Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Pengambilan Keputusan
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi Konseling

Disusun Oleh:
Nur Alfiani Umami P17311191005
Luckyta Wahyuning Dewi P17311193017
Arum Yunia Anjani P17311193020
Fitri Zakiyatus Sholihah P17311193027
Nadya Dina Tazkiyah P17311193028
Inggrit Rhena Anggraeni P17311193043

Dosen Pengampu:
Jupriyono, S.Kp., M.Kes.

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN MALANG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
2020
Jalan Besar Ijen No. 77C, Malang. Telepon (0341) 566075
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................iii
1.1 Latar Belakang................................................................................................iii
1.2 Tujuan..............................................................................................................iii
BAB II ISI.........................................................................................................................1
2.1 Teori Pengambilan Keputusan........................................................................1
A. Pengertian Pengambilan Keputusan...................................................................1
B. Fungsi dan Tujuan Pengambilan Keputusan.......................................................2
C. Dasar Pengambilan Keputusan...........................................................................2
D. Membangun Kapasitas Kepemimpinan Bidan dalam Proses Pengambilan
Keputusan..................................................................................................................3
2.2 Mengidentifikasi Kasus yang Berkaitan dengan Pengambilan Keputusan. 5
BAB III PENUTUPAN....................................................................................................1
1.1 Kesimpulan...........................................................................................................1
1.2 Saran.....................................................................................................................1

i
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan tepat
waktu. Shalawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita baginda nabi
Muhammad SAW yang kita harapkan syafa’atnya di akhirat kelak. Terima kasih
yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada orang tua, sanak keluarga, dan
bapak/ibu dosen yang telah membimbing dan mendampingi kami dalam proses
mencari ilmu dan pemahaman, terutama Bapak Jupriyono, S.Kp., M.Kes. yang
kami hormati. Serta tak lupa, sahabat sekalian yang selalu berbagi semangat untuk
terus maju bersama-sama.

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas budi dan akhlak, serta nikmat sehat
yang dilimpahkan pada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah guna
memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Konseling dengan judul “Pengambilan
Keputusan”.

Kami tentu menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat


pada penyusunan makalah ini, sehingga kami berharap bapak/ibu bisa
menyampaikan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.

Malang, Februari 2020


Penyusun

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengambilan keputusan adalah suatu bentuk pemilihan dari berbagai
alternatif tindakan yang mungkin dipilih yang prosesnya melalui mekanisme
tertentu dengan harapan akan menghasilkan suatu keputusan yang terbaik.
Pengambilan keputusan kerap kali dipandang sebagai sebuah hal yang sederhana,
namun ternyata pengambilan keputusan merupakan sesuatu yang sangat kompleks
karena tiap-tiap sebab memiliki akibat, dan tiap-tiap keputusan memiliki
konsekuensi yang akan dinikmati atau malah disesali di hari kemudian.

Bidan adalah sebuah profesi yang sering dihadapkan dengan pilihan-pilihan


yang sulit mengingat tiap manusia yang dihadapinya memiliki permasalahannya
masing-masing, kepribadian dan karakteristik yang berbeda-beda untuk
mendukung proses pengambilan keputusannya, serta pengalaman yang berbeda
pula yang nantinya akan sangat berpengaruh dalam proses pengambilan
keputusan. Untuk dapat meneliti situasi kehidupan, khususnya untuk membantu
orang lain dalam menentukan pilihannya, bidan perlu mengerti teori tentang
“pengambilan keputusan” dan mekanisme serta elemen yang mempengaruhinya.

1.2 Tujuan
Setelah mempelajari teori tentang pengambilan keputusan, mahasiswa
diharapkan mampu:
1. memahami dan menjelaskan teori tentang pengambilan keputusan dan
2. mengidentifikasi contoh kasus yang berkaitan dengan pengambilan
keputusan sesuai dengan teori yang telah dipelajari.

iii
BAB II
ISI
2.1 Teori Pengambilan Keputusan
A. Pengertian Pengambilan Keputusan
Menurut Ralp C. Davis, Mary Follet, dan James A. F. Stoner, keputusan
dapat dijelaskan sebagai hasil pemecahan masalah, selain itu juga harus didasari
atas logika dan pertimbangan, penetapan alternatif terbaik, serta harus mendekati
tujuan yang telah ditetapkan. Seorang pengambil keputusan haruslah
memperhatikan logika, realita, rasional, dan pragmatis.

