PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit merupakan suatu unit yang mencakup berbagai kegiatan kompleks didalamnya,
antara lain pelayanan rawat jalan, rawat inap, rawat darurat, layanan medik, penunjang medik
dan non medik. Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat.
Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan bagi masyarakat, sehingga akan
menjadi pusat penularan penyakit. Rumah sakit sebagai penyebaran penyakit karena selalu
dihuni oleh orang sakit sehingga dapat menyebarkan penyakit ke pengunjung dan karyawan yang
rentan terhadap penyakit. Di Rumah sakit dapat terjadi penularan penyakit secara langsung
maupun tidak langsung.
Setiap aktivitas di rumah sakit akan menghasilkan sampah, terutama sampah medis. Sampah
yang dihasilkan kegiatan rumah sakit terdiri dari sampah medis dan non medis. Sampah medis
adalah sampah yang berasal dariruang rawat jalan, ruang rawat inap, ruang Intensive Care Unit
(ICU), ruang Operasi dan ruang Instalasi GawatDarurat (IGD) sehingga dalam proses
penanganannya perlu mendapat perhatian. Sedangkan sampah non medis berasal dari bagian
administrasi, Instalasi gizi, halaman Rumah sakit dan unit pelayanan lainnya.
Perilaku penanganan sampah yang tidak baik akan berakibat terhadap munculnya infeksi
nosokomial. Menurut Skinner, perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang (organisme
terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan
kesehatan, makanan, dan minuman, serta lingkungan. Lawrence Green menyatakan bahwa
kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yakni faktor perilaku
(behavior causes) dan faktor di luar perilaku (non-behavior causes). Perilaku seseorang atau
masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, dan
sebagainya dari orang atau masyarakat yang bersangkutan. Di samping itu sikap dan perilaku
para petugas kesehatan terhadap kesehatan juga akan mendukung dan memperkuat terbentuknya
perilaku.
Pembentukan karakter yang didasarkan pada nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut di atas
yakni akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi. Nilai-nilai
dasar profesi harus diinternalisasi dan kemudian diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas PNS.
Kegiatan internalisasi dilaksanakan selama peserta belajar bersama dalam kelas, sedangkan
kegiatan aktualisasi dilaksanakan setelah masing-masing peserta kembali di tempat kerja atau
berada di instansi tempat magang.
Sehubungan dengan maksud aktualisasi nilai-nilai dasar tersebut di atas, maka peserta akan
melakukan kegiatan aktualisasi di tempat kerja. Guna melaksanakan aktualisasi, maka perlu
dibuat rancangan aktualisasi.
B. Tujuan
Dengan adanya rancangan kegiatan aktualisasi ini, diharapkan Aparatur Sipil Negara
menjadi pelayan masyarakat yang bermutu, profesional, dengan selalu mengedepankan
nilai dasar akuntabilitas dalam tugas yang diembannya, mempunyai semangat
nasionalisme, menjunjung tinggi nilai etika yang baik dalam melayani masyarakat,
memiliki komitmen mutu dalam tugas dan fungsinya serta anti korupsi dalam kegiatan
tugasnya.
