HASIL PENELITIAN
1. Keadaan Geografi
Konawe. Jarak dari kota Unaaha yang merupakan Ibu Kota Kabupaten
Utara
2. Keadaan Demografi
Puskesmas Laosu terdiri dari 4.418 jiwa, dengan rincian jumlah laki-laki 2.212
57
jiwa dan perempuan 2.206 jiwa, Jumlah Kepala Keluarga 1.159 KK. Lebih
Jumlah
Luas Jumlah Jumlah Jumlah
Peremp
No Desa/Kelurahan Wilayah Kepala Laki-Laki Penduduk
uan
(Ha) Keluarga (Jiwa) (Jiwa)
(Jiwa)
1 Pebunooha 2.700 136 240 242 482
2 Pebunooha Dalam 1.000 75 156 131 287
3 Rumbia 1.200 135 259 246 505
4 Rambu Kongga 1.200 118 218 200 418
5 Diolo 1.375 252 465 492 957
6 Kelurahan Laosu 2.300 196 383 384 767
7 Lalonggaluku 1000 81 158 168 326
8 Lalonggaluku Timur 1000 76 140 141 281
9 Laosu Jaya 1.200 90 193 202 395
3. Tingkat Pendidikan
program yang dilaksanakan dapat mencapai hasil yang optimal. Begitu juga
tinggi yaitu S1 maupun S2 dan masih ada masyarakat yang tidak tamat
Sekolah Dasar.
58
4. Mata Pencarian
5. Agama
6. Sarana Prasarana
Sekolah : 8 unit
Puskesamas : 1 unit
Pustu : 1 unit
Posyandu : 1 unit
Mesjid : 9 unit
Polsek : 1 unit
7. Tenaga Kesehatan
disebelah :
59
Tabel 2. Tenaga Kesehatan Puskesmas Laosu Tahun 2015
B. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan sejak tanggal 16 juni sampai dengan tanggal 22 juli
terhadap penurunan suhu tubuh pada anak balita febris di Puskesmas Laosu
60
1. Karakteristik Responden
a. Umur
No Jumlah
Umur (Thn)
n %
1 1 Tahun 2 16,67
2 2 Tahun 3 25
3 3 Tahun 2 16,67
4 4 Tahun 5 41,66
Jumlah 12 100
kelompok umur yang terkecil adalah kelompok umur 1 tahun dan 3 tahun
b. Jenis Kelamin
61
Tabel 4. Distribusi Responden Menurut Kelompok Jenis Kelamin di
Puskesmas Laosu Kecamatan Bondoala Kabupaten
Konawe
No Jumlah
Jenis kelamin
n %
1 Laki-laki 4 33,33
2 Perempuan 8 66,67
Jumlah 12 100
2. Analisis univariat
62
Tabel di atas menunjukkan bahwa suhu tubuh sebelum dilakukan
kompres bawang merah suhu tubuh tertinggi adalah suhu 39,1 0C sedangkan
skala suhu tubuh terendah adalah 37,7 0C yaitu sebanyak 1 responden (8%).
tertinggi adalah suhu 38,2 0C sedangkan skala suhu tubuh terendah adalah
3. Analisis bivariat
merah adalah 1,1583, hasil uji statistik didapatkan nilai signifikan 0,000 < 0,05.
hasil analisis tabel diatas juga diperoleh nilai t = 6,807 > 2,201, dimana t
hitung lebih besar dari nilai t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh
signifikan kompres bawang merah terhadap penurunan suhu tubuh pada anak
63
C. Pembahasan
berisiko mengalami kenaikan suhu tubuh terus menerus lebih dari 37,8ºC perolal
atau 37,9ºC per rectal karena faktor eksternal. (Tansuri 2006). Suhu tubuh dapat
dikatakan normal apabila suhu 36,5ºC, febris 37ºC - 40ºC dan febris > 40ºC.
demam merupakan respon normal tubuh terhadap adanya infeksi. Infeksi adalah
parasit, maupun jamur. Demam pada anak umumnya disebabkan oleh infeksi
virus, demam juga disebabkan oleh paparan panas yang berlebihan (overhating),
imun.
yaitu dengan penggunaan energi panas melalui metoda konduksi dan evaporasi.
