Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK LANSIA

DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA NATAR LAMPUNG SELATAN

Disusun Oleh :
Kelompok 3
Yeni Nur Jamil Azizah 1914301052
Sindi Artika 1914301065
Augy Alfandito 1914301093
Amri Wijaya Rahman 1914301094
Veronica Anggraini 1914301091
Feni Meliani 1914301085
Evitha Adhe Rahma E 1914301079
Rara Suci Ariyati 1914301077
Sinti Rizqiani 1914301082
M. Luthfan Amirudin 1914301095
Elva Nuri Sakinah 1914301055
Tasya Dwinta 1914301056
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN 2021/2022
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS LANSIA
PRODI D4 KEPERAWATAN TANJUNGKARANG

Kelp Mahasiswa : Kelompok 3


Tempat Praktek : Panti Sosial Tresna Werdha
Tanggal Praktek : 18 April 2022
Tanggal Pengkajian : 21 April 2022

A. Profil Institusi
Panti Sosial Tresna Werdha “BAKHTI YUSWA” lampung sebelum tahun
1979 dikelola oleh dinas sosial Tk. I lampung yang merupakan satlak yang berlokasi
di Gunung Sulah Kedaton Tanjung karang.Tahun 1979-1980 melalui proyek
Departemen Sosial RI. Yang dilaksanakan Kanwil.1 Departemen provinsi lampung,
dibangunlah “Panti Sosial Tresna Werdha” (PSTW) BAKHTI YUSWA lampung
yang dikenal dengan nama tradisionalnya yaitu “Panti Jompo” berlokasi di kecamatan
Natar Lampung Selatan. Pada tahun 1980 resmi kegiatan pelayanan (penyantunan)
dilaksanakan dengan kapasitas pelayanan sebanyak 30 orang lansia. Padat ahun 1981
adanya tambahan bangunan wisma pemondokan yang berkapasitas tamping sebanyak
50 orang lansia (Status UPT Pusat). Pada tahun 1990 dan seterusnya kapasitas
tamping ditingkatkan menjadi 100 orang lansia.Sejak tahun 2000/2001.
Departemen Sosial dibubarkan (dilikuidisi) maka Panti Sosial Tresna Werdha
(PSTW) “BAKHTI Yuswa” Lampung diserahkan ke Pemda TK. I Lampung yang
secara teknis dikelola dinas sosial Tk. I Lampung yang diubah namany amenjadi
“Dinas Kesejahteraan Gubernur Lampung No.03 tahun 2001 tanggal 09 Februari
2001. Sejak Februari tahun 2001 resmi menjadi UPTD PSWT “BAKHTI YUSWA”
lampung yang secara teknis dibawah binaan Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi
Lampung (Otonomi Daerah) yang struktur organisasinya terdiri dari:
a. Kepala UPTD PSWT Lampung
b. Ka. Sub. Bag Tata Usaha
c. Kasi Penyatuan/Pelayanan
d. Kasi Bimbingan dan Penempatan Sejak tahun 2008
UPTD PSWT “BAKHTI YUSWA” Lampung dirubah namanya panti sosial
pelayanan lanjut usia (PSLU) BAKHTI YUSWA yang secara teknis dibawah binaan
Dinas Sosial Provinsi Lampung (Otonomi Daerah). Berdasarkan peraturan Gubernur
lampungNomor 27 tahun 2010, UPTD PSLU berubah nomen clatural terjadi
UPTD.Pelayanan Sosial Lanjut Usia (PSLU) Tresna Werdha dengan struktur
organisasinya terdiri dari :
1. Kepala UPTD PSLU tresna Werdha Lampung
2. Kasubbag Tata Usaha
3. Kasi Penyantunan
4. Kasi Pelayanan
5. Kelompok Jabatan Fungsional.

B. Pengkajian
1. Demografi
a. Jumlah lansia
No Rentang Usia Jumlah Presentase (%)
1 Usia pertengahan (middle age) 5 41,7%
60-70 tahun
2 Lanjut usia(elderly) 7 58,3%
71-80 tahun
3 Lanjut usia tua(old) 0 0
81-90 tahun
4 Usia sangat tua(very old) 0 0
>90 tahun
Jumlah 12 100%
Interpretasi data :
Berdasarkan pada tabel diatas diketahui dari 12 lansia yang menjadi
responden, rentang usia paling banyak adalah lansia dengan rentang usia
paling banyak adalah lansia dengan rentang usia 71-80 tahun sebanyak 4
lansia(58,3%) dan lansia dengan rentang usia 60-70 tahun sebanyak 4
lansia(41,7%).

b. Jenis kelamin
No. Jenis kelamin Jumlah Presentase(%)
1 Laki-laki 4 20%
2 Perempuan 8 80%
Jumlah 12 100 %
Interpretasi data :
Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui dari 12 lansia yang menjadi
responden,jenis kelamin paling banyak adalah laki-laki sebanyak 4 lansia
(20%) dan perempuan sebanyak 8 lansia (80%).

