Anda di halaman 1dari 16

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1 Profil Rumah Sakit Ibu dan Anak 

Rumah Sakit ibu dan Anak sebagai ditetapkan tanggal 20 Desember


2011 melalui Peraturan Gubernur  nomor : 445/688/2011. Berdasarkan Qanun Nomor.
5 tahun 2007 tentang susunan organisasi dan tata kerja dinas, lembaga teknis daerah,
dan Lembaga Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Merupakan perubahan
dari Qanun Nomor 5 tahun 2006 tentang susunan organisasi dan tata kerja Badan
Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Ibu dan Anak Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
. Keputusan Gubernur Aceh Nomor 445/688/2011 tentang Penetapan pola pengelolaan
keuangan Badan Layanan Umum Daerah pada Rumah Sakit Ibu dan Anak. Rumah
Sakit Ibu dan Anak Pemerintah Aceh beralamat di Jalan Prof. A. Majid Ibrahim I No.
3, Meuraxa, Punge Jurong, Meuraxa, Kota Banda Aceh.

RSIA mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan dengan 


mengutamakan upaya pencegahan, penyembuhan, rehabilitasi
secara serasi dan terpadu bidang kesehatan ibu dan anak. 
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam  
RSIA mempunyai fungsi:

a) Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan rumah tangga rumah 


    sakit ibu dan anak;
b) Penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah danjangka panjang; 
c) Penyelenggaraan pelayanan medis dan penunjang medis;
d) Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan kebidanan serta keperawatan ibu dan anak;
e) Penyelengaraan rehabilitasi medis, pencegahan dan peningkatan derajat kesehatan;
f) Penyelenggaraan kompentensi tenaga kesehatan di bidang kesehatan ibu dan anak;
g) Penyelenggaraan pelayanan rujukan;h. Penyelenggaraan penelitian dan
pengembangan;
h) Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan; dan
i) Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan/atau lembaga terkait lainnya di bidang
pelayanan       kesehatan ibu dan anak.
1.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi BLUD RSIA yang ditetapkan berdasarkan Qanun Aceh nomor
5 tahun 2007 sebagaimana telah diubah dengan Qanun Nomor 15 tahun 2012 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga
Daerah Propinsi Nangroe Aceh Darussalam.

Gambar 1. Struktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah Aceh


1.3 Visi dan Misi Organisasi

Adapun Visi Rumah Sakit Ibu dan Anak adalah Terwujudnya Rumah Sakit Ibu dan


Anak sebagai pusat rujukan yang terkemuka untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak
di Pemerintah Aceh.

Dalam mewujudkan visi tersebut ditempuh melalui 6 (enam) misi Rumah Sakit Ibu


dan Anak yaitu sebagai berikut:

a) Mengembangkan pelayanan prima di bidang ibu dan anak yang profesional,


berkualitas, bertanggung jawab     dan berkeadilan.
b) Membangun sumber daya manusia  rumah sakit yang profesional, akurat dan
mempunyai integritas tinggi dalam memberikan pelayanan.
c) Meningkatkan peran  Rumah Sakit Ibu dan Anak dalam pengembanganpelayanan
kesehatan ibu dan anak secara berkelanjutan dengan memperhatikan etika
kedokteran, fungsi-fungsi sosial yang berlandaskan     syariat islam.
d) Melaksanakan proses pendidikan yang menunjang pelayanan kesehatan prima
berdasarkan standar nasional dan internasional.
e) Melaksanakan penelitian yang mengarah pada pengembangan ilmu dan teknologi di
bidang kedokteran dan pelayanan rumah sakit.
f) Mewujudkan sistem manajemen yang efektif, efisien dan transparan.

1.4 Nilai Organisasi (Kementerian Kesehatan, 2014)

Pro Rakyat
Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, Kementerian Kesehatan selalu
mendahulukan kepentingan rakyat dan harus menghasilkan yang terbaik untuk rakyat.
Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi setiap orang adalah salah
satu hak asasi manusia tanpa membedakan suku, golongan, agama dan status sosial
ekonomi.
Inklusif
Semua program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua pihak, karena
pembangunan kesehatan tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh Kementerian
Kesehatan saja. Dengan demikian, seluruh komponen masyarakat harus berpartisipasi
aktif, yang meliputi lintas sektor, organisasi profesi, organisasi masyarakat pengusaha,
masyarakat madani dan masyarakat akar rumput.

