan makanan instan. Banyaknya produk makanan instan yang
beredar di pasaran semakin memanjakan konsumen apalagi utuk kalangan remaja.
Terlebih lagi, remaja yang sedang berada pada masa peralihan dari masa kanak-kanak
menuju dewasa kian sibuk dengan hal-hal yang baru mereka kenal sehingga timbul pola
hidup konsumtif yang terkadang berlebihan. Pola berpikir mereka seakan ikut berubah.
“Kalau ada yang mudah, kenapa harus memilih yang susah?” Dalam sehari seorang remaja
mampu mengonsumsi beberapa jenis makanan instan dari makanan ringan sampai makanan
pokok yang digantikan dalam bentuk instan. Makanan instan seakan telah mendarah daging
dalam diri mereka. Bahkan ada yang menjadikannya sebagai makanan sehari-hari.
Akibat dari pengonsumsian makanan instan yang berlebihan dapat membuat remaja
mengabaikan pola makan yang sehat. Padahal pengonsumsian makanan instan dalam jumlah
banyak dan jangka waktu yang lama dapat menimbulkan penimbunan zat aditif yang
terkandung dalam makanan instan pada tubuh mereka. Saat ini banyak remaja yang
menderita penyakit maag, radang, dan berbagai penyakit yang menyerang alat pencernaan.
Hal ini tentu tidak lepas dari kebiasaan mereka mengonsumsi makanan instan.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, rumusan masalah dalam
karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1.      Apa saja zat yang terkandung dalam makanan instan?
2.      Bagaimana pengaruhnya terhadap terhadapat kesehatan?
3.      Mengapa dapat mempengaruhi pola makan?
4.      Bagaimana solusi untuk menggunakan makanan instan secara sehat

C.    Tujuan Penelitian


Karya tulis ilmiah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :
1.      Mengetahui kandungan makanan instan
2.      Mengetahui pengaruhnya terhadap pola makan dan kesehatan
3.      Menemukan solusi dan tips untuk mengatasi pengaruh makanan instan
4.      Menemukan cara untuk mengkonsumsi makanan instan dengan sehat

D.    Manfaat Penelitian


Karya tulis ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis. Secara
teoritis, karya tulis ilmiah ini dapat dijadikan referensi tentang angka putus sekolah di
Kabupaten Kebumen. Sementara untuk manfaat praktis dari karya tulis ilmiah ini adalah
sebagai berikut :
1.      Bagi remaja, penelitian ini dapat untuk mengingatkan remaja agar tidak terlalu sering
mengkonsumsi makanan instan, agar terhindar dari berbagai penyakit yang berbahaya dan
pola makan yang tetap terjaga dengan baik.
2.      Bagi khalayak umum, penelitian ini dapat dijadikan acuan bagaimana mengkonsumsi
makanan instan secara baik.
3.      Bagi tenaga penyuluh, penelitian ini dapat dijadikan bahan dalam memberikan penyuluhan
tentang dampak penggunaan makanan instan secara berlebihan dan pengaruhnya terhadap
kesehatan.
4.      Bagi peneliti, penelitian ini dijadikan kajian awal untuk melakukan penelitian lanjutan.
BAB II
LANDASAN TEORI

A.       Pengertian Makanan Siap Saji dan kandungannya

 Makanan siap saji


Makanan siap saji yang dimaksud adalah jenis makanan yang dikemas, mudah
disajikan, praktis, atau diolah dengan cara sederhana. Makanan tersebut umumnya
diproduksi oleh industri pengolahan pangan dengan teknologi tinggi dan memberikan
berbagai zat aditif untuk mengawetkan dan memberikan cita rasa bagi produk tersebut.
Makanan siap saji biasanya berupa lauk pauk dalam kemasan, mie instan, nugget, atau juga
corn flakes sebagai makanan untuk sarapan.

 Zat aditif makanan


Zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan dengan tujuan
untuk meningkatkan kualitas, menambahkan rasa dan memantapkan kesegaran produk
tersebut.

