Anda di halaman 1dari 40

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih di prioritaskan pada

upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling

rentan salah satu kelompok tersebut adalah ibu hamil dan bayi baru lahir. Ibu hamil perlu

dipersiapkan seoptimal mungkin secara fisik dan mental selama dalam masa kehamilan

sehingga dapat melahirkan dalam keadaan sehat dan selamat serta bayi yang dilahirkan dalam

keadaan sehat dan selamat dengan mutu yang baik (nilai APGAR SCORE minimal 8).

Sehubungan dengan salah satu tujuan pembangunan milenium atau Millenium

Development Goals (MDGs) yang nomer 4 yaitu menurunkan angka kematian anak dan

MDGs nomer 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu. Indonesia berusaha untuk menurunkan

AKI dan AKB. Penyebab AKI terbanyak di Indonesia antara lain PERDARAHAN,

EKLAMSI, dan INFEKSI. Penyebab AKN (0-28 hari) antara lain gangguan pernafasan,

premature, sepsis. Penyebab AKB (0-11 bulan) antar lain sepsis, kelainan konginetal,

pneumonia. Penyebab AKB (1-11 bulan) antara lain diare, pneumonia, meningitis. Penyebab

AKABA (0-59 bulan) antara lain diare, pneumonia, NEC (Necrotilans Entro Collitis).

(Sumber : Kementrian Kesehatan RI Tahun 2009)

Dibandingkan Negara-negara tetangga di Asia Tenggara, Indonesia memiliki angka

kematian ibu dan bayi yang cukup tinggi. Menurut data Survey Demografi Kesehatan

Indonesia (SDKI) tahun 2012 AKI di Indonesia 359/100.000 KH, AKN 19/1.000 KH, AKB

32/1.000 KH, AKABA 40/1.000 KH. Jumlah AKI dan AKB Kabupaten Pamekasan (Dicari).

Jumlah AKI Puskesmas Waru TAHUN 2016 1 Dengan Perdarahan, Jumlah AKB tahun 2016 4

kasus (BBLR 2, cacat bawaan 1, lain-lain 1).

1
Berdasarkan data di atas, maka UPT Puskesmas Waru sebagai pusat pelayanan

kesehatan masyarakat perlu memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu di wilayah

kerjanya. Untuk itu diperlukan program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang sesuai

kebutuhan dan harapan serta langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat baik

didalam gedung maupun diluar gedung.

1.2 Visi, Misi, Motto dan Tata Nilai

1.2.1 Visi UPT Puskesmas Waru

“TERWUJUDNYA HIDUP SEHAT BAGI SEMUA MASYARAKAT

PUSKESMAS WARU TAHUN 2025”.

1.2.2 Misi UPT Puskesmas Waru

a. MEMELIHARA DAN MENINGKATKAN PROFESIONALISME PETUGAS

DAN KERJA SAMA TIM.

b. MENGGERAKKAN MASYARAKAT BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN

SEHAT.

c. MELAKSANAKAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR YANG BERMUTU.

1.2.3 Motto UPT Puskesmas Waru

SEPENUH HATI, Mengandung makna :

“ Bahwa semua karyawan karyawati Puskesmas Waru sepenuh hati, tulus dan ikhlas

dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, baik UKM maupun

UKP untuk mewujudkan masyarakat hdup sehat secara mandiri”.

1.2.4 Tata Nilai

a. Santun
2
Dalam memberikan pelayanan kesehatan, petugas Puskesmas Waru selalu menjaga

etika dan sikap yang sopan serta saling menghargai antar teman sejawat.

b. Adil

Pelayanan kesehatan yang diberikan tidak membeda-bedakan status social dan

ekonomi, semua masyarakat diperlakukan sama sesuai dengan kebutuhan masyarakat

tentang kesehatan.

c. Empati

Petugas Puskesmas Waru memiliki tingkat kepekaan terhadap apa yang dirasakan oleh

masyarakat dan melakukan pelayanan dengan sepenuh hati.

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

a. Meningkatkan kinerja KIA sesuai dengan SPM.

b. Menurunkan AKI dan AKB

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Penjaringan bumil dengan K1 murni oleh penanggung jawab desa.

b. Meningkatkan persalinan Nakes di Faskes

c. Mendeteksi sedini mungkin adanya factor resiko pada ibu hamil dan BBL sehingga

rujukan dini terencana bisa berjalan dengan baik.

d. Meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektor.

1.4 Ruang Lingkup

Puskesmas Waru mewilayahi 5 Desa dengan 37 Posyandu, 4 Ponkesdes, 3 Polindes,

17 SD/ 24 MI, 1 SMP/ 7 MTS, 1SMA/ 2 MA/ 2 SMK..


3
UPT Puskesmas Waru Melaksanakan sebagian besar program pokok Puskesmas,

namun dalam RUK ini hanya membahas Program KIA yang termasuk di dalam penyuluhan

tentang KIA yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan ibu dan anak, di tambah program-

program tertentu yang dianggap perlu di kembangkan di wilayah kerja.

