Anda di halaman 1dari 102

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan salah satu organ penting bagi

eksistensi suatu negara, keberadaaan Pegawai Negeri Sipil selain sebagai

bagian dari eksekutif juga terdapat pada organ-organ kenegaraan lainnya

seperti lembaga yudikatif maupun lembaga legislatif.

Kedudukan dan peran Pegawai Negeri Sipil pada setiap negara adalah

penting dan menentukan karena pegawai negeri merupakan aparatur

pelaksana pemerintah untuk menyelenggarakan pemerintahan dan kelancaran

pembangunan dalam rangka usaha mencapai tujuan nasional terutama

ditentukan oleh kualitas dan kinerja Pegawai Negeri Sipil.

Berdasarkan undang-undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara. Semua Aparatur Sipil Negara dituntut untuk berintegritas tinggi dalam

melaksanakan tugas, bertanggung jawab dan dipercaya publik dengan

dukungan sumber daya manusia yang berkualitas. Aparatur sipil negara bukan

hanya sekedar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah

profesi pelayanan publik. Makadari itu ASN perlu membuat rancangan

aktualisasi khususnya di pelayanan bidang kesehatan yang dilaksanakan UPTD

Kesehatan sebagai sentral pelayanan kesehatan masyarakat.

1 1
Dengan disahkan Undang-Undang No.38 Tahun 2014 tentang

keperawatan. Perawat dituntut dapat membuktikan bahwa perawat adalah

profesi tenaga kesehatan yang mampu menyelenggarakan pelayanan

keperawatan secara bertanggung jawab, akuntabel, bermutu, aman dan

terjangkau oleh perawat yang memiliki etik, moral tinggi, sertifikat, registrasi,

dan lisensi. Dengan tuntutan semacam itu maka profesi perawat harus dapat

menjawabnya dengan memberikan pelayanan yang profesional. Bukan

pelayanan yang berdasarkan insting belaka tetapi harus dilandasi oleh

keilmuan.

Puskesmas hanya sebagai penyedia pengobatan bagi orang sakit atau

sebagai fasilitas orang sakit daripada fasilitas menjadi sehat. Paradigma sehat

yang selalu mengutamakan pendekatan promotif-preventif masih sangat sukar

dipahami dan diadopsi masyarakat dan penyedia layanan di puskesmas.Untuk

perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka puskaesmas perlu ditunjang

dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana yaitu puskesmas

pembantu dan puskesmas keliling.

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah satuan organisasi

fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat

menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat.

Dengan peran serta masyarakat dengan menggunakan hasil pengembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna dengan biaya yang dapat dipikul

oleh Pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan

dengan menitik beratkan kepada Pelayanan untuk masyarakat luas guna

2
mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu

pelayanan.

Menurut Kepmenkes Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan

Dasar Puskesmas yang merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan

Kabupaten / Kota yang bertanggung jawab atas pembangunan kesehatan

diwilayah kerjanya. Sehubungan dengan peran tersebut setidaknya ada tiga

fungsi yang di emban Puskesmas yaitu :

1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan

2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat

3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

Perawat yaitu Pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab,

wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk

melakukan kegiatan pelayanan asuhan keperawatan.

Tugas pokok perawat adalah melaksanakan pelayanan asuhan

keperawatan pada masyarakat di Unit pelayanan kesehatan seperti

Puskesmas, Puskemas Pembantu, Rumah sakit, dan Poliklinik.

Perawat merupakan bagian dari ASN yang dapat memberikan pelayanan

kepada masyarakat sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya. maka dari

itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

bidang kesehatan yang di laksanakan di puskemas. Pada saat ini kondisi

masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek, termasuk terhadap mutu dan

kualitas pelayanan kesehatan yang berkompeten. Seiring dengan meningkatnya

pengetahuan dan tekhnologi, kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap mutu

3
pelayanan kesehatan semakin meningkat. Baik pelayanan yang  bersifat

preventif, promotif, dan kuratif. Hal ini menunjukan  bahwa pandangan

masyarakat terhadap kesehatan telah meningkat terutama pada kesehatan

umum masyarakat tidak terkecuali pelayanan asuhan keperawatan yang mana

hal tersebut berdampak pada tercapainya derajat kesehatan yang optimal. Maka

dari itu perlu pelayanan asuhan keperawatan yang cepat, tepat dan akurat.

Oleh sebab itu penulis merasa perlu untuk mengaktualisasikan nilai-nilai

dasar dari profesi pegawai negeri sipil yang meliputi akuntabilitas,

nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi dalam proses

asuhan keperawatan pada individu di UPTD Kesehatan Tumbang Kajamei

Kecamatan Bukit Raya Kabupaten Katingan.

4
B. Tujuan Aktualisasi

1. Tujuan Umum

Kegiatan aktualisasi bertujuan membentuk Aparatur Sipil Negara yang

profesional dengan menerapkan nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil

yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan

Anti korupsi dalam melaksanakan pelayanan kesehatan pada individu,

keluarga, kelompok, dan masyarakat.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang diharapkan setelah kegiatan aktualisasi nilai-nilai

dasar yaitu Aparatur Sipil Negara :

a. Mampu menerapkan nilai-nilai Akuntabilitas dalam melakukan

pelayanan keperawatan sesuai dengan prosedur dan standar

keperawatan.

b. Mampu menerapkan dan mengamalkan nilai-nilai Nasionalisme

Pancasila dalam melaksanakan tugas.

c. Menerapkan nilai-nilai Etika Publik dengan memegang teguh

Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Mampu mempraktekkan

nilai-nilai Etika Publik dalam memberikan asuhan dan kegiatan

keperawatan

d. Menerapkan nilai-nilai Komitmen Mutu dengan memberikan

pelayanan yang efektif, efisien, kreatif, dan inovatif serta

meningkatkan Komitmen Mutu dengan mengutamakan kepuasan

masyarakat.

5
e. Menerapkan nila-nilai Anti Korupsi dalam memberikan pelayanan

kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat

dengan jujur, adil, bertanggung jawab, mandiri, disiplin, berani dan

sederhana.

C. Ruang Lingkup

Melaksanakan aktualisasi ANEKA di UPTD Kesehatan Tumbang Kajamei

dalam pelayanan keperawatan pada individu yang meliputi Pengkajian

Keperawatan, Melaksanakan Analisa Data untuk Merumuskan Diagnosa

Keperawatan, Merencanakan Tindakan Keperawatan, Melaksanakan Tindakan

Keperawatan, Mengevaluasi Tindakan Keperawatan Sederhana, Memberikan

Penyuluhan Pada Individu dan Memberikan Penyuluhan Pada Keluarga di

UPTD Kesehatan Tumbang Kajamei Kecamatan Bukit Raya Kabupaten

Katingan.

D. Daftar Istilah

a. Anamnesa adalah wawancara yang dilakukan seseorang kepada

orang lain untuk mendapatkan informasi tentang orang yang di

wawancara.

b. Berkolaborasi adalah bekerjasama dengan satu orang/lebih dalam

melakukan suatu kegiatan.

c. Oral adalah salah satu ba gian dari tubuh manusia yaitu mulut

6
d. Intramuskuler adalah suatu tindakan yang dilakukan melalui otot,

biasanya pada tindakan penyuntikan.

e. ISPA adalah suatu penyakit infeksi pada saluran pernapasan atas

f. Tensimeter adalah alat digunakan untuk mengukur tekanan darah.

g. Termometer adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur suhu

tubuh.

h. Injeksi adalah suatu tindakan pemberian obat melalui penyuntikan.

i. Analisis adalah suatu kegiatan menganalisa data-data.

j. Bengkok adalah salah satu peralatan yang digunakan oleh tenaga

kesehatan sebagai tempat sampah medis.

k. Hipertensi adalah suatu penyakit tekanan darah tinggi yang biasanya

ditandai dengan gejala sakit kepala di daerah tengkuk, atau suatu

keadaan dimana tekanan darah seseorang berada di atas norma

yaitu diatas 120/80 MmHg.

l. Diagnosa adalah identifikasi sifat-sifat penyakit atau kondisi atau

membedakan satu penyakit atau kondisi dari yang lainnya.

m. Implementasi adalah suatu tindakan nyata atau pelaksaan suatu

kegiatan yang dilalukan seseorang berdasarkan rencana yang

dibuat.

n. SAP adalah Satuan Acara Penyuluhan atau susunan acara yang

dibuat oleh seseorang tentang proses kegiatan penyuluhan.

o. Dosis adalah suatu takaran obat yang menimbulkan khasiat yang

tepat dan aman bila dikonsumsi.

7
BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Profil SKPD

Dinas Kesehatan Kabupaten Katingan merupakan salah satu Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Katingan, berkedudukan

sebagai unsur pelaksana teknis Pemerintah Kabupaten Katingan. Dasar

hukum Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten

Katingan adalah Peraturan Daerah Kabupaten Katingan Nomor 3 Tahun 2011

tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Katingan Nomor 5

Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten

Katingan. Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Katingan Nomor 3 Tahun

2011, Dinas Kesehatan Kabupaten Katingan bertugas melaksanakan urusan

Pemerintah Daerah di bidang kesehatan, dengan beberapa fungsi sebagai

berikut :

1. Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang kesehatan sesuai dengan

kebijaksanaan yang ditetapkan Bupati berdasarkan peraturan perundang

- undangan yang berlaku;

2. Penyelenggaraan sebagian urusan pemerintahan dan pelayanan umum di

bidang kesehatan;

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan yang meliputi

binapelayanan kesehatan, pengendalian penyakit dan penyehatan

lingkungan, sumberdaya kesehatan dan bina program kesehatan;

8 8
4. Pelaksanaan pelayanan teknis ketatausahaan dinas;

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Berdasarkan tugas pokok dan fungsi tersebut, Dinas Kesehatan

Kabupaten Katingan menetapkan UPTD Kecamatan Bukit Raya berkedudukan

di Puskesmas Tumbang Kajamei.

Gambar 2. 1 UPTD Puskesmas Tumbang Kajamei

UPTD Kesehatan Tumbang Kajamei merupakan salah satu UPTD

Kesehatan yang ada di Kabupaten Katingan. Secara geografis UPTD

Kesehatan Tumbang Kajamei memiliki luas wilayah kerja ± 829 km2 dengan

mencakup Desa Tumbang Kaburai, Desa Tanjung Batik, Desa Tumbang

9
Karuei, Desa Tumbang Kajamei, Desa Rangan Bahekang, Desa Rangan

Rondan, Desa Tumbang Gaei, Desa Penda Nange, Desa Rantau Pandan,

Desa Tumbang Dahuei, Desa Tumbang Kataei.

Gambar 2. 2 Peta Wilayah Kabupaten Katingan

10
Gambar 2. 3 Peta Wilayah Kecamatan Bukit Raya

a. Sarana Fisik

Sarana fisik yang ada di UPTD Kesehatan Tumbang Kajamei adalah

UPTD Kesehatan Tumbang Kajamei, Pustu Tumbang Kajamei, Poskesdes

Tumbang Kajamei, Pustu Tumbang Gaei, Pustu Rantau Pandan, Pustu

Tumbang Dahuei, Pustu Tumbang Karuei, Pustu Tumbang Kaburai

11
b. Tenaga UPTD/ Pustu/ Polindes

No Pendidikan Jumlah Keterangan

1. Dokter Umum 2 Orang Ijin Belajar

2. Perawat Umum 14 Orang Pustu / Poskesdes

3. Bidan 8 Orang Pustu


UPTD Kes
4. Petugas Gizi 1 Orang
Tumbang Kajamei
UPTD Kes
5. Asisten Apoteker 1 Orang
Tumbang Kajamei
Tabel 2.1 Daftar Tenaga Kesehatan UPTD Kesehatan Tumbang Kajamei
Sumber : Data sekunder UPTD Kesehatan Tumbang Kajamei Tahun 2014

1. Sarana Transportasi dan Komunikasi

Wilayah UPTD Kesehatan Tumbang Kajamei merupakan salah satu

wilayah yang termasuk kedalam wilayah yang sangat terpencil, sehingga

wilayah tersebut hanya dapat dijangkau dengan transportasi air dengan waktu

tempuh ± 11 jam (rute perjalanan Tumbang Samba - Tumbang Kajamei) dan

tidak ada sarana komunikasi yang dapat digunakan.

B. Visi, Misi UPTD Kesehatan Tumbang Kajamei

1. Visi UPTD Kesehatan Tumbang Kajamei

“Menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas di Kecamatan

Bukit Raya”.

