Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL INOVASI

PARESTIKA
( PENDAMPINGAN RESIKO TINGGI IBU HAMIL
OLEH KADER )

PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TEMBARAK
Jalan Kesehatan No.2 Desa Menggoro Kecamatan Tembarak
Temanggung 56261
A. GAMBARAN UMUM

1. Data Geografis
Puskesmas Tembarak merupakan salah satu Puskesmas dari 26
Puskesmas yang ada di Kabupaten Temanggung yang terletak di wilayah
tengah Kabupaten Temanggung, tepatnya di Dusun Nolobangsan Barat,
Desa Menggoro, Kecamatan Tembarak.
Wilayah Kerja Puskesmas Tembarak mempunyai batas wilayah
sebagai berikut :
Sebelah timur : Kecamatan Kranggan
Sebelah utara : Kecamatan Temanggung dan Tlogomulyo
Sebelah barat : Kecamatan Tlogomulyo
Sebelah selatan : Kecamatan Selopampang
Wilayah kerja Puskesmas Tembarak meliputi 13 desa yaitu :
Tabel 1. Jumlah Dusun di Desa Wilayah Puskesmas Tembarak

No Nama Desa Jumlah Dusun

1 2 3
1 Tembarak 3
2 Menggoro 9
3 Wonokerso 11
4 Purwodadi 5
5 Tawangsari 5
6 Kemloko 9
7 Greges 3
8 Botoputih 8
9 Gandu 2
10 Banaran 2
11 Drono 3
12 Krajan 2
13 Jragan 4
Jumlah 66
Luas wilayah Kerja Puskesmas Tembarak secara keseluruhan
mencapai 2.684 Ha (26.84 KM2). Semua wilayah desa di wilayah
Puskesmas Tembarak merupakan daerah datar sampai berombak,
berombak sampai berbukit. Luas wilayah kerja Puskesmas Tembarak yang
paling luas adalah Desa Kemloko. Sedangkan wilayah yang luasnya paling
kecil yaitu Desa Drono.

2. Data Sumber Daya


Informasi ketenagaan atau sumber daya manusia diperlukan
bagi perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan serta pengelolaan
kepegawaian. Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Tembarak
tahun 2019 sebanyak 40 orang. Data pegawai yang ada di Puskesmas
Tembarak berdasarkan jenis kepegawaiannya disajikan dalam tabel 4
sebagai berikut :

Tabel 2. Jumlah Tenaga Kesehatan/Non kesehatan Puskesmas Tembarak


Tahun 2019
Tenaga Status Kepegawaian
Kesehatan/
No NON Kebutuhan Kekurangan
Non PNS Jumlah
Kesehatan PNS
1 2 3 4 5 6 7
Kepala
1 1 0 1 1
Puskesmas
2 Kasubag TU 1 0 1 1

3 Dokter Umum 1 0 1 1

4 Dokter Gigi 1 0 1 1

5 Perawat 4 0 4 5 1

6 Perawat gigi 1 0 1 1

7 Bidan 4 0 4 5 1

8 Bidan Desa 13 0 13 13

9 Sanitarian 1 0 1 1

10 Nutrisionis 1 0 1 1
Tenaga Status Kepegawaian
No Kesehatan/ NON Kebutuhan Kekurangan
Non PNS Jumlah
PNS
Kesehatan
1 2 3 4 5 6 7
Analis
11 1 0 1 1
Kesehatan
12 Rekam Medik 0 1 1 1
Asisten
13 1 0 1 1
Apoteker
Staf Umum/
14 1 0 1 1
Apotik
15 Staf Umum/ IT 1 1 2 2

