Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DISUSUN OLEH :

Rizki Pratama Santi noer Asrie


Raningsih Sonia Jumiati
Salsabilah Suci Rahmatia
Sausan Zahra Sri Wahyuningsih

DOSEN PENGAMPUH :
H.MUHAMMAD DIMYANTI, S.pd., M.Pd.I

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM SITI HAJAR NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
TA 2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah,puji syukur khadirat allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayahya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah matakuliah pendidikan agama islam.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen yang telah memberi tugas kepada kami.
Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, keterbatasan
waktu dan kemampuan kami, maka kami membutuhkan kritik dan saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi kami, pada khususnya serta pihak lain yang
berkepentingan pada umumnya.

Mataram, 27 september 2022

Kelompok 5
DAFTAR ISI

COVER …………………………………………………………………………………..
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………..…………
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….
C. Tujuan…………………………………………………………………...........

BAB II : PEMBAHASAN

A. Hakikat Agama………………………………………………….…………...
B. Komponen dalam beragama (hal yang dilarang dan diperintahkan)………..
C. Nilai agama dalam kehidupan profesi keperawatan dan social masyarakat...

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Agama adalah kepercayaan kepada Tuhan yang selalu hidup, yakni kepada jiwa dan
kehendak Ilahi yang mengatur alam semesta. Dalam pandangan fungsionalisme, agama
(religion atau religi) adalah satu sistem yang kompleks yang terdiri dari kepercayaan,
keyakinan, sikap-sikap dan upacara-upacara yang menghubungkan individu dengan satu
keberadaan wujud yang bersifat ketuhanan. Agama adalah pengkat antara manusia dan tuhan
dan antara manusia dengan manusia dalam sebuah komonitas sakral yang disebut ummah
(umat). Agama yang benar bersumber dari tuhan, sementara agama batil berasal dari selain
tuhan.

Profesi adalah suatu pekerjaan yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat dan bukan
untuk kepentingan golongan atau kelompok tertentu. Profesi sangat mementingkan
kesejahteraan orang lain, dalam konteks bahasan ini konsumen sebagai penerima jasa
pelayanan keperawatan professional.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Hakikat Agama?
2. Apa komponen dalam beragama?
3. Apa nilai agama dalam kehidupan profesi keperawatan dan social masyarakat?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Hakikat Agama
2. Untuk mengetahui komponen dalam beragama
3. Untuk mengetahui nilai agama dalam kehidupan profesi keperawatan dan social
masyarakat.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Agama
Hakikat agama adalah keyakinan akan adanya tuhan yang berkuasa, yang
dipatuhi oleh hambanya. Tuhan menyampaikan ajarannya lewat wahyunya kepada
manusia. Didalam Al-Quran dan Hadits Nabi SAW dinyatakan bahwa agama (tauhid
atau keimanan kepada Allah SWT) merupakan fitrah atau potensi dasar bagi manusia.
Agama dalam kehidupan tidak berada dalam ruang hampa. Ia tidak sekedar mengisi
kekosongan batin, tapi juga memberi corak kehidupan, bahkan menjadi acuan dalam
pencarian makna hidup. Jika agama belum membuahkan keteguhan hati dan
ketenangan batin, berarti agama baru sebatas formalitas (kepemelukan pasif) atau bias
jadi kepemelukan aktif tetapi belum menemukan maknanya yang hakiki, sehingga
keberagaman hanya semu, melelahkan, dan tak bermakna. Maka, memahami hakikat
agama sangat penting tidak sebatas kogntif (pengetahuan) saja. Tidak juga sebatas
pemahaman tekstual, tetapi harus menyentuh sisi filosopi, psikologis, dan sosiologis.
Agama adalah ajaran yang diwahyukan allah kepada manusia melalui seorang rasul.
(Q.S At-taubah 9:33).
Agama adalah pengkat antara manusia dan tuhan dan antara manusia dengan
manusia dalam sebuah komonitas sakral yang disebut ummah (umat). Agama yang
benar bersumber dari tuhan, sementara agama batil berasal dari selain tuhan.