12
2. Misi UPTD Kesehatan Tumbang Kajamei

a. Memberikan Pelayanan Sepenuh Hati, Bermutu dan Terjangkau Oleh

Semua Lapisan Masyarakat dengan Sumber Daya yang Dimiliki

b. Menjadi Pusat Pelayanan dan Pusat Informasi Kesehatan Bagi

Masyarakat

c. Menggalang Kemitraan dengan Berbagai Pihak Untuk Meningkatkan

Derajat Kesehatan

d. Meningkatkan Kesehatan Individu, Keluarga, dan Lingkungan

C. Sasaran Kerja Pegawai

Sasaran Kerja Pegawai (SKP) adalah rencana kerja dan target yang akan

dicapai oleh seorang PNS yang disusun dan disepakati bersama antara pejabat

penilai dengan PNS yang dinilai. Penilaian Prestasi Kerja merupakan alat

kendali agarsetiap kegiatan pelaksanaan tugas pokok oleh setiap PNS selaras

dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT).

1) Melaksanakan pengkajian keperawatan dasar pada individu

2) Melaksanakan pengkajian keperawatan dasar pada keluarga

3) Melaksanakan analisis data untuk merumuskan diagnosa keperawatan

pada individu.

4) Melaksanakan analisis data untuk merumuskan diagnosa keperawatan

pada keluarga.

5) Merencanakan tindakan keperawatan sederhana pada individu

6) Merencanakan tindakan keperawatan sederhana pada keluarga

13
7) Melaksanakan tindakan keperawatan dasar kategori I

8) Melaksanakan tindakan keperawatan dasar kategori III

9) Melaksanakan tindakan keperawatan dasar kategori II

10) Melaksanakan tindakan keperawatan dasar kategori IV

11) Melaksanakan evaluasi keperawatan sederhana pada individu

12) Menyusun Penyuluhan dengan metode sederhana

13) Melaksanakan penyuluhan pada individu.

14) Melaksanakan penyuluhan pada keluarga.

15) Melaksanakan penyuluhan pada kelompok

16) Menyusun rancangan pelatihan untuk kader

17) Melaksanakan pelatihan kader

18) Membimbing kader di lapangan

19) Pertolongan persalinan normal tanpa episiotomi

20) Pertolongan persalinan normal dengan episiotomi

21) Melaksanakan tugas anestesi (operasi kecil)

22) Melaksanakan tugas anestesi (operasi sedang)

23) Melaksanakan tugas limpah

24) Bertugas sebagai pengelola di rumah sakit sebagai ketua tim perawatan

25) Bertugas sebagai pengelola di puskesmas sebagai penanggung jawab

puskesmas pembantu

14
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

Aktualisasi nilai dasar adalah suatu proses untuk menjadikan kelima nilai

dasar yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti

korupsi (ANEKA) menjadi aktual/nyata/terjadi, tidak terbatas hanya pemahaman

ataupun penguasaan konsep tetapi sampai pada tataran aplikasi.

Akuntabilitas merupakan suatu tanggung jawab untuk melaksanakan

tugas dengan baik sesuai dengan bidang masing-masing ;

Nasionalisme merupakan suatu paham yang menciptakan dan

mempertahankan kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep

identitas bersama untuk sekelompok manusia yang sama ;

Etika Publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik

buruk dan benar/salah suatu perilaku, tindakan, dan keputusan yang

mengarahkan kebijakan publik dalam menjalankan tanggung jawab pelayanan

publik ;

Komitmen Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang

diberikan kepada pelanggan sesuai kebutuhan dan keinginannya ;

Anti Korupsi merupakan suatu tindakan tidak merugikan negara, individu

atau masyarakat.

15 15
Kegiatan dilakukan sesuai dengan rancangan aktualisasi nilai dasar

(ANEKA), kegiatan yang diaktualisasikan yaitu memberikan pelayanan

keperawatan dengan melaksanakan pengkajian keperawatan dasar pada

individu, melaksanakan analisa data yang telah didapat untuk menentukan

masalah keperawatan yang dialami selanjutnya merencanakan tindakan

keperawatan dan melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana serta

melakukan evaluasi terhadap hasil yang dicapai setelah dilakukan tindakan

keperawatan, selain itu kegiatan lain adalah melakukan penyuluhan kesehatan

pada individu dan keluarga. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.1

Instrumen Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar berikut :

16
A. INSTRUMEN RANCANGAN AKTUALISASI NILAI DASAR

Tabel 3.1 Instrumen Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar

No INDIKATOR INFORMASI YANG RELEVAN DENGAN NILAI DASAR DAFTAR


NILAI DASAR KEBUTUHAN TUGAS TUGAS UNIT TUGAS KEGIATAN
STAKEHOLDERS ORGANISASI PEGAWAI
1 2 3 4 5 6 7
1 Akuntabilitas Masyarakat Tugas pokokMemberikan 1. Melaksana 1. Melaksanakan
menginginkan dari Dinaspelayanan kan pengkajian
petugas Kesehatan keperawatan pengkajian keperawatan
kesehatan Kabupaten yang prima keperawata dasar pada
dapat Katingan yaitupada pasien n dasar individu.
bertanggungjaw membantu rawat jalan. pada  Melakukan
ab terhadap Bupati dalam individu anamnesa
tugas yang melaksanakan  Melakukan
diberikan dan kewenangan pemeriksaan
dapat desentralisasi fisik
memberikan dan  Melakukan
pelayanan yang dekonsentrasi pemeriksaan
optimal. di bidang TTV
kesehatan
sesuai dengan
kebijakan
yang
ditetapkan
berdasarkan
peraturan
peundang-
undangan
yang berlaku.

Lanjutan 1

17
INFORMASI YANG RELEVAN DENGAN NILAI DASAR
INDIKATOR DAFTAR
No
NILAI DASAR KEBUTUHAN TUGAS
TUGAS UNIT
TUGAS KEGIATAN
STAKEHOLDERS ORGANISASI PEGAWAI
1 2 3 4 5 6 7
2 Nasionalisme 2. Melaksanak 1. Menentukan
Masyarakat an analisa masalah
menginginkan untuk keperawatan
petugas merumuskan
pada individu
kesehatan lebih diagnosa
keperawatan
2. Menentukan
mementingkan
kepentingan pada penyebab
publik daripada individu masalah
kepentingan keperawatan
pribadi dan padaindividu
golongan dalam 3. Menentukan
melaksanakan data subjektif
tugasnya.
dan data
objektif
padaindividu
3 Etika Publik 3. Merencana 1. Merencanakan
kan tindakan pada
tindakan pasien yang
keperawata datang ke Poli
n pada Umum sesuai
individu dengan
diagnosa yang
Masyarakat diangkat.
mengharapkan 2. Menjelaskan
petugas rencana
kesehatan keperawatan
professional saya kepada
dalam pasien dengan
melaksanakan sopan dan
tugasnya. bahasa yang
mudah
dimengerti.
3. Mencatat
rencana sesuai
format asuhan
keperawatan
sehingga
menjadi jelas
Lanjutan 2

18
INFORMASI YANG RELEVAN DENGAN NILAI DASAR DAFTAR
INDIKATOR
No
NILAI DASAR KEBUTUHAN TUGAS
TUGAS UNIT
TUGAS KEGIATAN
STAKEHOLDERS ORGANISASI PEGAWAI
1 2 3 4 5 6 7
dan dapat
dipertanggung
jawabkan.
4. Berkolaborasi
dengan tim
medis dalam
pemberian
obat.

4 Komitmen Masyarakat 4. Melaksan 1. Berkolaborasi


Mutu menginginkan akan dengan tim
petugas tindakan medis dalam
kesehatan keperawat
pemberian
memberikan an dasar
pelayanan kategori II obat oral
kesehatan yang 2. Mempersiapka
efektif,efisien, n obat sesuai
dan tepat. dengan yang
diresepkan.
3. Memberikan
obatpada
pasien.

Masyarakat 5. Melaksana1 Berkolaborasi


menginginkan kan dengan tim
pelayanan tindakan kesehatan yang
kesehatan yang keperawat lainnya dalam
jujur dan adil. an dasar pemberian obat
kategori III suntikan
2Mempersiapka
n obat sesuai
dengan yang
diresepkan
3 Melaksanakan
tindakan
keperawatan
dasar kategori
III yaitu
Lanjutan 3

19
No INDIKATOR INFORMASI YANG RELEVAN DENGAN NILAI DASAR DAFTAR
NILAI DASAR KEBUTUHAN TUGAS TUGAS
TUGAS UNIT KEGIATAN
STAKEHOLDERS ORGANISASI PEGAWAI
1 2 3 4 5 6 7
pemberian obat
intra muskuler
sesuai dosis
yang
dianjurkan.
5 Anti Korupsi 6. Melaksana 1. Menanyakante
kan ntang keluhan
evaluasi pasien.
keperawata
2. Melakukan
n
sederhana pemeriksaan
pada tekanan
individu. darah.
3. Melakukan
analisa
masalah
keperawatan
4. Merencanakan
tindakan
keperawatan
lebih lanjut jika
keluhan masih
ada.
5. Memberikan
informasi
hasilevaluasi
pada pasien
dengan jujur.

Lanjutan 4
No INDIKATOR INFORMASI YANG RELEVAN DENGAN NILAI DASAR DAFTAR
NILAI DASAR KEBUTUHAN TUGAS TUGAS UNIT TUGAS KEGIATAN

20
STAKEHOLDERS ORGANISASI PEGAWAI

1. Melaksan 1. Menjelaskan
akan tujuan
penyuluha penyuluhan
n pada
2. Menjelasan
individu
materi
penyuluhan
3. Mengevaluasi
hasil
penyuluhan

2. Melaksana 1. Menjelaskan
kan tujuan
penyuluha penyuluhan
n pada penyakit
keluarga
ISPApada
orang tua
yang
mempunyai
balita
2. Penjelasan
materi
penyuluhan
tentang ISPA
3. Mengevaluas
i hasil
penyuluhan.

B. KEGIATAN

21
Tahap kegiatan merupakan suatu tahap pelaksanaan kegiatan-kegiatan

sesuai SKP dimana pelaksanaannya disesuaikan dengan nilai-nilai dasar

aktualisasi yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.2 Kegiatan

NO Kegiatan Nilai Uraian Pelaksanaan Kegiatan


Dasar/Indikator
1 2 3 4
1 Melaksanakan Melaksanakan pengkajian keperawatan pada
Pengkajian individu yaitu :
Keperawatan 1. Saya akan mempersiapkan alat pengkajian seperti
dasar pada Tensimeter, Termometer,Timbangan,Jam Tangan,
individu Pulpen, dan Format pengkajian sederhana supaya
mempermudah saya mendapat data yang tepat
dan akurat.
2. Saya akan menanyakan Identitas pasien yang
datang berobat ke Poli Umum UPTD Kesehatan
Tumbang Kajamei Kecamatan Bukit Raya
Kabupaten Katingan. Saya menggunakan bahasa
yang mudah dimengerti oleh pasien (Bahasa
Indonesia/bahasa dayak), ramah, dan sopan.Saya
akan bertanya tentang identitas pasien meliputi
Nama Pasien, Umur, Agama, suku, Pekerjaan,
dan Kepala Keluarga. Pada saat ada pasien yang
agama atau sukunya berbeda maka sayaakan
tetap melayani dengan penuh rasa tanggung
jawab sama seperti saya melayani orang yang
lainnya.
3. Saya akan bertanya tentang keluhansetiap pasien
yang datang ke Poli Umum dengan bahasa yang
mudah dimengerti, ramah dan sopan serta tidak
membedakan status ekonomi, agama, suku, dan
jenis kelamin. Saya akanmenghormati dan
menghargaipasien dengan mendengarkan keluhan
pasien.
Lanjutan 1
NO Kegiatan Nilai Uraian Pelaksanaan Kegiatan

22
Dasar/Indikator
1 2 3 4
EtikaPublik 4. Saya akan memeriksa Tekanan darah setiap
pasien, serta saya akan mengukur suhu jika ada
demam. Pada saat memeriksa tekanan darah
saya terlebih dulumeminta izindengan pasien.
Selanjutnya saya akan menulis hasil pengkajian
pada format pengkajian sehingga menjadi jelas
dandapat dipertanggung jawabkan. Saya akan
jujurmenulis dan memberikan informasi hasil
pengkajian kepada pasien dan tidak mengarang-
ngarang hasil pengkajian.
2 Melaksanakan Etika publik 1. Saya akan melaksanakan analisa untuk
analisis untuk merumuskan diagnosa keperawatan sesuai
merumuskan format asuhan keperawatan secara tepat, jelas
diagnosa Nasionalisme dan teliti. Saya akan jujur dalam melaksanakan
keperawatan analisa untuk merumuskan diagnosa
pada individu Akuntabilitas keperawatan tanpa menambah dan mengurangi
Komitmen mutu hasil pengkajian.
2. Sayaakan menulis hasil analisa untuk
merumuskan diagnosa keperawatan denganjelas
dan dapat dipertanggungjawabkan hasilnya.
3. Melaksanakan analisa untuk Merumuskan
diagnosa keperawatan adalah sebagai berikut :
1) Saya akan menentukan masalah
keperawatan pada setiap individu yang
berkunjung ke Poli Umum.
2) Saya akan menentukan penyebab masalah
keperawatan pada setiap individu yang
datang ke Poli Umum.
3) Saya akan menentukan data subjektif dan
data objektif pada setiap individu yang
datang ke Poli Umum.

