Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PROFIL INSTANSI DAN PESERTA

Gambar 1.1 Wilayah Kerja Puskesmas Sanggiran

A. PROFIL ORGANISASI
Gambaran Dan Kependudukan/Letak GeografisKecamatan simeulue barat khususnya
wilayah kerja puskesmas sanggiran, luas wilayanya 14.717 km2 memiliki jumlah penduduk
4.724 jiwa, yang tersebar pada 6 Desa, terdiri dari 2 mukim yaitu mukim rantai raneup dan
Kemukiman sibigo, 429 KK yang tersebar dari desa.
Kecamatan simeulue barat khususnya wilayah kerja puskesmas sanggiran dengan
jarak tempuh 134 Km2 dari pusat ibu kota Kabupaten yang mempunyai batas wilayah :
● Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Alafan
● Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Samudera Hindia
● Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Alafan
● Sebelah Timur : Berbatasan dengan Teluk Sibigo

1
Tabel 1.1Jumlah Tenaga medis dan nonmedis Puskesmas Sanggiran

No TENAGA KESEHATAN PENDIDIKAN JUMLAH


TERAKHIR

1. Dokter Umum S1 1

2. Dokter Gigi S1 1
3. Perawat Ners 2
D3 12
4. Bidan S1 2
D3 14
5. Farmasi S1 3
6. Analis D3 1
Ahli Gizi
7. S1 2

8. Kesehatan Masyarakat S1 4
S1 1
9. Administrasi
SMA 1
10. Rekam Medik S1 1
11. Cleaning Sevice SMA 2
12. Driver SMA 1

Gambar 1.3 Struktur Organisasi Puskesmas Sanggiran

2
A. Visi dan Misi Puskesmas Sanggiran
1. Visi
“Mewujudkan puskesmas sanggiran dengan pelayanan kesehatan paripurna
menuju mesyarakat sehat mandiri“.
2. Misi
Dalam mewujudkan Visi tersebut di atas Puskesmas Sanggiran mempunyai nilai
yaitu:
- Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan menyeluruh bagi individu,
keluarga, masyarakat beserta lingkungan.
- Meningkatkan kopetensi pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan.
- Menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai sesuai standar.
- Memperkuat dan mempertahankan kerjasama seluruh staf puskesmas.
- Menerapkan manajemen puskesmas yang baik.
- Mempererat hubungan dengan lintas sector dalam pelayanan kesehatan.
- Mengembangkan kepedulian dan peran serta masyarakat untuk berprilaku hidup
bersih dan sehat.

3. Nilai- nilai Organisasi


Adapun nilai-nilai organisasi puskesmas sanggiran terdiri dari:

S : senyum dan ramah dalam melayani

P : professional dalam bekerja

I : ikhlas membantu masyarakat

R: respon cepat dan tepat

I : inovatif dalam pembangunan kesehatan

T: tanggung jawab dalam mengemban amanah

3
B. Profil Peserta

Nama : Ners. Lismayanur, S,Kep


Tempat Tanggal Lahir : Lhok Makmur 08 Maret 1994
Nip : 19940308 202203 2 004
Pendidikan : S1 Profesi Ners
Jabatan : Ahli Pertama Perawat
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Sanggiran
Alamat : Sanggiran
Tugas Dan Fungsi Perawat :
Uraian tugas jabatan fungsional kategori perawat ahli pertama sesuai jenjang jabatan,
ditetapkan dalam butir kegiatan sebagaimana tertuang dalam Permenpan RB Nomor 35
Tahun 2019, sebagai berikut :
1. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu
2. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga
3. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat
4. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut
5. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
6. Melakukan manajemen surveilans hais sebagai upaya pengawasan risiko
infeksi dalam upaya preventif dalam pelayanan keperawatan
7. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar
pada pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi.
8. Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang berdampak
pada pelayanan kesehatan
9. Mengajarkan tehnik control infeksi pada keluarga dengan penyakit menular
10. Merumuskan diagnosa keperawatan pada individu
11. Membuat prioritas diagnosa keperawatan dan masalah keperawatan
12. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, menetapkan
tindakan)
13. Menyusun rencana tindakan keperawatn pada keluarga (merumuskan, menetapkan
tindakan)
4
14. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal
15. Memberikan dukungan/fasilitas kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan/
berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
16. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi\
17. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi
18. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi
19. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan istrahat dan tidur
20. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri
21. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu
tubuh
22. Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu
23. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu
24. Melaksanakan case finding/deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu
25. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu
26. Melaksanakan case finding/deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu
27. Melakukan Support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu
28. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien
29. Melakukan pendidikan kesehatan pasa kelompok
30. Melakukan peningkatan/penguatan kemampuan sukarelawan dalam meningkatkan
masalah kesehatan masyarakat
31. Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat
32. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenasi kompleks
33. Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi
34. Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi sensorik
35. Melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami hambatan komunikasi
36. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal
bedah
37. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area anak
38. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area maternitas
39. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area komunitas
40. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area jiwa
41. Melakukan perawatan luka
42. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan
keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien
5
43. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter
44. Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu
45. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala
46. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
47. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai
ketua tim/perawat primer
48. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
49. Melakukan pengorganisasian pelayanan kepera
50. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi
ketenagaan
51. Melakukan preseptorship dan mentorship.