16 Akuntan 0 1 1 1

17 SS Promkes 0 1 1 1

18 Pengemudi 0 1 1 1
Cleaning
19 0 1 1 1
Service
20 Wiyata Bakti 0 1 1 1

Jumlah 32 7 39 41 2

Sumber : Data Kepegawaian Puskesmas Tembarak Tahun 2019

3. Jenis Pelayanan
Puskesmas Tembarak memiliki beberapa program yaitu:
a. UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) yang terdiri dari Pelayanan Rawat
Jalan, Pelayanan Gigi Mulut, Pelayanan Ibu dan Anak, IVA dan KB,
Imunisasi, Laboratorium dan Farmasi
b. UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) Essensial terdiri dari Pelayanan
Promosi Kesehatan, Kesehatan Ibu dan Anak, KIA dan KB, Pelayanan
Kesehatan Perbaikan Gizi Masyarakat, Upaya Pencegahan dan
Pengendalian  Penyakit dan Pelayanan Kesehatan Lingkungan
c. UKM Pengembangan yaitu pelayananan kesehatan gigi masyarakat,
olahraga dan keluarga, tradisional, kesehatan kerja, UKS/ UKGS,
posbindu, lansia dan remaja
d. SPM ( Standar Pelayanan Minimal ) Puskesmas Tembarak meliputi
pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, balita,
anak usia pendidikan dasar, usia produktif, usia lanjut, penderita
diabetes melitus, penderita hipertensi, orang dengan gangguan jiwa
berat, orang terduga TB dan orang dengan resiko terinfeksi HIV.
4. Profil Perangkat Daerah
a. Visi
“Terwujudnya masyarakat Kecamatan Tembarak yang mandiri untuk
hidup sehat”.
b. Misi
Dalam mewujudkan visi tersebut diatas Puskesmas Tembarak
mempunyai misi yaitu:
1) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
2) Memberikan pelayanan kesehatan yang mudah dan berkualitas
c. Tujuan
Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi
- tingginya dalam mendukung tercapainya tujuan pembangunan
kesehatan
d. Falsafah
“Masyarakat sehat mandiri menjadi kebanggaan dan tujuan kami"
e. Tata Nilai
Untuk mendorong motivasi kerja dan kesungguhan dalam mencapai
kinerja maka diperlukan suatu nilai – nilai yang disepakati bersama.
Tata nilai tersebut adalah :
BERSERI
BER : Bersih, menciptakan lingkungan kerja yang bersih dan
nyaman
SE : Senyum, selalu tersenyum dalam melayani pelanggan
R : Ramah, ramah tehadap pelanggan
I : Inovatif, berinovasi untuk meningkatkan pelayanan

STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS TEMBARAK


KEPALA PUSKESMAS TEMBARAK

PUJI LESTARI, S.ST, M.HKES

KEPALA TATA
USAHA
SRI SUGIARTI

PENANGGUNG JAWAB UKM PENANGGUNGJAWAB UKM PENANGGUNGJAWAB UKP KEFARMASIAN DAN PENANGUNGJAWBAB JARINGAN PELY PUSK DAN PENANGGUNGJAWAB
ESSENSIAL PENGEMBANGAN LABORATORIUM JEJARING PUSKESSMAS MUTU

HENY BUDI A RUBIYANTI dr EDI RAKHMATTO SITI SYAMSIYAH dr. PRITA MT

Tugas pokok dan fungsi Puskesmas berdasarkan Peraturan Menteri


Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas
adalah sebagai berikut:
Tugas Pokok :
1. Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
2. Puskesmas mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan
pendekatan keluarga.
3. Pendekatan keluarga merupakan salah satu cara Puskesmas
mengintegrasikan program untuk meningkatkan jangkauan sasaran
dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya
dengan mendatangi keluarga.

Fungsi :

1. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama


di wilayah kerjanya.

2. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama


di wilayah kerjanya.

5. Profil Bidang Yang Melakukan Inovasi


Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Puskesmas terhadap pemerlu
pelayanan kesehatan, perlu adanya sebuah terobosan dan inovasi
pelayanan guna mewujudkan tujuan utama yaitu terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya. Pada tahun 2017 telah
dibentuk Tim Inovasi PARESTIKA yang tidak hanya beranggotakan dari ASN
yang ada dalam ruang lingkup Puskesmas Tembarak, namun juga terdiri
dari masyarakat yang sadar dan peduli dengan kesehatan masyarakat.
Program ini dibina langsung oleh Kepala Puskesmas, di bawah tanggung
jawab PJ UKM Essensial dengan pelaksananya adalah pemegang program
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak yang bekerjasama dengan kader
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Tembarak.

