Anda di halaman 1dari 29

BAB I

GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA

1. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) menurut uu No. 5 Tahun 2014 adalah profesi bagi pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintahan dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintahan. Aparatur sipil negara (ASN) yang memiliki integritas, professional, netral dan
bebas dari praktek Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme. Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki
peranan yang menentukan dalam mengelola prakondisi dan sumber daya pembangunan yang
ada sehingga dapat mempercepat peningkatan daya saing bangsa. Salah satu fungsi pegawai
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah sebagai pelayan publik. Fungsi tersebut meliputi banyak
hal dalam berbagai ruang lingkup kehidupan, seperti pelayanan administrasi negara, bidang
pendidikan, sosial, kesehatan, dan lain sebagainya.
Setelah disahkannya Undang-undang (UU) ASN, aparatur negara memiliki kekuatan dan
kemampuan professional kelas dunia, berintegritas tinggi non parsial dan memiliki
kesejahteraan tinggi. Secara implisit UU No 5 Tahun 2014 menghendaki bahwa ASN yang
umum di sebut sebagai birokrat bukan sekedar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk
kepada sebuah profesi pelayanan publik, maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan
kegiatan aktualisasi di instansi puskesmas berdasarkan isu yang aktual.
Salah satu profesi ASN adalah pranata laboratorium kesehatan. Pranata Laboratorium
Kesehatan adalah Pegawai Negeri Sipil yang dalam Undang-Undang Tenaga Kesehatan disebut
ahli teknologi laboratorium medik yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak
secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan Laboratorium
Kesehatan. Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara NOMOR :
PER/08/M.PAN/3/2006 tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Kesehatan, tugas
pokok Pranata Laboratorium Kesehatan adalah melaksanakan tugas pelayanan laboratorium
kesehatan meliputi bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi, imunoserologi, toksikologi,
kimia lingkungan dan patologi anatomi.
SOP (Standard Operating Procedure) adalah suatu dokumen berisi prosedur
kerja yang harus dilakukan secara kronologis dan sistematis dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan tertentu dengan tujuan agar memperoleh hasil kerja paling efektif. Tujuan

1
utama dari SOP ini adalah agar proses pelaksaanaan pekerjaan dilakukan dengan rapih,
tertib, dan sistematis dari awal hingga akhir.

2. Profil Organisasi

Rumah Sakit Umum Daerah Teungku Peukan merupakan Rumah Sakit Umum
Klasifikasi C milik Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya yang berada di Wilayah
Kabupaten Aceh Barat Daya dan merupakan pusat rujukan Pelayanan Kesehatan
Spesialistik. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
732/MENKES/SK/VI/2007 tentang Penetapan Kelas RSUD Aceh Barat Daya milik
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam,
klasifikasi berdasarkan penilaian fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum
Daerah (RSU Teungku Peukan) Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam ditetapkan
sebagai Rumah Sakit Kelas C. Surat Rekomendasi Dinas Kesehatan Aceh dan Surat
Rekomendasi Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat Daya merupakan dasar untuk
dikeluarkan Izin Operasional Rumah Sakit. Keputusan Bupati Aceh Barat Daya
Nomor 442 Tahun 2018 tentang Izin Operasional Rumah Sakit Umum Teungku
Peukan Kabupaten Aceh Barat Daya.

Rumah Sakit Umum Teungku Peukan menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan


dengan upaya penyembuhan, pemulihan, Peningkatan, Pencegahan, Pelayanan Rujukan,
Penelitian dan Pengembangan serta Pengabdian kepada masyarakat. Rumah Sakit

2
Umum Daerah Teungku Peukan dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik dengan
Aspek Pokok Khaidah pelayanan yang cepat, tepat, nyaman, dan mudah.