Adapun pengertian pengambilan keputusan menurut para ahli sebagai


berikut.

1. Pengambilan keputusan adalah proses memilih atau menentukan berbagai


kemungkinan diantara situasi-situasi yang tidak pasti (Suharnan, 2005).
2. Pengambilan keputusan adalah suatu proses melalui kombinasi individu
atau kelompok dan mengintegrasikan informasi yang ada dengan tujuan
memilih satu dari berbagai kemungkinan tindakan (Baron dan Byre, 2008).
3. Pengambilan keputusan adalah suatu bentuk pemilihan dari berbagai
alternatif tindakan yang mungkin dipilih yang prosesnya melalui mekanisme
tertentu dengan harapan akan menghasilkan suatu keputusan yang terbaik
(Simon, 1993).
4. Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku dari dua
alternatif atau lebih tindakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi
melalui pemilihan satu diantara alternatif-alternatif yang memungkinkan
(Terry, 2003).
5. Pengambilan keputusan adalah proses yang memilih pilihan yang lebih
disukai atau suatu tindakan dari antara alternatif atas dasar kriteria atau
strategi yang diberikan (Wang dan Rube, 2007).
6. Pengambilan keputusan adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh banyak
kekuatan termasuk lingkungan organisasi dan pengetahuan, kecakapan, dan
motivasi (Dermawan, 2004).

1
B. Fungsi dan Tujuan Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah awal dari semua aktivitas manusia yang
sadar dan terarah, baik secara individual maupun secara kelompok, baik secara
institusional maupun secara organisasional. Pengambilan keputusan juga
merupakan sesuatu yang bersifat futuristis, yaitu erat kaitannya dengan masa
depan, dengan kata lain keputusan yang diambil pada hari ini akan membawa
pengaruh yang besar bagi masa yang akan datang.

Tujuan pengambilan keputusan dibagi menjadi dua, yaitu:

1. tujuan yang bersifat tunggal, dalam artian hanya ada satu masalah dan tidak
berkaitan dengan masalah lain; dan
2. tujuan yang bersifat ganda, yaitu adanya masalah yang saling berkaitan dan
dapat bersifat kontradiktif ataupun tidak.

C. Dasar Pengambilan Keputusan


George R. Terry menyatakan bahwa pada umumya pengambilan keputusan
seseorang memiliki dasar, antara lain:

1. Intuisi
Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat
subjektif, yaitu mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan
lain. Sifat lain subjektif dari keputusan intuitif ini terdapat beberapa
keuntungan, yaitu:
- pengambilan keputusan oleh satu pihak sehingga mudah untuk
memutuskan; dan
- keputusan intuitif lebih tepat untuk masalah-masalah yang bersifat
kemanusiaan.
2. Pengalaman
Sering kali terjadi bahwa sebelum mengambil keputusan, seseorang
mengingat-ingat apakah kasus ini sebelumnya pernah terjadi. Pengingatan
seperti itu biasanya ditelusuri melalui arsip-arsip pengambilan keputusan
yang berupa dokumentasi pengalaman-pengalaman masa lampau.
Jika ternyata permasalahan tersebut pernah terjadi sebelumya, maka orang
tersebut tinggal melihat apakah kondisi lampau sama seperti kondisi saat ini.