Lanjutan 2
Nilai
NO Kegiatan Uraian Pelaksanaan Kegiatan
Dasar/Indikator

23
1 2 3 4
3 Merencanakan Akuntabilitas Saya akan merencanakan tindakan keperawatan
tindakan pada pasien yang datang ke Poli Umum dengan
keperawatan cermat dan efektif. Sayaakan membuat rencana
sederhana sesuai dengan keluhan pasien dengan tidak
pada individu mengarang-ngarang data keluhan pasien.Saya akan
bertanggungjawab terhadap rencana yang telah
disusundan bekerja sama dengan tim
kesehatanlainnyadalammenyelesaikan masalah
kesehatan pada individu. Merencanakan tindakan
Nasionalisme keperawatan pada individu adalah sebagai berikut :
Etika Publik 1) Saya akan merencanakan tindakan pada pasien
yang datang ke Poli Umum sesuai dengan
diagnosa yang diangkat. Saya akan menjelaskan
rencana keperawatan saya kepada pasien
dengan sopan dan bahasa yang mudah
dimengerti.Saya akan mencatat rencana sesuai
format asuhan keperawatansehingga menjadi
jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.
Komitmen Mutu 2) Saya akan berkolaborasi dengan tim medis
dalam pemberian obat.
4 Pemberian Akuntabilitas Pada saat memberikan suntikan intramuskuler saya
obat intra Nasionalisme akanmelakukanya dengan penuh rasa
muskuler Etika Publik tanggungjawab, melayani dengan ramah dan sopan
(Keperawatan serta efektifdalam menggunakan waktu sehingga
dasar kategori pasien tidak menunggu terlalu lama. Dalam
III ) melaksanakan tindakan keperawatan kategori III
saya berkolaborasi dengan tim medis. Saya
akanmenanyakan apakah pasien bersedia dilakukan
penyuntikan intramuskuler. Untuk menjamin
tindakan penyuntikan yang tepat, akurat dan efektif,
saya akan melaksanakan tindakan keperawatan III
sesuai standar praktek keperawatan untuk tindakan
penyuntikan intramuskuler pada pasien.
Komitmen Mutu Prosedur tindakan penyuntikan intramuskuler
Anti Korupsi adalah :
Lanjutan 3
Nilai
NO Kegiatan Uraian Pelaksanaan Kegiatan
Dasar/Indikator

24
1 2 3 4
1) Persiapan alat
Sarung tangan,Spuit 3 ml, jarum spuit 3 ml, Bak
instrument, Kapas alkohol, Obat injeksi dan bengkok,
2) Prosedur pelaksanaan
Mencuci tangan,menyiapkan obat dengan
benar,Saya akanmemberikan salam sebagai
pendekatan terapeutik,menjelaskan tujuan dan
prosedur tindakan kepada pasien. Saya
akanmengatur posisi pasien SIM
(miring),membebaskan daerah yang akan diinjeksi,
memakai sarung tangan,menetukan lokasi
penyuntikan yaitu 1/3 SIAS, membersihkan daerah
yang akan disuntikan dengan kapas
alkohol,menggunakan ibu jari dan telunjuk untuk
meregangkan kulit, memasukan spuit dengan sudut
90 derajat, dan memasukan jarum 2/3,melakukan
aspirasi dan pastikan darah tidak masuk spuit, dan
memasukan obat secara perlahan-lahan,mencabut
jarum dari tempat penusukan dan menekan daerah
penusukan dengan kapas alkohol dan membuang
kapas dan spuit ke dalam bengkok.Saya akan
mengevaluasi tindakan, membersihkan alat-alat dan
mencuci tangan.Setelah selesai tindakan
penyuntikan saya menanyakan apakah pasien
memilki kartu jamkesmas atau BPJS kalau tidak
adasaya memungut biaya sebesar Rp.6.000
terhadap pasien untuk retribusi ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Katingan.
5 Memberikan Akuntabilitas Saya akanmemberikan obat oral pada pasien sesuai
obat oral Nasionalisme standar keperawatan, dengan penuh rasa
(keperawatan Etika Publik tanggungjawab,tepat, akurat, dan jujur. Saya akan
dasar kategori Anti Korupsi menjelaskan dengan bahasa yang jelas,mudah
II) dipahami oleh pasien ( Bahasa Indonesia/bahasa
dayak),ramah, dan sopan. Saya akan memungut
biaya pengobatan dari pasien sebesar Rp.6000jika
tidak memiliki kartu BPJS atau Jamkesmas.
Lanjutan 4
Nilai
NO Kegiatan Uraian Pelaksanaan Kegiatan
Dasar/Indikator

25
1 2 3 4
Pada saat memberikan obat oral adalah sebagai
berikut :
1. Berkolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian obat oral
2. Mempersiapkan obat sesuai dengan yang
diresepkan. Pada saat mempersiapkan obat
sayatidak akan mengurangi dosis dan jumlah
obat,saya tetap memberikan sesuai dengan
yang diresepkan oleh tim medis.
3. Memberikan obat pada pasien.
6 Melaksanakan Akuntabilitas Saya akan menyiapkan satuan acara penyuluhan
penyuluhan Nasionalisme dan menyiapkanleflet supaya pasien lebih mudah
pada individu Etika Publik mengerti,dan kegiatan penyuluhan dapat berjalan
Komitmen Mutu dengan baik dan lancar. Pada saat memberikan
penyuluhan saya lakukan dengan penuh rasa
tanggungjawab supaya individu dapat mengerti
tentang masalah kesehatan yang dialaminya. Pada
saat memberikan penyuluhan pada individu saya
bersikap ramah, sopan dan menggunakan Bahasa
Indonesia. Melaksanakan penyuluhan pada individu
adalah sebagai berikut :
1. Saya akan menjelaskan tujuan penyuluhan
2. Saya akan menjelasan materi penyuluhan
3. Saya akan mengevaluasi hasil penyuluhan

Lanjutan 5
Nilai
NO Kegiatan Uraian Pelaksanaan Kegiatan
Dasar/Indikator

26
1 2 3 4
7 Melaksanakan Akuntabilitas Saya akan menyiapkan strategi pelaksana kegiatan
penyuluhan Nasionalisme penyuluhan dan menyiapkan leaflet supaya
pada keluarga EtikaPublik keluarga lebih mudah mengerti,dan kegiatan
Komitmen Mutu penyuluhan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Saya akan berkoordinasi dengan petugas
kesehatan lainnya. Sayaakan mengunakan teknik
komunikasiterapeutiksenyum,sapa,ramah,sopan
dan menggunakan Bahasa Indonesia saat
memberikan penyuluhan pada keluarga. sesuai
dengan strategi pelaksana kegiatan penyuluhan
yang saya buat. Pada saat memberikan penyuluhan
pada keluarga saya akan melakukan sesuai SAP
sehingga hasil penyuluhan dapat
dipertanggungjawabkan hasilnya dengan penuh
rasa tanggungjawab. Kegiatan penyuluhan pada
keluarga adalah sebagai berikut :
1. Saya akan menjelaskan tujuan penyuluhan
penyakit ISPA pada ibu-ibu yang mempunyai
balita
2. Penjelasan materi penyuluhan tentang ISPA
3. Saya akan mengevaluasi hasil penyuluhan.
8 Melaksanakan Akuntabilitas Pada hari ketiga saya akan datang ke rumah pasien
evaluasi Nasionalisme untuk mengetahui keadaan pasien sebagai rasa
keperawatan Etika Publik tanggung jawab saya sebagai petugas kesehatan
sederhana Komitmen Mutu sebagai pelayan masyarakat. Pada saat
pada individu. berkomunikasi dengan pasien saya bersikap ramah
dan sopan sehingga saya dapat diterima dengan
baik ketika saya berkunjung ke rumah pasien. Pada
saat evaluasi keperawatan saya menggunakan
metode yang sederhana dan efektif sesuai format.
Saya juga menghargai pasien dengan tidak
menyebarluaskan data pasien ke orang lain.
Kegiatan evaluasi keperawatan sederhana pada
individu adalah sebagai berikut :
1. Saya akan menanyakan tentang keluhan pasien.
Lanjutan 6
Nilai
NO Kegiatan Uraian Pelaksanaan Kegiatan
Dasar/Indikator

27
1 2 3 4
2. Saya akan melakukan pemeriksaan tekanan
darah.
3. Saya akan melakukan analisa masalah
keperawatan
4. Saya akan merencanakan tindakan keperawatan
lebih lanjut jika keluhan masih ada.
5. Saya akan memberikan informasi hasilevaluasi
pada pasien dengan jujur.

C. JADWAL AKTUALISASI

28
Kegiatan-kegiatan tersebut akan dilaksanakan di tempat kerja dengan

berurutan selama 13 hari kerja dengan jadwal sebagai berikut:

NO KEGIATAN PELAKSANAAN TEMPAT SASARAN


1 2 3 4 5
1. Melaksanakan pengkajian 1 s/d 13 Poli Umum UPTD
keperawatan berupa Juni 2015 Kes Tumbang
pengkajian dasar pada Kajamei
individu
2. Melaksanakan analisis data 1 s/d 13 Poli Umum UPTD
untuk merumuskan diagnosa Juni 2015 Kes Tumbang
keperawatan pada individu. Kajamei
3. Merencanakan tindakan 1 s/d 13 Poli Umum UPTD
keperawatan sederhana pada Juni 2015 Kes Tumbang
individu Masyarakat
Kajamei
yang datang
4. Melaksanakan tindakan 1 s/d 13 Poli Umum UPTD
ke Poli
keperawatan dasar kategori Juni 2015 Kes Tumbang
Umum
III Kajamei
5. Melakukan Tindakan 1 s/d 13 Poli Umum UPTD
keperawatan dasar kategori II Juni 2015 Kes Tumbang
Kajamei
6. Melakukan penyuluhan 1 s/d 13 Poli Umum UPTD
kepada individu Juni 2015 Kes Tumbang
Kajamei
7. Melakukan penyuluhan 1 s/d 13 Di rumah klien
kepada keluarga Juni 2015
8. Melaksanakan evaluasi 1 s/d 13 Di rumah pasien
keperawatan sederhana pada Juni 2015
individu
Tabel 3.3 Jadwal Aktualisasi

BAB IV

29
CAPAIAN AKTUALISASI

A. HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

Hasil dari kegiatan aktualisasi pengkajian keperawatan pada individu yang

berkunjung ke Poli Umum UPTD Tumbang Kajamei Kecamatan Bukit Raya

Kabupaten Katingan yang dilaksanakan pada tanggal 1-13 Juni 2015.

KEGIATAN 1 Melaksanakan pengkajian


keperawatan pada individu
TANGGAL 2 Juni 2015
DAFTAR LAMPIRAN 1. Foto Dokumentasi
2. Laporan Asuhan Keperawatan
Pada Tn. P
Penjelasan Keterkaitan dengan Nilai Dasar :

1. AKUNTABILITAS

Pengkajian keperawatan yang dilakukan pada individu antara lain

melakukan pemeriksaan fisik seperti ; menimbang berat badan, mengukur

tekanan darah, menghitung respirasi/pernapasan selama 1 menit, mengukur

suhu tubuh, serta melakukan anamnesa/wawancara terhadap pasien tentang

keluhan, identitas, riwayat penyakit, dan lain-lain. Pengkajian ini bertujuan

untuk mengetahui bagaimana keadaan kesehatan pasien pada saat

dilakukan pemeriksaan serta dijadikan sebagai acuan untuk menentukan

diagnosa atau masalah kesehatan yang dialami serta tindakan yang tepat

untuk diberikan kepada pasien. 30


Setiap pasien yang datang untuk

30
memeriksakan kesehatannya mendapatkan pemeriksaan fisik yang sama

yang disesuaikan dengan umur pasien. Hal ini berkaitan dengan nilai dasar

yang terdapat dalam akuntabilitas yaitu keadilan. Penulis bertanggung jawab

untuk memberitahukan tentang maksud dan tujuan dilakukannya

pemeriksaan fisik tersebut. Setelah pasien mengetahui manfaat dan tujuan

dari pemeriksaan tersebut, diharapkan pasien bersedia untuk dilakukan

tindakan keperawatan selanjutnya sesuai dengan masalah kesehatan yang

dialami.

Pemeriksaan fisik pada individu yang dilakukan secara lengkap akan

sangat membantu penulis dalam menentukan diagnosa keperawatan.

Apabila pemeriksaan fisik pada individu tersebut tidak dilakukan dengan

menerapkan nilai dasar dari akuntabilitas maka data yang diperoleh dari hasil

pengkajian menjadi tidak akurat, hal ini akan berkaitan dengan kesehatan

pasien itu sendiri, contohnya terapi yang diberikan pada pasien yang sedang

mengalami tekanan darah tinggi tentu berbeda dengan terapi yang diberikan

pada pasien yang tekanan darahnya berada dibatas normal, tentunya hal ini

sangat berbahaya bagi kesehatan individu itu sendiri.

