Anda di halaman 1dari 16

1

LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS
GEMBONG TENTANG MANUAL MUTU

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
1. Profil Organisasi
a. Gambaran Umum Puskesmas Gembong.
Secara umum Puskesmas merupakan satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian
oleh Dinas Kesehatan untuk melaksanakan satuan tugas operasional pembangunan di wilayah
kerja.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat, pada pasal 4 disebutkan bahwasanya puskesmas mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Adapun fungsi puskesmas sebagaimana tertuang pada Pasal 5 meliputi:

1. Penyelenggaraan UKM (upaya kesehatan masyarakat) tingkat pertama di wilayah kerjanya


2. Penyelenggaraan UKP (upaya kesehatan perorangan) tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Selain dua fungsi yang terdapat pada pasal 5, selanjutnya pasal 8 menyebutkan bahwa
puskesmas juga dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan bagi tenaga kesehatan.
Sejarah berdirinya Puskesmas Gembong berawal dari BKIA dan Balai Pengobatan yang
dimulai pada tahun 1960-an sampai tahun 1976 kemudian berubah menjadi Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) pada tahun 1977. Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Nomor
440/1916/2008 tertanggal 01 Juni 2008 tentang Penetapan Peningkatan Status Puskesmas
Gembong Sebagai Puskesmas Perawatan maka Puskesmas Gembong berubah menjadi
Puskesmas Perawatan (Ranap Inap) hingga sekarang.
Pada tahun 2014 ini sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Nomor 440/947 tahun 2014
tertanggal 19 Maret 2014 tentang Penunjukan UPT Puskesmas Gembong sebagai Pelaksana
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar di Kabupaten Pati sehingga Puskesmas Gembong
mempunyai kewenangan untuk melayani Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar
(PONED).
Dalam menjalankan peran dan fungsi sebagai puskesmas induk, Puskesmas Gembong
mempunyai 2 (dua) Puskesmas Pembantu yaitu Puskesmas Pembantu Sitiluhur dan Puskesmas
Pembantu Ketanggan. Dalam menjalankan kegiatan manajemen di Puskesmas Gembong telah
beberapa kali berganti pemimpin.
Adapun pemimpin tersebut adalah :
1. dr. Fx Widjoyo Juni 1977 - Desember 1982

MANUAL MUTU BLUD PUSKESMAS TEMBELANG 2020 1


2
2. dr. Mariani Saraswati Januari 1982 - Oktober 1985
3. dr. Benardeta Mariyani Nopember 1985 - Agustus 1995
4. dr. Endang Winartik September 1995 - Juni 1996
5. dr. Rahmad Yuliyanto Juli 1996 - September 1998
6. dr. L. Umiyati Wardani Oktober 1998 - Desember 2002
7. H. Mathori, SKM, MM Januari 2003 - 22 Februari 2016
8. H. Cahya Wibawa, SH. M.Kes Maret 2016 - 22 September 2018
9. Suroso, SKM 1 Oktober 2018 – November 2019
10. H. Mujiyono, S.Kep, M.Kep 18 Desember 2019 – Juli 2022
11. dr. Moh. Danur Khusna 8 Agustus 2022- Sekarang
Secara wilayah, Puskesmas Gembong terletak di Jln. Raya Kecamatan Gembong
Kabupaten Pati, Kode Pos 59162. Jarak dengan Ibu Kota Kabupaten adalah 14 Km.
Kecamatan Gembong secara administratif terbagi atas 11 Desa yaitu:
1. Desa Bermi
2. Desa Kedungbulus
3. Desa Semirejo
4. Desa Wonosekar
5. Desa Gembong
6. Desa Plukaran
7. Desa Bageng
8. Desa Pohgading
9. Desa Klakahkasian
10. Desa Ketanggan
11. Desa Sitiluhur
Adapun batas wilayah Kecamatan Gembong adalah :
 Sebelah Utara : Kecamatan Tlogowungu
 Sebelah Selatan : Kecamatan Margorejo
 Sebelah Barat : Kabupaten Kudus
 Sebelah Timur : Kecamatan Pati
Jumlah karyawan di Puskesmas Gembong dan jaringannya berdasarkan strata pendidikan seperti
dalam tabel berikut ini :
Jumlah Karyawan berdasarkan Strata Pendidikan
No Strata Pendidikan Banyaknya
1 S 1/ D IV 32
2 D III 36
3 DI 2
4 SMA/Sederajat 4
5 SMP/Sederajat 2
6 SD/Sederajat
Jumlah 76
MANUAL MUTU BLUD PUSKESMAS TEMBELANG 2020 2
3