2
Jika masih sama, maka cara mengatasi masalah tersebut bisa diterapkan pula
untuk masalah saat ini.
3. Fakta
Sebaiknya pengambilan keputusan didukung oleh sejumlah fakta yang
memadai. Sebenarnya isilah fakta perlu dikaitkan dengan istilah data dan
informasi. Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan secara sistematis
dinamakan data. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari data.
Dengan demikian, data harus diolah terlebih dahulu menjadi informasi yang
kemudian dijadikan dasar pengambilan keputusan.
4. Wewenang
5. Rasional

Adapun faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan, antara lain:

- fisik, yaitu kecenderungan menghindari tingkah laku yang


menimbulkan rasa tidak senang;
- emosional atau bereaksi pada situasi tertentu secara subjektif;
- rasional atau didasarkan pada pengetahuan;
- praktikal, yaitu menilai diri dan kepercayaan diri melalui kemampuan
dalam bertindak;
- interpersonal, artinya kadar hubungan dapat mempengaruhi tindakan;
dan
- struktural, yaitu lingkungan yang memberikan hasil yang mendukung
atau mengkritik perilaku tertentu.

D. Membangun Kapasitas Kepemimpinan Bidan dalam Proses Pengambilan


Keputusan
Keterampilan yang dibutuhkan bidan untuk menjadi pemimpin yang efektif
dapat dilakukan melalui penguasaan teknik/metode pengambilan keputusan
berikut:

1. DO IT
DO IT adalah sebuah akronim dari Define problem, Open mind and apply
creative techniques, Identify best solution, dan Transform into actions
dengan penjabaran sebagai berikut.

3
- Define problem memiliki makna merumuskan masalah sampai ke
akarnya. Kristalkan rumusan masalah dalam beberapa pernyataan dan
pilih pernyataan yang paling tepat.
- Open mind and apply creative techniques bertujuan untuk menyusun
ide-ide yang memungkinkan untuk memecahkan masalah, semakin
banyak ide semakin baik. Dengan menggunakan teknik kreatif,
misalnya menanyakan opini orang lain, kita akan mendapatkan
banyak ide dari perspektif yang berbeda.
- Identify best solution, maksudnya bertolak dari susunan daftar ide-ide
tersebut, pilihlah ide atau solusi terbaik. Terlebih dahulu ide dinilai
dan dikembangkan secara rinci sebelum dipilih salah satu.
- Transform into action artinya luangkan waktu dan tenaga untuk
merealisasikan ide-ide yang telah disusun dengan mempertimbangkan
kemungkinan diperlukannya kegiatan pendukung dan alokasi waktu
yang diperlukan untuk tiap kegiatan.
2. SWOT
Analisis swot digunakan untuk menilai kekuatan (Strenght) dan kelemahan
(Weakness) serta peluang (Opportunity) dan ancaman (Threat) dalam
mengambil suatu keputusan.
3. Six hats.
Metode ini dikembangkan oleh Dr. Edward de Bono. Six hats merupakan
alat bantu proses berpikir sebelum mengambil keputusan, sehingga
keputusan yang diambil berdasarkan data dasar yang lengkap.
- White hat maknanya informasi, fakta, dan data objektif.
- Red hat maknanya emosi.
- Black hat maknanya kehati-hatian (risiko negatif).
- Yellow hat maknanya keuntungan atau kesempatan.
- Green hat maknanya ide atau kemungkinan-kemungkinan baru.
- Blue hat maknanya arah dan tujuan.
4. 3K dalam membuat keputusan yang baik
- Identifikasi Kondisi yang dialami klien.
- Susunlah daftar Kehendak atau pilihan keputusan

4
- Buatlah daftar Konsekuensi untuk tiap pilihan, baik positif maupun
negatif.

Melalui metode-metode tersebut, bidan akan menjadi terampil dalam hal:


- memecahkan masalah;
- menghasilkan ide lebih banyak dan baik;
- mengurangi konflik;
- berpikir jelas; dan
- memimpin pertemuan dengan cepat dan produktif

