2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas tersususnnya Pedoman Pelaksanaan
Survey Mawas Diri (SMD) di UPTD Puskesmas Kepenuhan Hulu yang merupakan bagian dari
pedoman Pelaksanaan Program Puskesmas.
Puskesmas adalah ujung tombak Dinas Kesehatan Kabupaten dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan. Puskesmas merupakan barisan terdepan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat
sebagai pengguna pelayanan kesehatan.Untuk keberhasilan pelayanan yang diberikan maka
diperlukan suatu perencanaan yang optimal guna mewujudkan manajemen Puskesmas yang
baik.Puskesmas wajib memperhatikan bagaimana pelaksanaan survey untuk mendapatkan identifikasi
permasalahan dimasyarakat untuk perencanaan yang sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan
masyarakat, namun tetap memperhatikan segala aspek kebijakan yang belaku serta kemampuan
Puskesmas itu sendiri.
Akhir kata, kami menyadari bahwa pedoman yang kami susun ini belum sempurna, untuk itu saran
dan masukan untuk penyempurnaan kedepan sangat diharapkan.
BAB I
PENDAHULUA
A. LATARBELAKANG
1. Data Geografis
UPTD Puskesmas Kepenuhan Hulu adalah salah satu dari puskesmas yang ada di
Kabupaten Kab. Rokan Hulu, terletak di Wilayah Kecamatan Kepenuhan Hulu, dengan luas
wilayah seluruhnya mencapai 229,81 km2.
Dari gambar peta diatas tampak batas-batas wilayah kerja UPTD Puskesmas Kepenuhan Hulu
yaitu :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tambusai
- Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Kunto Darussalam
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Rambah Hilir
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kepenuhan
Jarak UPTD Puskesmas Kepenuhan Hulu ke Ibu kota Kabupaten ± 36 km. Sedangkan ke Ibu
Kota Provinsi ± 192 km. Luas Wilayah kerja UPTD Puskesmas Kepenuhan Hulu ± 229,81 km² memiliki
5 desa.
2. Data Demografi
Jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD. Puskesmas Kepenuhan Hulu adalah 22.083 jiwa, yang
tersebar di 5 (lima ) Desa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak4757KK.
3. Ketenagaan
Aspek Sumber Daya Manusia (SDM) memiliki peran yang sangat penting terhadap pembangunan dan
Pelayanan Kesehatan diwilayah UPTD Puskesmas Kepenuhan Hulu. Sumber Daya Manusia UPTD
Puskesmas Kepenuhan Hulu terlihat pada tabel dibawah:
1 Kepala Puskesmas 1
2 Kasubag TU 1
3 Dokter Umum 1 - 2
4 Dokter Gigi 1
5 Profesi Keperawatan 1 2
7 Bidan 1 7 14
6 SKM 3 3
8 Perawat 5 5
9 Gizi 1 1
10 Analis Kesehatan 1 2
11 Apoteker 1 1
12 Administrasi 3 3
13 Kebersihan 1 1
14 Keamanan 1 1
15 Sopir Ambulance 1 1
Jumlah 12 14 1 39
Berdasarkan tabel diatas, jumlah ketenagaan di Puskesmas belum memadai masih banyaknya
tenaga medis sukarela.
.
BAB II
MEKANISME PELAKSANAAN SURVEI MAWAS DIRI
A. Pengertian SMD
Survei Mawas Diri adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masalah
kesehatan masyarakat yang dilakukan oleh kader dan tokoh masyarakat setempat dibawah
bimbingan kepala Desa/Kelurahan dan petugas kesehatan (petugas Puskesmas, Bidan di
Desa).
b) Pelaksanaan:
Pelaksanaan interview/wawancaraterhadapResponden
d) Pengolahandata
Setelah data diolah, sebaiknya disepakati:
Masalah yang dirasakan olehmasyarakat.
Prioritasmasalah
Kesediaan masyarakat untuk ikut berperan serta aktif dalam pemecahan masalah
METODE
A. WAKTU DAN TEMPAT
SMD akan dilakukan pada bulan Januari 2022 minggu pertaman sesuai dengan desa dan jumlah
sampel yang telah di tentukan. Sedangkan MMD akan dilaksanakan Januari 2022 minggu kedua setelah
pengumpulan data rampung pada bulan Desember yang akan dibahas pada rapat lintas sektoral di
B. METODE
Metode yang dilakukan yakni dengan melakukan pendataan dari rumah ke rumah dengan metode
tanya jawab, pengisian formulir online, observasi dan pemeriksaan fisik rumah dan anggotanya.
