Anda di halaman 1dari 6

ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN

ETIKA DAN HUKUM KEBIDANAN DI BELANDA

OLEH :
AYU ATIKA PUTRI
NIM G2E021014

PROGAM STUDI S1 KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2021
ETIKA DAN HUKUM KEBIDANAN DI BELANDA

A. PENGERTIAN ETIKA
Membahas masalah etika profesi dan hukum kebidanan sangat penting bagi
mahasiswa kebidanan untuk mengetahui tentang apa itu etika,ap aitu moral dan
bagaimana penerapannya dalam praktik kebidanan. Sehingga dengan hal tersebut
seorang bidan akan terlindung dari kegiatan pelanggaran etik/moral ataupun
pelanggaran dalam hukum yang sedang berkembang di hadapan public dan erat
kaitannya dengan pelayanan kebidanan sehingga seorang bidan sebagai provider
Kesehatan harus kompetan dalam menyikapi dan mengambil keputusan yang tepat
untuk bahan tindakan selanjutnya sesuai standar asuhan dan kewenangan bidan.
Menurut K. Berten, kata “etika” berasal dari bahasa Yunani kuno,yakni ethos
( bentuk kata tunggal) atau ta etha (bentuk kata jamak). Ethos berarti tempat
tinggal,padag rumput,kendang,kebiasaan atau adat,akhlak,watak,perasaan,sikap
dan cara berpikir. Sedangkan kata ta etha berarti adat kebiasaan. Namun,secara
umum etika dimengerti sebagai ilmu apa yang biasa kita lakukan.
Dalam kamus umum bahasa Indonesia ( W. J. Poerwandaminto,2002 )
merupakan ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral). Pengertian lain
lagi mengenai etika dari Prof. DR. Franz Magnis Suseno. Ia memberi pengertian
bahwa etika adalah ilmu yang mencari orientasi (ilmu yang memberi arah dan
pijakan pada tindakan manusia). Apabila manusia mempunyai orientasi yang
jelas,Ia tidak akan hidup dengan sembarang cara atau mengikuti berbagai pihak
tetapi Ia sanggup menenukan nasibnya sendiri. Dengan demikian, etika dapat
membantu manusa untuk bertanggung jawab atas kehidupannya.

