Anda di halaman 1dari 78

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia memiliki semua prakondisi untuk mewujudkan visi negara sebagaimana

tertuang dalam pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945,

yang ditandai dengan kekayaan alam yang melimpah, potensi sumber daya manusia,

peluang pasar yang besar dan demokrasi yang relatif stabil. Namun prakondisi yang sudah

terpenuhi itu belum mampu dikelola secara efektif dan efisien oleh para aktor

pembangunan, sehingga Indonesia masih tertinggal dari cepatnya laju pembangunan global

dewasa ini.

Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peranan yang menentukan dalam mengelola

prakondisi tersebut. Sejumlah keputusan-keputusan strategis mulai dari memformulasikan

kebijakan sampai pada penetapannya dalam berbagai sektor pembangunan ditetapkan oleh

ASN. Untuk memainkan peranan tersebut diperlukan sosok ASN yang profesional, yaitu

ASN yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya secara efektif dan efesien

serta mampu melaksanakan kebijakan publik yang di buat oleh pejabat pembina

kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan

pelayanan publik yang profesional dan berkualitas dan mempererat persatuan dan

kesatuan NKRI.

Untuk dapat membentuk sosok ASN profesional seperti tersebut diatas perlu

dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pendidikan dan Pelatihan (Diklat).

Setelah disahkannya Undang-Undang (UU) ASN aparatur negara memiliki

kekuatan dan kemampuan profesional kelas dunia,berintegritas tinggi non parsial dalam

1
melaksanakan tugas,berbudaya kerja tinggi non parsial dan kesejahtraan tinggi,serta di

percaya publik dengan dukungan SDM.

Peraturan baru tentang tentang ASN tertuang dalam UU No.5 Tahun 2014 sudah

secara implisit menghendaki bahwa ASN yang umum di sebut sebagai birokrat bukan

sekadar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan

publik. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat laporan kegiatan aktualisasi khususnya

di pelayanan bidang kesehatan yang di laksanakan di instansi puskemas.

Adapun fungsi dan peran Puskesmas antara lain:

Fungsi Puskesmas :

1. Sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan Masyarakat di wilayah kerjanya.

2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan

kemampuan untuk hidup sehat.

3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat

di wilayah kerjanya.

Proses dalam melaksanakan fungsinya, dilaksanakan dengan cara:

a. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka

menolong dirinya sendiri.

b. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan

menggunakan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien.

c. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis

maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut

tidak menimbulkan ketergantungan.

d. Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.

e. Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan program

Puskesmas.

2
Peran Puskesmas:

Dalam konteks Otonomi Daerah saat ini, Puskesmas mempunyai peran yang sangat

vital sebagai institusi pelaksana teknis, dituntut memiliki kemampuan manajerial dan

wawasan jauh ke depan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

Peran tersebut ditunjukkan dalam bentuk ikut serta menentukan kebijakan daerah

melalui sistem perencanaan yang matang dan realisize, tatalaksana kegiatan yang tersusun

rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan yang akurat. Rangkaian manajerial di atas

bermanfaat dalam penentuan skala prioritas daerah dan sebagai bahan kesesuaian dalam

menentukan RAPBD yang berorientasi kepada kepentingan masyarakat. Adapun ke depan,

Puskesmas juga dituntut berperan dalam pemanfaatan teknologi informasi terkait upaya

peningkatan pelayanan kesehatan secara komprehensif dan terpadu.

Menurut undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan menyatakan bahwa

kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum harus diwujudkan sesuai dengan

cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-undang

Dasar 1945 melalui pembangunan nasional yang berkesinambungan berdasarkan Pancasila

dan Undang-undang dasar 1945. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk mempertinggi

derajat kesehatan, yang besar artinya bagi pengembangan dan pembinaan sumber daya

menusia Indonesia dan sebagai modal bagi pelaksanaan pembangunan nasional yang pada

hakikatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh

masyarakat Indonesia.

Praktik kedokteran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter dan

dokter gigi terhadap pasien dalam melaksanakan upaya kesehatan. Dokter dan dokter gigi

yang dimaksud adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi, dan dokter gigi spesialis

lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi baik di dalam maupun di luar negeri

yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-

3
undangan. Praktik kedokteran dilaksanakan berasaskan Pancasila dan didasarkan pada nilai

ilmiah, manfaat, keadilan, kemanusiaan, keseimbangan, serta perlindungan dan

keselamatan pasien.

Pengobatan merupakan suatu proses ilmiah yang dilakukan oleh dokter berdasarkan

temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan. Dalam proses

pengobatan terkandung keputusan ilmiah yang dilandasi oleh pengetahuan dan

keterampilan untuk melakukan intervensi pengobatan yang memberi manfaat maksimal

dan resiko sekecil mungkin bagi pasien. Hal tersebut dapat dicapai dengan melakukan

pengobatan yang rasional.

Pengobatan rasional menurut WHO 1987 yaitu pengobatan yang sesuai indikasi,

diagnosis, tepat dosis obat, cara dan waktu pemberian, tersedia setiap saat dan harga

terjangkau.

Standar Kompetensi Dokter telah diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia

tahun 2006 dalam rangka memenuhi amanah Undang-Undang RI No.29 tahun 2004

tentang Praktek Kedokteran. Standar Kompetensi Dokter ini dijadikan acuan dalam

menyusun pedoman pengobatan, sehingga dengan kompetensi ini seorang profesi dokter

akan mampu :

- Mengerjakan tugas / pekerjaan profesinya.

- Mengorganisasikan tugasnya secara baik.

- Tanggap dan tahu yang dilakukan bila terjadi sesuatu yang berbeda.

- Menggunakan kemampuan yang dimiliki untuk memecahkan masalah di bidang

profesinya.

- Melaksanakan tugas dengan kondisi berbeda.

4
Di era globalisasi masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek, termasuk

terhadap mutu pelayanan kesehatan. Sejalan dengan peningkatan pengetahuan dan

tekhnologi, kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan juga

semakin meningkat. Baik pelayanan yang bersifat preventif, promotif, kuratif, maupun

rehabilitatif. Penyelenggaraan upaya kesehatan sebagaimana dilaksanakan melalui

kegiatan pelayanan: 1) Kesehatan keluarga, 2) Perbaikan gizi, 3) Pengamanan makanan

dan minuman, 4) Kesehatan lingkungan, 5) Kesehatan kerja, 6) Kesehatan jiwa, 7)

Pemberantasan penyakit, 8) Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan, 9)

Penyuluhan kesehatan masyarakat, 10) Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan,

11) Pengamanan zat adiktif 12) Kesehatan sekolah, 13) Kesehatan olah raga, 14)

Pengobatan tradisional, dan 15) Kesehatan Indera. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat

semakin peduli terhadap kesehatan masing-masing maupun lingkungan. Kemudian hal

tersebut akan berdampak pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Untuk

menyesuaikan hal tersebut, Puskesmas harus lebih peka terhadap pelayanannya. Dalam

rangka mewujudkan visi Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung yaitu “Terwujudnya

Pembangunan Kesehatan Masyarakat Bangka Belitung Yang Mandiri Dan Berkeadilan”

dan visi Puskesmas Gunung Muda yaitu, “Prima Dalam Pelayanan, Efektif dalam

Pemanfaatan Sumber Daya Guna Mewujudkan Masyarakat Yang Sehat Dan Mandiri”.

Maka dari itu perlu perbaikan mutu pelayanan kesehatan yang dilandaskan nilai-nilai

ANEKA yaitu:

1. Akuntabilitas

2. Nasionalisme

3. Etika Publik

4. Komitmen Mutu

5. Anti Korupsi

5
B. Tujuan

Adapun tujuan umum dibuatnya Laporan kegiatan aktualisasi nilai dasar adalah

sebagai berikut :

1. Tujuan umum

Diharapkan dapat menjadi pedoman dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar

ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu dan Anti

korupsi sebagai profesi dokter pada Puskesmas Gunung Muda Kecamatan Belinyu

Kabupaten Bangka. Nilai-nilai dasar tersebut dituangkan dan selalu diaplikasikan

dalam melaksanakan tugasnya di tempat kerja.

2. Tujuan Khusus

Mengaktualisasikan nilai nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika

publik, Komitmen mutu dan Anti korupsi pada bagian pelayanan kesehatan di

Puskesmas Gunung Muda Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi meliputi pelayanan kesehatan oleh

dokter umum di Puskesmas Gunung Muda Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka di sub

bagian rawat jalan, POSYANDU, POSBINDU, kerjasama lintas program dan kerjasama

lintas sektoral di wilayah kerja Puskesmas Gunung Muda dengan menerapkan nilai-nilai

akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu,dan anti korupsi sebagai Pegawai

Negeri Sipil (PNS).

6
BAB II

DESKRIPSI ORGANISASI

A. Gambaran Umum Instansi

Puskesmas Gunung Muda berlokasi di Jalan Raya Belinyu Dusun Mulakarya

Telang Luar Desa Gunung Muda Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka. Puskesmas

Gunung Muda Berdiri sejak tahun 1993, awalnya Pustu Puskesmas Belinyu pada tahun

1992.

1. Visi

Prima Dalam Pelayanan, Efektif Dalam Pemanfaatan Sumber Daya Guna

Mewujudkan Masyarakat Yang Sehat Dan Mandiri.

2. Misi

 Memberdayakan Seluruh Komponen Pendukung Pembangunan Kesehatan.

 Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu, Merata Dan Terjangkau Oleh

Seluruh Lapisan Masyarakat.

 Menyelenggarakan System Informasi Puskesmas Yang Bermutu.

 Meningkatkan Peran Serta Masyarakat Untuk Menuju Kemandirian Hidup Sehat

Secara Individu, Keluarga Maupun Masyarakat.

3. Motto

“ KAMI ADA HANYA UNTUK ANDA “

4. Geografis

Secara administratif wilayah Kerja Puskesmas Gunung Muda Kecamatan

Belinyu Kabupaten Bangka berbatasan langsung dengan :

a. Sebelah utara dengan Kelurahan Kuto Panji

b. Sebelah Timur dengan Desa Gunung Pelawan

7
c. Sebelah Selatan dengan desa Riau Kecamatan Riau Silip

d. Sebelah Barat dengan Teluk Kelabat

Jarak antara Puskesmas dengan ibu kota kecamatan 7 Km, jarak dengan ibu kota

Kabupaten 48 Km , sedangkan jarak ke kantor Desa Gunung Muda 20 M, dengan

kantor desa Riding Panjang 2 Km, dan jarak antara Puskesmas dengan desa Lumut

adalah 13 Km.

Luas Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Muda

No Nama Desa Luas Wilayah (Km²)

1 Gunung Muda 10.265

2 Riding Panjang 755

3 Lumut 712

Jumlah 11.732

5. Demografi

Data dari BPS kabupaten Bangka di peroleh jumlah penduduk yang ada diwilayah

kerja puskesmas Gunung Muda ± 11.269 jiwa. Untuk lebih jelasnya lihat table

berikut:

Data Jumlah Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Muda Tahun 2014

No Desa Jml Jml Jml laki- Jml Jml Jml Jml

RT laki Perempuan Penduduk

8
Dusun (Jiwa) (Jiwa) (L+P) KK Rumah

Gunung
1 14 20 2.693 2.547 5.240 1.539 1.987
Muda

Riding
2 6 13 2.317 2.191 4.508 997 1.262
Panjang

3 Lumut 7 7 783 738 1.521 584 684

Total 27 40 5.793 5.476 11.269 3.120 3.933

6. Fasilitas Kesehatan

Puskesmas Gunung Muda terdiri dari 11 ruangan, yaitu :

1. Loket Pendaftaran dan Pembayaran (sekaligus tempat penyimpanan Kartu

Catatan Medik).

2. Ruang Pengobatan Umum/Ruang Tindakan.

3. Ruang Pengobatan Gigi.

4. Ruang Kebidanan.

5. Apotek/Gudang Obat.

6. Ruang Tata Usaha.

7. Ruang MTBS/Imunisasi.

8. Ruang Klinik Terpadu.

9. Ruang P3M/Laboratorium.

10. Ruang Usila

7. Struktur Organisasi

Struktur organisasi tercantum dalam Gambar 2.1. Struktur Organisasi Puskesmas

Gunung Muda.

9
B. Tugas Pokok dan Fungsi Dokter Umum

Adapun tugas pokok dan fungsi dokter umum menurut Hatmoko (2006) antara lain:

Tugas pokok:

Mengusahakan agar fungsi Puskesmas dapat diselenggarakan dengan baik dan dapat

memberi manfaat kepada masyarakat di wilayah kerjanya.

Fungsi:

- Sebagai seorang dokter

- Sebagai seorang manajer

Kegiatan Pokok:

- Melaksanakan fungsi-fungsi manajerial

- Melakukan pemeriksaan dan pengobatan penderita. Menerima rujukan dan konsultasi

- Mengkoordinir kegiatan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat

- Mengkoordinir pembinaan peran serta masyarakat melalui pendekatan PKMD

Kegiatan Lain:

- Menerima konsultasi dari semua kegiatan Puskesmas

Sedangkan kompetensi Dokter Puskesmas Gunung Muda adalah mampu

melaksanakan pelayanan medis baik rawat jalan, mampu menyusun catatan medis pasien,

menyusun draft visum et repertum.

Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Dokter Puskesmas Gunung Muda adalah:

1. Melaksanakan pelayanan kesehatan rawat jalan di poli umum,

2. Melaksanakan pelayanan kesehatan di Puskesmas secara kolaborasi sesuai dengan

kondisi pasien,

3. Melakukan tindakan medis dan rujukan sesuai indikasi,

10
4. Menerima konsultasi tentang pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh pasien dari

keluarga pasien,

5. Memberikan pelayanan surat-surat yang diberhubungan dengan hasil pemeriksaan

kesehatan,

6. Membantu Kepala Puskesmas dalam membina pengelolaan yang berkaitan dengan

obat-obatan (Farmasi) Puskesmas , MTBS dan pelayanan medis lainnya,

7. Mengkoordinir pelayanan kesehatan yang dilaksanakan,

8. Berkoordinasi lintas program dan lintas sektoral,

9. Menghadiri pertemuan atau rapat terkait dengan pelayanan kesehatan.

11
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Puskesmas Gunung Muda

12
BAB III

RANCANGAN KEGIATAN

A. Landasan Teori

Berdasarkan dari lima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika

Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang harus ditanamkan kepada setiap ASN,

maka perlu diketahui indikator-indikator dari kelima kata tersebut yaitu:

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau

institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah

seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik

tersebut antara lain adalah:

 Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik

kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,

kelompok, dan pribadi

 Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah

keterlibatan PNS dalam politik praktis

 Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan pelayanan publik

 Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan

sebagai penyelenggara pemerintahan.

Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada

setiap level/ unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan

pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya.

13
2. Nasionalisme

Makna nasionalisme secara politis merupakan manifestasi kesadaran

nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik

untuk merebut kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan maupun sebagai

pendorong untuk membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa,

dan negaranya. Nasionalisme adalah pondasi bagi aparatur sipil negara untuk

mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan orientasi

mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara.

Setiap pegawai ASN wajib memiliki jiwa nasionalisme Pancasila yang

kuat dalam menjalankan fungsi dan tugasnya. Jiwa nasionalisme Pancasila ini

harus menjadi dasar dan mengilhami setiap gerak langkah dan semangat bekerja

untuk bangsa dan negara. Untuk itu setiap Pegawai Negeri Sipil sebagai bagian

dari ASN harus senantiasa taat menjalankan nilai-nilai Pancasila.

3. Etika publik

Ricocur (1990) mendefinisikan etika sebagai tujuan hidup yang baik

bersama dan untuk orang lain di dalam institusi yang adil. Selanjutnya etika

publik merupakan refleksi atas standar/ norma yang menentukan baik/ buruk,

benar/ salah tindakan keputusan, perilaku untuk mengarahkan kebijakan publik

dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.

Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-

Undang ASN, yakni memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara

Pancasila; Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan

Republik Indonesia 1945; menjalankan tugas secara profesional dan tidak

berpihak; membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian; menciptakan

lingkungan kerja yang non diskriminatif; memelihara dan menjunjung tinggi

14
standar etika luhur; mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada

public; memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program

pemerintah; memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,

tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun; mengutamakan

kepemimpinan berkualitas tinggi; menghargai komunikasi, konsultasi, dan

kerjasama; mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;

mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; meningkatkan efektivitas sistem

pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir.

4. Komitmen mutu

UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, secara keseluruhan

mencerminkan perlunya komitmen mutu dari setiap aparatur dalam memberikan

layanan, apapun bidang layanannya dan kepada siapapun layanan itu diberikan.

Ttarget utama kinerja aparatur yang berbasis komitmen mutu adalah

mewujudkan kepuasan masyarakat yang menerima layanan (customer

satisfaction).

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, setiap aparatur mesti

dilandasi oleh kesadaran tinggi untuk memaknai esensi komitmen mutu dalam

memberikan pelayanan kepada publik sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan. Perilaku adiluhung sebagai aparatur dapat diwujudkan

melalui karakter kepribadian yang jujur, amanah, cermat, disiplin, efektif,

efisien, kreatif, inovatif, melayani dengan sikap hormat, bertutur kata sopan dan

ramah, berlaku adil (tidak diskriminatif), bekerja tanpa tekanan, memiliki

integritas tinggi, serta menjaga nama baik dan reputasi ASN.

15
5. Anti korupsi

Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk

memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma

dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan Negara atau

masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi

yang terdiri dari kerugian keuangan Negara, suap-menyuap, pemerasan,

perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam

pengadaan, dan gratifikasi.

KPK bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai

dasar anti korupsi, dan dihasilkan sebanyak 9 nilai anti korupsi yaitu jujur,

peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan

adil.

B. Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar

Tugas dan pelaksanaan kegiatan aktualisasi di Puskesmas Gunung Muda dengan

jabatan sebagai dokter umum. Tugas yang akan saya laksanakan di tempat kerja sesuai

dengan TUPOKSI, penugasan khusus dari atasan (mentor), inisiatif sendiri yang mendapat

persetujuan dari atasan langsung dan inovatif. Rancangan kegiatan yang telah dibuat

memuat nilai dasar ANEKA yang diinternalisasikan pada tugas saya sebagai dokter umum.

Keterkaitan tersebut secara rinci akan dijelaskan setiap butir kegiatan, yaitu:

1. Melakukan Pelayanan Medik rawat jalan tingkat pertama di poli umum

Dalam Melakukan Pelayanan Medik rawat jalan tingkat pertama di poli umum

pada klien/pasien, saya akan melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, diagnosa dan

terapi.

16
- Nilai pertama yang saya gunakan adalah akuntabilitas dengan

mengaktualisasikan nilai tanggung jawab dan kepemimpinan.

- Nilai kedua adalah nasionalisme yang mengaktualisasikan nilai Pancasila

berupa persamaan kedudukan, hak dan kewajiban.

- Nilai ketiga adalah etika publik dengan mengaktualisasikan nilai menghargai

komunikasi, konsultasi dan kerjasama.

- Nilai keempat adalah komitmen mutu dengan mengaktualisasikan nilai

mengedepankan komitmen terhadap kepuasan klien/pasien.

- Nilai kelima adalah anti korupsi dengan mengaktualisasikan nilai jujur dan

peduli.

a. Akuntabilitas

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai tanggung jawab dan nilai-nilai

kepemimpinan melalui teknik memberikan contoh kepada tenaga kesehatan

lain di unit pelayanan dengan berpakaian yang rapi dan lengkap saat bertugas di

poliklinik umum serta datang tepat waktu dan tidak menunda pelayanan

sehingga pasien akan merasa dihargai dan puas saat berobat ke poliklinik umum

puskesmas gunung muda.

b. Nasionalisme

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila berupa persamaan

kedudukan, hak dan kewajiban melalui teknik melakukan pelayanan kepada

pasien tanpa membedakan SARA (Suku, Agama dan Ras), jaminan kesehatan

ataupun status sosial ekonomi pasien sehingga apapun latar belakangnya, pasien

akan merasa puas karena mendapatkan kualitas pelayanan yang sama di

poliklinik umum puskesmas gunung muda.

17
c. Etika Publik

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai menghargai komunikasi, konsultasi dan

kerjasama melalui teknik melakukan anamnesis (wawancara) terbuka dengan

pasien dengan bahasa Indonesia yang jelas, lugas, efektif dan efisien namun

tetap santun sehingga pasien akan merasa puas karena merasa dihargai serta

dihormati oleh dokter yang memeriksa.

d. Komitmen mutu

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai mengedepankan komitmen terhadap

kepuasan klien/pasien melalui teknik melakukan pemeriksaan fisik yang

komprehensif dan memberikan surat pengantar untuk pemeriksaan penunjang

(laboratorium darah, urine,dll) namun tetap disesuaikan dengan keluhan dan

kondisi pasien sehingga pasien akan merasa puas dan senang karena dokter

melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang dengan sungguh-sungguh dan

penuh kecermatan.

e. Anti korupsi

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai jujur dan peduli melalui teknik

memberikan penjelasan yang terbuka dan jujur mengenai diagnosis pasien serta

memberikan pilihan terapi yang disesuaikan dengan kemampuan pasien

sehingga hubungan pasien-dokter akan terjalin dengan baik yang pada akhirnya

akan meningkatkan kualitas dan kepuasan dari layanan.

Dengan melaksanakan pelayanan medis rawat jalan klien/pasien didasarkan pada

nilai-nilai dasar ANEKA yang mengaktualisasikan tanggungjawab, kepemimpinan,

Pancasila berupa persamaan kedudukan, hak dan kewajiban, menghargai

komunikasi, dan kerjasama, mengedepankan komitmen terhadap kepuasan

klien/pasien, jujur dan peduli. Sehingga diharapkan dapat memberikan pelayanan

18
yang bermutu dan terjangkau. Agar dapat mendukung visi puskesmas Gunung

Muda yaitu “Prima dalam pelayanan, efektif dalam pemanfaatan sumber daya guna

mewujudkan masyarakat yang sehat, dan mandiri di wilayah kerja Puskesmas

Gunung Muda.”

2. Melakukan Kegiatan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) pada

peringatan HUT RI ke 70.

Dalam melakukan kegiatan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) pada

peringatan HUT RI ke 70 saya akan menerima surat tugas dari Kepala Puskesmas,

koordinasi dengan tim P3K puskesmas Gunung Muda, mempersiapkan alat-alat,

obat-obatan dan Ambulan, serta melakukan tindakan Pertolongan Pertama Pada

Kecelakaan (P3K) sesuai indikasi dan standar kompetensi serta sarana prasarana

yang dimiliki.

- Nilai pertama yang saya gunakan adalah akuntabilitas dengan

mengaktualisasikan nilai tanggung jawab dan kejelasan.

- Nilai kedua adalah komitmen mutu yang mengaktualisasikan nilai

mengedepankan komitmen terhadap kepuasan klien.

- Nilai ketiga adalah nasionalisme dengan mengaktualisasikan nilai ASN sebagai

pelayan publik.

- Nilai keempat adalah etika publik dengan mengaktualisasikan nilai

memberikan layanan kepada publik tanggap, cepat, dan tepat.

- Nilai kelima adalah anti korupsi dengan mengaktualisasikan nilai keadilan.

a. Akuntabilitas

Dengan adanya surat tugas saya mengaktualisasikan nilai tanggung jawab

melalui teknik melakukan kegiatan P3K dan dengan mengaktualisasikan nilai-

19
nilai kejelasan dengan teknik tanggung jawab sesuai kompetensi yaitu sesuai

kewenangan profesi dimana dokter dan perawat harus mengetahui tugas masing-

masing sehingga akan terjalin kerjasama yang baik.

b. Komitmen mutu

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai mengedepankan komitmen terhadap

kepuasan klien melalui teknik mempersiapkan alat-alat medik, obat-obatan

serta ambulan untuk P3K yang komprehensif disesuaikan dengan standar P3K

sehingga pasien akan merasa puas dan senang karena dokter mempersiapkan

dengan sungguh-sungguh dan penuh kecermatan.

c. Nasionalisme

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai ASN sebagai pelayan publik

berdasarkan peraturan perundang-undangan melalui teknik melakukan

inform consent (penjelasan medis sebelum tindakan) yang wajib dilakukan

berdasarkan undang-undang praktek kedokteran sehingga tiap tindakan yang

dilakukan sudah dipahami segala manfaat dan resikonya oleh pasien dan tidak

akan menuntut dokter bilamana terjadi resiko yang telah dijelaskan.

d. Etika Publik

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai memberikan layanan kepada publik

tanggap, cepat, dan tepat dengan teknik tanggung jawab sesuai kompetensi

yaitu sesuai kewenangan profesi dimana dokter dan perawat harus mengetahui

tugas masing-masing, karena menyangkut pertolongan pertama pada kecelakaan,

sehingga didapatkan ketepatan dan meminimalisir kesalahan dalam tindakan.

e. Anti korupsi

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai keadilan melalui teknik melakukan

tindakan P3K dengan urutan prioritas kegawatdaruratan yang ada. Meskipun ada

20
pasien yang datang paling akhir, namun bila keadaannya paling kritis maka

pasien tersebutlah harus mendapat pelayanan darurat paling awal sehingga

pasien akan terlayani dengan cepat tanggap sesuai dengan prinsip-prinsip

keadilan.

Dengan melakukan kegiatan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) pada

peringatan HUT RI ke 70 didasarkan pada nilai-nilai dasar ANEKA yang

mengaktualisasikan tanggung jawab, kejelasan, mengedepankan komitmen

terhadap kepuasan klien, ASN sebagai pelayan publik berdasarkan peraturan

perundang-undangan, memberikan layanan kepada publik tanggap, cepat, dan tepat,

dan keadilan. Sehingga diharapkan dapat memberikan pelayanan yang bermutu dan

terjangkau. Pada akhirnya dapat mendukung visi puskesmas Gunung Muda yaitu

prima dalam pelayanan, efektif dalam pemanfaatan sumber daya guna mewujudkan

masyarakat yang sehat, dan mandiri di wilayah kerja Puskesmas Gunung Muda.”

3. Melakukan skrining kesehatan indera pada siswa baru kelas 1 .

Dalam melakukan skrining kesehatan indera pada siswa baru kelas 1, saya akan

menerima surat tugas dari Kepala Puskesmas, berkoordinasi dengan pemegang

program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan pembina UKS, menyiapkan alat dan

melakukan skrining kesehatan indera pada siswa baru kelas 1.

- Nilai pertama yang saya gunakan adalah akuntabilitas dengan

mengaktualisasikan nilai tanggung jawab dan kejelasan.

- Nilai kedua adalah komitmen mutu yang mengaktualisasikan nilai dasar

mengedepankan komitmen terhadap kepuasan klien.

- Nilai ketiga adalah nasionalisme dengan mengaktualisasikan nilai Pancasila

berupa persamaan kedudukan, hak dan kewajiban.

21
- Nilai keempat adalah etika publik dengan mengaktualisasikan nilai menghargai

komunikasi.

- Nilai kelima adalah anti korupsi dengan mengaktualisasikan nilai peduli.

a. Akuntabilitas

Dengan adanya surat tugas saya mengaktualisasikan nilai tanggung jawab

melalui teknik melakukan skrining kesehatan indera pada siswa baru kelas 1 dan

dengan mengaktualisasikan nilai-nilai kejelasan melalui teknik tanggung jawab

sesuai kompetensi yaitu sesuai kewenangan profesi dimana dokter dan perawat

harus mengetahui tugas masing-masing sehingga akan terjalin kerjasama yang

baik.

b. Komitmen mutu

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai mengedepankan komitmen terhadap

kepuasan klien melalui teknik mempersiapkan alat-alat medik disesuaikan

dengan standar skrining kesehatan indera sehingga pasien akan merasa puas dan

senang karena dokter mempersiapkan dengan sungguh-sungguh dan penuh

kecermatan.

c. Nasionalisme

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila berupa persamaan

kedudukan, hak dan kewajiban melalui teknik melakukan pelayanan kepada

siswa baru kelas 1 tanpa membedakan SARA (Suku, Agama dan Ras), jaminan

kesehatan ataupun status sosial ekonomi siswa baru kelas 1 sehingga apapun

latar belakangnya, pasien akan merasa puas karena mendapatkan kualitas

pelayanan yang sama.