 Kemasan makanan
Kemasan makanan adalah wadah atau tempat makanan agar kualitas makanan tetap
baik, meningkatkan penampilan produk, dan memudahkan transportasi.
         Jenis Zat Aditif dan Kemasan Makanan
Menurut Majeed (1996) zat aditif dapat dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan
tujuan penggunaannya, yaitu:
1)      agen emulsi yaitu aditif yang berbahan lemak dan air contohnya lecithin
2)      agen penstabil dan pemekat contohnya alginat dan gliserin,
3)      agen penghalang kerak untuk mencegah penggumpalan,
4)      agen peningkatan nutrisi contohnya berbagai vitamin,
5)      agen pengawet contohnya garam nitrat dan nitrit,
6)      agen antioksidan contohnya vitamin C dan E ; BHT (Butylated Hydroxy- Toluen) dan BHA
(Butylated Hydroxy-Anisol),
7)      agen pengembang untuk roti dan bolu,
8)      agen penyedap rasa contoh monosodium glutamat (MSG),
9)      bahan pewarna.
Selain kesembilan zat aditif diatas juga terdapat bahan lain yang ditambahkan dalam
makanan diantaranya:
1) agen peluntur,
2) lemak hewani,
3) bahan pengasam,
4) bahan pemisah,
5) pati termodifikasi,
6) alkohol, dan
7) gelatin.
Disamping bahan-bahan yang telah disebutkan diatas yang menggunaan, ukuran dan
aturannya sudah ditentukan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), yang patut kita
waspadai adalah adanya pewarna maupun pengawet yang ditambahkan yang
penggunaannya bukan untuk makanan seperti, borak dan formalin sebagai pengawet yang
telah dilaporkan oleh Suriawiria (2003). Dimana disinyalir 86,2% mie basah yang terdapat
dipasar dan swalayan mengandung formalin. Selain itu warna merah pada terasi 50% adalah
menggunakan pewarna rhodamin B yang seharusnya digunakan untuk tekstil. Selain itu
rhodamin juga biasa diberikan dalam sirop untuk menimbulkan warna merah.

         Kemasan makanan siap saji


Sampai saat ini menurut Ketua Federasi Pengemasan Indonesia Hengky Darmawan di
Indonesia sistem pengemasannya baru 10% yang sesuai aturan SNI. Pemilihan jenis
kemasan harus memperhatikan food grade dan food safety (Kompas, 2003).
Beberapa faktor yang mempengaruhi produsen dalam memilih kemasan adalah tampil
menarik, mampu melindungi produk yang dikemas, dan pertimbangan ekonomis. Bahan
yang digunakan selama ini berupa plastik atau styrofoam (pembungkus mie instant dan
nugget), PVC (polyvinyl clorida untuk pembungkus kembang gula), kaleng (makanan buah,
susu, makanan lauk-pauk).

B.       Dampak Makanan Siap Saji


 Manfaat makanan siap saji
Makan siap saji yang beredar saat ini tercatat 500 – 600 jenis (Media Indonesia, 2003).
Jenis tersebut terdiri dari minuman dan makanan yang diproduksi dalam skala kecil dan
besar. Ketersediaan makanan siap saji ini akan memberikan kemudahan pemilihan jenis
makanan, keragaman makanan, kualitas makanan dan praktis.

 Bahaya makanan siap saji


World Health Organization (WHO) dan Food and Agricultural Organization (FAO)
menyatakan bahwa ancaman potensial dari residu bahan makanan terhadap kesehatan
manusia dibagi dalam 3 katagori yaitu :
1)      aspek toksikologis, katagori residu bahan makanan yang dapat bersifat racun terhadap
organ-organ tubuh,
2)      aspek mikrobiologis, mikroba dalam bahan makanan yang dapat mengganggu
keseimbangan mikroba dalam saluran pencernaan, aspek imunopatologis, keberadaan residu
yang dapat menurunkan kekebalan tubuh.
Dampak negatif zat aditif terhadap kesehatan dapat secara langsung maupun tidak
langsung, dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Dampak negatif zat aditif berlebihan
Zat Aditif Dampak terhadap kesehatan
Sulfit · Menyebabkan sesak napas, gatal-gatal dan bengkak.( Intisari,2001)
Zat Warna ·Menimbulkan alergi
· Menimbulkan kanker hati
· Menyebabkan hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid.
( Arbor,1997)
MSG · Kerusakan otak
· Kelainan hati, trauma, hipertensi, stress, demam tinggi, mempercepat proses
penuaan, alergi kulit, mual, muntah, migren, asma, ketidakmampuan belajar,
dan depresi. (Republika,2003)
BHT&BHA · Menyebabkan kelainan kromosom pada orang yang alergi terhadap aspirin.
(Intisari ,2001)
Pemanis · Menyebabkan kanker kantong kemih (saccarin).
· Gangguan saraf dan tumor otak (aspartan).
· Mutagenik.