2.2 Mengidentifikasi Kasus yang Berkaitan dengan Pengambilan


Keputusan
Kisah Sungai Buaya
Dahulu kala terdapatlah sebuah sungai yang penuh dengan buaya. Maka
begitulah jadinya judul kisah ini: “Kisah Sungai Buaya”.
Abigail dan Robert saling mencintai, tetapi Abigail tinggal di tepian sungai
yang satu, sedang robert tinggal di tepian seberangnya Abigail ingin bertemu
dengan Robert, tetapi ia tidak mempunyai perahu. Itulah persoalan: sungai penuh
buaya dan tidak ada perahu.
Louis memiliki sebuah perahu persis seperti yang dibutuhkan oleh Abigail
untuk dapat menyebrangi sungai. Maka abigail mendatangi Louis dan
menjelaskan masalah yang dihadapinya, lalu minta pinjam perahu Louis.
Louis mendengarkan, kemudian berpikir sejenak. Akhirnya ia berkata,
“Baiklah, boleh kau pinjam perahuku, asal kau tidur bersamaku malam ini”,
Abigail terkejut mendengarnya, dan ia berseru, “Tidak! Pasti tidak!”.
Setelah meninggalkan Louis, pergilah Abigail kepada John. Diceritakannya
tentang keinginannya menyebrangi sungai menjumpai Robert, tentang usahanya
meminjam perahu Louis dan syarat yang diajukan oleh Louis. John menjawab,
“Itu bukan urusanku! Jangan kau ganggu aku. Aku sedang sibuk.”. Abigail merasa
sangat sedih. Ia merasa tidak ada jalan lain yang dapat ditempuhnya. Maka ia
kembali kepada kepada Louis dan tidur dengan dia malam itu. Keesokan harinya
Louis memenuhi janji, meminjamkan perahunya kepada Abigail.

5
Berangkatlah Abigail menyebrangi sungai. Setelah melampaui beberapa jam
berbahagia bersama Robert, Abigail merasa harus menceriterakan apa yang terjadi
kemarin kepada Robert. Selesai Abigail berceritera, Robert berseru, “Apa?! Tidak
kusangka kau ... Putuslah hubungan kita! Aku tidak mau melihat kau lagi!” Lalu
ia meninggalkan Abigail.
Datanglah Peter dan dilihatnya Abigail sedang menangis. Abigail menangis
di bahu Peter dan menceritakan apa yang terjadi. Lalu Peter berangkat mencari
Robert, diikuti oleh Abigail. Ketika Peter menjumpai Robert, segera dipukulinya,
sedang Abigail berdiri memandangi dengan puas pemukulan berdarah itu.

Pertanyaannya, dalam cerita ini siapakah yang salah?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, penting untuk penyelami pikiran


tiap tokoh dan apa yang mendasari tindakannya.
1. Abigail
a. Define Problem
Masalah pertama yang dialami Abigail adalah keinginannya untuk bertemu
dengan Robert terhalang sungai yang penuh dengan buaya. Akhirnya ia
memutuskan untuk meminjam perahu pada seseorang. Sangat jelas bahwa ia
mengambil keputusan berdasarkan intuisi. Besar kemungkinan bahwa sebelumnya
ia melihat seseorang melintasi sungai dengan perahu sehingga ia merasa bahwa
satu-satunya cara melintasi sungai tersebut adalah dengan menggunakan perahu
yang sudah terbukti keberhasilannya.
Namun, keputusan yang diambil berdasarkan intuisi serta dipengaruhi
emosi dan perasaan terkadang tidak diiringi dengan pemikiran yang rasional
sehingga Abigail kurang terbuka terhadap opsi yang ada.
b. Open Mind and Apply Creative Techniques
Berikut adalah berbagai macam opsi yang sebenarnya bisa Abigail pilih
untuk mencapai tujuannya, yaitu bertemu dengan Robert.
- Berdiskusi dengan Robert karena keputusan ini dibuat untuk menemuinya.
- Membuat jembatan sederhana dengan papan kayu.
- Membuat rakit.
- Berjalan menyusuri sungai dari hulu ke hilir untuk mencari daerah yang
lebih aman untuk menyebrang.