Secara geografis wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya terletak pada posisi 96°
34’ 57” - 97° 09 ‘19” Bujur Timur dan 3° 34’ 24” - 4° 05’ 37’’ Lintang Utara.
Kabupaten Aceh Barat Daya berbatasan Kabupaten Gayo Lues di sebelah Utara
berbatasan dengan Kabupaten Gayo Lues, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten
Aceh Selatan sebelah Selatan Berbatasan dengan Samudera Hindia dan Sebelah Barat
berbatasan dengan Kabupaten Nagan Raya.

Penyelenggaraan Pemerintahan yang baik salah satunya ditandai dengan


pelaksanaan pembangunan, sewajarnya diawali dengan proses perencanaan yang
matang meliputi aspek mekanisme, system, maupun substansi. Berdasarkan Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(SPPN), Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang
tepat melalui urutan pilihan dengan mempertimbangkan sumberdaya yang tersedia.
Dalam proses perencanaan supaya dapat menghasilkan suatu rencana yang tepat mutu
dan tepat sasaran, diperlukan adanya keterlibatan semua lapisan masyarakat dan
menghilangkan sifat-sifat keberpihakan sehingga netralitas dan kualitas perencanaan
pembangunan dapat terjaga.

3
1. Bagan Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Teungku Peukan Kabupaten
Aceh Barat Daya

DIREKTUR
BAGIAN TATA KELOMPOK
USAHA FUNGSIONAL

Sub Bagian
Umum

Sub Bagian
Program dan
Pelaporan

Sub Bagian
Keuangan

Bidang Pelayanan
Bidang Perawatan Bidang Penunjang Medis
Medis

Seksi Asuhan Seksi Pelayanan Medis Seksi Penelitian dan


Keperawatan Rawat Jalan Pengembangan

Seksi Etika Profesi dan Seksi Pelayanan Medis Seksi Informasi


Logistik Keperawatan Gawat Darurat Intensif Pemasaran Sosial dan
dan Bedah Sentral Upaya Rujukan

4
2. Visi dan Misi
Visi
Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang berkualitas untuk mewujudkan
masyarakat Aceh Barat Daya yang sehat.

Misi
1. Melaksanakan kegiatan dalam rangka kenaikan Type RSUD Teungku
Peukan menjadi Type B.
2. Meningkatkan cakupan pelayanan.
3. Mengembangkan Sarana, Prasarana, Alat Kesehatan dan Sistem Manajemen
Kesehatan.
4. Meningkatkan profesionalisme sumberdaya manusia melalui pendidikan,
pelatihan dan penelitian dan pengembangan serta promosi kesehatan.
5. Meningkatkan pelayanan administrasi pelayanan.

3. Nilai-Nilai Organisasi

 Pro Rakyat

 Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, Kemenkes selalu


mendahulukan kepentingan rakyat dan harus menghasilkan yang terbaik
untuk rakyat.
  Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi setiap orang
adalah salah satu hak asasi manusia tanpa membedakan suku, golongan,
agama dan status sosial ekonomi.

 Inklusif

 Semua program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua pihak,


karena pembangunan kesehatan tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh
Kemenkes saja.

5
 Seluruh komponen masyarakat harus berpartisipasi aktif, yang meliputi
lintas sektor, organisasi profesi, organisasi masyarakat, pengusaha,
masyarakat madani dan masyarakat akar rumput.

 Responsif

  Program kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan


rakyat, serta tanggap dalam mengatasi permasalahan di daerah, situasi
kondisi setempat, sosial budaya dan kondisi geografis.

  Faktor-faktor tersebut menjadi dasar dalam mengatasi permasalahan


kesehatan yang berbeda-beda, sehingga diperlukan penanganan yang
berbeda pula.

 Efektif

 Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target


yang telah ditetapkan dan bersifat efisien.

 Bersih

 Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi,


kolusi dan nepotisme (KKN), transparan dan akuntabel.

4. Ikhtisar Jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan

Melaksanakan tugas pelayanan laboratorium kesehatan meliputi bidang


hematologi, kimia klinik, elektrolit, urinalisa, parasitology, bakteriologi dalam
rangka menegakkan diagnosa suatu penyakit.

