DISUSUN OLEH:
Kelompok 9
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Desa Siaga”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
2.1 Pengertian.......................................................................................................................3
2.2 konsep..............................................................................................................................4
2.2 sasaran.............................................................................................................................4
2.2 kriteria.............................................................................................................................4
2.2 indikator..........................................................................................................................4
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Maraknya bencana alam seperti tanah longsor, banjir, gempa, tsunami dan lain-lain,
akhir-akhir ini telah memperparah kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan di tanah air kita.
Pencemaran lingkungan, penggundulan hutan pengungsian dan wabah penyakit serta Kejadian
Luar Biasa (KLB) telah terjadi di sebagian besar Negara kita. Konflik sosial yang
berkepanjangan telah menimbulkan kerusakan dan pertikaian, stress, gangguan jiwa dan
kemiskinan.
Kondisi tersebut di atas turut meningkatkan masalah kesehatan seperti tingginya angka
kematian, terutama kematian ibu sebesar 359/100.000 (SDKI 20012) dan kematian bayi sebesar
35/1000 kelahiran hidup (SDKI 2002-2003). Demikian juga dengan tingginya angka kesakitan
akhir-akhir ini ditandai dengan munculnya kembali berbagai penyakit lama seperti malaria dan
tuberculosis paru, dan demam berdarah.
Sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah telah menetapkan PP nomor 7 tahun 2005
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2004-2009 dengan sasaran
yang harus dicapai:
1. Meningkatnya umur harapan hidup dari 66,2 tahun menjadi 70,6 tahun.
3. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dari 307 menjadi 226/100.000 kelahiran hidup.
4. Menurunnya prevalensi gizi kurang anak balita dari 25,8% menjadi 20%.
Dengan telah ditetapkan sasaran tersebut, maka Departemen Kesehatan segera memutuskan visi
yaitu “masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat” dengan misi membuat masyarakat sehat.
B. Rumusan Masalah
D. Manfaat
A. DEFINISI
Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan,
bencana, dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Desa yang dimaksud di sini
adalah kelurahan atau istilah lain bagi kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas-batas wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan yang
diakui dan dihormati dalam Pemerintah Kesatuan Republik Indonesia.
Suatu desa dikatakan menjadi desa siaga apabila memenuhi kriteria berikut (Depkes, 2006) :
1. Memiliki 1 orang tenaga bidan yang menetap di desa tersebut dan sekurang-kurangnya 2
orang kader desa.
2. Memiliki minimal 1 bangunan pos kesehatan desa (poskesdes) beserta peralatan dan
perlengkapannya. Poskesdes tersebut dikembangkan oleh masyarakat yang dikenal
dengan istilah upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang melaksanakan
kegiatan-kegiatan minimal :
Tujuan umum. Terwujudnya desa dengan masyarakat yang sehat, peduli dan tanggap
terhadap masalah-masalah kesehatan (bencana dan kegawatdaruratan kesehatan) di
desanya.
Tujuan khusus
Semua sasaran di atas diharapkan dapat lebih mandiri dlaam mengatasi masalah-
masalah kesehatan. Untuk menuju Desa Siaga, ada beberapa kriteria yang harus
dipenuhi, yaitu desa tersebut minimal mempunyai pos kesehatan desa (poskesdes).
Poskesdes di sini merupakan suatu upaya bersumber daya masyarakat (UKBM) yang
minimal melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti berikut :
Pengamatan epidemiologis penyakit menular dan yang berpotensi menjadi
kejadian luar biasa (KLB) serta faktor-faktor risikonya.
Penanggulangan penyakit menular dan yang berpotensi menjadi kejadian luar
biasa serta kekurangan gizi.
Kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana dan kegatdaruratan kesehatan.
Pelayanan kesehatan dasar, sesuai dengan kompetensinya (jika dekat
dengan puskesmas atau pustu maka bisa diambil alih oleh salah satunya).
Kegiatan lain-lain misalnya promosi untuk sadar gizi, perilaku hidup bersih
dan sehat, penyehatan lingkungan, dan kegiatan pengembangan.
(1) Pengamatan dan pemantauan penyakit serta keadaan kesehatan ibu dan anak, gizi,
lingkungan, dan perilaku yang dapat menimbulkan masalah kesehatan masyarakat,
(2) Pelaporan cepat (kurang dari 24 jam) kepada petugas kesehatan untuk respon cepat,
(3) Pencegahan dan penanggulangan sederhana penyakit dan masalah kesehatan, serta
Penyehatan lingkungan adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk menciptakan
dan memelihara lingkungan desa/kelurahan dan permukiman agar terhindar dari penyakit dan
masalah kesehatan, dengan berpedoman kepada petunjuk teknis dari Kementerian
Kesehatan. Kegiatan-kegiatannya berupa:
PENUTUP
A. Kesimpulan
Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan serta kemauan untuk untuk mencegah dan mengatasi masalah
kesehatan, bencana, dan kegawadaruratan, kesehatan secara mandiri. Desa yang dimaksud di sini
adalah kelurahan atau istilah lain bagi kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas – batas
wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan yang diakui dan dihormati
dalam Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pelaksanaan desa siaga terdiri dari persiapan, pelakanaan, pemantauan dan evaluasi.
Dalam pendekatan pengembangan desa siaga, ada langkah pokok yang harus dditempuh :
( pengembangan tim petugas, pengembangan tim masyarakat, survei mawas diri, dan
musyawarah masyarakat desa ) serta pelaksanaan.
B. Saran
Terwujudnya Desa Siaga tentunya menjadi harapan kita bersama, oleh sebab itu penulis
sangat mengharapkan agar para pembaca tidak hanya sekedar tahu tentang Desa Siaga, namun
juga akam melakukan perubahan sesuai dengan tingkat kemampuannya untuk merealisasikan
Desa Siaga.
DAFTAR PUSTAKA