Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN

PELAKSANAAN SURVEY MAWAS DIRI (SMD)DAN


MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)

DINAS KESEHATAN KABUPATEN ROKAN HULU

UPTD PUSKESMAS KEPENUHAN HULU

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas tersususnnya Pedoman Pelaksanaan
Survey Mawas Diri (SMD) di UPTD Puskesmas Kepenuhan Hulu yang merupakan bagian dari
pedoman Pelaksanaan Program Puskesmas.

Puskesmas adalah ujung tombak Dinas Kesehatan Kabupaten dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan. Puskesmas merupakan barisan terdepan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat
sebagai pengguna pelayanan kesehatan.Untuk keberhasilan pelayanan yang diberikan maka
diperlukan suatu perencanaan yang optimal guna mewujudkan manajemen Puskesmas yang
baik.Puskesmas wajib memperhatikan bagaimana pelaksanaan survey untuk mendapatkan identifikasi
permasalahan dimasyarakat untuk perencanaan yang sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan
masyarakat, namun tetap memperhatikan segala aspek kebijakan yang belaku serta kemampuan
Puskesmas itu sendiri.

Akhir kata, kami menyadari bahwa pedoman yang kami susun ini belum sempurna, untuk itu saran
dan masukan untuk penyempurnaan kedepan sangat diharapkan.
BAB I

PENDAHULUA

A. LATARBELAKANG

Sesuai dengan yang tersebut didalam Permenkes no 75 tahun 2014 bahwa


Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya.

Dengan demikian Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan


berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan
kesehatan strata pertama.

Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di puskesmas bertujuan untuk


mewujudkan masyarakat yang a) memiliki prilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat, b) mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu, c) hidup
dalam lingkungan sehat, d) memiliki derajat kesehatan yang optimal baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.

Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kualitas perencanaan


dan penganggaran. Namun hingga saat ini proses penyusunan perencanaan dan penganggaran
belum sepenuhnya dapat terlaksana sesuai harapan. Permasalahan yang sering dihadapi oleh
para perencana setiap tahun diantaranya adalah sulitnya sinkronisasi dan koordinasi antar unit
serta waktu perencanaan yang terkesan singkat dan tergesa-gesa.

Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan


kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh
derajat kesehatan yang optimal.

Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari Upaya Kesehatan


Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan.Yang termasuk dalam upaya kesehatan Esesnsial
adalah promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu anak keluarga berencana,
perbaikan gizi masyarakat, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta
pengobatan.Sedangkan upaya kesehatan pengembangan adalah upaya kesehatan yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat yang
disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas.
Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan Puskesmas secara terpadu yaitu azas
pertanggungjawaban wilayah, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan rujukan.

Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka Puskesmas harus


melaksanakan manajemen dengan baik. Manajemen Puskesmas terdiri dari perencanaan yang
sesuai dengan hasil survey mawas diri untuk mendapatkan identifikasi permasalahan
dimasyarakat untuk perencanaan yang sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan
masyarakat.

B. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KEPENUHAN HULU

1. Data Geografis

UPTD Puskesmas Kepenuhan Hulu adalah salah satu dari puskesmas yang ada di
Kabupaten Kab. Rokan Hulu, terletak di Wilayah Kecamatan Kepenuhan Hulu, dengan luas
wilayah seluruhnya mencapai 229,81 km2.

Gambar 2.1.Peta Wilayah Kecamatan Kepenuhan Hulu Kab. Rokan Hulu

Dari gambar peta diatas tampak batas-batas wilayah kerja UPTD Puskesmas Kepenuhan Hulu
yaitu :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tambusai
- Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Kunto Darussalam
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Rambah Hilir
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kepenuhan
Jarak UPTD Puskesmas Kepenuhan Hulu ke Ibu kota Kabupaten ± 36 km. Sedangkan ke Ibu
Kota Provinsi ± 192 km. Luas Wilayah kerja UPTD Puskesmas Kepenuhan Hulu ± 229,81 km² memiliki
5 desa.

Tabel 2.1Wilayah Kerja UPTDPuskesmas Kepenuhan Hulu


Jarak ke Puskesmas Waktu tempuh ke
No. Nama Desa (Km) Puskesmas (Menit)
1 Pekan Tebih ±3 ±10
2 Kepenuhan Hulu ±4 ± 15
3 Kepayang ±6 ± 20
4 Muara Jaya ± 34 ± 65
5 Kepenuhan Jaya ± 36 ± 75
Puskesmas
Sumber : Profil Puskesmas Kepenuhan Hulu

2. Data Demografi

a. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD. Puskesmas Kepenuhan Hulu adalah 22.083 jiwa, yang
tersebar di 5 (lima ) Desa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak4757KK.

Tabel 2.2 Data Kependudukan


NO DESA JUMLAHPDDK LAKI PR KK

1 Pekan Tebih 4577 2229 2348 890

2 Kepenuhan Hulu 4348 2245 2103 820

3 Kepayang 4787 2482 2305 989

4 Muara Jaya 4581 2334 2247 1244

5 Kepenuhan Jaya 3790 1947 1843 814

Jumlah 22,083 11,237 10,846 4757

Sumber :Kantor Camat Kec. Kepenuhan Hulu, 2022.

3. Ketenagaan
Aspek Sumber Daya Manusia (SDM) memiliki peran yang sangat penting terhadap pembangunan dan
Pelayanan Kesehatan diwilayah UPTD Puskesmas Kepenuhan Hulu. Sumber Daya Manusia UPTD
Puskesmas Kepenuhan Hulu terlihat pada tabel dibawah:

JUMLAH SUMBER DAYA MANUSIA TAHUN 2022


HONOR/
NO NAMA Kontrak TKS NS JUMLAH
BLUD

1 Kepala Puskesmas 1

2 Kasubag TU 1

3 Dokter Umum 1 - 2

4 Dokter Gigi 1

5 Profesi Keperawatan 1 2

7 Bidan 1 7 14

6 SKM 3 3

8 Perawat 5 5

9 Gizi 1 1

10 Analis Kesehatan 1 2

11 Apoteker 1 1

12 Administrasi 3 3

13 Kebersihan 1 1

14 Keamanan 1 1

15 Sopir Ambulance 1 1

Jumlah 12 14 1 39

Berdasarkan tabel diatas, jumlah ketenagaan di Puskesmas belum memadai masih banyaknya
tenaga medis sukarela.

4. Sarana dan Prasarana


Di wilayah UPTD Puskesmas Kepenuhan Hulu terdapat beberapa sarana yang masih belum
mencukupi. Sedangkan fasilitas lain yang belum memadai adalah karena adanya kerusakan ringan.

JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN TAHUN 2021


NO JENIS FASILITAS JUMLAH KEADAAN
YG ADA
1. Puskesmas 1 Baik
2. Pukesmas pembantu 3 3 Rusak ringan
3. Gudang obat 1 Baik
4. Laboratorium sederhana 1 Baik
5. Poskesdes 5 Baik
6. Kendaraan roda 4 1 Rusak ringan
7. Kendaraan roda 2 2 Baik
8. Rumah Dinas Medis 1 1 Baik, 1 Rusak ringan
9. Rumah Dinas Paramedis 2 Rusak berat
10. Komputer 3 1 rusak ringan
11. Laptop 3 Baik
12. LCD 1 baik
Sarana dan Prasarana terdapat di aplikasi ASPAK.

.
BAB II
MEKANISME PELAKSANAAN SURVEI MAWAS DIRI

A. Pengertian SMD

Survei Mawas Diri adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masalah
kesehatan masyarakat yang dilakukan oleh kader dan tokoh masyarakat setempat dibawah
bimbingan kepala Desa/Kelurahan dan petugas kesehatan (petugas Puskesmas, Bidan di
Desa).

B. Tujuan Survei Mawas Diri(SMD)


a) Dilaksanakannya pengumpulan data, masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku
masyarakat.
b) Mengkaji dan menganalisis masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku yang paling
menonjol dimasyarakat.
c) Mengiventarisasi sumber daya masyarakat yang dapat mendukung upaya mengatasi
masalahkesehatan.
d) Diperolehnya dukungan kepala desa/kelurahan dan pemuka masyarakat dalam
pelaksanaan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat di DesaSiaga.

C. Manfaat pelaksanaan Survei Mawas Diri(SMD)


a. Agar masyarakat menjadi sadar akan adanya masalah, karena mereka sendiri yang
melakukan pengumpulan fakta &data,
b. Untuk mengetahui besarnya masalah yang ada dilingkungannyasendiri,
c. Untuk menggali sumber daya yang ada / dimilikidesa
d. Hasil SMD dapat digunakan sebagai dasar untuk menyusun pemecahan masalah
yangdihadapi

D. Sasaran Survei Mawas Diri(SMD)


Sasaran SMD adalah semu kepala keluarga yang ada di desa/kelurahan atau menetapkan
sampel rumah dilokasi tertentu yang dapat menggambarkan kondisi masalah kesehatan,
lingkungan dan perilaku pada umumnya didesa/kelurahan.

E. Pelaksana Survei Mawas Diri(SMD)


Kader yang telah dilatih tentang apa SMD, cara pengumpulan data, cara pengamatan, cara
pengolahan sederhana.
F. Cara Pelaksanaan Survei Mawas Diri(SMD)
a. Petugas Puskesmas, Bidan di desa dan kader/kelompok warga yang ditugaskan untuk
melaksanakan SMD dengan kegiatan meliputi:
 Pengenalan instrumen (daftar pertanyaan) yang akan dipergunakan dalam pengumpulan
data dan informasi masalahkesehatan.
 Penentuan sasaran baik jumlah KK ataupunlokasinya
 Penentuan cara memperoleh informasi masalah kesehatan dengan cara wawancara yang
menggunakan daftarpertanyaan.
b. PelaksanaSMD
Kader, tokoh masyarakat dan kelompok warga yang telah ditunjuk melaksanakan SMD
dengan bimbingan petugas Puskesmas dan bidan di desa mengumpulkan informasi
masalah kesehatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
c. PengolahanData
Petugas puskesmas yang ditunjuk mengolah data SMD akan mengolah data yang telah
terkumpul, sehingga dapat diperoleh perumusan masalah kesehatan untuk selanjutnya
merumuskan prioritas masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku di desa/kelurahan
yang bersangkutan.

G. Adapun tekhnik pelaksanakan Survei Mawas Diri(SMD)


Pengamatan langsung dengan cara :
a. Observasi partisipatif : Melakukan koordinasi dengan pengurus RW tentang rencana
survei mawas diri terkait dengan tujuan, metode dan strategipelaksanaannya.
b. Berjalan bersama masyarakat mengkaji lapangan ( Transection walk):
c. Wawancara dengan kunjungan rumah, Bersama kader dari rumah ke rumah dengan
metode tanya jawab, pengisian formulir, observasi dan pemeriksaan fisik rumah
dananggotanya.
d. Wawancara mendalam ( DKT/FGD) secarakelompok.

H. Langkah – langkah Survei Mawas Diri(SMD)


a) Persiapan
 Menyusun daftar pertanyaan :
a. Berdasarkan prioritas masalah yang ditemui di Puskesmas & Desa
(datasekunder)
b. Dipergunakan untuk memandu pengumpulan data
c. Pertanyaan harus jelas, singkat, padat & tidak bersifat
mempengaruhiresponden
d. Kombinasi pertanyaan terbuka, tertutup danmenjaring
e. Menampung jugaharapanmasyarakat
 Menyusun lembar observasi(pengamatan)
Untuk mengobservasi rumah, halaman rumah,lingkungansekitarnya.
 MenentukanKriteriaresponden,termasukcakupanwilayah&jumlahKK

b) Pelaksanaan:
 Pelaksanaan interview/wawancaraterhadapResponden

 Pengamatan terhadap rumah-tangga &lingkungan


c) Tindak lanjut
 Meninjau kembali pelaksanaanSMD,
 Merangkum, mengolah & menganalisis data yangtelahdikumpulkan
 Menyusun laporan SMD, sebagai bahan untukMMD

d) Pengolahandata
Setelah data diolah, sebaiknya disepakati:
 Masalah yang dirasakan olehmasyarakat.
 Prioritasmasalah
 Kesediaan masyarakat untuk ikut berperan serta aktif dalam pemecahan masalah

I. Cara penyajian data Survei Mawas Diri(SMD)


Ada 3 cara penyajian data yaitu :
a) Secara Tekstular (mempergunakankalimat), adalah penyajian data hasil penelitian
menggunakan kalimat.
b) Secara Tabular (menggunakantabel), merupakan penyajian data dalam bentuk kumpulan
angka yang disusun menurut kategori-kategori tertentu, dalam suatu daftar. Dalam tabel, disusun
dengan cara alfabetis, geografis, menurut besarnya angka, historis, atau menurut kelas-kelas
yanglazim.

c) Secara Grafikal (menggunakangrafik), adalah gambar – gambar yang menunjukkan secara


visual data berupa angka atau simbol – simbol yang biasanya dibuat berdasarkan dari data tabel
yang telah dibuat.
BAB III

METODE
A. WAKTU DAN TEMPAT

SMD akan dilakukan pada bulan Januari 2022 minggu pertaman sesuai dengan desa dan jumlah

sampel yang telah di tentukan. Sedangkan MMD akan dilaksanakan Januari 2022 minggu kedua setelah

pengumpulan data rampung pada bulan Desember yang akan dibahas pada rapat lintas sektoral di

Puskesmas Kepenuhan Hulu.

B. METODE

Metode yang dilakukan yakni dengan melakukan pendataan dari rumah ke rumah dengan metode

tanya jawab, pengisian formulir online, observasi dan pemeriksaan fisik rumah dan anggotanya.

C. SASARAN

Sasaran untuk SMD adalah Masyarakat di Kecamatan Kepenuhan Hulu di ambil beberapa sample

untuk di lakukan SMD. Sedangkan MMD, akan dilaksanakan dengan diskusi kelompok terarah dengan

mengumpulkan masalah/ kesenjangan dan mengumpulkan solusi yang dianggap mampu dan memungkinkan

untuk di terapkan.

Pengumpuan data dilakukan dengan menggunakan teknik Proportional Sampling :

1. Jumlah Sample Kecamatan Kepenuhan Hulu

Populasi dalam SMD ini merupakan jumlah KK yang ada dikecamatan Kepenuhan Hulu sebanyak 4757

KK.

Jumlah
N d (10%) d2 N.d2 N.d2 + 1 n n + 10%
KK
4757 4757 0.1 0.01 47.57 48.57 98 108

Jadi jumlahsampel minimal yang di butuhkan untuk SMD ini adalah 98 sampel, kemudian ditambah

10% dari total sampel minimal sebagai pertimbangan jika ada data yang eror atau data yang tidak lengkap.

Dengan demikian, total sampel berjumlah 108 kepala keluarga.

2. Jumlah Sample TiapDesa/Kelurahan


Diketahuijumlahsampel untuk SMD ini adalah 108 kepala keluarga. Untukmenentukan distribusi

sampeltiapsdesa/kelurahan di kecamatanKepenuhan Hulu menggunakansRumusProportional Random

Sampling :

n
Rumus : x jumlah sampel
k

Keterangan : n = jumlah KK tiapdesa


k = jumlahpopulasi

No Nama Desa N K N n

1 Pekan Tebih 890 4757 108 20


2 Kepenuhan Hulu 820 4757 108 19
3 Kepayang 989 4757 108 22
4 Muara Jaya 1244 4757 108 28
5 Kepenuhan Jaya 814 4757 108 18
JUMLAH 4757 108

Dari tabel diatas, maka jumlah responden untuk desa Pekan Tebih sebesar 20 responden, Kepenuhan
Hulu 19 responden, Kepayang 22 responden, Muara Jaya 28 Responden dan Kepenuhan Jaya sebesar 18
responden.
Adapun penanggungjawab dari pengumpulan data tiap desanya adalah Bidan Desa yang bekerjasama
dengan kader yang telah ditunjuk dan dilatih untuk pengumpulan data SMD ini.
BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. DATA UMUM RESPONDEN

A. Ditribusi Responden

Dari tabel diatas, diketahui bahwa jumlah responden terbanyak ada di desa Muara Jaya dan paling sedikit
berada di Desa Kepenuhan Jaya. Hal ini sesuai dengan jumlah sampling minimal yang telah di tetapkan.

B. Pekerjaan

Dari tabel pekerjaan diatas, dapat dilihat pekerjaan terbanyak adalah wiraswasta sebesar 44,4% disusul
Petani/Pekebun sebesar 30,6% dari total responden.

C. Pendapatan

Dari tabel pendapatan responden diatas, dapat dilihat bahwa responden yang memiliki pendapatan diatas
2,5 juta adalah sebesar 48,1% dari total responden. Sedangkan pendapatan antara Rp. 1.500.000 –
2.500.000 sebesar 32,4% dari total responden. Artinya masih banyak responden yang memiliki
pendapatan dibawah UMP Rokan Hulu.
D. Penerima BLT/PKH

2. HASIL DAN PEMBAHASAN SURVEI RESPONDEN

A. Akses Pelayanan Dan Pembiayaan Kesehatan


1. Pertanyaan “bila anggota keluarga anda sakit, dimana berobatnya?”

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memilih untuk berobat ke tenaga
kesehatan (mantri, dokter, bidan desa, puskesmas atau rumah sakit), namun masih banyak responden
yang memilih berobat sendiri, yakni sebesar 16,7%, sedangkan 11,1% lainnya memilih pengobatan
secara tradisional (dukun/alternatif).
Masalah : Hal ini menandakan masyarakat belum sepenuhnya percaya kepada tenaga kesehatan.
Solusi : Edukasi masyarakat mengenai pembauran pengobatan dokter dengan pengobatan alternatif

2. Pertanyaan tentang kepemilikan jaminan kesehatan

Dari diagram diatas, dapat diketahui jumlah yang tidak memiliki jaminan kesehatan lebih banyak dari
pada yang memiliki, yaitu sebesar 48% responden tidak memiliki jaminan kesehatan.
Masalah : Rendahnya kepemilikan asuransi kesehatan
Solusi : Desa mendata warga yang berpotensi mendapatkan BPJS PBI
B. Upaya Kesehatan Perorangan
79.629629 80.555555 80.555555 81.481481
6296296 5555555 5555555 4814815

34

Tahu syarat pendaf- diberi penjelasan Pernah Cek Lab di Tahu layanan Gigi Tahu ada poli gizi,
taran di PKM tindakan di UGD PKM PKPR, Sanitasi

Dari diagram diatas, sebagian besar responden sudah mengetahui mengenai syarat pendaftaran di
puskesmas Kepenuhan Hulu. Sebesar 80,5% dari responden yang pernah mendapat tindakan di UGD
telah mendapat penjelasan tindakan. 34% responden pernah cek labor di puskesmas, 80,5% tahu
mengenai layanan gigi dan 81,4% responden mengetahui adanya poli gizi, PKPR dan poli sanitasi di
puskesmas kepenuhan hulu.

Masalah: Persentase Cek Labor masih kecil


Solusi : Adanya skrining PTM di masyarakat, Pemdes menyiapkan alat untuk posbindu, Menggencarkan
penemuan kasus penyakit menular ataupun penyakit tidak menular.

C. Upaya Kesehatan Masyarakat


1. Promosi Kesehatan
71.296296
2962963

41.666666
6666666

Tidak Merokok CTPS

Dari tabel diatas, diketahui jumlah responden yang tidak merokok hanya sebesar 41,6%. Sedangkan
untuk cuci tangan pakai sabun dan air mengalir sebesar 71,2%.

Masalah: Jumlah perokok banyak, dan jumlah yang mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
perlu di tingkatkan lagi.
Solusi: Pembinaan KTR di masyarakat dan sekolah, Skrining merokok bagi siswa, Pemberdayaan
kader masyarakat melalui pemicuan untuk ber-Perilaku Hidup Bersih Sehatdan stop Buang Air
Besar Sembarangan, cuci tangan
2. KIA & KB
a. Ibu Hamil

Dari tabel diatas, dapat dilihat daro 21 ibu yang sedang hamil, 3 diantaranya memilih persalinan
selain Nakes, hanya 17 ibu hamil yang bersedia dilakukan tripel eliminasi, 12 mengalami
gangguan kehamilan dan 15 bumil yang rutin konsumsi tablet tambah darah.

Masalah: ada yang memilih persalinan non nakes, 4 dari 21 ibu hamil tidak bersedia dilakukan
tripel eliminasi, 12 ibu hamil mengalami gangguan kehamilan dan hanya 15 dari 21 ibu hamil
yang rutin minum tablet tambah darah.
Solusi: Pelaksanaan kelas Ibu Hamil, Rapat Koordinasi dengan OPD/perangkat desa dan
Masyarakat terkait Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), termasuk
pemantauan ibu hamil risiko tinggi, Penjaringan ibu hamil oleh kader dengan pelaksanaan
pembinaan posyandu yang komprehensif.

b. Ibu Balita

30
27
24 24

Jumlah Ibu Memiliki K4 Imunisasi Lengkap Ke Faskes jika Anak


Balita Sakit

Dari diagram diatas, dapat dilihat dari 30 ibu yang memiliki balita, 24 diantaranya yang
melaksanakan kunjungan K4. 24 balita yang mendapat imunisasi lengkap, dan 27 ibu balita
memilih membawa anaknya untuk ke fasilitas kesehatan jika sakit.
Masalah: K4 dan Imunisasi lengkap harus mencapai 100%
Solusi: Kelas Ibu balita, Penyediaan PMT yang menarik/enak, Penyediaan maianan di posyandu
oleh desa agar balita senang ke posyandu, Pembinaan kader posyandu.

c. Pasangan Usia Subur


89

54

16

Jumlah PUS PUS ber KB Ibu pernah Tes HIV

Dari diagram diatas, diketahui jumlah pasangan usia subur dalam SMD ini adalah sebesar 89
pasangan. Dengan jumlah aseptor kb sebesar 54 pasangan dan 16 diantaranya telah dilakukan
Tes HIV.
Masalah : Jumlah PUS ber Kb perlu di tingkatkan dan jumlah Ibu yang tes HIV masih rendah
Solusi: Penemuan aktif kasus HIV dengan menggencarkan edukasi di kelas Ibu balita dan Ibu
hamil, edukasi online lewat sosmed puskesmas kepenuhan hulu hebat, bekerjasama dengan IBI
atau BKKBN untuk event KB gratis.

d. Kesehatan Remaja

35
30
30
25
20
15 18
16
10
5
0
Jumlah KK memiliki Menjawab Telah di Menjawab Telah di
Remaja Edukasi Kespro Edukasi Nafza

Dari diagram diatas, dapat diketahui dari 30 responden, 16 diantaranya menjawab remajanya telah
mendapatkan edukasi mengenai kesehatan reproduksi, dan 18 menjawab telah mendapatkan edukasi
mengenai Napza.
Masalah: Masih ada remaja yang belum mendapatkan edukasi mengenai kesehatan reproduksi dan
Napza
Solusi : dilakukan penyuluhan kespro dan napza dalam agenda Pelayanan Kesehatan Pada Anak
Usia Sekolah dan Remaja,

Sedangkan reaksi remaja dalam menghadapi masalah terdapat dalam diagram berikut ini:
Tidak Tahu; 3
Lainnya ; 1
Diam saja ; 2

Berbicara ke Berbicara
teman; 6 dengan orang
tua dan kelu-
arga ; 18

Dari diagram diatas, diketahui sebagian besar remaja akan berbicara kepada orang tua dan keluarga,
yaitu 18 dari 30 remaja.

Masalah: ada orang tua yang tidak tahu jika anaknya sedang mengalami masalah. Jika salah dalam
bersikap, maka remaja dikhawatirkan akan berdampak negatif.
Solusi : Skrining kesehatan jiwa pada remaja

3. Gizi

80%

65% 67%
56%

3%

Bayi ditimbang Ada BGM ASI Ekslusif Tahu Stunting Makan Buah dan
10x / thn Sayur

Dari diagram diatas, dapat dilihat, dari total ibu yang memiliki balita, 80% diantaranya telah
menimbang minimal 10 kali dalam setahun. 3% mengaku ada balita dibawah garis merah KMS, 56%
dari ibu yang memiliki bayi 0 – 6 bulan mendapatkan ASI eksklusif, 65% dari total responden
mengetahui stunting dan 67% dari total responden makan buah dan sayur setiap hari.

Masalah : Angka bayi yang ditimbang perlu di tingkatkan lagi, masih ada balita dibawah garis
merah, jumlah bayi yang mendapatkan asi ekslusif masih kecil, 35% responden tidak mengetahu
stunting dan 27% responden tidak makan sayur dan buah.
Solusi: Kelas ibu balita, kelas ibu hamil, pelaksanaan germas melalui Gerakan Cegah Stunting, Aksi
Bergizi, Bumil Sehat, Aktifkan Posyandu, Jambore Kader, Vaksinasi bersama Mitra/kelompok
Masyarakat.
4. Penemuan dan Pengendalian Penyakit
76
56

16
5 5

Dari diagram diatas, dapat dilihat seluruh anggota keluarga yang menderita penyakit mrnular telah
berobat ke fasilitas kesehatan. 76 responden telah melaksanakan PNS dengan baik, terdapat 56
responden yang memiliki anggota keluarga dengan penyakit tidak menular, serta 16 responden telah
dilakukan pemeriksaan HIV.

Masalah : Masih ada penderita penyakit menular dan tidak menular, ada 32 responden yangb tidak
melaksanakan PSN, dan capaian pemeriksaan HIV masih kecil.

Solusi: Menggencarkan Pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), Pemberdayaan


masyarakat serta pembinaan kader kesehatan dalam penanggulangan permasalahan P2P dan
Penyehatan Lingkungan, Penemuan aktif kasus PD3I, kasus HIV, NTD's, dan penyakit menular
lainnya, Pemberdayaan kader masyarakat terlibat dalam pelaksanaan deteksi dini Faktor Risiko
Penyakit Tidak Menular, Edukasi Lansia, Kunjungan Rumah deteksi dini lansia resti.

5. Kesehatan Lingkungan

98%

93%
89%
87%

Punya jamban Air bersih Memiliki Spal Jarak septic tank >
10 m dari sumber
air

Dari diagram diatas dapat diketahui 98% responden telah memiliki jamban, 93% responden memiliki
air yang bersih di rumahnya, 89% memiliki saluran pembuangan air limbah yang baik, serta 87%
memiliki sumber air yang berjarak >10meter dari sumber air.

Masalah: Masih ada yang belum punya jamban dan memiliki air yang bersih, 11% tidak memiliki
saluran limbah yang baik, serta ada 13% responden yang memiliki jarak septic tank yang kurang dari
10 meter dari sumber air. Hal ini bisa menyebabkan pencemaran air dan penyakit lainnya.
Solusi: Inpeksi kesehatan lingkungan di TPP (Tempat Pengelolaan Pangan), TFU (Tempat Fasilitas
Umum), sarana air minum, dan Fasyankes.Pengambilan sampel untuk surveilans kualitas air minum
di tingkat rumah tangga (SKAMRT), Pemberdayaan kader masyarakat melalui pemicuan untuk ber-
Perilaku Hidup Bersih Sehat dan stop Buang Air Besar Sembarangan, cuci tangan.

Sedangkan untuk pengelolaan sampah dapat dilihat pada diagram berikut ini:
Buang ke sungai;
3% Lainnya; 2%
TPS; 5%

Dikubur;
20%

Dibakar;
70%

Dari diagram diatas, dapat dilihat bahwa kebanyakan responden membakar sampahnya.
Masalah : Ada responden yang membuang sampah ke sungai
Solusi : Mengaktifkan bank sampah desa dan kecamatan

D. Upaya Kesehatan Pengembangan


1. Orang Dengan Gangguan Jiwa

2 2

Ada anggota Kel. ODGJ terpantau


ODGJ

Dari tabel diatas, ditemukan 2 responden yang memiliki anggota keluarga dengan ODGJ dan telah
mendapat pemantauan dan pengobatan dari puskesmas.

Masalah : dikhawatirkan akan ada kasus ODGJ yang tidak di ketahui atau di laporkan
Solusi : Pelaksanaan Skrining Masalah Kesehatan Jiwa di UKBM/ Lembaga ( Lapas, Panti,
Pesantren, sekolah), Kunjungan rumah edukasi keluarga untuk perawatan dan berobat teratur pada
orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

2. Kesehatan Gigi Masyarakat

86%

78%

Gosok gigi 2x sehari Periksa gigi ke faskes


Dari diagram diatas, dapat dilihat bahwa 78% responden menggosok gigi minimal 2 kali sehari dan
86% responden memeriksakan giginya di fasilitas kesehatan terdekat.
Masalah: Masih ada responden yang tidak menggosok gigi 2 kali sehari dan tidak periksa gigi di
fasyankes
Solusi : Edukasi online lewat sosmed

3. Kesehatan Tradisional – Memiliki TOGA

Tidak
30%

Ya
70%

Dari diagram diatas dapat dilihat 70% responden memiliki tanaman toga di sekitar rumahnya.
Masalah: Ada 30% responden tidak memiliki TOGA
Solusi: Mengaktifkan kembali dasawisma desa

4. Kesehatan Kerja

67%

43%

Pemeriksaan Kes. Berkala Ada keluhan sakit akibat kerja

Masalah: Dari diagram diatas dapat dilihat masih ada 37% responden yang tidak melaksanakan
pemeriksaan kesehatan berkala dan 67% responden mengeluhkan adanya sakit akibat kerja.
Solusi: Pelaksanaan gerakan Kesehatan Kerja dan pembinaan GP2SP bersama Institusi/perusahaan.
5. Kesehatan Lansia

35
32
30
26
25 24

20

15
12
10 8

5 3
2
0 0
0
i s l at er
ia ns itu ro ng BC ya
ns e el te Ur tu nk T i nn
iL
a rT e s a n
tK
a at La
lik ip
e M ol am J ay
i e s -K s at ay
a w
em tH et e r
a tA ay w Ri
ay
a ab ip ay Ri
w Ri
l .M w Di tH w
Ke Ri at ay
a Ri
ta ay iw
go w
g Ri R
An
h
la
m
Ju

Dari diagram diatas, 32 responden memiliki anggota keluarga lansia dan banyak yang memiliki
riwayat penyakit.
Masalah: Banyak lansia yang memiliki riwayat penyakit
Solusi : dukasi lansia dan lansia risiko tinggi oleh Tenaga Kesehatan Puskesmas, senam lansia,
Kunjungan Rumah deteksi dini lansia resti.
6. Administrasi
87% 87% 98%
56%
20%

Dari data diatas, dapat dilihat bahwa secara umum responden sudah mengetahui bahwa di puskesmas
kepenuhan hulu dapat mengurus surat keterangan kelahiran dan kematian, jenis layanan yang ada di
puskesmas, jam layanan puskesmas, lokasi puskesmas dan akses angkutan umum ke puskesmas.
E. Kritik Dan Saran Responden

Adapun kritik dan saran responden yang kemudian dibahas dalam MMD adalah sebagai berikut:

No KRITIK DAN SARAN TANGGAPAN/ SOLUSI


Meningkatkan akses masyarakat dengan
1 Ndak pernah ke puskesmas
adanya pustu dan memperluas jejaring
2 Tingkatkan layanan Terima Kasih
Diharapkan desa dapat menganggarkan alat
3 Buat cek kesehatan gratis ke desa
cek labor sederhana untuk posbindunya
4 Bagus puskesmasnya Terima Kasih
5 Lebih di tingkat kan Terima Kasih
6 pelayanan sangatlah memuaskan, Terima Kasih
Akan diberikan pembekalan mengenai
Lebih di tingkatkan lagi sikap ramah tamah nya
7 komunikasi antar pribadi untuk petugas
dalam melayani pasien.
pelayanan UKP
Tetap semangat dan kompak untuk melayani
8 Terima Kasih
masyarakat
9 BAGUS Terima Kasih
Meningkatkan akses masyarakat dengan
10 sering berobatnya ke klinik lain
adanya pustu dan memperluas jejaring
11 semoga sukses Terima Kasih
Meningkatkan akses masyarakat dengan
12 jauh
adanya pustu dan memperluas jejaring
13 tingkatkan Terima Kasih
Meningkatkan akses masyarakat dengan
14 jauh
adanya pustu dan memperluas jejaring
15 maju terus Terima Kasih
Pelayanan sangat bagus.puas.smg DPN
16 Puskesmas kepenuha hulu semngat jaya🤗 Terima Kasih
🤗👍👍👐👐😇
17 Layanan sangat memuaskan Terima Kasih
Pelayanan Sudah OK, kpda Dinkes dan Pemda
Untuk sekarang, status puskesmas kepenuhan
18 agar kiranya diadakan IGD 24jam dan Fasilitas
hulu adalah puskesmas rawat jalan.
Rawat Inap di Puskesmas Kepenuhan Hulu
Kritik ya, somoga pelayanannya lebih baik
19 lagi,dan saran ya,semoga makin sukses selalu Terima Kasih
kedepannya
Kritiknya, semoga pelayanan nya lebih baik
20 lagi,. Dan sarannya semoga makin sukses selalu Terima Kasih
kedepannya

Kritiknya, semoga pelayanan nya lebih baik lagi.


21 Terima Kasih
Saran nya, semoga makin sukses kedepannya

Kritik nya, semoga pelayanan nya lebih baik


22 lagi. Dan saran nya, semoga lebih sukses Terima Kasih
kedepannya

23 kalau bisa obat di antar kerumah Pemerian obat sudah sesuai dengan prosedur

24 ADA KUNJUNGAN KE RUMAH Terima Kasih


25 MANTAP Terima Kasih
26 MANTAP Terima Kasih
27 Tingkatkan pelayanan Terima Kasih
28 majukan kesehatan kepenuhan hulu Terima Kasih
Sudah ada komitmen pegawai untuk jam
29 Lebih Disiplin masuk dan jam pulang puskesmas kepenuhan
hulu
30 Semangat Terima Kasih
31 Keren Terima Kasih
32 Tingkatkan layanan Terima Kasih
33 Mantap Terima Kasih
34 Semangat Terima Kasih
35 Mantap Terima Kasih
Meningkatkan akses masyarakat dengan
36 jauh puskesmasnya
adanya pustu dan memperluas jejaring
Meningkatkan akses masyarakat dengan
37 kalau berobat cuma ke bides aja
adanya pustu dan memperluas jejaring
38 Terbaik Terima Kasih
Kami akan melakukan pendataan sarana dan
39 Lengkapi fasilitas pustu prasarana pustu. Kekurangan atau perbaikan
akan dilakukan kedepannya
40 Makasih Terima Kasih
41 Mantap Terima Kasih
42 Lanjutkan Terima Kasih
43 bagus Terima Kasih
Meningkatkan akses masyarakat dengan
44 jauh
adanya pustu dan memperluas jejaring
Kami akan melakukan pendataan sarana dan
45 tingkatkan layanan pustu prasarana pustu. Kekurangan atau perbaikan
akan dilakukan kedepannya
Meningkatkan akses masyarakat dengan
46 jauh
adanya pustu dan memperluas jejaring
Akan dibuat jadwal dokter di pustu muara
jaya. Untuk kepenuhan jaya dan kepayang
47 adakan dokter di pustu
belum ada karena keterbatasan jumlah dokter
di puskesmas.

48 puskesmas buka tiap hari Puskesmas beroperasi sesuai dengan jadwal

kader akan datang kerumah jika ada sweeping


dan keperluan kesehatan lainnya. Untuk
posyandu, warga yang harusnya datang ke
49 petugas posyandu datangi ke rumah-rumah
posyandu. Posyandu perlu berbenah untuk
meningkatkan minat masyarakat agar datang
ke posyandu.
50 tingkatkan pelayanan Terima Kasih
51 bagus Terima Kasih
52 tingkatkan lagi pelayanannya Terima Kasih
Sudah ada jadwal kebersihan dan SOP
53 puskesmasnya di bersihkan lagi
kebersihan tiap ruangan
Diharapkan desa dapat menganggarkan alat
54 buat cek kesehatan gratis
cek labor sederhana untuk posbindunya
55 Sukses selalu Terima Kasih
56 Pegawai nya ramah sama dr nya Terima Kasih
Meningkatkan akses masyarakat dengan
57 Tidak pernah berobat ke puskesmas
adanya pustu dan memperluas jejaring
58 mohon ditingkat kan lgi pelayanan nya Terima Kasih
59 Keren Terima Kasih
60 Makasih Terima Kasih
Akan dibuatkan permintaan sarana dan
61 saran, ruang tunggu puskesmas kasih kipas angin
prasarana
62 OKE Terima Kasih
63 good job Terima Kasih
64 teruskan Terima Kasih
Untuk puskesmas, hanya ada dokter umum
dan dokter gigi saja. Untuk ke dokter
65 adakan dokter spesialis penyakit dalam
spesialis akan diberikan rujukan sesuai
prosedur.

66 puskesmas buka hari minggu Puskesmas beroperasi sesuai dengan jadwal


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. USAHA KESEHATAN PERORANGAN


Masalah yang ditemukan (Hasil SMD) Alternatif Solusi (Hasil MMD)
Masih ada warga yang ketika sakit tidak pergi Edukasi masyarakat mengenai pembauran
ke dokter pengobatan dokter dengan pengobatan alternatif
Rendahnya kepemilikan asuransi kesehatan Desa mendata warga yang berpotensi mendapatkan
BPJS PBI
Persentase Cek Labor masih kecil Adanya skrining PTM di masyarakat, Pemdes
menyiapkan alat untuk posbindu, dan
menggencarkan penemuan kasus penyakit menular
ataupun penyakit tidak menular.

2. USAHA KESEHATAN MASYARAKAT


Masalah yang ditemukan (Hasil SMD) Alternatif Solusi (Hasil MMD)
Jumlah perokok banyak Pembinaan KTR di masyarakat dan sekolah,
Skrining merokok bagi siswa, Pemberdayaan kader
masyarakat melalui pemicuan untuk ber-Perilaku
Hidup Bersih Sehat
Capaian CTPS masih rendah Pemberdayaan kader masyarakat melalui pemicuan
untuk ber-Perilaku Hidup Bersih Sehat
 Ada yang memilih persalinan non nakes,  Pelaksanaan kelas Ibu Hamil,
 4 dari 21 ibu hamil tidak bersedia  Rapat Koordinasi dengan OPD/perangkat desa
dilakukan tripel eliminasi, dan Masyarakat terkait Perencanaan Persalinan
 12 ibu hamil mengalami gangguan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), termasuk
kehamilan pemantauan ibu hamil risiko tinggi,
 Hanya 15 dari 21 ibu hamil yang rutin  Penjaringan ibu hamil oleh kader dengan
minum tablet tambah darah. pelaksanaan pembinaan posyandu yang
komprehensif.
K4 dan Imunisasi lengkap belum mencapai Kelas Ibu balita, Penyediaan PMT yang
100% menarik/enak, Penyediaan maianan di posyandu
oleh desa agar balita senang ke posyandu dan
pembinaan kader posyandu.
Jumlah PUS ber Kb perlu di tingkatkan dan Penemuan aktif kasus HIV dengan menggencarkan
jumlah Ibu yang tes HIV masih rendah edukasi di kelas Ibu balita dan Ibu hamil, edukasi
online lewat sosmed puskesmas kepenuhan hulu
hebat, bekerjasama dengan IBI atau BKKBN untuk
event KB gratis.