6
BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu

Sistem pembelajaran yang dilakukan pada Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS


tahun 2022 menuntut setiap CPNS untuk memecahkan sebuah isu yang dirasa
penting untuk diselesaikan pada unit kerja masing-masing seraya
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yang terdiri dari Berorientasi
pelayananan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif (nilai BerAKHLAK) dalam penyelesaian isu tersebut. Selain itu,
peserta juga diminta untuk mengintegrasikan nilai manajemen ASN, dan
smart ASN dalam kegiatannya.

Berikut merupakan beberapa issue yang telah ditemukan antara lai

1. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengelolah penyakit hipertensi


diwilayah Kerja UPTD Puskesmas Sanggiran
2. Kurangnya kesadaran tenanga kesehatan dalam penggunaan alat pelindung
diri (APD) di UGD UPTD Puskesmas Sanggiran
3. Kurangnya kepedulian tenaga kesehatan untuk melakukan
pendokumentasian pada status pasien rawatinap di UPTD Puskesmas
Sanggiran
4. Kurang nya kedisiplinan pegawai puskesmas untuk masuk kerja tepat
waktu UPTD Puskesmas Sanggiran

B. Analisis Isu

Dalam pelaksanaan aktualisasi peserta dituntut untuk menemukan core


issue yang menjadi permasalahan pokok dalam instansinya. Dalam menemukan
Core Issue pada instasi penulis menggunakan metoder USG. Metode USG
(Urgency, Seriousness, Growth) adalah salah satu alat yang digunakan untuk
menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan
menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan
skala nilai 1 – 5 dengan ketentuan sebagai berikut:

7
Tabel 2.1 : Analisis menggunakan instrumen AKPK.

NO ISU G JL PERINGKA
S
. U H T
Kurangnya kesadaran tenanga
1 3 3 3 9 3
kesehatan dalam penggunaan alat
.
pelindung diri (APD) di UGD UPTD
Puskesmas Sanggiran
Kurangnya kepedulian tenaga
kesehatan untuk melakukan
pendokumentasian pada status
2. 3 3 4 10 2
pasien rawatinap di UPTD
Puskesmas Sanggiran

Kurangnya kesadaran masyarakat


dalam mengelolah penyakit
3. hipertensi diwilayah Kerja UPTD 4 4 5 13 1
Puskesmas Sanggiran

Kurang nya kedisiplinan pegawai


puskesmas untuk masuk kerja tepat
4. 2 3 3 8 4
waktu UPTD Puskesmas Sanggiran

Keterangan :

Urgency : Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas

Seriuousness : Seberapa serius isu tersebut di bahas

Growth : Seberapa mungkin isu tersebut dapat berkebang dan bagaimana


kemungkinan masalah yang disebabkan isu akan makin memburuk ika
dibiarkan

8
Dari hasil analisis menggunakan metode USG, maka didapatkan satu isu yang memiliki tingkat
urgensi, keseriusan dan dampak yang tinggi. Adapun isu dimaksud yang menjadi core issue
adalah Kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengelolah penyakit hipertensi
diwilayah Kerja UPTD Puskesmas Sanggiran. Isu tersebut dinilai berdasarkan tiga kriteria
yaitu USG. Untuk urgensinya, isu yang pertama termasuk penting dan mendesak sehingga
diberikan nilai 4, serioussness mempunyai nilai 5 karena apabila dibiarkan akan menimbulkan
masalah lain yang serius dan growth memiliki nilai 5.

Isu ini selalu terjadi setiap tahunnya dan dampaknya bila kepatuhan berobat pasien hipertensi
kurang maka berpengaruh pada pasien itu sendiri. Akibatnya tekanan darah akan menjadi tidak
terkontrol dan semakin tinggi resiko terjadinya komplikasi.