Sumber : Data Kepegawaian Puskesmas Gembong Tahun 2023

Jumlah karyawan di Puskesmas Gembong dan jaringannya


berdasarkan fungsinya seperti dalam tabel berikut ini :

No Profesi Banyaknya
1 Kepala Puskesmas 1
2 Kasubag Tata Usaha 1
3 Dokter Umum 4
4 Dokter Gigi 2
5 Apoteker 2
6 Asisten Apoteker 1
7 Epidemiolog 1
8 Administrator Kesehatan 1
9 Perawat 18
10 Perawat Gigi 1
11 Bidan 23
12 Nutrisionis 1
13 Pranata Laboratorium 2
14 Sanitarian 1
15 Promotor Kesehatan 2
16 Rekam Medis 1
17 Fisioterapis 1
18 Administrasi Umum 8
19 Pramu Kantor 1
20 Pengemudi 1
21 Penjaga Malam 1
22 Juru Masak 2
Jumlah 76

1) Layanan Puskesmas Gembong.


Beberapa layanan yang diberikan Puskesmas Gembong kepada masyarakat dalam upaya
pelayanan kesehatan yang meliputi layanan Upaya Kesehatan Perorangan dan layanan Upaya
Kesehatan Masyarakat adalah :
Layanan Upaya Kesehatan Perorangan, meliputi :
a) Pelayanan Gawat Darurat :
1) Layanan Gawat Darurat Umum (UGD) ;
2) Layanan Gawat Darurat Obstetri Neonatal Dasar (PONED) ;
b) Pelayanan Rawat Jalan :
MANUAL MUTU BLUD PUSKESMAS TEMBELANG 2020 3
4
1) Pemeriksaan Umum ;
2) Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut ;
3) Pemeriksaan Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana.
c) Pelayanan Rawat Inap :
1) Rawat Inap Umum ;
2) Rawat Inap Obstetri Neonatal Dasar.
d) Pelayanan Laboratorium ;
e) Pelayanan kefarmasian / Apotik ;
f) Pelayanan Konseling Gizi ;
g) Pelayanan Fisioterapis
h) Pelayanan Konseling Keluarga Berencana ;
i) Klinik Sanitasi / Konseling Kesehatan Lingkungan.
Layanan Upaya Kesehatan Masyarakat, meliputi :
a) Pelayanan Promosi Kesehatan ;
1) Penyuluhan Kesehatan
2) Pemberdayaan Masyarakat
3) Pembinaan Kader
4) Advokasi
5) Penilaian UKBM/Posyandu
6) PHBS
7) Pendataan Keluarga Sehat
8) Survai Mawas Diri
b) Pelayanan Kesehatan Lingkungan ;
1) Inspeksi Sanitasi
2) Inspeksi Sanitasi Rumah Sehat
3) Inspeksi Kantor Pelayanan
4) Inspeksi Sanitasi Sekolah
5) Inspeksi Sanitasi DAMIU
c) Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana yang berisfat UKM ;
1) Pelayanan ANC dan PNC
2) Posyandu
3) Kelas Ibu Hamil
4) Kelas Ibu Balita
5) Deteksi Resiko Tinggi Ibu Hamil
6) Konsultasi Ahli Kasus Resti Bumil
7) Pemantauan Ibu Hamil Resiko Tinggi
8) Kunjungan Bayi
9) Kunjungan Balita
10) Pelacakan Kematian ibu, neonatal, bayi, balita termasuk otopsi verbal
11) AMP Internal Puskesmas