Masih ada remaja yang belum mendapatkan dilakukan penyuluhan kespro dan napza dalam
edukasi mengenai kesehatan reproduksi dan agenda Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia
Napza Sekolah dan Remaja.
ada orang tua yang tidak tahu jika anaknya Skrining kesehatan jiwa pada remaja
sedang mengalami masalah. Jika salah dalam
bersikap, maka remaja dikhawatirkan akan
berdampak negatif.
Angka bayi yang ditimbang perlu di tingkatkan Kelas ibu balita, kelas ibu hamil, pelaksanaan
lagi, masih ada balita dibawah garis merah, germas melalui Gerakan Cegah Stunting, Aksi
jumlah bayi yang mendapatkan asi ekslusif Bergizi, Bumil Sehat, Aktifkan Posyandu, Jambore
masih kecil, 35% responden tidak mengetahu Kader, Vaksinasi bersama Mitra/kelompok
stunting dan 27% responden tidak makan sayur Masyarakat.
dan buah.
Masih ada penderita penyakit menular dan Menggencarkan Pelaksanaan Pemberantasan Sarang
tidak menular, ada 32 responden yangb tidak Nyamuk (PSN), Pemberdayaan masyarakat serta
melaksanakan PSN, dan capaian pemeriksaan pembinaan kader kesehatan dalam penanggulangan
HIV masih kecil. permasalahan P2P dan Penyehatan Lingkungan,
Penemuan aktif kasus PD3I, kasus HIV, NTD's, dan
penyakit menular lainnya, Pemberdayaan kader
masyarakat terlibat dalam pelaksanaan deteksi dini
Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular, Edukasi
Lansia, Kunjungan Rumah deteksi dini lansia resti.
Masih ada yang belum punya jamban dan Inpeksi kesehatan lingkungan di TPP (Tempat
memiliki air yang bersih, 11% tidak memiliki Pengelolaan Pangan), TFU (Tempat Fasilitas
saluran limbah yang baik, serta ada 13% Umum), sarana air minum, dan Fasyankes.
responden yang memiliki jarak septic tank Pengambilan sampel untuk surveilans kualitas air
yang kurang dari 10 meter dari sumber air. Hal minum di tingkat rumah tangga (SKAMRT),
ini bisa menyebabkan pencemaran air dan Pemberdayaan kader masyarakat melalui pemicuan
penyakit lainnya. untuk ber-Perilaku Hidup Bersih Sehat dan stop
Buang Air Besar Sembarangan, cuci tangan.
Ada responden yang membuang sampah ke Mengaktifkan bank sampah desa dan kecamatan
sungai

3. USAHA KESEHATAN PENGEMBANGAN


Masalah yang ditemukan (Hasil SMD) Alternatif Solusi (Hasil MMD)
Dikhawatirkan akan ada kasus ODGJ yang Pelaksanaan Skrining Masalah Kesehatan Jiwa
tidak di ketahui atau di laporkan di UKBM/ Lembaga ( Lapas, Panti, Pesantren,
sekolah), Kunjungan rumah edukasi keluarga
untuk perawatan dan berobat teratur pada orang
dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Masih ada responden tidak menggosok gigi Edukasi online lewat sosmed
minimal 2 kali sehari dan tidak memeriksakan
giginya di fasilitas kesehatan terdekat.
Ada 30% responden tidak memiliki TOGA Mengaktifkan kembali dasawisma desa
 Ada responden yang tidak melaksanakan Pelaksanaan gerakan Kesehatan Kerja dan
pemeriksaan kesehatan berkala pembinaan GP2SP bersama
 Banyak responden mengeluhkan adanya Institusi/perusahaan.
sakit akibat kerja.
Banyak lansia yang memiliki riwayat penyakit Edukasi lansia dan lansia risiko tinggi oleh
Tenaga Kesehatan Puskesmas, senam lansia,
Kunjungan Rumah deteksi dini lansia resti.

A. SARAN

a. Bagi Camat, Kecamatan Kepenuhan Hulu


1. Diharapkan memberikan dukungan dan motivasi kepada masyarakatmelalui kadesatau lurah
untuk mengikuti program-program UKM puskesmasKepenuhan Hulu
2. Memotivasi Ibu PKK kecamatan melalui Ibu PKK di desa dan kelurahanuntuk mendukung
kegiatan-kegiatan UKM yang dilaksanakan di desa.

b. Bagi UPTD Puskesmas Kepenuhan Hulu


1. Diharapkan untuk meningkatkan Sosialisasi Program UKM yang ada diPuskesmas ke masyarakat
2. Membuat Inovasi untuk menarik minat masyarakat terhadap programUKM yang ada di puskesmas
3. Meningkatkan kerjasama dengan lintas sektor untuk meningkatkanpencapaian program
UKM Puskesmas
4. Menyesuaikan Jadwal Kegiatan Puskesmas dengan Kebutuhan dan keinginan masyarakat
5. Mengevaluasi Puskesmas pembantu (pustu) dan jejaring.
6. Memberikan pelatihan bagi kader dalam pelaksanaan kegiatan UKMPuskesmas

c. Bagi Kepala Desa/Lurah


1. Berperan aktif dalam meningkatkan motivasi kader dan masyarakatuntuk peduli terhadap
kesehatannya
2. Menggerakkan Ibu PKK dan Kader dalam melayani masyarakat padasaat kegiatan UKM
3. Mengaktifkan dasawisma desa

d. Bagi Kader Kesehatan


1. Agar berperan aktif dalam melaksanakan pelayanan di POS kesehatanyang ada di desa
2. Aktif menggerakkan masyarakat untuk meningkatkan kesehatannya
PENUTUP

Survey Mawas Diri (SMD) ini disusun dengan harapan dapat digunakan sebagai salah satu
pegangan serta acuan dalam melaksanakan Musyawarah Masyarakat Desa(MMD) secara optimal
berdasarkan besarnya masalah yang dihadapi dan kemampuan sumber daya yang ada, dengan tetap
mengembangkan dan membina peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Puskesmas Kepenuhan Hulu.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan maupun penyusunan laporan
SMD dan MMD ini. Kritik dan Saran yang membangun kami butuhkan agar dapat membangun
pelayanan yang lebih baik lagi kedepannya.
LAMPIRAN
Dokumentasi

Pembinaan petugas/kader

Pelaksanaan SMD

Pelaksanaan SMD

Pelaksanaan MMD

Penyerahan piagam partisipatifKepada Pemerintah desa

Anda mungkin juga menyukai