C. SASARAN
Sasaran untuk SMD adalah Masyarakat di Kecamatan Kepenuhan Hulu di ambil beberapa sample
untuk di lakukan SMD. Sedangkan MMD, akan dilaksanakan dengan diskusi kelompok terarah dengan
mengumpulkan masalah/ kesenjangan dan mengumpulkan solusi yang dianggap mampu dan memungkinkan
untuk di terapkan.
Populasi dalam SMD ini merupakan jumlah KK yang ada dikecamatan Kepenuhan Hulu sebanyak 4757
KK.
Jumlah
N d (10%) d2 N.d2 N.d2 + 1 n n + 10%
KK
4757 4757 0.1 0.01 47.57 48.57 98 108
Jadi jumlahsampel minimal yang di butuhkan untuk SMD ini adalah 98 sampel, kemudian ditambah
10% dari total sampel minimal sebagai pertimbangan jika ada data yang eror atau data yang tidak lengkap.
Sampling :
n
Rumus : x jumlah sampel
k
No Nama Desa N K N n
Dari tabel diatas, maka jumlah responden untuk desa Pekan Tebih sebesar 20 responden, Kepenuhan
Hulu 19 responden, Kepayang 22 responden, Muara Jaya 28 Responden dan Kepenuhan Jaya sebesar 18
responden.
Adapun penanggungjawab dari pengumpulan data tiap desanya adalah Bidan Desa yang bekerjasama
dengan kader yang telah ditunjuk dan dilatih untuk pengumpulan data SMD ini.
BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Ditribusi Responden
Dari tabel diatas, diketahui bahwa jumlah responden terbanyak ada di desa Muara Jaya dan paling sedikit
berada di Desa Kepenuhan Jaya. Hal ini sesuai dengan jumlah sampling minimal yang telah di tetapkan.
B. Pekerjaan
Dari tabel pekerjaan diatas, dapat dilihat pekerjaan terbanyak adalah wiraswasta sebesar 44,4% disusul
Petani/Pekebun sebesar 30,6% dari total responden.
C. Pendapatan
Dari tabel pendapatan responden diatas, dapat dilihat bahwa responden yang memiliki pendapatan diatas
2,5 juta adalah sebesar 48,1% dari total responden. Sedangkan pendapatan antara Rp. 1.500.000 –
2.500.000 sebesar 32,4% dari total responden. Artinya masih banyak responden yang memiliki
pendapatan dibawah UMP Rokan Hulu.
D. Penerima BLT/PKH
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memilih untuk berobat ke tenaga
kesehatan (mantri, dokter, bidan desa, puskesmas atau rumah sakit), namun masih banyak responden
yang memilih berobat sendiri, yakni sebesar 16,7%, sedangkan 11,1% lainnya memilih pengobatan
secara tradisional (dukun/alternatif).
Masalah : Hal ini menandakan masyarakat belum sepenuhnya percaya kepada tenaga kesehatan.
Solusi : Edukasi masyarakat mengenai pembauran pengobatan dokter dengan pengobatan alternatif
Dari diagram diatas, dapat diketahui jumlah yang tidak memiliki jaminan kesehatan lebih banyak dari
pada yang memiliki, yaitu sebesar 48% responden tidak memiliki jaminan kesehatan.
Masalah : Rendahnya kepemilikan asuransi kesehatan
Solusi : Desa mendata warga yang berpotensi mendapatkan BPJS PBI
B. Upaya Kesehatan Perorangan
79.629629 80.555555 80.555555 81.481481
6296296 5555555 5555555 4814815
34
Tahu syarat pendaf- diberi penjelasan Pernah Cek Lab di Tahu layanan Gigi Tahu ada poli gizi,
taran di PKM tindakan di UGD PKM PKPR, Sanitasi
Dari diagram diatas, sebagian besar responden sudah mengetahui mengenai syarat pendaftaran di
puskesmas Kepenuhan Hulu. Sebesar 80,5% dari responden yang pernah mendapat tindakan di UGD
telah mendapat penjelasan tindakan. 34% responden pernah cek labor di puskesmas, 80,5% tahu
mengenai layanan gigi dan 81,4% responden mengetahui adanya poli gizi, PKPR dan poli sanitasi di
puskesmas kepenuhan hulu.
41.666666
6666666
Dari tabel diatas, diketahui jumlah responden yang tidak merokok hanya sebesar 41,6%. Sedangkan
untuk cuci tangan pakai sabun dan air mengalir sebesar 71,2%.
Masalah: Jumlah perokok banyak, dan jumlah yang mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
perlu di tingkatkan lagi.