B. ANALISA MASALAH
1. Deskripsi Masalah Sebelum Melaksanakan Inovasi
Angka Kematian Ibu ( AKI ) merupakan salah satu indikator untuk
melihat derajat kesehatan perempuan / ibu. Angka Kematian Ibu juga salah
satu target yang telah di tentukan dalam tujuan pembangunan di Indonesia
yaitu meningkatkan kesehatan ibu di mana target yang dicapai tahun 2017
adalah 228 per 100 kelahiran hidup, kondisi ini menunjukan adanya
kecenderungan peningkatan Angka Kematian Ibu yang cukup tinggi.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu dan bayi, jumlah ibu
hamil di Kecamatan Tembarak tahun 2021 sebanyak 464 orang ibu hamil
sementara yang beresiko tinggi ada 98 orang, sedangkan untuk kematian
ibu di tahun 2021 ada 3 orang. Tidak semua ibu hamil dapat digolongkan
dengan kehamilan normal. Beberapa kehamilan memang memerlukan
pengawasan dan konseling yang bersifat khusus. Apabila sejak awal
kehamilan ibu tidak pernah melakukan pemeriksaan maka bidan dan dokter
tidak mampu melakukan deteksi dini kelainan atau pun komplikasi. Yang
kemungkinan juga ditimbulkan di kehamilan ini. Faktor resiko tinggi
maupun kelainan yang terdapat pada ibu ataupun janin akan memberikan
dampak bagi proses persalinan maupun keberlangsungan kehamilan.
Dalam pembangunan bidang kesehatan yang berbasis masyarakat,
untuk mengurangi AKI dan AKB Kecamatan Tembarak melibatkan peran
serta masyarakat dalam kegiatan di masyarakat.Untuk mengawasi dan
mendampingi ibu hamil yang ada di wilayah posyandu di masing-masing
desa maka dibentuklah kader pendamping. Kader pendamping tersebut
diberi nama PARESTIKA yaitu Pendampingan Resiko Tinggi Ibu Hamil Oleh
Kader.
2. Kelompok Sosial Yang Terpengaruh
Inovasi PARESTIKA mempengaruhi kelompok sosial diantaranya adalah
sebagai berikut:
a. Pemerintah desa beserta warganya
Kematian ibu dan bayi merupakan indikator kesehatan di suatu
wilayah. Dengan adanya inovasi PARESTIKA ini diharapkan tidak
terjadi kematian ibu dan bayi.
b. Puskesmas
Program Puskesmas salah satunya adalah meningkatkan penjaringan
deteksi dini resiko tinggi ibu hamil di tingkat kecamatan. Untuk itu
Puskesmas sering melibatkan partisipasi masyarakat dengan kader
kesehatan sebagai garis depannya.
c. PKK
PKK sebagai bentuk partisipasi masyarakat berperan penting guna
menekan kematian ibu dan bayi di wilayah desa dan kecamatan.

C. PENDEKATAN STRATEGIS
PARESTIKA adalah inovasi yang diusulkan oleh PJ UKM Essensial
beserta pemegang program Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak dan telah
disetujui oleh Kepala Puskesmas Tembarak sebagai pembinanya. Kegiatan
ini didanai oleh dana BOK. PARESTIKA sebagai inovasi Puskesmas
Tembarak dinilai mampu memberikan pelayanan berupa pengawasan dan
pendampingan ibu hamil yang ada di wilayah Puskesmas Tembarak bekerja
sama dengan kader kesehatan di wilayah posyandu masing-masing.
Dimana dalam kegiatannya antaralain pendataan ibu hamil, kunjungan
rumah, pendampingan dan pengawasan ibu hamil terutama yang beresiko
tinggi serta memberikan bimbingan dengan memberikan penyuluhan dan
edukasi guna menurunkan terjadinya kasus resiko tinggi dengan
menanganinya lebih awal. Maka dari itu diperlukan peran berbagai pihak
dalam pelaksanaannya meliputi TOGA, TOMA, Bidan desa, Linsek, dan
kader kesehatan.

D. PELAKSANAAN DAN PENERAPAN


1. Pelaksanaan dan penerapan inovasi PARESTIKA akan dilakukan setiap
bulan, dimana kegiatannya meliputi :
a. Kader mendatangi rumah warga yang ada ibu hamilnya
b. Kader mengisi format POEDJI ROCHYATI dengan menanyakan pada
ibu hamil
c. Kader mencatat hasil pada buku rekap PARESTIKA
d. Kader mencatat pada stiker PARESTIKA
e. Kader menempelkan stiker PARESTIKA ( hijau utk yang normal dan
merah untuk yang resiko tinggi ) di rumah ibu hamil
f. Kader melakukan pelaporan kegiatan PARESTIKA pada bidan dan
Puskesmas
2. Pemangku kepentingan yang terlibat adalah TOGA dan TOMA, Linsek,
Bidan Desa, Kader Kesehatan
3. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaannya :
a. Ibu hasmi kurang kooperatif dengan kader
b. SDM kader yang terbatas sehingga kurang maksimal
c. Kurang dukungan dari pemerintah desa
d. Kurang dukungan dana dari desa ( untuk transport kader di desa)
e. Kurangnya sarpras dari desa
f. Evaluasi kegiatan kurang maksimal (hanya 1 kali pertahun)

E. DAMPAK DAN KEBERLANJUTAN


Diharapkan dengan adanya kegiatan inovasi PARESTIKA ini akan
didapatkan banyak dampak positif yang bermanfaat bagi pelayanan ibu
hamil yang sesuai dengan standar, berikut adalah manfaat dari kegiatan
inovasi PARESTIKA:
1. Menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu serta kematian bayi
2. Mendeteksi resiko tinggi ibu hamil
3. Menurunkan terjadinya kasus resiko tinggi dengan menanganinya lebih
awal
4. Mendampingi ibu hamil resiko tinggi
5. Rujukan dini kasus resiko tinggi pada ibu hamil
LAMPIRAN

KEGIATAN PARESTIKA
FORMULIR POEDJI ROCHYATI
STICKER PARESTIKA

Anda mungkin juga menyukai