Disamping bahaya dari zat aditif makanan siap saji diatas, bahaya lain yang dihadapi
oleh konsumen/pengguna makanan siap saji adalah efek samping bahan pengemas. Unsur-
unsur bahan pengemas yang berbahaya bagi kesehatan konsumen karena terdapatnya zat
plastik berbahaya seperti PVC yang dapat menghambat produksi hormon testosteron
(Atterwill dan Flack, 1992) kemasan kaleng disinyalir mengandung timbal (Pb) dan VCM
(Vinyl Chlorid Monomer) yang bersifat karsinogenik yaitu memacu sel kanker (Media
Indonesia, 2003), dan styrofoam bersifat mutagenik (mengubah gen) dan karsinogenik
(Kompas, 2003).
C.    Pola Makan Sehat
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pola diartikan sebagai suatu sistem, cara kerja
atau usaha untuk melakukan sesuatu (Depdiknas, 2001). Dengan demikian, pola makan
yang sehat dapat diartikan sebagai suatu cara atau usaha untuk melakukan kegiatan makan
secara sehat.
Andi (2011) mengemukakan pola makan sehat adalah suatu cara atau usaha dalam
pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan
kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit.
Sedangkan pola makan sehat dan seimbang yang dimaksud dalam semiskripsi ini
adalah pola makan yang teratur di mana makanan yang dikonsumsi mengandung zat-zat gizi
yang jumlahnya sesuai dengan asupan gizi yang dibutuhkan tubuh.
Zat-zat Gizi
Mengonsumsi pola makan yang seimbang merupakan sudah anjuran mendasar yang
hakiki bagi semua orang. Di mana asupan zat gizi yang terkonsumsi menentukan aspek
kesehatan nutrisi setiap individu.
Zat-zat gizi tersebut adalah :
Karbohidrat
Karbohidrat sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena zat inilah yang memiliki peran
penting sebagai penopang sumber tenaga utama untuk kegiatan sehari-hari tubuh manusia.
Zat karbohidrat terdapat pada makanan:
Tepung-tepungan
Penting adanya untuk senantiasa mengonsumsi salah satu makanan sumber tepung-
tepungan setiap kali makan. Contohnya: nasi, kentang mie, ubi, singkong, dan lainnya. Bila
tubuh mengalami ketidakcukupan zat karbohidrat, maka gejala paling awal yang paling
mudah didapati adalah tubuh terasa lebih cepat lelah karena kekurangan tenaga dari
biasanya.

Gula
Gula bisa didapat pada makanan, antara lain: gula pasir, gula merah, gula batu, sirup,
madu dan kue manis. Namun perlu diwaspadai, pola konsumsi gula perlu dibatasi. Meninjau
karena zat gula tidak memiliki kandungan zat gizi lainnya kecuali karbohidrat. Dengan
demikian kebanyakan gula hanya akan mengakibatkan kegemukan pada tubuh. 
Lemak
Banyak yang belum mengetahui, bahwasanya lemak merupakan sumber tenaga juga,
namun karena bentuknya lebih memakan waktu dan sulit diserap oleh tubuh. Lemak
merupakan zat yang bersifat sebagai cadangan energi bagi tubuh. Lemak yang berlebihan
dapat membuat tubuh menjadi gemuk. Lemak terdapat pada minyak, margarin, santan, kulit
ayam, kulit bebek dan lemak hewan lainnya.
Protein
Protein berfungsi untuk pertumbuhan tubuh dan mengganti jaringan yang rusak pada
tubuh. Jelas sekali kebutuhan zat protein sudah mutlak dibutuhkan oleh tubuh setiap hari.
Protein terdapat pada: Ikan, ayam, daging, telur, susu, tahu, tempe serta kacang-kacangan.
Vitamin & Mineral
Seperti telah diketahui bersama, vitamin dan mineral memiliki fungsi untuk
membantu melancarkan kinerja tubuh. Vitamin dan mineral banyak terdapat pada sayuran
dan buah-buahan.
Serat
Serat memiliki banyak fungsi bagi tubuh, diantara lain :

 Membantu menurunkan glukosa darah


 Membantu menurunkan lemak darah
 Melancarkan buang air besar
Manfaat
Pola makan sehat dan seimbang sangat bermanfaat bagi tubuh, diantaranya menjaga
kondisi tubuh untuk tetap sehat dan dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu pola
makan sehat dan seimbang juga dapat meningkatkan konsentrasi serta kinerja otak. Pola
makan sangat berpengaruh bagi kesehatan manusia serta berpengaruh terhadap kinerja tubuh
dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Pola makan yang kurang sehat akan menimbulkan
dampak negatif bagi tubuh salah satunya menyebabkan ketidakmaksimalan kinerja tubuh
dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari.