Responsif
Program kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan rakyat, serta
tanggap dalam mengatasi permasalahan di daerah, situasi kondisi setempat, sosial
budaya dan kondisi geografis. Faktor-faktor ini menjadi dasar dalam mengatasi
permasalahan kesehatan yang berbeda-beda, sehingga diperlukan penangnganan yang
berbeda pula.

Efektif
Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang telah
ditetapkan dan bersifat efisien.

Bersih
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN), transparan, dan akuntabel.

1.5 Tujuan Pokok dan Fungsi

Tugas Pokok :

- Melakukan pelayanan medis di IGD selama 24 jam secara bergiliran


- Datang tepat waktu pada shift jaga
- Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang dan terapi sesuai
indikasi sesuai kompetensi dokter umum
- Melakukan tindakan khusus oleh dokter umum
- Melakukan monitoring pasien di ruang IGD selama observasi
- Melakukan tindak darurat medik berdasarkan keputusan sendiri atau atas
permintaan dokter spesialis
- Melakukan kunjungan (visite) pasien rawat inap apabila DPJP berhalangan hadir
- Membuat catatan medic pasien rawat jalan dan rawat inap
- Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
- Membuat Surat kematian bagia pasien yang telat meninggal diruang IGD atau
datang dalam keadaan sudah meninggal.
- Merujuk pasien yang tidak dapat ditangani ke RS lain yang memiliki fasilitas yang
diperlukan
- Menjalin kerjasama dengan tenaga medis, paramedis dan non medis serta keluarga
pasien di RSIA
- Melakukan konsultasi ke dokter spesialis yang bertugas sebagai DPJP tentang
keadaan pasien
- Melakukan serah terima tugas jaga dengan dokter pengganti jaga pada saat
penggatian shift
- Membuat keterangan medis dan laporan untuk pasien dengan kecelakaan atau
asuransi
- Membuat visum et repertum atas kecelakaan atau tindakan kriminal
- Memberikan instruksi dan mengawasi pelaksanaan penanganan pasien yang
dilakukan oleh perawat dan bidan.

Tugas Tambahan :
- Mengikuti seminar/lokakarya
- Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya meningkatkan standar
kesehatan, pencegahan, pengobatan dan rehabilitasi penyakit
- Memberikan surat keterangan sakit dan surat keterangan berbadan sehat setelah
melakukan pemeriksaan pada pasien sebagai wewenang eksklusif dokter
- Tugas luar rumah sakit bila diperlukan sewaktu-waktu
- Mengikuti rapat yang diselenggarakan di rumah sakit.
BAB II. RANCANGAN AKTUALISASI

2.1 Penggalian Core Isu


Sistem pembelajaran pada pendidikan dan pelatihan (Diklat) Prajabatan Pola
Integrasi atau yang disebut Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Formasi Golongan III menuntut
setiap peserta Diklat Latsar untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang
diakronimkan menjadi ANEKA. Selain nilai ANEKA tersebut peserta Latsar untuk
mengintegrasi nilai Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government dalam
kegiatan kerjanya di instansi masing-masing atau yang disebut dengan Aktualisasi.
Dalam pelaksanaan aktualisasi, peserta dituntut untuk menemukan core issue yang
menjadi permasalahan pokok dalam instansinya. Dalam menemukan Core Issue pada
instasi penulis yaitu di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Pemerintah Aceh. Penulis
menggunakan Metode USG. Metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) adalah salah
satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan
menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan skala
nilai 1 – 5 dengan ketentuan sebagai berikut:

Angka Pengaruh

1 Sangat Rendah/Sangat Kecil


2 Rendah/Kecil
3 Sedang/Cukup
4 Tinggi/Besar
5 Sangat Tinggi/Sangat Besar
Tabel 2.1 Skala Urgency USG

Urgency yaitu seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan
waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan
masalah yang menyebabkan isu tadi. Seriousness yaitu seberapa serius isu tersebut perlu
dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau
masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Dan growth yaitu seberapa kemungkinan-
kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah
penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan.
Adapun beberapa identifikasi isu yang diambil penulis dalam melaksanakan
kegiatan aktualisasi di lingkungan instansi tempat bekerja adalah:
1. Kurangnya pengetahuan pasien ibu hamil tentang Stunting di Poli Kandungan Rumah
Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Pemerintah Aceh.
2. Kurangnya pemberian konseling pada orang tua pasien tentang tanda-tanda dehidrasi
pada Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSIA Pemerintah Aceh.
3. Kurangnya pemberian konseling pasien post-Krisis Hipertensi pada Ruang Rawat
Interna RSIA Pemerintah Aceh.

Analisis USG terhadap isu yang ada, maka diperoleh hasil seperti berikut ini:
No. ISU USG
U S G Peringkat
1. Kurangnya pengetahuan pasien 4 5 5 14/I
ibu hamil tentang Stunting di Poli
Kandungan RSIA.

2. Kurangnya pengetahuan orang 3 5 4 12/II


tua pasien tentang tanda-tanda
dehidrasi di IGD RSIA
3. Kurangnya pengetahuan pasien 3 4 4 11/III
tentang pencegahan dan faktor
berulangnya kondisi Krisis
Hipertensi pada pasien Hipertensi
di ruang rawat interna RSIA.

Keterangan : U = Urgency, S = Seriousness, G = Growth. Skala Nilai 1-5


Tabel 2.2 Analisis isu menggunakan USG
Argumentasi Penetapan Core Isu yang ditemukan adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya pengetahuan pasien ibu hamil tentang Stunting di Poli
Kandungan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Pemerintah Aceh.
Stunting adalah keadaan anak yang kekurangan gizi kronis dengan kondisi
dimana tinggi badan jauh lebih pendek dibanding tinggi badan anak seusianya dan
terganggunya perkembangan otak yang akan mempengaruhi kemampuan belajar.
Pencegahan awal adalah pada 1000 hari pertama kehidupan, dimulai sejak masa
kehamilan. Angka stunting (kerdil) cukup tinggi secara Nasional di Aceh yaitu
30,8%, sehingga Pemerintah Aceh mengeluarkan instruksi terpadu melalui
Peraturan Gubernur no.14 tahun 2019 tentang pencegahan dan penanganan
stunting terintegrasi di Aceh.

2. Kurangnya pengetahuan orang tua pasien tentang tanda-tanda dehidrasi di IGD


RSIA, jika isu ini tidak ditangani akan meningkatnya angka kejadian dehidrasi
sedang-berat tidak terdeteksi orang tua yang dapat berakibat fatal hingga berujung
dengan meningkatnya angka mortalitas akibat kurangnya pengetahuan orang tua
untuk mendeteksi tanda-tanda dehidrasi saat anak sakit.

3. Kurangnya pengetahuan pasien tentang pencegahan dan faktor berulangnya


kondisi Krisis Hipertensi pada pasien Hipertensi di ruang rawat interna RSIA.
jika isu ini tidak ditangani akan meningkatnya angka kejadian krisis hipertensi
yang beresiko menaikkan angka mortalitas terhadap penyakit hipertensi.
2.2. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS pada Rumah Sakit Ibu dan Anak
(RSIA) Pemerintah Aceh

Unit Kerja : Rumah Sakit Ibu dan Anak


Identifikasi isu : 1. Kurangnya pengetahuan pasien ibu hamil tentang
Stunting di Poli Kandungan RSIA Pemerintah Aceh.
2. Kurangnya pemberian konseling pada orang tua pasien
tentang tanda-tanda dehidrasi pada Instalasi Gawat Darurat
(IGD) RSIA Pemerintah Aceh.
3. Kurangnya pemberian konseling pasien post-Krisis
Hipertensi pada Ruang Rawat Interna RSIA Pemerintah
Aceh.
Isu aktual yang diangkat : Kurangnya pengetahuan pasien ibu hamil tentang
“Stunting” di Poli Kandungan RSIA Pemerintah Aceh.
Gagasan pemecah isu aktual : Peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang “Stunting” di
Poli Kandungan RSIA Pemerintah Aceh.
Tabel 2.3 Rancangan Aktualisasi