Solusi: Pembinaan KTR di masyarakat dan sekolah, Skrining merokok bagi siswa, Pemberdayaan
kader masyarakat melalui pemicuan untuk ber-Perilaku Hidup Bersih Sehatdan stop Buang Air
Besar Sembarangan, cuci tangan
2. KIA & KB
a. Ibu Hamil
Dari tabel diatas, dapat dilihat daro 21 ibu yang sedang hamil, 3 diantaranya memilih persalinan
selain Nakes, hanya 17 ibu hamil yang bersedia dilakukan tripel eliminasi, 12 mengalami
gangguan kehamilan dan 15 bumil yang rutin konsumsi tablet tambah darah.
Masalah: ada yang memilih persalinan non nakes, 4 dari 21 ibu hamil tidak bersedia dilakukan
tripel eliminasi, 12 ibu hamil mengalami gangguan kehamilan dan hanya 15 dari 21 ibu hamil
yang rutin minum tablet tambah darah.
Solusi: Pelaksanaan kelas Ibu Hamil, Rapat Koordinasi dengan OPD/perangkat desa dan
Masyarakat terkait Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), termasuk
pemantauan ibu hamil risiko tinggi, Penjaringan ibu hamil oleh kader dengan pelaksanaan
pembinaan posyandu yang komprehensif.
b. Ibu Balita
30
27
24 24
Dari diagram diatas, dapat dilihat dari 30 ibu yang memiliki balita, 24 diantaranya yang
melaksanakan kunjungan K4. 24 balita yang mendapat imunisasi lengkap, dan 27 ibu balita
memilih membawa anaknya untuk ke fasilitas kesehatan jika sakit.
Masalah: K4 dan Imunisasi lengkap harus mencapai 100%
Solusi: Kelas Ibu balita, Penyediaan PMT yang menarik/enak, Penyediaan maianan di posyandu
oleh desa agar balita senang ke posyandu, Pembinaan kader posyandu.
54
16
Dari diagram diatas, diketahui jumlah pasangan usia subur dalam SMD ini adalah sebesar 89
pasangan. Dengan jumlah aseptor kb sebesar 54 pasangan dan 16 diantaranya telah dilakukan
Tes HIV.
Masalah : Jumlah PUS ber Kb perlu di tingkatkan dan jumlah Ibu yang tes HIV masih rendah
Solusi: Penemuan aktif kasus HIV dengan menggencarkan edukasi di kelas Ibu balita dan Ibu
hamil, edukasi online lewat sosmed puskesmas kepenuhan hulu hebat, bekerjasama dengan IBI
atau BKKBN untuk event KB gratis.
d. Kesehatan Remaja
35
30
30
25
20
15 18
16
10
5
0
Jumlah KK memiliki Menjawab Telah di Menjawab Telah di
Remaja Edukasi Kespro Edukasi Nafza
Dari diagram diatas, dapat diketahui dari 30 responden, 16 diantaranya menjawab remajanya telah
mendapatkan edukasi mengenai kesehatan reproduksi, dan 18 menjawab telah mendapatkan edukasi
mengenai Napza.
Masalah: Masih ada remaja yang belum mendapatkan edukasi mengenai kesehatan reproduksi dan
Napza
Solusi : dilakukan penyuluhan kespro dan napza dalam agenda Pelayanan Kesehatan Pada Anak
Usia Sekolah dan Remaja,
Sedangkan reaksi remaja dalam menghadapi masalah terdapat dalam diagram berikut ini:
Tidak Tahu; 3
Lainnya ; 1
Diam saja ; 2
Berbicara ke Berbicara
teman; 6 dengan orang
tua dan kelu-
arga ; 18
Dari diagram diatas, diketahui sebagian besar remaja akan berbicara kepada orang tua dan keluarga,
yaitu 18 dari 30 remaja.
Masalah: ada orang tua yang tidak tahu jika anaknya sedang mengalami masalah. Jika salah dalam
bersikap, maka remaja dikhawatirkan akan berdampak negatif.
Solusi : Skrining kesehatan jiwa pada remaja
3. Gizi
80%
65% 67%
56%
3%
Bayi ditimbang Ada BGM ASI Ekslusif Tahu Stunting Makan Buah dan
10x / thn Sayur
Dari diagram diatas, dapat dilihat, dari total ibu yang memiliki balita, 80% diantaranya telah
menimbang minimal 10 kali dalam setahun. 3% mengaku ada balita dibawah garis merah KMS, 56%
dari ibu yang memiliki bayi 0 – 6 bulan mendapatkan ASI eksklusif, 65% dari total responden
mengetahui stunting dan 67% dari total responden makan buah dan sayur setiap hari.
