Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KELOMPOK II

KELAS B
HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
TEORI JOHARI WINDOWS

Continuity Of Care Konseling


Dosen
Dra. Meity Albertina, SSt.SKM.MPd

NAMA KELOMPOK
1. Jumidsa Anshari 8. Mispah
2. Juminah 9. Mispuda
3. Lisna wati 10. Natalia Putri
4. Lucia Serni L 11. Nopytha N
5. Marhamah 12. Nurhasanah
6. Mirna Ardina 13. Nurmalinda
7. Misniawati

ALIH JENJANG KEBIDANAN PASER


KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR


2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi kebidanan.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...........................................................................................i

Daftar isi ......................................................................................................ii

BAB 1

A. LATAR BELAKANG…………………………………………………..1
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………..1
C. TUJUAN………………………………………………............................1

BAB II

A. Perngertian Teori Johari Window……………………………………2


B. Perspektif Teori Johari Window……………………………………...3
C. Faktor Penghambat dari Lingkungan………………………………..6
D. Teori Johari Window yang berhubungan dengan komunikasi……..6

BAB III
A. Kesimpulan……………………………………………..........................8
B. Saran……………………………………………………………………8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………9
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Hubungan antar pribadi dapat berlangsung dalam situasi yang akrab, intim dan
berlangsung dalam tempo yang lama, tetapi juga tidak jarang kita temui
hubungan antar pribadi antar seseorang dengan orang lain yang berlangsung
singkat dan kurang akrab.
Sehubungan dengan ini maka diperlukan upaya untuk mengembangkan
hubungan antar pribadi agar hubungan mereka dapat memberikan kontribusi
yang positif terhadap perkembangan diri seseorang. Upaya tersebut dapat
dikembangkan melalui teori-teori pengembangan antar pribadi. Adapun salah
satu teori pengembangan hubungan antar pribadi secara ringkas yakni Teori
Johari Window.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan Teori Johari Window?
2. Apa saja yang pendekatan yang dipelajari dalam Teori Johari
Window?
3. Apa factor penghambat pada Teori Johari Window?

C. TUJUAN
1. Mengetahui metode Teori Johari Window.
2. Mengetahui penerapan dari Teori Johari Window.
3. Mengetahui factor-faktor penghambat dari Teori Johari Window.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perngertian Teori Johari Window


Teori Johari window ( Jendela Johari ) merupakan sebuah teori
yang digunakan untuk membantu orang dalam memahami hubungan
antara dirinya dan orang lain. Teori Johari Window juga bisa disebut
sebagai sebuah perangkat sederhana dan berguna dalam mengilustrasikan
dan meningkatkan kesadaran diri serta pengertian Bersama individu-
individu yang ada dalam suatu kelompok tertentu. Midel ini juga berfungsi
dalam meningkatkan hubungan antar kelompok yang sekaligus
mengilustrasikan kembali proses pemberi maupun menerima feedback.
Teori ini digagas oleh dua orang psikolog Amerika, yaitu Joseph
Luft dan Harrington Ingham pada tahun 1955, Ketika meneliti untuk
program proses dari kelompok mereka. Uniknya, nama “Johari” sendiri
sebenarnya diambil dari potongan masing-masing nama mereka. “Jo”
untuk Joseph, dan “Harry” untuk Harrington. Dalam selang waktu yang
tak lama, Jendela Johari banyak dimanfaatkan sebagai pengertian dan
pelatihan kesadaran diri, peningkatan personal dan komunikasi.
Terminology kata Jendela Johari mengarah pada personel/ diri
pribadi dan orang lain. Personal untuk diri individu itu sendiri, sebagai
subjek manusia dalam analisa Jendela Johari. Teori Johari Window
berkaitan dengan Emotional Intelligence Theory yang berhubungan
dengan kesadaran dan perasaan manusia.
Dalam kebanyakan training atau pelatihan, proses memberi dan
menerima feedback adalah unsur terpenting. Melalui feedback tersebut,
kitab isa melihat/ mengenal orang lain, dan demikian sebaliknya. Individu
lain juga belajar bagaimana pandangan kita terhadap mereka. Feedback
menginformasikan kepada individua tau kelompok, baik secara verbal
maupun non-verbal dalam komunikasi. Informasi yang diberikan
seseorang menceritakan kepada yang lain bagaimana perasaanya, dan apa
yang diterimanya (feedback dan self disclosure). Feedback juga bisa
diartikan sebagai reaksi yang diberiakan oleh orang lain, biasanya lebih
menonjol pada persepsi dan perasaan mereka, menceritakan bagaimana
perilaku seseorang bisa mempengaruhi mereka (menerima feedback).

