Pendahuluan
A. Latar Belakang
Sesuai dengan Permenkes nomor 75 Tahun 2014 disebutkan prinsip
penyelenggaraan, tugas dan fungsi Puskesmas meliputi: paradigma sehat,
pertanggung jawaban wilayah, Kemandirian masyarakat, Pemerataan,
pemanfaatan teknologi tepat guna, keterpaduan dan kesinambungan program
dengan tujuan tercapainya kecamatan sehat di wilayah kerjanya.
4. Data Sekolah
Puskesmas Setabelan merupakan salah satu Puskesmas yang
berada pusat perkotaan yang dapat dilihat dengan banyaknya fasilitas
pendidikan yang berada di wialyah Puskesmas Setabelan. Adapun data
sekolah/fasilitas pendidikan yang ada dapat dilihat pada tabel berikut ini:
KELURAHAN TK SD SMP SMA Jumlah
SETABELAN 5 2 4 2 13
KEPRABON 2 1 1 - 4
KETELAN 1 2 0 1 6
TIMURAN 3 5 4 1 11
JUMLAH 11 10 9 4 34
JUMLAH RUMAH
SEMI TIDAK JUMLAH
KELURAHAN PERMANEN
PERMANEN PERMANEN RUMAH
JML % JML % JML % JML
SETABELAN 545 70,7 165 21,4 60 7,9 770
KEPRABON 490 75,5 71 10,9 88 13,6 649
KETELAN 285 57,8 112 22,7 96 19,5 493
TIMURAN 528 75,5 83 11,8 89 12,7 700
JUMLAH 1848 70,7 431 16,5 333 12,8 2612
a) Gambaran Khusus
(g) Ruangan KB
(h) Poli Lansia
MISI :
1) Memantabkan manajemen dan tata kelola Puskesmas agar efektif dan
efisien
2) Meningkatkan pelayanan Gizi, Kesehatan Ibu , Anak dan KB serta
Lansia
3) Mendorong kemandirian hidup sehat sebagai upaya pencegahan dan
pemberantasan penyakit
4) Mewujudkan pelayanan klinis yang bermutu dan mengutamakan
keselamatan pasien
A. Persyaratan Umum
Upaya peningkatan mutu dan kinerja pelayanan yang dilakukan melalui
membangun sistem manajemen mutu, penyelenggaraan upaya kesehatan
masyarakat dan sistem pelayanan klinis Puskemas SetabelanKotamadya
Surakarta menetapkan, mendokumentasikan, memelihara sistem manajemen
mutu sesuai dengan standar akreditasi Puskesmas. Sistem ini disusun untuk
memastikan telah diterapkannya persyaratan pengendalian terhadap proses-
proses penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat baik penyelenggaraan
upaya Puskesmas maupun pelayananan klinis, yang meliputi kejelasan proses
pelayanan dan interaksi proses dalam penyelenggaraan pelayanan, kejelasan
penanggungjawab, penyediaan sumber daya, penyelenggaraan pelayanan itu
sendiri mulai dari perencanaan yang berdasarkan analisis hasil survey
kebutuhan masyarakat/pelanggan baik internal maupun eksternal, verifikasi
terhadap rencana yang disusun, pelaksanaan pelayanan, dan verifikasi terhadap
proses pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai, monitoring dan evaluasi serta
upaya penyempurnaan yang berkesinambungan.
Dokumen terkait
Seluruh dokumen yang berlaku sesuai dengan ruang lingkup Sertifikasi
akreditasi Puskesmas
B. Pengendalian Dokumen
1. Secara umum dokumen-dokumen dalam sistem manajemen mutu yang
disusun meliputi :
a. Dokumen Level 1 : Kebijakan
b. Dokumen level 2 : Pedoman/Pedoman mutu
c. Dokumen level 3 : Standar Prosedur Operasional
d. Dokumen level 4 : Rekaman-rekaman sebagai catatan akibat
pelaksanaan kebijakan, pedoman dan
prosedur.
A. Komitmen Manajemen
Komitmen manajemen diperlukan untuk pengembangan dan penerapan
sistem manajemen mutu di Puskesmas Setabelan.
1. Tanggung jawab
a. Kepala Puskesmas
Memastikan adanya pengembangan dan perbaikan
berkesinambungan di dalam sistem manajemen mutu.
b. Penanggung jawab mutu
1) Mengkoordinir penerapan sistem manajemen mutu secara
aktif.
