PENDAHULUAN
pusat pelayanan kesehatan perorangan primer yang berfungsi sebagai gate keeper atau
kontak pertama pelayanan kesehatan formal dan penakis rujukan sesuai standar
membuat masyarakat yang akan berobat ke rumah sakit dengan kartu BPJS harus
penyakit atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik
secara vertikal dalam arti satu strata sarana pelayanan kesehatan ke strata pelayanan
kesehatan lainnya maupun secara horizontal dalam arti antar sarana pelayanan
kesehatan yang sama. Jenis rujukan terbagi menjadi dua yaitu rujukan kesehatan dan
1
pelayanan kesehatan tingkat pertama. Sistem rujukan berjenjang merupakan salah satu
upaya yang dilakukan dalam penguatan pelayanan primer, sebagai upaya untuk
1.2.1 VISI
1.2.2 MISI
lingkungan
kesehatan
1. Integritas : memiliki pribadi yang jujur dan memiliki karakter yang kuat
pekerjaan itu dan sebesar apapun tantangan itu muncul disetiap pekerjaan yang
dilakukan
2
4. AkuNtabilitas : bertanggung jawab penuh akan tugas dan pokok yang
diberikan
ikhlas, rendah hati, Bersama kita bisa “ Pian Sehat Kami Himung”.
1.2.4 Ketenagaan
Dokter umum PNS berjumlah 6 orang, dokter gigi berjumlah 1 orang, sarjana
gizi 2 orang, Perawat gigi 5 orang, asisten apoteker 2 orang, tenaga kebidanan 19
orang dan tenaga kesehatan lingkungan 4 orang. Untuk tenaga lain yaitu tenaga
kesehatan 2 orang rekam medik 1 orang, serta fisiotrafi 1 orang. Selanjutnya, tenaga
cleaning service 2 orang, supir 1 orang, dan penjaga malam 2 orang sehingga total
dari keseluruhan tenaga kerja dipuskesmas ini yaitu 81 orang. Tenaga kerja tersebut
3
13 D3 Kesling 1
14 D4/S1 Kesling 3
15 D3 Analis 2
16 D4/S1 Analis 1 1
17 Tenaga Psikolog/S1 1
18 Tenaga Promkes 1 1
19 Rekam Medis 1
20 Administrasi Umum SMA 1 2
21 Administrasi Umum S1 1 1
22 Pekarya 3
23 Staf Keuangan 1 1
24 Cleaning Service 2
25 Supir 1
26 Penjaga Malam dan Satpam 2
27 Fisioterapi 1
TOTAL 59 22
Puskemas Martapura 1 Kabupaten Banjar memiliki sarana dan prasarana antara lain
yaitu :
- Sekumpul
- Sungai Paring
4
- Jawa
- Tanjung Rema
- Jawa Laut
- Tunggul Irang
- Bincau Muara
- Bincau
- Indrasari
- Labuan Tabu
- Sungai Sipai
- Cindai Alus
d. 15 buah posyandu
- Kelurahan Jawa
- Kelurahan Sekumpul
- Desa Bincau
5
- Desa Labuan Tabu
berbeda
- Tanjung Rema
- Melati
- Nusa Indah
- Sungai Paring
- Jawa Laut
- Sehat Berseri
- Melati
- Sekumpul
- Dahlia
- Srikaya
f. 3 buah poskestren
- An Najah Putri
g. Sarana Pendidikan
- TK berjumlah 26 buah
6
- SD berjumlah 39 buah
1.3 Tujuan
Martapura 1
Puskesmas Martapura 1
Puskesmas Martapura 1.
7
BAB II
ANALISIS
2.1 Definisi
yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal
balik baik vertical maupun horizontal yang wajib dilaksanakan oleh peserta jaminan
1. Rujukan Kesehatan
penyakit yang ada di masyarakat. Rujukan kesehatan terdiri dari rujukan tenaga,
rujukan sarana dan logistik, rujukan operasional. Pada dasarnya rujukan kesehatan
8
lebih mampu dan lengkap. Rujukan ini dikaitkan dengan upaya pencegahan penyakit
2. Rujukan Medik
menyembuhkan dan atau memulihkan status kesehatan pasien atau sebaliknya untuk
tindak lanjut yang diperlukan. Rujukan medik dibedakan atas 3 macam yaitu rujukan
kasus, rujukan bahan pemeriksaan dan rujukan ilmu pengetahuan. Rujukan ini
Menurut tata hubungannya, sistem rujukan terdiri dari rujukan internal dan
rujukan eksternal.
a. Rujukan internal adalah rujukan horizontal yang terjadi antar unit pelayanan di dalam
puskesmas induk.
b. Rujukan eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam jenjang pelayanan
kesehatan, baik horizontal (dari puskesmas rawat inap) maupun vertikal (dari
1. Pengiriman Pasien
perawatan dan pengobatan lebih lanjut ke sarana pelayanan yang lebih lengkap.