Ditinjau dari sumbernya, agama dibagi menjadi 2 :


1. Agama wahyu
Ciri-ciri agama wahyu (langit)
 Tidak tumbuh dari masyarakat, melaikan diturunkan kepada msyarakat.
 Disampaikan oleh manusia pilihan Allah. Utusan itu tidak menciptakan
agama, melainkan menyampaikannya.
 Memiliki kitab suci yang bersih dari campur tangan manusia.
 Ajarannya tetap, walupun tafsirannya dapat berubah.
 Konsep keutuhannya monotheisme mutlak (tauhid)
 Kebenarannya universal, berlaku bagi setiap manusia, masa, dan keadaan.
2. Agama budaya
Ciri-ciri agama budaya (ardhi)
 Tumbuh secara komulatif dalam masyarakat penganutnya.
 Tidak disapaikan oleh utusan tuhan (rasul)
 Umumnya tidak memiliki kitab suci, walaupun ada tapi mengalami
perubahan-perubahan dalam perjalanan sejarahnya.
 Ajarannya dapat berubah, sesuai perubahan akal pikiran masyarakatnya
(penganutnya)
 Konsep ketuhanannya : dinamisme, animism, politheisme, dan paling
tinggi adalah menotheisme nisbi.
 Kebenaran ajarannya tidak universal, yaitu tidak berlaku bagi setiap
manusia, masa, dan keadaan.

Agama sebagai kebenaran

 Kepercayaan melekat pada pribadi manusia, menusia tidak dapat hidup


dengan wajar, tanpa kepercayaan dan iman.
 Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak melepaskan diri dari factor
kepercayaan dan iman.
 Kepercayaan ditemukan dalam beragama.

B. Komponen Dalam Beragama (hal yang diperintahkan dan yang dilarang)

1. Hal-hal yang diperintahkan


 Bertauhid secara murni. (al-ambiya’: 22)
 Berbakti kepda kedua ornag tua, menghubungkan silaturrahim dan
menghormati tetanga.
 Berupaya memenuhi dan membantu kebutuhan sesame muslim dan
meringankan beban mereka.
 Memberi salam kepada setiap muslin yang kita jumpai, menghadiri
undangan, menjenguk orang yang sakit, mengantar jenazah, berziarah
kubur, dan mendoakan sesama muslim.
 Berlaku adil kepada orang lain
“ berlaku adillah, karena (adil itu) lebih kepada takwa…. “[al-maidah: 8]
 Beriktiar mencari rezki
 Berlaku amanah, menepati janji, berbaik sangka, tidak tergesa gesa dan
berlomba-lomba dalam kebajikan
2. Hal-hal yang dilarang
 Syirik
 Kekafiran, kefasikan, dan menuruti hawa nafsu.
 Islam melarang bid’ah
 Riba
 Takabbur, dengki, ujub (bangga diri), hasad, mencela, memaki orang lain
dan mengganggu tetangga.
 Islam melarang perbuatan menggunjing (gibah), yaitu membicarakan
keburukan orang lain dan mengadu domba(namimah).
 Banyak berbicara yang tidak berguna , menyebarar luaskan rahasia orang
lain,memperolok-olok dan menganggap remeh orang lain.
 Mencaci maki dan memanggil dengan panggilan yang buruk.
 Banyak tertawa.
 Perkhianat,berbuat makar,ikar janji.
 Durhaka kepada kedua orang tua dan memutuskan hubungan silaturrahmi.
 Bertato,mengerik bulu wajah,mnecukur alis,menyambung rambut(sanggul)
dan memakai pakaian yang tidak menutup aurat
Rasulullah SAW bersabda,
“Allah melaknat wanita yang bertato,wanita yang meminta ditato,wanita
yang mengerik bulu mata,wanita yang mencukur bulu alis matanya dan
wanita yang mengikir giginya agar tampak cantik,mereka telah mengubah
ciptaan Allah”.
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW melaknat wanita yang menyambung
rambut dan meminta sambung rambutnya.
“ada dua golongan penduduk neraka,yang belum pernah aku lihat
keduanya, yaitu suatu kaum yang memegang cemeti seperti ekor sapi
untuk mencambuk manusia dan wanita –wanita yang berpakaian tetapi
telanjang,ia berjalan berlenggak-lenggok dan kepalanya dicondongkan
seperti punuk unta yang condong. Mereka tidak akan masuk surga, padahal
sesungguhnya aroma syurga dapat tercium sejauh perjalanan begini dan
begini”.
 Minum keras dan perjudian
“Wahai orang-orang yag beriman,Sesungguhnya Khamar (minuman keras)
,berjudi,(berkorban untuk) berhala dan mengundi nasib dengan anak
panah,adalah perbuatan keji termaksud perbuatan syaitan.