c. Suku
No. Suku Jumlah Presentase (%)
1 Jawa 8 66,7%
2 Sunda 1 8,3%
4 Lampung 3 25%
Jumlah 12 100%
Interpretasi data :
Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui dari 12 lansia yang menjadi
responden, suku lansia yang paling banyak adalah jawa sebanyak 8
lansia(66,7%) , sunda 1 lansia (8,3%), lampung 3 lansia (25%).

d. Agama
No. Agama Jumlah Presentase(%)
1 Islam 12 100%
2 Kristen 0 0
3 Hindu 0 0
4 Budha 0 0
Jumlah 12 100%
Interpretasi data :
Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui dari 12 lansia yang menjadi
responden, semua menganut agama islam sebanyak 12 lansia(100%).

e. Pendidikan
No. Pendidikan Terakhir Jumlah Presentase (%)
1 Tidak tamat SD 2 16,7%
2 SD-SMP 9 75%
3 SMA 1 8,3%
4 PT 0 0%
Jumlah 12 100%
Interpretasi data :
Berdasarkan data pada tabel diatas ,diketahui 12 lansia yang menjadi
responden, pendidikan lansia paling banyak adalah tidak tamat SD sebanyak 2
lansia(16,7%) dan tamat SD-SMP 9 lansia (75%) dan tamat SMA 1 lansia
(8,3%) dan PT 0% .
f. Alamat
No. Alamat Jumlah Presentase (%)
1 Rajabasa 2 16,7%
2 Kota agung 1 8,3%
3 Panjang 2 16,7%
4 Kedaton 1 8,3%
5 Way Tenong 1 8,3%
6 Jakarta Selatan 1 8,3%
7 Terbanggi Besar 1 8,3%
8. Way Halim 1 8,3%
9. Desa Kaliawi 1 8,3%
10. Jawa 1 8,3%
Jumlah 12 100%
Interpretasi data :

Berdasarkan data pada tabel diatas, diketahui 12 lansia yang menjadi


responden, lansia yang paling banyak tinggal di Rajabasa dan Panjang
sebanyak 2 lansia (16,7%).

2. Masalah kesehatan lansia secara umum


Berdasarkan dari hasil wawancara dengan lansia diperoleh data sebagai berikut
DS :
 Lansia mengatakan banyak yang mengeluh nyeri pada eksremitas bawah
 Lansia mengatakan saat berjalan terasa sakit dan mereka harus dibantu
penopang atau berpegangan dinding karena sulit untuk menyeimbangkan
dan nyeri
 Lansia mengatakan tidak tahu cara menangani nyeri
 Lansia mengatakan jarang melalukan olahraga
 Lansia mengatakan hanya mengira nyeri sendi adalah penyakit tua dan hal
biasa yang disebut rematik
 Lansia mengatakan jarang memeriksakan kesehatannya di klinik atau
puskesmas yang ada
DO :
 Lansia tampak berjalan tertatih-tatih
 Lansia tampak berjalan dengan lambat dan berhati-hati

a. Masalah fisik
No. Keluhan/masalah fisik Jumlah Presentase(%)
1 Anemia 1 8,3%
2 Hipertensi 1 8,3%
3 Rematik 6 50,0%
4 Jantung 0 0
5 Gangguan pengelihatan 1 8,3%
6 Gangguan pendengaran 2 16,7%
7 Diabetes melitus 1 8,3%
8 Alergi 0 0
9 Tidak ada keluhan 0 0
Jumlah 12 100%

b. Masalah psikologis
No Keluhan /masalah sosial Jumlah Presentase (%)
1 Kecemasan 0 0
2 Kesepian 0 0
3 HDR 0 0
4 Depresi 1 8,3%
5 Dimensia 1 8,3%
6 Tidak ada keluhan 10 83,3%
Jumlah 12 100%

c. Masalah sosial
No Keluhan/masalah sosial Jumlah Presentase (%)
1 Gangguan komunikasi 0 0
2 Menarik diri 0 0
3 Isolasi sosial 0 8,3%
4 Tidak ada keluhan 12 100%
Jumlah 12 100%

d. Masalah spiritual
No Keluhan /masalah sosial Jumlah Presentase (%)
1 Gangguan beribadah 0 0
2 Tidak ada keluhan 12 100%
Jumlah 12 100%

3. Masalah kesehatan lansia secara khusus


a. Gangguan kognitif
No Keterangan Jumlah Presentase (%)
1 Gangguan 0 0
2 Risiko 1 8,3%
3 Baik 11 91,7%
Jumlah 12 100%
b. Gangguan depresi
No Keterangan Jumlah Presentase (%)
1 Depresi 0 0
2 Risiko 1 8,3%
3 Tidak 11 91,7%
Jumlah 12 100%
c. Gangguan ADL
No Keterangan Jumlah Presentase (%)
1 Tergantungan 0 0
2 Sebagian 2 16,7%
3 Mandiri 10 83,3%
Jumlah 12 100%
4. Pola kebiasaan lansia sehari-hari