B. HUKUM NEGERI BELANDA


Hukum negeri Belanda adalah keseluruhan standar (aturan-aturan hukum) yang
berlaku dan diterapkan secara umum di negeri Belanda. Hukum negeri Belanda
dalah sebuah sistem hukum yang bercorak hukum sipil. Hukum-hukumnya
terbukukan dan penerapan hukum adat bersifat pengecualian. Secara teori,peran
hukum perkara adalah kecil,meskipun memahami hukum dalam banyak bidang
tanpa mempertimbangkan hukum perkara adalah sesuatu yang mustahil. Sistem
hukum negeri Belanda didasarkan pada hukum perdata Prancis dan dipengaruhi
oleh hukum Romawi dan hukum adat negeri Belanda. Kitab-kitab hukum perdata
yang baru (yang mulai berlaku pada 1992)sangatlah dipengaruhi oleh Burgeliches
Gesetzbuch Jerman.
C. BIDAN BELANDA
Untuk materi kali ini saya mengambil di internet mengenai etika dan hukum
kebidanan di Belanda berdasarkan desain dan pemikiran dari penelitian Kohort
Dinamis.
Bidan belanda adalah praktisi medis otonom. Bidan berhak memberikan
perawatan bersalin pada semua perempuan yang hamil dan melahirkan mulai dari
prenatal,intrapartum,dan postnatal. Untuk seorang bidan Belanda, seorang
perempuan harus menyelesaikan studi selama empat tahun di salah satu dari
empat perguruan tinggi kebidanan yang ada di Belanda. Mereka juga dapat
memilih mengikuti progam kebidanan guru. Data tahun 2009 mengatakan 2.444
bidan di Belanda tercatat dan disimpan. Sekitar 175 ribu kelahiran terjadi setiap
tahun dan 33% perempuan melahirkan dibawah pengawasan bidan perawatan
primer. Hingga kini, penelitian ilmiah yang mendukung praktik berbasis bukti
dalam bidang kebidanan perawatan masih jarang. Sementara hal ini penting untuk
diterapkan system pelayanan bersalin dan praktik untuk perbaikan kualitas
pelayanan.
Oleh karena itu, akademi kebidanan Amsterdam-Groningen (AV AG),NIVEL,
dan EMGO dan VU University Medical Center memprakaai penyampaian studi.
Penelitian ini bertujuan untuk memdapatkan informasi tentang kualitas
pelayanan,organisasi dan kemudahan keperawatan di Belanda dengan
menggunakan desain prospektik multidisiplin. Multi center memberikan studi
yang merupakan studi peratama dengan kualitas kebidanan perawatan primer di
Belanda. Beberapa negara berkiblat pada sistem bidan di Belanda. Jadi hasil
penelitian ini penting untuk diinformasikan di dunia internasioanal tentang
kelebihan dan kekurangan sistem bidan di Belanda.
Akademi pendidikan bidan di Belanda yang pertama dibuka pada tahun 1861 di
rumah sakit Universitas Amsterdam. Akademi kedua dibuka pada tahun 1882 di
Rotterdam dan yang ketiga pada tahun 1913 di Hellen. Tugaspokok dan
wewenang bidan di Belanda adalah menangani ibu hamil dan melahirkan dalam
keadaan normal saja,sedangkan untuk ibu hamil dan melahirkan dalam keadaan
abnormal dirujuk ke dokter ahli kebidanan.
Studi ini menyediakan database tentang kebidanan keperawatan primer
ditayangkan nasional. Data diambil melalui kuisioner,buku harian,dan wawancara.
Darta dikumpulkan pada September 2009 hingga April 2011. Deliver dirancang
sebagai studi dinamis dan multicenter prospektif Kohort. Sistem perawatan yang
dinilai dari perspektif bidan dan penyedia layanan lain yang terlibat Kohort
dinamis yang terdiri dari :
1. Klien yang menyelesaikan sampai tiga kuisiner yakni kuisioner satu
diberikan sebelum 35 minggu kehamilan,kuisioner dua diberikan antara 35
kehamilan dan kelahiran, kuisioner tiga diberikan enam minggu setelah
kelahiran. Kuisioner ini digunakan unuk menilai harapan dan pengalaman
klien tentang perawatan kebidanan.
2. Registy Belanda perinatal nasional
3. Catatan klien dalam bentuk elektronik yang disimpan oelh bidan.
Dari tiga focus data yang dikumpulkan oleh deliver study,deliver study dapat
memberikan data tentang :
1. Organisasi Perawatan
Menyampaikan study bertujuan untuk memberikan bukti tentang sistem
rujukan,peran dan tanggung jawab bidan, Kerjasama bidan dengan
penydeia layanan. Analisis deskriptof menggunakan data dari buku harian
bidan.
2. Aksesbilitas Asuhan
Kebidanan penelitian ini akan menilai penyarapan tidur (misalnya jumlah scan
ultrasound,perawatan bersalin postnatal), jumlah perawatan kaum minoritas dan
perempuan yang tidak tercatat dibawah perawatan bidan, ketersediaan diluar jam
kantor .
3. Aksesbilitas Praktik
Kualitas kebidanan keperawatan primer di Belanda penelitian ini dinilai dengan
cara menggambarkan komunikasi dan penyediaan informasi Kesehatan
(misalnya,informasi tentang screening prenatal,gaya hidup,manajemen
nyeri,tempat lahir,posisi tenaga kerja), kepatuhan terhadap standar dan
pedoman,pelatihan dan Pendidikan mahasiswa bidan,pengalaman, kepuasan klien,
dan hasil kehamilan.