2. NASIONALISME

31
Dalam melakukan pengkajian penulis tidak membeda-bedakan pasien

baik dari status sosialnya maupun dari perbedaan Suku, Ras, dan Agama hal

ini berkaitan dengan nilai nasionalisme yang terkandung dalam pancasila sila

ke 2 yaitu berlaku adil. Semua pasien yang datang ke Poli Umum UPTD

Kesehatan Tumbang Kajamei untuk memeriksakan kesehatannya

mendapatkan pelayanan dan pemeriksaan fisik yang sama, mulai dari

menimbang berat badan, mengukur tekanan darah, mengukur suhu tubuh,

menghitung respirasi/pernapasan dan lain-lain.

Melaksanakan pengkajian keperawatan pada individu dengan

menggunakan nilai dasar nasionalisme yaitu toleransi (menghormarti

perbedaan baik agama dan suku), menghormati dan menghargai pasien (saat

mendengar keluhan pasien) dalam melaksanakan pengkajian keperawatan

pada individu.

3. ETIKA PUBLIK

Sebelum pemeriksaan fisik dilakukan, penulis menjaga privasi pasien

32
terlebih dahulu dengan cara menutup pintu ruang Poli Umum. Hal ini

berkaitan dengan nilai dasar etika publik yaitu menjaga kerahasiaan yang

menyangkut kebijakan negara. Pemeriksaan fisik dilakukan oleh penulis

secara cermat dan disiplin, hal ini dibuktikan dengan cara sebelum

melakukan pemeriksaa fisik semua peralatan yang akan digunakan di cek

terlebih dahulu, apakah peralatan tersebut berfungsi dengan baik atau tidak.

Karena jika peralatan tersebut dalam kondisi yang tidak baik, maka hasil

pemeriksaan pun tidak akan akurat. Tindakan yang penulis lakukan sesuai

dengan nilai dasar yang terdapat dalam etika publik yaitu melaksanakan

tugas dengan cermat dan disiplin.

Pemeriksaan fisik dilakukan dengan sikap ramah dan sopan serta hasil

dari pemeriksaan fisik yang telah dilakukan diberitahukan kepada pasien

dengan bahasa yang santun serta mudah dimengerti oleh pasien. Hasil dari

pemeriksaan fisik yang telah dilakukan disampaikan kepada pasien sesuai

dengan keadaan dan kondisi sebenarnya, ini merupakan cerminan dari nilai

dasar etika publik yaitu memberikan informasi secara benar. Oleh karena itu

nilai dasar etika publik dalam kegiatan ini sangat penting untuk diterapkan.

33
4. Komitmen Mutu

Penulis berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan

yang terbaik. Pemeriksaan fisik kepada individu dilakukan secara cermat dan

teliti, sehingga akan menghasilkan hasil yang akurat, efektif dan efisien

menggunakan format pengkajian sederhana dan sesuai standar keperawatan

dalam melaksanakan pengkajian keperawatan pada individu di UPTD

Kesehatan Tumbang Kajamei Kecamatan Bukit Raya Kabupaten Katingan.

Dalam melakukan pemeriksaan fisik penulis juga tidak melakukannya secara

terburu-buru karena hal ini akan mempengaruhi hasil dari pemeriksaan yang

diperoleh. Apabila nilai dasar pada komitmen mutu tidak diterapkan maka

kualitas mutu pelayanan yang diberikan akan buruk. Hal ini akan

mempengaruhi tingkat kepercayaan dan kepuasan pasien dalam pelayanan

keperawatan.

5. ANTI KORUPSI

Selanjutnya penulis mencatat hasil pengkajian pada format pengkajian

sehingga menjadi jelas dan dapat dipertanggung jawabkan. Penulis juga jujur

34
menulis dan memberikan informasi hasil pengkajian kepada pasien dan tidak

mengarang-ngarang hasil pengkajian. Penulis melaksanakan pengkajian

keperawatan pada individu dengan menggunakan nilai dasar Anti Korupsi

yaitu jujur dalam menulis dan memberikan informasi kepada pasien tentang

hasil pengkajian.

Kegiatan Melaksanakan Pengkajian Keperawatan Pada Individu :

Foto Dokumentasi Kegiatan Pengkajian Keperawatan Pada Individu.

35
Doc. Pribadi 1. Salah satu bentuk kegiatan yang berhubungan dengan
pengakajian keperawatan dasar pada individu, yaitu melakukan pemeriksaan
tekanan darah serta mencatat hasil anamnesa/wawancara tentang keluhan
serta identitas pasien sebagai dasar untuk menentukan masalah kesehatan
yang dialami pasien. Foto diambil tanggal 2 Juni 2015 di ruang Poli Umum
UPTD Kesehatan Tumbang Kajamei.
Hasil dari kegiatan aktualisasi melaksanakan analisa untuk merumuskan

diagnosa keperawatan pada individu yang berkunjung ke Poli Umum UPTD

Kesehatan Tumbang Kajamei Kecamatan Bukit Raya Kabupaten Katingan yang

dilaksanakan pada tanggal 1-13 Juni 2015.

36
KEGIATAN 2 Melaksanakan analisa untuk
merumuskan diagnosa keperawatan
pada individu.
TANGGAL 2 Juni 2015
DAFTAR LAMPIRAN 1. Foto Dokumentasi
2. Laporan Asuhan Keperawatan
Pada Tn. P
Penjelasan Keterkaitan dengan Nilai Dasar :

1. AKUNTABILITAS

Penulis melaksanakan analisa untuk merumuskan diagnosa

keperawatan pada individu dengan menggunakan nilai dasar akuntabilitas

yaitu mencatat hasil analisa untuk merumuskan diagnosa keperawatan

sesuai format sehingga menjadi jelas dan dapat dipertanggung jawabkan

hasilnya, penulis juga melakukan analisa data dari data yang telah diperoleh

pada saat dilakukan pengkajian terhadap pasien dengan teliti dan cermat

agar diagnosa yang diangkat tidak salah dan benar-benar menjadi masalah

kesehatan pasien yang perlu ditangani, karena apabila terjadi kesalahan

dalam menganalisa maka akan terjadi kesalahan pula pada saat menentukan

diagnosa keperawatan yang pada akhirnya akan sangat merugikan pasien,

maka dari itu implementasi akuntabilitas dalam kegiatan ini sangatlah penting.

2. NASIONALISME

Penulis melaksanakan analisa untuk merumuskan diagnosa

keperawatan pada individu dengan menggunakan nilai dasar nasionalisme

yaitu dengan mencatat hasil analisa untuk merumuskan diagnosa

keperawatan dengan menggunakan Bahasa Indonesia jelas dan mudah

37
dimengerti, analisa yang jelas dan mudah dimengerti akan mempermudah

penulis menentukan diagnosa keperawatan yang akan diangkat, dalam hal ini

akan sangat berpengaruh terhadap tindakan keperawatan yang akan

dilakukan nantinya, analisa yang jelas akan menghasilkan dianosa yang tepat

dan tindakan yang tepat/sesuai dengan kebutuhan pasien.

7. KOMITMEN MUTU

Penulis melaksanakan analisa untuk merumuskan diagnosa

keperawatan pada individu dengan menggunakan nilai dasar Komitmen Mutu

yaitu menggunakan format asuhan keperawatan sesuai dengan standar

keperawatan yaitu menentukan problem, etiologi dan data subjektif dan data

objektif, penulis menganalisa data yang diperoleh serta merumuskan

diagnosa keperawatan sesuai dengan kebutuhan pasien dan disesuaikan

berdasarkan format asuhan keperawatan yang digunakan agar apa yang

diinginkan pasien terhadap kesehatannya dapat terpenuhi dengan baik.

8. ANTI KORUPSI

Pada saat melakukan analisa untuk merumuskan diagnosa

keperawatan, penulis dengan cermat, teliti serta jujur dalam menganalisa

yaitu penulis tidak menambah ataupun mengurang dari data yang dihasilkan

pada saat pengkajian yaitu mulai dari data pemeriksaan fisik serta anamnesa

yang dilakukan pada pasien karena jika penulis menambah atau mengurang

38
ataupun mengarang-ngarang data untuk dilakukan analisa maka hasil yang

diharapkan tidak akan baik dan berdampak buruk terhadap kesehatan pasien

serta kepuasan pasien terhadap pelayanan, maka dari itu nilai anti korupsi ini

sangat penting diterapkan dalam menganalisa data keperawatan dalam

merumuskan diagnosa keperawatan.

Kegiatan Melaksanakan Analisa Untuk Merumuskan Diagnosa

Keperawatan Pada Individu :

Foto Kegiatan Melaksanakan Analisa Untuk Merumuskan Diagnosa

Keperawatan Pada Individu.

39
Doc. Pribadi 2. Salah satu bentuk kegiatan yang berhubungan dengan
Melaksanakan Analisa Untuk Merumuskan Diagnosa Keperawatan Pada
Individu, sebagai dasar untuk menentukan rencana tindakan keperawatan yang
akan diberikan kepada pasien sehingga masalah kesehatan yang dialami
pasien diharapkan dapat diselesaikan. Foto diambil tanggal 2 Juni 2015 di
ruang Poli Umum UPTD Kesehatan Tumbang Kajamei.

Hasil dari kegiatan aktualisasi merencanakan tindakan keperawatan pada

individu yang berkunjung ke Poli Umum UPTD Kesehatan Tumbang Kajamei

Kecamatan Bukit Raya Kabupaten Katingan yang dilaksanakan pada tanggal 1-

13 Juni 2015.

KEGIATAN 3 Merencanakan Tindakan Keperawatan


Pada Individu
TANGGAL 2 Juni 2015
DAFTAR LAMPIRAN 1. Foto Dokumentasi

40
2. Laporan Asuhan Keperawatan
Pada Tn. P
Penjelasan Keterkaitan dengan Nilai Dasar :

1. AKUNTABILITAS

Penulis telah merencanakan tindakan keperawatan pada pasien yang

datang ke Poli Umum dengan cermat dan efektif sesuai standar praktek

keperawatan. Penulis membuat rencana sesuai dengan keluhan pasien,

Penulis bertanggung jawab terhadap rencana yang telah disusun dan bekerja

sama dengan tim kesehatan lainnya dalam menyelesaikan masalah

kesehatan pada individu. Penulis merencanakan tindakan keperawatan pada

individu dengan menggunakan nilai dasar akuntabilitas yaitu mencatat

rencana tindakan keperawatan pada individu sesuai format sehingga menjadi

jelas dan dapat dipertanggung jawabkan hasilnya.

2. NASIONALISME

Penulis dalam merencanakan tindakan keperawatan pada individu tidak

bekerja sendirian dengan kata lain penulis bekerjasama dengan tim medis

lainnya dalam menentukan rencana tindakan yang akan dilakukan untuk

mengatasi masalah kesehatan pasien karena dengan bekerjasama/konsultasi

dengan tim kesehatan lainnya diharapkan rencana tindakan yang disusun

benar-benar menjadi kebutuhan pasien sehingga masalah kesehatan pasien

41
dapat teratasi dengan baik serta pasien merasa puas akan pelayanan yang

diberikan. Pada kegiatan ini penulis mengimplementasikan nilai dengan

menggunakan nilai dasar nasionalisme yaitu gotong royong/berkerja sama

dengan tim medis lainnya dalam pemberian obat pada pasien.

3. ETIKA PUBLIK

Selain berkonsultasi dengan tim medis lainnya dalam merencanakan

tindakan keperawatan pada individu, penulis juga menjelaskan rencana

tindakan keperawatan yang akan diberikan kepada pasien agar nantinya

pasien menjadi mengerti dan memahami tujuan dilakukan tindakan

keperawatan yang diberikan, pada kegiatan merencanakan tindakan

keperawatan pada individu ini penulis mengimplementasikan nilai dengan

menggunakan nilai dasar Etika Publik yaitu menjelaskan rencana tindakan

keperawatan kepada pasien dengan ramah dan sopan agar pasien mengerti

dan memahami tujuan serta bersedia dilakukan tindakan keperawatan sesuai

dengan rencana yang telah dibuat.

4. KOMITMEN MUTU

Penulis merencanakan tindakan keperawatan pada individu dengan

nilai dasar Komitmen Mutu yaitu cermat dan efektif sesuai standar

keperawatan yaitu membuat rencana sesuai dengan keluhan dan diagnosa

yang diangkat dengan begitu akan didapat rencana keperawatan yang

bermutu serta sesuai dengan apa yang dibutuhkan pasien sehingga tercapai

42
derajat kesehatan yang optimal pada pasien.

Kegiatan Merencanakan Tindakan Keperawatan Pada Individu :

Foto Kegiatan Merencanakan Tindakan Keperawatan Pada Individu.