MANUAL MUTU BLUD PUSKESMAS TEMBELANG 2020 4


5
12) Pembinaan Bidan Desa
13) Pendataan PUS/WUS
14) Penyuluhan Keluarga Berencana
15) Pendataan Akseptor KB Aktif
16) Pemberdayaan Masyarakat pada penanganan kasus Resti ibu dan bayi (Pendamping
P4K)
17) Pendataan bayi, balita dan ibu hamil
18) Pemantauan BBLR
19) Penyuluhan Kesehatan Reproduksi
d) Pelayanan Gizi yang bersifat UKM ;
1) Pemberian Vitamin A bayi dan balita serta pemetaan garam beryodium
2) Pemberian PMT Pemulihan balita gizi buruk/gizi kurang
3) Pelacakan Kasus balita gizi kurang dan scering GAKY
4) Pemantauan dan Pemeriksaan balita gizi kurang/CFC (Community Feeding Center)
5) Pertemuan berkah Kelompok Pendukung ASI
6) Pemberian PMT Pemulihan ibu hamil KEK
7) Pemberian tablet tambah darah remaja putri
8) Penimbangan serentak bagi balita
9) Konseling gizi rawat jalan dan rawat inap
10) Pemberian tablet tambah darah ibu hamil
11) Pemantauan pertumbuhan dan status gizi balita
e) Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ;
1) Penyuluhan DBD
2) Pemantauan Jentik Berkala
3) Abatisasi
4) Pemberantasan Sarang Nyamuk
5) Penemuan Penderita ISPA
6) RVS Kusta
f) Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat.
1) Pembinaan Keluarga dengan ibu hamil resiko tinggi
2) Pembinaan keluarga dengan bayi resiko tinggi
3) Pembinaan keluarga dengan resiko masalah gizi
4) Pembinaan keluarga dengan masalah lansia
5) Pembinaan keluarga dengan penderita penyakit menular
6) Pembinaan keluarga dengan dengan penyakit tidak menular
7) Pembinaan/kunjungan tindak lanjut perawatan rawat inap/rawat jalan

MANUAL MUTU BLUD PUSKESMAS TEMBELANG 2020 5


6

MANUAL MUTU BLUD PUSKESMAS TEMBELANG 2020 6


7
2. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
UPT PUSKESMAS GEMBONG 2022
KEPALA PUSKESMAS
dr. MOH DANUR KHUSNA

KEPALA TATA USAHA


SRI WIDODO

B.
PENANGGUNGJAWA PENANGGUNGJAWAB PENANGGUNGJAWAB PENANGGUNGJAWAB PENANGGUNGJAWAB PENANGGUNGJAWA PJ KP PJ PPI
B UKM ESENSIAL & UKM PENGEMBANGAN UKP KEFARMASIAN & JARINGAN & BANGUNAN, B MUTU PUSKESMAS
C.
KEPERAWATAN LABORATORIUM JEJARING PUSKESMAS PRASARANA &
KESEHATAN PERALATAN
D.
MASYARAKAT PUSKESMAS
E.
H.Slamet dr.Hj.Anita Lestriani Kurnianingsih,AMK Daryanto dr.Dhea Pramesti Siti dr.Hj.Mokhama
Alin Himmawati,SKM
F. Kurniawan,Skep.Ns Haryati,Skep.Ners d Wakhyudin

MUTU ADMIN
Pj.Audit Internal drg.Retnani Driastuti

dr.Hj.Anita Dewi
Widya Astuti PJ UKM

PJ K3 Alin Himmawati,SKM
Meylia Fitria
PJ UKP
Ningrum,SKM
dr. Anita Lestriani
Dasar Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kab. Pati PJ MANAJEMEN
Nomor : 440/0019/2022 tentang Struktur Organisasi Puskesmas RESIKO PJ MFK
Imawan
Cahyono,S.SiT Elsa Febrie A, S.K.M