BAB II

ANALISA SITUASI

2.1 Data Umum


4
2.1.1 Data Wilayah

a. Letak

Kecamatan Waru merupakan salah satu kecamatan yang terletak kurang lebih 33 km

dari kota Pamekasan, dengan batas-batas, antara lain:

 Sebelah Utara : Kecamatan Pasean

 Sebelah Selatan : Puskesmas Tampojung Pregi

 Sebelah Timur : Kecamatan Pasean

 Sebelah Barat : Kecamatan Batumarmar

b. Luas Wilayah

Adapun luas wilayah Kecamatan Waru ± 7.003,20 Ha, dan di pecah menjadi 2

Puskesmas yaitu Puskesmas Waru dan Puskesmas Tampojung Pregi. Sedangkan luas

wilayah Desa di UPT Puskesmas Waru 3.259,636 Ha.

No. Desa Luas (Ha)


1 Waru Barat 806,606
2 Waru Timur 1.009,597
3 Tagangser Laok 265,495
4 Tlontoares 120,670
5 Sana Laok 1.057,068
Jumlah Desa = 5 3.259,636
Sumber Data : Kecamatan Waru Tahun 2017

c. Data Geografis

Puskesmas Waru terletak di sebelah utara Kabupaten Pamekasan dengan jarak

33Km dari Kota Pamekasan. Geografis wilayah Puskesmas Waru sebagian besar

Perbukitan, Dimana jarak pemukiman masyarakat berkelompok dan masing-masing

kelompok lokasinya berjauhan dengan kelompok lain.

d. Administrasi Pemerintahan

Secara administrasi pemerintahan UPT Puskesmas Waru terdiri dari :

No Desa Dusun Jumlah KK Jumlah Penduduk Total

Pria Wanita

5
1 Waru Barat 11 6982 6663 7044 13707
2 Waru Timur 8 2988 4035 4266 8031
3 Tag Laok 4 1283 2006 2121 4127
4 Tlonto Ares 3 439 786 831 1617
5 Sana Laok 8 2950 5575 585 11470
6 Puskesmas 34 14642 19066 20156 39222

e. Data Sarana Dan Prasarana Kesehatan

No Sarana Kesehatan Jumlah


1 Puskesmas Rawat Inap 1
2 Ponkesdes 4
3 Polindes 5
4 Posyandu Balita 38
5 Posyandu Lansia 15
6 Rumah Sakit Daerah 1
7 Ponkestren 2
8 Pusling 2
9 Sepeda Motor 7 (rusak berat 1)
10 Rumah Dinas Dokter 1
11 Rumah Dinas Perawat 3

f. Data Ketenagaan

No Ketenagaan Jumlah
1 Kepala Puskesmas 1
2 Ka. Subbag . TU 1
3 Dokter Umum 1
4 Dokter Gigi 0
5 Bidan 11
6 Perawat Umum 13
7 Perawat Gigi 2
8 Sanitarian 1
9 Pelaksana Gizi 1
10 Tata Usaha 2
11 Juru Imunisasi 1
12 Petugas Laboratorium 3
13 Juru Kebun 3
14 Pengemudi 1
15 Apoteker / AA 0
16 Promotor Kesehatan 1

g. Sarana TTU

 Masjid : 35 Buah

6
 Musholla : 20 Buah

 Pasar : 1 Buah

 TPA : 0 Buah

h. Sarana Pendidikan

No Pendidikan Jumlah
1 TK 24
2 SD 25
3 SDI 1
4 MI 10
5 SMP 5
6 MTS 7
7 SMU 1
8 SMKN/ SMK 4
9 MA 4
10 PONPES 10
.

2.1.2 Kondisi Sosial Ekonomi

Sebagian besar masyarakat di wilayah UPT Puskesmas Waru bekerja sebagai petani,

pedagang dan TKI. Sosial ekonomi masyarakat UPT Puskesmas Waru sebagian besar

menengah kebawah dengan penghasilan rata-rata perbulan kurang dari satu juta rupiah,

sehingga masyarakat Puskesmas Waru banyak yang membutuhkan pelayanan kesehatan

secara gratis melalui BPJS.

2.1.3 Transportasi

Secara umum wilayah kerja UPT Puskesmas Waru pada musim kemarau dapat

dijangkau dengan kendaraan roda dua. Pada musim penghujan akses jalan menuju

rumah sasaran sulit dijangkau degan roda dua (petugas Puskesmas Waru harus berjalan

kaki) yang bisa dilalui oleh transportasi umum hanya jalan protocol atau jalan provinsi.

2.2 Data Khusus Tahun 2016

No Desa Waru Waru Taganggser Tlonto Sana Puskesmas


7
Barat Timur Laok Ares Laok
1 Bumil 225 136 68 27 188 644
2 Bumil 45 27 14 5 38 129

Resti
3 Bulin 215 130 65 25 179 614
4 Bufas 215 130 65 25 179 614
5 Bayi <1th 205 124 62 23 171 585
Laki 106 64 32 12 88 302
Perempuan 99 60 30 11 83 283
6 Neo Resti 31 18 9 3 26 87
Laki 16 9 5 2 13 45
Perempuan 15 9 4 1 13 42
7 Akbal 817 495 246 97 683 2338
Laki 412 250 125 49 345 1180
Perempuan 405 245 122 48 388 1158
8 Apras 197 153 76 24 154 1158
Laki 99 77 38 12 79 305
Perempuan 98 76 38 12 75 334
9 PUS 8430
10 WUS

2.3 Keadaan Program

Program KIA di UPT Puskesmas Waru dapat memberikan pelayanan kesehatan ibu

dan anak, KB dan PONED. Pelayanan poli KIA dan KB buka setiap hari senin sampai kamis

jam 07.00 – 14.00 WIB, hari jum’at jam 07.00 – 11.00 WIB, dan hari sabtu jam 07.00 – 12.30

WIB. Untuk pelayanan PONED buka 24 jam. Jika ada pasien yang tidak bisa ditangani di

Puskesmas Waru, dilakukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.

