Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN ANTARA ILMU FISIKA DAN ILMU KEPERAWATAN

Fokus Keperawatan
Fisika memiliki peranan besar dalam dunia kesehatan, termasuk di dalamnya
keperawatan. Penggunaan fisika dalam dunia kesehatan mempengaruhi dua aspek
penting yaitu fisiologi/patofisiologi dan terapi. Fisika fisiologi dapat menjelaskan
fungsi tubuh manusia dan kondisi baik dalam keadaan sehat maupun sakit.
Dalam hal terapi, pengetahuan fisika digunakan dalam banyak alat bantu yang
digunakan untuk diagnosa, penyembuhan maupun rehabilitasi pasien.

Konsep Dasar Fisika


 Laju
Ukuran seberapa cepat objek dapat menjelajah
 Kecepatan
Gerakan dalam suatu garis lurus
 Massa
jumlah zat yang terkandung dalam objek tersebut.
 Percepatan
Jika kecepatan suatu objek yang berubah, objek tersebut dikatakan mengalami
percepatan
 Gaya
dorongan/tarikan

Gaya Gravitasi
Dua objek yang saling tarik menarik. Didalam ilmu keperawatan gaya
gravitasi sangat berperan penting. Salah satu contoh yang baik dalam penggunaan
gravitasi untuk memasukkan dan mengeluarkan cairan dari dalam tubuh pasien. Dari
contoh tersebut tampak bahwa gravitasi memainkan peranan vital dalam tindakan
medis.
Manfaat Gravitasi dalam bidang medis :
 Memungkinkan kita untuk memasukkan zat yang diperlukan kedalam tubuh
dengan mudah.
 Untuk mengeluarkan zat yang jika menumpuk dapat membahayakan tubuh,
 Untuk menunjang dan mempertahankan tubuh sampai suatu waktu ketika
tubuh dapat mengatasinya sendiri.

Pusat Gravitasi dan perawat


 Pada manusia, pusat gravitasi terletak di regio pelvis.
 Pusat gravitasi sejajar dengan tulang belakang dan berada dalam pelvis jika
tengah duduk/ berdiri dengan tegak.
 Lokasi tersebut merupakan beban yang paling rendah untuk otot tubuh.
 Gaya tersebut dikatakan berada dalam kondisi ekuilibrium (seimbang).

Yang Mempengaruhi Gaya Gravitasi


 Postur tubuh
 Berat
 Jarak antar kaki
 Posisi ekstremitas

Kondisi pengangkatan
 Perawat secara rutin terlibat dalam proses pengangkatan baik itu objek/ pasien
yang berat, walaupun hal tersebut harus dihindari kapanpun mungkin.
 Perawat termasuk dalam kategori pekerjaan beresiko tinggi untuk mengalami
gangguan otot rangka.
 Dengan demikian, penting kiranya jika objek yang tengah diangkat berada
tepat diatas atau dibawah pusat gravitasi/ sedekat mungkin dengan pusat
tersebut.
2
Hukum Newton
Hukum ini menjelaskan perilaku objek atau tubuh kita yang tengah bergerak.
Hukum Newton dibagi menjadi 3 :
 Hukum Newton I (Hukum Inersia)
Yang menyatakan tubuh yang diam akan tetap diam, tubuh yang bergerak
akan tetap bergerak dalam kecepatan yang serupa, kecuali dipengaruhi oleh
gaya yang tidak seimbang.
Contoh dalam ilmu keperawatan :
Cedera benturan disebabkan oleh kecenderungan kepala manusia mematuhi
hukum tersebut. Jika kendaraan menabrak dari belakang, badan pengendara
akan tersentak keras kedepan karena ia berkontak dengan tempat duduknya.
Namun, kepala cenderung tidak bergerak (jika tidak ada bantalan untuk
kepala) dan tersentak kedalam posisi yang menjulur (ekstensi). Karena kepala
melekat pada badan, maka kepala akan terbentur keras kedepan menyebabkan
kerusakan pada vetebra serviks.
 Hukum Newton II (Hukum Percepatan)
Menyatakan percepatan tubuh sudah proporsional dengan gaya yang
diterapkan, asalkan massanya tetap sama.
Misal :
Jika seorang perawat mengalami kesulitan dalam memindahkan tempat tidur/
troli yang berat, ia mungkin meminta bantuan perawat lain. Dari upaya
bersama itu akan dihasilkan gaya yang lebih besar, yang berarti bahwa
percepatan yang dihasilkannya pun lebih besar.
 Hukum Newton III (Aksi Reaksi)
Setiap aksi pasti ada reaksi yang sebanding atau berlawanan.
Misal :
Seorang pasien yang mencoba melangkah/ bergerak dari sandaran kaki kursi
roda ke lantai atau ketempat tidur, pasti akan mengalami kecelakaan jika rem