MANUAL MUTU BLUD PUSKESMAS TEMBELANG 2020 7


8
3. Motto Puskesmas Gembong
Motto yang tetapkan adalah “BERSEMANGAT” (Bersih Lingkunganya, Sehat Masyarakatnya,
Nyaman dan Semangat dalam melayani masyarakat)

4. Tata Nilai Puskesmas Gembong


Tata nilai yang diterapkan dalam Puskesmas Gembong adalah :
a. Profesional : Bekerja sesuai dengan keahlian dan
ketrampilan.

b. Responsive : Dengan cepat mendapatkan sesuatu yang di


harapkan.
c. Efektif : Mampu mencpai hasil yang di harapkan
d. Efisien : Kemampuan untuk bekerja dengan hasil
yang baik.
e. Bersih : Bebas dari kotor
f. Jujur : Sesuai dengan perkatan dan perbuatan
g. Ramah : baik hati dan berbudi tutur kata
h. Kebersamaan : Ikatan yang terbentuk karena rasa keluarga

5. Visi Puskesmas Gembong


Sebagai acuan dalam mewujudkan kualitas pada program dan kegiatan, maka Puskesmas
Gembong memiliki Visi, yaitu :
“Tercapainya Kecamatan Gembong Sehat Menuju Terwujudnya Masyarakat Sehat 2025“

6. Misi Puskesmas Gembong


Sedangkan dalam menjabarkan visi Puskesmas, misi yang terapkan adalah :
a) Menggerakkan pembangunan Kecamatan Gembong yang berwawasan kesehatan.
b) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan Masyarakat Gembong.
c) Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau.
d) Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta
lingkunganya.

7. Budaya malu yang diterapkan dalam lingkungan kerja, yaitu :


a. Malu terlambat masuk kerja.
b. Malu sering tidak masuk kerja tanpa alasan.
c. Malu bekerja tanpa program.
d. Malu pulang sebelum waktunya tanpa alasan yang jelas.
e. Malu bekerja tanpa pertanggungjawaban.
f. Malu menunda pekerjaan.
g. Malu berpakaian seragam tidak rapi dan tanpa atribut.
h. Malu tidak melaksanakan ibadah.
i. Malu tidak ikut menjaga kebersihan lingkungan dan tempat kerja yang kondusif
MANUAL MUTU BLUD PUSKESMAS TEMBELANG 2020 8
9
j. Malu Merokok di lingkungan kerja

8. Kedisiplinan karyawan Puskesmas Gembong berdasarkan 7 Tertip, yaitu sebagai berikut :


a. Tertib Apel
b. Tertib jam kerja.
c. Tertib berpakaian dinas.
d. Tertib pelaksanaan tugas dan fungsi
e. Tertib pelaksanaan pengawasan melekat.
f. Tertib pembuatan laporan kegiatan .
g. Tertib menjaga kebersihan lingkungan kerja

9. Kebijakan Mutu
Kebijakan mutu dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat adalah :
a. Seluruh karyawan Puskesmas Gembong berkomitmen untuk menyelenggarakan pelayanan
yang berfokus pada pelanggan, memperhatikan keselamatan pelanggan dan melakukan
penyempurnaan yang berkelanjutan.
b. Kebijakan teknis dalam perbaikan mutu dan keselamatan pasien ada pada lampiran pedoman
ini.

10. Proses Pelayanan


Proses pelayanan kegiatan pada Puskesmas Gembong meliputi :
a. Proses penyelenggaraan pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) baik UKM esensial
maupun UKM pengembangan.
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Puskesmas, dinyatakan bahwa salah satu fungsi puskesmas adalah sebagai penyelenggara
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) primer ditingkat pertama di wilayahnya. Upaya
kesehatan yang selanjutnya di singkat UKM adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah edan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan
dengan sasaran keluarga, kelompok dan masyarakat.
Proses bisnis Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) merupakan rangkaian proses pelayanan
kesehatan di puskesmas yang berupa:
1) Promotif adalah suatu rangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan
kegiatan yang bersifat promosi kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan.
2) Preventif adalah suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu maslah kesehatan/ penyakit.
3) Rehabilitatif adalah kegiatan dan atau serangkaian kegiatan untuk mengembalikan
kepada kondisi seperti sebelum sakit.
Dalam pelaksanaanya, keberhasilan dari ketiga upaya ini dipengaruhi oleh :
a) Pembiayaan (Money)
Demi terselenggarakanya berbagai upaya kesehatan masyarakat yang menjadi tanggung
jawab Puskesmas, pembiayaanya di dukung oleh anggaran Pemerintah. Sesuai dengan