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Terhadap Penguatan


Substansi Mata Visi-Misi Organisasi Nilai
Pelatihan Organisasi
1. Menetapkan 1. Menyusun dan - Draft rencana - Saya akan Adanya koordinasi Penerapan
dan menyusun menetapkan rencana - Bertemu mengucap yang efektif, efisien nilai inklusif
rencana serta serta menemui atasan atasan salam dan dan transparan dengan dengan
Melakukan diruangannya (rencana bersikap sopan atasan adanya
koordinasi bukti foto dan dan ramah pembangunan
rencana portofolio) saat menemui Misi : kesehatan
kegiatan atasan (Etika Mewujudkan sistem melibatkan
dengan atasan Publik) semua pihak
manajemen yang
efektif, efisien dan
transparan.

- Saya akan
- Atasan paham
2. Menjelaskan maksud menjelaskan
dengan
dan tujuan dengan rancangan
rancangan
menunjukan kegiatan yang
kegiatan
rancangan kegiatan akan
(rencana bukti
dilaksanakan
foto dan
agar rincian
portofolio)
kegiatan jelas.
(Akuntabilitas)

Saya akan
-Mendapat mendengar
3. Meminta arahan dan arahan dan dengan baik
masukan atas masukan dari dan menerima
rancangan kegiatan atasan dengan saran atasan
tersebut teliti demi kebaikan
(rencana bukti keberlangsungan
foto dan kegiatan ini
notulensi) (Etika Publik )

Saya meminta
izin secara
- Mendapat sopan tentang

4. Meminta izin secara izin (rencana rincian jelas

lisan dan tertulis untuk bukti surat kegiatan secara

melaksanakan tahapan izin) lisan dan tertulis

kegiatan tersebut (Etika publik


dan
Akuntabilitas)

2. Mempersiapka 1. Mempersiapkan bahan - Bahan - Saya akan


n keperluan presentasi penyuluhan presentasi mempersiapk
penyuluhan berbahasa an bahan
Indonesia presentasi
(rencana dengan
bukti : menggunaka
fotokopi n bahasa
slide show) Indonesia
yang mudah
dimengerti
berbagai suku
di Aceh, agar
peserta
mudah
memahami
informasi
tersebut.
(Nasionalisme,
Akuntabilitas,
Komitmen
Mutu)

Saya akan
membuat soal-
soal pre tes dan
- Soal pre tes
pos tes dengan
2. Membuat soal-soal pre dan pos tes
pertanyaan dan
tes dan post tes dan (rencana
bahasa
alat tulis untuk bukti print
Indonesia yang
pengerjaan soal out soal)
mudah
dimengerti agar
dapat
dikerjakan dan
dinilai.
(Akuntabilitas ,
Nasionalisme
dan Komitmen
mutu)

- Saya akan
meminta izin
untuk dapat
menyelenggara
kan
penyuluhan
- Mendapat dengan

3. Meminta izin kepala izin Kepala mengucap

poli Kandungan untuk Poli salam,

melakukan kandungan bersikap

pelaksanaan (rencana sopan &

penyuluhan mengenai bukti : foto) ramah kepada

stunting di ruang kepala poli

tunggu poli kandungan


(Etika Publik)

Saya akan
mendesain dan
mencetak
brosur yang
menarik minat
baca dengan
biaya sendiri
tanpa
- Mencetak menuntut ganti
4. Mencetak brosur rugi pada
brosur/selebaran menarik pemerintah dan
menarik mengenai (rencana Saya akan
stunting bukti : berkomunikasi
desain, dengan salam,
cetak ramah dan
brosur) sopan terhadap
pihak
percetakan
tentang brosur
- (Anti
Korupsi,
Komitmen
mutu dan
Etika
Publik)
3. Melaksanaan 1. Memberi salam kepada - Pasien ibu Saya akan Adanya proses Penerapan
menyapa
penyuluhan pasien yang ada diruang hamil mengenal persiapan nilai efektif
dengan salam,
tentang tunggu dan dan mengetahui bersikap pendidikan yang dalam
ramah dan
stunting Memperkenalkan diri serta maksud dan program
sopan kepada menunjang
menginformasikan tujuan tujuan pasien saat kesehatan
memperkenalka pelayanan kesehatan
penyuluhan untuk memberi harus
n diri dan
pengetahuan tentang menyampaikan mencapai
tujuan kegiatan
Stunting hasil yang
dengan jelas.
Serta Misi : signifikan
menyampaikan
Melaksanakan
bahwa
penyuluhan ini proses pendidikan
tidak
dikenakan yang menunjang
biaya apapun pelayanan kesehatan
(Etika Publik,
Akuntabilitas prima berdasarkan
dan Anti
Korupsi) standar nasional dan
internasional.