43
Doc. Pribadi 3. Salah satu bentuk kegiatan yang berhubungan dengan
perencanaan Tindakan Keperawatan Pada Individu, yaitu berkolaborasi dengan
tim kesehatan lainnya dalam menentukan tindakan serta terapi yang diberikan
kepada pasien agar tercapai derajat kesehatan yang optimal pada pasien. Foto
diambil tanggal 2 Juni 2015 di ruang Poli Umum UPTD Kesehatan Tumbang
Kajamei.

Hasil dari kegiatan aktualisasi melaksanakan tindakan keperawatan dasar

kategori III ( Injeksi intramuskuler) pada individu yang berkunjung ke Poli Umum

44
UPTD Kesehatan Tumbang Kajamei Kecamatan Bukit Raya Kabupaten

Katingan yang dilaksanakan pada tanggal 1-13 Juni 2015.

KEGIATAN 4 Melaksanakan tindakan keperawatan


dasar kategori III ( Injeksi
intramuskuler) pada individu
TANGGAL 4 Juni 2015
DAFTAR LAMPIRAN 1. Foto Dokumentasi
2. Laporan Asuhan Keperawatan
Pada Tn. M
Penjelasan Keterkaitan dengan Nilai Dasar :

1. AKUNTABILITAS

Pada saat memberikan suntikan intramuskuler pada Tn. M penulis

melakukanya dengan penuh rasa tanggung jawab, melakukan sesuai dengan

prosedur pelaksanaan, Sebelum melakukan tindakan penulis telah

menanyakan apakah pasien bersedia dilakukan penyuntikan intramuskuler

pada 1/3 SIAS. Untuk menjamin tindakan penyuntikan yang tepat, akurat dan

efektif, penulis melaksanakan sesuai standar praktek keperawatan untuk

tindakan penyuntikan intramuskuler pada pasien.

Prosedur tindakan penyuntikan intramuskuler adalah :

a. Persiapan alat

Sarung tangan, Spuit 3 ml, jarum spuit 3 ml, Bak instrument, Kapas

alkohol dalam botol, Benodon injeksi dan Recodryl Injeksi dan bengkok.

b. Prosedur pelaksanaan

Mencuci tangan, menyiapkan obat dengan benar, memberikan salam

sebagai pendekatan terapeteutik, menjelaskan tujuan dan prosedur

45
tindakan kepada klien. saya juga mengatur posisi pasien SIM (miring),

membebaskan daerah yang akan di injeksi, memakai sarung tangan,

menetukan lokasi penyuntikan yaitu 1/3 SIAS, membersihkan daerah

yang akan disuntikan dengan kapas alkohol, menggunakan ibu jari dan

telunjuk untuk meregangkan kulit, memasukan spuit dengan sudut 90

derajat, dan memasukan jarum 2/3, melakukan aspirasi dan pastikan

darah tidak masuk spuit, dan memasukan obat secara perlahan-lahan,

mencabut jarum dari tempat penusukan dan menekan daerah

penusukan dengan kapas alkohol dan membuang kapas dan spuit ke

dalam bengkok. Saya mengevaluasi tindakan, membersihkan alat-alat

dan mencuci tangan.

Pada kegiatan ini penulis melaksanakan tindakan keperawatan kategori

III yaitu injeksi intramuskuler pada individu dengan menggunakan nilai dasar

akuntabilitas yaitu penuh rasa tanggung jawab dalam melaksanakan tindakan

keperawatan pada individu serta melakukan tindakan sesuai prosedur

pelaksaan, karena jika tindakan dilakukan tidak dengan rasa tanggung jawab

serta tidak sesuai prosedur maka hasil yang diperoleh sangat fatal karena

tindakan penyuntikan tidak dapat dilakukan dengan sembarangan karena

banyak sekali resiko yang didapat jika terjadi kesalahan dalam tindakan

penyuntikan contohnya terjadi kelumpuhan pada pasien.

2. NASIONALISME

Pada saat penulis melaksanakan tindakan keperawatan kategori III

46
yaitu injeksi intramuskuler pada individu penulis mengimplementasikan nilai

dengan menggunakan nilai dasar Nasionalisme yaitu berkolaborasi dengan

tim medis lainnya dalam melaksanakan tindakan keperawatan kategori III

agar tidak terjadi kesalahan yang dilakukan ketika melakukan tindakan, selain

itu penulis juga tidak membeda-beda pasien baik dari agama, Ras, Suku, dan

lain-lain, setiap pasien yang datang ke poli umum penulis selalu

melayani/memperlakukannya sama begitu juga ketika melakukan tindakan

pada pasien, penulis selalu melakukan tindakan dengan penuh rasa

tangggung jawab serta sesuai dengan prosedur pelaksaan.

3. ETIKA PUBLIK

Penulis melaksanakan tindakan keperawatan kategori III yaitu injeksi

intramuskuler pada individu dengan menggunakan nilai dasar etika publik

yaitu ramah dan sopan dalam melaksanakan tindakan keperawatan pada

individu, serta menjaga privasi pasien dengan menutup pintu ruangan poli

umum saat dilakukan tindakan selain itu penulis juga merahasiakan setiap

tindakan yang dilakukan. Dalam kegitan ini nilai etika publik sangat penting

karena apabila tidak dilaksanakan akan muncul rasa ketidak puasan dari

pasien itu sendiri terhadap pelayanan yang diberikan.

4. Komitmen Mutu

Penulis melaksanakan tindakan keperawatan yaitu injeksi intramuskuler

pada individu dengan nilai dasar Komitmen Mutu yaitu sesuai dengan standar

47
keperawatan untuk tindakan injeksi intramuskuler, yaitu :

a. Persiapan alat

Sarung tangan, Spuit 3 ml, jarum spuit 3 ml, Bak instrument, Kapas

alkohol dalam botol, Benodon injeksi dan Recodryl Injeksi dan

bengkok.

b. Prosedur pelaksanaan

Mencuci tangan, menyiapkan obat dengan benar, memberikan

salam sebagai pendekatan terapeteutik, menjelaskan tujuan dan

prosedur tindakan kepada klien. saya juga mengatur posisi pasien

SIM (miring), membebaskan daerah yang akan di injeksi, memakai

sarung tangan, menetukan lokasi penyuntikan yaitu 1/3 SIAS,

membersihkan daerah yang akan disuntikan dengan kapas alkohol,

menggunakan ibu jari dan telunjuk untuk meregangkan kulit,

memasukan spuit dengan sudut 90 derajat, dan memasukan jarum

2/3, melakukan aspirasi dan pastikan darah tidak masuk spuit, dan

memasukan obat secara perlahan-lahan, mencabut jarum dari

tempat penusukan dan menekan daerah penusukan dengan kapas

alkohol dan membuang kapas dan spuit ke dalam bengkok. Saya

mengevaluasi tindakan, membersihkan alat-alat.

5. ANTI KORUPSI

Penulis melaksanakan tindakan keperawatan yaitu injeksi intramuskuler

pada individu dengan nilai dasar Anti Korupsi yaitu nilai jujur sesuai aturan

48
yang berlaku khususnya tentang biaya pengobatan pasien yaitu

Rp.6000/pasien untuk pasien yang tidak memiliki kartu BPJS atau kartu

Jamkesmas dan efektif dalam melakukan persiapan alat sehingga pasien

tidak menunggu terlalu lama. Pada kegiatan ini nilai dasar anti korupsi

sangatlah penting karena apabila tidak diterapkan akan berpengaruh

terhadap kepuasan pasien dalam menerima pelayanan.

Kegiatan Melaksanakan Tindakan Keperawatan Dasar Kategori III ( Injeksi

Intramuskuler) Pada Individu :

Foto Kegiatan Melaksanakan Tindakan Keperawatan Dasar Kategori III ( Injeksi

Intramuskuler) Pada Individu.

49
Doc. Pribadi 4. Salah satu bentuk kegiatan yang berhubungan dengan
pelaksanaan Tindakan Keperawatan Pada Individu, yaitu melaksanakan
Tindakan Keperawatan Dasar Kategori III ( Injeksi Intramuskuler) pada individu
agar tercapai derajat kesehatan yang optimal pada pasien. Foto diambil tanggal
4 Juni 2015 di ruang Poli Umum UPTD Kesehatan Tumbang Kajamei.

Hasil dari kegiatan aktualisasi melaksanakan tindakan keperawatan dasar

kategori II (memberikan obat oral) pada individu yang berkunjung ke Poli Umum

UPTD Kesehatan Tumbang Kajamei Kecamatan Bukit Raya Kabupaten

Katingan yang dilaksanakan pada tanggal 1-13 Juni 2015.

50
KEGIATAN 5 Melaksanakan tindakan keperawatan
dasar kategori II (memberikan obat
oral) pada individu
TANGGAL 4 Juni 2015
DAFTAR LAMPIRAN 1. Foto Dokumentasi
2. Laporan Asuhan Keperawatan
Pada Tn. P
Penjelasan Keterkaitan dengan Nilai Dasar :

3. AKUNTABILITAS

Pemberian obat oral kepada pasien merupakan salah satu tindakan

yang dilakukan perawat kepada pasiennya, begitu juga yang dilakukan

penulis ketika menjalani tugasnya di UPTD Kesehatan Tumbang Kajamei

Kecamatan Bukit Raya Kabupaten Katingan, penulis melakukan kegiatannya

yaitu memberikan obat oral kepada pasien yang datang ke poli umum untuk

berobat dalam pemberian obat tersebut penulis melakukannya dengan rasa

penuh tanggung jawab, melayani pasien sepenuh hati, teliti, cermat serta

benar dalam pemberian obat oral tersebut, karena apabila penulis salah

dalam pemberian obat kepada pasien maka akibatnya akan fatal, salah

satunya adalah sakit yang diderita oleh pasien semakin bertambah parah

atau bahkan akan mengakibatkan kematian, oleh karena itu penulis merasa

sangat penting menerapkan nilai dasar akuntabilitas dalam melakukan

kegiatan pemberian obat oral ini agar tujuan yang ingin dicapai saat

dilakukan tindakan ini dapat tercapai dengan baik dan pasien merasa puas

terhadap pelayanan yang diberikan.

51
4. NASIONALISME

Pemberian obat oral yang dilakukan penulis tidak hanya berdasarkan

keputusan sendiri, disini penulis berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya

baik dari jenis obat, cara pemberian, waktu pemberian, serta dosis yang

diberikan tujuannya adalah agar obat yang diberikan benar-benar dapat

bermanfaat bagi pasien serta tidak menimbulkan hal-hal yang tidak

diinginkan, misalnya terjadi alergi ataupun keracunan yang muncul setelah

pasien mengkonsumsi obat yang diberikan. Ketika memberikan obat kepada

pasien, penulis tidak membeda-bedakan pasien baik dari status ekonomi,

Agama, Ras ataupun Suku, penulis memberikan obat sesuai dengan anjuran

yang diberikan serta sesuai prosedur. Nilai dasar nasionalisme yang

dilakukan penulis ketika memberikan obat oral kepada pasien adalah nilai

gotong royong/bekerjasama dengan tim kesehatan lainnya serta tidak

membeda-bedakan pasien ketika memberikan obat oral tersebut.

5. ETIKA PUBLIK

Nilai dasar etika publik juga perlu dilaksankan dalam kegiatan

pemberian obat oral, dalam hal ini penulis mengimplementasikan nilai dasar

52
etika publik terlihat ketika penulis memberikan obat dengan sopan dan

ramah, penulis menjelaskan bagaimana cara penggunaan obat yang

diberikan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien, karena penulis

menyadari bahwa ada banyak masalah yang terjadi karena kurangnya

pengetahuan pasien tentang bagaimana cara penggunaan obat yang

diberikan oleh tim medis sehingga obat yang diberikan tidak dapat bekerja

dengan baik sehingga pasien juga tidak mendapatkan kesembuhan terhadap

sakit yang dialaminya.

6. KEMITMEN MUTU

Setiap pelayanan atau suatu kegiatan harus memiliki komitmen mutu

yang baik begitu juga yang dilakukan penulis ketika melakukan kegiatan

pemberian obat oral kepada pasien, penulis mengimplementasikan nilai dasar

komitmen mutu yaitu memberikan obat oral kepada pasien sesuai dengan

SOP serta kebutuhan pasien, penulis memberikan obat oral yang memiliki

kualitas baik serta sesuai dengan anjuran, karena jika penulis memberikan

obat oral yang kualitasnya buruk maka hasil yang diharapkan dari tindakan

yang dilakukan akan buruk pula dan sangat merugikan pasien.