No. Kebiasaan Ya(%) Tidak (%)


1 Makan teratur(minimal 2x/hari) 83,3% 16,7%
2 Olahraga teratur(minimal 39 menit/hari) 58,3% 41,7%
3 Kebiasaan merokok 58,3% 41,7%
4 Kebiasaan minum kopi 58,3% 41,7%
5 Kebiasaan minum alkohol 0% 100%
6 Istirahat tidur(minimal 4-6 jam/hari) 75% 25%

5. Pelayanan kesehatan
a. Pengetahuan lansia tentang kesehatan
 Tahu : 25% (3 orang lansia)
 Tidak tahu : 75% (9 orang lansia)
b. Pemeriksaan kesehatan
 Teratur 1x/bulan : 33,3% (4 orang lansia)
 Tidak teratur :66,7% (8 orang lansia)
c. Terapi yang digunakan
 Ada : 41,7% (5 orang lansia)
 Tidak ada : 58,3% (7 orang lansia)

A. ANALISIS DATA
No. Data Fokus Masalah Penyebab
Kelompok Masalah
1 Data angket : Defisit Kurangnya
DS : pengetahuan pengetahuan
 Berdasarkan pengkajian penyakit rematik lansia cara
angket yang dilakukan oleh pada kelompok mengurangi nyeri
kelompok bahwa sebagian lansia di panti sendi
besar lansia mengeluh nyeri sosial tresna
pada eksremitas bawah werdha
sebanyak 6 lansia (50%)
berkaitan dengan gangguan
muskuloskletal
 Berdasarkan data
Pengetahuan lansia tentang
kesehatan 9 orang (75%)
tidak mengetahui dan 3
(25%) orang mengetahui

DO:
 Berdasarkan pengkajian
data angket didapatkan
bahwa sebanyak 5
lansia(41,7%) mengatakan
tidak bisa mengikuti
kegiatan aktivitas fisik
seperti olahraga dan
aktifitas lainnya yang
menyangkut dengan
kesehatan karena nyeri
yang di alaminya
Data wawancara:
 Lansia mengatakan banyak
yang mengeluh nyeri pada
eksremitas bawah
 Lansia mengatakan tidak
bisa mengikuti aktifitas
fisik seperti olahraga dan
aktifitas lainnya yang
menyangkut dengan
kesehatan karena nyeri
yang dialaminya
Data observasi :
 Kebanyakan lansia
berjalalan secara tertatih-
tatih
 Kebanyakan lansia berjalan
harus dibantu penopang
pada dinding karena sulit
untuk seimbang dan nyeri
Data sekunder :
 Dari data didapatkan bahwa
banyak lansia yang
memiliki keluhan nyeri
pada eksremitas bawah
 Dari data diatas, banyak
lansia rata-rata tidak ada
yang mengikuti kegiatan
olahraga

2 Data angket : Pemeliharaan Ketidakmampuan


DS : kesehatan tidak lansia dalam
 Berdasarkan pengkajian efektif menggunakan
data angket didapatkan terapi
bahwa sebanyak 5 orang
lansia(41,7%) mengatakan
tidak ada terapi medis yang
digunakan untuk mengobati
penyakitnya
 Berdasarkan pengkajian
data angket didapatkan
bahwa sebanyak 8 orang
lansia(66,7%) mengatakan
tidak melakukan
pemeriksaan kesehatan
secara teratur
Data wawancara:
 Berdasarkan wawancara
beberapa lansia mereka
tidak melakukan terapi
yang sudah dianjurkan

Data sekunder :
 Dari data didapatkan bahwa
banyak lansia yang
menggunakan terapi 5
orang lansia (41,7%)

B. Diagnosis Keperawatan
1. Defisit pengetahuan penyakit rematik pada kelompok lansia di panti sosial
tresna werdha b.d Kurangnya pengetahuan lansia cara mengurangi nyeri sendi
2. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif b.d Ketidakmampuan lansia dalam
menggunakan terapi
C. Rencana Tindakan
1. Hari/tanggal : Sabtu, 23 April 2022
2. Waktu : 10.00-selesai
3. Tempat : Wisma Vanda
4. Sasaran : Lansia

Masalah Tujuan Kriteria Intervensi


(umum/khusus)
(evaluasi/standar)