Masalah : Angka bayi yang ditimbang perlu di tingkatkan lagi, masih ada balita dibawah garis
merah, jumlah bayi yang mendapatkan asi ekslusif masih kecil, 35% responden tidak mengetahu
stunting dan 27% responden tidak makan sayur dan buah.
Solusi: Kelas ibu balita, kelas ibu hamil, pelaksanaan germas melalui Gerakan Cegah Stunting, Aksi
Bergizi, Bumil Sehat, Aktifkan Posyandu, Jambore Kader, Vaksinasi bersama Mitra/kelompok
Masyarakat.
4. Penemuan dan Pengendalian Penyakit
76
56
16
5 5
Dari diagram diatas, dapat dilihat seluruh anggota keluarga yang menderita penyakit mrnular telah
berobat ke fasilitas kesehatan. 76 responden telah melaksanakan PNS dengan baik, terdapat 56
responden yang memiliki anggota keluarga dengan penyakit tidak menular, serta 16 responden telah
dilakukan pemeriksaan HIV.
Masalah : Masih ada penderita penyakit menular dan tidak menular, ada 32 responden yangb tidak
melaksanakan PSN, dan capaian pemeriksaan HIV masih kecil.
5. Kesehatan Lingkungan
98%
93%
89%
87%
Punya jamban Air bersih Memiliki Spal Jarak septic tank >
10 m dari sumber
air
Dari diagram diatas dapat diketahui 98% responden telah memiliki jamban, 93% responden memiliki
air yang bersih di rumahnya, 89% memiliki saluran pembuangan air limbah yang baik, serta 87%
memiliki sumber air yang berjarak >10meter dari sumber air.
Masalah: Masih ada yang belum punya jamban dan memiliki air yang bersih, 11% tidak memiliki
saluran limbah yang baik, serta ada 13% responden yang memiliki jarak septic tank yang kurang dari
10 meter dari sumber air. Hal ini bisa menyebabkan pencemaran air dan penyakit lainnya.
Solusi: Inpeksi kesehatan lingkungan di TPP (Tempat Pengelolaan Pangan), TFU (Tempat Fasilitas
Umum), sarana air minum, dan Fasyankes.Pengambilan sampel untuk surveilans kualitas air minum
di tingkat rumah tangga (SKAMRT), Pemberdayaan kader masyarakat melalui pemicuan untuk ber-
Perilaku Hidup Bersih Sehat dan stop Buang Air Besar Sembarangan, cuci tangan.
Sedangkan untuk pengelolaan sampah dapat dilihat pada diagram berikut ini:
Buang ke sungai;
3% Lainnya; 2%
TPS; 5%
Dikubur;
20%
Dibakar;
70%
Dari diagram diatas, dapat dilihat bahwa kebanyakan responden membakar sampahnya.
Masalah : Ada responden yang membuang sampah ke sungai
Solusi : Mengaktifkan bank sampah desa dan kecamatan
2 2
Dari tabel diatas, ditemukan 2 responden yang memiliki anggota keluarga dengan ODGJ dan telah
mendapat pemantauan dan pengobatan dari puskesmas.
Masalah : dikhawatirkan akan ada kasus ODGJ yang tidak di ketahui atau di laporkan
Solusi : Pelaksanaan Skrining Masalah Kesehatan Jiwa di UKBM/ Lembaga ( Lapas, Panti,
Pesantren, sekolah), Kunjungan rumah edukasi keluarga untuk perawatan dan berobat teratur pada
orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
86%
78%
Tidak
30%
Ya
70%
Dari diagram diatas dapat dilihat 70% responden memiliki tanaman toga di sekitar rumahnya.
Masalah: Ada 30% responden tidak memiliki TOGA
Solusi: Mengaktifkan kembali dasawisma desa
4. Kesehatan Kerja
67%
43%
Masalah: Dari diagram diatas dapat dilihat masih ada 37% responden yang tidak melaksanakan
pemeriksaan kesehatan berkala dan 67% responden mengeluhkan adanya sakit akibat kerja.
Solusi: Pelaksanaan gerakan Kesehatan Kerja dan pembinaan GP2SP bersama Institusi/perusahaan.
5. Kesehatan Lansia
35
32
30
26
25 24
20
15
12
10 8
5 3
2
0 0
0
i s l at er
ia ns itu ro ng BC ya
ns e el te Ur tu nk T i nn
iL
a rT e s a n
tK
a at La
lik ip
e M ol am J ay
i e s -K s at ay
a w
em tH et e r
a tA ay w Ri
ay
a ab ip ay Ri
w Ri
l .M w Di tH w
Ke Ri at ay
a Ri
ta ay iw
go w
g Ri R
An
h
la
m
Ju
Dari diagram diatas, 32 responden memiliki anggota keluarga lansia dan banyak yang memiliki
riwayat penyakit.