7. ANTI KORUPSI

Nilai dasar anti korupsi juga sangatlah penting dalam melakukan

kegiatan memberikan obat oral pada individu ini, maka dari itu penulis

melaksanakan tindakan keperawatan yaitu memberikan obat oral pada

53
individu dengan mengimplementasikan nilai dasar Anti Korupsi yaitu jujur

sesuai aturan yang berlaku khususnya tentang biaya pengobatan pasien yaitu

Rp.6000 karena pasien tidak memiliki kartu BPJS/Jamkesmas. Penulis juga

jujur dalam memberikan dosis, dan jumlah obat sesuai yang diresepkan,

karena apabila penulis tidak mengimplementasikan nilai dasar anti korupsi

dalam kegiatan pemberian obat oral ini maka akan muncul rasa

ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan dan jika penulis tidak jujur dalam

pemberian dosis dengan kata lain penulis menambah/mengurang dosis obat

dari dosis yang dianjurkan maka akan berdampak buruk terhadap kesehatan

pasien itu sendiri.

Kegiatan Melaksanakan Tindakan Keperawatan Dasar Kategori II

(Memberikan Obat Oral) Pada Individu :

Foto Kegiatan Melaksanakan Tindakan Keperawatan Dasar Kategori II

(Memberikan Obat Oral) Pada Individu.

54
Doc. Pribadi 5. Salah satu bentuk kegiatan yang berhubungan dengan
pelaksanaan Tindakan Keperawatan Dasar Kategori II (Memberikan Obat Oral)
Pada Individu agar tercapai derajat kesehatan yang optimal pada pasien. Foto
diambil tanggal 4 Juni 2015 di ruang Poli Umum dan ruang apotik UPTD
Kesehatan Tumbang Kajamei.

Hasil dari kegiatan aktualisasi melaksanakan penyuluhan pada individu

yang berkunjung ke Poli Umum UPTD Kesehatan Tumbang Kajamei

Kecamatan Bukit Raya Kabupaten Katingan yang dilaksanakan pada tanggal 6

Juni 2015.

KEGIATAN 6 Melaksanakan penyuluhan pada

55
individu.
TANGGAL 6 Juni 2015
DAFTAR LAMPIRAN 1. Foto Dokumentasi
2. SAP penyakit ISPA
Penjelasan Keterkaitan dengan Nilai Dasar :

3. AKUNTABILITAS

Penyuluhan kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang

diberikan oleh petugas kesehatan kepada individu atau masyarakat, dengan

tujuan yaitu agar individu atau masyarakat menjadi tahu tentang masalah

kesehatan baik dari pengertian suatu penyakit, komplikasi yang terjadi jika

tidak segera ditangani, penyebab, serta bagaimana cara untuk mencegah

ataupun cara penanganannya yang bisa saja sewaktu-waktu dialami oleh

individu atau masyarakat. Dengan adanya pengetahuan masyarakat tersebut,

diharapkan masyarakat dapat senantiasa dapat memelihara kesehatnnya.

Apabila penulis dalam melakukan penyuluhan tidak dilakukan dengan rasa

penuh tanggung jawab atau akuntabilitas maka kegiatan penyuluhan tersebut

tidak dapat berjalan dengan baik, misalnya saja ketika penulis melakukan

penyuluhan penulis tidak membuat Satuan Acara Penyuluhan maka kegiatan

penyuluhan tersebut tidak tersusun dengan rapi/kacau, selain itu jika penulis

melakukan kegiatan penyuluhan tidak menyiapkan leaflet berarti

pasien/peserta penyuluhan tidak mendapatkan leaflet dan itu akan

mempersulit pasien/peserta akan lebih sulit untuk memahami materi yang

disampaikan penulis.

Sebelum penulis melaksanakan penyuluhan pada individu penulis

56
terlebih dahulu menyiapkan satuan acara penyuluhan dan menyiapkan leflet

tentang penyakit ISPA (kreatif) supaya pasien lebih mudah mengerti dan

kegiatan penyuluhan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Pada saat

memberikan penyuluhan penulis lakukan dengan penuh rasa tanggung jawab

supaya individu dapat mengerti tentang masalah kesehatan yang dialaminya.

4. NASIONALISME

Nilai dasar nasionalisme dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan

kesehatan kepada individu sangatlah penting agar pasien yang datang

menjadi merasa nyaman dan merasa diperlakukan sama atau merasa tidak

dibeda-bedakan, dengan kondisi yang seperti ini maka kegiatan penyuluhan

yang dilakukan akan berjalan dengan baik dan lancar.

Penulis mengimplementasikan nilai dasar nasionalisme yaitu dengan

selalu menghargai setiap individu yang datang, tidak membeda-bedakan baik

dari status ekonomi agama, suku ataupun ras, penulis memberikan

kesempatan yang sama kepada individu yang datang untuk menanyakan

kembali jika ada hal yang belum dimengerti dari penjelasan yang diberikan

dalam kegiatan penyuluhan kesehatan tersebut.

5. ETIKA PUBLIK

Pada saat kegiatan penyuluhan dilakukan penulis menyampaikan

materi dengan ramah, sopan dan santun, selalu mendengarkan dengan baik

apabila ada pertanyaan tentang materi yang belum dimengerti serta berusaha

57
untuk menjelaskannya dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti

oleh pasien.

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang penyakit ISPA

diharapkan pasien dapat memahami tentang penyakit tersebut baik dari

pengertian, gejala, cara mencegah serta penanganan terhadap penyakit

tersebut. Penyuluhan kesehatan tentang penyakit ISPA disampaikan secara

sopan dan ramah serta menggunakan bahasa yang santun. Hal ini berkaitan

dengan nilai dasar yang terdapat dalam etika publik yaitu melaksanakan

tugasnya dengan jujur, dan melayani dengan sikap hormat, sopan dan ramah

kepada pasien. Apabila penyuluhan yang penulis lakukan tidak didasari

dengan adanya nilai dasar etika publik maka banyak pasien yang

menganggap bahwa ISPA adalah hal yang biasa dan tidak membahayakan.

Pasien juga tidak dapat mengetahui bahaya yang ditimbulkan apabila ISPA

tidak segera ditangani.

6. KOMITMEN MUTU

Penerapan nilai dasar komitmen mutu menurut penulis sangat penting.

Penulis melaksanakan penyuluhan pada individu dengan menggunakan nilai

dasar komitmen mutu yaitu kreatif dan efektif dalam memberikan penyuluhan

pada individu dengan menggunakan Leaflet dan SAP tentang penyakit ISPA,

hal ini dilakukan agar pasien lebih mudah memahami serta mengerti dengan

materi yang disampaikan oleh penulis saat kegiatan penyuluhan

dilaksanakan.

58
Jika penulis tidak menerapkan nilai dasar komitmen mutu dalam

melaksanakan kegiatan penyuluhan maka pasien akan lebih sulit untuk

memahami tentang apa yang disampaikan penulis dan pada akhirnya

penyuluhan tersebut akan menjadi sia-sia serta pasien tidak mendapatkan

informasi tentang konsep penyakit ISPA itu sendiri.

Kegiatan Melaksanakan Penyuluhan Pada Individu :

Foto Kegiatan Melaksanakan Penyuluhan Pada Individu.

59
Doc. Pribadi 6. Salah satu bentuk kegiatan yang dilakuakan agar individu
dapat mengerti dan memahami tentang masalah kesehatan dan bagaimana
mengatasinya yaitu dengan melakukan penyuluhan kesehatan kepada individu.
Foto diambil tanggal 6 Juni 2015 di ruang Poli Umum dan ruang apotik UPTD
Kesehatan Tumbang Kajamei.

Hasil dari kegiatan aktualisasi melaksanakan penyuluhan pada Keluarga

yang berada di Desa Tumbang Kajamei Kecamatan Bukit Raya Kabupaten

Katingan dilaksanakan pada tanggal 8 Juni 2015.

60
KEGIATAN 7 Melaksanakan penyuluhan pada
keluarga.
TANGGAL 8 Juni
DAFTAR LAMPIRAN 1. Foto Dokumentasi
2. SAP penyakit Hipertensi
Penjelasan Keterkaitan dengan Nilai Dasar :

1. AKUNTABILITAS

Sebelum penulis melaksanakan penyuluhan pada keluarga penulis

terlebih dahulu menyiapkan satuan acara penyuluhan dan menyiapkan leflet

tentang penyakit hipertensi (kreatif) supaya pasien lebih mudah mengerti dan

kegiatan penyuluhan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Pada saat

memberikan penyuluhan penulis lakukan dengan penuh rasa tanggung jawab

supaya individu dapat mengerti tentang masalah kesehatan yang dialaminya,

maka dari itu penulis berpendapat bahwa nilai dasar akuntabilitas dalam

pelaksanaan kegiatan penyluhan kesehatan pada keluarga ini sangat penting

diterapkan karena jika tidak dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab

maka kegiatan penyuluhan kesehatan pada keluarga ini tidak akan berjalan

dengan baik dan lancar serta keluargapun akan tetap tidak mengerti tentang

konsep materi yang disampaikan yaitu tentang konsep penyakit hipertensi.

2. NASIONALISME

Nilai dasar nasionalisme dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan

kesehatan kepada individu sangatlah penting agar pasien yang datang

menjadi merasa nyaman dan merasa diperlakukan sama atau merasa tidak

dibeda-bedakan, dengan kondisi yang seperti ini maka kegiatan penyuluhan

61
yang dilakukan akan berjalan dengan baik dan lancar.

Penulis mengimplementasikan nilai dasar nasionalisme yaitu dengan

selalu menghargai setiap individu yang datang, tidak membeda-bedakan baik

dari status ekonomi agama, suku ataupun ras, penulis memberikan

kesempatan yang sama kepada individu yang datang untuk menanyakan

kembali jika ada hal yang belum dimengerti dari penjelasan yang diberikan

dalam kegiatan penyuluhan kesehatan tersebut.

3. ETIKA PUBLIK

Pada saat kegiatan penyuluhan dilakukan penulis menyampaikan

materi dengan ramah, sopan dan santun, selalu mendengarkan dengan baik

apabila ada pertanyaan tentang materi yang belum dimengerti serta berusaha

untuk menjelaskannya dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti

oleh pasien.

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang penyakit hipertensi

diharapkan pasien dapat memahami tentang penyakit tersebut baik dari

pengertian, gejala, cara mencegah serta penanganan terhadap penyakit

tersebut. Penyuluhan kesehatan tentang penyakit ISPA disampaikan secara

sopan dan ramah serta menggunakan bahasa yang santun. Hal ini berkaitan

dengan nilai dasar yang terdapat dalam etika publik yaitu melaksanakan

tugasnya dengan jujur, dan melayani dengan sikap hormat, sopan dan ramah

kepada pasien.

Apabila penyuluhan yang penulis lakukan tidak didasari dengan adanya

62
nilai dasar etika publik maka banyak pasien yang menganggap bahwa

hipertensi adalah hal yang biasa dan tidak membahayakan. Pasien juga tidak

dapat mengetahui bahaya yang ditimbulkan apabila hipertensi tidak segera

ditangani.

4. KOMITMEN MUTU

Penerapan nilai dasar komitmen mutu menurut penulis sangat penting.

Penulis melaksanakan penyuluhan pada individu dengan menggunakan nilai

dasar komitmen mutu yaitu kreatif dan efektif dalam memberikan penyuluhan

pada individu dengan menggunakan Leaflet dan SAP tentang penyakit

hipertensi, hal ini dilakukan agar pasien lebih mudah memahami serta

mengerti dengan materi yang disampaikan oleh penulis saat kegiatan

penyuluhan dilaksanakan. Jika penulis tidak menerakan nilai dasar komitmen

mutu dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan maka pasien akan lebih sulit

untuk memahami tentang apa yang disampaikan penulis dan pada akhirnya

penyuluhan tersebut akan menjadi sia-sia serta pasien tidak mendapatkan

informasi tentang konsep penyakit hipertensi itu sendiri.

Kegiatan Melaksanakan Penyuluhan Pada Keluarga :

Foto Kegiatan Melaksanakan Penyuluhan Pada Keluarga.

63
Doc. Pribadi 7. Salah satu bentuk kegiatan yang dilakuakan agar amggota
keluarga dapat mengerti dan memahami tentang masalah kesehatan dan
bagaimana mengatasinya yaitu dengan melakukan penyuluhan kesehatan
kepada keluarga. Foto diambil tanggal 8 Juni 2015 di rumah klien di Tumbang
Kajamei.

Hasil dari kegiatan aktualisasi melaksanakan evaluasi keperawatan

sederhana pada individu yang dilaksanakan pada tanggal 9 Juni 2015.