Menurut penulis, isu ini layak diangkat untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Hal ini
sejalan dengan visi Puskesmas” Mewujudkan puskesmas sanggiran dengan pelayanan
kesehatan paripurna menuju mesyarakat sehat mandiri” Dengan adanya solusi bagi
isu tersebut diharapkan pasien dengan penyakit hipertensi dapat diharapkan
kepatuhannya untuk berobatnya ke Puskesmas.

Keterangan tabel:

Berdasarkan hasil analisis menggunakan instruman AKPK dapat terlihat bahwa ISU
yang utama yang teridentifikasi pada Puskesmas Sanggiran adalah Rendahnya pengetahuan
masyarakat tentang pencegahan penyakit menular

A. Argumentasi Terhadap Core Isu Terpilih


Isu yang terpilih menjadi core isu adalah rendahnya kesadaran keluarga pasien rawat
inap dalam menggunakan alat pelindung diri (APD) terhadap resiko penularan penyakit
infeksi. Sejalan dengan banyaknya kasus penyakit infeksi di wilayah kerja Puskesmas
Sanggiran yakni penyakit TBC dan Hepatitis. Peningkatan jumlah penderita penyakit
infeksi yang terus bertambah salah satunya di sebabkan karena kurangnya kesadaran
9
masyarakat dalam menggunakan alat pelindung diri.

B. Kegiatan
1. Meminta persetujuan atasan lansung selaku mentor tentang isu yang akan diangkat
dan meminta izin kepada Kepala Puskesmas Sanggiran untuk pelaksanaan kegiatan
aktualisasi
2. Menyiapkan bahan atau materi yang akan disosialisasikan kepada petugas kesehatan
dan keluarga pasien
3. Membuat media sosialisasi berupa leaflet untuk melakukan sosialisasi kepada
petugas kesehatan dan keluarga pasien rawat inap
4. Mensosialisasikan kepada petugas kesehatan dan keluarga pasien rawat inap tentang
pentingnya menggunakan APD terhadap penularan penyakit infeksi
5. Menyediakan tempat alat pelindung diri (APD) di puskesmas seperti masker,
handscoon dan lain-lain yang bisa di pakai oleh keluarga pasien rawat inap

10
Tabel 2.2 Gagasan Kreatif Pemecahan Isu (Kegiatan)
N Tahapan Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Output/Hasil
o Kegiatan Pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Meminta 1. Menghadap ⮚ Bertemu dengan Kedudukan dan Peran ASN Aktualisasi nilai dasar Aktualisasi nilai dasar
persetujuan atasan Kepala mentor dan kualitas dalam kegiatan ANEKA saat
Manajemen ASN :
lansung selaku Puskesmas disampaikan isu diskusi dengan atasan melakukan diskusi
Adanya koordinasi dengan
mentor tentang isu selaku atasan kepada mentor lansung memberikan dengan atasan lansung
mentor dan meminta izin kepada
yang akan lansung untuk kontribusi terhadap selaku mentor dan
pimpinan tertinggi di Puskesmas
diangkat dan menjelaskan isu pencapaian misi meminta izin kepada
Sanggiran menunjukkantata cara
meminta izin yang akan Puskesmas poin ke 7 Kepala Puskesmas
kelola Manajemen ASN utuk
kepada Kepala diangkat yaitu: Sanggiran memberikan
menghasilkan pegawai ASN
Puskesmas 2. Berdiskusi ⮚ Didiskusikannya “Mengembangkan penguatan terhadap
yang professional, mandiri,
Sanggiran untuk tentang rencana rencana kegiatan kepedulian peran serta milai organisasi
bertanggung jawab, dan terampil
pelaksanaan kegiatan yang yang akan masyarakat untuk Puskesmas Sanggiran
di bidangnya
kegiatan akan dilakukan dilakukan berperilaku hidup bersih
aktualisasi 3. Meminta izin dan sehat” Profesional :
Nilai Dasar ANEKA
dan arahann ⮚ Persetujuan Berdiskusi dengan
Akuntabilitas :
atasan lansung mentor tentang atasan lansung
Bertanggung jawab dalam
terkait isu yang rencana merupakan bentuk
mengkoordinasikan isu yang
akan diangkat aktualisasi/habitua kerja keras untuk
sesuai dengan tugas pokok
11
untuk si kepada atasan lansung mencapai tujuan
rancangan organisasi melalui
aktualisasi Nasionalisme : penguasaan bidang
Merupakan kegiatan yang tugasnya, menjunjung
dilaksanakan dengan rasa cinta tinggi etika dan
tanah air yang baik untuk tujuan integritas profesi
memperbaiki mutu pelayanan
Tanggung Jawab :
Etika Publik : Berdiskusi dengan
Menjaga sopan santun dalam mentor dan meminta
menyampaikan dan bertanggung izin Sosialisasi ke
jawab dalam menyampaikan Masyarakat sebagai
laporan saat berdiskusi bentuk tanggung jawab
dalam menjalankan
Komitmen Mutu: tugas
Mendiskusikan kegiatan yang
cepat dan tepat dalam upaya
perbaikan mutu pelayanan