2) Melaporkan hasil penerapan sistem manajemen mutu kepada
Kepala Puskesmas.
2. Kebijakan
Kepala Puskesmas Setabelan memiliki komitmen terhadap
pengembangan penerapan dan peningkatan terus menerus terhadap
Sistem Manajemen Mutu Puskesmas dan terus menerus memperbaiki
keefektifannya dengan cara:
a. Mengkomunikasikan kepada seluruh koordinator unit dan seluruh
karyawan tentang pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan
dan persyaratan lain.
b. Menetapkan kebijakan mutu Puskesmas Setabelan dan
memastikan sasaran mutu dipenuhi.
c. Memimpin tinjauan manajemen yang dilaksanakan dengan Rapat
Tinjauan Manajemen dan minimal dilaksanakan 1 (satu) kali dalam
6 (enam) bulan.
d. Memastikan tersedianya sumber daya yang dibutuhkan meliputi
sumber daya manusia, peralatan kesehatan dan pengobatan, obat
– obatan, dan prasarana/infrastruktur.
Dokumen Terkait
Kebijakan mutu dan Sasaran Mutu Kinerja Puskesmas
SOP Rapat Tinjauan Manajemen
2. Kebijakan
Puskesmas Setabelan menetapkan :
a. Persyaratan Pelayanan Kesehatan Dasar sesuai yang ditetapkan
oleh Pemerintah Kota Surakarta, sebagai persyaratan minimum
yang dinyatakan pelanggan.
b. Persyaratan yang dinyatakan oleh pelanggan yaitu : kecepatan,
keramahan, ketepatan diagnosa dan terapi.
c. Persyaratan yang tidak dinyatakan oleh pelanggan saat berkunjung
ke Puskesmas yaitu : kebersihan, keamanan, kenyamanan ruang,
privasi pemeriksaan.
C. Kebijakan Mutu
Pedoman ini menjelaskan kebijakan mutu puskesmas dalam penerapan
sistem manajemen mutu Puskesmas Setabelan.
1. Tanggung jawab
a. Kepala Puskesmas
Menetapkan dan mengesahkan kebijakan mutu Puskesmas
b. Penanggung Jawab Mutu
1) Menyiapkan dan mengkomunikasikan kebijakan
mutuPuskesmas pada semua unit terkait.
2) Memastikan pelaksanaan aktivitas yang berada di bawah
tanggung jawabnya sesuai dengan kebijakan mutu
Puskesmas
c. Koordinator Unit
1) Memeriksa, meninjau, dan memberi masukan mengenai
kebijakan mutu Puskesmas Setabelan.
2) Memastikan pelaksanaan aktivitas yang berada di bawah
tanggung jawabnya sesuai dengan kebijakan mutu UPT
Puskesmas Setabelan.
2. Kebijakan
Puskesmas Setabelan menetapkan kebijakan mutu :
Kepala Puskesmas Bersama segenap staf Puskesmas Setabelan
berkomitmen:
Dokumen terkait
Kebijakan Mutu Puskesmas
3. Pervalensi gizi buruk pada balita 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
5. Prevalensi stunting (pendek dan sangat 5,65 5,63 5,60 5,57 5,54
pendek) anak baduta
6. Cakupan balita gizi buruk mendapat 100 100 100 100 100
perawatan
10 Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah 2,73 2,70 2,67 2,64 2,59
(BBLR)
INDIKATOR KINERJA DAN TARGET PENCAPAIAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Target (%)
No Indikator Kinerja
2016 2017 2018 2019 2020
1 Proporsi TTU memenuhi syarat 96 96,5 97 97,5 98
2 Proporsi TPM memenuhi syarat 93,5 94 94,5 95 95
3 Desa/kalurahan melakukan STBM 17 27 37 47 51
4 Pelayanan Higiene Sanitasi Pangan 100 100 100 100 100
Setiap Anak di Satuan Pendidikan
Dasar
5 Presentase makanan yang memenuhi 87,71 88,30 88,65 89,24 89,60
syarat
3. Ketepatan Pemberian Obat Kepada Tidak terjadinya pemberian obat salah 100%
Pasien orang
4. Ketepatan Prosedur Tindakan Medis Tidak terjadinya salah prosedur dalam 100%
dan Keperawatan memberikan tindakan medis dan
keperawatan
6. Tidak Terjadinya Pasien Jatuh Tidak terjadinya pasien jatuh selama 100%
berada di puskesmas
E. Tanggung jawab, Wewenang dan Komunikasi
Pedoman ini menjelaskan tanggung jawab, wewenang, dan komunikasi
dalam penerapan sistem manajemen mutu di Puskesmas Setabelan.
