Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

STANDAR PROFESI BIDAN

(Lahan Praktek Bidan Dan Bidan Suatu Jabatan Fungsional)

Dosen Pembimbing : Tiara Rizki Novita, S.Tr.Keb, MKM

Disusun Oleh :

1. Siska Yuliani Safitri


2. Rika Mailani
3. Gebby Epriliani

AKADEMI KEBIDANAN AMANAH MUARA BUNGO


TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Segala Puji Dan Syukur Kami Panjatkan Kehadiran Allah SWT Dengan

Rahmat Dan Hidayahnya, Kami Dapat Menyelesaikan Makalah Ini.

Sholawat Serta Salam Semoga Tetap Tercurah Kepada Nabi

Muhammad SAW.

Dalam Makalah “STANDAR PROFESI KEBIDANAN" Ini Kami

Bermaksud Menjelaskan Secara Detail Tentang “LAHAN PRAKTEK

KEBIDAN DAN BIDAN SUATU JABATAN Fungsional”. Adapun

Tujuan Selanjutnya Adalah Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas

Mata Kuliah Konsep Kebidanan.

Kami Menyadari Bahwa Dalam Makalah Ini Masih Banyak Kekurangan

Dalam Hal Pembuatan, Penyusunan Ataupun Materi Yang Disajikan

Belum Lengkap, Untuk Itu Kami Harapkan Kritik Dan Saran Yang

Dapat Mendorong Kami Dalam Menyempurnakan Makalah Selanjutnya

Sekian Dan Terima Kasih.

Muaro bunggo, 12 november 2019


penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................iii

1.1 Latar Belakang……………………………………………...

1.2 Rumusan Masalah …………………………………………..


1.3 Tujuan Pembahasan………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................iv

2.1 Lahan Praktek Kebidanan.........................................................


2.2 Bidan Suatu Jabatan Fungsional………………………………

BAB III PENUTUP ………………………………………………………

3.1 Kesimpulan …………………………………………………


3.2 Saran .……………………………………………………….
BAB I

1.1 Latar belakang


Dalam melaksanakan praktik,bidan memberikan asuhan sesuai dengan
Kebutuhan terhadap perempuan pada masa prakonsepsi, masa hamil,
Melahirkan dan postpartum, maupun masa interval, melaksanakan
Pertolongan persalinan di bawah tanggung jawabnya sendiri memberi
Asuhan bayi Baru lahir, bayi dan anak balita.Meliputi tindakan
pemeliharaan, pencegahan, deteksi, serta intervensi, dan rujukanpada
keadaan risiko tinggi, termasuk kegawatan pada ibu dan anak.Sasaran
pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga, dan masyarakat
yangmeliputi upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan, dan
pemulihan.
Bidan suatu jabatan fungsional merupakan kedudukan yang
Menunjukan tugas, kewajiban, hak, serta wewenangnya.
Karir merupakan suatu sejarah pekerjaan seorang atau serangkaian posisi
Yang dipegangnya selama kehidupan kerja. Keberhasilan karir
seseorang dipengaruhi oleh pendidikan, pengalaman kerja, sikap atasan,
prestasi kerja dan pruduktivitas kerja.

1.2 Rumusan masalah

1.2.1 Dimana jasa yang termasuk lahan praktek kebidanan


1.2.2 Apa itu jabatan fungsional.

1.3 Tujuan pembahasan


Tujuan kami untuk membuat makalah bertujuan untuk memenuhi tugas
dari mata kuliah konsep kebidanan mamfaat dari pembahasan ini ialah bisa
menambahkan pengetahuan tentang dimana saja yang termasuk sebagai lahan
praktek
dan jabatan fungsional kebidanan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 LAHAN PRAKTEK KEBIDANAN


2.1.1 BPJS
2.1.2 Masyarakat
2.1.3 puskesmas
2.1.4 Polindes
2.1.5 Rumah sakit
2.1.6 Klinik dan unit kesehatan lainnya.

2.2 BIDAN SUATU JABATAN FUNGSIONAL

2.2.1 Pengertian Jabatan Fungsional

 Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung


jawab, wewenang, dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam
rangka suatu satuan organisasi.
 Jabatan terdiri dari dua macam, yaitu jabatan struktural dan
jabatan fungsional.
 Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan  tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak seorang PNS dalam suatu
satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan
pada keahlian dan/atau ketrampilan tertentu serta bersifat
mandiri.
 Pejabat fungsional pada hakekatnya adalah seorang yang
mempunyai tanggung jawab hasil pelaksanaan tugas dan
kewenangan pelaksanaan tugas secara mandiri dan kenaikan
pangkatnya dengan menggunakan angka kredit.