8
BAB III

HASIL PENCAPAIAN PROGRAM

3.1 Hasil kegiatan program KIA di UPT Puskesmas Waru Tahun 2016 :

Target Pencapaian Kesenjangan


No. Jenis Program
ABS % ABS % ABS %
1 Pelayanan K1 644 100 643 99,84 1 0,01
2  Pelayanan kesehatan bagi 631 98 477 74,07 135 20,9
bumil sesuai standar, untuk
kunjungan bumil (K4)
 drop out K1-K4 32 5 166 25,8 134 20,8
3 DRT oleh masyarakat 64 10 88 13,66
4 Bumil resti oleh nakes 129 20 112 17,39 17 2,63
5 Pelayanan maternal 103 80 103 80
risti/komplikasi yang
ditangani
6 Pelayanan persalinan oleh 583 95 541 88,11 42 6,8
tenaga kesehatan yang
berkompeten
7 Persalinan nakes difaskes 583 95 531 86,48 52 8,4

9
8 Pelayanan nifas lengkap 583 95 539 87,79 44 7,1
sesuai standar
9 KN 1 murni 562 96 539 92,14 23 3,9
10 Pelayanan neonatal sesuai 556 95 531 90,77 25 4,29
standar (KN lengkap)
11 Kesehatan bayi: 70 80 28 32,18 42 48,2
a. pelayanan neonatal
risti/komplikasi yang
ditangani
12 Pelayanan bayi paripurna 573 98 5,8 88,55 55 9,4
13 Pelayanan kesehatan anak 2014 90 136 58,51 646 27,6
balita
14 Pelayanan kesehatan anak 545 90 642 106,3
pra sekolah

BAB IV

ANALISA MASALAH

4.1 Identifikasi Masalah

No. Kegiatan Target Pencapaian Masalah


1 K4 98 74,07 - Adanya ibu hamil yang
kontak pertama pada
usia kehamilan lebih
dari 3 bulan.
- Adanya ibu hamil yang
bekerja diluar daerah
datang dengan usia
kehamilan TM 3.
- Jika memeriksakan
kehamilan kurang dari
3 bulan akan
menyebabkan
keguguran.
- Pemetaan sasaran
belum optimal.

10
- Tidak semua ibu hamil
punya JAMKESMAS.
2 Bumil resti oleh nakes 20 17,39 - Adanya TKW yang
datang dalam keadaan
hamil sudah tua dan
kontak ke petugas
kesehatan pada saat
bersalin
- Masih ada bumil yang
tidak memeriksakan
kehamilannya karena
pengetahuan kurang
- Jarak faskes dan rumah
penduduk jauh
- Pemetaan ibu hamil
resiko tinggi belum
optimal
- Pemitraan bidan dan
dukun belum optimal
- Pemetaan Ibu hamil
resiko tinggi belum
optimal
3 Linakes difaskes 95 86,48 - Jumlah tenaga bidan
rendah kurang.
- Pengetahuan
masyarakat kurang.
- Ibu merasa lebih
nyaman lahir dirumah.
- Kemitraan BIKUN
belum optimal.
- Pengurusan BPJS non
mandiri sulit.
- Belum ada ambulance
desa disetiap dusun.
- Jarak rumah penduduk
dan faskes jauh.
- Biaya persalinan nakes
lebih mahal dibanding
dukun.
- Tidak ada TABULIN.
- Budaya madura yang
kuat, jika lahir dibawa
keluar rumah
merupakan hal yang
bikin aib.
11
4 Linakes Rendah 95 88,11 - Jumlah tenaga bidan
kurang.
- Pengetahuan
masyarakat kurang.
- Kemitraan BIKUN
belum optimal.
- Pengurusan BPJS non
mandiri sulit.
- Jarak rumah penduduk
dengan tenaga
kesehatan jauh.
- Biaya persalinan nakes
lebih mahal dibanding
dukun.
- Tidak ada TABULIN.
5 Pelayanan nifas sesuai 95 87,7 - Bulin tidak boleh keluar
standart rumah sebelum 40 hari.
- Bulin dianggap tidak
perlu memeriksakan
kesehatannya karena
hal yang biasa.
- Kepercayaan terhadap
dukun atau orang yang
dituakan masih kuat.
- Jumlah tenaga bidan
kurang.
- Jarak antara faskes,
tenaga kesehatan dan
rumah penduduk jauh.
- Kemitraan bikun belum
optimal