22
d. Etika Publik

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai menghargai komunikasi dengan teknik

sikap hormat dan sopan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar serta

menerapkan 5S (Sapa, Senyum, Salam, Sopan dan Santun) selama melakukan

skrining kesehatan indera pada siswa baru kelas 1 sehingga terjalin hubungan

yang baik antara dokter dengan siswa-siwa baru kelas 1.

e. Anti korupsi

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai peduli melalui teknik melakukan skrining

kesehatan indera pada siswa baru kelas 1 tanpa menarik biaya tambahan

sehingga tidak menambah pengeluaran orang tuanya.

Dengan melakukan skrining kesehatan indera pada siswa baru kelas 1 didasarkan

pada nilai-nilai dasar ANEKA yang mengaktualisasikan tanggung jawab, kejelasan,

mengedepankan komitmen terhadap kepuasan klien, Pancasila berupa persamaan

kedudukan, hak dan kewajiban, menghargai komunikasi, dan peduli. Sehingga

diharapkan dapat memberikan pelayanan yang bermutu dan terjangkau. Pada

akhirnya dapat mendukung visi puskesmas Gunung Muda yaitu ‘”Prima dalam

pelayanan, efektif dalam pemanfaatan sumber daya guna mewujudkan masyarakat

yang sehat, dan mandiri di wilayah kerja Puskesmas Gunung Muda.”

4. Melakukan Penyuluhan dan Skrining Tb Paru di Pos Pembinaan Terpadu

(POSBINDU) Cempaka.

Dalam melakukan penyuluhan dan skrining Tb Paru di Pos Pembinaan Terpadu

(POSBINDU) Cempaka, saya akan menerima surat tugas dari Kepala Puskesmas,

koordinasi dengan tim Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU) dan pemegang

23
program Tb Paru, menyiapkan alat dan melakukan penyuluhan dan skrining Tb

Paru di Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU) Cempaka.

- Nilai pertama yang saya gunakan adalah akuntabilitas dengan

mengaktualisasikan nilai tanggung jawab, kejelasan dan integritas.

- Nilai kedua adalah nasionalisme yang mengaktualisasikan nilai integritas

tinggi.

- Nilai ketiga adalah etika publik dengan mengaktualisasikan nilai profesional.

- Nilai keempat adalah komitmen mutu dengan mengaktualisasikan nilai

mengedepankan komitmen terhadap kepuasan klien/pasien.

- Nilai kelima adalah anti korupsi dengan mengaktualisasikan nilai

kesederhanaan.

a. Akuntabilitas

Dengan adanya surat tugas saya mengaktualisasikan nilai tanggung jawab

melalui teknik melakukan penyuluhan dan skrining Tb Paru di Pos Pembinaan

Terpadu (POSBINDU) Cempaka dan dengan mengaktualisasikan nilai-nilai

kejelasan melalui teknik tanggung jawab sesuai kompetensi yaitu sesuai

kewenangan profesi dimana dokter dan perawat harus mengetahui tugas masing-

masing sehingga akan terjalin kerjasama yang baik. Serta dengan

mengaktualisasikan nilai integritas melalui teknik mempersiapkan materi

penyuluhan dari sumber yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga

masyarakat akan mendapatkan wawasan pengetahuan yang benar dan dapat

dijadikan pedoman untuk memperbaiki status kesehatannya di masa mendatang.

b. Nasionalisme

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai ASN sebagai pelayan publik yang

profesional melalui teknik melakukan penyuluhan medik dengan persiapan

24
matang baik itu materi, tempat, waktu serta sosialisasi ke peserta mengenai

penyuluhan yang akan dilakukan sehingga materi penyuluhan dapat

tersampaikan dengan baik ke masyarakat yang pada akhirnya akan menambah

wawasan dan motivasi masyarakat untuk hidup yang lebih sehat.

c. Etika publik

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai menghargai komunikasi, konsultasi

dan kerjasama melalui teknik menyampaikan materi penyuluhan dengan

bahasa yang sederhana dan mudah ditangkap oleh masyarakat dan menjawab

pertanyaan yang diajukan dengan sopan dan ramah sehingga masyarakat akan

cepat menangkap materi yang diberikan dan termotivasi untuk memperdalam

materi dengan bertanya kepada penyuluh.

d. Komitmen mutu

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai efektifitas dan efisien dengan teknik

memberikan penyuluhan secara efektif dengan memaksimalkan sumber daya,

fasilitas, keilmuan yang ada secara efisien sehingga meningkatkan pengetahuan

peserta penyuluhan yang dapat menciptakan kinerja yang baik di lingkungan

kerja.

e. Anti korupsi

Dengan mengaktualisasikan jujur dan disiplin dengan teknik tidak mengharap

imbalan atas jasa penyuluhan serta penyuluhan dilakukan tepat waktu dengan

tidak terlalu lama dan tidak terlalu cepat dalam memberi penjelasan materi

penyuluhan dan petugas datang tepat waktu sehingga tercipta layanan yang

prima.

Dengan melakukan penyuluhan dan skrining Tb Paru di Pos Pembinaan Terpadu

(POSBINDU) Cempaka didasarkan pada nilai-nilai dasar ANEKA yang

25
mengaktualisasikan tanggung jawab, kejelasan, integritas, ASN sebagai pelayan

publik, menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama, efektifitas dan efisien,

serta jujur dan disiplin. Sehingga diharapkan dapat memberikan pelayanan yang

bermutu dan terjangkau. Pada akhirnya dapat mendukung visi puskesmas Gunung

Muda yaitu “Prima dalam pelayanan, efektif dalam pemanfaatan sumber daya guna

mewujudkan masyarakat yang sehat, dan mandiri di wilayah kerja Puskesmas

Gunung Muda.”

5. Memberikan bimbingan deteksi dini kanker rahim melalui metode

pemeriksaan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) kepada bidan

puskesmas dan bidan desa.

Dalam memberikan bimbingan deteksi dini kanker rahim melalui metode

pemeriksaan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) kepada bidan puskesmas

dan bidan desa. Saya akan melakukan koordinasi dengan bidan koordinator

puskesmas dan bidan-bidan desa, mempersiapkan materi tentang Pemeriksaan IVA,

memberikan bimbingan deteksi dini kanker rahim melalui metode IVA kepada

bidan puskesmas dan bidan desa puskesmas gunung muda sesuai dengan

kompetensi saya.

- Nilai pertama yang saya gunakan adalah akuntabilitas dengan

mengaktualisasikan nilai kejelasan dan integritas.

- Nilai kedua adalah nasionalisme yang mengaktualisasikan nilai keadilan.

- Nilai ketiga adalah etika publik dengan mengaktualisasikan nilai menghargai

konsultasi.

- Nilai keempat adalah komitmen mutu dengan mengaktualisasikan nilai

melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan.

26
- Nilai kelima adalah anti korupsi dengan mengaktualisasikan nilai kerjakeras

terhadap pasien.

a. Akuntabilitas

Dengan mengaktualisasikan nilai kejelasan melalui teknik tanggung jawab

sesuai kompetensi yaitu sesuai kewenangan profesi dimana dokter dan bidan

harus mengetahui tugas masing-masing. Serta mengaktualisasikan nilai

integritas melalui teknik mempersiapkan materi penyuluhan dari sumber yang

jelas dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga para bidan akan mendapatkan

wawasan pengetahuan yang benar dan dapat dijadikan pedoman untuk

melakukan pemeriksaan IVA di wilayah kerja puskesmas gunung muda.

b. Nasionalisme

Dengan mengaktualisasikan nilai keadilan menggunakan teknik non

diskriminasi yaitu tidak berpihak pada suku, ras, golongan, agama tertentu,

status sosial bidan. Sehingga bimbingan yang diberikan kepada perawat dan

bidan semuanya sama, tanpa ada perbedaan satu dengan yang lainnya.

c. Etika Publik

Dengan mengaktualisasikan nilai menghargai konsultasi yang menggunakan

teknik komunikasi dua arah, yaitu mengajak bidan semuanya untuk berperan

aktif. Sehingga dapat membangun konsultasi yg efektif dan edukatif, dan

membangun kepercayaan dan sikap menghargai antar profesi kesehatan. Ilmu

yang didapat dari bimbingan dapat diaplikasikan dengan baik oleh bidan dalam

pemeriksaan IVA di Puskesmas, Pustu, Poskesdes maupun Polindes.

d. Komitmen mutu

Dengan mengaktualisasikan nilai melakukan upaya perbaikan secara

berkelanjutan melalui berbagai cara, antara lain: pendidikan dan pelatihan.

27
Menggunakan teknik empati yaitu dengan memberikan kemudahan dalam

melakukan hubungan komunikasi yang baik, dan perhatian yang tulus terhadap

bidan serta menjamin kebebasan bidan menerima informasi sesuai dengan

materi bimbingan. Sehingga bidan yang telah menerima bimbingan dari dokter

dapat menjalankan pelayanannya kepada masyarakat dengan baik.

e. Anti korupsi

Dengan mengaktualisasikan nilai kerjakeras dengan teknik bekerja sepenuh

hati yaitu tidak setengah-setengah dalam melakukan bimbingan serta tidak

mengharapkan imbalan atau bayaran jasa apapun meskipun harus bekerja

melebihi ataupun diluar waktu yang ditentukan. Sehingga kepercayaan dan

kredibilitas terhadap Puskesmas Gunung Muda meningkat.

Dengan memberikan bimbingan deteksi dini kanker rahim melalui metode

pemeriksaan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) kepada bidan puskesmas

dan bidan desa didasarkan pada nilai-nilai dasar ANEKA yang mengaktualisasikan

kejelasan, integritas, keadilan, menghargai konsultasi melakukan upaya perbaikan

secara berkelanjutan melalui berbagai cara, dan kerjakeras. Sehingga diharapkan

dapat memberikan pelayanan yang bermutu dan terjangkau. Pada akhirnya dapat

mendukung visi puskesmas Gunung Muda yaitu “Prima dalam pelayanan, efektif

dalam pemanfaatan sumber daya guna mewujudkan masyarakat yang sehat, dan

mandiri di wilayah kerja Puskesmas Gunung Muda.”

6. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana.

Dalam melakukan tindakan khusus tingkat sederhana saya akan memulai dengan

menjelaskan prosedur, tujuan, serta risiko medis atas tindakan khusus tingkat

sederhana, meminta persetujuan pasien dan/atau keluarga pasien terlebih dahulu,

28
dan melakukan tindakan medis khusus tingkat sederhana sesuai indikasi yang

ditemukan dengan kompetensi saya.

- Nilai pertama yang saya gunakan adalah akuntabilitas dengan

mengaktualisasikan nilai transparansi.

- Nilai kedua adalah nasionalisme yang mengaktualisasikan nilai dasar ASN

sebagai pelayan publik berdasarkan peraturan perundang-undangan.

- Nilai ketiga adalah etika publik dengan mengaktualisasikan nilai menjaga agar

tidak terjadi konflik kepentingan.

- Nilai keempat adalah komitmen mutu dengan mengaktualisasikan nilai efektif

dan efisien.

- Nilai kelima adalah anti korupsi dengan mengaktualisasikan nilai peduli.

a. Akuntabilitas

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai transparansi melalui teknik memberikan

penjelasan medis mengenai tindakan yang akan dilakukan secara terbuka baik

itu manfaat maupun resiko yang ada sehingga pasien menyadari dengan

sepenuhnya segala konsekuensi yang mungkin disebabkan oleh tindakan

tersebut.

b. Nasionalisme

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai ASN sebagai pelayan publik

berdasarkan peraturan perundang-undangan melalui teknik melakukan

inform consent (penjelasan medis sebelum tindakan) yang wajib dilakukan

berdasarkan undang-undang praktek kedokteran sehingga tiap tindakan yang

dilakukan sudah dipahami segala manfaat dan resikonya oleh pasien dan tidak

akan menuntut dokter bilamana terjadi resiko yang telah dijelaskan.

29
c. Etika Publik

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai menjaga agar tidak terjadi konflik

kepentingan dalam melaksanakan tugas melalui teknik melakukan tindakan

sesuai indikasi dengan pemilihan bahan habis pakai bukan berdasarkan pesanan

pihak luar seperti agen obat maupun pihak-pihak tertentu yang bertujuan

mengambil keuntungan dari tindakan tersebut sehingga pasien hanya membayar

sesuai dengan besarnya manfaat yang didapat tanpa biaya lain yang tidak

diperlukan.

d. Komitmen mutu

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai efektif dan efisien melalui teknik

menggunakan metode yang paling sesuai untuk tindakan yang dimaksudkan

serta menggunakan bahan habis pakai secara optimal sehingga baik pasien

maupun rumah sakit akan mendapatkan kendali mutu dan kendali biaya.

e. Anti korupsi

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai peduli melalui teknik memberikan

pilihan tindakan yang disesuaikan dengan kemampuan pasien baik itu dari sisi

bahan habis pakai maupun obat yang digunakan sehingga pasien akan merasa

sangat terbantu pada saat akan menyelesaikan administrasi pembayaran.

Dengan melakukan tindakan khusus tingkat sederhana didasarkan pada nilai-nilai

dasar ANEKA yang mengaktualisasikan transparansi, ASN sebagai pelayan publik

berdasarkan peraturan perundang-undangan, menjaga agar tidak terjadi konflik

kepentingan, efektif dan efisien, dan peduli. Sehingga diharapkan dapat

memberikan pelayanan yang bermutu dan terjangkau. Pada akhirnya dapat

mendukung visi puskesmas Gunung Muda yaitu “Prima dalam pelayanan, efektif

30
dalam pemanfaatan sumber daya guna mewujudkan masyarakat yang sehat, dan

mandiri di wilayah kerja Puskesmas Gunung Muda.”

7. Melakukan pelayanan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang

Anak (SDIDTK) di Posyandu Balita Cempaka.

Dalam melakukan pelayanan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang

Anak (SDIDTK) di Posyandu Balita Cempaka., saya akan menerima surat tugas

dari kepala puskesmas, melakukan koordinasi dengan pemegang program

SDIDTK, melakukan pemeriksaan SDIDTK Anak dan melakukan konseling

dengan orangtua klien/pasien.

- Nilai pertama yang saya gunakan adalah akuntabilitas dengan

mengaktualisasikan nilai tanggung jawab dan kejelasan.

- Nilai kedua adalah nasionalisme yang mengaktualisasikan nilai dasar

berorientasi pada kepentingan publik.

- Nilai ketiga adalah komitmen mutu dengan mengaktualisasikan nilai

mengedepankan komitmen terhadap kepuasan klien/pasien.

- Nilai keempat adalah etika publik dengan mengaktualisasikan nilai menghargai

komunikasi, konsultasi dan kerjasama.

- Nilai kelima adalah anti korupsi dengan mengaktualisasikan nilai keadilan.

a. Akuntabilitas

Dengan adanya surat tugas saya mengaktualisasikan nilai tanggung jawab

melalui teknik melakukan pelayanan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh

Kembang Anak (SDIDTK) di Posyandu Balita Cempaka. Dan

mengaktualisasikan nilai kejelasan dengan teknik tanggung jawab sesuai

31
kompetensi yaitu sesuai kewenangan profesi dimana dokter dan petugas

SDIDTK harus mengetahui tugas masing-masing.

b. Nasionalisme

Dengan mengaktualisasikan nilai berorientasi pada kepentingan publik

menggunakan tehnik loyalitas kepada masyarakat, tidak mengutamakan

kepentingan pihak tertentu selama melakukan pelayanan SDIDTK. Sehingga

meningkatkan kepercayaan dan perhatian masyarakat terhadap pelayanan

SDIDTK di Puskesmas Gunung Muda.

c. Komitmen mutu

Dengan mengaktualisasikan nilai mengedepankan komitmen terhadap

kepuasan klien/pasien dengan menggunakan tehnik empati memberikan

kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, dan perhatian

yang tulus terhadap klien/pasien Sehingga orangtua dan klien/pasien menaruh

kepercayaan kepada dokter, pada akhirnya meningkatkan kepuasan pelayanan

SDIDTK.

d. Etika Publik

Dengan mengaktualisasikan nilai dasar menghargai komunikasi, konsultasi

dan kerjasama melalui teknik melakukan komunikasi yang ramah, sopan

santun serta penuh kesabaran kepada orang tua pasien dalam memberikan

rujukan sesuai indikasi pasien. Berkonsultasi dengan bahasa yang tepat, lugas

dan jelas ke dokter spesialis anak serta melakukan kerjasama yang baik dengan

pemegang program SDIDTK. Dengan demikian akan terjalin hubungan yang

baik antar dokter-pasien, dokter umum-dokter spesialis dan pemegang program.

32
e. Anti korupsi

Dengan mengaktualisasikan nilai keadilan dengan teknik tidak membeda -

bedakan berdasarkan latar belakang pasien (suku, agama, status sosial,

kerabat/keluarga), harus melalui prosedur dan aturan yang berlaku sebagaimana

pasien pada umumnya, sehingga menegaskan bahwa prosedur dan aturan yang

ada adalah sama berlaku untuk semua orang.

Dengan melakukan pelayanan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang

Anak (SDIDTK) di Posyandu Balita Cempaka didasarkan pada nilai-nilai dasar

ANEKA yang mengaktualisasikan tanggungjawab, kejelasan, berorientasi pada

kepentingan publik, mengedepankan komitmen terhadap kepuasan klien/pasien,

menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama, serta keadilan. Sehingga

diharapkan dapat memberikan pelayanan yang bermutu dan terjangkau. Pada

akhirnya dapat mendukung visi puskesmas Gunung Muda yaitu “Prima dalam

pelayanan, efektif dalam pemanfaatan sumber daya guna mewujudkan masyarakat

yang sehat, dan mandiri di wilayah kerja Puskesmas Gunung Muda.”

8. Membuat catatan medik rawat jalan.

Dalam membuat catatan medik rawat jalan, saya menulis seluruh rangkaian

pelayanan medis pasien rawat jalan secara teliti dan lengkap pada catatan medik.

- Nilai pertama yang saya gunakan adalah akuntabilitas dengan

mengaktualisasikan nilai tanggung jawab.

- Nilai kedua adalah nasionalisme yang mengaktualisasikan nilai dasar ASN

sebagai pelayan publik yang profesional.

- Nilai ketiga adalah etika publik dengan mengaktualisasikan nilai melakukan

tugasnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

33
- Nilai keempat adalah komitmen mutu dengan mengaktualisasikan nilai efektif

dan efisien.

- Nilai kelima adalah anti korupsi dengan mengaktualisasikan nilai jujur.

a. Akuntabilitas

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai tanggung jawab melalui teknik membuat

catatan medis yang sama dan sesuai dengan seluruh hasil pemeriksaan yang

ditemukan serta terapi yang diberikan sehingga catatan medis yang dibuat dapat

dipercaya dan hasil pengobatan akan dapat termonitor dengan baik yang pada

akhirnya memberikan kepuasan bagi pasien.

b. Nasionalisme

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai ASN sebagai pelayan publik yang

profesional melalui teknik membuat catatan medis dengan teliti, cermat dan

jelas serta mudah dipahami oleh sejawat lain.

c. Etika Publik

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai melakukan tugasnya sesuai dengan

peraturan perundang-undangan melalui teknik menjaga kerahasian sebagian

atau seluruh isi status pasien kepada pihak manapun yang tidak berwenang

membukanya sebagaimana yang diamanatkan undang-undang praktek

kedokteran sehingga pasien akan memiliki keyakinan dan kepercayaan yang

besar kepada puskesmas bahwa rahasia medisnya dapat terjaga dengan baik.

d. Komitmen mutu

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai efektif dan efisien melalui teknik

penyusunan status pasien yang praktis dan mudah untuk disimpan dan diambil

kembali bilamana diperlukan sehingga instruksi terapi ke pasien dapat cepat

diberikan yang pada akhirnya pasien akan puas dengan pelayanan.

34
e. Anti korupsi

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai jujur melalui teknik tidak menuliskan

terapi yang berlebihan dan tidak sesuai dengan yang didapat oleh pasien dengan

tujuan untuk mengambil keuntungan secara pribadi

Dengan membuat catatan medik rawat jalan didasarkan pada nilai-nilai dasar

ANEKA yang mengaktualisasikan tanggung jawab, ASN sebagai pelayan publik

yang profesional, melakukan tugasnya sesuai dengan peraturan perundang-

undangan, efektif dan efisien, jujur. Sehingga diharapkan dapat memberikan

pelayanan yang bermutu dan terjangkau. Pada akhirnya dapat mendukung visi

puskesmas Gunung Muda yaitu “Prima dalam pelayanan, efektif dalam

pemanfaatan sumber daya guna mewujudkan masyarakat yang sehat, dan mandiri

di wilayah kerja Puskesmas Gunung Muda.”

9. Melakukan bimbingan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) rencana

Akreditasi Puskesmas kepada profesi lain (Petugas Pendaftaran, Perawat

poliklinik umum, Bidan KIA-MTBS, Dokter gigi dan Perawat gigi, Petugas

Laboratorium, Petugas Farmasi) dalam pelayanan medis puskesmas Gunung

Muda.

Dalam melakukan bimbingan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) rencana

Akreditasi Puskesmas kepada profesi lain (Petugas Pendaftaran, Perawat poliklinik

umum, Bidan KIA-MTBS, Dokter gigi dan Perawat gigi, Petugas Laboratorium,

Petugas Farmasi) dalam pelayanan medis puskesmas Gunung Muda, saya akan

melakukan koordinasi dengan profesi lain, menyiapkan materi tentang UKP, dan

melakukan presentasi serta bimbingan tentang UKP.

35
- Nilai Pertama yang saya gunakan adalah akuntabilitas dengan

mengaktualisasikan nilai kejelasan dan integritas.

- Nilai kedua adalah nasionalisme yang mengaktualisasikan nilai dasar keadilan.

- Nilai ketiga adalah etika publik dengan mengaktualisasikan nilai menghargai

konsultasi.

- Nilai keempat adalah komitmen mutu dengan mengaktualisasikan nilai

melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan.

- Nilai kelima adalah anti korupsi dengan mengaktualisasikan nilai kerjakeras.

a. Akuntabilitas

Dengan mengaktualisasikan nilai kejelasan melalui teknik tanggung jawab

sesuai kompetensi yaitu sesuai kewenangan profesi dimana profesi lainnya harus

mengetahui tugas masing-masing.

Dan mengaktualisasikan nilai integritas melalui teknik mempersiapkan materi

bimbingan dari sumber yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga

profesi lainnya akan mendapatkan wawasan pengetahuan yang benar dan dapat

dijadikan pedoman untuk rencana Akreditasi Puskesmas Gunung Muda dalam

hal pelayanan medis.

b. Nasionalisme

Dengan mengaktualisasikan nilai keadilan, menggunakan teknik non

diskriminasi yaitu tidak berpihak pada suku, ras, golongan, agama tertentu,

status sosial bidan. Sehingga bimbingan yang diberikan kepada profesi lain

semuanya sama, tanpa ada perbedaan satu dengan yang lainnya.

c. Etika Publik

Dengan mengaktualisasikan nilai menghargai konsultasi yang menggunakan

teknik komunikasi dua arah, yaitu mengajak profesi lain semuanya untuk

36
berperan aktif. Sehingga dapat membangun konsultasi yang efektif dan edukatif,

dan membangun kepercayaan dan sikap menghargai antar profesi kesehatan.

Ilmu yang didapat dari bimbingan dapat diaplikasikan dengan baik oleh profesi

lain untuk rencana akreditasi puskesmas gunung muda dalam hal pelayanan

medis di Puskesmas.

d. Komitmen mutu

Dengan mengaktualisasikan nilai melakukan upaya perbaikan secara

berkelanjutan melalui berbagai cara, antara lain: pendidikan dan pelatihan.

Menggunakan teknik empati yaitu dengan memberikan kemudahan dalam

melakukan hubungan komunikasi yang baik, dan perhatian yang tulus terhadap

profesi lain serta menjamin kebebasan profesi lain menerima informasi sesuai

dengan materi bimbingan. Sehingga profesi lain yang telah menerima bimbingan

dari dokter dapat menjalankan pelayanannya kepada masyarakat dengan baik

sesuai rencana akreditasi puskesmas gunung muda.

e. Anti korupsi

Dengan mengaktualisasikan nilai kerjakeras dengan teknik bekerja sepenuh

hati yaitu tidak setengah-setengah dalam melakukan bimbingan serta tidak

mengharapkan imbalan atau bayaran jasa apapun meskipun harus bekerja

melebihi ataupun diluar waktu yang ditentukan. Sehingga kepercayaan dan

kredibilitas terhadap Puskesmas Gunung Muda meningkat.

Dengan melakukan bimbingan UKP rencana akreditasi puskesmas kepada profesi

lain (petugas pendaftaran, perawat poliklinik umum, bidan kia-mtbs, dokter gigi

dan perawat gigi, petugas laboratorium, petugas farmasi) dalam pelayanan medis

puskesmas gunung muda didasarkan pada nilai-nilai dasar ANEKA yang

mengaktualisasikan kejelasan dan integritas, keadilan, menghargai konsultasi,

37
melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan, dan kerjakeras. Sehingga

diharapkan dapat memberikan pelayanan yang bermutu dan terjangkau. Pada

akhirnya dapat mendukung visi puskesmas Gunung Muda yaitu “Prima dalam

pelayanan, efektif dalam pemanfaatan sumber daya guna mewujudkan masyarakat

yang sehat, dan mandiri di wilayah kerja Puskesmas Gunung Muda.”

10. Melakukan penyuluhan mengenai NARKOBA pada siswa kelas 7 SMPN 5

Belinyu.

Dalam melakukan penyuluhan mengenai NARKOBA pada siswa kelas 7 SMPN 5

di Belinyu, saya akan menerima surat tugas dari Kepala Puskesmas, berkoordinasi

dengan tim Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) dan Guru BP (Bimbingan

dan Konseling) SMP, mempersiapkan materi penyuluhan mengenai NARKOBA,

dan melakukan penyuluhan.

- Nilai pertama yang saya gunakan adalah akuntabilitas dengan

mengaktualisasikan nilai tanggung jawab, kejelasan dan integritas.

- Nilai kedua adalah nasionalisme yang mengaktualisasikan nilai integritas

tinggi.

- Nilai ketiga adalah etika publik dengan mengaktualisasikan nilai profesional.

- Nilai keempat adalah komitmen mutu dengan mengaktualisasikan nilai

mengedepankan komitmen terhadap kepuasan klien/pasien.

- Nilai kelima adalah anti korupsi dengan mengaktualisasikan nilai

kesederhanaan.

a. Akuntabilitas

Dengan adanya surat tugas saya mengaktualisasikan nilai tanggung jawab

melalui teknik melakukan penyuluhan mengenai NARKOBA pada siswa kelas

38
7 sehingga menambah wawasan pada siswa . Dan mengaktualisasikan nilai-nilai

kejelasan dengan teknik tanggung jawab sesuai kompetensi yaitu sesuai

kewenangan profesi dimana dokter dan perawat harus mengetahui tugas masing-

masing sehingga terjalin kerjasama yang baik. Serta dengan mengaktualisasikan

nilai integritas melalui teknik mempersiapkan materi penyuluhan dari sumber

yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga masyarakat akan

mendapatkan wawasan pengetahuan yang benar dan dapat dijadikan pedoman

untuk memperbaiki status kesehatannya di masa mendatang.

b. Nasionalisme

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai ASN sebagai pelayan publik yang

profesional melalui teknik melakukan penyuluhan medik dengan persiapan

matang baik itu materi, tempat, waktu serta sosialisasi ke peserta mengenai

penyuluhan yang akan dilakukan sehingga materi penyuluhan dapat

tersampaikan dengan baik ke masyarakat yang pada akhirnya akan menambah

wawasan dan motivasi masyarakat untuk hidup yang lebih sehat.

c. Etika publik

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai menghargai komunikasi, konsultasi

dan kerjasama melalui teknik menyampaikan materi penyuluhan dengan

bahasa yang sederhana dan mudah ditangkap oleh masyarakat dan menjawab

pertanyaan yang diajukan dengan sopan dan ramah sehingga masyarakat akan

cepat menangkap materi yang diberikan dan termotivasi untuk memperdalam

materi dengan bertanya kepada penyuluh.

d. Komitmen mutu

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai efektifitas dan efisien dengan teknik

memberikan penyuluhan secara efektif dengan memaksimalkan sumber daya,

39
fasilitas, keilmuan yang ada secara efisien sehingga meningkatkan pengetahuan

peserta penyuluhan yang dapat menciptakan kinerja yang baik di lingkungan

kerja.

e. Anti korupsi

Dengan mengaktualisasikan jujur dan disiplin dengan teknik tidak mengharap

imbalan atas jasa penyuluhan serta penyuluhan dilakukan tepat waktu dengan

tidak terlalu lama dan tidak terlalu cepat dalam memberi penjelasan materi

penyuluhan dan petugas datang tepat waktu sehingga tercipta layanan yang

prima.

Dengan melakukan penyuluhan mengenai NARKOBA pada siswa SMP

didasarkan pada nilai-nilai dasar ANEKA yang mengaktualisasikan tanggung

jawab, kejelasan, integritas, ASN sebagai pelayan publik, menghargai komunikasi,

konsultasi dan kerjasama, efektifitas dan efisien, serta jujur dan disiplin. Sehingga

diharapkan dapat memberikan pelayanan yang bermutu dan terjangkau. Pada

akhirnya dapat mendukung visi puskesmas Gunung Muda yaitu "Prima dalam

pelayanan, efektif dalam pemanfaatan sumber daya guna mewujudkan masyarakat

yang sehat, dan mandiri di wilayah kerja Puskesmas Gunung Muda.”

40
C. Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Kegiatan-kegiatan Aktualisasi tersebut akan dilaksanakan di Puskesmas Gunung

Muda dengan berurutan selama 14 hari kerja dengan jadwal sebagai berikut:

Tabel 1

Jadwal Rancangan Kegiatan Aktualisasi

NO KEGIATAN PELAKSANAAN TEMPAT SASARAN

1. Melakukan Pelayanan 18 Agustus s/d 01 Puskesmas Masyarakat yang

Medik rawat jalan September 2015 Gunung berobat ke Poli

tingkat pertama di poli Muda Umum Rawat jalan

umum.

2. Melakukan kegiatan 18 Agustus s/d 01 Belinyu Peserta dan

P3K pada peringatan September 2015 Masyarakat

HUT RI ke 70. mengikuti

Peringatan HUT

RI ke 70

3. Melakukan skrining 18 Agustus s/d 01 SD Siswa Kelas 1

kesehatan indera pada September 2015

siswa baru kelas 1.

4. Melakukan 18 Agustus s/d 01 POSBINDU Masyarakat yang

penyuluhan dan September 2015 Cempaka datang ke

skrining TB paru di POSBINDU

POSBINDU Cempaka

5. Melakukan pelayanan 18 Agustus s/d 01 Puskesmas Bayi dan balita

41
Stimulasi Deteksi September 2015 Gunung yang datang ke

Intervensi Dini Muda Puskesmas ataupun

Tumbuh Kembang ke Posyandu

Anak (SDIDTK)

6. Melakukan bimbingan 18 Agustus s/d 01 Puskesmas Bidan Puskesmas

teknis pemeriksaan September 2015 Gunung dan Bidan desa

IVA kepada bidan Muda

puskesmas dan bidan

desa

7. Melakukan tindakan 18 Agustus s/d 01 Puskesmas Masyarakat yang

khusus tingkat September 2015 Gunung berobat ke poli

sederhana Muda umum rawat jalan

8. Membuat catatan 18 Agustus s/d 01 Puskesmas Masyarakat yang

medik rawat jalan September 2015 Gunung berobat ke poli

Muda umum rawat jalan

9. Melakukan 18 Agustus s/d 01 Puskesmas Pelaksana UKP

bimbingan UKP September 2015 Gunung

rencana akreditasi Muda

puskesmas kepada

profesi lain dalam

pelayanan medis

10. Melakukan 18 Agustus s/d 01 SMP Siswa SMP

penyuluhan mengenai September 2015

42
NARKOBA pada

siswa SMP di wilayah

kerja puskesmas

Gunung Muda

BAB IV

PENCAPAIAN AKTUALISASI

43
A. Pencapaian Aktualisasi Nilai Dasar

Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya bahwa penulis menargetkan sepuluh

rancangan kegiatan aktualisasi yang dilandasi nilai-nilai dasar PNS dan diaktualisasikan di

Puskesmas Gunung Muda, tempat penulis bekerja. Kesepuluhnya dapat dilaksanakan

dengan baik.

Adapun uraian pencapaian kegiatan aktualisasi secara rinci akan dijelaskan berikut

ini:

1. Melakukan pelayanan medik rawat jalan tingkat pertama di poli umum

Pelayanan medik rawat jalan tingkat pertama di poli umum telah dilaksanakan

oleh penulis pada tanggal 18, dan 22 Agustus 2015 di Puskesmas Gunung Muda

dengan mengaktualisasikan nilai Tanggung jawab dan Kepemimpinan, Pancasila

berupa persamaan kedudukan, hak dan kewajiban, Menghargai komunikasi,

konsultasi dan kerjasama, Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan klien,

serta Jujur dan Peduli. Dan menggunakan teknik memberikan contoh kepada tenaga

kesehatan lain dengan berpakaian yang rapi dan lengkap saat bertugas di poliklinik

umum serta datang tepat waktu dan tidak menunda pelayanan, pelayanan kepada

pasien tanpa membedakan SARA (Suku, Agama dan Ras), jaminan kesehatan

ataupun status sosial ekonomi pasien, (wawancara) terbuka, pemeriksaan fisik yang

komprehensif, dan memberikan penjelasan yang terbuka dan jujur.

Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat yang berobat ke Poliklinik Umum

Puskesmas Gunung Muda. Adapun manfaat kegiatan ini adalah memberikan

layanan pengobatan umum yang berkualitas dan terjangkau bagi seluruh

masyarakat di Puskesmas Gunung Muda melalui aktualisasi nilai dasar ANEKA.

44
Proses kegiatan melakukan pelayanan medik umum tingkat pertama dengan

datang ke poliklinik umum sesuai jadwal yaitu pukul 07.30 WIB dengan pakaian

yang rapi dan lengkap. Pasien umum maupun jaminan kesehatan lainnya terlebih

dahulu mendaftar di loket pendaftaran. Setelah mendaftar, pasien menuju ke ruang

tunggu poliklinik umum dan akan dipanggil oleh perawat sesuai dengan nomor

urutan pendaftaran/kedatangan. Perawat mengukur tekanan darah, nadi, pernapasan

dan suhu pasien kemudian melaporkan ke dokter. Kemudian pasien masuk ke ruang

pemeriksaan. Sebelum melakukan pelayanan medis, dokter akan menyapa dengan

ramah dan memastikan identitas pasien secara langsung kepada pasien.

Dalam melakukan pelayanan medis, dokter mewawancarai pasien dengan

bahasa yang sederhana, jelas, dan mudah dipahami, serta menghargai pendapat

pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaaan fisik secara menyeluruh

mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki. Pemeriksaan dilakukan dengan cermat

dan disesuaikan dengan keluhan yang disampaikan sebelumnya. Bila ada indikasi

yang jelas, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan

laboratorium dan radiologi.

Selanjutnya dokter membuat diagnosis penyakit pasien dan memberikan terapi

obatnya. Diagnosis penyakit tadi disampaikan dengan terbuka agar pasien tahu

penyakit yang sedang dideritanya kemudian memberikan terapi baik obat maupun

tindakan medis lainnya yang disesuaikan dengan kemampuan pasien. Bila pasien

tidak mampu maka dokter sedapat mungkin membantu mencarikan solusi agar

pasien tetap mendapatkan pengobatan yang cukup.

Adapun manfaat kegiatan terhadap pimpinan dan pencapaian visi misi

organisasi yaitu dengan melaksanakan pelayanan yang dilandasi tanggung jawab

dan kepemimpinan, persamaan kedudukan, hak dan kewajiban, menghargai

45
komunikasi, konsultasi dan kerjasama, mengedepankan komitmen terhadap

kepuasan klien, serta jujur dan peduli dalam pelayanan medik umum rawat jalan

tingkat pertama, dapat meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pasien terhadap

pelayanan dokter dan puskesmas. Jika kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan

puskesmas meningkat maka dapat membantu kepala puskesmas untuk mewujudkan

misi Puskesmas Gunung Muda yaitu “Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu,

merata dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat” serta mewujudkan visi

puskesmas gunung muda yaitu “Prima dalam pelayanan, efektif dalam

pemanfaatan sumber daya guna mewujudkan masyarakat yang sehat, dan mandiri

di wilayah kerja Puskesmas Gunung Muda.”

2. Melakukan Kegiatan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) pada

peringatan HUT RI ke 70.

Kegiatan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) pada peringatan HUT

RI ke 70 telah dilaksanakan oleh penulis pada tanggal 17, 24 dan 25 Agustus 2015

di Lapangan Bola Perumnas Belinyu dengan mengaktualisasikan nilai kejelasan,

mengedepankan komitmen terhadap kepuasan klien, ASN sebagai pelayan publik

berdasarkan peraturan perundang-undangan, memberikan layanan kepada publik

tanggap, cepat, dan tepat, dan keadilan. Dan menggunakan teknik tanggung jawab,

mempersiapkan alat-alat medik, obat-obatan serta ambulan secara komprehensif,

inform consent (penjelasan medis sebelum tindakan) yang wajib dilakukan

berdasarkan undang-undang praktek kedokteran, tanggung jawab sesuai kompetensi

dokter dan perawat harus mengetahui tugas masing-masing, melakukan pertolongan

yang tanggap, cepat dan tepat karena menyangkut pertolongan pertama pada

kecelakaan.

46
Sasaran kegiatan ini adalah peserta dan masyarakat yang mengikuti Peringatan

HUT RI ke 70. Adapun manfaat kegiatan ini adalah memberikan layanan P3K yang

berkualitas dan terjangkau bagi seluruh masyarakat di Puskesmas Gunung Muda

melalui aktualisasi nilai dasar ANEKA.

Proses kegiatan menerima surat tugas dari Kepala Puskesmas kemudian

berkoordinasi dengan tim P3K puskesmas Gunung Muda sesuai tugas masing-

masing untuk mempersiapkan alat-alat, obat-obatan dan Ambulan secara

komprehensif. Kemudian berangkat ke lokasi P3K menggunakan ambulan pada

saat upacara yaitu tanggal 17 Agustus 2015 pukul 08.00 s/d selesai dan pawai (24

Agustus 2015) serta karnaval (25 Agustus 2015) pukul 13.00 s/d selesai. Bila

melihat ada peserta pada saat upacara, pawai dan karnaval berlangsung

membutuhkan pertolongan, dokter dan perawat harus mengetahui tugas masing-

masing, melakukan pertolongan yang tanggap, cepat dan tepat dengan urutan

prioritas kegawatdaruratan yang ada. Meskipun ada pasien yang datang paling

akhir, namun bila keadaannya paling kritis maka pasien tersebutlah harus mendapat

pelayanan darurat paling awal. Serta melakukan inform consent (penjelasan medis

sebelum tindakan).

Adapun manfaat kegiatan terhadap pimpinan dan pencapaian visi misi

organisasi yaitu dengan melaksanakan pelayanan yang dilandasi kejelasan,

mengedepankan komitmen terhadap kepuasan klien, ASN sebagai pelayan publik

berdasarkan peraturan perundang-undangan, memberikan layanan kepada publik

tanggap, cepat, dan tepat, dan keadilan dalam kegiatan P3K, sehingga dapat

meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pasien terhadap pelayanan dokter dan

puskesmas. Jika kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan puskesmas meningkat

maka dapat membantu kepala puskesmas untuk mewujudkan misi Puskesmas

47
Gunung Muda yaitu “Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan

terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat” serta mewujudkan visi puskesmas gunung

muda yaitu “Prima dalam pelayanan, efektif dalam pemanfaatan sumber daya guna

mewujudkan masyarakat yang sehat, dan mandiri di wilayah kerja Puskesmas

Gunung Muda.”

3. Melakukan skrining kesehatan indera pada siswa baru kelas 1 di SDN 23

Belinyu.

Skrining kesehatan indera pada siswa baru kelas 1 telah dilaksanakan oleh

penulis pada tanggal 28 Agustus 2015 di SDN 23 Belinyu dengan

mengaktualisasikan nilai tanggung jawab dan kejelasan, mengedepankan komitmen

terhadap kepuasan klien, Pancasila berupa persamaan kedudukan, hak dan

kewajiban, menghargai komunikasi, dan peduli. Dan menggunakan teknik

tanggung jawab, mempersiapkan alat-alat medik disesuaikan dengan standar,

pelayanan tanpa membedakan SARA (Suku, Agama dan Ras), jaminan kesehatan

ataupun status sosial ekonomi, sikap hormat dan sopan, dan tanpa menarik biaya

tambahan.

Sasaran kegiatan ini adalah siswa baru kelas 1 di SDN 23 Belinyu. Adapun

manfaat kegiatan ini adalah memberikan layanan kesehatan indera yang berkualitas

dan terjangkau bagi siswa kelas 1 di SDN 23 Belinyu melalui aktualisasi nilai

dasar ANEKA.

Proses kegiatan menerima surat tugas dari Kepala Puskesmas kemudian

berkoordinasi dengan pemegang program UKS dan pembina UKS sesuai tugas

masing-masing untuk mempersiapkan alat sesuai standar. Kemudian berangkat ke

SDN 23 Belinyu pukul 07.45 dan mendatangi ruangan kelas 1. Diawali dengan

48
memperkenalkan diri dengan menerapkan 5S (Sapa, Senyum, Salam, Sopan dan

Santun) kemudian memanggil nama siswa-siswa kelas 1 dengan tidak membedakan

SARA (Suku, Agama dan Ras), jaminan kesehatan ataupun sosial ekonominya dan

melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan inderanya tanpa menarik biaya

tambahan.

Adapun manfaat kegiatan terhadap pimpinan dan pencapaian visi misi

organisasi yaitu dengan melaksanakan pelayanan yang dilandasi tanggung jawab

dan kejelasan, mengedepankan komitmen terhadap kepuasan klien, Pancasila

berupa persamaan kedudukan, hak dan kewajiban, menghargai komunikasi, dan

peduli dalam kegiatan skrining kesehatan indera, dapat meningkatkan kepercayaan

dan kepuasan siswa kelas 1 terhadap pelayanan dokter dan puskesmas. Jika

kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan puskesmas meningkat maka dapat

membantu kepala puskesmas untuk mewujudkan misi Puskesmas Gunung Muda yaitu

“Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh seluruh

lapisan masyarakat” serta mewujudkan visi puskesmas gunung muda yaitu “Prima

dalam pelayanan, efektif dalam pemanfaatan sumber daya guna mewujudkan

masyarakat yang sehat, dan mandiri di wilayah kerja Puskesmas Gunung Muda.”

4. Melakukan Penyuluhan dan Skrining Tb Paru di Pos Pembinaan Terpadu

(POSBINDU) Cempaka.

Penyuluhan dan Skrining Tb Paru di POSBINDU Cempaka telah dilaksanakan

oleh penulis pada tanggal 27 Agustus 2015 dengan mengaktualisasikan nilai

tanggung jawab, kejelasan dan integritas, ASN sebagai pelayan publik yang

49
profesional, menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama, efektifitas dan

efisien, jujur dan disiplin. Dan menggunakan teknik tanggung jawab sesuai

kompetensi, mempersiapkan materi penyuluhan dari sumber yang jelas, penyuluhan

medik dengan persiapan matang baik itu materi, tempat, waktu serta sosialisasi,

bahasa yang sederhana dan mudah ditangkap oleh masyarakat, memaksimalkan

sumber daya, fasilitas, keilmuan yang ada secara efisien, tidak mengharap imbalan,

tepat waktu dengan tidak terlalu lama dan tidak terlalu cepat dalam memberi

penjelasan materi penyuluhan dan petugas datang tepat waktu.

Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat yang datang ke POSBINDU Cempaka

Gunung Muda. Adapun manfaat kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dan

gambaran pot dahak sebagai awal pemeriksaan Tb Paru yang berkualitas dan

terjangkau bagi masyarakat di Gunung Muda melalui aktualisasi nilai dasar

ANEKA.

Proses kegiatan menerima surat tugas dari Kepala Puskesmas kemudian

berkoordinasi dengan tim POSBINDU dan pemegang program Tb Paru sesuai

tugas masing-masing untuk mempersiapkan materi penyuluhan dari sumber yang

jelas dan dapat dipertanggungjawabkan serta membawa pot dahak. Kemudian

berangkat ke POSBINDU Cempaka pukul 08.00. Diawali dengan memperkenalkan

diri dengan menerapkan 5S (Sapa, Senyum, Salam, Sopan dan Santun) kepada

masyarakat yang datang ke POSBINDU dan Kader POSBINDU. Lalu memberikan

penyuluhan secara efektif dan efisien dengan bahasa yang sederhana dan mudah

ditangkap oleh masyarakat serta menjawab pertanyaan yang diajukan dengan sopan

dan ramah. Penyuluhan tidak mengharap imbalan atas jasa penyuluhan serta

penyuluhan dilakukan tepat waktu dengan tidak terlalu lama dan tidak terlalu cepat

50
dalam memberi penjelasan materi penyuluhan dan petugas datang tepat waktu

sehingga tercipta layanan yang prima.

Adapun manfaat kegiatan terhadap pimpinan dan pencapaian visi misi

organisasi yaitu dengan melaksanakan pelayanan yang dilandasi nilai tanggung

jawab, kejelasan dan integritas, ASN sebagai pelayan publik yang profesional,

menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama, efektifitas dan efisien, jujur dan

disiplin dalam penyuluhan dan skrining Tb Paru, dapat meningkatkan kepercayaan

dan kepuasan masyarakat Gunung Muda terhadap pelayanan dokter dan puskesmas.

Jika kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan puskesmas meningkat maka dapat

membantu kepala puskesmas untuk mewujudkan misi Puskesmas Gunung Muda yaitu

“Meningkatkan peran serta masyarakat untuk menuju kemandirian hidup sehat

secara individu, keluarga maupun masyarakat” serta mewujudkan visi puskesmas

gunung muda yaitu “Prima dalam pelayanan, efektif dalam pemanfaatan sumber

daya guna mewujudkan masyarakat yang sehat, dan mandiri di wilayah kerja

Puskesmas Gunung Muda.”

5. Memberikan bimbingan deteksi dini kanker rahim melalui metode

pemeriksaan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) kepada bidan

puskesmas dan bidan desa.

Bimbingan deteksi dini kanker rahim melalui metode pemeriksaan IVA kepada

bidan puskesmas dan bidan desa telah dilaksanakan oleh penulis pada tanggal 24

Agustus 2015 di Puskesmas Gunung Muda dengan mengaktualisasikan nilai

kejelasan dan integritas, keadilan, menghargai konsultasi, melakukan upaya

perbaikan secara berkelanjutan, dan kerjakeras. Dan menggunakan teknik tanggung

jawab, mempersiapkan materi penyuluhan dari sumber yang jelas dan dapat

51
dipertanggungjawabkan, non diskriminasi, komunikasi dua arah, empati, dan

bekerja sepenuh hati.

Sasaran kegiatan ini adalah bidan puskesmas dan bidan desa puskesmas

gunung muda. Adapun manfaat kegiatan ini adalah para bidan memahami

pemeriksaan IVA sehingga pelayanan puskesmas gunung muda berkualitas dan

terjangkau bagi masyarakatnya khususnya wanita menjadi sehat dan mandiri

melalui aktualisasi nilai dasar ANEKA.

Proses kegiatan dimulai dengan melakukan koordinasi dengan bidan

koordinator puskesmas dan bidan-bidan desa sesuai tugas masing-masing.

Mempersiapkan materi penyuluhan dari sumber yang jelas dan dapat

dipertanggungjawabkan sehingga para bidan mendapatkan wawasan pengetahuan

yang benar dan dapat dijadikan pedoman untuk melakukan pemeriksaan IVA di

wilayah kerja puskesmas gunung muda. Memberikan bimbingan kepada bidan

dengan empati, tidak membedakan SARA (Suku, Agama, dan Ras) dan status sosial

bidan serta sepenuh hati serta tidak mengharapkan imbalan. Melakukan tanya

jawab untuk komunikasi dua arah sehingga mengajak bidan semuanya berperan

aktif. Ilmu yang didapat dari bimbingan dapat diaplikasikan dengan baik oleh

bidan dalam pemeriksaan IVA di Puskesmas, Pustu, Poskesdes maupun Polindes.

Adapun manfaat kegiatan terhadap pimpinan dan pencapaian visi misi

organisasi yaitu dengan melaksanakan pelayanan yang dilandasi nilai kejelasan dan

integritas, keadilan, menghargai konsultasi, melakukan upaya perbaikan secara

berkelanjutan, dan kerjakeras dalam bimbingan pemeriksaan IVA kepada bidan

puskesmas dan bidan desa, dapat meningkatkan kepercayaan dan kepuasan

masyarakat Gunung Muda terhadap pelayanan dokter dan puskesmas. Jika

kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan puskesmas meningkat maka dapat

52
membantu kepala puskesmas untuk mewujudkan misi Puskesmas Gunung Muda yaitu

“Memberdayakan seluruh komponen pendukung pembangunan kesehatan” serta

mewujudkan visi puskesmas gunung muda yaitu “Prima dalam pelayanan, efektif

dalam pemanfaatan sumber daya guna mewujudkan masyarakat yang sehat, dan

mandiri di wilayah kerja Puskesmas Gunung Muda.”

6. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana.

Tindakan khusus tingkat sederhana telah dilaksanakan oleh penulis pada

tanggal 19 Agustus 2015 di Puskesmas Gunung Muda dengan mengaktualisasikan

nilai transparansi, ASN sebagai pelayan publik berdasarkan peraturan perundang-

undangan, menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan, efektif dan efisien, dan

peduli. Dan menggunakan teknik penjelasan medis mengenai tindakan yang akan

dilakukan secara terbuka, inform consent (penjelasan medis sebelum tindakan)

yang wajib, melakukan tindakan sesuai indikasi, metode yang paling sesuai untuk

tindakan, dan disesuaikan dengan kemampuan pasien.

Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat yang berobat rawat jalan ke poli umum

puskesmas gunung muda. Adapun manfaat kegiatan ini adalah pasien mendapat

pelayanan yang sesuai indikasi penyakitnya sehingga pelayanan puskesmas gunung

muda berkualitas dan terjangkau bagi masyarakatnya menjadi sehat dan mandiri

melalui aktualisasi nilai dasar ANEKA.

Proses kegiatan melakukan tindakan khusus dokter umum tingkat sederhana

dilakukan saat ada indikasi yang memungkinkan tindakan dilakukan. Tindakan

tersebut dilakukan kepada pasien yang berobat di poli umum Puskesmas Gunung

Muda. Pasien diberikan penjelasan terlebih dahulu bahwa diperlukan tindakan

pemberian injeksi anti alergi. Penjelasan meliputi obat apa yang akan diinjeksikan,

53
menanyakan riwayat alergi obat sebelumnya, resiko tindakan dan manfaat yang

didapat. Setelah pasien paham dan setuju untuk dilakukan tindakan, pasien diminta

untuk menandatangani surat persetujuan tindakan medis yang telah disiapkan.

Sebelum menandatangani lembar surat persetujuan tindakan medis, pasien diminta

untuk membaca sekali lagi tulisan yang tertera di dalamnya. Setelah jelas dan yakin

barulah pasien tanda tangan diikuti oleh saksi dan dokter yang akan melakukan

tindakan.

Selanjutnya perawat mempersiapkan segala hal yang diperlukan untuk tindakan

antara lain, obat injeksi, spuit, kapas alkohol, handscoen, yang diletakkan di

bengkok ukuran kecil. Semua obat dan bahan habis pakai merupakan obat yang

tersedia di ruang tindakan yang pengadaannya sudah dilakukan pihak puskesmas

melalui prosedur pengadaan obat yang telah sesuai aturan dan tidak ada pesanan

khusus dari dokter ataupun perawat dengan maksud kerjasama dengan pihak luar

untuk mencari keuntungan. Setelah persiapan lengkap, dokter meminta pasien

untuk memposisikan badannya untuk dilakukan tindakan injeksi. Lalu dokter

melakukan injeksi dengan cermat dan telaten serta penuh kehati-hatian. Jumlah

penggunaan obat injeksi sesuai dengan indikasi dan obat yang masih tersisa di

dalam vial disimpan dengan benar agar masih dapat dipakai hingga waktu yang

masih dibolehkan.

Penggunaan kapas alkohol juga dengan hemat dan secukupnya. Kemudian

pasien diobservasi beberapa saat untuk melihat apakah ada tanda-tanda alergi dari

obat injeksi yang diberikan. Obat injeksi yang diberikan sudah tersedia di depo obat

Ruang tindakan sehingga pasien tidak perlu lagi untuk membeli dengan resep di

kamar obat. Pasien hanya mengganti sejumlah obat yang diinjeksikan tanpa

54
mengganti secara total (vial yang tersisa masih dapat dipakai untuk pasien

berikutnya).

Adapun manfaat kegiatan terhadap pimpinan dan pencapaian visi misi

organisasi yaitu dengan melaksanakan pelayanan yang dilandasi nilai transparansi,

ASN sebagai pelayan publik berdasarkan peraturan perundang-undangan, menjaga

agar tidak terjadi konflik kepentingan, efektif dan efisien, dan peduli dalam

melakukan tindakan khusus tingkat sederhana, dapat meningkatkan kepercayaan

dan kepuasan masyarakat Gunung Muda terhadap pelayanan dokter dan puskesmas.

Jika kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan puskesmas meningkat maka dapat

membantu kepala puskesmas untuk mewujudkan misi Puskesmas Gunung Muda yaitu

“Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh seluruh

lapisan masyarakat” serta mewujudkan visi puskesmas gunung muda yaitu “Prima

dalam pelayanan, efektif dalam pemanfaatan sumber daya guna mewujudkan

masyarakat yang sehat, dan mandiri di wilayah kerja Puskesmas Gunung Muda.”

7. Melakukan pelayanan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang

Anak (SDIDTK) di Posyandu Balita Cempaka.

Pelayanan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak

(SDIDTK) di Posyandu Balita Cempaka telah dilaksanakan oleh penulis pada

tanggal 20 Agustus 2015 dengan mengaktualisasikan nilai tanggung jawab dan

kejelasan, berorientasi pada kepentingan publik, mengedepankan komitmen

terhadap kepuasan klien/pasien, menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama,

serta keadilan. Dan menggunakan teknik tanggung jawab sesuai kompetensi tugas

masing-masing, loyalitas, empati, melakukan komunikasi yang ramah, sopan santun

55
serta penuh kesabaran, dan tidak membeda - bedakan berdasarkan latar belakang

pasien (suku, agama, status sosial, kerabat/keluarga).

Sasaran kegiatan ini adalah bayi dan balita yang datang ke Posyandu Balita

Cempaka. Adapun manfaat kegiatan ini adalah mengetahui secara dini bila terjadi

gangguan tumbuh kembang pada anak sehingga orang tua bisa memantau dan

melakukan stimulasi tumbuh kembang anaknya di rumah melalui aktualisasi nilai

dasar ANEKA.

Proses kegiatan menerima surat tugas dari Kepala Puskesmas kemudian

berkoordinasi dengan petugas SDIDTK dan bekerja sama dengan orangtua

kilen/pasien. Menyapa orangtua klien dan klien/pasien dengan ramah kemudian

melakukan pemeriksaan dengan tidak membeda-bedakan SARA (suku,agama dan

ras) dan mencatatnya pada lembar formulir SDIDTK Anak, memberitahukan hasil

pemeriksaan kepada orangtua klien/pasien, melakukan konseling dan edukasi

dengan orangtua klien/pasien, merujuk klien/pasien apabila terdapat indikasi ke

Penyelenggara Pelayanan Kesehatan Tingkat Lanjutan atau dokter spesialis anak.

Kesemuanya dilakukan sesuai dengan kompetensi dokter.

Adapun manfaat kegiatan terhadap pimpinan dan pencapaian visi misi

organisasi yaitu dengan melaksanakan pelayanan yang dilandasi nilai kejelasan,

berorientasi pada kepentingan publik, mengedepankan komitmen terhadap

kepuasan klien/pasien, menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama, serta

keadilan dalam melakukan pelayanan stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh

kembang anak (SDIDTK) di posyandu balita cempaka, dapat meningkatkan

kepercayaan dan kepuasan masyarakat Gunung Muda terhadap pelayanan dokter

dan puskesmas. Jika kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan puskesmas

meningkat maka dapat membantu kepala puskesmas untuk mewujudkan misi

56
Puskesmas Gunung Muda yaitu “Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata

dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat” serta mewujudkan visi puskesmas

gunung muda yaitu “Prima dalam pelayanan, efektif dalam pemanfaatan sumber

daya guna mewujudkan masyarakat yang sehat, dan mandiri di wilayah kerja

Puskesmas Gunung Muda.”

8. Membuat catatan medik rawat jalan.

Membuat catatan medik rawat jalan telah dilaksanakan oleh penulis pada

tanggal 21 Agustus 2015 di Puskesmas Gunung Muda dengan mengaktualisasikan

nilai tanggung jawab, ASN sebagai pelayan publik yang profesional, melakukan

tugasnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan, efektif dan efisien, serta

jujur. Dan menggunakan teknik membuat catatan medis yang sama dan sesuai

dengan seluruh hasil pemeriksaan yang ditemukan, catatan medis dengan teliti,

cermat dan jelas serta mudah dipahami oleh sejawat lain, menjaga kerahasian

sebagian atau seluruh isi status pasien, penyusunan status pasien yang praktis, dan

tidak menuliskan terapi yang berlebihan dan tidak sesuai.

Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat yang berobat ke poli umum rawat jalan

di Puskesmas Gunung Muda. Adapun manfaat kegiatan ini memberikan layanan

yang prima dan memuaskan dengan pembuatan catatan medis rawat jalan bagi

masyarakat Gunung Muda yang berobat ke poli umum melalui aktualisasi nilai

dasar ANEKA.

Proses kegiatan membuat catatan medik pasien rawat jalan dilakukan langsung

setelah dokter melakukan pemeriksaan pasien di poliklinik rawat jalan. Catatan

medik diisi secara berurutan mulai dari keluhan pasien saat datang ke poliklinik

umum, pemeriksaan yang didapat, diagnosis dan terapi serta rencana pemeriksaan

57
penunjang tambahan berdasarkan keluhan dalam upaya penegakkan diagnosis.

Selanjutnya dokter melengkapi dokumen-dokumen lain yang ada di lembaran

catatan medik pasien tersebut. Semua data yang diisikan ke dalam lembaran catatan

medik pasien rawat jalan sesuai dengan hasil pemeriksaan sebelumnya yang telah

dilakukan. Selanjutnya data-data yang diisikan ke dalam catatan medik pasien

rawat jalan dijaga kerahasiaannya dan hanya dapat dibuka oleh aparat berwenang

atas perintah pengadilan.

Dokter juga memastikan bahwa catatan medis yang sudah diisi lengkap

disimpan dengan rapi dan benar agar bila diperlukan oleh sejawat lain yang ikut

merawat pasien yang bersangkutan dapat segara didapat. Kemudian di akhir

pembuatan catatan medik rawat jalan, dokter meresepkan terapi obat bagi pasien

rawat jalan poliklinik umum. Resep dibuat sesuai dengan kebutuhan yang

sebenarnya tanpa ditambahkan obat-obat yang tidak sesuai dengan yang tertulis di

catatan medik.

Adapun manfaat kegiatan terhadap pimpinan dan pencapaian visi misi

organisasi yaitu dengan melaksanakan pelayanan yang dilandasi nilai tanggung

jawab, ASN sebagai pelayan publik yang profesional, melakukan tugasnya sesuai

dengan peraturan perundang-undangan, efektif dan efisien, serta jujur dalam

membuat catatan medik rawat jalan pada klien/pasien, dapat meningkatkan

kepercayaan dan kepuasan masyarakat Gunung Muda terhadap pelayanan dokter

dan puskesmas. Jika kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan puskesmas

meningkat maka dapat membantu kepala puskesmas untuk mewujudkan misi

Puskesmas Gunung Muda yaitu “Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata

dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat” serta mewujudkan visi puskesmas

gunung muda yaitu “Prima dalam pelayanan, efektif dalam pemanfaatan sumber

58
daya guna mewujudkan masyarakat yang sehat, dan mandiri di wilayah kerja

Puskesmas Gunung Muda.”

9. Melakukan bimbingan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) rencana

Akreditasi Puskesmas kepada profesi lain (Petugas Pendaftaran, Perawat

poliklinik umum, Bidan KIA-MTBS, Dokter gigi dan Perawat gigi, Petugas

Laboratorium, Petugas Farmasi) dalam pelayanan medis puskesmas Gunung

Muda.

Melakukan bimbingan UKP rencana Akreditasi Puskesmas kepada profesi lain

dalam pelayanan medis telah dilaksanakan oleh penulis pada tanggal 26 Agustus

2015 di Puskesmas Gunung Muda dengan mengaktualisasikan nilai kejelasan dan

integritas, keadilan, menghargai konsultasi, melakukan upaya perbaikan secara

berkelanjutan, dan kerjakeras. Dan menggunakan teknik tanggung jawab,

mempersiapkan materi bimbingan dari sumber yang jelas dan dapat

dipertanggungjawabkan, non diskriminasi, komunikasi dua arah, empati, dan

bekerja sepenuh hati.

Sasaran kegiatan ini adalah pelaksana UKP yaitu Petugas Pendaftaran, Perawat

poliklinik umum, Bidan KIA-MTBS, Dokter gigi dan Perawat gigi, Petugas

Laboratorium, Petugas Farmasi di Puskesmas Gunung Muda. Adapun manfaat

kegiatan ini pelaksana UKP lebih memahami UKP dalam rangka rencana akreditasi

puskesmas terhadap pelayanan medis melalui aktualisasi nilai dasar ANEKA.

Proses kegiatan dimulai dengan melakukan koordinasi dengan pelaksana UKP

yaitu Petugas Pendaftaran, Perawat poliklinik umum, Bidan KIA-MTBS, Dokter

gigi dan Perawat gigi, Petugas Laboratorium, Petugas Farmasi sesuai tugas masing-

masing. Mempersiapkan materi bimbingan dari sumber yang jelas dan dapat

59
dipertanggungjawabkan sehingga profesi lainnya akan mendapatkan wawasan

pengetahuan yang benar dan dapat dijadikan pedoman untuk rencana Akreditasi

Puskesmas Gunung Muda dalam hal peningkatan mutu pelayanan. Memberikan

bimbingan kepada pelaksana UKP dengan tidak membedakan SARA (Suku,

Agama, dan Ras) dan status sosial serta sepenuh hati serta tidak mengharapkan

imbalan. Melakukan tanya jawab untuk komunikasi dua arah sehingga mengajak

bidan semuanya berperan aktif. Ilmu yang didapat dari bimbingan dapat

diaplikasikan dengan baik.

Adapun manfaat kegiatan terhadap pimpinan dan pencapaian visi misi

organisasi yaitu dengan melaksanakan pelayanan yang dilandasi nilai kejelasan dan

integritas, keadilan, menghargai konsultasi, melakukan upaya perbaikan secara

berkelanjutan, dan kerjakeras dalam melakukan bimbingan UKP rencana akreditasi

puskesmas kepada profesi lain, dapat meningkatkan kepercayaan dan kepuasan

masyarakat Gunung Muda terhadap pelayanan dokter dan puskesmas. Jika

kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan puskesmas meningkat maka dapat

membantu kepala puskesmas untuk mewujudkan misi Puskesmas Gunung Muda yaitu

“Memberdayakan seluruh komponen pendukung pembangunan kesehatan” serta

mewujudkan visi puskesmas gunung muda yaitu “Prima dalam pelayanan, efektif

dalam pemanfaatan sumber daya guna mewujudkan masyarakat yang sehat, dan

mandiri di wilayah kerja Puskesmas Gunung Muda.”

10. Melakukan penyuluhan mengenai NARKOBA pada siswa kelas 7 di SMPN 5

Belinyu.

Melakukan penyuluhan mengenai NARKOBA pada siswa kelas 7 telah

dilaksanakan oleh penulis pada tanggal 29 Agustus 2015 di SMPN 5 Belinyu

60
dengan mengaktualisasikan nilai tanggung jawab, kejelasan dan integritas, ASN

sebagai pelayan publik yang profesional, menghargai komunikasi, konsultasi dan

kerjasama, efektifitas dan efisien,serta jujur dan disiplin. Dan menggunakan teknik

tanggung jawab, mempersiapkan materi penyuluhan dari sumber yang jelas dan

dapat dipertanggungjawabkan, persiapan matang, bahasa yang sederhana dan

mudah ditangkap, memaksimalkan sumber daya, fasilitas, keilmuan yang ada

secara efisien, tidak mengharap imbalan atas jasa penyuluhan serta penyuluhan

dilakukan tepat waktu dengan tidak terlalu lama dan tidak terlalu cepat.

Sasaran kegiatan ini adalah siswa kelas 7 SMPN 5 Belinyu. Adapun manfaat

kegiatan ini adalah siswa kelas 7 SMPN 5 lebih memahami bahayanya NARKOBA

terhadap kesehatan jasmani dan rohaninya melalui aktualisasi nilai dasar ANEKA.

Proses kegiatan menerima surat tugas dari Kepala Puskesmas kemudian

berkoordinasi dengan tim Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) dan guru

Bimbingan dan Penyuluhan (BP) sesuai tugas masing-masing untuk

mempersiapkan materi penyuluhan dari sumber yang jelas dan dapat

dipertanggungjawabkan. Kemudian berangkat ke SMPN 5 Belinyu pukul 07.45.

Diawali dengan memperkenalkan diri dengan menerapkan 5S (Sapa, Senyum,

Salam, Sopan dan Santun) kepada siswa kelas 7. Lalu memberikan penyuluhan

secara efektif dan efisien dengan bahasa yang sederhana dan mudah ditangkap oleh

siswa serta menjawab pertanyaan yang diajukan dengan sopan dan ramah.

Penyuluhan tidak mengharap imbalan atas jasa penyuluhan serta penyuluhan

dilakukan tepat waktu dengan tidak terlalu lama dan tidak terlalu cepat dalam

memberi penjelasan materi penyuluhan dan petugas datang tepat waktu sehingga

tercipta layanan yang prima.

61
Adapun manfaat kegiatan terhadap pimpinan dan pencapaian visi organisasi

yaitu dengan melaksanakan pelayanan yang dilandasi nilai tanggung jawab,

kejelasan dan integritas, ASN sebagai pelayan publik yang profesional, menghargai

komunikasi, konsultasi dan kerjasama, efektifitas dan efisien, jujur dan disiplin

dalam penyuluhan NARKOBA, dapat meningkatkan kepercayaan dan kepuasan

siswa terhadap pelayanan dokter dan puskesmas. Jika kepercayaan masyarakat

terhadap pelayanan puskesmas meningkat maka dapat membantu kepala puskesmas

untuk mewujudkan misi Puskesmas Gunung Muda yaitu “Meningkatkan Peran

Serta Masyarakat Untuk Menuju Kemandirian Hidup Sehat Secara Individu,

Keluarga Maupun Masyarakat.” serta mewujudkan visi puskesmas gunung muda

yaitu “Prima dalam pelayanan, efektif dalam pemanfaatan sumber daya guna

mewujudkan masyarakat yang sehat, dan mandiri di wilayah kerja Puskesmas

Gunung Muda.”

B. Dampak Nilai Dasar ANEKA Jika Tidak Diaplikasikan

Pada pembahasan bagian A di atas telah diuraikan bahwa semua kegiatan dan nilai-

nilai dasar profesi ASN yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,

Komitmen Mutu, Anti Korupsi) semuanya dapat diaplikasikan. Berikut ini penulis akan

menganalisis dampak apabila kelima nilai dasar ANEKA profesi ASN tidak dapat

diaplikasikan dalam melaksanakan tugas:

Tabel 2

Dampak Nilai Dasar ANEKA Jika Tidak Diaplikasikan

No. Kegiatan Dampak Nilai Dasar Tidak

62
Diaplikasikan

1. Melaksanakan pelayanan  Akuntabilitas : Kepemimpinan

medis rawat jalan Tidak dihormati oleh rekan kerja dan

bawahan di dalam satu tim kerja

 Nasionalisme : Persamaan Hak dan

Kewajiban

Pasien merasa ada diskriminasi

dalam pelayanan

 Etika Publik : Menghargai

Komunikasi, Konsultasi dan

Kerjasama

Koordinasi dan kekompakan tim

akan terganggu

 Komitmen Mutu : Mengedepankan

Komitmen Terhadap Kepuasan Klien

Pasien kecewa terhadap pelayanan

yang buruk

 Anti Korupsi : Jujur dan Peduli

Pasien tidak memahami penjelasan

dan terapi yang diberikan semau

dokter.