6
- Melempar tali tampar ke seberang sungai yang lain dengan meminta
bantuan Robert, lalu menambatkannya pada pohon yang dirasa cukup kuat
di setiap sisi sungai. Lalu mereka berdua bisa menyebrangi sungai dengan
cara flying fox kapanpun mereka mau.
c. Identify Best Solution
Jika mereka berdua saling mencintai, maka keinginan untuk bertemu
pasti akan timbul di kedua belah pihak dan harus ada kontribusi dari
masing-masing pihak untuk bisa bertemu. Sehingga keputusan yang diambil
secara sepihak oleh Abigail tentu bukanlah solusi yang terbaik mengingat
konsekuensi yang diterima atas pilihannya bisa menjadi sumber konflik bagi
lingkungan dan orang-orang di sekitarnya.
Tujuan Abigail untuk meminjam perahu kepada Louis adalah untuk
menemui Robert atas dasar rasa cinta dan ingin menemuinya. Namun,
keputusan yang ia ambil ternyata memiliki konsekuensi yang kontradiktif
dan melenceng sangat jauh dari tujuan utamanya. Ia mencintai Robert tetapi
bersedia untuk tidur bersama Louis. Seharusnya ia bisa bernegosiasi dengan
Louis untuk mencapai konsensus yang menguntungkan bagi kedua belah
pihak. Jika memang konsensus tidak tercapai pada akhirnya, ia bisa memilih
untuk mengatakan tidak dan mencari penyelesaian lain dengan risiko yang
jauh lebih kecil sebagaimana opsi yang tersedia di atas.
2. Robert
a. Define Problem
Masalah yang dihadapi Robert adalah keputusannya untuk memutuskan
hubungannya dengan Abigail sehingga mengakibatkan dirinya dipukuli oleh
Peter.
b. Open Minded and Apply Creative Techniques
Sebenarnya keputusan yang diambil oleh Robert untuk memutuskan
hubungannya dengan Abigail sudah tepat mengingat Abigail bersedia tidur
dengan laki-laki lain. Hal tersebut tentu menangguhkan persepsi Robert terhadap
perasaan Abigail kepadanya, bahwa kemungkinan besar Abigail tidak
mencintainya lagi, sehingga keputusan yang paling tepat adalah mengakhiri
hubungan dengan seseorang yang sudah tidak mencintainya lagi untuk

7
menghindari sakit hati yang berkepanjangan di kemudian hari. Dan jikalau
Abigail berkata bahwa ia masih mencintai Robert, Robert tentu tidak akan percaya
karena bukti mengatakan sebaliknya.
Namun perlu diketahui bahwa ia juga berperan besar terhadap pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh Abigail. Robert bersalah karena tidak melakukan
apapun untuk bisa bertemu dengan Abigail. Selain itu perlu diselidiki bagaimana
perasaannya terhadap Abigail, karena perilakunya yang tak acuh terhadap
hubungan mereka sangat mencerminkan bahwa perasaannya terhadap Abigail
kian berkurang. Mungkin, hal inilah yang menimbulkan kecemasan tersendiri bagi
Abigail dan mendorongnya untuk segera menemui Robert guna meminta
klarifikasi. Dan karena dirinya sudah terpengaruhi oleh emosi dan perasaan, maka
ia tidak bisa berpikir jernih untuk mengambil sebuah keputusan, yang terpenting
tujuannya untuk menemui Robert bisa tercapai dengan mengesampingkan segala
konsekuensi yang akan didapatnya.
c. Identify Best Solution
Andai kata Robert mau mengambil langkah tegas dengan
mengomunikasikan apapun secara terbuka pada Abigail ataupun berusaha
menemui dia, maka hal-hal yang tidak diinginkan tidak akan terjadi dan Peter
tidak akan memukuli Robert.
3. Louis
a. Define Problem
Masalah yang dihadapi Louis bermula ketika Abigail datang padanya dan
hendak meminjam perahunya untuk menyebrangi sungai.
b. Open Minded and Apply Creative Techniques
Perlu ditelusuri, hal apa yang menyebabkan keputusan Louis untuk
memberikan persyaratan demikian. Bisa saja Louis memerlukan imbalan atas
bantuannya sebagai jaminan, misalnya, ia takut untuk meminjamkan perahunya
karena ia khawatir jika Abigail menetap di sisi sungai yang lain dan tidak pernah
mengembalikan perahunya lagi. Dia tidak bisa menolak permohonan Abigail
secara langsung, maka diajukannya persyaratan yang tidak akan mungkin bisa
dipenuhi Abigail sehingga ia tak harus meminjamkan perahunya itu.
4. John