MISI :
1. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar prosedur operasional yang
berlaku ;
2. Melengkapi sarana & prasarana kesehatan yang berkualitas dan professional sesuai
dengan kelas Rumah Sakit ;
3. Melaksanakan akreditasi Rumah Sakit secara periodic
4. Meingkatkan pemenuhan kuantitas dan kualitas sumer daya manusia kesehatan
5. Melengkapi manajemen pelayanan Rumah Sakit yang berbasis sistem teknologi dan
informatika
MOTTO :
“KEPUASAN ANDA HARAPAN KAMI”
TATA NILAI :
“I-CARE”
I : Ikhlas
C : Cepat menanggapi keluhan
A : Aktivitas memperbaiki diri
R : Ramah terhadap siapa saja
E : Enyahkan perilaku melanggar prosedur
B. STRUKTUR ORGANISASI
1. Direktur
2. Kepala Bagian Tata Usaha yang terdiri dari Sub. Bagian Kepegawaian, Sub. Bagian
Perencanaan dan Keuangan dan Sub. Bagian Umum
3. Bidang Pelayanan Medis yang terdiri dari Kasie. Pelayanan Medik, Kasie. Pelayanan
Penunjang Medik dan Kasie. Rekam Medik
4. Bidang Keperawatan yang terdiri dari Kasie. Pengembangan Mutu Keperawatan dan
Kasie. Pelayanan Keperawatan
5. Kepala Instalasi
6. Kepala Ruangan
7. Kepala Unit
8. Kelompok Jabatan Fungsional
NILAI KRITERIA
NO. ISU TOTAL PRIORITAS
U S G
Kurangnya Kepatuhan
Perawat Terhadap
1 Pemilahan Sampah 5 4 4 13 I
Belum Optimalnya
Pembagian Tugas Untuk
2 Perawat Pelaksana Sesuai 4 4 4 12 II
Dengan Tingkat
Kebutuhan Pasien
Belum Optimalnya
3 pendokumentasian di 4 4 3 11 III
Rekam Medis
Tabel 3.1
Keterangan :
Angka 5 : Sangat gawat/mendesak/cepat
Angka 4 : Gawat/mendesak/cepat
Angka 3 : Cukup gawat/mendesak/cepat
Angka 2 : Kurang gawat/mendesak/cepat
Angka 1 : Tidak gawat/mendesak/cepat
Berdasarkan tabel diatas, ditemukan isu yang menjadi prioritas adalah “Kurangnya
Kepatuhan Perawat Terhadap Pemilahan Sampah Medis dan Non-Medis di Ruang
Rawat Inap Melati A RSUD Kota Kotamobagu”.
B. Keterkaitan Nilai Dasar ASN Dengan ISU
Pengertian isu secara umum adalah sebuah masalah yang belum terpecahkan yang
siap diambil keputusannya. Isu dapat diartikan sebagai suatu hal yang terjadi baik didalam
maupun diluar organisasi yang apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan efek
negatif terhadap organisasi dan berlanjut pada tahap kritis.
Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk dapat mengubah mindset
sebagai pelayan masyarakat. Oleh karena itu, untuk menerapkan pola baru, ASN diharapkan
mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
Berdasarkan kelima dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi yang harus ditanamkan kepada setiap ASN, maka perlu
diketahui indikator-indikator dari kelima nilai tersebut yaitu :
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Nilai-nilai dasar akuntabilitas
yang harus diperhatikan yaitu :
Kepemimpinan
Transparansi
Integritas
Tanggung jawab
Keadilan
Kepercayaan
Keseimbangan
Kejelasan
Konsisten
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan dengan cara
menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila.
Nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan yaitu :
Religius (patuh ajaran agama)
Hormat menghormati
Kerjasama
Tidak memaksakan kehendak
Jujur
Amanah (dapat dipercaya)
Adil
Persamaan derajat
Tidak diskriminatif
Mencintai sesama manusia
Tenggang rasa
Membela kebenaran
Persatuan
Rela berkorban
Cinta tanah air
Memelihara ketertiban
Disiplin
Musyawarah
Kekeluargaan
Menghormati keputusan
Tanggung jawab
Kepentingan bersama
Gotong royong
Sosial
Tidak menggunakan hak yang bukan miliknya
Hidup sederhana
Kerja keras
Menghargai karya orang lain
3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentan standar / norma yang menetukan baik/buruk,
benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik
dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika
publik yang harus diperhatikan yaitu :
Jujur
Bertanggung jawab
Integritas tinggi
Cermat
Disiplin
Profesional
Hormat
Sopan
Taat pada aturan UU
Taat perintah
Menjaga rahasia
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Nilai-nilai dasar