B. Perspektif Teori Johari Window


Ketika jendela Johari digunakan untuk membangun hubungan
antar kelompok personal dikategorikan sebagai kelompok dan orang lain
menjadi kelompok lain. Window atau jendela merupakan suatu hal yang
menggambarkan bahwa teori ini memiliki empat bagian. Empat perspektif/
bagian Jendela Johari yang biasa disebut dengan daerah atau kuadran.
Masing-masing bagian menunjukkan daerah self (diri) baik yang terbuka
maupun yang disembunyikan. Keempat bagian tersebut adalah gelap tidak
disadari. Jendela yang terbagi dalam 4 kuadran yakni wilayah terbuka
(open area), wilayah buta (blind area), wilayah tersembunyi (hidden area)
dan wilayah tak dikenal (unknown area).
Adapun daerah pengenalan diri dari Jendela Johari tersebut dapat
dilihat pada gambar berikut:
Dari gambar tersebut, bisa dijabarkan :

1. Pada kolom 1. Disebutkan dengan “Daerah terbuka”, apa yang diketahui


oleh personal atau individu juga diketahui oleh orang lain, bisa juga
disebut dengan ‘open area’ atau ‘areal bebas’ ataupun ‘diri bebas’.
Open area  berisi informasi tentang diri kita yang diketahui oleh orang
lain seperti nama, jabatan, pangkat, status perkawinan, lulusan mana, dll.
Ketika memulai sebuah hubungan, kita akan menginformasikan sesuatu
yang ringan tentang diri kita. Makin lama maka informasi tentang diri kita
akan terus bertambah secara vertical sehingga mengurangi hidden area.
Makin besar open area, makin produktif dan menguntungkan hubungan
interpersonal kita.
2. Pada kolom 2. Disebut dengan” daerah buta”. Apa yang diketahui oleh
individu tidak diketahui. Bisa juga disebut ‘blind spot’ atau ‘blind area’.
Blind area yang menentukan bahwa orang lain sadar akan sesuatu tapi kita
tidak. Misalnya bagaimana cara mengurangi grogi, bagaimana caranya
menghadapi dosen A, dll. Sehingga dengan mendapatkan masukan dari
orang lain, blind area akan berkurang. Makin kita memahami kekuatan dan
kelemahan diri kita yang diketahui orang lain, maka akan bagus dalam
bekerja tim.
3. Pada kolom 3. Disebut dengan “daerah tersembunyi”. Apa yang diketahui
individu tetapi tidak diketaui oleh orang lain. Bisa juga disebut ‘hidden
area’ atau ‘ daerah yang dihindari’.
Hidden area berisi informasi yang kita tahu tentang diri kita tapi tertutup
bagi orang lain. Informasi ini meliputi perhatian kita mengenai atasan,
pekerjaan, keuangan, keluarga, kesehatan, dll. Dengan tidak berbagi
mengenai hidden area, biasanya akan menjadi penghambat dalam
berhubungan. Hal ini akan membuat orang lain miskomunikasi tentang
kita,  yang kalau dalam hubungan kerja akan mengurangi tingkat
kepercayaan orang
4. Pada kolom 4. Disebut dengan “daerah yang tidak dikenal”. Apa yang
tidak diketahui oleh individu juga tidak diketahui oleh orang lain.
Unknown area adalah informasi yang orang lain dan juga kita tidak
mengetahuinya. Sampai kita dapat pengalaman tentang sesuatu hal atau
orang lain melihat sesuatu akan diri kita bagaimana kita bertingkah laku
atau berperasaan. Misalnya ketika pertama kali seneng sama orang lain
selain anggota keluarga kita. Kita tidak pernah bisa mengatakan perasaan
“cinta”. Jendela ini akan mengecil sehubungan kita tumbuh dewasa, mulai
mengembangkan diri atau belajar dari pengalaman.
Selanjutnya, uraian masing-masing kolom/ kuadran.