Metode konduksi yaitu perpindahan panas dari suatu objek lain dengan kontak
langsung. Ketika kulit hangat menyentuh yang hangat maka akan terjadi
tubuh balita dan juga kompres bawang merah terhadap balita yang mengalami
febris diketahui hasil bahwa semua responden mengalami penurunan suhu tubuh
dan yang paling tampak penurunannya adalah pada responden nomer 6 dimana
terjadi perbedaan rerata sebelum dan sesudah 2 hari dilakukan kompres bawang
merah diketahui reratanya adalah 2,3, hal ini dapat disebabkan oleh karena pada
64
saat pelaksanaan kompres bawang merah responden dengan patuh mengikuti
0,2 hal ini dapat disebabkan oleh karena proses penyakit yang dialami belum
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai t = 6,807 > 2,201, dimana t
hitung lebih besar dari nilai t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh
signifikan kompres bawang merah terhadap penurunan suhu tubuh pada anak
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang menjelaskan bahwa Cara
dan evaporasi juga dapat dilakukan dengan obat tradisional. Salah satu tanaman
obat yang dapat digunakan untuk mengendalikan demam adalah bawang merah
berbatang pendek dan berbentuk serabut, tinggi dapat mencapai 15-20 cm dan
berbentuk rumpun. Akarnya berbentuk akar serabut yang tidak panjang. Bentuk
daun tanaman bawang merah seperti pipa, yakni bulat kecil memanjang antara
50-70 cm, berlubnang, bagian ujungnya meruncing, berwarna hijau muda sampai
hijau tua dan letak daun melekat pada tangkai yang ukurannya relatif pendek.
Pangkal daunnya dapat berubah fungsi menjadi umbi lapis ( Hapsoh dan Yahya
Hasanah, 2011).
65
Bawang merah dapat digunakan untuk mengompres. Hal ini dikarenakan
bawang merah mengandung senyawa sulfur organic yaitu Allylcy sulfoxide (Alliin)
membuat peredaran darah lancar sehingga panas dari dalam tubuh dapat lebih
mudah menguap terutama pada suhu 20ºC hingga 40ºC. bawang merah yang
untuk alliin yang akan bereaksi dengan senyawa lainnya. Reaksi tersebut akan
terjadi dalam waktu 10-60 detik. Agar reaksi ini tidak cepat terjadi, maka pada
isolator karena memiliki kalor jenis yaitu 0,9 kkal/kgºC (Etika Dewi Cahyaningrum
dkk,2014).
Oleh sebab itu pemberian teknik kompres bawang merah merupakan salah
satu upaya untuk menurunkan suhu tubuh. Manfaat dari melakukan kompres
bawang merah adalah agar suhu tubuh pasien dapat segera kembali normal
sebab oleh karena itu maka peneliti berasumsi bahwa semestinya perawat
kepada pasien yang mengalami febris dan lebih baik lagi jika ditambahkan
dengan bawang merah, selain itu kompres yang dilakukan sebaiknya dengan
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suryono
(2012) tentang efektifitas bawang merah terhadap penurunan suhu tubuh pada
anak febris usia satu sampai lima tahun di Posyandu Boegenvile satu Dusun
66
Tertek Desa Tertek Kecamatan Pare dapat disimpulkan bahwa Bawang Merah
Efektif dalam menurunkan suhu tubuh pada anak usia satu sampai lima tahun.
67
BAB VI
A. Kesimpulan
bawang merah efektif terhadap penurunan suhu tubuh pada anak balita febris di
B. Saran
sebagai berikut :
2. Diharapkan penelitian ini sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang ingin
suhu tubuh.
4. Diharapkan agar penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi peneliti dan
68