komitmen mutu yang harus diperhatikan yaitu :
Efektivitas
Efisiensi
Inovatif
Berorientasi mutu
5. Anti Korupsi
Menurut Undang-Undang No. 31 Tahun 1999, korupsi adalah tindakan melawan
hukum dengan melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonimian negara. Nilai-nilai
dasar nasionalisme yang harus diperhatikan yaitu:
Kejujuran
Kepedulian
Kemandirian
Kedisiplinan
Tanggung jawab
Kerja keras
Kesederhanaan
Keberanian
Keadilan
RANCANGAN AKTUALISASI
KONTRIBUSI
KETERKAITAN TERHADAP PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT /
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI DAN NILAI
KEGIATAN HASIL
PELATIHAN MISI ORGANISASI
ORGANISASI
Penyampaian rencana
kegiatan pada atasan
dengan tidak
-
memaksakan kehendak
kita serta mendengar
masukan dan saran dari
atasan
3 Menyediakan - Berkoordinasi - Mendapatkan - Anti Korupsi : Jujur, Mendukung Adanya
kantong plastik dengan bagian kantong plastik Bertindak jujur misi Rumah koordinasi yang
sampah dengan perencanaan yang cukup dengan menggunakan Sakit yakni baik antara
warna yang terkait pengadaan untuk ruangan kantong plastik sesuai melengkapi bidang
berbeda. Untuk kantong plastik perawatan dengan jumlah yang sarana dan keperawatan
sampah medis diberikan tanpa prasarana dan bagian
warna kuning dan - Menggunakan - Tenaga medis menguranginya kesehatan perencanaan
untuk sampah kantong plastik dapat dengan sedikitpun
non-medis warna sampah dengan mudah memilah
hitam warna yang sampah medis
berbeda. Untuk dan non-medis
sampah medis
warna kuning dan
untuk sampah
non-medis warna
hitam
A. Jadwal Implementasi
TABEL.2
JADWAL IMPLEMENTASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
NO ISU / KEGIATAN OUTPUT TANGGAL
PELAKSANAAN
1 Melakukan Konsultasi dengan - Terciptanya kesepakatan dengan 01-04-2020
pimpinan tentang rencana kegiatan pimpinan setelah melakuan
pembahasan tentang kegiatan
yang akan dilakukan
- Mendapat izin dan saran dari
pimpinan atas pelaksanaan
kegiatan
B. Jadwal Konsultasi
TABEL.3
JADWAL KONSULTASI DENGAN MENTOR
Nama Peserta : Napsia Mokoginta, S.Kep, Ns
Instansi : UPTD RSUD Kota Kotamobagu
Isu : Kurangnya Kepatuhan Tenaga Medis terhadap Pemilahan
sampah Medis dan Non-Medis
Tempat Aktualisasi : Ruang Rawat Inap Melati-A RSUD Kota Kotamobagu
NO TANGGAL ISU / KEGIATAN OUTPUT PARAF
1 01-04-2020 Konsultasi dengan Mendapat petunjuk dalam
pimpinan tentang rencana melakukan konsultasi
kegiatan dengan pimpinan
2 04-04-2020 Menyampaikan jadwal Mendapat arahan dari
pelaksanaan kegiatan dan mentor dalam pelaksanaan
persiapan fasilitas kegiatan kegiatan
3 08-04-2020 Melaporkan kegiatan yang Mentor mengetahui dan
sementara berlangsung memantau
4 13-04-2020 Mendiskusikan hasil Mendapatkan arahan dan
kegiatan dengan pimpinan masukan dari pimpinan
5 14-04-2020 Menyampaikan hasil Mendapat saran dan
pembuatan dokumentasi masukan dari mentor
serta hasil evaluasi tentang pembuatan dan
penyusunan laporan penyusunan dokumentasi
serta penyusunan laporan
aktualisasi
TABEL.4
JADWAL KONSULTASI DENGAN COACH
Nama Peserta : Napsia Mokoginta, S.Kep, Ns
Instansi : UPTD RSUD Kota Kotamobagu
Isu : Kurangnya Kepatuhan Tenaga Medis terhadap Pemilahan
sampah Medis dan Non-Medis
Tempat Aktualisasi : Ruang Rawat Inap Melati-A RSUD Kota Kotamobagu
NO TANGGAL ISU / KEGIATAN OUTPUT PARAF
1 01-04-2020 Konsultasi dengan Mendapat petunjuk dalam
pimpinan tentang rencana melakukan konsultasi
kegiatan dengan pimpinan
2 04-04-2020 Menyampaikan jadwal Mendapat arahan dari
pelaksanaan kegiatan dan coach dalam pelaksanaan
persiapan fasilitas kegiatan kegiatan
3 08-04-2020 Melaporkan kegiatan yang Coach mengetahui dan
sementara berlangsung memantau
4 13-04-2020 Mendiskusikan hasil Mendapatkan arahan dan
kegiatan dengan pimpinan masukan dari pimpinan
5 16-04-2020 Menyampaikan hasil Mendapat saran dan
pembuatan dokumentasi masukan dari coach
serta hasil evaluasi tentang pembuatan dan
penyusunan laporan penyusunan dokumentasi
serta penyusunan laporan
aktualisasi