3
pada kursi roda tidak difungsikan. Saat ia mendorong dengan kakinya, kursi
roda pasti akan mundur dan meninggalkannya sendirian tanpa tumpuan.

Gaya Pada Tubuh dan Didalam


Gaya pada tubuh: dapat kita ketahui ex menabrak meja.
Gaya dalam tubuh: tidak diketahui ex Gaya otot.
Dasar asal mula gaya adalah gaya gravitasi, tarik-menarik antara 2 benda,
misalkan berat badan, ex terjadinya varises.
Gaya pada tubuh ada 2 tipe :
1. Gaya pada tubuh dlm keadaan statis.
2. Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis.

Gaya Pada Tubuh Keadaan Statis


Statis : Tubuh dalam keadaan setimbang, jumlah gaya dan momen gaya yang
ada sama dengan nol.
Sistem tulang dan otot berfungsi sebagai pengumpil.
Ada 3 kelas sistem pengumpil :
a. Klas pertama: Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan otot
W = gaya berat
M = gaya otot
b. Klas kedua: Gaya berat diantara titik tumpu dan gaya otot
c. Klas ketiga: Gaya otot terletak diantara titik tumpuan dan gaya berat

Penggunaan Klinik
a. Ergonomi
Perancangan alat dan penentuan posisi yang mendukung aktivitas, meningkakan
kenyamanan dan mencegah cedera.

4
b. Traksi
Traksi adalah tindakan yang dilakukan dengan memberikan beban pada
sismuskuloskeletal untuk keperluan reduksi fraktur, penanganan spasme otot, koreksi
kelainan struktur yang lain. Traksi terdiri atas traksi kulit dan skeletal.

Tujuan pokok penggunaan gaya dalam tindakan pasien ortopedik


 Untuk mengurangi spasme otot
 Untuk membantu penyembuhan tulang yang patah dengan menariknya agar
bersatu
 Untuk memperbaiki dan mencegah kecacatan
 Untuk merentangkan bagian yang mengalami pemendekan
 Untuk mengistirahatkan/ menggerakkan sendi yang sakit/ nyeri

Metode traksi
 Secara manual : menarik suatu area dengan tangan kita
 Secara mekanis I : memberikan tarikan pada suatu area yang cedera dengan
menggunakan sistem beban, tali dan katrol
 Secara mekanis II : menggunakan peralatan besi yang dimasukkan kedalam
gips
 Secara mekanis III : dengan menggunakan penopang.

Penggunaan Klinik
 Trasik leher
 Trasik tulang: Berat pemberat 1/7 kali BB
 Trasik kulit: Berat pemberat 1/10 kali BB hanya untuk anak-anak dibawah 12
tahun

5
Keseimbangan
 Keseimbangan stabil
1. Pusat gravitasinya naik jika diberi gaya.
2. Muncul gaya pemulih yang menyebabkan kembali kekeadaan semula.
3. Tenaga potensial bertambah
 Keseimbangan Labil
1. Pusat gravitasinya turun jika diberi gaya.
2. Posisi benda akan mengalami perubahan.
3. Tenaga potensial berkurang
 Keseimbangan Normal
1. Pusat gravitasinya tidak berubah jika diberi gaya.
2. Tenaga potensial bertambah

Anda mungkin juga menyukai