C. Nilai Agama Dalam Kehidupan Profesi Keperawatan dan Sosial Masyarakat.

Profesi adalah suatu pekerjaan yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat


dan bukan untuk kepentingan golongan atau kelompok tertentu. Profesi sangat
mementingkan kesejahteraan orang lain, dalam konteks bahasan ini konsumen
sebagai penerima jasa pelayanan keperawatan professional.

Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan


kesehatan yang diselenggarakan di rumah sakit. Seorang perawat mengabdikan
dirinya untuk menjaga dan merawat klien tanpa membeda-bedakan mereka dari segi
apapun. Setiap tindakan dan intervensi yang tepat yang dilakukan oleh seorang
perawat, akan sangat berharga bagi nyawa orang lain. Seorang perawat juga
mengembangkan fungsi dan peran yang sangat penting dalam memberikan asuhan
keperawatan secara holistik kepada klien (Masruroh, 2014).

Untuk menjadi perawat ideal dimata masyarakat, diperlukan kompetensi yang


baik dalam hal menjalankan peran dan fungsinya sebagai perawat yang bisa
memberikan kualitas terbaik dalam hal pemberian asuhan keperawatan. Kualitas
pelayanan yang tinggi memerlukan landasan komitmen yang kuat dengan basis pada
nilai etika dan moral yang tinggi. Sikap etis profesional yang kokoh dari setiap
perawat akan tercermin dalam setiap langkahnya, termasuk penampilan diri, perilaku
serta keputusan yang diambil dalam merespon situasi yang muncul disekitarnya. Bagi
profesi keperawatan penerapan nilai etika dan moral dalam memberikan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat sangat dibutuhkan untuk meningkatkan profesionalitas
perawat dalam memberikan asuhan kepada masyarakat, tanpa memandang
latarbelakangnya (Masruroh,2014).
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Islam merupakan agama yang benar. Karena ajaran agama islam bersifat
komprehensif membahas masalah-masalah manusia baik dunia ataupun akhirat. Dan
agama islam merupakan agama yang sesuai dengan fitrah manusia. Oleh karena itu
agama islam harus disebarluaskan kepada ummat manusia agar dapat memeluk agama
islam (bagi non muslim) serta memperdalam ajaran islam (bagi kaum muslim). Dan
salah satu jalan untuk menyebarluaaskan agama islam adalah dengan berdakwah.
Seperti diungkapkan sebelumnya, bahwa islam adalah agama yang komprehensif dan
tidak terkecuali dakwah. Islam telah memberikan gambaran bagaimana cara atau
metode dalam berdakwah. Dalam al-Qur’an surat An-Nahl 125-126, yang telah
dibahas ini telah memberikan pengertian kepada para Da’i bagaimana metode dalam
berdakwah sehingga tujuan dakwah-menuju kepada jalan kebenaran bisa dapat
dicapai oleh ummat manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Hakikat_Agama_dan_Komponen_dalam_Beragama[1]
Taylor C., Lillies C., Priscilla LM., 1997, Fundamental Of Nursing Care, Third Edition, by
Lippicot Philadelpia, New York.
Shirley R.Jones, Beauchamp Childress. 1994. Ethics In Midwifery, by Mosby-Year Book
Europe Ltd.
Blais, Koenig K. (2007). Praktik keperawatan profesional : Konsep dan perspektif (4ed.).
Jakarta: Penerbit buku kedokteran : EGC.
Masruroh H, Joko P, Abdul G. (2014). Buku pedoman keperawatan. Yogyakarta: Indoliterasi.
Anne Dreyer, Reidun Forde, Per Nortvedt. (2011). Ethical decision-making in nursing
homes: Influence of organizational factors. Nursing Ethics.

Anda mungkin juga menyukai