D. Contoh Pola Makan Tidak Sehat


Melewatkan sarapan
Banyak orang yang masih belum menyadari arti pentingnya sarapan. Mungkin bagi
sebagian orang, sarapan berarti hanya mengisi makanan ke perut saja.
Padahal fungsinya tidak hanya sebatas menjaga agar lambung tidak kosong saja, melainkan
juga untuk meningkatkan energi dan konsentrasi pada otak dan tubuh. Menyantap sarapan
juga membantu Kita agar tidak makan terlampau banyak pada siang hari.
Makan sebelum tidur
Belum ada penelitian yang mampu membuktikan bahwa makan sebelum tidur dapat
menyebabkan bertambahnya berat tubuh seseorang, namun menyantap makanan terlalu
banyak atau menyantap makanan pedas, berlemak dan minum kafein minimal 3 jam
sebelum tidur dapat mengurangi kualitas dan lamanya tidur lelap yang seharusnya kita
dapatkan. Akibatnya, esok hari Kita terbangun dengan tubuh lemas, lunglai dan tak
bersemangat. Para ahli mengatakan bahwa menyantap makanan berlemak sebelum tidur
dapat membuat kerja lambung menjadi lebih lambat sehingga makanan masih tetap
tertinggal di lambung pada saat kita tidur. Sedangkan menyantap makanan pedas sebelum
tidur dapat membuat perut Kita serasa “terbakar” menjelang saat tidur.
Makan sambil melakukan kegiatan lain
Selain terlihat tidak sopan, tapi makan sambil berbicara di telepon, bermain video
game atau yang lebih parah, menonton TV secara tak sadar dapat membuat makan lebih
banyak. Jika melakukan hal ini, jangan heran jika angka timbangan kita terus bertambah.
Makan sembarimelakukan kegiatan lain, akan membuat Kita mengabaikan jumlah kalori
yangKita santap. Apalagi jika kita mengonsumsi snack favorit. Biasanya lebih sulit lagi
menghentikan jumlah kalori yang terus masuk ke tubuh.

Kurang minum air putih


Air putih sangat penting bagi kehidupan setiap makhluk hidup di bumi. Namun yang
tak diketahui oleh banyak orang adalah bahayanya kurang minum air putih. Kurang minum
air putih ternyata dapat membuat proses metabolisme tubuh terganggu, contohnya adalah
tubuh membutuhkan air untuk membakar kalori, jika kita kurang minum air putih, otomatis
proses pembakaran tak berjalan lancar. Sebaiknya, minum banyak air putih setiap hari. Para
ahli menganjurkan minum air putih minimal 8-10 gelas perhari untuk menjaga kesehatan.
Jika selama ini kita senang minum soda, kopi atau minuman lain, alangkah baiknya jika kita
menyingkirkan semua itu dan menggantinya dengan minum air putih. Biasakan diri untuk
meminum segelas air putih setelah bangun dari tidur.

Kurang menyantap sayur dan buah


Makanan dengan rasa sayur atau buah tidak dapat digolongkan dalam kategori sayur
dan buah. Contohnya adalah permen, berondong jagung, keripik pisang, dll. Para ahli
menganjurkan untuk menyantap minimal 5 jenis buah atau sayuran per hari. Jika kurang
suka menyantap buah dan sayur, kita dapat membuatnya menjadi aneka jus yang menarik.
Jangan lupa tubuh membutuhkan vitamin yang berasal dari sayuran dan buah-buahan,
karena itu sayangilah tubuh kita.

Akibat dari Pola Makan Tidak Sehat dan Seimbang


Kemajuan yang terjadi di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, banyak
menimbulkan perubahan, baik dari gaya hidup maupun pola makan bagi penduduknya.
Perubahan gaya hidup dari yang sederhana menjadi serba cepat atau instan menyebabkan
banyak orang memanfaatkan kemajuan teknologi di masa kini. Sebagai contoh, untuk
efisiensi waktu maka selalau pergi dengan mengendarai motor. Akibatnya tubuh kurang
banyak bergerak.
Selain itu, kesibukan yang dihadapi oleh mahasiswa juga menyebabkan mereka
hanya duduk belajar, menyelesaikan tugas-tugas, dan menghadapi stress. Pemikiran yang
serba instan ini menyebabkan banyak orang melirik ke makanan fast food atau junkfood
untk dikonsumsi. Perubahan-perubahan ini dapat dengan mudah memicu timbulnya
berbagai penyakit degeneratif di usia muda, yang sangat merugikan generasi penerus bangsa

BAB III
METODE PENULISAN

Penyusunan karya tulis ilmiah ini menggunakan satu metode dalam pengumpulan
dan pengolahan data. Data-data yang terkumpul penulis dapatkan melalui studi pustaka dan
dianalisis menggunakan metode kuantitatif. Data tersebut penulis susun dari berbagai
sumber. Berikut penulis sajikan perincian metode dalam karya tulis ilmiah ini.