6 KN 1 murni 96 92

12
7 KN lengkap 96 90,7 - Jumlah tenaga bidan
kurang.
- Pengetahuan
masyarakat rendah.
- Bulin sebelum 40 hari
tidak boleh keluar
rumah.
- Kemitraan BIKUN
belum optimal.
- Jarak faskes, tenaga
kesehatan dengan
pemukiman jauh.
- Geografis yang sulit dan
luas.
8 Neonatal resti ditangani 80 32,1 - Jumlah tenaga bidan
kurang.
- Pengetahuan
masyarakat kurang.
- Sistem rujukan yang
kurang tepat.
- Kemitraan BIKUN
belum optimal.
- Jarak ketempat rujukan
jauh.
- Banyaknya masyarakat
miskin yang tidak
mempunyai BPJS.
- Kepercayaan terhadap
dukun masih tinggi.
- Pemberian makanan
dan minuman selain ASI
pada BBL.
9 Bayi paripurna 98 88,5 - IDL belum UCI.
- Banyak bayi yang
dibawa orangtua
merantau keluar
daerah.
- Pengetahuan
masyarakat rendah.
- Jumlah bidan kurang.
- Pencatatan yang belum
sempurna
- Koordinasi antar teman
sejawat dalam wilyah
dan luar wilayah
13
kurang
- Adanya isu vaksin
haram
10 Pelayanan kesehatan 90 58,5 - IDL belum UCI.
anak balita - Banyak bayi yang
dibawa orangtua
merantau keluar
daerah.
- Pengetahuan
masyarakat rendah.
- Jumlah bidan kurang.
- Pencatatan yang belum
sempurna
- Koordinasi antar teman
sejawat dalam wilyah
dan luar wilayah
kurang
- Adanya isu vaksin
haram

4.2 Grafik Identifikasi Masalah

 Jumlah kunjungan bumil dengan K4 Puskesmas Waru Tahun 2016

 Pelayanan maternal resti/komplikasi ditangani Puskesmas Waru Tahun 2016

14
 Linakes difaskes Puskesmas Waru Tahun 2016

 Pelayanan Nifas Puskesmas Waru Tahun 2016

15
 KN 1 murni Puskesmas Waru Tahun 2016

 KN Lengkap Puskesmas Waru Tahun 2016

16
 Neo Resti Ditangani Puskesmas Waru Tahun 2016

 Bayi Paripurna Puskesmas Waru Tahun 2016

17
 Pelayanan Kesehatan Anak Balita Puskesmas Waru Tahun 2016

4.3 Menentukan Prioritas Masalah

Kriteria
No Masalah Jumlah Ranking
U S G
1 K4 3 2 2 7 IX
18
2 Pelayanan maternal resti / komplikasi
5 5 4 14 II
ditangani
3 Linakes 5 4 4 13 III
4 Linakes difaskes 4 4 4 12 IV
5 Pelayanan nifas 3 3 3 9 VII
6 KN 1 murni 4 4 3 11 V
7 KN lengkap 4 3 3 10 VI
8 Neonatal resti ditangani 5 5 5 15 I
9 Bayi paripurna 3 3 2 8 VIII
10 Pelayanan kesehatan anak balita 2 2 2 6 X

4.4 Urutan Prioritas Masalah

Berdasarkan tabel diatas ,maka urutan prioritas masalah adalah sebagai berikut:

1. Neo resti ditangani

2. Pelayanan maternal resti / komplikasi ditangani

3. Linakes

4. Linakes difaskes

5. KN 1 murni

6. KN lengkap

7. Pelayanan nifas

8. Bayi paripurna

9. K4

10. Pelayanan balita paripurna

Sebagai dasar prioritas masalah adalah pencapaian kinerja Puskesmas Waru tahun

2016.

19
20
4.5 Menentukan Penyebab Masalah

Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan mencoba menelusuri faktor penyebab yang berpengaruh terhadap cakupan KIA baik secara langsung maupun

tidak langsung menggunakan alat analisis diagram tulang ikan (fist bone analyzer). Beberapa faktor akar penyebab masalah tersebut dikelompokkan dalam

berbagai kelompok faktor internal (sumber daya) maupun faktor eksternal (lingkungan) yang dapat dilihat sebagai berikut:

1. Neonatal Komplikasi Ditangani


METODE
MANUSIA

Jumlah tenaga bidan kurang Kemitraan BIKUN masih


Masyarakat kurang
belum
memahami tanda
bahaya BBLR
Tingkat pendidikan Sistem rujukan yang
masyarakat rendah kurang tepat

Neonatal komplikasi
ditangani rendah
Masyarakat masih ada yang Anggapan masyarakat bahwa
Jarak ketempat
mempercayai dukun bayi dengan BBLR, bayi 32,18% dari target
rujukan jauh
Ambulan desa
kuning, sering muntah / gumoh 80%
Biaya untuk perawatan bayi adalah biasa
belum terbentuk / sangat mahal
tidak ada Banyaknya
BBL diberi minuman atau
masyarakat
makanan selain ASI
miskin yang Geografis yang
tidak sulit dan luas
mempunyai DANA
SARANA kartu BPJS LINGKUNGAN

2. Pelayanan Maternal Resti / Komplikasi Ditangani

8
METODE
MANUSIA
Jumlah tenaga bidan kurang Kemitraan BIKUN masih
Masyarakat belum
kurang
bisa membedakan
antara bumil
normal dan resti
Tingkat pendidikan Sistem rujukan yang
masyarakat rendah kurang tepat

Pelayanan maternal
rseti/komplikasi
Masyarakat masih ada yang
Jarak ketempat
mempercayai dukun ditangani 80 % target
rujukan jauh
Ambulan desa
80%
Biaya untuk persalinan mahal
belum terbentuk / Anggapan masyarakat bahwa
tidak ada Banyaknya
semua ibu hamil atau ibu
masyarakat
Geografis yang bersalin semuanya normal
miskin yang
tidak sulit dan luas
mempunyai DANA
SARANA kartu BPJS LINGKUNGAN