2. Melakukan Kegiatan  Akuntabilitas: kejelasan

Pertolongan Pertama Pada Timbul kerancuan wewenang dan

Kecelakaan (P3K) pada tanggung jawab sehingga tindakan

peringatan HUT RI ke 70. P3K menjadi lambat dan tidak tepat

63
 Nasionalisme : ASN sebagai

Pelayan Publik Berdasarkan

Peraturan Undang-Undang

Tuntutan hukum dapat dikenakan ke

dokter oleh pasien

 Etika publik: Layanan Tanggap,

Cepat, dan Tepat

Pasien darurat medik lambat

ditangani

 Komitmen mutu: mengedepankan

komitmen terhadap kepuasan

klien/pasien

Peserta dan masyarakat tidak

kooperatif dengan tenaga kesehatan,

tidak puas.

 Anti Korupsi : Keadilan

Tidak ada prioritas kegawadaruratan.

3. Melakukan skrining  Akuntabilitas: Kejelasan

kesehatan indera pada siswa Timbul kerancuan wewenang dan

baru kelas 1 di SDN 23 tanggung jawab sehingga skrining

Belinyu. kesehatan indera menjadi lambat dan

tidak tepat.

64
 Nasionalisme : Persamaan Hak dan

Kewajiban

Siswa merasa ada diskriminasi dalam

pelayanan

 Etika Publik : Menghargai

Komunikasi

Pasien tidak nyaman dengan sikap

dokter.

 Komitmen mutu: mengedepankan

komitmen terhadap kepuasan

klien/pasien

Peserta dan masyarakat tidak

kooperatif dengan tenaga kesehatan,

tidak puas

 Anti korupsi: Peduli

Pasien kesulitan memenuhi biaya

kesehatan

4. Melakukan Penyuluhan dan  Akuntabilitas: Tanggung jawab,

Skrining Tb Paru di Pos Kejelasan, dan Integritas

Pembinaan Terpadu Timbul kerancuan wewenang dan

(POSBINDU) Cempaka. tanggung jawab sehingga

penyuluhan dan skrining Tb Paru

lambat dan tidak tepat. Serta Sumber

65
bahan penyuluhan tidak jelas dan

tidak dapat dipertanggungjawabkan

 Nasionalisme : ASN sebagai

Pelayan Publik yang Profesional

Persiapan tidak matang dari materi

hingga pemilihan tempat dan waktu

 Etika Publik : Menghargai

Komunikasi, Konsultasi dan

Kerjasama

Tujuan penyuluhan tidak sampai ke

masyarakat

 Komitmen Mutu : Efektif dan

Efisien

Pemborosan sumber daya yang

dipakai

 Anti Korupsi : Jujur dan Disiplin

Pasien tidak memahami penyuluhan,

mengharap imbalan , tidak tepat

waktu dan lama.

5. Memberikan bimbingan  Akuntabilitas : kejelasan, integritas

deteksi dini kanker rahim Tidak terdapat informasi dan

melalui metode pemeriksaan dokumentasi yang dapat

Inspeksi Visual dengan dipertanggungjawabkan secara jelas

Asam Asetat (IVA) kepada dan terpantau.

bidan puskesmas dan bidan

66
desa.  Nasionalisme : keadilan

Adanya diskriminasi selama

bimbingan

 Etika publik : menghargai

konsultasi

Tidak membangun konsultasi yg

efektif dan edukatif, dan tidak

adanya kepercayaan dan sikap

menghargai antar profesi kesehatan

 Komitmen mutu : Melakukan upaya

perbaikan secara berkelanjutan

melalui berbagai cara, antara lain:

pendidikan dan pelatihan

Bidan tidak dapat menjalankan

pelayanannya kepada masyarakat

dengan baik.

 Anti korupsi : Kerja keras

Kredibilitas Puskesmas menurun

6. Melakukan tindakan khusus  Akuntabilitas : Transparansi

tingkat sederhana. Pasien tidak memahami secara benar

penjelasan medik dari dokter

 Nasionalisme : Berdasarkan

Peraturan Undang-Undang

Tuntutan hukum dapat dikenakan ke

67
dokter oleh pasien

 Etika Publik : Tidak Terjadi Konflik

Kepentingan

Merugikan pasien akibat biaya

berobat yang meningkat

 Komitmen Mutu : Efektif dan

Efisien

Metode tindakan tidak sesuai dan

bahan habis pakai digunakan secara

boros

 Anti Korupsi : Peduli

Pasien kesulitan memenuhi biaya

kesehatan

7. Melaksanakan Pelayanan  Akuntabilitas : kejelasan

Stimulasi Deteksi Intervensi Tidak adanya dokumentasi yang

Dini Tumbuh Kembang sesuai dengan form SDIDTK

Anak (SDIDTK) di sehingga tidak ada pelaporan yang

Posyandu Balita Cempaka baik.

 Nasionalisme : berorientasi pada

kepentingan publik

Penurunan kepercayaan dan

perhatian masyarakat terhadap

pelayanan SDIDTK

 Etika publik : menghargai

komunikasi, konsultasi dan

68
kerjasamai

Klien/pasien tidak kooperatif

 Komitmen mutu : mengedepankan

komitmen terhadap kepuasan

klien/pasien

Klien/pasien tidak puas terhadap

pelayanan

 Anti Korupsi : Keadilan

Tidak membeda-bedakan dari SARA

(suku, agama dan ras)

8. Membuat catatan medik  Akuntabilitas : Tanggung Jawab

rawat jalan. Hasil catatan tidak sama dengan

hasil pemeriksaan dan terapi yang

diberikan

 Nasionalisme : Pelayan Publik

Profesional

Hasil catatan tidak teliti, dan jelas

serta tidak dipahami sejawat lain

 Etika Publik : Melakukan Tugas

Sesuai Peraturan Perundangan

Kerahasiaan catatan medik tidak

terjaga dan dokter dapat dituntut

pasien

 Komitmen Mutu : Efektif dan

69
Efisien

Penyusunan catatan medik yang

rumit dan tidak praktis diambil saat

dibutuhkan

 Anti Korupsi : Jujur

Penulisan terapi berlebihan dan tidak

sesuai dengan yang didapat pasien.

9. Melakukan bimbingan  Akuntabilitas : kejelasan, integritas

Upaya Kesehatan Tidak terdapat informasi dan

Perorangan (UKP) rencana dokumentasi yang dapat

Akreditasi Puskesmas dipertangungjawabkan secara jelas

kepada profesi lain (Petugas dan terpantau.

Pendaftaran, Perawat  Nasionalisme : keadilan

poliklinik umum, Bidan Adanya diskriminasi selama

KIA-MTBS, Dokter gigi bimbingan

dan Perawat gigi, Petugas  Etika publik : menghargai

Laboratorium, Petugas konsultasi

Farmasi) dalam pelayanan Tidak membangun konsultasi yg

medis puskesmas Gunung efektif dan edukatif, dan tidak

Muda. adanya kepercayaan dan sikap

menghargai antar profesi kesehatan

 Komitmen mutu : Melakukan upaya

perbaikan secara berkelanjutan

melalui berbagai cara, antara lain:

70
pendidikan dan pelatihan

Bidan tidak dapat menjalankan

pelayanannya kepada masyarakat

dengan baik.

 Anti korupsi : Kerja keras

Kepercayaan dan Kredibilitas

Puskesmas menurun

10. Melakukan penyuluhan  Akuntabilitas: Tanggung jawab,

mengenai NARKOBA pada Kejelasan, dan Integritas

siswa kelas 7 di SMPN 5 Timbul kerancuan wewenang dan

Belinyu. tanggung jawab sehingga

penyuluhan dan skrining Tb Paru

lambat dan tidak tepat. Serta Sumber

bahan penyuluhan tidak jelas dan

tidak dapat dipertanggungjawabkan

 Nasionalisme : ASN sebagai

Pelayan Publik yang Profesional

Persiapan tidak matang dari materi

hingga pemilihan tempat dan waktu

 Etika Publik : Menghargai

Komunikasi, Konsultasi dan

Kerjasama

Tujuan penyuluhan tidak sampai ke

siswa

 Komitmen Mutu : Efektif dan

71
Efisien

Pemborosan sumber daya yang

dipakai

 Anti Korupsi : Jujur dan Disiplin

Pasien tidak memahami penyuluhan,

mengharap imbalan , tidak tepat

waktu dan lama.

C. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA telah dilaksanakan di Puskesmas

Gunung Muda Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka dari tanggal 15 Agustus s.d.1

September 2015 dengan jadwal sebagai berikut:

Tabel 3

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI

NO KEGIATAN PELAKSANAAN TEMPAT SASARAN

1. Melakukan Pelayanan 18 dan 22 Agustus Puskesmas Masyarakat yang

Medik rawat jalan 2015 Gunung berobat ke Poli

tingkat pertama di poli Muda Umum Rawat

umum. jalan

2. Melakukan kegiatan 17, 24, 25 Agustus Lapangan Peserta dan

72
P3K pada peringatan 2015 Bola Masyarakat

HUT RI ke 70. Perumnas mengikuti

Belinyu Peringatan HUT

RI ke 70

3. Melakukan skrining 28 Agustus 2015 SDN 23 Siswa Kelas 1

kesehatan indera pada Belinyu

siswa baru kelas 1.

4. Melakukan penyuluhan 27 Agustus 2015 POSBINDU Masyarakat yang

dan skrining TB paru di Cempaka datang ke

POSBINDU POSBINDU

Cempaka

5. Melakukan bimbingan 24 Agustus 2015 Puskesmas Bidan Puskesmas

teknis pemeriksaan IVA Gunung dan Bidan desa

kepada bidan Muda

puskesmas dan bidan

desa

6. Melakukan tindakan 19 Agustus 2015 Puskesmas Masyarakat yang

khusus tingkat Gunung berobat ke poli

sederhana Muda umum rawat jalan

7. Melakukan pelayanan 20 Agustus 2015 Posyandu Bayi dan balita

Stimulasi Deteksi Balita yang datang ke

Intervensi Dini Tumbuh Cempaka Posyandu

Kembang Anak

73
(SDIDTK)

8. Membuat catatan medik 21 Agustus 2015 Puskesmas Masyarakat yang

rawat jalan Gunung berobat ke poli

Muda umum rawat jalan

9. Melakukan bimbingan 25 Agustus 2015 Puskesmas Pelaksana UKP

UKP rencana akreditasi Gunung

puskesmas kepada Muda

profesi lain dalam

pelayanan medis

10. Melakukan penyuluhan 29 Agustus 2015 SMPN 5 Siswa kelas 7

mengenai NARKOBA Belinyu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penjabaran kegiatan aktualisasi di Puskesmas Gunung Muda, dapat

ditarik kesimpulan dengan menerapkan nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme,

Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dalam melakukan

pelayanan kesehatan dapat meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan kepada

masyarakat sehingga pencapaian misi Puskesmas Gunung Muda yaitu “Memberikan

pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh seluruh lapisan

masyarakat” serta mewujudkan visi Puskesmas Gunung Muda Yaitu, “Prima Dalam

74
Pelayanan, Efektif Dalam Pemanfaatan Sumber Daya Guna Mewujudkan Masyarakat

Yang Sehat Dan Mandiri di wilayah kerja Puskesmas Gunung Muda” dapat terlaksana.

Juga jika nilai-nilai dasar profesi dokter tidak diaktualisasikan dalam melaksanakan

kegiatan maka akan berdampak besar bagi masyarakat, petugas kesehatan dan

pencapaian visi misi Puskesmas Gunung Muda.

B. Saran

Dari kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan, beberapa saran yang di ajukan dan

diharapkan dapat menjadi pertimbangan yaitu:

1. Bagi Peserta

Peserta diklat melakukan perencanaan yang berkesinambungan dalam kegiatan

pelayanan.

2. Bagi Puskesmas Gunung Muda

Dapat lebih memfasilitasi dan mendukung dokter dan petugas kesehatan lainnya

dalam melakukan kegiatan aktualisasi Promotif, Preventif, Kuratif dan

Rehabilitatif di Puskesmas Gunung Muda.

3. Bagi Badan Diklat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Untuk pemyelenggara diklat agar lebih menyediakan format-format baku

pelaporan kegiatan aktualisasi untuk pedoman dalam pembuatan pelaporan.

4. Bagi Masyarakat

Dengan kegiatan aktualisasi ini diharapkan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan

terhadap masyarakat meningkat, timbal baliknya masyarakat juga semakin

memperhatikan kesehatan personal dan lingkungan.

75
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek


Kedokteran.

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 5 tahun 2014 tentang aparatur sipil


negara tahun 2014.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai


Negeri Sipil.Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan
Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

76
Lembaga Administrasi Negara. 2014.Akuntabilitas.Modul Penyelenggaraan
Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014.Nasionalisme. Modul Penyelenggaraan


Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014.Etika Publik. Modul Penyelenggaraan


Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014.Komitmen Mutu.Modul Penyelenggaraan


Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014.Anti Korupsi. Modul Penyelenggaraan


Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik. 2007. Standar Pelayanan Kesehatan di


Puskesmas. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Fakultas Kedokteran USU, 2006, Kode Etik Kedokteran Indonesia dan Pedoman
Pelaksanaannya

Hatmoko, 2006, Sistem Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas, Samarinda

Konsultan Manajemen Nasional.2010. Petunjuk Teknis Kegiatan Sekolah (UKS)


Dalam PNPM Mandiri Perdesaan. Jakarta:Bidang Pengembangan
Program

77
Puskesmas Gunung Muda, 2014, Profil Puskesmas Gunung Muda, Gunung
Muda.

78

Anda mungkin juga menyukai