MANUAL MUTU BLUD PUSKESMAS TEMBELANG 2020 9


10
azas desentralisasi, sumber pembiayaan oleh pemerintah dalam hal ini berasal dari dan
APBD I, APBD II dan BOK. Karena status Puskesmas sudah menjadi Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) maka pendanaan diperoleh dari pasien bayar dan dana tersebut
langsung masuk Kas BLUD Puskesmas Gembong. Anggaran tersebut disusun oleh
puskesmas melalui Dinas Kesehatan Kabupaten dengan memperhatikan peraturan
perundang-undangan yang berlaku untuk selanjutnya dibahas bersama DPRD. Disamping
itu juga terdapat dana dari Kapitasi JKN.
b) Ketenagaan (Man)
Sumber daya manusia Puskesmas terdiri atas Tenaga Kesehatan dan Tenaga Non
Kesehatan. Standar kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan didasarkan pada:
- Standar Pelayanan
- Standar Pendidikan
- Standar Kompetensi
Dengan standar yang telah ditetapkan tersebut maka diharapkan dapat memberikan
pelayanan yang berkualitas sehingga memiliki daya ungkit terhadap derajat kesehatan
masyarakat. Untuk itu dilakukan berbagai upaya peningkatan kompetensi untuk
memenuhi standar tersebut.
Perencanaan kebutuhan petugas dalam sistem ketenagaan Upaya Kesehatan Masyarakat
di Puskesmas Gembong menggunakan perhitungan untuk kebutuhan riil berbasis Analisis
Beban Kerja (ABK) dengan mempertimbangkan jumlah pasien, jumlah kegiatan yang
dilaksanakan, waktu yang dibutuhkan dalam kurun waktu 1 tahun.
c) Sarana Prasarana
Puskesmas Gembong berdiri sekitar tahun 1977 terbagi dalam dua bangunan. Pada
bangunan sebelah barat difungsikan sebagai perkantoran, sedangkan bagian timur
difungsikan sebagai pelayanan masyarakat. Berlokasi di Desa Gembong. Ada
kemungkinan hal-hal yang kurang sesuai dengan Permenkes Nomor 75 tahun 2014,
mengingat berdirinya gedung Puskesmas Gembong jauh sebelum terbitnya Permenkes
tersebut. Kendati demikian, Puskesmas Gembong yang memiliki motto Bersemangat, tak
pernah lelah dalam berupaya melakukan upaya keras untuk memenuhi ketentuan
Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tersebut.
Puskesmaspun selalu melakukan pemeliharaan, perawatan dan pemeriksaan secara
berkala agar semua sarana dan prasarana tetap layak fungsi.
d) Metode
Perencanaan Puskesmas Gembong pada umumnya, dan perencanaan Upaya Kesehatan
Masyarakat pada khususnya, disusun berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Dinas
Kesehatan Kabupaten yang mengacu pada Renstra Pemerintah Kabupaten Pati. Proses
perencanaan ini diawali dari penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dari masing-
masing Upaya dengan mengacu kepada :
- Survey Harapan dan Kebutuhan Pelanggan terhadap Upaya kesehatan masyarakat di
Puskesmas.