Defisit TUM : Lansia dapat 1. Edukasi lansia


pengetahuan mengetahui tentang penyakit
Menurunnya
penyakit tentang penyakit rematik
masalah nyeri
rematik pada rematik dan cara
pada lansia 2. Ajarkan lansia
kelompok mengontrol nyeri
cara pencegahan
lansia di panti
rematik dengan
sosial tresna
werdha b.d TUK : terapi kompres
Kurangnya serai
Lansia dapat
pengetahuan
mengetahui 3. evaluasi
lansia cara
mengenai pengetahuan ;an
mengurangi
masalah sia tentang
nyeri sendi
kesehatan rematik dan
rematik dan cara kompres serai
mengontrol rasa
4. Berikan
nyeri ekstremitas
kesempatan
lansia untuk
mempraktekkan
kembali
kompres serai

Pemeliharaan TUM : Lansia mau 1. Identifikasi


kesehatan tidak melakukan faktor yang
Meningkatkan
efektif b.d perilaku sehat dan meningkatkan
pemeliharaan
Ketidakmampuan menjalankan dan menurunkan
kesehatan pada
lansia dalam perilaku sehat perilaku hidup
kelompok lansia
menggunakan sehat
terapi TUK :
2. Edukasi lansia
Menunjukkan tentang faktor
pemahaman resiko yang
perilaku sehat dapat
mempengaruhi
kesehatan bila
tidak
menggunakan
terapi

3. evaluasi
pengetahuan
lansia tentang
perilaku sehat
dan faktor risiko
bila tidak
menjalankan
terapi

D. Implementasi
No. Masalah Hari/tanggal/waktu Tindakan Paraf
1 Defisit pengetahuan Sabtu Penyuluhan
penyakit rematik pada 23 April 2022 kesehatan tentang
kelompok lansia di 10.00 penyakit rematik
panti sosial tresna dan terapi
werdha b.d Kurangnya kompres serai
pengetahuan lansia
cara mengurangi nyeri
sendi

2 Pemeliharaan Sabtu Edukasi mengenai


kesehatan tidak efektif 23 April 2022 perilaku sehat dan
10.30 faktor risiko jika
b.d Ketidakmampuan tidak
lansia dalam menggunakan
terapi
menggunakan terapi

E. Evaluasi
1. Struktur
Ruangan yang digunakan : Wisma Vanda
a. Setting tempat kegiatan : Lansia dan mahasiswa duduk berjarak
di kursi sebagai upaya pencegahan Covid 19 dan menjaga kenyamanan
b. Pelaksanaan kegiatan : Sabtu , 23 April 2022
c. Jumlah peserta yang diundang : 12 lansia
d. Alat dan bahan yang digunakan : Meja, kursi
e. Media yang akan digunakan : Serai, kasa gulung
2. Proses
a. Antusiasme peserta
Peserta sangat antusias dan bersemangat dalam mengukuti penyuluhan
kesehatan dan terapi kompres serai
b. Kontribusi peserta dalam kegiatan
c. Peran dari pelaksana selama kegiatan
 Peran mahasiswa : mendampingi lansia untuk mengikuti
penyuluhan dan terapi kompres serai
 Peran mahasiswa dalam pelaksanaan :
 Moderator : Rara Suci Ariyati
 Penyaji : Yeni Nur Jamil Azizah
 Peraga senam : Tasya Dwinta,Sinta,Feni Meliani, Augy
Alfandito
 Fasilitator :Amri Wijaya, Evitha Adhe,Luthfan, Sindi Artika,
 Dokumentator : Veronica, Elva Nuri

d. Respon peserta selama kegiatan


100% peserta sangat semangat dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
kesehatan dan terapi kompres serai dalam serta berperan aktif selama
kegiatan.

3. Hasil

No. Kegiatan Hasil


1 Penyuluhan kesehatan dan terapi kompres  Jumlah lansia
serai pada lansia untuk mengurangi rasa yang hadir dan
nyeri mengikuti
kegiatan
sebanyak 12
lansia sesuai
dengan rencana
kegiatan
 Semua lansia
mampu
mengikuti
penyuluhan dari
awal sampai
akhir dengan
sedikit bantuan
mahasiswa
 Solusi yang
dapat dilakukan
untuk
mengatasi
kendala yaitu
mahasiswa ikut
serta
memperagakan
semua agar
suasana hidup
dan lansia
menjadi
semangat
2 Edukasi mengenai perilaku sehat dan faktor  Jumlah lansia
risiko jika tidak menggunakan terapi yang hadir dan
mengikuti
kegiatan
sebanyak 12
lansia sesuai
dengan rencana
kegiatan
 Semua lansia
mampu
mengikuti
eukasi perilaku
sehat dari awal
sampai akhir
dengan sedikit
bantuan dari
mahasiswa
 Tidak ada
kendala dalam
kegiatan
semuanya
berjalan dengan
baik dan lancar
 Tidak ada
solusi yang
dilakukan
karena tidak
ada kendala
dalam kegiatan

Anda mungkin juga menyukai