Anti Korupsi :
1. Jujur dalam
menyampaikan apa yang

12
menjadi alas an dalam
pengangkatan isu
2. Berani mengemukakan
pendapat kepada atasan
tentang isu yang akan
diangkat

2. Menyiapkan 1. Mengumpukan ⮚ Mendapatkan Kedudukan dan Peran ASN mencari dan menyiapkan Mengumpukan
bahan atau materi referensi dari materi tentang Manajemen ASN : bahan dan materi yang referensi dan
penggunaan alat
yang akan buku dan Mengumpulkan bahan dan akan di sosialisasikan menyusun bahan
pelindung diri
disosialisasikan internet tentang (APD) mempersiapkan materi untuk memberikan kontribusi materi sosialisan
kepada petugas materi sosialisasi merupakan pencapaian misi merupakan bentuk
kesehatan dan penggunaan alat pengeloaan ASN untuk Puskesmas poin ke 2 kerja keras untuk
keluarga pasien pelindung diru ⮚ Tersusunnya menghasilkan pegawai ASN yaitu: mencapai nilai
2. Menyusun materi sosialisasi yang professional, nilai dasar “ Meningkatkan organisasi prefesional.
tahapan-tahapan dengan rapi dan dan keilmuan. Kompetensi pengetahuan
materi yang sistematis dan keterampilan tenaga
akan Nilai dasar ANEKA kesehatan”
disampaikan Akuntabilitas :
Dapat mempertanggung

13
jawabkan setiap materi yang
akan disampakan kepada tenaga
kesehatan dan keluarga pasien
rawat inap

Etika Publik :
Membuat materi sosialisasi yang
mengandung bahasa yang sopan
dan mudah dipahami

3. Membuat media 1. Mendesain ⮚ Desain leaflet Kedudukan dan Peran ASN Membuat media leaflet Membuat leaflet
sosialisasi berupa leaflet yang selesai di buat Pelayanan Publik : sebagai media untuk dengan tampilan yang
leaflet untuk menarik Pembuatan leaflet merupakan sosialisasi memberikan menarik sebagai media
melakukan ⮚ Leaflet yang telah upaya untuk meningkatkan kontribusi pencapaian sosialisasi memberikan
sosialisasi kepada 2. Meminta dibuat disetujui pelayanan public misi Puskesmas poin ke 1 kontribusi terhadap
petugas kesehatan persetujuan oleh mentor untuk yaitu: organisasi untuk
dan keluarga mentor untuk digunakan Nilai Dasar ANEKA “ Memberikan pelayanan mencapai nilai inovatif
pasien rawat inap. leaflet yang Akuntabilitas : kesehatan yang
dibuat ⮚ Leaflet selesai Bertanggung jawaab dalam berkualitas dan
3. Mencetak dicetak membuat leaflet sebagai media menyeluruh bagi
leaflet yang sosialisasi yang telah di pilih individu, keluarga,
telah di setujui dan berupaya melakukan yang masyarakat beserta

14
mentor terbaik lingkungan”

Nasionalisme :
Etos kerja dengan membuat
media sosialisasi leaflet
menunjukkan komitmen untuk
mencapai tujuan agar keluarga
pasien paham dan sadar dalam
mengguanakan alat pelindung
diri

Etika Publik :
Membuat leaflet yang
mengandung bahasa yang sopan
dan mudah dipahami

Komitmen Mutu :
Membuat leaflet merupakan
inovasi yang dilakukan untuk
meningkatkan pemahaman
keluarga pasien dalam
menggunakan alat pelindung diri