D. ETIKA KEBIDANAN DI BELANDA


Untuk etika kebidana yang ada di Belanda hamper sama dengan yang ada di
Indonesia. Karena untuk kebidanan Indonesia mengadopsi kebidanan di Belanda.
Seperti :
1. Menjaga otonomi dari setiap individu khusunya bidan dan klien
2. Menjaga privasi klien
3. Memberikan penerangan dan penyuluhan pada klien
4. Menjaga privasi klien
5. Mendahulukan kepentingan klien
6. Bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi harkat dan
martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan.

E. HUKUM NEGERI BELANDA YANG MENGATUR TENTANG


KEBIDANAN
Semua aturan hukum di Belanda termasuk tentang kebidanan/bidan diatur dalam
kitab undang-undang hukum perdata Belanda atau yang biasa disebut
BURGELIJK WETBOEK yang ditetapkan sejak 29 April 1847.
Pelayanan kebidanan di Belanda memiliki keunikan tersendiri,kerena merupakan
gabungan dari sistem. Keunikan ini mebuat bidan mampu melakukan pendekatan
kepada ibu dengan tidak meninggalkan profesionalismenya. Selain itu,sistem ini
mempertahankan bidan yang memiliki otonomi penuh dari penyimpangan-
penyimpangan yang mungkin terjadi. Sistem ini juga mendukut terhadap
peningkatan kualitas tenaga bidan di Belanda.
1. Pelayanan Antenatal
Bidan menurut peraturan belanda lebih berhak praktek mandiri daripada perawat.
Bidan memiliki izin resmi untuk praktek dan menyediakan layanan kepada
Wanita beresiko rendah.
2. Pelayanan Intrapartum
Pelayanan intrapartum dimulai dari waktu satu jam setelah lahirnya plasenta dam
membrannya.
3. Pelayanan Postpartum
Di kebidanan Belanda pelayanan postnatal dimulai setelah pada tahun
1998,Persalinan di Belanda 80% telah ditolong oelh bidan dan hanya 20%
persalinan di RS.

F. CONTOH ETIKA KEBIDANAN DI BELANDA


Ethik van gezamenlijke besluitvorming In de geboortezorg (Etika pengambilan
keputusan bersama dalam asuhan maternitas) di Belanda menggunakan
pengambilan keputusan Bersama dalah bagian dari perawatan yang berpusat pada
klien. Namun menggunakan pengambilan keputusan kolaboratif dalam perawatan
bersalin menantang,dan juga menimbulkan pernyataan etis. Hubungan era tantara
ibu dan anak membuat proses pengambilan keputusan menjadi sangat kompleks
dalam beberapa kasus. Isu etika yang mempengaruhi keputusan adalah :
1. Perbedaan kekuasaan
2. Otonomi
Bidan mengalami dilemma ini dalam kompleksitas perawatan maternitas modern
dan perjuangan untuk menemukan pendekatan yang tepat.
(Sumber : https//www.kennispoort-verloskunde.nl/jaarindex/2016/ethic-van-
gezamenlijke-besluitvorming-in-de-geboortezorg /)
Untuk berikutnya kita akan membahas Hukum kebidanan. Contoh untuk hukum
kebidanan adalah Malptaktek. Malpraktek merupakan istilah yang sangat umum
sfatnya dan tidak selalu berkonotasi yuridis. Seara harfiah “mall” mempunyai arti
“salah”, sedangkan “praktek” mempunyai arti “pelaksanaan” atau “tindakan”,
sehingga malpraktek berarti “pelaksanaan atau tindakan yang salah”. Meskipun
arti harfiahnya demikian tetapi kebanyakan istilah tersebut dipergunakan untuk
menyatakan adanya tindakan yang salah dalam rangkain pelaksanaan suatu
profesi.

Berikut hasil menyampaikan studi :

Paper ini,mengajak peneliti untuk berfikir kritis dan memberikan kritik untuk
meninjau kualitas metodologi penelitian ini. Untuk saat ini, data belum semua
dianalisis sehingga data mengenai kualitas,organisasi dan permintaan perawatan
primer tidak dapat diberikan.

Anda mungkin juga menyukai