1. Tanggung jawab
a. Kepala Puskesmas
1) Mengesahkan struktur organisasi, mengangkat Penanggung
Jawab Mutu, dan menyediakan sumber daya yang diperlukan.
2) Memastikan bahwa tanggung jawab dan wewenang
dikomunikasikan ke pelaksana terkait di dalam puskesmas.
3) Memeriksa dan meninjau struktur organisasi, tanggung jawab
dan wewenang.
b. Penanggung Jawab Mutu
1) Memastikan proses yang diperlukan untuk Sistem Manajemen
Mutu ditetapkan, diterapkan dan dipelihara
2) Melaporkan kinerja dan segala kebutuhan untuk peningkatan
Sistem Manajemen Mutu kepada Kepala Puskesmas
3) Memastikan kesadaran akan persyaratan pelanggan sesuai
peraturan terkait dikomunikasikan dan dipahami oleh semua
karyawan puskesmas.
4) Mewakili manajemen dalam hubungan dengan pihak di luar
Puskesmas yang berkaitan dengan Sistem Manajemen Mutu
c. Koordinator Unit
1) Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan
yang ditetapkan
2) Memastikan bahwa personil yang berada di bawahnya
melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang
telah ditetapkan
2. Kebijakan
a. Kepala Puskesmas menetapkan peranan, tanggung jawab, dan
wewenang dari sumber daya untuk melaksanakan Sistem
Manajemen Mutu Puskesmas yang efektif.
b. Kepala Puskesmas menyediakan sumber daya untuk penerapan
dan pengendalian Sistem Manajemen Mutu Puskesmas.
c. Kepala Puskesmas menunjuk dan menetapkan Penanggung Jawab
Mutu yang memiliki dan tanggung jawab dan wewenang :
1) Memastikan proses yang diperlukan untuk sistem manajemen
mutu Puskesmas ditetapkan, diterapkan dan dipelihara.
2) Melaporkan kepada Kepala Puskesmas tentang efektifitas
penerapan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas dan perbaikan
yang diperlukannya.
3) Memastikan persyaratan pelanggan dipahami Puskesmas.
4) Sebagai penghubung dengan pihak luar dalam masalah yang
berkaitan dengan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas.
d. Kepala Puskesmas menetapkan dan memastikan proses
komunikasi sesuai dengan yang ditetapkan dalam Puskesmas
dan dijalankan untuk mengefektifkan Sistem Manajemen Mutu
Puskesmas, sesuai jadwal pertemuan Puskesmas Setabelan/ POA
( Plan of Action).
e. Penanggung jawab UKM bertanggung jawab terhadap efektifitas
dan efisiensi kegiatan pelaksanaan UKM Puskesmas sejalan
dengan tujuan UKM Puskesmas, tata nilai, visi, misi, dan tujuan
Puskesmas.
G. Komunikasi Internal
Komunikasi internal antara Kepala Puskesmas, Penanggung Jawab Mutu,
Penanggung Jawab Upaya, dan Pelaksana dilakukan melalui :
1. Mini lokakarya bulanan, yang dilaksanakan setiap bulan dengan
mengikut sertakan seluruh karyawan Puskesmas.
2. Pertemuan tinjauan manajemen (RTM) yang dilaksanakan minimal 6
bulan sekali, dan/atau bila diperlukan.
3. Apel pagi yang dipimpin langsung oleh Kepala Puskesmas atau
petugas lain sesuai pendelegasian wewenang pimpinan.
4. Komunikasi internal juga dilakukan melalui diskusi, email, Whatsapp,
media telekomunikasi, dan media lain yang tepat untuk melakukan
komunikasi.
Dokumen terkait
Prosedur Komunikasi Internal
IV. Tinjauan Manajemen
A. Umum
Pedoman ini mencakup pelaksanaan tinjauan manajemen dalam
penerapan sistem manajemen mutu di Puskesmas Setabelan.
1. Tanggung jawab
a. Kepala Puskesmas
1) Memimpin Rapat Tinjauan Manajemen
2) Memutuskan hal – hal yang dibahas dalam Rapat Tinjauan
Manajemen
b. Penanggung Jawab Mutu
1) Menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur Tinjauan
Manajemen.