Masalah: Banyak lansia yang memiliki riwayat penyakit
Solusi : dukasi lansia dan lansia risiko tinggi oleh Tenaga Kesehatan Puskesmas, senam lansia,
Kunjungan Rumah deteksi dini lansia resti.
6. Administrasi
87% 87% 98%
56%
20%
Dari data diatas, dapat dilihat bahwa secara umum responden sudah mengetahui bahwa di puskesmas
kepenuhan hulu dapat mengurus surat keterangan kelahiran dan kematian, jenis layanan yang ada di
puskesmas, jam layanan puskesmas, lokasi puskesmas dan akses angkutan umum ke puskesmas.
E. Kritik Dan Saran Responden
Adapun kritik dan saran responden yang kemudian dibahas dalam MMD adalah sebagai berikut:
23 kalau bisa obat di antar kerumah Pemerian obat sudah sesuai dengan prosedur
A. KESIMPULAN
Masih ada remaja yang belum mendapatkan dilakukan penyuluhan kespro dan napza dalam
edukasi mengenai kesehatan reproduksi dan agenda Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia
Napza Sekolah dan Remaja.
ada orang tua yang tidak tahu jika anaknya Skrining kesehatan jiwa pada remaja
sedang mengalami masalah. Jika salah dalam
bersikap, maka remaja dikhawatirkan akan
berdampak negatif.
Angka bayi yang ditimbang perlu di tingkatkan Kelas ibu balita, kelas ibu hamil, pelaksanaan
lagi, masih ada balita dibawah garis merah, germas melalui Gerakan Cegah Stunting, Aksi
jumlah bayi yang mendapatkan asi ekslusif Bergizi, Bumil Sehat, Aktifkan Posyandu, Jambore
masih kecil, 35% responden tidak mengetahu Kader, Vaksinasi bersama Mitra/kelompok
stunting dan 27% responden tidak makan sayur Masyarakat.
dan buah.
Masih ada penderita penyakit menular dan Menggencarkan Pelaksanaan Pemberantasan Sarang
tidak menular, ada 32 responden yangb tidak Nyamuk (PSN), Pemberdayaan masyarakat serta
melaksanakan PSN, dan capaian pemeriksaan pembinaan kader kesehatan dalam penanggulangan
HIV masih kecil. permasalahan P2P dan Penyehatan Lingkungan,
Penemuan aktif kasus PD3I, kasus HIV, NTD's, dan
penyakit menular lainnya, Pemberdayaan kader
masyarakat terlibat dalam pelaksanaan deteksi dini
Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular, Edukasi
Lansia, Kunjungan Rumah deteksi dini lansia resti.
Masih ada yang belum punya jamban dan Inpeksi kesehatan lingkungan di TPP (Tempat
memiliki air yang bersih, 11% tidak memiliki Pengelolaan Pangan), TFU (Tempat Fasilitas
saluran limbah yang baik, serta ada 13% Umum), sarana air minum, dan Fasyankes.
responden yang memiliki jarak septic tank Pengambilan sampel untuk surveilans kualitas air
yang kurang dari 10 meter dari sumber air. Hal minum di tingkat rumah tangga (SKAMRT),
ini bisa menyebabkan pencemaran air dan Pemberdayaan kader masyarakat melalui pemicuan
penyakit lainnya. untuk ber-Perilaku Hidup Bersih Sehat dan stop
Buang Air Besar Sembarangan, cuci tangan.
Ada responden yang membuang sampah ke Mengaktifkan bank sampah desa dan kecamatan
sungai
A. SARAN
Survey Mawas Diri (SMD) ini disusun dengan harapan dapat digunakan sebagai salah satu
pegangan serta acuan dalam melaksanakan Musyawarah Masyarakat Desa(MMD) secara optimal
berdasarkan besarnya masalah yang dihadapi dan kemampuan sumber daya yang ada, dengan tetap
mengembangkan dan membina peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Puskesmas Kepenuhan Hulu.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan maupun penyusunan laporan
SMD dan MMD ini. Kritik dan Saran yang membangun kami butuhkan agar dapat membangun
pelayanan yang lebih baik lagi kedepannya.
LAMPIRAN
Dokumentasi
Pembinaan petugas/kader
Pelaksanaan SMD
Pelaksanaan SMD
Pelaksanaan MMD