Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nissa Janati

Nim : P17324419023
Kelas : Jalum 1A
Tugas Merangkum saat-saat sulit dalam konseling dari pihak klien dan konselor!
Tujuan
Setelah selesai perkuliahan ini mahasiswa
mampu :
 Menjelaskan kesulitan- kesulitan yang dapat terjadi saat konseling
 Menjelaskan upaya mengatasi kesulitan dalam konseling
 Melakukan upaya-upayauntuk mengatasi kesulitan
Situasi sulit dalam Konseling
Hal-hal yang menghambat proses pelaksanaan konseling antara lain :
 Dari pihak Klien
1. Klien diam selama beberapa waktu.
2. Klien tidak berhenti menangis
3. Klien menolak bantuan konselor
4. Klien berbicara terus menerus & yang dibicarakan tidak sesuai dengan materi
pembicaraan.
5. Klien tidak nyaman dengan jenis kelamin konselor
6. Klien bertanya hal yang pribadi pada konselor
7. Keadaan kritis
 Dari pihak konselor
1. Konselor meyakini tidak ada pemecahan bagi masalah klien
2. Konselor melakukan suatu kesalahan
3. Konselor tidak tahu jawaban pertanyaan klien
4. Waktu konselor terbatas
5. Konselor tidak dapat menciptakan hubungan yang baik
6. Konselor & klien sudah saling kenal
7. Konselor merasa dipermalukan dengan topik pembicaraan

1. Diam
a. Penolakan atau kebingungan klien
b. Klien dan konselor telah mencapai akhir suatu ide dan semata-mata ragu mengatakan
apa selanjutnya.
c. Kebingungan karena kecemasan/kebencian
d. Klien mengalami sakit dan tidak siap bicara.
e. Klien mengharapkan sesuatu dari konselor.
f. Klien sedang memikirkan apa yang dikatakan.
g. Klien baru menyadari ucapannya dan merupakan ekspresi emosional sebelumnya
Perhatikan penyebab klien diam :
Klien Diam
1. Terjadi pada awal pertemuan Refleksi perasaan
2. Apabila klien diam karena marah (misalnya, klien berpaling muka dari konselor)
Pandang klien & perlihatkan sikap tubuh memperhatikan
3. Apabila terjadi pada pertengahanpertemuan tunggu beberapa saat, Beri kesempatan
klien untuk mengekspresikan perasaan atau pikirannya.
4. Apabila klien diam karena sedang berpikir. Konselor tidak perlu berusaha memecahkan
kesunyian & tidak perlu menunjukkan sikap tidak menerima
Upaya yang harus dilakukan :
1. Refleksi perasaan, misalnya, “Saya mengerti hal ini sulit untuk dibicarakan”.
2. Biarkan suasana hening sebentar.
3. Pandang klien.
4. Perlihatkan sikap tubuh yang menunjukkan perhatian.
5. Beri kesempatan pada klien untuk mengekspresikan perasaannya

2. Klien Menangis
a. Berusaha menenangkan
b. Apabila klien emosi, tunggu beberapa saat
c. Jika terus menangis, katakan tidak apa-apa kalau ingin menangi
d. Menenangkan klien dengan menyentuh badan (misal: menepuk-nepuk bahu /
memegang tangan klien) secara hati-hati.

3. Klien menolak bantuan konselor


a. Pertemuan 1 penting menjajaki mengapa/ apa yg mendorong klien datang
b. Lakukan refleksi perasaan
c. Klien tidak mau berbicara tekankan pada hal-hal yang positif, contohnya : menghargai
kedatangan klien
d. Sarankan kunjungan lanjutan

4. Klien terus bicara dan tidak sesuai dengan pembicaraan


a. Apabila klien terus menerus mengulang pembicaraan konselor perlu memotong secara
halus.
b. Bantu klien memfokuskan kembali percakapan

5. Klien bertanya hal pribadi kepada konselor


a. Hubungan konselor – klien adalah hubungan profesional, bukan hubungan sosial
b. Konselor bersikap hangat & akrabresikonya konselor mendapat pertanyaan yang
bersifat pribadi
c. Apabilab dijawab Ya : membuat klien tidak yakin konselor akan menolongnya
d. Apabila dijawab Tidak : membuat klien merasa konselor tdk mengerti masalahnya
e. Ungkapkan pada klien bahwa apabila konselor bercerita tentang dirinya tidak akan
membantu klien, maka lebih baik tidak bercerita
f. Klien akan menerima aturan ini
g. Hal ini lebih baik daripada mengelak pertanyaan klien, karena akan merusak
kepercayaan klien

6. Keadaan Kritis
a. Bersikap lebih direktif
b. Langsung lakukan tindakan penyelamatan
c. Komunikasikan dengan tegas & sopan pada keluarga
d. Beri penjelasan singkat & jelas
e. Lakukan mendengar efektif
f. Tenangkan klien
g. Ketenangan bidan dalam menghadapi situasi akan memberikan dampak positif

7. Klien tidak nyaman dengan jenis kelamin konselor


a. Sampaikan pada klien bahwa umumnya orang merasa lebih nyaman berbicara dengan
orang yang sama jenis kelaminnya,
b. Bila kita mengenal lawan bicara kita hal itu menjadi tidak penting
c. Masalah ini akan selesai dengan sendirinya bila konselor menghargai klien.

8. Konselor meyakini tidak ada pemecahan dalam masalah klien


a. Fokus utama konseling adalah pada orang/ subyek bukan masalah
b. Jelaskan pada klien, bahwa konselor akan selalu membantu klien
c. Merubah pandangan klien sebagai lebih siap menghadapi masalah

9. Konselor melakukan kesalahan


 Salah mengartikan maksud kata-kata klien
 konselor mungkin tidak berkonsentrasi
 konselor mungkin memberi informasi salah
Lakukan hal-haldibawah ini :
a. Bersikap jujur
b. Minta maaf
c. Hargai dan percayai klien
d. Bersikap terbuka

10. Konselor tidak tahu jawaban pertanyaan klien


a. Mengakui kekurangan & akan mencoba mencari informasi jawaban
b. Menunjukan buku sumber lain untuk mendapat informasi
c. Akui keterbatasan
d. Rujuk klien kepada konselor yang lebih kompeten
Menjawab tanpa dasar pengetahuan akan berpengaruh negatif terhadap hubungan
11. Waktu yang dimiliki konselor terbatas
a. Sejak awal pertemuan klien mengetahui berapa lama waktu konselor yang tersedia
b. Minta maaf,jelaskan sebab keterbatasan waktunya
c. Diperoleh suatu hasil pembicaraan
d. Tunjukan harapan konselor untuk bertemu kembali dengan klien

12. Konselor tidak dapat menciptakan raport klien


a. Kadang-kadang 'rapport' yang baik dengan klien sulit terjadi. Hal ini bukan berarti
konseling harus diakhiri atau mengirimkan klien kepada konselor lain.
b. Minta pendapat sesama petugas utk mengamati pertemuan
c. Buat klien merasa nyaman

13. Konselor dan klien saling kenal


a. Apabila tidak terlalu akrab : Tekankan bahwa kerahasiaan tetap terjaga, perlihatkan
sikap yang berbeda
b. Apabila sangat akrab : sarankan klien untuk pindah ke konselor lain

14. Konselor merassa dipermalukan dengan suatu topik pembicaraan


Sebaiknya konselor jujur kepada klien, terutama bila konselor bereaksi secara emosional
kepada klien, karena klien akan mengamati itu.

15. Upaya untuk mengatasi kesulitan


a. Tiap individu harus paham akan dirinya.
b. Untuk memperlancar komunikasi / konseling, persiapan materi, bahan alat, yang bisa
mempermudah penerimaan klien terhadapa apa yang kita sampaikan
c. Seorang bidan harus menguasai ilmu komunikasi
d. Beberapa pakar mengemukakan bahwa kearifan merupakan dasar kepribadian konselor
efektif.

16. Kesulitan tersembunyi dalam konseling yang perlu disadari oleh semua konselor
a. Berusaha terlalu banyak dan terlalu dini.
b. Lebih banyak menasehati daripada membina hubungan.
c. Penerimaan yang berlebihan.
d. Menceritakan masalah konseling pada orang yang tidak berpengalaman.
e. Kecenderungan untuk menampilkan kepribadian konseling.
f. Merenung setelah sesi yang sulit
g. Dengan mengatasi situasi “sulit” dalam konseling, berarti berupaya meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan ibu

Anda mungkin juga menyukai