6
5. Uraian Tugas Pranata Laboratorium Kesehatan

a. Menyusun rencana kegiatan rangka penyiapan rencana kegiatan


laboratorium.
b. Mempersiapkan pasien secara sederhana.
c. Mempersiapkan peralatan dan bahan penunjang untuk pengambilan
spesimen/sampel di lapangan.
d. Menerima spesimen/sampel.
e. Mengambil spesimen/sampel dengan tindakan sederhana.
f. Mempersiapkan spesimen/sampel rujukan.
g. Mempersiapkan peralatan untuk pemeriksaan spesimen/sampel sederhana.

A. Nilai-nilai Dasar ASN


Nilai-nilai dasar profesi ASN berupa BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif). Nilai-nilai dasar
tersebut perlu dimaknai terlebih dahulu agar penerapannya dapat dilakukan secara tepat.
1. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi pelayanan artinya memberikan atau menyediakan sesuatu baik
berupa barang atau jasa yang dibutuhkan oleh publik (masyarakat), Hardiyansyah
(2011:11) mendefinisikan pelayan adalah aktifitas yang diberikan untuk membantu,
menyiapkan, dan mengurus. Dalam hal ini, ASN sebagai pelayan publik atau orang
yang memberikan pelayanan kepada masyarakat harus memahami prinsip-prinsip
dalam memberikan pelayanan kepada publik, yaitu partisipatif, transparan, responsif,
tidak diskriminatif, mudah dan murah, efeksif dan efisien, aksesibel, akuntabel, dan
berkeadilan. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip pelayanan publik
diharapkan seorang ASN dapat memberikan pelayanan yang prima kepada
masyarakat sehingga terwujudnya sebuah kepuasan.

2. Akuntabel
Dalam banyak hal, akuntabel atau akuntabilitas sering disamakan dengan
responsibilitas atau tanggung jawab. Akan tetapi, kedua konsep tersebut memiliki
arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggungjawab,

7
sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai
(Kusumari, dkk: 2015). Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok, atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang
dipercayakan kepadanya. Amanah seorang ASN menurut SE Menteri
Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun
2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku yang sesuai dengan core values ASN
BerAKHLAK. Dalam konteks akuntabilitas, perilaku tersebut adalah kemampuan
melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara
secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien. Kemanpuan menggunakan
kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi (Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia, 2021: 15).

3. Kompeten
Dalam arti yang sederhana kompeten dapat diartikan sebagai kemampuan
seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai dengan tupoksinya secara memadai
termasuk dalam hal mengambil keputusan dan membantu orang lain. Sebelum
seseorang dianggap kompeten dalam bidangnya ia harus memiliki kompetensi yang
cukup. Kompetensi menurut Kamus Kompetensi Loma (1998) dan standar
kompetensi dari Internasional Labor Organization (ILO), memiliki tiga aspek penting
berkaitan dengan perilaku kompetensi meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.

4. Harmonis
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan harmonis memiliki
arti keselarasan atau keserasian. Dalam bidang filsafat, harmoni adalah kerja sama
antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat
menghasilkan suatu kesatuan yang luhur (Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia, 2021: 22). Pentingnya ASN memiliki nilai harmonis supaya terjalin suatu
ikatan yang baik di lingkungan kerja guna terwujudnya suatu tujuan yang
berorientasi pada pelayanan publik yang memuaskan.

8
5. Loyal
Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang ASN ideal adalah sifat loyal
atau setia kepada bangsa dan negara. Sifat dan sikap loyal terhadap bangsa dan
negara dapat diwujudkan sengan sifat dan sikap ASN kepada pemerintahan yang sah
sejauh pemerintahan tersebut bekerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, karena ASN merupakan bagian atau komponen ddari pemerintahan itu
sendiri (Lembaga Republik Indonesia, 2021: 10).

6. Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan
hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul.
Dengan demikian, adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan
keadaan (keinginan diri). Kebutuhan kemampuan beradaptasi ini juga berlaku bagi
individu dan organisasi dalam menjalankan fungsinya (Lembaga Administrasi
Negara, 2021: 20). Seorang ASN dituntut untuk memiliki nilai adaptif agar mampu
bertahan dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta perubahan lingkungan strategis.

7. Kolaboratif
Ansell dan Gash A (2007:559), menyatakann Collaborative governance
mencakup kemitraan institusi pemerintah untuk pelayanan publik. Kolaborasi juga
sering dikatakan meliputi segala aspek pengambilan keputusan, implementasi sampai
evaluasi. Dengan kata lain, kolaboratif dapat diartikan sebagai bentuk kerja sama
guna mencapai suatu tujuan tertentu. Terwujudnya suatu keberhasilan kolaborasi
antar lembaga pemerintah (ASN) dipengaruhi oleh faktor kepercayaan, pembagian
kekuasaan, gaya kepemimpinan, strategi manajemen, dan formalisasi pada
pencapaian kolaborasi yang efisien dan efektif antara entitas publik.

9
3. Profil Peserta

Nama saya adalah Huswatul Hasanah, saya adalah anak pertama dari 3
bersaudara abah saya bernama Mulda Akbar, ummi saya bernama Syarifah
Husnayaini. Saya juga seorang istri dari Ayani Tursina umminya dari anak saya
Tahta Raidhatul Nadifa dan Muhammad Hafif Ar Rasyid.

Saya bersekolah di Min Paoh Padang dan menyelesaikan sekolah Min pada
tahun 2003. Lalu saya melanjutkan sekolah MTsN Unggul Susoh dan
menyelesaikan sekolah MTsN saya pada tahun 2006. Kemudian saya melanjutkan
ke jenjang SMA yaitu SMA Harapan Persada dan menyelesaikn sekolah saya pada
tahun 2009.

Setelah menyelesaikan jenjang SMA saya melanjutkan pendidikan Diploma III


pada Akademi Analis Kesehatan dan menyelesaikan pendidikan Diploma III pada
tahun 2012. Kemudian saya langsung mulai bekerja sebagai tenaga honorer pada
September 2012 sampai tahun 2018 di Rumah Sakit Umum Teungku Peukan.
Kemudian saya memutuskan untuk resign pada tahun 2018 bulan Maret. Dan kembali
bekerja sebagai CPNS pada 21 Maret 2022 sampai sekarang di Rumah Sakit Teungku
Peukan.

10
Demikianlah biografi singkat dari saya, atas perhatian Bapak/Ibu saya ucapkan
terimakasih.

BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

1. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang
muncul pada instansi kerja penulis, yaitu Rumah Sakit Umum Teungku Peukan
(RSUTP). Identifikasi isu diperoleh dari hasil diskusi masalah dengan Mentor
(dalam hal ini adalah atasan langsung), yang sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi jabatan ditempat kerja terdapat
beberapa isu yang ditemukan antara lain sebagai berikut :

a. Belum optimalnya SOP pemeriksaan Hb pada Unit Transfusi Darah


Rumah Sakit Umum Teungku Peukan Abdya.
b. Tidak maksimalnya pelestarian donor.
c. Pembuatan identitas pasien yang masih secara manual.

2. Penetapan core isu


Isu yang muncul kemudian di inventarisir dengan
mengkatagorikannya kedalam dua prinsip ASN yaitu : Manajemen ASN dan
Smart ASN. Guna mencapai core issue, diperlukan upaya untuk menganalisis
secara mendalam kualitas masing-masing isu. Proses identifikasi isu tersebut
menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu yaitu USG. Kriteria dari
metode USG( Urgency,Seriousness,Growth) terdiri dari :
1. Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis
dan ditindak lanjuti.
2. Seriousness merujuk pada seberapa serius suatu isu harus dibahas
dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan.

11
3. Growth menekankan pada seberapa besar kemungkinan memburuknya
isu tersebut jika tidak ditangani segera.