8
a. Define Problem
Masalah yang dihadapi John adalah ketika Abigail datang untuk meminta
bantuannya, namun karena ia sibuk, terus terang ia katakan bahwa ia tidak dapat
membantu Abigail.
b. Open Minded and Apply Creative Techniques
Keputusan yang diambil John sudah benar karena daripada ia mencampuri
urusan orang lain, lebih baik ia menyelesaikan pekerjaannya.
c. Peter
a. Define Problem
Satu-satunya masalah yang dimiliki Peter adalah saat ia memutuskan untuk
memukuli Robert.
b. Open Minded and Apply Creative Techniques
Perlu ditelusuri hubungan antara Peter dan Abigail. Besar kemungkinannya
bahwa Peter adalah kakak dari Abigail karena ia begitu responsif terhadap
masalah yang dialami oleh Abigail sampai-sampai ia bisa memukuli Robert. Hal
ini sangat lumrah terjadi, mengingat jiwa pembela pasti akan muncul pada kakak
laki-laki yang melihat adiknya tersakiti, ia juga memandang bahwa hal seperti ini
bukanlah hal bisa dinegosiasikan, maka ia memilih untuk mengonfrontasi Robert
saat itu juga.

9
BAB III
PENUTUPAN
1.1 Kesimpulan
Pengambilan keputusan adalah suatu bentuk pemilihan dari berbagai
alternatif tindakan yang mungkin dipilih yang prosesnya melalui mekanisme
tertentu dengan harapan akan menghasilkan suatu keputusan yang terbaik.
Pengambilan keputusan juga merupakan sesuatu yang bersifat futuristis, yaitu erat
kaitannya dengan masa depan, dengan kata lain keputusan yang diambil pada hari
ini akan membawa pengaruh yang besar bagi masa yang akan datang. Dasar-dasar
pengambilan keputusan antara lain adalah intuisi, pengalaman, rasional, fakta, dan
wewenang.

Banyak metode yang bisa dipilih untuk memudahkan bidan dalam


menyelami keinginan klien dan membantu proses pengambilan keputusannya,
contohnya DO IT, analisis SWOT, six hats, maupun 3K.

1.2 Saran
Setelah menyusun makalah ini, mahasiswa diharapkan bisa memenuhi
tujuan penyusunan makalah dan mengimplementasikan teori yang dipaparkan ke
dalam kehidupan sehari-hari. Mahasiswa harus senantiasa mengasah pemahaman
tentang pengambilan keputusan dengan maksud agar bisa menjadi konselor
sekaligus komunikator yang baik ketika nanti sudah menjadi seorang bidan agar
dapat membantu klien dalam menentukan pilihannya serta menemukan jalan
keluar bagi masalah yang dialaminya. Mahasiswa bisa melatih kemampuan
pengambilan keputusan dengan menganalisis masalah yang sedang dialami dan
melihatnya dari berbagai macam sudut pandang, kemudian menyusun ide yang
akan digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut, dalam hal ini penting
untuk mendengarkan saran dari orang lain untuk menambah opsi, semakin banyak
ide semakin baik. Setelah itu menentukan solusi yang terbaik dengan
mempertimbangkan kembali setiap ide yang sudah tersusun, lalu merealisasikan
ide tersebut melalui tindakan. Selain cara tersebut, mahasiswa juga bisa belajar
dengan lebih banyak mendengarkan orang lain dan menemani mereka berdiskusi

1
dengan berbagai metode, contohnya DO IT dan analisis SWOT serta melakukan
negosiasi untuk mencapai konsensus.

Makalah ini sangat terbuka dengan masukan, pembaca diharapkan bisa


memberi kritik dan saran untuk menunjang kesempurnaan penyusunan makalah.

Anda mungkin juga menyukai