dan EVALUASINYA
DOSEN PEMBIMBING
KELOMPOK 4
NAMA KELOMPOK
1. Norhayati 5. Nurhasanah
2. Nur Aini Jamil 6. Nurmalinda
3. Nur Jannah 7.Rima Fitriyanti
4. Rinelda Bandhaso 8. Riskawati
2021
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.........................................................................................8
B. Saran...................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Untuk mewujudkan bangsa yang berdaya saing, salah satu arah
yang
ditetapkan adalah mengedepankan pembangunan sumber daya manusia,
yang ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Unsur-unsur penting bagi peningkatan IPM adalah derajat kesehatan,
tingkat pendidikan, dan pertumbuhan ekonomi. Derajat kesehatan dan
tingkat pendidikan pada hakikatnya adalah investasi bagi terciptanya
sumber daya manusia berkualitas, yang selanjutnya akan mendorong
pertumbuhan ekonomi dan menurunkan tingkat kemiskinan. Dalam rangka
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
pembangunan kesehatan harus diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang. Oleh sebab itu,
pembangunan kesehatan dalam kurun waktu lima tahun ke depan (Tahun
2010-2014) harus lebih diarahkan kepada beberapa hal prioritas.
Berkaitan dengan hal tersebut, Undang-Undang Republik
Indonesia
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa
pembangunan kesehatan harus ditujukan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat masyarakat yang setinggi-
tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomis. Setiap orang berhak atas kesehatan
dan setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas
sumber daya di bidang kesehatan. Namun di samping itu, setiap orang juga
tidak luput dari kewajiban-kewajiban di bidang kesehatan.
Desa siaga merupakan salah satu bentuk reorientasi pelayanan
kesehatan dari sebelumnya bersifat sentralistik dan top down menjadi
lebih partisipatif dan bottom up. Berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 564/MENKES/SK/VI II/2006,
tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa siaga, desa siaga
merupakan desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-
masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara
mandiri. Desa siaga adalah suatu konsep peran serta dan pemberdayaan
masyarakat di tingkat desa, disertai dengan pengembangan kesiagaan dan
kesiapan masyarakat untuk memelihara kesehatannya secara mandiri.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan beberapa fenomena yang telah di sampaikan di latar
belakang, untuk mengetahui pengelolaan desa siaga dan evaluasinya
pengelolaan desa siaga.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mampu menjadikan masyarakat desa yang peduli, tanggap dan mampu
mengenali, pencegahan serta mampu mengatasi permasalahan
Kesehatan yang dihadapi secara mandiri, sehingga derajat
kesehatannya meningkat.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa
tentang pentingnya kesehatan.
b. Meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa.
A. PENGERTIAN
1. Desa Siaga
Desa yang dimaksud di sini adalah kelurahan atau istilah
lain bagi kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas – batas
wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
kepentingan yang diakui dan dihormati dalam Pemerintah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki
kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan serta
kemauan untuk untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan,
bencana, dan kegawadaruratan, kesehatan secara mandiri.
Konsep desa siaga adalah membangun suatu sistem di suatu
desa yang bertanggung jawab memelihara kesehatan masyarakat
itu sendiri, di bawah bimbingan dan interaksi dengan seorang bidan
dan 2 orang kader desa. Di samping itu, juga dilibatkan berbagai
pengurus desa untuk mendorong peran serta masyarakat dalam
program kesehatan seperti imunisasi dan posyandu (Depkes 2009).
Suatu desa dikatakan menjadi desa siaga apabila memenuhi
kriteria berikut (Depkes, 2006) :
a. Memiliki 1 orang tenaga bidan yang menetap di desa tersebut
dan sekurang-kurangnya 2 orang kader desa.
b. Memiliki minimal 1 bangunan pos kesehatan desa (poskesdes)
beserta peralatan dan perlengkapannya. Poskesdes tersebut
dikembangkan oleh masyarakat yang dikenal dengan istilah
upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang
melaksanakan kegiatan-kegiatan minimal :
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan
sumber daya dan kemampuan serta kemauan serta kemauan untuk untuk
mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana, dan
kegawadaruratan, kesehatan secara mandiri. Konsep desa siaga adalah
membangun suatu sistem di suatu desa yang bertanggung jawab
memelihara kesehatan masyarakat itu sendiri, di bawah bimbingan dan
interaksi dengan seorang bidan dan 2 orang kader desa. Di samping itu,
juga dilibatkan berbagai pengurus desa untuk mendorong peran serta
masyarakat dalam program kesehatan seperti imunisasi dan posyandu.
Desa Siaga dapat diintegrasikan dengan program lain yang
berorientasi UKBM seperti Forum Germas, Kampung KB, Gerakan
Keamanan Pangan Desa, dll. Pengembangan Desa Siaga disesuaikan
dengan situasi dan kondisi daerah: pada daerah yang sudah terakses
pelayanan kesehatan, fokus kegiatannya pada upaya pemberdayaan
masyarakat, sedangkan untuk daerah yang jauh/sulit mengakses
peayanan kesehatan maka dilakukan pengembangan poskesdes.
B. SARAN
Dari penjelasan diatas sangatlah bermanfaat bagi masyarakat
khususnya dalam mempertahankan dan bahkan meningkatkan derajat
Kesehatan diharapkan agar pelaksanaan Desa Siaga ini Kembali
dilakukan dan disebarluaskan ke setiap wilayah di Indonesia. Desa Siaga
inilah merupakan Langkah awal yang sangat penting untuk dilakukan
yang akhirnya nanti akan mendukung program pemerintahan dalam
pencapaian peningkatan derajat Kesehatan masyarakat Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
https://promkes.kemkes.go.id/pengertian-tujuan-indikator-dan-kegiatan-
pokok-desa-siaga
https://depokkec.slemankab.go.id/mengenal-desa-siaga.slm