2) Melaksanakan dan mendokumentasikan pelaksaan Rapat
Tinjauan Manajemen
c. Koordinator Unit
1) Menindaklanjuti hasil keputusan Rapat Tinjauan Manajemen
2. Kebijakan
Kepala Puskesmas Setabelan menetapkan dan melaksanakan Tinjauan
Manajemen sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali dalam bentuk
Rapat Tinjauan Manajemen dengan cara :
a. Menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur Tinjauan
Manajemen untuk memastikan kesesuaian, kecukupan dan
efektivitas penerapan Sistem Manajemen Mutu.
b. Memastikan masukan dari tinjauan manajemen sebagai Agenda
Rapat.
c. Memastikan Keluaran / Hasil Tinjauan Manajemen.
d. Memastikan hasil–hasil dari Rapat Tinjauan Manajemen
didokumentasikan.
B. Masukan Tinjauan Manajemen, meliputi :
1. Hasil audit internal.
C. Infrastruktur
Manajemen infrastruktur dilakukan dengan penjadwalan kegiatan
pemeliharaan/perawatan berkala oleh tenaga yang kompeten, misal untuk
alat kesehatan maka tanggungjawab petugas dengan pendidikan ATEM,
mebeler dan alat kantor lainnya oleh teknisi, dan gedung perkantoran serta
sejenisnya oleh tenaga kebersihan.
Jadwal dipasang di setiap ruang dan setiap petugas yang telah melakukan
pemeliharaan wajib mengisi jadual tersebut sebagai bukti bahwa
pemeliharaan dan pemeriksaan infrastruktur telah dilakukan.
D. Lingkungan Kerja
Upaya memelihara lingkungan kerja tetap aman, hijau, dan bersih, serta
mengupayakan penghematan dilakukan dengan mengadakan tenaga
khusus kebersihan, yang telah diberikan uraian tugas dan jadual kegiatan
yang jelas. Pemantauan pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan
monitoring melalui ceklist kegiatan yang harus diisi oleh petugas setiap
selesai melaksanakan kegiatan.
Monitoring dapat dilakukan langsung oleh penanggung jawab dengan
melakukan pemeriksaan kondisi kebersihan, ketertiban, dan keamanan
lingkungan Puskesmas.
VI. PENYELENGGARAAN PELAYANAN
2) Audit internal
Audit internal akan dilakukan secara berkala sepanjang
tahun terhadap prosedur, sarana prasarana, SDM dan hasil
pada unit-unit pelayanan yang diprioritaskan dan ditetapkan
setiap tahunnya. Audit internal dilakukan minimal satu bulan
setelah implementasi dari SOP yang ditetapkan, dan diulang
kembali untuk jangka waktu minimal 1 tahun. Tahapan
pelaksanaan audit internal adalah, penjadwalan, penyusunan
instrument, penetapan petugas, sosialisasi jadwal, pelaksanaan
audit, analisis data, dan pembahasan penyusunan tindak lanjut.
Hasil/tindak lanjut audit internal menjadi bahan masukan Rapat
Tinjauan Manajemen
JADWAL AUDIT INTERNAL 2019
Rencana audit JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
Penyusunan rencana
x
program audit
Penyusunan kerangka
x x x x
acuan
Pemberitahuan kepada
x x x x
unit yang akan di audit
UKM KIA Promkes Gizi P2P Kesling Gizi Kes;ing P2P
Farmasi, Pendaft
Poli Poli gigi, Rnap Poli umu, Poli gigi,
UKP Pendaftar KB, Gizi Kesling Lab KB Farmasi aran,
umum lab KIA KIA Rwat inap
an Gizi
PELAKSAN
AAN AUDIT
Pemelih Pemelih
araan araan
Keuang Kepegaw Keuang Pemeliha
ADMIN sarana sarana
an aian an raan alat
prasaran prasaran
a a
Tim 1 Tim 2 Tim3 Tim 1 Tim 2 Tim3 Tim 1 Tim 2 Tim3 Tim 1 Tim 2 Tim3
Yuswanto
Elly M Yanik, Elly M Yanik, Yuswanto Elly M Yanik, Yuswanto Elly M Yanik, Yuswanto,
,
Tim audit
Yuliana, Yuliana, Yuliana, Yuliana,
Agustia Dewi A Agustia Dewi A Agustia Dewi A Agustia Dewi A
A.sholeh A.sholeh A.sholeh A.sholeh
ifanda ifanda ifanda ifanda
Analisis hasil audit X X X X X X X X X X X X
Monitoring pelaksanaan
X X X X X X X X X X X X
tindak lanjut audit
d) Analisis data
Hasil yang tidak sesuai atau tidak tercapai dilakukan
analisis penyebab masalah, dengan tahapan identifikasi
masalah, tetapkan masalah prioritas, tentukan penyebab
masalah, tentukan alternatif pemecahan masalah, buat
keputusan pemecahan masalah yang akan direncanakan
untuk tahun depan, melalui mekanisme penyusunan
perencanaan tingkat puskesmas.
