DosenPembimbing:
Dr. Muchammad Eka Mahmud, M.Ag
Disusun Oleh:
2020/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan YangMaha Esa, karna atas
karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul KB,
Transplantasi Organ, Donor Sperma, Sewa Rahim, Adopsi, Aborsi Dalam
Perspektif Berbagai Agama. Adapun maksud dan tujuan pembuatan makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliahagama.
Kelompok
DAFTAR ISI
hal
Kata Pengantar…………………………………………………………………………… i
Daftar Isi…………………………………………………………………………………. ii
Bab I Pendahuluan………………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang……………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………. 1
C. Tujuan………………………………………………………………... 2
Bab II Pembahasan………………………………………………………………… 3
A. Kesimpulan…………………………………………………………... 8
B. Saran…………………………………………………………………. 8
.
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………. 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak merupakan anugerah dari Allah SWT. Ia merupakan buah hati
antara dua pasangan suami istri yang sah menurut hukum dan agama.
Anaklah yang membuat sebuah keluarga menjadi bahagia dan sempurna. Ia
lahir dari rahim seorang ibu yang mengandungnya. Ia diasuh oleh orang
tuanya dengan penuh kasih sayang dan kebahagiaan. Orang tualah yang
mendidiknya menjadianak yang lebih baik sejak ia kecil. Pendidikan yang
paling utama dan awal merupakan pendidikan dari orang tua mereka masing-
masing.
PEMBAHASAN
Organ atau jaringan tubuh yang akan dipindahkan dapat diambil dari
donor yang hidup atau dari jenazah orang yang baru meninggal dimana
meninggal sendiri didefinisikan kematian batang otak. Organ-organ yang
diambil dari donor hidup seperti :kulit, ginjal, sum-sum tulang, dan
darah(transfusidarah).Organ-organ yang diambil dari jenazah adalah jantung,
hati, ginjal, kornea, pancreas, paru-paru dan sel otak. Semua upaya dalam
bidang transplantasi tubuh tentu memerlukan peninjauan dari sudut
hokumdanetik kedokteran.
Menurut Cholil Uman (1994), Pencangkokan adalah pemindahan
organ tubuh yang mempunyai daya hidup yang sehat untuk menggantikan
organ tubuh yang tidak sehat dan tidak berfungsi dengan baik, yang apabila
apabila diobati dengan prosedur medis biasa. Harapan klien untuk bertahan
hidupnya tidak ada lagi.
1. Transplantasi Organ dari Segi Agama Islam
a. Transplantasi Organ Dari Donor Yang Masih Hidup.
Mendonorkan organ tunggal yang dapat mengakibatkan kematian si
pendonor, seperti mendonorkan jantung, hati dan otaknya. Hukumnya tidak
diperbolehkan, Berdasarkan firman Allah SWT dalam Al – Qur‟an :
1) Surat Al – Baqorah ayat 195
” dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam
kebinasaan ”
2) An – Nisa ayat 29
” dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri ”
3) Al – Maidah ayat 2
” dan jangan tolong – menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. “
b. Transplantasi Organ dari Donor yang Sudah meninggal
Allah telah mengharamkan pelanggaran terha-dap kehormatan mayat
sebagaimana pelanggaran terhadap kehor-matan orang hidup. Allah
menetapkan pula bahwa menganiaya mayat sama saja dosanya dengan
menganiaya orang hidup. Sebagaimana dijelaskan di dalam hadist:
1) Diriwayatkan dari A‟isyah Ummul Mu‟minin RA bahwa Rasulullah
SAW bersabda : “Memecahkan tulang mayat itu sama dengan
memecahkan tulang orang hidup.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu
Hibban).
2) Imam Ahmad meriwayatkan dari „Amar bin Hazm Al Anshari RA, dia
berkata,”Rasulullah pernah melihatku sedang bersandar pada sebuah
kuburan. Maka beliau lalu bersabda : “Janganlah kamu menyakiti
penghuni kubur itu !”
Hadits-hadits di atas secara jelas menunjukkan bahwa mayat
mempunyai kehormatan sebagaimana orang hidup. Begitu pula
melanggar kehormatan dan menganiaya mayat adalah sama dengan
melanggar kehormatan dan menganiaya orang hidup.
Bayi tabung adalah upaya pembuahan sel telur (ovum) di luar tubuh
wanita.Teknologi in itelah dirintis oleh PC Steptoe dan RG Edwards pada
1977. Hingga kini,banyak pasangan yang kesulitan memperoleh anak,
mencoba menggunakan teknologi bayi tabung. Prosedur bayi tabung ini
dimulai dengan perangsangan indung telur istri dengan hormon. Ini untuk
memacu perkembangan sejumlah folikel. Folikel adalah gelembung yang
berisisel telur. Perkembangan folikel dipantau secara teratur dengan alat
ultrasonografi dan pengukuran kadar hormon estradional dalam darah.
Bayi tabung adalah bayi hasil konsepsinya ( dari pertemuan antara sel
telur dan sperma) yang dilakukan dalam sebuah tabung yang dipersiapkan
sedemikian rupa di laboratorium. Didalam laboratorium tabung tersebut
dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai dengan tempat pembuahannya
yang asli yaitu rahim ibu atau wanita.
1. Pandangan IslamTerhadap Bayi Tabung
Masalah ini sejak tahun 1980-an telah banyak dibicarakan di kalangan
Islam,baik di tingkat nasional maupun internasional. Misalnya Majlis
Tarjih Muhammadiyah dalam Muktamarnya tahun 1980,
mengharamkan bayi tabungdengan sperma donor sebagaimana diangkat
oleh Panji Masyarakat edisi nomor 514 tanggal 1 September 1986.