KEGIATAN 8 Melaksanakan evaluasi keperawatan

64
sederhana pada individu
TANGGAL 9 Juni 2015
DAFTAR LAMPIRAN 1. Foto Dokumentasi
2. Laporan Asuhan Keperawatan
Penjelasan Keterkaitan dengan Nilai Dasar :

1. AKTUALISASI

Dalam melakukan evaluasi penulis akan menjelaskan secara cermat

dan teliti. Evaluasi asuhan keperawatan pada individu meliputi ;

a. Melakukan pemeriksaan kesehatan dengan mengukur tekanan darah

dan nadi pasien, serta mengukur suhu tubuh pasien

b. Menanyakan kembali kepada pasien mengenai keluhan yang dirasakan

c. Memberitahukan hasil pemeriksaan yang telah penulis lakukan dari

awal

d. Menaynyakan kembali tentang penyuluhan kesehatan yang telah

penulis berikan

e. Menganjurkan pasien untuk melakukan kunjungan ulang 3 hari lagi jika

masih ada keluhan mengenai kesehatannya

Evaluasi asuhan keperawatan tersebut penulis lakukan dengan cara

menanyakan apakah perubahan yang dirasakan pasien mengenai

kesehatannya setelah dilakukan tindakan keperawatan, apakah masih ada

keluhan, jika masih ada keluhan maka penulis akan melakukan analisa serta

memberikan tindakan keperawatan kembali. Dalam kegiatan ini penulis

mengimplementasikan nilai dasar dari akuntabilitas yaitu kejelasan dan

konsistensi. Penulis menjelaskan hasil pemeriksaan kesehatan yang telah

65
dilakukan dari awal hingga akhir kepada pasien dengan sopan dan

menggunakan bahasa yang mudah dipahami pasien. Pada kegiatan ini

penulis melakukan tanya jawab seputar pemeriksaan yang telah dilakukan

kepada pasien. Setelah pasien paham tentang hasil pemeriksaan yang

dilakukan diharapkan pasien tersebut dapat menjaga kesehatannya dengan

baik.

2. NASIONALISME

Evaluasi asuhan keperawatan dilakukan kepada semua pasien yang

datang ke poli umum UPTD Kesehatan Tumbang Kajamei untuk

memeriksakan kesehatannya. Dalam melakukan evaluasi asuhan

keperawatan penulis tidak membedakan pasien dari status sosial pasien dan

tidak memandang perbedaan suku, ras, dan agama. Ini sesuai dengan nilai

dasar nasionalisme yang terdapat pada pancasila sila ke 2 yaitu berlaku adil.

Evaluasi dilakukan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti

baik oleh pasien.

Dalam melakukan evaluasi asuhan keperawatan, penulis bersikap

sopan dan santun kepada pasien sehingga pasien merasa nyaman pada saat

dilakukan evaluasi. Penulis juga berusaha menjaga perasaan pasien dengan

tidak mengajukan pertanyaan yang dapat menyinggung perasaan pasien

tersebut. Dalam hal ini penulis menerapkan nilai dasar nasionalisme yang

terdapat pada pancasila sila ke 2 yaitu menghormati hak azasi orang lain dan

sopan/santun.

66
3. Etika Publik

Dalam menyampaikan evaluasi kepada pasien, penulis menggunakan

bahasa yang santun dan sikap yang ramah dan sopan sehingga pasien akan

merasa nyaman dengan evaluasi yang penulis lakukan. Apabila ada hasil

pemerikasaan yang belum dimengerti oleh pasien, penulis berusaha untuk

menjelaskannya kembali dengan sabar sehingga pasien benar-benar dapat

mengerti.

Semua hasil yang diperoleh dari pemerikasaan fisik yang telah

dilakukan disampaikan kepada pasien secara jujur, benar-benar berdasarkan

fakta yang didapat. Setelah dilakukan evaluasi penulis menjaga kerahasiaan

hasil pemeriksaan tersebut agar pasien merasa nyaman. Hal ini sesuai

dengan nilai dasar yang terdapat pada etika publik yaitu melaksanakan

tugasnya dengan jujur, sopan, serta menjaga kerahasiaan yang menyangkut

kebijakan negara.

4. ANTI KORUPSI

Evaluasi dilakukan oleh penulis sendiri secara mandiri. Evaluasi juga

disampaikan secara cermat dan teliti sehingga diharapkan pasien benar-

benar mengetahi kondisi dan keadaannya sekarang, informasi yang terdapat

dalam evaluasi juga harus disampaikan secara jujur kepada pasien. Evaluasi

67
dilakukan penulis untuk mengetahui perkembangan kesehatan pasien setelah

dilakukan tindakan keperawatan, diharapkan setelah pasien paham dengan

semua hasil pemeriksaan yang telah dilakukan maka pasien tersebut dapat

menjaga kesehatannya dengan baik. Dari hasil anamnesa dan pemeriksaan

yang telah dilakukan kepada pasien maka penulis dapat meresepkan obat

yang sesuai dengan keluhan yang dirasakan oleh pasien. Dalam

memberitahukan cara mengonsumsi obat penulis berusaha menjelaskannya

dengan benar sehingga pasien tersebut dapat mengonsumsi obat sesuai

dengan dosis yang ditentukan oleh penulis. Dalam hal ini penulis menerapkan

nilai dasar anti korupsi jujur yaitu tidak menambah/mengurang jumlah, dosis

obat yang diberikan kepada pasien. Selain masalah obat yang harus

dikonsumsi, penulis juga berusaha memberikan informasi yang benar sesuai

dengan kondisi dan keadaan pasien. Apabila selama proses evaluasi

berlangsung, masih banyak hal yang belum dipahami oleh pasien maka

penulis akan menjelaskannya dengan sabar sampai pasien tersebut paham

dengan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan. Hal ini dilakukan karena

penulis semata-mata peduli dengan kesehatan pasien.

Evaluasi dilakukan penulis untuk mengetahui perkembangan kesehatan

pasien setelah dilakukan tindakan keperawatan, diharapkan setelah pasien

paham dengan semua hasil pemeriksaan yang telah dilakukan maka pasien

tersebut dapat menjaga kesehatannya dengan baik.

68
Kegiatan Melaksanakan Evaluasi Keperawatan Sederhana Pada Individu :

Foto Kegiatan Melaksanakan Evaluasi Keperawatan Sederhana Pada Individu.

69
Doc. Pribadi 8. Salah satu bentuk kegiatan melaksanakan evaluasi
keperawatan sederhana pada individu, yaitu dengan mengukur tekanan darah
untuk mengetahui perkembangan kesehatan pasien setelah dilakukan tindakan
yang. Foto diambil tanggal 9 Juni 2015 di rumah pasien di Tumbang Kajamei.

B. CATATAN PELAKSANAAN KEGIATAN

70
Kegiatan aktualisasi pelayanan asuhan keperawatan pada pasien

dilaksanakan di UPTD Kesehatan Tumbang Kajamei Kecamatan Bukit Raya

Kabupaten Katingan. Kegiatan aktualisasi yang dilakukan penulis tidak

semuanya dapat berjalan dengan lancar. Disini penulis banyak mengalami

hambatan dan kendala. Hambatan dan kendala yang dialami penulis saat

melakukan kegitan aktualisasi antara lain :

1. Lokasi UPTD Kesehatan Tumbang Kajamei yang jauh dari pemukimam

penduduk, hal ini menyebabkan banyak pasien yang enggan

memeriksakan kesehatannya di UPTD Kesehatan Tumbang Kajamei ;

2. Fasilitas kesehatan yang terdapat di UPTD Kesehatan Tumbang Kajamei

kurang lengkap, hal ini menyebabkan hasil tindakan yang dilakukan

kurang maksimal ;

3. Tidak adanya listrik dan sarana komunikasi di wilayah UPTD kesehatan

Tumbang Kajamei, hal ini menyebabkan penulis tidak dapat mengerjakan

laporan aktualisasi secara cepat ;

4. Adat dan budaya masyarakat setempat yang masih mengangap bahwa s

uatu penyakit yang muncul karena adanya gangguan dari makluk halus

menyebabkan pasien lebih percaya kepada dukun kampung dari pada

tenaga kesehatan.

C. Catatan Komunikasi/Konsultasi Dengan Mentor

71
Nama Peserta ADI PRANATA, A.Md.Kep
Instansi Pustu Rangan Rondan Kec.Bukit Raya, Kab.Katingan
Tempat Aktualisasi UPTD Kesehatan Tumbang Kajamei Kec.Bukit Raya
Paraf
No Tanggal Kegiatan Output
Mentor
1 Tanggal Konsultasi Lanjutkan
1 Juni 2015 BAB I - BAB III dan BAB IV - BAB V dan
Kegiatan Aktualisasi Implementasikan
Kegiatan sesuai
rencana.
2 Tanggal Melaksanakan Kegiatan Laporan Asuhan
2 Juni 2015 pengkajian keperawatan Keperawatan
dasar pada individu, dan
3 Tanggal Melaksanakan analisis Laporan Asuhan
2 Juni 2015 data untuk merumuskan Keperawatan
diagnosa keperawatan
pada individu
4 Tanggal Merencanakan tindakan Laporan Asuhan
2 Juni 2015 keperawatan sederhana Keperawatan
pada individu

5 Tanggal Melaksanakan tindakan Laporan Asuhan


4 Juni 2015 keperawatan dasar Keperawatan
kategori III (memberikan
obat melalui injeksi
intramuskuler),
5 Tanggal Melaksanakan tindakan Laporan Asuhan
4 Juni 2015 keperawatan dasar Keperawatan
kategori II (memberikan
obat oral kepada
individu)
4 Tanggal Melaksanakan evaluasi Laporan Asuhan
5 Juni 2015 keperawatan sederhana Keperawatan
pada individu
5 Tanggal 7 Melaksanakan Satuan Acara
Juni 2015 penyuluhan pada Penyuluhan (SAP)
individu
6 Tanggal 8 Melaksanakan Satuan Acara
Juni 2015 penyuluhan pada Penyuluhan (SAP)
keluarga

D. Catatan Komunikasi/Konsultasi Dengan Coach/Pembimbing

72
Nama Peserta ADI PRANATA, A.Md.Kep
Instansi Pustu Rangan Rondan Kec.Bukit Raya, Kab.Katingan
Tempat Aktualisasi UPTD Kesehatan Tumbang Kajamei Kec.Bukit Raya
(Telepon/
No Tanggal Kegiatan Output
SMS/Email/Dll)
Tanggal Konsultasi Perbaiki Profil Tempat
1 29 Mei 2015 BAB I - BAB III Tugas, Tata Cara Live Konsul
Penulisan
Tambahkan Foto
Tanggal Konsultasi Puskesmas Pada Live Konsul
2 29 Mei 2015 BAB I - BAB III Profil, Daftar istilah,
Perbaiki Tabel
Tanggal Konsultasi BAB I - BAB III Acc,
3 29 Mei 2015 BAB I - BAB III Lanjutkan Aktualisasi Live Konsul
dan BAB IV - BAB V
Tanggal Konsultasi Revisi BAB IV-BAB V BBM
4
11 Juni 2015 BAB I - BAB IV
5 Tanggal Konsultasi Cek lagi Email, BBM
12 Juni 2015 BAB I - BAB IV redaksionalnya, masih
banyak tulisan yang
tertinggal hurufnya,
daftar istilah ditambah,
lanjut buat PPT
6 14 Juni 2015 Konsultasi Lanjutkan PTT, Live Konsul
BAB I – BAB IV, Cek lagi
PTT Redaksionalnya

BAB V

73
PENUTUP

A. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Pendidikan dan pelatihan dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk

meningkatkan kualitas dan profesionalisme PNS dengan cara membentuk nilai-

nilai dasar profesi PNS dalam diri setiap PNS yang terdiri dari Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan anti Korupsi. Pendidikan dan

pelatihan tersebut dilakukan melalui proses internalisasi dan implementasi nilai-

nilai dasar profesi PNS dalam diri masing-masing peserta diklat. Peserta juga

dapat merasakan secara langsung manfaat dan fungsi yang didasari dengan

nilai-nilai dasar profesi PNS sehingga dapat membentuk karakter PNS yang

kuat yaitu; jujur, adil, disiplin, berintegritas, berinovasi dan bertindak profesional

sebagai pelayan masyarakat.

Profesi perawat sebagai ASN perlu ditanamkan nilai-nilai dasar profesi

agar terwujud pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas, sehingga

dengan demikian keberadaan keperawatan yang berkompetensi merupakan

syarat mutlak hadirnya sistem dan praktik keperawatan yang berkualitas.

Melalui kegiatan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA ( Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi ) akan mampu

meningkatkan kinerja peserta diklat dalam menjalankan tugas dan fungsi di

instansi tempat bekerja sebagai seorang perawat yang profesional dan memiliki

integritas dalam mewujudkan pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas

74
khususnya di wilayah UPTD Kesehatan Tumbang Kajamei Kecamatan Bukit

Raya Kabupaten Katingan.

Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan sendiri atau

bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara, meningkatkan

kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan

kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Dalam memberikan

pelayanan kesehatan UPTD Kesehatan Tumbang Kajamei memiliki Visi

“Menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas di Kecamatan

Bukit Raya” Untuk mewujudkan hal tersebut penulis merasa penting

menerapkan nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil yang meliputi

Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi

dalam memberikan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan keperawatan

kepada masyarakat sehingga terciptanya pelayanan kesehatan yang optimal

dan berkualitas. Dengan demikian derajat kesehatan yang optimal dapat

tercapai dan mampu membentuk Abdi Negara yang berkualitas sehingga

Negara menjadi lebih baik, maju dan sejahtera.