15
Anti Korupsi :
Kerja keras dan mandiri dalam
membuat media leaflet sebagai
bahan sosialisasi
4. Mensosialisasikan 1. Menyiapkan ⮚ Tempat sosialisasi Kedudukan dan Peran ASN Mensosialisasikan Mensosialisasikan
kepada petugas tempat siap di gunakan Pelayanan Publik: tantang pentingnya tentang pentingnya
kesehatan dan sosialisasi yaitu Sosialisasi kepada masyarakat penggunaan APD pada penggunaan APD pada
keluarga pasien di ruang rawat tentang penting penggunaan masyarakat memberikan masyarakat
rawat inap tentang inap puskesmas APD merupakan bentuk kontribusi pencapaian memberikan kontribusi
pentingnya Sanggiran pemberian informasi kepada misi Puskesmas poin ke 7 terhadap tujuan
menggunakan 2. Membagikan ⮚ Leaflet dibaca oleh publik untuk meningkatkan yaitu: organisasi puskesmas
APD terhadap leaflet kepada peserta sosialisasi pemahaman dan kesadaran “mengembangkan sanggiran yakni
penularan peserta publik kepedulian dan peran inovaatif dalam
penyakit infeksi sosialisasi serta masyarakat untuk pembangunan
3. Melakukan ⮚ Kegiatan Nilai Dasar ANEKA berprilaku hidup bersih kesehatan dan
sosialisasi sosialisasi Akuntabilitas : dan sehat” professional dalam
kepada berlansung dengan Bertanggung jawab dalam bekerja
masyarakat tertib menyampaikan sosialisasi
tentang dengan baik dan benar tentang
pentingnya pentingnya penggunaan APD .
penggunaan

16
APD terhadap Nasionalisme:
resiko penularan Menjaga ketertiban dan
infeksi kenyamanan selama sosialisasi
Etika Publik:
Pelaksanaan sosialisasi
dilakukan tepat waktu dan sesuai
jadwal yang telah ditentukan
sebelumnya
Anti Korupsi:
1. Berani tampil di muka umum
2. Jujur dalam menyampaikan
informasi
3. Mandiri melakukan sendiri
sosialiasi

5. Menyediakan 1. Mendesain ⮚ Mendapat izin dari Kedudukan dan Peran ASN Menyediakan tempat alat Menyediakan tempat
tempat alat tempat untuk Kepala Puskesmas Pelayanan Publik: pelindung diri (APD) di alat pelindung diri
pelindung diri APD yang bisa untuk penyediaan Membuat tempat khusu puskesmas memberikan (APD) di puskesmas
(APD) di di di pakai oleh tempat APD bagi penyedian alat pelindung dri kontribusi pencapaian dapat membantuk
puskesmas seperti masyarakat masyarakat (APD) bagi mayarakat misi Puskesmas poin terwujudnya nilai
masker, 2. Bekerja sama ⮚ Terjalinnya kerja merupakan upaya peningkatan 1,3,4 dan 7 yakni : organisasi professional
handscoon dan dengan penjab sama yang baik pelayanan publik 1. Memberikan dalam bekerja dan

17
lain-lain yang bisa apotik untuk antara petugas WOG: pelayanan kesehatan inovatif dalam
di pakai oleh menyediakan apotik dalam hal Bekerja sama dengan yang berkualitas dan pembangunan
keluarga pasien APD yang bisa penyedian alat-alat penanggung jawab apotik menyeluruh bagi kesehatan.
rawat inap dipakai secara pelidung diri merupakan perwujudan dari individu, keluarga,
gratis oleh WOG dalam lingkup Puskesmas masyarakat, beserta
masyarakat Sanggiran lingkungannya.
3. Menyusun APD ⮚ Ada tempat khusus 2. Meningkatkan
ditempat yang APD yang bisa di Nilai Dasar ASN kompetensi
sudah pakai secara bebas Akuntabilita : pengetahuan dan
disediakan oleh masyarakat Bertanggung jawab dalam keterampilan tenaga
membuat tempat khusus alat-alat kesehatan
pelindung diri di puskesmas 3. Menyediatan sarana
Komitmen Mutu: dan prasarana
Membuat tempat khusus kesehatan yang
penyediaan alat pelindung diri memadai sesuai
(APD) di puskesmas yang bisa standar
dipakai secara bebas oleh 4. Mempererat dan
masyarakat merupakan bentuk mempertahankan
inovasi untuk meningkatkan kerjasama seluruh staf
pencegahan resiko penularan puskesmas
penyakit infeksi.

18

Anda mungkin juga menyukai