A.      Metode Pengumpulan Data


1.      Metode Wawancara
Wawancara dilakukan pada satu narasumber. Teknik wawancara yang digunakan
adalah wawancara terbuka dengan tujuan agar subjek mengetahui bahwa mereka sedang
diwawancarai dan mengetahui pula apa maksud wawancara itu. Wawancara dilaksanakan
pada Jumat 29 Mart 2013 di desa Panjagsari, Gombong. Beliau berprofesi sebagai ahli gizi
di Puskemas wero Gombong 1.
2.        Metode Angket
Metode ini dilakukan pada banyak sumber. Kami melakukan penyebaran angket pada
remaja SMA umum. Jumlah angket yang disebar berjumlah 90 angket. Penyebaran angket
diaksanakan pada Selasa, 12 Maret 2013.

B.       Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam karya tulis ini adalah deskripsi kualitatif. Data-
data yang penulis peroleh berupa data verbal (dari proses wawancara) dan foto (dari
observasi). Data tersebut diolah menjadi kalimat yang padu dan disajikan dalam bentuk
rangkaian paragraf yang dilengkapi dengan skema dan gambar. Dengan begitu, pembaca
akan lebih mudah memahami materi yang penulis sajikan.

BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN

A.       Analisa data


Berdasarkan agket yang telah disebar, penulis ingin mengetahui tingkat keseringan
remaja dalam konsumsi makanan instan, jenis makan insta yang sering di konsumsi dan
keluhan setelah mengkonsmsi baan makanan tersebut. Hasil yang di dapatkan sebagai beikut
:
  Tingkat keseringan remaja dalam mengkonsumsi makan instan dalam sehari
  Remaja mengkonsumsi makan instan dalam sehari mencapai 2-3 kali perhari.
  Jenis makanan instan
. Jenis makanan instan yang seing dikonsumsi adalah sebagai berikut :
1.mieinstan
2.Makanan ringan (snack)
3.Nuget
4.Susu
5.Softdrink
a.       Pengaruhnya tehadap pola makan
Memproduksi makanan instan berpengruh pada pola makan sebagai berikut:
1.      Pola makan yang tidak teratur
2.      Jarang mengkonsumsi makanan sehat (4 sehat 5 sempurna)
b.      Pengaruhnya terhadap kesehatan
1.      Sakit perut
2.      Maag
3.      Radang tengorokan
4.      Pusing
5.      Batuk-batuk

B.     Pembahasan
1.         Makanan Instan, kandungan dan dampak
Berdasarkan data yag diperoleh makanan instan yang dikonsumsi berpengaruh pada
pola makan dan kesehatan pada remaja. Pengaruh yang paling umum disebabkan oleh zat
kimia yang terkadung dalam makanan tersebut. Kandungan zat aditif yang terkandung di
dalam makanan ini secara perlahan menggrogoti tubuh kita. Zat ini diperuntukkan agar
mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga. Zat yang sangat sering di gunakan untuk hal ini
adalah penyedap rasa (mono sodium glutamate), pengawet seperti BHA, K-nitrit dll, anti
kempal, pemutif dan pematang tepung (aseton peroksida)dan sekustran (asam fosfat). Masih
banyak kandunga kimia yang terkandung di dalam makan cepat saji. Namun ini merupakan
bagian yang sangat merusak kesehatan kita.
Dampak dari penggunaan MSG menurut laporan Federation of the American Society
for Experimental Biologi adalah rasa terbakar di bagian leher, mati rasa di bagian belakang
leher, stress dan tegang pada kulit wajah, dada terasa sakit, sakit kepala, detak jantung yang
cepat, rasa lemah/cepat lelah dan lain-lain. Memang kita tidak langsung merasakan dampak
ini ketika mengkonsumsi makanan cepat saji yang menggunakan MSG. Tapi, pada ambang
batas tertentu karena tubuh tidak sanggup lagi menahan zat ini maka dampak diatas akan
menyerang kita. 12 gram MSG per hari dapat menimbulkan gangguan lambung, gangguan
tidur dan mual-mual. Bahkan beberapa orang ada yang mengalami reaksi alergi berupa
gatal, mual dan panas. Tidak hanya itu saja MSG juga dapat memicu hipertensi, asma,
kanker serta diabetes, kelumpuhan serta penurunan kecerdasan.
Kemudian BHA. BHA anti oksidan di dalam makanan agar kandungan di dalam
amakan tersebut tidak cepat hilang seperti vitamin, penyedap. Ini sering digunakan pada
lemak dan minyak. Ini akan menimbulkan efek ketagihan bagi yang mengkonsumsinya.
Ini masih pada kandungan makan cepat saji, belum lagi bila kita menelusuri kemasan yang
dipakai makan tersebut. menurut Hengky Dermana, hanya 10% makanan cepat saji yang
sesuai SNI. (Kompas, 2003). Kemasan plastic mengandung PVC yang menghambat
testosterone (Flack, 1992) dan kemasan kaleng mengandung (Pb) timbale dan VCM (vinyl
chloride monomer). (Meida Indonesia, 2003).
Makanan adalah salah satu komponen  yang terkait lagsung dengan kondisi
kesehatan sesorang. Makanan berpengaruh sangat besar untuk mewujudkan kondisi
kesehatan yang prima bagi sesorang. Inilah ciri-ciri makanan yang sehat:

a)         Mengandung cukup zat gizi


Makanan yang sehat adalah makanan yang secara kimia mengandung zat-zat gizi
yang di butuhkan oleh tubuh.  Zat gizi yang dimaksud adalah:
a.       Karbohidrat sebagai sumber energy utama
b.      Protein sebagai komponen pembangun sel dan jaringan tubuh
c.       Lemak sebagai komponen sel dan jaringan , sebagai pelarut vitamin  dan cadangan energy.
d.      Vitamin sebagai  komponen yang memperlancar proses metabolisme di dalam sel
e.       Mineral sebagai  komponen yang turut serta membangun struktur tubuh dan ikut
memperlancar proses pisiologis di dalam sel.
f.       Serat  untuk membantu kelancaran mekanisme pencernaan di dalam saluran pencernaan.
g.      Air sebagai pelarut berbagai zat gizi yang lain.

b)             Tidak mengandung zat-zat berbahaya


Suatu makanan terkadang tampak sehat /segar jika di lihat sepintas, namun kondisi
seperti itu belum menjadi jaminan jika makanan tersebut benar-benar sehat. Segar memang
di perlukan untuk menjamin ketersediaan zat gizi di dalamnya, tetapi jika kesegaran yang
tampak tersebut  di sebabkan oleh factor lain yang merupakan perlakuan khusus pada bahan
makanan tersebut. Misalnya bahan makanan dari tumbuhan yang tampak segar karena 
pertumbuhannya di bantu oleh pemberian pestisida yang berlebihan.  Atau bahan makanan
olahan yang tampak segar karena  pemberian zat-zat pengawet. Hal –hal seperti itu
sesungguhnya dapat berdampak merugikan di dalam tubuh. Pengawet,  pewarna,   penyedap
rasa, ( zat aditif ) adalah beberapa zat yang banyak menimbulkan penyakit didalam tubuh.  
Bahan pengawet
Bahan pengawet yang di toleransi oleh BPOM dalam jumlah terbatas adalah : Benzoat,
propionat, nitrit, nitrat, sorbat dan sulfit. Dan yang berbahaya adalah formalin dan boraks.
Kedua pengawet terakhir ini banyak di salah guankan untuk mengawetkan makanan
sehingga bisa tahan lama.
Bahan pewarna
Bahan pewarna untuk memberi tampilan yang menarik pada makanan. Bahan ini ada
yang di alami dan sintesis. Bahan pewarna alamai biasanya diambil dari klorofil ( zat hijau
daun ) untuk membei zat hijau atau karoten dari wortel untuk memberi warna orange.
Pewarna sintesis di ambil dari zat kimia yang di buat melalui serangkaian reaksi kimia.
Misalnya: Warna kuning : tartrazin, sunset yellow, Warna merah : allura, eritrosin,
amaranth, Warna biru : biru berlian.
Beberapa zat pewarna yang sesungguhnya tidak untuk makanan tetapi di gunakan
mewarnai makanan tertentu. Zat tersebut merupakan pewarna tekstil seperti rodamin b.
Bahan pewarna buatan berbahaya jika di konsumsi secara terus menerus dan secara
berlebihan. Pewarna non makanan berbahaya karena zat tersebut memang bukan untuk
makanan dan tidak untuk di konsumsi.
Zat penyedap rasa.
Penyedap rasa ada yang alami dan ada pula yang sintesis. Penyedap rasa alami seperti
cuka, merica, garam, gula, dll lebih aman dan relatif tidak menimbulkan efek samping.
Kecuali di konsumsi secara berlebihan.
Penyedap rasa buatan mengandung monosodium glutamat ( MSG ) adalah penyedap
sintesis yang banyak di gunakan secara luas di berbagai jenis makanan baik fast food
maupun makan yang di sajikan di dalam rumah tangga. MSG adalah zat kimia yang dapat
mempengaruhi kerja saraf. Konsumsi yang terus menerus akan menyebabkan daya ingat
(sssssssmemori ) sesorang menjadi lebih lambat.
C.    Pengaruh terhadap pola makan
Remaja yang cenderung mengonsumsi makanan instan akan lebih suka
mengonsumsi makanan instan terus-menerus. Hal ini sangat berakibat buruk terhadap
kesehatan pencernannya. Meskipun para remaja hanya mengonsumsi satu jenis makanan
instan dalam satu hari dan pada saat itu tidak akan langsung terjadi reaksi. Dampaknya akan
terasa sekitar 10 tahun mendatang.
Pola makan yang konsumtif ini akan memperburuk pola makan dalam keseharian.
Mereka akan lebih cenderung ngemil daripada makan makanan yang sehat yang seharusnya
mereka konsumsi dalam masa pertumbuhan. Apabila di rumah orang tua tidak memaksa
anaknya untuk makan, anak ini tidak akan makan dengan tersendiri. Anak akan lebih senang
makan di luar rumah yang kondisi makanannya pasti sangat tidak sehat. Oleh karena itu,
peran orang tua dalam memilih jenis makanan dan mengawasi pola makan anaknya sangat
penting untuk perkembangannya.