Unit pelayanan kesehatan yang menerima rujukan harus merujuk kembali pasien
9
Bahan Spesimen atau penunjang diagnostik lainnya yang dirujuk akan
atau Rumah Sakit Umum Kab/Kota yang ditujukan kepada Kepala Dinas
Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan
dan masyarakat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi
kesehatan dasar (basic health service) atau juga merupakan pelayanan kesehatab
memerlukan perawatan inap, yang sudah tidak ditangani oleh pelayanan kesehatan
primer. Bentuk pelayanan ini misalnya rumah sakit tipe C dan D, memerlukan
10
Pelayanan kesehatan ini diperlukan oleh kelompok masyarakat atau pasien
yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder. Pelayanan
Jalur rujukan terbagi atas beberapa cara yaitu dari kader, dari posyandu, dari
a. Puskesmas pembantu
a. Puskesmas pembantu
11
3. Dari puskesmas pembantu dapat langsung merujuk ke rumah sakit tipe D/C atau
4. Dari pondok bersalin dapat langsung merujuk ke rumah sakit tipe D. atau rumah
sakit swasta.
a. Dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama oleh fasilitas kesehatan tingkat
pertama.
b. Jika diperlukan pelayanan lanjutan oleh spesialis, maka pasien dapat dirujuk ke
c. Pelayanan kesehatan tingkat kedua di faskes sekunder hanya dapat diberikan atas
d. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga di faskes tersier hanya dapat diberikan atas
tersier hanya untuk kasus yang sudah ditegakkan diagnosis dan rencana terapinya,
berlaku.
b. Bencana. Kriteria bencana ditetapkan oleh pemerintah pusat dan atau pemerintah
daerah.
12
c. Kekhususan permasalahan kesehatan pasien. Untuk kasus yang sudah ditegakkan
rencana terapinya dan terapi tersebut hanya dapat dilakukan di fasilitas kesehatan
lanjutan.
perawatan
model
- Bantauan sarana pelayanan kesehatan gigi dan mulut seperti alat dan buku
- Bantuan teknologi terutama teknologi tepat guna yang dapat dijangkau dan
mulut.
13
14
BAB III
yaitu :
15
kesehatan sub spesialistik.
maupun vertikal.
a. Rujukan Horizontal
b. Rujukan Vertikal
16
keterbatasan fasilitas, peralatan atau ketenagaan
dilakukan apabila :
pasien tersebut
ketenagaan
17
kedua
18
pelayanan kesehatan dimulai di fasilitas kesehatan tingkat
sekunder.
19
BAB IV
PEMBAHASAN
3. Pelayanan keperawatan
20
asuhan keperawatan keluarga, komunitas dan pelayanan
puskesmas induk
daerah)
21
1. Sistem rujukan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara
dalam kondisi :
d. Pertimbangan geografis;
22
4. Pelayanan oleh bidan dan perawat
perundangundangan.
5. Rujukan Parsial
tindakan
23
diatasi
2. Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis
tidak mampu di atasi
3. Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap
4. Apabila telah diobati dan dirawat ternyata memerlukan
pemeriksaan, pengobatan dan perawatan di sarana kesehatan
yang lebih mampu
Dalam prosedur merujuk dan menerima rujukan pasien ada dua
pihak yang terlibat yaitu pihak yang merujuk dan pihak yang
menerima rujukan dengan rincian beberapa prosedur sebagai
berikut:
1. Prosedur standar merujuk pasien
2. Prosedur standar menerima rujukan pasien
3. Prosedur standar memberi rujukan balik pasien
4. Prosedur standar menerima rujukan balik pasien
24
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
kebutuhan medis, yaitu dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama oleh
fasilitas kesehatan tingkat pertama Jika diperlukan pelayanan lanjutan oleh spesialis,
maka pasien dapat dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat kedua. Pelayanan kesehatan
tingkat kedua di faskes sekunder hanya dapat diberikan atas rujukandari faskes
primer. Pelayanan keseahatan tingkat ketiga di faskes tersier hanya dapat diberikan
5.2 Saran
Agar dapat terciptanya system rujukkan yang optimal, diharapkan bagi tenaga
kesehatan khususnya di Pusksmas Martapura 1 dapat meningkatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu bagi pasien yang memerlukan pelayanan rujukkan.
Peningkatan koordinasi bagi setiap tenaga kesehatan sangat diperlukan demi
25
tercapainya system rujukan yang tepat dan maksimal bagi pasien yang membutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmojo S. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta:
Rineka Cipta.
McMohan Rosmary 2013. Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer.
Edisi 2. Jakarta : EGC.p.251-254
Kementerian Kesehatan RI, 2013. Buku Pegangan Sosialisasi
Jamninan Kesehatan Nasional (JKN) dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional.
2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
BPJS Kesehatan. 2014. Info BPJS Kesehatan : Ikuti Prosedurnya,
Dapatkan Manfaatnya, Menggali Rujukan Berjenjang. BPJS Kesehatan.
Ali F.A, Kandou G, Umboh J. 2015. Analisis Pelaksanaan Rujukan
Rawat Jalan Tingkat Pertama Peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) di Puskesmas Siko dan Puskesmas Kalumata Kota Ternate Tahun 2014.
JIKMU, 5(2).
Putri A. 2016. Tinjauan Pelaksanaan Sistem Rujukan Pasien BPJS Di
Puskesmas Walantaka Kota Serang Banten. Jogjakarta : Universitas Gadjah
Mada
Ratnsari D. 2017. Analisis Pelaksanaan Sistem Rujukan Berjenjang
Bagi Peserta JKN di Puskesmas X Kota Surabaya. JAKI. 5(2) : 146.
26