3. Linakes

MANUSIA METODE SARANA


Kemitraan BIKUN belum
Ada tingkat pendidikan 9
optimal Jarak rumah penduduk
masyarakat rendah dengan Faskes jauh
Jumlah tenaga bidan Ibu merasa lebih
kurang nyaman lahir di rumah Belum ada ambulan
desa di setiap
Masyarakat belum memahami dusun
Pengurusan BPJS non
persalinan dg 3B dan tan
mandiri sulit
tanda bahaya persalinan

Linakes rendah 86,4%


dari 95%
Biaya persalinan oleh Nakes Sistem kekeluargaan yang
lebih mahal dibandingkan sangat kuat
dengan dukun

Banyak masyarakat
miskin yang tidak Budaya madura yg kuat
punya BPJS
jika lahir di bawa keluar
Tidak ada TABULIN rumah merupakan hal
yang bikin aib

DANA LINGKUNGAN
4. Linakes Di Faskes

MANUSIA METODE SARANA


Kemitraan BIKUN belum
Ada tingkat pendidikan optimal Jarak rumah penduduk
masyarakat rendah dengan Faskes jauh

Jumlah tenaga bidan Ibu merasa lebih


kurang nyaman lahir di rumah 10
Belum ada ambulan
desa di setiap
dusun
Masyarakat belum memahami
Pengurusan BPJS non
persalinan dg 3B dan tan
mandiri sulit
tanda bahaya persalinan

Linakes di faskes rendah


86,4% dari 95%
Biaya persalinan oleh Nakes Sistem kekeluargaan yang
lebih mahal dibandingkan sangat kuat
dengan dukun

Banyak masyarakat
miskin yang tidak Budaya madura yg kuat
punya BPJS
jika lahir di bawa keluar
Tidak ada TABULIN rumah merupakan hal
yang bikin aib

DANA LINGKUNGAN
5. KN 1 Murni

MANUSIA METODE SARANA


Kemitraan BIKUN belum
Tingkat pendidikan rendah optimal Jarak faskes dan pemukiman
jauh

Jumlah tenaga bidan Bulin sebelum 40 hari


kurang tidak boleh keluar
rumah

11
KN 1 murni rendah 92%
target 96%
Geografis yang sulit dan
luas

Budaya orang
Madura sebelum 40
hari tidak boleh
keluar rumah

LINGKUNGAN
6. KN Lengkap

MANUSIA METODE SARANA


Kemitraan BIKUN belum
Tingkat pendidikan rendah optimal Jarak faskes dan pemukiman
jauh

Jumlah tenaga bidan Bulin sebelum 40 hari


kurang tidak boleh keluar
rumah

KN lengkap rendah
12 90,7% target 96%
Geografis yang sulit dan
luas

Budaya orang
Madura sebelum 40
hari tidak boleh
keluar rumah

LINGKUNGAN
7. Pelayanan Nifas

MANUSIA SARANA
Tingkat pengetahuan Jarak rumah penduduk
masyarakat rendah dengan Faskes jauh

Jumlah tenaga bidan Bufas tidakboleh keluar keluar


kurang rumah sebelum 40 hari

Pelayanan nifas rendah


target 95% pencapaian
87,7%
Bulin tidak perlu periksa
karena13dianggap hal yang
biasa
Kepercayaan terhadap
dukun atau orang yang
Kemitraan Bikun kurang dituakan masih kuat
optimal

METODE LINGKUNGAN
8. K4 Rendah

MANUSIA METODE SARANA


Wanita yang jadi TKW Kelengkapan data untuk
mengurus BPJS kurang

Jumlah tenaga bidan Masyarakat tidak mau Pemetaan


kurang ribet ngurus BPJS sasaran belum
optimal
Adanya bumil yang kontak
Pengurusan BPJS non Masyarakat banyak
pertama kali UK >3 bulan
mandiri sulit yang tidak punya
KTP

K4 rendah 74,07% dari


98%
Bumil yang tidak ada
keluarga dan orang tua
untuk periksa

Anggapan jika periksa UK


< 3 bulan menyebabkan
Tidak semua bumil punya keguguran
JAMKESMAS 14
DANA LINGKUNGAN

9. Bayi Paripurna

MANUSIA METODE SARANA


Kendaraan roda2 di
Jumlah kesehatan diposyandu Puskesmas terbatas
tiap posyandu kurang dan
sering ganti-ganti
Jumlah tenaga bidan Koordinasi antar teman Jumlah posyandu
kurang sejawat dalam dan luar kurang dibandingkan
wilayah kurang jumlah bayi/balita

Kerja sama lintas sector dan


lintas program kurang
optimal
Bayi paripurna rendah
dari target 98,7%
Anggapan vaksin haram
pencapaian 88,5%

Pekerjaan orang tua diluar


wilayah

15
LINGKUNGAN
10. Balita Paripurna

MANUSIA METODE SARANA


Kendaraan roda2 di
Jumlah kesehatan diposyandu Puskesmas terbatas
tiap posyandu kurang dan
sering ganti-ganti
Jumlah tenaga bidan Koordinasi antar teman Jumlah posyandu
kurang sejawat dalam dan luar kurang dibandingkan
wilayah kurang jumlah bayi/balita

Kerja sama lintas sector dan


lintas program kurang
optimal
Balita paripurna rendah
dari target 90%
Anggapan vaksin haram
pencapaian 58,8%

Pekerjaan orang tua diluar


wilayah

LINGKUNGAN
16
4.6 MENENTUKAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN TABEL

No. Prioritas Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih Ket
Masalah
1 Neo komplikasi di - Jumlah tenaga bidan kurang - Penambahan jumlah bidan - Penambahan tenaga bidan - Usulan lewat
tangani - Masyarakat belum memahami - Penyuluhan tentang tanda bahaya - Pelatihan bagi bidan MUSREMBANG
tanda bahaya BBLR pada BBLR kepada masyarakat - Mengoptimalkan kemitraan DES dan
- Tenaga bidan belum dilatih bumil dan dukun bayi BIKUN MUSREMBANG
manejeman BBLR db - Mengoptimalkan kemitraan - Kunjungan rumah oleh bidan KEC. Untuk
ASFIKSIA bikun - Penyuluhan melalui kelas penambahan
- Kemitraan bikun belum - Mengusulkan ambulance desa bumil tenaga bidan WT.
optimal lewat dana desa - MOU BIKUN - Pelatihan bagi
- Tidak semua desa ada - Pelatihan tenaga bidan yang bidan pakek dana
ambulance desa belum terlatih BOK
- Biaya perawatan BBL dengan - Menganjurkan pada masyarakat - Kemitraan bikun
komplikasi mahal untuk mendaftar menjadi anggota DANA BOK
- Geografis yang sulit danjauh BPJS lewat kades
- Budaya masyarakat yang
masih percaya dukun

2 Linakes dan linakes - Jumlah tenaga bidan kurang - Penambahan jumlah bidan - Penambahan jumlah bidan - Penambahan
difaskes - Tingkat pendidikan - Penyuluhan kepada masyarakat - Mengoptimalkan kemitraan polindes lewat
masyarakat rendah tentang persalinan dengan 3B bikun dana desa /
- Ibu merasa lebihnya mau lahir - Mengotimalkan kemitraan dukun - Penyuluhan kepada DINKES
dirumah - Mengusulkan ambulance desa masyarakat - BOK
- Kemitraan bikun belum lewat dana desa - Penambahan polindes
optimal - Koordinasi antara desa dan BPJS - Pertemuan kelas bumi
- Pengurusan BPJS mandiri - Penambahan ponkesdes - Penyuluhan kepada setiap
sakit bumil mengenai pentingnya
- Tidak semua desa ada melahirkan difaskes
ambulance desa - Pembinaan dukun bayi tiap 3
bulan

3 Pelayanan maternal - Jumlah bidan kurang - Penambahan jumlah bidan - Penambahan bidan diwilayah - Melalui
17
resti/komplikasi - Bumil dan keluarga belum - Penyuluhan kepada semua ibu yang luas dan sulit MUSRENBANG
ditangani bisa membedakan antara hamil dan keluarga diwilayah - Penyuluhan kepada bumil dan DES,
bumil atau bulin normal dan kerja puskesmas waru mengenai keluarga melalui pertemuan MUSRENBANG
resti bumil atau bulin normal dan kelas bumil KEC
- Kemitraan bikun belum bumil atau bulin resti - Pembinaan dukun tiap 3 bulan - Dana BOK
optimal - Meningkatkan kemitraan bikun - Dana BOK
- Pembinaan dukun

4 KN Lengkap - Jumlah tenaga bidan kurang\ - Penambahan jumlah bidan - Penambahan jumlah bidan - Melalui Musrembang
- Kunjungan bumil - Penyuluhan kepada masyarakat - Swiping atau kunjungan desa dan musrembang
- Tingkat pendidikan rendah mengenai pentingnya rumah KN 1 dan KN lengkap kecamatan
- Kemitraan BIKUN belum memeriksakan bsyi sebelum 28 - Meningkatkan kemitraan - Dana BOK
optimal hari bikun - Dana BOK
- Jarak faskes dan pemukiman - Meningkatkan kemitraan BIKUN - Penempatan bidan desa - Melalui musrembang
jauh - Penempatan bidan desa baru di diwilayah yang jauh dari kecamatan atau
- Geografis sulit, luas tempat yang jauh dari FASKES faskes DINKES
- Budaya Madura - Pertemuan kelas ibu balita
tiap bidan desa

18
BAB V
RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)
PROGRAM KIA TAHUN 2018

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka kami susun rencana usulan kegiatan untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, yaitu:

Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Program KIA Tahun 2018

TARGET KEBUTUHAN SUMBER DANA INDIKATOR


URAIAN
NO TUJUAN SASARAN YANG SUMBER
KEGIATAN DANA ALAT TENAGA KEBERHASILAN
DICAPAI
1 Mengadakan kelas Meningkatkan Bumil 7 kelompok 12 Org x 7 Paket kelas Pj KIA, Meningkatnya BOK
bumil pengetahuan @10 Orang klp x 4 kl x ibu hamil, Bides pengetahuan
masyarakat tentang 30.000 pengeras masyarakat tentang
kehamilan (Konsumsi) suara, kehamilan
2 org x 7 klp x matras
4 kl x 25.000
(Transport
Petugas)

Mengadakan kelas Meningkatkan Bumil 5 desa 5 desa x 1 org Paket kelas Pj KIA, Meningkatnya DAU
bumil pengetahuan @10 orang x 1 kl x ibu hamil, Bides pengetahuan
masyarakat tentang 100.000 pengeras masyarakat tentang
kehamilan (Honor suara, kehamilan
Narasumber) matras
5 desa x 11
org x 1 kl x
35.000
(Konsumsi)

19
2 Kelas Ibu Balita Meningkatkan Balita 7 kelompok 7 klp x 2 org x Paket kelas Pj. KIA, Meningkatnya BOK
pengetahuan @15 orang 3 klp x 25.000 ibu balita, Bides pengetahuan ibu balita
tentang tumbuh (Transport pengeras serta kunjungan ke
kembang balita petugas) suara, APE posyandu
7 klp x 17 org
x 3 klp x
30.000
( Konsumsi)

Kelas Ibu Balita Meningkatkan Balita 5 desa 1 x 5 desa x 3 Paket kelas Pj. KIA, Meningkatnya DAU
pengetahuan @15 orang klp x 1 org x ibu balita, Bides pengetahuan ibu balita
tentang tumbuh 100.000 pengeras serta kunjungan ke
kembang balita (Honor suara, APE posyandu
narasumber)
1 x 5 desa x 3
klp x 16 org x
35.000
(Konsumsi)

3 Pendampingan P4K Meningkatkan Bumil 37 Posyandu 2 Org x 37 Stiker P4K, Bides, Meningkatnya BOK
pencapaian @2 kader posy x 6 kl x Buku KIA kader pencapaian pemasangan
pemasangan stiker 25.000 stiker P4K oleh kader
P4K oleh kader (Transport
kader)

4 ANC Terpadu Mendeteksi secara Semua 37 Posyandu 37 Posy x 5 Spuit, Pj KIA, Meningkatnya DRT BOK
dini RESTI bumil Bumil @5 Petugas org x 2 kl x tabung laboraturiu oleh NAKES
25.000 reagent, m Bides
(Transport lembar
petugas) balik, buku
Pembelian KIA, Fe, dll
20
reagent 1
paket x 1 kl x
3.360.000

5 Sweping bumil Meningkatkan K1 Bumil 100% 2 org x 7 klp x Set Bides Meningkatnya cakupan BOK
oleh bidan murni dengan 11 kl x 25.000 pemeriksaan K4
kehamilan (Transport ibu hamil
kurang 3 petugas)
bulan

6 Kemitraan Bidan Menjalain kerja Dukun 18 Dukun 3 org x 1 kl x Laptop. Kapus, Pj Meningkatnya BOK
dan Dukun (MOU sama yang baik 40.000 Proyektor, KIA, Bides kemitraan bidan dan
dukun dan lintas antara bidan & (Transport pengeras dukun
sektor ) dukun Muspika) suara, Bukti
8 org x 1 kl x perjanjian
25.000
(Transport
Lintas Sektor)
33 x 1 kl x
30.000
(Konsusmsi)

Pj KIA,
Pembinaan Dukun Menjalain kerja Dukun 18 Dukun 6 x 20 org x Pengeras bides Meningkatnya BOK
sama yang baik 30.000 suara, pengetahuan dukun dan
antara bidan & (Konsumsi) lembar dukun tidak melakukan
dukun serta balik, model pertolongan persalinan
meningkatkan (boneka
pengetahuan dukun bayi,
payudara)

21
7 Pelayanan Mendeteksi dini Neo Neo RESTI 7 bdn x 11 bln Set Pj KIA, Menurunnya AKI dan BOK
Kesehatan RESTI pada BBL RESTI x 25.000 pemeriksaan Bides AKB
Neonatus (Transport nifas dan
Petugas) BBL

8 Pelacakan kematian Mengetahui Neo Neo RESTI 2 org x 4 Set Pj KIA, Semua kematian Bayi BOK
Neo termasuk penyebab kematian RESTI kasus x 25.000 pemeriksaan Bides akan terdata dan
otopsi Verbal NEO x 1 kl BBL dengan terkafer oleh nakes
(Transport RESTI,
Petugas) Buku
catatan

Pengeras
Pembahasan Kasus Mengetahui Kematian Semua 22 org x 4 suara, Kapus, Pj Diketahuianya BOK
Maternal Neonatal penyebab kematian Neo kematian neo kasus x 1 kl x proyektor, KIA, yang penyebab kematian dan
NEO dan mencari 30.000 laptop, foto punya pemecahan masalah
solusi (Konsumsi) copy kasus kasus sehingga AKI dan AKB
turun

Pengeras Kapus, Pj
Pembahasan Kasus Mengetahui Kematian Semua 3 org x 100.00 suara, KIA, yang Diketahuianya DAU
Maternal Neonatal penyebab kematian Neo kematian neo x 1 kl (Honor proyektor, punya penyebab kematian dan
NEO dan mencari Narasumber) laptop, foto kasus pemecahan masalah
solusi 23 org x copy kasus sehingga AKI dan AKB
35.000 x 1 kl turun
(Konsumsi)
1.000 lembar x
150 x 1 kl
(150.000
Penggandaan)

22
Pamekasan, 2017
Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Waru Penanggung Jawab program

Sarwo Edy Wibowo, S.Kep.Ns Sugiati, S.ST


NIP. 196903061991031009 NIP. 197212121992004

23
BAB VI
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK)
PROGRAM KIA
PUSKESMAS WARU TAHUN 2018

Adapun rencana pelaksanaan kegiatan dari permasalahan tersebut adalah:

Tabel Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Program KIA

RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK)


PROGRAM KIA TAHUN 2018

Uraian Volume & Waktu Sumber Penanggung


No. Jumlah Sasaran Target Lokasi
Kegiatan Anggaran Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Dana Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Kelas Ibu
Hamil
Transportasi 2 org x 7 klp x
1.400.000 Bumil 100% v v v v 5 desa BOK
Pj. KIA,
petugas 4 kl x 25.000 bides
Konsumsi 12 org x 7 klp x
10.080.000 Bumil 100% v v v v BOK
Pj. KIA,
3 kl x 30.000 bides
Honor 5 desa x 1 org x
500.000 Bumil 100% V 5 desa DAU
Pj. KIA,
Narasumber 1 kl x 100.000 bides
Konsumsi 5 desa x 11 org
1.925.000 Bumil 100% v DAU
Pj. KIA,
x 1 x 35.000 bides
2 Kelas ibu Pj. KIA,
balita bides
Transportasi 7 klp x 2 org x
1.050.000 Ibu balita 100% v v v 5 desa BOK
Pj. KIA,
petugas 3 klp x 25.000 bides
Konsumsi 7 klp x 17 org x
10.710.000 Ibu balita 100% v v v BOK
Pj. KIA,
3 klp x 30.000 bides
Honor 1 x 5 ds x 3 klp 1.500.000 Ibu balita 100% V 5 desa DAU Pj. KIA,
Narasumber x 1 org x bides
100.000

24
Konsumsi 1 x 5 ds x 3 klp
x 16 org x 8.400.000 Ibu balita 100% V 5 desa DAU
Pj. KIA,
bides
35.000
3 Pendampingan 2 org x 37 posy
P4K x 6 bln x 11.100.000 Bumil 100% v V v v v v 37
BOK Bides, kader
posyandu
25.000
4 ANC terpadu

Transport 37 posy x 5 org


9.250.000
Semua
100% V v Posyandu BOK
Tim ANC
Petugas x 2 kl x 25.000 Bumil terpadu
Pembelian 1 x 1 paket x
3.360.000
Semua
100% V v Posyandu BOK
Tim ANC
Reagent 3.360.000 Bumil terpadu
5 Sweping 2 org x 7
Bumil ponkesdes x 11 3.850.000
Bumil K1
100% V v V V V v v v v V v 5 desa BOK
Pj. KIA,
Murni bides
kl x 25.000
6 MOU Dukun
dan LIntas
Sektor
Transport 3 org x 1 kl x
120.000 Muspika 100% v Kecamatan BOK
Kapus, Pj.
Muspika 40.000 KIA
Transport 8 org x 1 kl x
200.000
Lintas
100% v Kecamatan BOK
Kapus, Pj.
Lintas Sektor 25.000 Sektor KIA
Konsumsi Muspika,
33 x 1 kl x
990.000
Lintas
100% v Kecamatan BOK
Kapus, Pj.
30.000 sektor, KIA, bidan
dukun
Pembinaan 6 x 20 org x
3.600.000 Dukun 100% V V v v v V Aula
BOK
Kapus, Pj.
Dukun 30.000 Puskesmas KIA, bides
7 Pelayanan
Kesehatan
7 bdn x 11 bln x
1.925.000 Neo Resti 100% V v V V V v v v v V v 5 desa BOK
Pj.KIA,
25.000 bides
Neonatal
8 Pelacakan
Kematian Neo 2 org x 4 kasus
200.000
Kematian
100% v v Desa BOK
Pj.KIA,
Termasuk x 1 kl x 25.000 Neo bides
Otopsi Verbal
Pembahasan 22 x 4 x 1 kl x 2.640.000 Bidan 100% v Aula BOK Kapus, Pj.
Kausu 30.000 desa, Puskesmas KIA
Neonatal perawat Waru
desa,
Kapus,

25
bidan,
dokter dan
sejawat
yang lain
Pembahasan
Kasus
Maternal
Neonatal
Honor Aula
Narasumber
3 org x 100.000
300.000
Petugas
100% V Puskesmas BOK
Kapus, Pj.
x 1kl Puskesmas KIA
Waru
Konsumsi Aula
23 org x 35.000
805.000
Petugas
100% V Puskesmas BOK
Kapus, Pj.
x 1kl Puskesmas KIA
Waru
Penggandaan Aula
1000 lembar x
150.000
Petugas
100% V Puskesmas BOK
Kapus, Pj.
150 x 1 kl Puskesmas KIA
Waru

Pamekasan, 2017
Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Waru Penanggung Jawab program

Sarwo Edy Wibowo, S.Kep.Ns Sugiati, S.ST


NIP. 196903061991031009 NIP. 197212121992004

26
BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Dari hasil pembuatan RUK (Rencana Usulan Kegiatan) dan data yang terlampir, prioritas

utama dari masalah adalah sebagai berikut :

1. Neo resti ditangani

2. Linakes dan Linakes di Faskes

3. Pelayanan maternal resti/komplikasi ditangani

4. KN lengkap

Disamping itu tidak menutup kemungkinan timbulnya masalah-masalah baru, sehingga

dengan alternative pemecahan masalah yang telah diuraikan dapat pula diharapkan bisa menyelesaikan

masalah-masalah tersebut.

6.2 Saran

Demi teratasinya masalah dari program-program Puskesmas dengan melihat penyebab yang

terjadi di harapkan adanya kerja sama dan peninjauan kembali dari sektor dan program terkait agar

semua kegiatan program KIA dapat mencapai target sesuai dengan SPM.

Hambatan-hambatan pada realisasi tahun sebelumnya dipakai sebagai acuan agar dapat

terpenuhinya target di tahun 2018.

Demikian penyusunan RUK ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

24

Anda mungkin juga menyukai