Rentang penilaian yang digunakan pada matriks USG adalah dengan


memberikan skor 1- 5, semakin tinggi skor menunjukkan bahwa isu tersebut
sangat urgen dan sangat serius untuk ditangani. Berikut ini hasil analisis yang
dilakukan :

Table 1. Hasil Analisis Isu dengan Menggunakan Metode USG

Skor USG Total Rangking


No Isu skor
U S G
Belum optimalnya SOP
1. 5 5 5 15 1
pemeriksaan Hb pada
Unit Transfusi Darah
Rumah Sakit Umum
Teungku Peukan Abdya.

2. Tidak maksimalnya 4 3 4 11 3
pelestarian donor

3. Pembuatan identitas 4 4 4 12 2
pasien yang masih secara
manual

Table 2. Keterangan Skala Linkert Teknik Analisis USG


Urgency (U) Seriousness ( S ) Growth ( G )
5 = Sangat mendesak 5 = Sangat serius 5 = Sangat berdampak
4 = Mendesak 4 = Serius 4 = Berdampak
3 = Cukup mendesak 3 = Cukup serius 3 = Cukup berdampak
2 = Tidak mendesak 2 = Tidak serius 2 = Tidak berdampak

12
1 = Sangat tidak 1 = Sangat tidak serius 1 = Sangat tidak
mendesak berdampak

Berdasarkan penentuan kualitas isu menggunakan alat analisis USG, maka


tergambar rangking tertinggi yang merupakan isu yang harus segera dicarikan
pemecahan masalahnya yaitu : Belum optimalnya SOP pemeriksaan Hb pada Unit
Transfusi Darah Rumah Sakit Umum Teungku Peukan Abdya.

Isu ini diangkat karena SOP ketika melakukan pemeriksaan Hb masih belum
begitu optimal yang mana masih ada sebagian dari petugas yang mengerjakan
pemeriksaan Hb dengan menusuk jari setelah di apus menggunakan kapas alcohol
langsung menghisap darah kekuvet tanpa menghapus darah yang pertama keluar pada
jari pendonor. Lalu prosedur penghisapan darah menggunakan kuvet tidak sesuai
ketentuan, ada yang menghisap darahnya terlalu banyak ada jugak yang sedikit lalu
langsung membaca hasilnya. Sehingga menurut penulis ini adalah suatu hal yang belum
optimal dikerjakan petugas UTD RSUTP. Hal ini berdampak pada hasil Hb pendonor
yang mana jika setelah diapus menggunakan kapas alcohol lalu jari pendonor ditusuk
jarum langsung dihisap kedalam kuvet mengakibatkan darahnya haemolisis yang
membuat hasil tidak akurat atau sesuai range normal standar pendonor pada UTD
RSUTP (12,5-17,0).

3. Gagasan dan rancangan Kegiatan

Adapun yang menjadi gagasan pemecahan isu adalah “ Optimalisasi SOP


Pemeriksaan Hb Pada Unit Transfusi Darah Rumah Sakit Umum Teungku Peukan
Kabupaten Aceh Barat Daya ”.

Dampak yang terjadi jika isu tidak segera diselesaikan adalah Hb pendonor yang
seharusnya masuk range normal tapi tidak sesuai harapan daripada pendonor sehingga
kurang terpenuhi kebutuhan darah pasien pada Rumah Sakit Umum Teungku Peukan.

Adapun kegiatan yang akan dilakukan dalam gagasan pemecahan isu adalah
sebagai berikut :

1. Melakukan konsultasi dengan atasan langsung selaku mentor tentang


kegiatan yang akan dilakukan.
13
2. Menyusun rencana kegiatan untuk membuat SOP pemeriksaan Hb.
3. Mensosialisasikan kepada rekan sejawat tentang pemeriksaan Hb.
4. Membuat banner untuk diruang kerja.
5. Melakukan evaluasi dan membuat laporan kegiatan aktualisasi.

14
5. Matriks Gagasan dan Kegiatan Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : UNIT TRANSFUSI DARAH RUMAH SAKIT UMUM TEUNGKU PEUKAN

Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya SOP pemeriksaan Hb pada Unit Transfusi Darah
Rumah Sakit Umum Teungku Peukan Abdya.
2. Tidak maksimalnya pelestarian donor
3. Pembuatan identitas pasien yang masih secara manual.

Isu yang diangkat : Belum optimalnya SOP pemeriksaan Hb pada Unit Transfusi Darah Rumah Sakit
Umum Teungku Peukan Abdya.
Gagasan : Optimalisasi SOP Pemeriksaan Hb Pada Unit Transfusi Darah Rumah Sakit
Pemecahan Isu Umum Teungku Peukan Kabupaten Aceh Barat Daya

15
Tabel Rancangan Kegiatan

Out Put/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai


No Kegiatan Tahapan Kegiatan Kegiatan
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan 1. Saya menghubungi dan Bertemu dengan atasan Saya menjumpai Berkontribusi dengan Dengan melakukan
konsultasi dengan membuat janji dengan (foto) mentor dengan ramah Visi-Misi pada Rumah konsultasi bersama
atasan langsung mentor sesuai dengan dan sopan (harmonis). Sakit Umum Teungku atasan yang bertidak
selaku mentor jadwal dengan Peukan yaitu sebagai mentor akan
tentang kegiatan mengucapkan salam meningkatkan menguatkan nilai
yang akan

16
dilakukan. profesionalisme. efektif .
Adanya keterbukaan
2. Saya melakukan Arahan dan saran untuk berpendapat dan
konsultasi dengan mentor untuk menjalankan memberikan saran
terkait kegiatan yang akan kegiatan. tentang kegiatan yang
dilaksanakan. akan dilaksanakan
(Kompeten).
3.Saya akan membuat Catatan dari hasil
Menulis kesimpulan
kesimpulan dari arahan, diskusi (foto).
dari hasil diskusi
saran dan tanggapan dari dengan jujur
mentor (Akuntabel).
2. Menyusun rencana 1. Saya akan mencari Mengetik hasil dari Mencari dan mengetik Mendukung Visi-Misi Dengan menyususn
kegiatan untuk sumber yang akurat untuk sumber yang akurat SOP pemeriksaan Hb di Rumah Sakit Umum rencana kegiatan
membuat SOP membuat SOP SOP (foto). sesuai dengan Teungku Peukan yaitu untuk membuat SOP
pemeriksaan Hb. pemeriksaan Hb kemampuan(kompeten) meningkatkan pemeriksaan Hb
pelayanan administrasi. akan menguatkan
nilai Efektif.

2. Saya akan merancang Memperoleh draft SOP Menyiapkan draft SOP


SOP pemeriksaan Hb. pemeriksaan Hb dengan bertanggung
dibuktikan dengan
jawab penuh

17
dokumentasi dan foto. (Akuntabel).

Mencetak SOP dengan


3. Saya mencetak SOP keseriusan yang tinggi
Tersedianya SOP
Pemeriksaan Hb. (Akuntabel)
pemeriksaan Hb(foto)

Menyiapkan
4. Saya melakukan pengesahan SOP yaitu
pengesahan SOP Disahkannya SOP (foto) bekerjasama dengan
mentor (Kolaboratif).
3. 1. Mensosialisasikan Terjadinya diskusi Adanya keterbukaan
1. Saya akan memaparkan Mendukung Visi-Misi Dengan
kepada rekan antara teman sejawat sesama rekan sejawat
kepada rekan sejawat di Rumah Sakit Umum mensosialisasikan
sejawat tentang (Foto dan Video). membangun persepsi
tentang SOP pemeriksaan Teungku Peukan yaitu kepada rekan sejawat
pemeriksaan Hb. yang seiya sekata
Hb. meningkatkan tentang pemeriksaan
(Harmonis).
profesionalisme Hb akan menguatkan

Meningkatnya sumberdaya manusia nilai kegiatan


Terbangunnya sikap
2. Saya Memberikan melalui pendidikan. Inklusif.
pemahaman tentang yang berintegritas untuk
edukasi tentang penerapan
SOP Pemeriksaan

18
Hb. memamaparkan dan
SOP pemeriksaan Hb.
menerima kebenaran
prosedur kerja yang
baik ( Akuntabel).
4. Banner terancang (foto) Mendesign banner Dengan membuat
Membuat banner 1. Saya mendesign banner. Berkontribusi dengan
dengan penuh tanggung banner untuk diruang
untuk diruang kerja Visi-Misi Rumah Sakit
jawab dan kemampuan kerja meningkatkan
Umum Teungku
sendiri ( Akuntabel dan nilai organisasi
Peukan yaitu
Kompeten). responsive.
mengembangkan sarana
dan prasana serta
2. Saya mencetak hasil Hasil banner tercetak Mencetak banner
system manajemen
design banner. (foto). dengan tanggung jawab
kesehatan.
(Akuntabel).

3. Saya menempatkan Menempatkan banner


Banner ditempatkan
banner diruangan kerja. pada ruangan kerja
pada ruangan kerja (foto
dan video). menjadi inovatif
(Adaptif).
5. Melakukan evaluasi 1. Saya akan membuat Tersedianya form Membuat form evaluasi Berkontribusi dengan Dengan membuat
dan membuat form evaluasi. evaluasi (foto) dengan penuh tanggung visi-misi Rumah Sakit laporan kegiatan
Laporan kegiatan jawab ( Akuntabel). Umum Teungku aktualisasi telah

19
aktualisasi. Peukan yaitu meningkatkan nilai
meningkatkan organisasi berupa
Membuat laporan hasil pelayanan administrasi. efektif.
2. Saya membuat laporan Adanya laporan kegiatan dengan kinerja
hasil kegiatan. tertulis dalam bentuk terbaik ( Kompeten).
dokumen.
Menyerahkan laporan
3. Saya menyerahkan Laporan hasil kegiatan hasil kegiatan kepada
laporan hasil kegiatan diserahkan pada atasan langsung dengan
kepada atasan langsung atasan (foto). berkontribusi dan
(mentor). sopan (Loyal dan
Harmonis).

20
6. Jadwal Kegiatan
Pelaksanaan Aktualisasi ini dilaksanakan di Unit Transfusi Darah Rumah Sakit Umum Teungku Peukan Aceh Barat Daya 23
Agustus sampai dengan 25 September 2022 dengan melakukan 7 kegiatan yang didalamya terkandung nilai-nilai dasar profesi ASN
(BerAKHLAK)

Minggu 4 Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4


23 s.d.
No Kegiatan 29 s.d. 4 5 s.d. 11 12 s.d. 18 19 s.d 25
28
september september september September
agustus
2022 2022 2022 2022
2022

Melakukan konsultasi dengan atasan langsung selaku mentor tentang kegiatan yang
1.
akan dilakukan.

2. Menyusun rencana kegiatan untuk membuat SOP pemeriksaan Hb.

3. Mensosialisasikan kepada rekan sejawat tentang pemeriksaan Hb.

4. Membuat banner untuk diruang kerja.

21
5. Melakukan evaluasi dan membuat Laporan kegiatan aktualisasi.

22
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI

Aktualisasi adalah kegiatan untuk merealisasikan pengetahuan atau pemahaman


tentang Nilai-nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil yang biasa disebut BerAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif) dari teori menjadi praktek. Pelaksanaan aktualisasi ini dilakukan di Unit
Transfusi Darah Rumah Sakit Umum Teungku Peukan terhitung sejak 24 Agustus 2022
sampai dengan 25 September 2022.
Adapun tahapan kegiatan aktualisasi ini terdiri dari 6 kegiatan yang akan dirincikan
dalam laporan aktualisasi ini, antara lain sebagai berikut:

Tabel 3.1
Kegiatan I: Melakukan konsultasi dengan Kepala Bagian Organisasi (mentor)
tentang rencana pelaksanaan kegiatan
Kegiatan 1. Menjumpai mentor di ruangan dengan memberi
salam.
2. Melakukan konsultasi dengan mentor terkait
kegiatan yang akan dilaksanakan.
3. Membuat kesimpulan dari arahan dan saran.
Tanggal Pelaksanaan Rabu, 24 Agustus 2022
Daftar Lampiran  Kegiatan I : Foto kegiatan
 Kegiatan II : Foto kegiatan
 Kegiatan III : Foto hasil diskusi
Nilai dasar yang  Kegiatan I :
melandasi Kegiatan Harmonis: Kesopanan, membangun hubungan
baik dengan atasan.
 Kegiatan II :
Kompeten: Mampu belajar dari berbagai situasi
 Kegiatan III :
Akuntabel : bertanggung jawab dan jujur
terhadap tugas yang akan dilaksanakan

23
Bukti Kegiatan

Gambar 3.1. Menjumpai Mentor Gambar 3.2. Melakukan


dengan mengucapkan salam konsultasi dengan Mentor tentang
kegiatan aktualisasi

24
Gambar 3.3. Kesimpulan arahan
dan saran

25
Tabel 3.2
Kegiatan II: Melakukan Pemilahan dokumen surat masuk dan surat keluar
Kegiatan 1. Mencari sumber yang akurat untuk membuat
SOP pemeriksaan Hb.
2. Merancang SOP pemeriksaan Hb.
3. Mencetak SOP pemeriksaan Hb.
4. Melakukan Pengesahan SOP pemeriksaan Hb.
Tanggal Pelaksanaan Jum’at 26 Agustus – Jum’at 02
September 2022
Daftar Lampiran  Kegiatan I : Foto kegiatan
 Kegiatan II : Foto kegiatan
 Kegiatan III : Foto kegiatan
 Kegiatan IV : Foto kegiatan
Nilai Dasar yang  Kegiatan I :
Melandasi Kegiatan Kompeten: mampu mencari dang mengetik SOP
Hb dengan teliti.
 Kegiatan II :
Akuntabel : bertanggung jawab dan jujur
terhadap tugas yang akan dilaksanakan.
 Kegiatan III :
Akuntabel : Mencetak SOP dengan keseriusan
yang tinggi.
 Kegiatan IV :
Kolaboratif : Bekerjasama dengan mentor untuk
menyiapkan pengesahan SOP.

26
Bukti Kegiatan

Gambar 3.4. Mencari sumber yang akurat untuk membuat


SOP pemeriksaan Hb

Gambar 3.5. Merancang SOP Hb Gambar 3.6. Mencetak SOP

27
Gambar 3.7. Pengesahan SOP Pemeriksaan Hb

Kegiatan III: Mensosialisasikan Kepada Rekan Sejawat Tentang Pemeriksaan Hb


Kegiatan 1. Memaparkan kepada rekan sejawat tentang SOP
Pemeriksaan Hb.
2. Memberikan edukasi tentang penerapan SOP
pemeriksaan Hb.
Tanggal Pelaksanaan
Daftar Lampiran  Kegiatan I : Foto kegiatan
 Kegiatan II : Foto hasil kegiatan
 Kegiatan III : Foto hasil kegiatan
Nilai Dasar yang  Kegiatan I :
Melandasi Kegiatan Akuntabel: bertanggung jawab terhadap tugas
 Kegiatan II :
Kompeten: Melakukan tugas dengan kualitas
terbaik
Adaptif: adanya kreatifitas
 Kegiatan III :

28
Akuntabel: Bertanggung jawab terhadap tugas
Kompeten: Melakukan tugas dengan kualitas
terbaik
Adaptif: Adanya kreatifitas/inisiatif

29

Anda mungkin juga menyukai