Diri yang tidak dikenal siapapun (Unknown Self )

Rajin mengusahakan dan meminta feedback. Jendela 2 semakin kecil.


Jendela 2 dan 3 semakin kecil, Jendela 1 semakin luas karena
yang bersangkutan dapat membawa diri.
 Feedback adalah proses dimana seseorang memberi tahu
berdasarkan pengamatan dan perasaannya tentang tingkah laku
seseorang.
 Tujuan : Membantu perkembangan pribadi seseorang demi
kebaikanya, merupakan unsur terpenting didalam mendidik.

C. Faktor Penghambat dari Lingkungan


Sedikit tambahan mengenai factor-faktor yang menghambat
individu dalam memperbaiki jendela dirinya, adalah dari factor
lingkungan. System yang dianut oleh lingkungan sekitar kita, misalnya ada
pihak yang lebih dominan sehingga menghambat pengembangan diri.
Faktor intern merupakan faktor yang menyebabkan kita enggan untuk
menelaah diri, terkadang kita tak bisa menerima kenyataan, misalnya saja
factor tujuan hidup dan usia.
Factor tujuan hidup yang belum tergambarkan dengan jelas, factor
motifasi dan keengganan untuk menelaah diri, kadang-kadang manusia
takut untuk menerima kenyataan bahwa ia memiliki kekurangan ataupun
kelebihan pada dirinya.
Factor usia, kadang-kadang orang sida tua dalam sua tidak melihat bahwa
kearifan dan kebijaksanaan dapat dicapainya, mereka cenderung usia muda
lebih hebat karena produktif.

D. Teori Johari Window yang berhubungan dengan komunikasi.


Komunikasi sebagai kegiatan sehari-hari yang dilaksanakan
individu berhubungan erat dengan perilaku individu itu sendiri. Perbedaan
perilaku individu dalm melakukan komunikasi dan atau berhubungan
dengan orang lain merupakan situasi yang berkaitan dengan psikologis
individu. Komunikasi juga berkaitan dengan asumsi manusia. Contohnya :
seorang anak kecil akan merasa takut dan terancam bila ia tidak
memahami hal yang terjadi disekitarnya. Komunikasi yang di lakukan oleh
antara petugas Kesehatan akan mengurangi rasa takutnya dengan
penjelasan-penjelasan yang akan membuat anak kecil tersebut mengerti
dan nyaman.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Komunikasi antar pribadi merupakan proses social dimana individu-
individu yang terlibat didalamnya saling mempengaruhi. Teori Johari
window ( Jendela Johari ) merupakan sebuah teori yang digunakan untuk
membantu orang dalam memahami hubungan antara dirinya dan orang lain.
Teori Johari Window juga bisa disebut sebagai sebuah perangkat sederhana dan
berguna dalam mengilustrasikan dan meningkatkan kesadaran diri serta
pengertian bersama individu-individu yang ada dalam suatu kelompok tertentu.
Midel ini juga berfungsi dalam meningkatkan hubungan antar kelompok yang
sekaligus mengilustrasikan kembali proses pemberi maupun menerima
feedback.

B. SARAN
Seorang konselor hendaknya mampu menguasai berbagai teori dalam
komunikasi dengan klien. Meningkatkan hubungan antar kelompok yang
sekaligus mengilustrasikan Kembali proses proses memberi maupun
menerimafeedback.
Disarankan setelah membaca makalah ini dan memahaminya agar di
aplikasikan ilmunya dalam kehidupan sehingga, sikap saling mengerti dan
menghargai sesama manusia lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Tyastuti, Siti, dkk.(2009).Komunikasi dan Konseling dalam Pelayanan


Kebidanan.Yogyakarta: Fitrayama
Wulandari, Diah. (2008).Komunikasi dan Konseling dalam Praktik Kebidanan
https://pakarkomunikasi.com  › teori-johari-window-pen...
https://www.ekrut.com  › Media › Category
https://jhonmiduk8.blogspot.com › ... › Makalah

Anda mungkin juga menyukai