Anda di halaman 1dari 3

Pertanyaanya?

Menguji data berat badan teman kelas sebanyak 20 orang. Apakah berdistribusi normal atau
tidak??
Teman kelas ada 39 orang, di hitung dari nomor absen setelah saya yaitu no.25. Maka diuji
dari no. absen 26 sampai no.06.
Didapat hasil dari perhitungan SPSS yaitu nilai p-value (0.046) ≤ alpha 0.05, maka Ho
ditolak itu berarti data berdistribusi normal, dan H1 di terima. Maka dari itu data ini
signifikan.
https://drive.google.com/drive/folders/1IncnlW8gkVBxCxg0m8PgsHn_MksAUJdH?usp=sharing

Uji normalitas adalah suatu cara yang dilakukan untuk melihat apakah data dalam penelitian
telah terdistribusi secara normal. Hasil uji ini nantinya akan memengaruhi langkah analisis
selanjutnya. Cara uji normalitas SPSS biasanya memiliki 2 pilihan, yaitu Kolmogorov-
Smirnov dan Shapiro-Wilk. Untuk menentukan menggunakan yang mana, bisa dengan
memperhatikan data itu sendiri.
Ketentuan Uji Normalitas
Dalam uji normalitas, terdapat indikator yang disebut nilai signifikansi. Apabila data
memiliki nilai signifikansi 0,05 maka dapat dikatakan bahwa data tersebut normal. Baik itu
untuk Kolmogorov-Smirnov mau pun untuk Shapiro Wilk.
Perbedaan penggunaan keduanya adalah pada banyaknya sampel yang digunakan. Jika
sampelnya kurang dari 50, maka Shapiro Wilk lebih cocok untuk digunakan dalam uji
normalitas. Sementara untuk sampel besar yang lebih dari 50, gunakan Kolmogorov-Smirnov
agar hasilnya lebih akurat.
Langkah-langkah Uji Normalitas SPSS
Sebelum dapat melakukan analisis, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengisi data
pada Variable View dan Data View. Isi dengan cermat agar mendapatkan hasil yang akurat.
Jika datanya banyak dan telah tersimpan di Excel misalnya, bisa lakukan copy-paste. Lalu
ikuti langkah-langkah berikut:
1. Klik menu Analyze, kemudian masuk ke Descriptive Statistics, lalu Explore.
2. Pada jendela Explore, terdapat kolom Dependent List, pindahkan variabel yang ingin diuji
ke kolom tersebut. Jika variabel bersifat kualitatif, pindahkan ke kolom Factor List.
3. Pilih Both pada Display. Centang bagian Descriptive, lalu isi Confidence Interval for Mean
dengan angka tertentu yang sesuai kebutuhan. Kemudian klik Continue.
4. Klik Plots, lalu beri centang pada Normality plots with tests. Jika sudah, klik Continue
kemudian klik OK.
5. Hasil uji normalitas sudah bisa dibaca untuk kemudian diolah lebih lanjut.
Membaca Hasil Uji Normalitas
Cara uji normalitas SPSS sudah selesai sampai langkah di atas. Setelah itu, waktunya untuk
membaca hasilnya. Terdapat beberapa kolom hasil yang akan muncul. Lihatlah tabel Tests of
Normality untuk mengetahui hasil uji normalitas.
Perhatikan masing-masing angka pada kolom Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro Wilk.
Misalnya tertera angka .300, maka artinya adalah 0,300. Nilai tersebut menunjukkan bahwa
hasilnya lebih dari 0,05 yang merupakan angka minimal data bisa disebut normal. Maka,
dengan nilai signifikansi 0,300 data tersebut distribusinya normal.
Seperti telah dijelaskan, uji normalitas SPSS tidaklah terlalu rumit. Meskipun begitu, bagi
yang tidak familiar dengan statistik bisa saja masih merasa bingung. Namun jangan khawatir,
Gama Statistika siap membantu untuk memudahkan proses penelitian. Mulai dari konsultasi,
proses pengolahan data, hingga diskusi dan komunikasi selama pengerjaan.
Tidak hanya cara uji normalitas SPSS, Gama Statistika juga melayani berbagai jasa di bidang
statistik dan ilmiah lainnya. Mulai dari rancangan penelitian hingga tahap-tahap pengolahan
data. Segera hubungi kontak yang tertera dan dapatkan pelayanan terbaik untuk menghasilkan
penelitian yang berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai