PENDAHULUAN
upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling
rentan salah satu kelompok tersebut adalah ibu hamil dan bayi baru lahir. Ibu hamil perlu
dipersiapkan seoptimal mungkin secara fisik dan mental selama dalam masa kehamilan
sehingga dapat melahirkan dalam keadaan sehat dan selamat serta bayi yang dilahirkan dalam
keadaan sehat dan selamat dengan mutu yang baik (nilai APGAR SCORE minimal 8).
Development Goals (MDGs) yang nomer 4 yaitu menurunkan angka kematian anak dan
MDGs nomer 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu. Indonesia berusaha untuk menurunkan
AKI dan AKB. Penyebab AKI terbanyak di Indonesia antara lain PERDARAHAN,
EKLAMSI, dan INFEKSI. Penyebab AKN (0-28 hari) antara lain gangguan pernafasan,
premature, sepsis. Penyebab AKB (0-11 bulan) antar lain sepsis, kelainan konginetal,
pneumonia. Penyebab AKB (1-11 bulan) antara lain diare, pneumonia, meningitis. Penyebab
AKABA (0-59 bulan) antara lain diare, pneumonia, NEC (Necrotilans Entro Collitis).
kematian ibu dan bayi yang cukup tinggi. Menurut data Survey Demografi Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2012 AKI di Indonesia 359/100.000 KH, AKN 19/1.000 KH, AKB
32/1.000 KH, AKABA 40/1.000 KH. Jumlah AKI dan AKB Kabupaten Pamekasan (Dicari).
Jumlah AKI Puskesmas Waru TAHUN 2016 1 Dengan Perdarahan, Jumlah AKB tahun 2016 4
1
Berdasarkan data di atas, maka UPT Puskesmas Waru sebagai pusat pelayanan
kesehatan masyarakat perlu memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu di wilayah
kerjanya. Untuk itu diperlukan program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang sesuai
kebutuhan dan harapan serta langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat baik
SEHAT.
“ Bahwa semua karyawan karyawati Puskesmas Waru sepenuh hati, tulus dan ikhlas
a. Santun
2
Dalam memberikan pelayanan kesehatan, petugas Puskesmas Waru selalu menjaga
etika dan sikap yang sopan serta saling menghargai antar teman sejawat.
b. Adil
tentang kesehatan.
c. Empati
Petugas Puskesmas Waru memiliki tingkat kepekaan terhadap apa yang dirasakan oleh
1.3 Tujuan
c. Mendeteksi sedini mungkin adanya factor resiko pada ibu hamil dan BBL sehingga
namun dalam RUK ini hanya membahas Program KIA yang termasuk di dalam penyuluhan
tentang KIA yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan ibu dan anak, di tambah program-
BAB II
ANALISA SITUASI
a. Letak
Kecamatan Waru merupakan salah satu kecamatan yang terletak kurang lebih 33 km
b. Luas Wilayah
Adapun luas wilayah Kecamatan Waru ± 7.003,20 Ha, dan di pecah menjadi 2
Puskesmas yaitu Puskesmas Waru dan Puskesmas Tampojung Pregi. Sedangkan luas
c. Data Geografis
33Km dari Kota Pamekasan. Geografis wilayah Puskesmas Waru sebagian besar
d. Administrasi Pemerintahan
Pria Wanita
5
1 Waru Barat 11 6982 6663 7044 13707
2 Waru Timur 8 2988 4035 4266 8031
3 Tag Laok 4 1283 2006 2121 4127
4 Tlonto Ares 3 439 786 831 1617
5 Sana Laok 8 2950 5575 585 11470
6 Puskesmas 34 14642 19066 20156 39222
f. Data Ketenagaan
No Ketenagaan Jumlah
1 Kepala Puskesmas 1
2 Ka. Subbag . TU 1
3 Dokter Umum 1
4 Dokter Gigi 0
5 Bidan 11
6 Perawat Umum 13
7 Perawat Gigi 2
8 Sanitarian 1
9 Pelaksana Gizi 1
10 Tata Usaha 2
11 Juru Imunisasi 1
12 Petugas Laboratorium 3
13 Juru Kebun 3
14 Pengemudi 1
15 Apoteker / AA 0
16 Promotor Kesehatan 1
g. Sarana TTU
Masjid : 35 Buah
6
Musholla : 20 Buah
Pasar : 1 Buah
TPA : 0 Buah
h. Sarana Pendidikan
No Pendidikan Jumlah
1 TK 24
2 SD 25
3 SDI 1
4 MI 10
5 SMP 5
6 MTS 7
7 SMU 1
8 SMKN/ SMK 4
9 MA 4
10 PONPES 10
.
Sebagian besar masyarakat di wilayah UPT Puskesmas Waru bekerja sebagai petani,
pedagang dan TKI. Sosial ekonomi masyarakat UPT Puskesmas Waru sebagian besar
menengah kebawah dengan penghasilan rata-rata perbulan kurang dari satu juta rupiah,
2.1.3 Transportasi
Secara umum wilayah kerja UPT Puskesmas Waru pada musim kemarau dapat
dijangkau dengan kendaraan roda dua. Pada musim penghujan akses jalan menuju
rumah sasaran sulit dijangkau degan roda dua (petugas Puskesmas Waru harus berjalan
kaki) yang bisa dilalui oleh transportasi umum hanya jalan protocol atau jalan provinsi.
Resti
3 Bulin 215 130 65 25 179 614
4 Bufas 215 130 65 25 179 614
5 Bayi <1th 205 124 62 23 171 585
Laki 106 64 32 12 88 302
Perempuan 99 60 30 11 83 283
6 Neo Resti 31 18 9 3 26 87
Laki 16 9 5 2 13 45
Perempuan 15 9 4 1 13 42
7 Akbal 817 495 246 97 683 2338
Laki 412 250 125 49 345 1180
Perempuan 405 245 122 48 388 1158
8 Apras 197 153 76 24 154 1158
Laki 99 77 38 12 79 305
Perempuan 98 76 38 12 75 334
9 PUS 8430
10 WUS
Program KIA di UPT Puskesmas Waru dapat memberikan pelayanan kesehatan ibu
dan anak, KB dan PONED. Pelayanan poli KIA dan KB buka setiap hari senin sampai kamis
jam 07.00 – 14.00 WIB, hari jum’at jam 07.00 – 11.00 WIB, dan hari sabtu jam 07.00 – 12.30
WIB. Untuk pelayanan PONED buka 24 jam. Jika ada pasien yang tidak bisa ditangani di
8
BAB III
3.1 Hasil kegiatan program KIA di UPT Puskesmas Waru Tahun 2016 :
9
8 Pelayanan nifas lengkap 583 95 539 87,79 44 7,1
sesuai standar
9 KN 1 murni 562 96 539 92,14 23 3,9
10 Pelayanan neonatal sesuai 556 95 531 90,77 25 4,29
standar (KN lengkap)
11 Kesehatan bayi: 70 80 28 32,18 42 48,2
a. pelayanan neonatal
risti/komplikasi yang
ditangani
12 Pelayanan bayi paripurna 573 98 5,8 88,55 55 9,4
13 Pelayanan kesehatan anak 2014 90 136 58,51 646 27,6
balita
14 Pelayanan kesehatan anak 545 90 642 106,3
pra sekolah
BAB IV
ANALISA MASALAH
10
- Tidak semua ibu hamil
punya JAMKESMAS.
2 Bumil resti oleh nakes 20 17,39 - Adanya TKW yang
datang dalam keadaan
hamil sudah tua dan
kontak ke petugas
kesehatan pada saat
bersalin
- Masih ada bumil yang
tidak memeriksakan
kehamilannya karena
pengetahuan kurang
- Jarak faskes dan rumah
penduduk jauh
- Pemetaan ibu hamil
resiko tinggi belum
optimal
- Pemitraan bidan dan
dukun belum optimal
- Pemetaan Ibu hamil
resiko tinggi belum
optimal
3 Linakes difaskes 95 86,48 - Jumlah tenaga bidan
rendah kurang.
- Pengetahuan
masyarakat kurang.
- Ibu merasa lebih
nyaman lahir dirumah.
- Kemitraan BIKUN
belum optimal.
- Pengurusan BPJS non
mandiri sulit.
- Belum ada ambulance
desa disetiap dusun.
- Jarak rumah penduduk
dan faskes jauh.
- Biaya persalinan nakes
lebih mahal dibanding
dukun.
- Tidak ada TABULIN.
- Budaya madura yang
kuat, jika lahir dibawa
keluar rumah
merupakan hal yang
bikin aib.
11
4 Linakes Rendah 95 88,11 - Jumlah tenaga bidan
kurang.
- Pengetahuan
masyarakat kurang.
- Kemitraan BIKUN
belum optimal.
- Pengurusan BPJS non
mandiri sulit.
- Jarak rumah penduduk
dengan tenaga
kesehatan jauh.
- Biaya persalinan nakes
lebih mahal dibanding
dukun.
- Tidak ada TABULIN.
5 Pelayanan nifas sesuai 95 87,7 - Bulin tidak boleh keluar
standart rumah sebelum 40 hari.
- Bulin dianggap tidak
perlu memeriksakan
kesehatannya karena
hal yang biasa.
- Kepercayaan terhadap
dukun atau orang yang
dituakan masih kuat.
- Jumlah tenaga bidan
kurang.
- Jarak antara faskes,
tenaga kesehatan dan
rumah penduduk jauh.
- Kemitraan bikun belum
optimal
6 KN 1 murni 96 92
12
7 KN lengkap 96 90,7 - Jumlah tenaga bidan
kurang.
- Pengetahuan
masyarakat rendah.
- Bulin sebelum 40 hari
tidak boleh keluar
rumah.
- Kemitraan BIKUN
belum optimal.
- Jarak faskes, tenaga
kesehatan dengan
pemukiman jauh.
- Geografis yang sulit dan
luas.
8 Neonatal resti ditangani 80 32,1 - Jumlah tenaga bidan
kurang.
- Pengetahuan
masyarakat kurang.
- Sistem rujukan yang
kurang tepat.
- Kemitraan BIKUN
belum optimal.
- Jarak ketempat rujukan
jauh.
- Banyaknya masyarakat
miskin yang tidak
mempunyai BPJS.
- Kepercayaan terhadap
dukun masih tinggi.
- Pemberian makanan
dan minuman selain ASI
pada BBL.
9 Bayi paripurna 98 88,5 - IDL belum UCI.
- Banyak bayi yang
dibawa orangtua
merantau keluar
daerah.
- Pengetahuan
masyarakat rendah.
- Jumlah bidan kurang.
- Pencatatan yang belum
sempurna
- Koordinasi antar teman
sejawat dalam wilyah
dan luar wilayah
13
kurang
- Adanya isu vaksin
haram
10 Pelayanan kesehatan 90 58,5 - IDL belum UCI.
anak balita - Banyak bayi yang
dibawa orangtua
merantau keluar
daerah.
- Pengetahuan
masyarakat rendah.
- Jumlah bidan kurang.
- Pencatatan yang belum
sempurna
- Koordinasi antar teman
sejawat dalam wilyah
dan luar wilayah
kurang
- Adanya isu vaksin
haram
14
Linakes difaskes Puskesmas Waru Tahun 2016
15
KN 1 murni Puskesmas Waru Tahun 2016
16
Neo Resti Ditangani Puskesmas Waru Tahun 2016
17
Pelayanan Kesehatan Anak Balita Puskesmas Waru Tahun 2016
Kriteria
No Masalah Jumlah Ranking
U S G
1 K4 3 2 2 7 IX
18
2 Pelayanan maternal resti / komplikasi
5 5 4 14 II
ditangani
3 Linakes 5 4 4 13 III
4 Linakes difaskes 4 4 4 12 IV
5 Pelayanan nifas 3 3 3 9 VII
6 KN 1 murni 4 4 3 11 V
7 KN lengkap 4 3 3 10 VI
8 Neonatal resti ditangani 5 5 5 15 I
9 Bayi paripurna 3 3 2 8 VIII
10 Pelayanan kesehatan anak balita 2 2 2 6 X
Berdasarkan tabel diatas ,maka urutan prioritas masalah adalah sebagai berikut:
3. Linakes
4. Linakes difaskes
5. KN 1 murni
6. KN lengkap
7. Pelayanan nifas
8. Bayi paripurna
9. K4
Sebagai dasar prioritas masalah adalah pencapaian kinerja Puskesmas Waru tahun
2016.
19
20
4.5 Menentukan Penyebab Masalah
Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan mencoba menelusuri faktor penyebab yang berpengaruh terhadap cakupan KIA baik secara langsung maupun
tidak langsung menggunakan alat analisis diagram tulang ikan (fist bone analyzer). Beberapa faktor akar penyebab masalah tersebut dikelompokkan dalam
berbagai kelompok faktor internal (sumber daya) maupun faktor eksternal (lingkungan) yang dapat dilihat sebagai berikut:
Neonatal komplikasi
ditangani rendah
Masyarakat masih ada yang Anggapan masyarakat bahwa
Jarak ketempat
mempercayai dukun bayi dengan BBLR, bayi 32,18% dari target
rujukan jauh
Ambulan desa
kuning, sering muntah / gumoh 80%
Biaya untuk perawatan bayi adalah biasa
belum terbentuk / sangat mahal
tidak ada Banyaknya
BBL diberi minuman atau
masyarakat
makanan selain ASI
miskin yang Geografis yang
tidak sulit dan luas
mempunyai DANA
SARANA kartu BPJS LINGKUNGAN
8
METODE
MANUSIA
Jumlah tenaga bidan kurang Kemitraan BIKUN masih
Masyarakat belum
kurang
bisa membedakan
antara bumil
normal dan resti
Tingkat pendidikan Sistem rujukan yang
masyarakat rendah kurang tepat
Pelayanan maternal
rseti/komplikasi
Masyarakat masih ada yang
Jarak ketempat
mempercayai dukun ditangani 80 % target
rujukan jauh
Ambulan desa
80%
Biaya untuk persalinan mahal
belum terbentuk / Anggapan masyarakat bahwa
tidak ada Banyaknya
semua ibu hamil atau ibu
masyarakat
Geografis yang bersalin semuanya normal
miskin yang
tidak sulit dan luas
mempunyai DANA
SARANA kartu BPJS LINGKUNGAN
3. Linakes
Banyak masyarakat
miskin yang tidak Budaya madura yg kuat
punya BPJS
jika lahir di bawa keluar
Tidak ada TABULIN rumah merupakan hal
yang bikin aib
DANA LINGKUNGAN
4. Linakes Di Faskes
Banyak masyarakat
miskin yang tidak Budaya madura yg kuat
punya BPJS
jika lahir di bawa keluar
Tidak ada TABULIN rumah merupakan hal
yang bikin aib
DANA LINGKUNGAN
5. KN 1 Murni
11
KN 1 murni rendah 92%
target 96%
Geografis yang sulit dan
luas
Budaya orang
Madura sebelum 40
hari tidak boleh
keluar rumah
LINGKUNGAN
6. KN Lengkap
KN lengkap rendah
12 90,7% target 96%
Geografis yang sulit dan
luas
Budaya orang
Madura sebelum 40
hari tidak boleh
keluar rumah
LINGKUNGAN
7. Pelayanan Nifas
MANUSIA SARANA
Tingkat pengetahuan Jarak rumah penduduk
masyarakat rendah dengan Faskes jauh
METODE LINGKUNGAN
8. K4 Rendah
9. Bayi Paripurna
15
LINGKUNGAN
10. Balita Paripurna
LINGKUNGAN
16
4.6 MENENTUKAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN TABEL
No. Prioritas Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih Ket
Masalah
1 Neo komplikasi di - Jumlah tenaga bidan kurang - Penambahan jumlah bidan - Penambahan tenaga bidan - Usulan lewat
tangani - Masyarakat belum memahami - Penyuluhan tentang tanda bahaya - Pelatihan bagi bidan MUSREMBANG
tanda bahaya BBLR pada BBLR kepada masyarakat - Mengoptimalkan kemitraan DES dan
- Tenaga bidan belum dilatih bumil dan dukun bayi BIKUN MUSREMBANG
manejeman BBLR db - Mengoptimalkan kemitraan - Kunjungan rumah oleh bidan KEC. Untuk
ASFIKSIA bikun - Penyuluhan melalui kelas penambahan
- Kemitraan bikun belum - Mengusulkan ambulance desa bumil tenaga bidan WT.
optimal lewat dana desa - MOU BIKUN - Pelatihan bagi
- Tidak semua desa ada - Pelatihan tenaga bidan yang bidan pakek dana
ambulance desa belum terlatih BOK
- Biaya perawatan BBL dengan - Menganjurkan pada masyarakat - Kemitraan bikun
komplikasi mahal untuk mendaftar menjadi anggota DANA BOK
- Geografis yang sulit danjauh BPJS lewat kades
- Budaya masyarakat yang
masih percaya dukun
2 Linakes dan linakes - Jumlah tenaga bidan kurang - Penambahan jumlah bidan - Penambahan jumlah bidan - Penambahan
difaskes - Tingkat pendidikan - Penyuluhan kepada masyarakat - Mengoptimalkan kemitraan polindes lewat
masyarakat rendah tentang persalinan dengan 3B bikun dana desa /
- Ibu merasa lebihnya mau lahir - Mengotimalkan kemitraan dukun - Penyuluhan kepada DINKES
dirumah - Mengusulkan ambulance desa masyarakat - BOK
- Kemitraan bikun belum lewat dana desa - Penambahan polindes
optimal - Koordinasi antara desa dan BPJS - Pertemuan kelas bumi
- Pengurusan BPJS mandiri - Penambahan ponkesdes - Penyuluhan kepada setiap
sakit bumil mengenai pentingnya
- Tidak semua desa ada melahirkan difaskes
ambulance desa - Pembinaan dukun bayi tiap 3
bulan
3 Pelayanan maternal - Jumlah bidan kurang - Penambahan jumlah bidan - Penambahan bidan diwilayah - Melalui
17
resti/komplikasi - Bumil dan keluarga belum - Penyuluhan kepada semua ibu yang luas dan sulit MUSRENBANG
ditangani bisa membedakan antara hamil dan keluarga diwilayah - Penyuluhan kepada bumil dan DES,
bumil atau bulin normal dan kerja puskesmas waru mengenai keluarga melalui pertemuan MUSRENBANG
resti bumil atau bulin normal dan kelas bumil KEC
- Kemitraan bikun belum bumil atau bulin resti - Pembinaan dukun tiap 3 bulan - Dana BOK
optimal - Meningkatkan kemitraan bikun - Dana BOK
- Pembinaan dukun
4 KN Lengkap - Jumlah tenaga bidan kurang\ - Penambahan jumlah bidan - Penambahan jumlah bidan - Melalui Musrembang
- Kunjungan bumil - Penyuluhan kepada masyarakat - Swiping atau kunjungan desa dan musrembang
- Tingkat pendidikan rendah mengenai pentingnya rumah KN 1 dan KN lengkap kecamatan
- Kemitraan BIKUN belum memeriksakan bsyi sebelum 28 - Meningkatkan kemitraan - Dana BOK
optimal hari bikun - Dana BOK
- Jarak faskes dan pemukiman - Meningkatkan kemitraan BIKUN - Penempatan bidan desa - Melalui musrembang
jauh - Penempatan bidan desa baru di diwilayah yang jauh dari kecamatan atau
- Geografis sulit, luas tempat yang jauh dari FASKES faskes DINKES
- Budaya Madura - Pertemuan kelas ibu balita
tiap bidan desa
18
BAB V
RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)
PROGRAM KIA TAHUN 2018
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka kami susun rencana usulan kegiatan untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, yaitu:
Mengadakan kelas Meningkatkan Bumil 5 desa 5 desa x 1 org Paket kelas Pj KIA, Meningkatnya DAU
bumil pengetahuan @10 orang x 1 kl x ibu hamil, Bides pengetahuan
masyarakat tentang 100.000 pengeras masyarakat tentang
kehamilan (Honor suara, kehamilan
Narasumber) matras
5 desa x 11
org x 1 kl x
35.000
(Konsumsi)
19
2 Kelas Ibu Balita Meningkatkan Balita 7 kelompok 7 klp x 2 org x Paket kelas Pj. KIA, Meningkatnya BOK
pengetahuan @15 orang 3 klp x 25.000 ibu balita, Bides pengetahuan ibu balita
tentang tumbuh (Transport pengeras serta kunjungan ke
kembang balita petugas) suara, APE posyandu
7 klp x 17 org
x 3 klp x
30.000
( Konsumsi)
Kelas Ibu Balita Meningkatkan Balita 5 desa 1 x 5 desa x 3 Paket kelas Pj. KIA, Meningkatnya DAU
pengetahuan @15 orang klp x 1 org x ibu balita, Bides pengetahuan ibu balita
tentang tumbuh 100.000 pengeras serta kunjungan ke
kembang balita (Honor suara, APE posyandu
narasumber)
1 x 5 desa x 3
klp x 16 org x
35.000
(Konsumsi)
3 Pendampingan P4K Meningkatkan Bumil 37 Posyandu 2 Org x 37 Stiker P4K, Bides, Meningkatnya BOK
pencapaian @2 kader posy x 6 kl x Buku KIA kader pencapaian pemasangan
pemasangan stiker 25.000 stiker P4K oleh kader
P4K oleh kader (Transport
kader)
4 ANC Terpadu Mendeteksi secara Semua 37 Posyandu 37 Posy x 5 Spuit, Pj KIA, Meningkatnya DRT BOK
dini RESTI bumil Bumil @5 Petugas org x 2 kl x tabung laboraturiu oleh NAKES
25.000 reagent, m Bides
(Transport lembar
petugas) balik, buku
Pembelian KIA, Fe, dll
20
reagent 1
paket x 1 kl x
3.360.000
5 Sweping bumil Meningkatkan K1 Bumil 100% 2 org x 7 klp x Set Bides Meningkatnya cakupan BOK
oleh bidan murni dengan 11 kl x 25.000 pemeriksaan K4
kehamilan (Transport ibu hamil
kurang 3 petugas)
bulan
6 Kemitraan Bidan Menjalain kerja Dukun 18 Dukun 3 org x 1 kl x Laptop. Kapus, Pj Meningkatnya BOK
dan Dukun (MOU sama yang baik 40.000 Proyektor, KIA, Bides kemitraan bidan dan
dukun dan lintas antara bidan & (Transport pengeras dukun
sektor ) dukun Muspika) suara, Bukti
8 org x 1 kl x perjanjian
25.000
(Transport
Lintas Sektor)
33 x 1 kl x
30.000
(Konsusmsi)
Pj KIA,
Pembinaan Dukun Menjalain kerja Dukun 18 Dukun 6 x 20 org x Pengeras bides Meningkatnya BOK
sama yang baik 30.000 suara, pengetahuan dukun dan
antara bidan & (Konsumsi) lembar dukun tidak melakukan
dukun serta balik, model pertolongan persalinan
meningkatkan (boneka
pengetahuan dukun bayi,
payudara)
21
7 Pelayanan Mendeteksi dini Neo Neo RESTI 7 bdn x 11 bln Set Pj KIA, Menurunnya AKI dan BOK
Kesehatan RESTI pada BBL RESTI x 25.000 pemeriksaan Bides AKB
Neonatus (Transport nifas dan
Petugas) BBL
8 Pelacakan kematian Mengetahui Neo Neo RESTI 2 org x 4 Set Pj KIA, Semua kematian Bayi BOK
Neo termasuk penyebab kematian RESTI kasus x 25.000 pemeriksaan Bides akan terdata dan
otopsi Verbal NEO x 1 kl BBL dengan terkafer oleh nakes
(Transport RESTI,
Petugas) Buku
catatan
Pengeras
Pembahasan Kasus Mengetahui Kematian Semua 22 org x 4 suara, Kapus, Pj Diketahuianya BOK
Maternal Neonatal penyebab kematian Neo kematian neo kasus x 1 kl x proyektor, KIA, yang penyebab kematian dan
NEO dan mencari 30.000 laptop, foto punya pemecahan masalah
solusi (Konsumsi) copy kasus kasus sehingga AKI dan AKB
turun
Pengeras Kapus, Pj
Pembahasan Kasus Mengetahui Kematian Semua 3 org x 100.00 suara, KIA, yang Diketahuianya DAU
Maternal Neonatal penyebab kematian Neo kematian neo x 1 kl (Honor proyektor, punya penyebab kematian dan
NEO dan mencari Narasumber) laptop, foto kasus pemecahan masalah
solusi 23 org x copy kasus sehingga AKI dan AKB
35.000 x 1 kl turun
(Konsumsi)
1.000 lembar x
150 x 1 kl
(150.000
Penggandaan)
22
Pamekasan, 2017
Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Waru Penanggung Jawab program
23
BAB VI
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK)
PROGRAM KIA
PUSKESMAS WARU TAHUN 2018
24
Konsumsi 1 x 5 ds x 3 klp
x 16 org x 8.400.000 Ibu balita 100% V 5 desa DAU
Pj. KIA,
bides
35.000
3 Pendampingan 2 org x 37 posy
P4K x 6 bln x 11.100.000 Bumil 100% v V v v v v 37
BOK Bides, kader
posyandu
25.000
4 ANC terpadu
25
bidan,
dokter dan
sejawat
yang lain
Pembahasan
Kasus
Maternal
Neonatal
Honor Aula
Narasumber
3 org x 100.000
300.000
Petugas
100% V Puskesmas BOK
Kapus, Pj.
x 1kl Puskesmas KIA
Waru
Konsumsi Aula
23 org x 35.000
805.000
Petugas
100% V Puskesmas BOK
Kapus, Pj.
x 1kl Puskesmas KIA
Waru
Penggandaan Aula
1000 lembar x
150.000
Petugas
100% V Puskesmas BOK
Kapus, Pj.
150 x 1 kl Puskesmas KIA
Waru
Pamekasan, 2017
Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Waru Penanggung Jawab program
26
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari hasil pembuatan RUK (Rencana Usulan Kegiatan) dan data yang terlampir, prioritas
4. KN lengkap
dengan alternative pemecahan masalah yang telah diuraikan dapat pula diharapkan bisa menyelesaikan
masalah-masalah tersebut.
6.2 Saran
Demi teratasinya masalah dari program-program Puskesmas dengan melihat penyebab yang
terjadi di harapkan adanya kerja sama dan peninjauan kembali dari sektor dan program terkait agar
semua kegiatan program KIA dapat mencapai target sesuai dengan SPM.
Hambatan-hambatan pada realisasi tahun sebelumnya dipakai sebagai acuan agar dapat
Demikian penyusunan RUK ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
24