MANUAL MUTU BLUD PUSKESMAS TEMBELANG 2020 10


11
- Proses SMD dan MMD yang dilakukan di masing-masing desa dan kelurahan
- Capaian penilaian kinerja tahun lalu.
RUK upaya akan dibahas bersama dengan RUK Administrasi Manajemen dan RUK UKP
pada Proses Perencanaan Tingkat puskesmas (PTP) untuk menghasilkan sebuah RUK
Puskesmas, yang selanjutnya akan diusulkan ke Badan Legislatif Kabupaten Pati oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten Pati. Ketika usulan tersebut sudah disetujui, maka
disusunlah Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dengan Menyesuaikan kepada Jumlah
yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah. Dalam pelaksanaanya, kegiatan-kegiatan
tersebut di monitoring untuk memastikan kegiatan berjalan sesuai rencana dan di evaluasi
guna menilai tingkat keberhasilan dan perbaikan kegiatan selanjutnya.
Guna menunjang keberhasilan pelaksanaan dari proses bisnis ini tentunya tidak dapat
meninggalkan peran pihak ketiga baik itu lintas sektor, tokoh masyarakat tokoh agama
dan kader kesehatan dengan mengoptimalkan forum-forum yanga ada di masyarakat. Hal
ini sangat penting terutama dalam kegiatan preventif dan promosi kesehatan.

Upaya Kesehatan Masyarakat yang bersifat esensial meliputi :

1. Pelayanan Promosi Kesehatan


2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3. Pelayanan KIA dan KB
4. Pelayanan Gizi
5. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
6. Pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat
Sedangkan Upaya Kesehatan Masyarakat yang bersifat pengembangan terdiri dari :
1. Kesehatan Usia Lanjut/Lansia
2. Kesehatan Olah raga
3. Kesehatan Jiwa
4. Kesehatan Indra
5. Kesehatan Tradisional Komplementer/Batra

b. Proses penyelenggaraan Pelayanan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) :


Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas, dinyatakan
bahwa salah satu fungsi puskesmas adalah sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) tingkat pertama di wilayah kerjanya. Upaya Kesehatan Perorangan adalah
setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan serta mencegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran pada individu atau perorangan.
Dalam pelaksanaanya, keberhasilan proses kegiatan UKP di pengaruhi oleh :

1) Pembiayaan (Money)
Demi terselenggara berbagai upaya kesehatan masyarakat yang menjadi tanggung jawab
Puskesmas, pembiayaanya di dukung oleh Anggaran pemerintah. Sesuai dengan azas
Desentralisasi, sumber pembiayaan oleh Pemerintah dalam hal ini berasal dari APBD I dan
MANUAL MUTU BLUD PUSKESMAS TEMBELANG 2020 11
12
APBD II. Karena status Puskesmas sudah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
maka Pendanaan diperoleh dari pasien bayar dan dana tersebut langsung masuk kas BLUD
Puskesmas Gembong. Anggaran tersebut di susun oleh puskesmas melalui Dinas
Kesehatan Kabupaten Pati untuk diajukan dalam Daftar Usulan Kegiatan kepada
Pemerintah Kabupaten dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang
berlaku untuk selanjutnya dibahas bersama DPRD. Disamping itu juga terdapat dana dari
Kapitasi JKN.
2) Ketenagaan (MAN)
Standar kebutuhan daya manusia Puskesmas terdiri atas Tenaga Kesehatan dan Tenaga
Non Kesehatan. Sumber Daya Manusia Kesehatan di dasarkan pada:
- Standar Pelayanan
- Standar Pendidikan
- Standar Kompetensi
Dengan standar yang telah ditetapkan tersebut maka diharapkan dapat memberikan
pelayanan yang berkualitas sehingga memiliki daya ungkit terhadap derajat kesehatan
masyarakat. Untuk itu dilakukan berbagai upaya peningkatan kompetensi untuk memenuhi
standar tersebut.

Perencanaan kebutuhan petugas dalam sistem ketenagaan Upaya Kesehatan Perorangan di


Puskesmas Gembong menggunakan perhitungan untuk kebutuhan Riil berbasis Analisa
Beban kerja (ABK) dengan mempertimbangkan jumlah pasien, jumlah kegiatan yang
dilaksanakan, waktu yang dibutuhkan, dalam kurun waktu 1 tahun.

3) Sarana dan Prasarana (Material)


Puskesmas Gembong berdiri sekitar tahun 1977 terbagi dalam dua bangunan. Pada
bangunan sebelah barat difungsikan sebagai perkantoran, sedangkan bagian timur
difungsikan sebagai pelayanan masyarakat. Berlokasi di Desa Gembong. Ada
kemungkinan hal-hal yang kurang sesuai dengan Permenkes Nomor 43 tahun 2019,
mengingat berdirinya gedung Puskesmas Gembong jauh sebelum terbitnya Permenkes
tersebut. Kendati demikian, Puskesmas Gembong yang memiliki motto Bersemangat, tak
pernah lelah dalam berupaya melakukan upaya keras untuk memenuhi ketentuan
Permenkes Nomor 43 Tahun 2019 tersebut.

Puskesmas selalu melakukan pemeliharaan, perawatan, dan pemeriksaan secara berkala


agar semua sarana dan prasarana tetap layak fungsi.

4) Perencanaan (METODE)
Perencanaan Puskesmas pada umumnya dan perencanaan Upaya Kesehatan Perorangan
pada khususnya, disusun berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan
Kabupaten Pati. Proses perencanaan ini diawali dari penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
(RUK) Upaya Kesehatan Perorangan dengan mengacu kapada:

MANUAL MUTU BLUD PUSKESMAS TEMBELANG 2020 12


13
- Survey Harapan dan Kebutuhan Pelanggan terhadap upaya Kesehatan Perorangan di
Puskesmas.
- Proses SMD dan MMD yang dilakukan masing-masing Desa.
- Capaian penilaian Kinerja tahun lalu.

RUK Upaya Kesehatan Perorangan akan di bahas bersama dengan RUK Administrasi
Manajemen dan RUK UKM pada Proses perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) untuk
menghasilkan sebuah RUK Puskesmas, yang selanjutnya akan diusulkan ke Badan Legislatif
Kabupaten Pati oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pati. Ketika usulan tersebut sudah disetujui,
maka disusunlah Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dengan menyesuaikan kepada jumlah
anggaran yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah. Time schedule Rencana Usulan
Kegiatan Puskesmas Gembong ada pada lampiran.

Dalam pelaksanaanya, kegiatan-kegiatan tersebut di monitoring untuk memastikan kegiatan


kegiatan berjalan sesuai rencana dan di evaluasi guna menilai Tingkat keberhasilan dan
perbaikan kegiatan selanjutnya.

Pada Upaya Kesehatan Perorangan di Puskesmas Gembong meliputi :

1. Pelayanan Pemeriksaan Umum


2. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
3. Pelayanan KIA dan KB bersifat UKP
4. Pelayanan Gawat Darurat
5. Pelayanan Gizi bersifat UKP
6. Pelayanan Persalinan/PONED
7. Pelayanan Rawat Inap
8. Pelayanan Farmasi
9. Pelayanan Laboratorium
10. Pelayanan Fisioterapis

B. RUANG LINGKUP
Lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan persyaratan Sistem Manajemen Mutu dan Standar
Akreditasi Pukesmas, yang meliputi:
a. Persyaratan umum sistem manajemen mutu,
b. Tanggung jawab manajemen,
c. Manajemen sumber daya.
d. Proses pelayanan yang terdiri dari penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Perkesmas
yang meliputi :
- Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat ;
- Pelayanan promosi kesehatan ;
- Pelayanan kesehatan lingkungan ;

MANUAL MUTU BLUD PUSKESMAS TEMBELANG 2020 13


14
- Pelayanan KIA dan KB ;
- Pelayanan gizi ;
- Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
Sedangkan Upaya Kesehatan Perorangan meliputi :
- Pelayanan gawat darurat ;
- Pelayanan rawat jalan ;
- Pelayanan rawat inap ;
- Pelayanan farmasi dan
- Pelayanan laboratorium.
Dalam penyelenggaraan upaya pelayanan puskesmas memperhatikan keselamatan
pasien/pelanggan dengan menerapkan manajemen risiko.