Lembaga Fiqih Islam Organisasi Konferensi Islam (OKI) dalam
sidangnya di Amman tahun 1986 mengharamkan bayi tabung
dengansperma donor atau ovum, dan membolehkan pembuahan buatan
dengan sel spermasuami dan ovum dari isterisendiri.
Fatwa MUI:
a. Bayi tabung dengan sperma dan ovum dari pasangan suami isteri
yang sah hukumnya mubah (boleh), sebab hak ini termasuk ikhtiar
berdasarkan kaidah- kaidahagama.
b. Bayi tabung dari pasangan suami-isteri dengan titipan rahim isteri
yang lain (misalnya dari isteri kedua dititipkann pada isteri
pertama) hukumnya haram berdasarkan kaidah Saddaz- zari’ah,
sebab hal ini akan menimbulkan masalah yang rumit dalam kaitannya
dengan masalah warisan (khususnya antara anak yang dilahirkan
dengan ibu yang mempunyai ovum dan ibu yang mengandung
kemudian melahirkannya, dan sebaliknya).
c. Bayi tabung dari sperma yang dibekukan dari suami yang telah
meninggal dunia hukumnyaharam Saddaz- zari’ah , sebab hal ini
akan menimbulkan masalah yang pelik, baik dalam kaitanny adengan
penentuan nasab maupun dalam kaitannya dengan hal kewarisan.
a. Kristen Protestan
b. Kristen Katolik
6) Bayi tabung lahir tanpa melalui proses kasih sayang yang alami,
terutama bagi bayi tabung lewat ibu titipan yang menyerahkan
bayinya kepada pasangan suami- isteri yang puny abenihnya
sesuai dengan kontrak ,tidak terjalin hubungan keibuan secara
alami. (QS. Luqman:14 dan Al-Ahqaf:14).
Dalam hukum Islam jika sewa rahim menggunakan sperma yang berasal dari
laki-laki lain baik diketahui maupun tidak, maka ini diharamkan. Begitupula jika
sel telur berasal dari wanita lain, atau sel telur milik sang istri, tapi rahimnya milik
wanita lain maka inipun tidak diperbolehkan. Tetapi bayi tabung dengan ibu
pengganti (surrogate mother) diperbolehkan dalam hukum Islam, dengan syarat
adanya ikatan perkawinan yang sah. Serta memenuhi ketentuan-ketentuan yang
berlaku dan telah disepakati bersama oleh orang tua yang hendak menitipkan
embrio dengan ibu pengganti.
Apabila dicari di dalam Alkitab, tidak ada ayat yang secara eksplisit
memperlihatkan larangan akan sewa rahim. Namun jika dilihat secara lebih jelas,
sewa rahim ini artinya yaitu memperoleh keturunan dengan jalan melakukan
pembuahan di rahim orang lain. Sehingga pada dasarnya anak yang dilahirkan
bukanlah anak yang langsung berasal dari rahimnya sendiri. Melainkan lebih
kepada seperti anak yang diangkat. Oleh sebab hal yang disebutkan di atas, banyak
hamba Tuhan masih meragukan akan kebaikan maupun jenis-jenis dosa dalam
Alkitab yang diperoleh jika melakukan hal tersebut. Namun ada beberapa ayat
yang secara tidak langsung mengarah pada hal-hal yang demikian.
Pengertian adopsi Secara etimologi yaitu, pengangkatan anak berasal dari kata
“adoptie” bahasa Belanda atau “adopt” bahasa Inggris. Pengertian dalam bahasa
Belanda menurut kamus hukum, berarti pengangkatan seorang anak untuk di jadikan
sebagai anak kandungnya sendiri. Secara terminologi, yaitu dalam kamus umum
bahasa Indonesia dijumpai arti anak angkat, yaitu anak orang lain yang diambil dan
disamakan dengan anaknya sendiri. Sedangkan dalam ensiklopedia umum disebutkan
bahwa pengangkatan anak adalah suatu cara untuk mengadakan hubungan antara
orangtua dan anak yang diatur dalam pengaturan perundang-undangan.
b. Anak angkat itu dibolehkan dalam Islam, tetapi sekedar sebagai anak
asuh, tidak boleh disamakan dengan status anak kandung, baik dari
segi pewarisan, hubungan mahram,maupun 2 wali (dalam perkawinan).
c. Karena anak angkat itu tidak boleh menerima harta warisan dari orang
tua angkatnya, maka boleh mendapatkan harta benda dari orang tua
angkatnya berupa hibah, yang maksimal sepertiga dari jumlah
kekayaan orang tua angkatnya.
Jelas bahwa adopsi baik dalam pengertian fisik maupun rohani merupakan
sesuatu yang baik dalam Alkitab. Baik yang mengadopsi maupun yang diadopsi
mendapatkan berkat yang luar biasa, hak yang ditunjukkan oleh kita diadopsi ke
dalam keluarga Allah.
Umat Buddha terdiri dari dua golongan yaitu pabbajita dan umat awam.
Seorang pabbajita mutlak tidak boleh melakukan aborsi karena melanggar
vinaya yaitu parajjika. Tetapi sebagai umat awam aborsi boleh dilakukan
dengan alasan yang harus kuat.
Aborsi boleh dilakukan dengan kondisi yang sangat sulit akan tetapi
seminimal mungkin untuk menghindari terjadinya aborsi karena dalam agama
buddha aborsi merupakan suatu pembunuhan yang tidak diperbolehkan karena
menghilangkan nyawa suatu mahluk yang mengakibatkan karma buruk.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Uddin, Dr. H. Jurnalis dkk. 2006. Reintepretasi Hukum Islam Tentang Aborsi.
Jakarta:Universitas Yarsi
http://asma-nadia-hidayat.blogspot.co.id/2012/11/transplantasi-dalam-pandangan-
berbagai.html