Anda di halaman 1dari 14

FILSAFAT PANCASILA

Suriadi Ardiansyah ,.M.pd.


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HAMZAR LOMBOK TIMUR
DEFINISI FILSAFAT Menurut Para Filsuf Sangat Beragam

 Al-Farabi mengartikan filsafat adalah ilmu yang


Filsafat secara etimologis menyelidiki hakikat yang sebenarnya dari segala yang
ada (ilmu itu ada, dengan kehidupan yang ada).
  Ibnu Rusyd mengartikan filsafat sebagai ilmu yang
berasal dari bahasa Yunani
perlu dikaji oleh manusia karena dia dikaruniai akal.
Philosophia, Philos artinya suka,  Francis Bacon filsafat merupakan induk agung dari
cinta atau kecenderungan pada ilmu-ilmu, dan filsafat menangani semua pengetahuan
sesuatu, sedangkan Sophia sebagai bidangnya.
 Immanuel Kant filsafat sebagai ilmu yang menjadi
artinya kebijaksanaan. pokok pangkal dari segala pengetahuan yang di
 Dengan demikian secara dalamnya mencakup masalah epistimologi yang
sederhana filsafat dapat diartikan menjawab persoalan apa yang dapat kita ketahui.
 Aristoteles mengartikan filsafat sebagai ilmu yang
cinta atau kecenderungan pada
meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu-
kebijaksanaan. Kata filsafat ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi,
pertama kali digunakan oleh politik, dan estetika.
Pyhthagoras.  Rene Descartes mengartikan filsafat sebagai kumpulan
segala pengetahuan, di mana Tuhan, alam dan manusia
menjadi pokok penyelidikan.
POKOK BAHASAN

Menjelaskan
Pancasila Sebagai
Sistem Filsafat

Memahami
Filsafat
Pancasila
Memahami Hakikat
Sila-sila Pancasila
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PENGERTIAN FILSAFAT

 Secara Etimologis
 Secara Historis
 Secara Terminologis

 Filsafat merupakan sebagai produk yang


mencakup pengertian
 Filsafat sebagai suatu proses
 Secara Etimologi istilah Filsafat berasal dari bahasa

yunani “philein” artinya cinta dan “sophos” yang

artinya hikmah atau kebijaksanaan atau “wisdom”

(Nasution,1973) dalam bukunya Prof.Dr. Kaelan.M.S

 Jadi secara harafiah/history istilah filsafat

mengandung makna cinta kebijaksanaan dan hal ini

sesuai dengan sejarah timbulnya ilmu pengetahuan.

 Secara Terminologi, Filsafat adalah satu bidang ilmu

yang senantiasa ada dan menyertai kehidupan

manusia.
Rumusan Kesatuan Kesatuan Sila-sila
Pengertian Sila-sila Pancasila Pancasila Sebagai
Filsafat Sebagai Suatu Suatu Sistem
Sistem Filsafat

Pancasila Sebagai
Sistem Filsafat

Pancasila Sebagai Nilai


Hakikat Sila-Sila
Dasar Fundamental Bagi
Pancasila
Bangsa dan Negara
Republik Indonesia
FILSAFAT PANCASILA

Pancasila sebagai suatu sistem filsafat


juga merupakan suatu sistem
pengetahuan.

Pancasila merupakan suatu kesatuan


majemuk tunggal, setiap sila tidak dapat
berdiri sendiri terlepas dari sila yang lainya
dan antara sila satu dengan yang lainya
tidak saling bertentangan.
HAKIKAT SILA-SILA PANCASILA

Menurut Notonagoro, 1984:61 dalam bukunya Prof. Kaelan


dan Achmad Zubaidi, 2010. Secara filosofis pancasila
sebagai suatu kesatuan sistem filsafat yang memiliki dasar
ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis.

 Dasar ontologis, pancasila sebagai suatu kesatuan sistem


filsafat tidak hanya kesatuan yang menyangkut sila-silanya
saja melainkan juga meliputi hakikat dasar dari sila-sila
pancasila atau secara filosofis merupakan dasar ontologis
sila-sila pancasila.
 Dasar Epistemologis, pancasila sebagai suatu sistem filsafat
pada hakikatnya juga merupakan suatu sistem pengetahuan.
 Dasar aksiologis, sila-sila pancasila sebagai suatu sistem
filsafat yang memiliki satu kesatuan dasar aksiologisnya,
yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila yang pada
hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan.
KESATUAN SILA-SILA PANCASILA

 Sila Ketuhanan Yang Maha Esa :

Terkandung NILAI bahwa Negara yang


didirikan adalah pengejawantahan tujuan
manusia sebagai mahkluk Tuhan Yang
Maha Esa.

 Sila Kemanusiaan Yang Adil dan


Beradab:

Dalam sila ini terkandung nilai bahwa


Negara harus menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia sebagai makhluk beradab.
 Sila Persatuan Indonesia :

Terkandung nilai bahwa Negara adalah sebagai penjelmaan


sifat kodrat manusia monodualis yaitu sebagai makhluk dan
sebagai makhluk sosial.

Negara adalah suatu persekutuan hidup bersama di antara


elemen-elemen yang membentuk Negara yang berupa
SARA.

 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat


kebijaksanaan dalam permusyawaratan
atau perwakilan :

Terkandung nilai Demokrasi


 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia :

Terkandung nilai yang merupakan tujuan Negara


sebagai tujuan dalam hidup bersama (keadilan
sosial).
TERIMAKASIH
BUKU REFERENSI
1. Kaelan dan zubaidi Achmad. (2010). Pendidikan
kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta:
Paradigma.
2. Trianto dan Triwulan T. (2007) Falsafah Negara dan Pendidikan
kewarganegaraan . Jakarta: Perpustakaan Nasional Katalog Dalam
Terbitan.
3. Chamim ibn Asykuri dkk. (2003) Civic Education, Pendidikan
Kewarganegaraan. Yogyakarta: Majelis Pendidikan Tinggi
Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat
Muhammadiyah
4. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
hasil Amandemen I, II dan III.

Anda mungkin juga menyukai