C. TUJUAN
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas Gembong dalam membangun sistem
manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) maupun untuk
penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).

D. LANDASAN HUKUM
Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah:
1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
4. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistim Informasi
Kesehatan.
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistim Kesehatan Nasional.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 8 tahun 2019 tentang Pemberdayaan
Masyarakat Bidang Kesehatan.
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 26 tahun 2020 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas.
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 24 tahun 2022 tentang Rekam Medis
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 12 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan
Imunisasi.
14. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Laboratorium Puskesmas.
MANUAL MUTU BLUD PUSKESMAS TEMBELANG 2020 14
15
15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2022 tentang Akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter
Gigi.
16. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan.
17. Peraturann Bupati Pati Nomor 61 tahun 2016 Tentang Rencana Penerapan dan Pencapaian Standar
Pelayanan Minimum Bidang Kesehatan Pemerintah Daerah kabupaten Pati.
Acuan yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah : Standar Akreditasi Puskesmas dan
Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Puskesmas Gembong.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Dokumen adalah benda berupa barang atau tulisan yang memuat informasi yang digunakan untuk
melakukan pekerjaan meliputi pedoman, surat keputusan, Kerangka acuan kerja dan standar
operasional prosedur. Biasanya, dokumen ditulis di kertas dan informasinya ditulis memakai tinta
baik memakai tangan atau memakai media elektronik.
2. Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat, berdaya guna dan berhasil guna
3. Efisiensi adalah pencapaian tujuan dengan menggunakan cara, waktu dan sumber daya minimum
dengan hasil yang optimum
4. Kepuasan pelanggan adalah perasaan positif pelanggan bahwa pelayanan yang didapatkannya telah
memenuhi harapan
5. Kebijakan mutu adalah azas kebijakan resmi dan tertulis dari manajemen yang menjadi garis besar
dan pondasi rencana dalam hal mutu dalam aktifitas keseharian organisasi
6. Koreksi adalah pembetulan atau perbaikan
7. Pelanggan adalah individu atau keluarga atau lembaga yang mengakses pelayanan kesehatan di
puskesmas
8. Pasien adalah orang yang menerima pelayanan kesehatan di puskesmas dengan tujuan meningkatkan
kesehatan (promotif), atau mencegah penyakit (preventif), atau pengobatan penyakit (kuratif)
maupun dalam rangka pemulihan kesehatan (rehabilitatif)
9. Pedoman mutu adalah dokumen yang merincikan sistem manajemen mutu puskesmas dalam rangka
meningkatkan kepuasan pada pelanggan
10. Perencanaan mutu adalah proses yang dilakukan terhadap perencanaan pelayanan kesehatan untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan
11. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terlesenggaranya proses
kegiatan
12. Proses adalah serangkaian langkah secara sistematis atau tahapan yang jelas
13. Rekaman adalah jenis dokumen khusus yang berisi hasil dari suatu kegiatan
14. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan
15. Sasaran mutu adalah target dari masing-masing bagian yang ingin dicapai dalam jangka waktu
tertentu
Sasaran mutu harus mempunyai syarat:

MANUAL MUTU BLUD PUSKESMAS TEMBELANG 2020 15


16
a) Scope Jelas untuk bagian atau departemen misalnya bagian personalia, keuangan dsb.
b) Measurable yang artinya sasaran mutu tersebut harus bisa diukur ( baik dlm bentuk jumlah
ataupun persentase)
c) Achievable : semestinya sasaran mutu itu harus dapat dicapai
d) Realible : Sasaran mutu haruslah sesuatu yang nyata
e) Time Frame nya juga harus jelas, kapan seharusnya sasaran itu dicapai.
16. Tindakan korektif adalah proses yang dilakukan agar tidak terjadi pengulangan kesalahan
17. Tindakan preventif adalah tindakan yang dilakukan petugas kesehatan dalam rangka pencegahan
suatu kesalahan

MANUAL MUTU BLUD PUSKESMAS TEMBELANG 2020 16

Anda mungkin juga menyukai