2.2.2 Peran instansi pembina jabatan fungsional

1. menyusun ketentuan pelaksanaan/ teknis JFT


2. menyusun kurikulum diklat fungsional/teknis
3. menyelenggarakan diklatfungsional/teknis
4. menyusun standar kompetensi
5. menyusun pedoman formasi jabatan
6. melakukan sosialisasi JFT
7. membangun sistem informasi
8. memfasilitasi pelaksanaan jabatan
9. memfasilitasi pembentukan organisasi  profesi
10. memfasilitasi penyusunan kode etik
11. m
12. \]onitoring dan evaluasi
13. mengusulkan tunjangan jabatan

2.2.3 PERAN INSTANSI PENGGUNA JABATAN FUNGSIONAL

1. Menyusun formasi jabatan fungsional


2. Melaksanakan pengangkatan, pemindahan,   pembebasan
sementara, pemberhentian dari dan dalam jabatan fungsional 
untuk   jenjang Madya (IV/c)  ke bawah
3. Penyelenggaraan pembinaan karier   Pejabat  Fungsional
4. Memfasilitasi pelaksanaan tugas   Pejabat  Fungsional
5. Berkoordinasi dengan instansi Pembina  Jabatan fungsional

2.2.4 JENJANG JABATAN DAN PANGKAT

1. TINGKAT AHLI
1. Pertama (Pangkat III/a – III/b)
2. Muda (Pangkat III/c – III/d)
3. Madya (Pangkat IV/a – IV/c)
4. Utama (Pangkat IV/d – IV/e)

2. TINGKAT TERAMPIL
1. Pelaksana Pemula (Pemula)   – (Pangkat II/a)
2. Pelaksana (Terampil) – (Pangkat II/b – II/d)
3. Pelaksana Lanjutan (Mahir) – (Pangkat III/a – III/b)
4. Penyelia  (Penyelia) – (Pangkat III/c – III/d)

 PNS yang menduduki jabatan fungsional dapat dinaikkan


jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi apabila telah mencapai angka
kredit  kumulatif yang ditentukan dan syarat lain yang ditentukan
 dikecualikan dari ujian dinas
 pangkat boleh lebih tinggi dari Pimpinan 

Kenaikan jabatan

Pejabat fungsional dapat dinaikan jabatan setingkat lebih tinggi apabila


telah memenuhi persyaratan yang ditentukan :

1. Sekurang-kurang nya 1 tahun dlm jabatan


2. Telah mencapai angka kredit kumulatif yg ditentukan (PAK)
3. DP-3/PPKP bernilai baik
4. Tersedianya formasi
5. Usul dari Pimpinan unit kerja

Kenaikan pangkat

Jabatan fungsional dapat dinaikan pangkat  setingkat lebih


tinggi apabila telah memenuhi persyaratan yang ditentukan :

1. Sekurang-kurang nya 2 tahun dlm pangkat


2. Telah mencapai angka kredit kumulatif yg ditentukan (PAK)
3. DP-3/PPKP bernilai baik
4. Usul dari Pimpinan unit kerja
5. Untuk kenaikan Pangkat dalam jenjang Jabatan yang lebih tinggi,
6. dapat dipertimbangkan apabila kenaikan jabatannya telah
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.

 
2.2.5Jabfung Yang Kenaikan Jabatan Sebelum Kenaikan Pangkat

1. Bidan
2. Perawat
3. Apoteker
4. Asisten Apoteker
5. Radiografer
6. Perekam Medis
7. Pranata Lab Kes
8. Penyuluh Pertanian
9. Penyuluh Perikanan
10. Penyuluh Kehutanan
11. Arsiparis
12. Guru Pi Ke Gol Iii
13. Guru Gol Iii Ke Atas
14. Pustakawan
15. Pengawas Sekolah
16. Penilik Sekolah
17. Pamong Belajar
18. Dosen
19. Pranata Lab Dik
20. Widyaiswara
21. Pengawas Pemerintahan
BAB III

3.1 KESIMPULAN
Lahan praktek kebidanan adalah tempat yang dilakukannya suatu
praktek

Kebidanan untuk masyarakat terutama ibu dan anak. Bidan suatu jabatan
fungsional

Bidan yang memiliki kedudukan yang menunjukan tugas, kewajiban,hak serta

Wewenangnya dalam melaksanakan tugas yang diperlukan untuk keahlian

Tertentu serta kenaikan pangkatnya menggunakan angka kredit.

3.2 SARAN

Saran kami kepada pembaca agar lebih memahami materi yang kami
buat tentang lahan praktek kebidanan dan bidan suatu jabatan fungsional kalau
ada salah penulisan kami mohon mintak maaf dan kami ucapkan terimah kasih
karena sudah membaca makalah kami.
DAFTAR PUSTAKA

Stik-immanuel.ac.id >wp-content > uploads >2017/05 > MP _IV.1.Pdf

https ://slideplayer.info > slide

https :// infoasn.id> jabatan fungsional

https ://poskotanews.id.com > 2015/03/23 masih minim jumlah bidan

layani peserta BPJS.

Anda mungkin juga menyukai