D.    Pengaruh terhadap kesehatan


Berikut ini beberapa dampak kesehatan yang di timbulkan oleh makanan instan,
1.      Maag
Maag atau Gastritis berasal dari kata Gaster yang artinya lambung. Gastritis adalah
peradangan (pembengkakan) dari mukosa lambung, yang bisa disebabkan oleh faktor iritasi
dan infeksi. Seperti kita ketahui, lambung adalah organ pencernaan dalam tubuh manusia
yang berfungsi untuk menyimpan makanan, mencerna dan kemudian mengalirkan ke usus
kecil. Selain itu iritasi dapat juga disebabkan oleh obat-obatan (Aspirin, NSAID), alkohol,
muntah yang kronis dan bahan racun. Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, terbanyak
Helicobacter pylori. H.pylori berkoloni pada lapisan terdalam lapisan mukosa yang
merupakan pelindung dari mukosa lambung dan mengganggu fungsinya sebagai pelindung.
Hingga saat ini belum ada cara yang mudah untuk hidup sehat terbebas dari sakit maag
selain memperbaiki pola hidup dan pola makan.
Berikut beberapa saran:
1)       Atur pola makan yang baik dan teratur (Hindari makanan berlemak dan berminyak, banyak
makan makanan berserat) 
2)       Hindari minuman yang mengandung alkohol 
3)       Berolahraga secara teratur
4)       Berhenti merokok 
5)       Hindari penggunaan obat-obatan terutama yang mengiritasi lambung (Aspirin)
2.      Diabetes
Diabetes adalah Suatu jenis penyakit yang terjadi pada seseorang akibat kandungan gula
darah di dalam tubuh tidak terkendali dan akibat gangguan sistem metabolisme pada tubuh
seseorang. Penyakit Diabetes Melitus juga sering kita sebut dengan istilah kencing manis
atau penyakit gula darah. Penyakit yang satu ini termasuk jenis penyakit kronis yang tanda
awalnya yaitu meningkatnya kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem
metabolisme dalam tubuh. Organ tubuh yang terganggu adalah pankreas yang mana sudah
tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Faktor Penyebab seseorang beresiko terkena diabetes, diantaranya :
    Faktor keturunan
    Kegemukan / obesitas biasanya terjadi pada usia 40 tahun
    Tekanan darah tinggi
    Angka Triglycerid (salah satu jenis molekul lemak) yang tinggi
    Level kolesterol yang tinggi
    Gaya hidup modern yang cenderung mengkonsumsi makanan instan
    Merokok dan Stress
    Terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat
E.     Upaya Meminimalisasi Dampak Negatif
Untuk mengurangi dan meminimalisasi dampak negatif zat aditif makanan dapat di
upayakan dengan beberapa cara antara lain :
1.         Secara Internal
Mengurangi konsumsi makanan siap saji, meningkatkan konsumsi sayur dan buah-
buahan serta mengkonsumsi vitamin. Beberapa vitamin diduga mengandung zat
antikarsinogen diantaranya adalah Vitamin A, C, E banyak terdapat dalam sayur dan buah;
asam folat terdapat dalam brokoli, bayam dan asparagus: Betakaroten, Vitamin B3 (niasin),
vitamin D dalam bentuk aktif (1.25-hidroksi) terdapat pada mentega, susu, kuning telur,
hati, beras dan ikan.
Memberi pengertian pada keluarga tentang bahaya zat aditif, mengawasi, mengontrol
pemberian dan penggunaan uang jajan dan membiasakan membawa bekal makanan sehat
dari rumah
2.         Secara eksternal
Produsen; diperlukan kesadaran dan tanggung jawab produsen terhadap penggunaan zat
aditif pada bahan pangan yang diproduksikan, memberikan informasi yang jelas komposisi
makanan termasuk zat aditif yang ditambahkan
Pemerintah; melakukan pengawasan dan menindak tegas produsen yang melanggar
aturan yang berlaku. Meneruskan kegiatan PMT-AS (Program Makanan Tambahan-Anak
Sekolah) dengan memanfaatkan sumber makanan lokal.
Non-pemerintah (LSM); memfasilitasi terbentuknya kelompok konsumen, mendorong peran
serta masyarakat sebagai pengawas kebijakan publik, mengantisipasi kebijakan global yang
berdampak pada konsumen, melakukan pengawasan dan bertindak sebagai pembela
konsumen

BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Dari hasil penelitian penulis menyimpulkan bahwa menjaga pola makan agar tetap
sehat dan seimbang sangatlah penting khususnya di kalangan remaja yang memiliki pola
makan konsumtif. Hal ini dikarenakan ketersediannya bahan makanan instan yang sangat
banyak baik di sekolah, di rumah maupun saat melakukan perjalanan jauh.
Selain nikmat tetapi dampaknya sangat besar yaitu kecanduan racun yang
seharusnya tidak di konsumsi. Efek yang nyata adalah tubuh para remaja yang digroggoti
secara perlahan dan akan menyebabkan penyakit-penyakit yang berbahaya dalam tubuhnya.
Menajaga dari sekarang akan lebih baik daripada mengobati esok hari. Boleh mengonsumsi
makanan instan akan tetapi tidak terlalu berlebihan dan tetap mengutamakan menu makanan
sehat yang bergizi.

B.       Saran
Saran yang diberikan penulis kepada khalayak adalah sebagai berikut:
1.      Bagi para remaja tetap berhati-hati dalam mengonsumsi makanan instan dan tetap
mengutamakan makanan sehat.
2.      Bagi orang tua harus mengawasi, mengontrol pemberian dan penggunaan uang jajan dan
membiasakan membawa bekal makanan sehat dari rumah.
3.      Produsen; diperlukan kesadaran dan tanggung jawab produsen terhadap penggunaan zat
aditif pada bahan pangan yang diproduksikan, memberikan informasi yang jelas komposisi
makanan termasuk zat aditif yang ditambahkan
4.      Pemerintah; melakukan pengawasan dan menindak tegas produsen yang melanggar aturan
yang berlaku. Meneruskan kegiatan PMT-AS (Program Makanan Tambahan-Anak Sekolah)
dengan memanfaatkan sumber makanan lokal.
5.      Non-pemerintah (LSM); memfasilitasi terbentuknya kelompok konsumen, mendorong
peran serta masyarakat sebagai pengawas kebijakan publik, mengantisipasi kebijakan global
yang berdampak pada konsumen, melakukan pengawasan dan bertindak sebagai pembela
konsumen.

DAFTAR PUSTAKA
Mayaafi.blogspot,co.id/2013/04/contoh-kti-pengaruh-makanan,html

http://www,scribd.com/document/341961924/KTI-pengaruh-makanan-istan.
http://christianjake.blogspot.com/2013/04/dampak-negatif-mengonsumsi-fast-food_17.html
KaryaTulisIlmiah~X-A :* | ainin23
Apriadji, Wied Harry. 2007. Healthy Fast Food. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama Anggota IKAPI

https://fatmawatifw379.wordpess.com/2014/11/13/karya-tulis-ilmiah.
Mohammadbagasridhochaesarsiap86.blogspot.co.id/2015/02/pengaruh-makanan-istan.

http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2009/07/11/1385/5/Maka
nan-Cepat-Saji-Picu-Osteoporosis
http://penyakitdankesehatanku.blogspot.com/2013/05/dampak-negatif-makanan-cepat-
saji.html

Anda mungkin juga menyukai