Saya meminta
kesediaan pasien
2. Memberikan soal pre tes untuk mengisi
kepada pasien sebagai alat soal pre tes
Pasien dengan ramah
ukur pengetahuan sesudah
mengerjakan soal dan sopan dan
penyuluhan
pre test (rencana menjelaskan
bukti foto) petunjuk
pengerjaan soal
secara jelas dan
tidak
mengiming-
imingkan
hadiah apapun.
(Akuntabilita,
Etika Publik
dan Anti
Korupsi)
Saya akan
melakukan
penjelasan
informasi secara
ramah, sopan
3. Menyelenggarakan dan dengan
penyuluhan mengenai bahasa
stunting kepada pasien ibu Melaksanakan Indonesia yang
hamil di Poli Kandungan penyuluhan baik dan benar
(rencana bukti sehingga
foto/video) mudah
dipahami
(Etika Publik,
Akuntabilitas, ,
Nasionalisme)

Saya meminta
kesediaan pasien
untuk mengisi
soal pre tes
dengan ramah
dan sopan dan
menjelaskan
4. Memberikan pos tes kepada petunjuk
pasien sebagai alat ukur pengerjaan soal
pengetahuan sesudah - Pasien secara jelas dan
penyuluhan mengerjakan tidak
soal post test mengiming-
(rencana bukti imingkan
foto) hadiah apapun.
(Akuntabilita,
Etika Publik
dan Anti
Korupsi)

Saya akan
membagikan
brosur secara
adil dan merata
dengan ramah
dan sopan
kepada semua
pasien
(Nasionalisme
5. Membagikan dan Etika
brosur/selebaran tentang Publik)
stunting
Brosur
tersebar
diseluruh
pasien ibu
hamil (rencana
Bukti foto)
4. Mengevaluasi 1. Mendata/absensi Absensi pasien Saya akan Adanya pendataan dan Penerapan
hasil dan peserta penyuluhan sebagai peserta mendata ibu penilaian yang nilai Pro
pelaporan yang hadir sebagai penyuluhan hamil sebagai profesional dan Rakyat.
kegiatan bukti (rencana peserta secara bertanggung jawab Penyelenggar
penyelenggaraan bukti : foto actual dan aan
kegiatan absensi) faktual Misi : pembangunan
(Akuntabilitas) Mengembangkan kesehatan

pelayanan prima di mendahuluka

bidang ibu dan anak n

yang profesional, kepentingan


2. Menilai dan Saya akan
berkualitas, rakyat
membandingkan melakukan
Penilaian dan
penilaian dan bertanggung
hasil pre tes dan pos perbandingan
perbandingan jawab dan berkeadilan
tes peserta hasil sebelum
penyuluhan hasil secara
dan sesudah
jelas, akurat, Adanya pelaporan
penyuluhan
mandiri, jujur kegiatan secara
(rencana bukti
dan dapat sistematis dan
rekap nilai)
dipertanggungj transparan
awabkan
kebenarannya Misi :
(Akuntabilitas Mewujudkan sistem
dan Anti
manajemen yang
korupsi)
efektif, efisien dan
transparan.

Saya akan
membuat dan
3. Membuat laporan menyusun
kegiatan Adanya laporan laporan tertulis
tertulis (rencana secara jelas,
bukti fisik akurat,
laporan) mandiri, jujur
dan dapat
dipertanggungj
awabkan
kebenarannya
(Akuntabilitas
dan Anti
korupsi)

Anda mungkin juga menyukai