e) Peningkatan berkelanjutan
Mekanisme yang harus dilakukan untuk mengendalikan
peningkatan berkelanjutan dengan manajemen mutu
dengan tahapan/siklus : perencanaan, pelaksanaan,
analisis, dan tindak lanjut untuk semua penyelenggaraan
secara terus menerus.
f) Tindakan korektif
Hasil audit internal, hasil monitoring indikator kinerja,
dan indikator mutu dapat dilakukan tindakan korektif untuk
perbaikan pelaksanaan kegiatan selanjutnya.
g) Tindakan preventif
Dari hasil analisis masalah tersebut diidentifikasi
penyebab kegagalan tahun sebelumnya, sehingga saat
perencanaan perlu ditentukan kegiatan antisipatif agar
kegagalan tidak terulang kembali.
2. PELAKSANAAN LAYANAN
1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur
pelayanan klinis
2. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi : pelayanan
medis, keperawatan, kebidanan, dan pelayanan profesi kesehatan
lainnya.
3. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai dengan rencana layanan.
4. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat
dalam rekam medis.
5. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat
dalam rekam medis.
6. Tindakan medis/pengobatan yang berisiko wajib di informasiakan
kepada pasien sebelum mendapatkan persetujuan.
7. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (Inform
konsen) wajib di dokumentasikan.
8. Pelaksanaan layanan Klinis harus dimonitor, dievaluasi, dan
ditindak lanjuti
9. Evaluasi harus dilakukan terhadap tindak lanjut.
10. Kasus-kasus gawat darurat harus di prioritaskan dan dilaksanakan
sesuai prosedur pelayanan pasien gawat darurat.
11. Kasus-kasus berisiko tinggi harus ditangani sesuai dengan
prosedur pelayanan kasus berisiko tinggi.
12. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap
terjadinya infeksi harus ditangani dengan memperhatikan proses
pencegahan (kewaspadaan universal).
13. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan
prosedur pemberian obat/cairan intravena yang baku dan
mengikuti prosedur aseptik.
14. Kinerja pelayanan Klinis harus dimonitor dan dievaluasii dengan
indikator yang jelas.
15. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat
pemberian layanan.
16. Keluhan pasien/keluarga wajib di identifikasi, dii dokumentasikan
dan di tindaklanjuti.
17. Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana
untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu.
18. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang, perencanaan layanan, pelaksanaan
layanan, pemberian obat/tindakan, sampai dengan pasien pulang
atau dirujuk harus dijamin kesinambungannya.
19. Pasien berhak untuk menolak pengobatan.
20. Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan lain.
21. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk rujukan
dipandu oleh prosedur yang baku.
22. Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib
diberikan informasi tentang hak pasien untuk membuat keputusan,
akibat dari keputusan, dan tanggung jawab mereka berkenaan
dengan keputusan tersebut.
23. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dipandu dengan
prosedur baku.
24. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh
petugas yang kompeten.
25. Sebelum melakukan anestesi dan pembedahan harus
mendapatkan inform konsen.
26. Status pasien wajib di monitor setelah pemberian anestesii dan
pembedahan.
27. Pendidikan/penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan
sesuai dengan rencana layanan.
Kewajiban pasien:
1) Mematuhi peraturan yang berlaku di Puskesmas;
2) Menggunakan fasilitas puskesmas secara
bertanggungjawab;
3) menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak
Tenaga Kesehatan serta petugas lainnya yang bekerja di
puskesmas ;
4) Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai
kemampuan dan pengetahuannya tentang masalah
kesehatannya;
5) Memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan
jaminan kesehatan yang dimilikinya;
6) Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh
Tenaga Kesehatan di puskesmas dan disetujui oleh Pasien
yang bersangkutan setelah mendapatkan penjelasan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan;
7) Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya
untuk menolak rencana terapi yang direkomendasikan oleh
Tenaga Kesehatan dan/atau tidak mematuhi petunjuk yang
diberikan oleh Tenaga Kesehatan dalam rangka
penyembuhan penyakit atau masalah kesehatannya; dan
8) Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
Pengumpulan bukti
dan obvervasi
Koordinator unit
pelayanan mengisi Koordinasi unit mengisi
angket formulir insiden
keselamatan
Dilaporkan ke tim
Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien
Tim PMKP
Kepala Puskesmas
Sosialisasi Ke Seluruh
Karyawan
VII. PENUTUP
Pedoman mutu ini disusun oleh Tim Manajemen Mutu Puskesmas Setabelan
sebagai acuan dalam proses kegiatan manajemen mutu. Puskesmas dan
juga digunakan sebagai implementasi dari sistem manajemen mutu akreditasi
Puskesmas Setabelan.
Dengan mematuhi pedoman ini diharapkan tidak terjadi kesalahan dalam
memberikan pelayanan sehingga mutu pelayanan dapat di optimalkan, yang
pada akhirnya dapat mencapai kepuasan pelanggan.
Kepala Puskesmas Setabelan dan seluruh karyawan puskesmas mendukung
sepenuhnya pelaksanaan sistem manajemen mutu ini sebagai komitmen yang
harus dilaksanakan.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................... 1
B. Ruang lingkup sistem Manajemen Mutu di Puskesmas..... 6
C. Tujuan ............................................................................... 6
D. Landasan Hukum dan Acuan............................................. 6
E. Istilah dan Definisi.............................................................. 7
BAB II SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM
PENYELENGGARAAN PELAYANAN..................................... 9
A. Persyaratan Umum............................................................. 9
B. Pengendalian Dokumen …................................................ 9
C. Pengendalian Rekaman .................................................... 9
BAB III TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN....................................... 12
A. Komitmen Manajemen........................................................ 12
B. Fokus pada Sasaran/ Pasien.............................................. 12
C. Kebijakan Mutu................................................................... 12
D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian
Sasaran Kinerja/Mutu......................................................... 13
E. Tanggung jawab, Wewenang dan Komunikasi.................. 13
F. Penanggung Jawab Mutu/Penanggung Jawab Manajemen
Mutu................................................................................... 14
G. Komunikasi Internal............................................................ 14
BAB IV TINJAUAN MANAJEMEN........................................................ 15
A. Umum.................................................................................. 15
B. Masukan Tinjauan Manajemen …...................................... 15
C. Luaran Tinjauan Manajemen …......................................... 15
BAB V MANAJEMEN SUMBER DAYA............................................... 16
A. Penyediaan Sumber Daya.................................................. 16
B. Manajemen Sumber Daya …............................................. 16
C. Infrastruktur........................................................................... 17
D. Lingkungan Kerja................................................................... 17
BAB VI PENYELENGGARAAN PELAYANAN..................................... 18
A. Upaya Kesehatan Masyarakat............................................ 18
B. Upaya Kesehatan Perseorangan …................................ . . 19
BAB VII PENUTUP................................................................................ 40
LAMPIRAN
PEDOMAN/PEDOMAN MUTU
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Pedoman/ Manual Mutu Puskesmas Setabelan Tahun 2019
ini berisi tentang gambaran dari indikator – indikator yang bergabung dalam Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan beserta analisa dan pembahasannya.
Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada seluruh tim penyusun
manual mutu ini disusun atas kerjasama anatara tim manual mutu dan seluruh staf di
Puskesmas Setabelan, antara lain :
1. dr. Suci Wuryanti selaku Kepala UPT Puskesmas Setabelan sekaligus
Pelindung Tim Mutu.
2. Achmad Sholeh, S.SiT selaku Penanggung jawab mutu Puskesmas
Setabelan.
3. Seluruh staf UPT Puskesmas Palingkau selaku pelaksana manajemen
mutu Puskesmas Setabelan.
Harapan kami, semoga manual mutu ini dapat bermanfaat bagi khalayak yang
memerlukan informasi dan dapat digunakan sebagai salah satu bahan acuan untuk
mendukung perencanaan kesehatan yang berdasarkan fakta (evidence based) serta
sebagai bahan masukan dalam menyusun kebijakan – kebijakan program maupun
dalam pengambilan keputusan. Saran dan kritik serta masukan- masukan sangat
penting kami harapkan guna peningkatan kualitas Manual Mutu Puskesmas
Setabelan di tahun – tahun mendatang. Kepada semua yang telah berperan serta
dalam penyusunan manual mutu ini, disampaikan terima kasih dan penghargaan
setinggi – tingginya.
Tim Penyusun