2. Saran
75
75
1. Badan Diklat

Diharapkan penyelenggaran Diklat prajabatan dengan model baru lebih

mempersiapkan dan menyediakan refrensi yang lebih banyak tentang

rancangan dan kegiatan akualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS sehingga

pelaksanaan aktualisasi dapat berjalan dengan baik dan lancar.

2. Bagi Instansi

Dengan adanya laporan aktulisasi nilai-nilai dasar profesi PNS oleh

tenaga perawat dapat memacu tenaga kesehatan lain untuk

mengaktualisasikan nilai dasar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan

Tupoksi masinng-masing.

3. Diri sendiri

Diharapkan meningkatkan pengetahuan tentang nilai-nilai dasar profesi

PNS sehingga lebih meningkatkan kemampuan dalam mengaktualisasikan nilai

dasar profesi PNS dalam melakukan pelayanan keperawatan.

B. RENCANA ANTISIPASI MENGHADAPI KENDALA AKTUALISASI

76
Kegiatan aktualisasi yang penulis laksanakan di UPTD Kesehatan

Tumbang Kajamei Kecamatan bukit Raya kabupaten Katingan tidak semuanya

dapat berjalan dengan lancar. Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi ini

penulis banyak mendapatkan hambatan dan kendala yang dapat menyebabkan

kegiatan aktualisasi menjadi sedikit terhambat, namun penulis terus berusaha

untuk melakukan yang terbaik, agar apa yang menjadi tujuan penulis dalam

pelaksanan aktualisasi ini dapat terwujud dengan baik, terutama dalam tujuan

pelayanan keperawatan yang diberikan, penulis selalu berusaha sebaik

mungkin untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat agar

tercipta kesehatan yang optimal pada masyarakat meskipun dalam

pelaksanaan aktualisasi ini penulis menyadari ada beberapa kendala-kendala

yang dihadapi penulis selalu berusaha untuk dapat memaksimalkan pelayanan

serta fasilitas yang tersedia di UPTD Kesehatan Tumbang Kajamei, Kecamatan

Bukit Raya, Kabupaten Katingan.

Hambatan dan kendala yang dialami penulis antara lain ; Lokasi UPTD

Kesehatan Tumbang Kajamei yang jauh dari pemukimam penduduk, hal ini

menyebabkan banyak pasien yang enggan memeriksakan kesehatannya di

UPTD Kesehatan Tumbang Kajamei ; Fasilitas kesehatan yang terdapat di

UPTD Kesehatan Tumbang Kajamei kurang lengkap, hal ini menyebabkan hasil

tindakan yang dilakukan kurang maksimal ; Tidak adanya listrik dan sarana

komunikasi di wilayah UPTD kesehatan Tumbang Kajamei, hal ini

77
menyebabkan penulis tidak dapat mengerjakan laporan aktualisasi secara

cepat ; Adat dan budaya masyarakat setempat yang masih mengangap bahwa

suatu penyakit yang muncul karena adanya gangguan dari makluk halus

menyebabkan pasien lebih percaya kepada dukun kampung dari pada tenaga

kesehatan. Untuk mengatasi hambatan dan kendala tersebut diatas, penulis

harus bisa bekerja sama dengan berbagai pihak yang mempunyai peranan

penting dalam kegiatan aktualisasi yang dilakukan.

Hambatan dan kendala yang dialami oleh penulis yang pertama yaitu

faktor lokasi UPTD Kesehatan Tumbang Kajamei yang jauh dari pemukiman

penduduk yang dapat menyebabkan banyak pasien enggan memeriksakan

kesehatannya di UPTD Kesehatan Tumbang Kajamei, oleh karena itu penulis

merencanakan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya

kesehatan serta sosialisasi mengenai fasilitas-fasilitas kesehatan yang dapat

masyarakat manfaatkan ketika masyakat mengalami masalah dalam

kesehatannya.

Hambatan dan kendala kedua yang dialami oleh penulis pada saat

melakukan kegiatan aktualisasi yaitu fasilitas kesehatan yang kurang lengkap di

78
UPTD Kesehatan Tumbang Kajamei, hal ini menyebabkan hasil tindakan yang

dilakukan kurang maksimal oleh karena itu penulis membuat surat permintaan

alat dan sarana kesehatan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Katingan

dengan diketahui oleh kepala UPTD Kesehatan Tumbang Kajamei.

Hambatan dan kendala ketiga yaitu tidak adanya listrik dan sarana

komunikasi di wilayah UPTD kesehatan Tumbang Kajamei, hal ini

menyebabkan penulis tidak dapat mengerjakan laporan aktualisasi secara

cepat, untuk mengatasi hambatan tersebut penulis membuat surat permintaan

jaringan listrik PLN kepada PLN dan BTS komunikasi kepada provider mobile

komunikasi melalui camat Kecamatan Bukit Raya yang diteruskan ke Bupati

Katingan.

Hambatan dan kendala yang terakhir adalah adat dan budaya masyarakat

setempat yang masih mmengangap bahwa suatu penyakit yang muncul karena

adanya gangguan dari makluk halus menyebabkan pasien lebih percaya

79
kepada dukun kampung dari pada tenaga kesehatan adat, oleh karena itu

penulis berencana memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat

tentang fungsi, peran serta pentingnya tenaga kesehatan dalam pelayanan

kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan, serta memberikan

informasi mengenai konsep sehat sakit kepada masyarakat agar masyarakat

mengetahui bagaimana sebenarnya sakit/suatu penyakit itu muncul sehingga

pada akhirnya masyarakat sadar dan mau memanfaatkan fasilitas kesehatan

yang ada untuk memeriksa kesehatan dan berobat sehingga tercipta derajat

kesehatan yang optimal pada masyarakat.

Lampiran 1. Asuhan Keperawatan Pada Tn. Marto di Ruang Poli Umum UPTD
Kesehatan Tumbang Kajamei, Kec.Bukit Raya, Kab.Katingan.

80
I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama : Tn. Marto
Umur : 18 Th
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Agama : Hindu
Suku/Bangsa : Dayak / Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Desa Tumbang Kajamei

2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan “batuk, pilek, demam ± 3 hari”

3. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengatakan “saya mulai batuk-batuk sudah ± 3 hari ini, sudah
minum obat batuk dari warung tapi belum sembuh juga”

4. Riwayat Penyakit Keluarga


-

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keaadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis

81
Berat badan : 55 Kg
Tinggi badan : 165 cm

2. Tanda - Tanda Vital


Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 84x/menit
Pernapasan : 22x/menit
Suhu : 38,5 °C

II. INTERPRETASI DATA


A. Diagnosa Keperawatan
Peningkatan suhu tubuh b/d respon infeksi
DS : pasien mengatakan batuk, pilek, demam ± 3 hari.
DO :
 38,5 °C
 BB : 55 Kg
 TB : 165 cm

III. PERENCANAAN 4 Juni 2015


1. Anjurkan pasien banyak minum air putih
2. Anjurkan pasien mengompres daerah dahi/ketiak menggunakan
kompres hangat
3. Anjurkan pasien untuk beristirahat di rumah
4. Kolaborasi dengan tim medis yang lain dalam pemberian terapi
5. Anjurkan pasien untuk datang kembali ke Puskesmas jika obat yang
diberikan habis dan sakitnya belum sembuh.

IV. PELAKSANAAN 4 Juni 2015


1. Menganjurkan pasien banyak minum air putih

82
2. Menganjurkan pasien mengompres daerah dahi/ketiak menggunakan
kompres hangat
3. Menganjurkan pasien untuk beristirahat di rumah
4. Berkolaborasi dengan tim medis yang lain dalam pemberian terapi.
5. Menganjurkan pasien untuk datang kembali ke Puskesmas jika obat
yang diberikan habis dan.

V. EVALUASI
DS : Pasien mengatakan “sudah merasa lebih baik, pilek dan batuknya
sudah berkurang, tidak merasa demam lagi”
DO :
Tekanan Darah :120/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,4 °C

Tumbang Kajamei, Juni 2015

Mentor,

Kristopel, A.Md.Kep
NIP. 19880312 201001 1 002

Lampiran 2. Asuhan Keperawatan Pada Tn. Panji di Ruang Poli Umum UPTD
Kesehatan Tumbang Kajamei, Kec.Bukit Raya, Kab.Katingan.

I. PENGKAJIAN

83
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama : Tn. PANJI
Umur : 30 Th
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Agama : Kristen
Suku/Bangsa : Dayak / Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tani
Alamat : Desa Tumbang Kajamei

2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan “sakit kepala daerah tengkuk”

3. Riwayat Penyakit
Pasien mengatakan “saya mulai merasa sakit kepala dari tadi malam
dan belum ada minum obat apapun”

4. Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien mengatakan “Alm. Ayah saya dulu memiliki riwayat penyakit
tekanan darah tinggi”

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keaadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Berat badan : 57 Kg

84
Tinggi badan : 164 cm

2. Tanda - Tanda Vital


Tekanan darah : 140/90 mmHg
Nadi : 99 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,5 °C

II. ANALISIS DATA


Diagnosa Keperawatan
Nyeri Akut b/d Proses Penyakit (Hipertensi)
DS : Pasien mengatakan “sakit kepala daerah tengkuk”
DO :
 Tekanan darah : 140/90 mmHg
 Nadi : 99 x/menit
 Pernapasan : 20 x/menit
 Memiliki riwayat penyakit hipertensi

III. PERENCANAAN 4 Juni 2015


1. Anjurkan pasien untuk mengurangi makan makanan yang banyak
mengandung garam, daging.
2. Anjurkan pasien untuk rutin periksa tekanan darahnya dengan petugas
kesehatan terdekat.
3. Anjurkan pasien untuk beristirahat di rumah.
4. Kolaborasi dengan tim medis yang lain dalam pemberian terapi
5. Anjurkan pasien untuk datang kembali ke Puskesmas jika obat yang
diberikan habis dan sakitnya belum sembuh.

IV. PELAKSANAAN 4 Juni 2015

85
1. Menganjurkan pasien untuk mengurangi makan makanan yang banyak
mengandung garam, daging.
2. Menganjurkan pasien untuk rutin periksa tekanan darahnya dengan
petugas kesehatan terdekat.
3. Menganjurkan pasien untuk beristirahat di rumah.
4. Berkolaborasi dengan tim medis yang lain dalam pemberian terapi
5. Menganjurkan pasien untuk datang kembali ke Puskesmas jika obat
yang diberikan habis dan sakitnya belum sembuh.

V. EVALUASI
DS : Pasien mengatakan “sudah merasa lebih baik, sakit kepalanya
sudah berkurang ”
DO :
Tekanan Darah :120/80 mmHg
Nadi : 85 x/menit
Pernapasan : 22 x/menit
Suhu : 36 °C

Tumbang Kajamei, Juni 2015

Mentor,

Kristopel, A.Md.Kep
NIP. 19880312 201001 1 002

Lampiran 3. Satuan Acara Penyuluhan Penyakit ISPA.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

86
(SATPEL)

Hari/Tanggal : 6 Juni 2015

Waktu : 15 Menit

Pokok bahasan : ISPA ( Inpeksi Saluran Pernafasan Atas )

Sasaran : Pasien yang berkunjung ke poli umum

Tempat : Poli Umum UPTD Kesehatan Tumbang Kajamei

Penyuluh : ADI PRANATA, A.Md.Kep

A. Tujuan Pembelajaran
1. Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan tentang ISPA selama 15 menit


diharapkan individu mengetahui dan memahami tentang ISPA.

2. Tujuan Khusus

Setelah mendapatkan penyuluhan tentang ISPA selama 15 menit


diharapkan individu dapat menyebutkan dan menjelaskan tentang :

a. Menjelaskan pengertian ISPA dengan baik


b. Menjelaskan penyebab ISPA dengan baik
c. Menjelaskan tanda dan gejala ISPA dengan baik
d. Meyebutkan cara pencegahan ISPA dengan benar
e. Meyebutkan cara penatalaksanaan ISPA dengan benar
f. Meyebutkan tempat dan manfaat fasilitas kesehatan

B. Garis besar materi


a. Pengertian ISPA
b. Penyebab ISPA
c. Tanda dan gejala ISPA

87
d. Pencegahan ISPA
e. Komplikasi ISPA
f. Penatalaksanaan ISPA
g. Penggunaan fasilitas kesehatan

C. Metode Belajar
1. Metode ceramah

D. Alat Bantu/Media
a. Materi tentang ISPA
Leaflet

A. Proses Kegiatan Penyuluhan

No KEGIATAN RESPON MASYARAKAT WAKTU


.

88
1. Pendahuluan :
a. Menyampaikan a. Membalas salam,
salam, b. Mendengarkan, 5 menit
b. Menjelaskan tujuan, c. Memberikan respon.
c. Kontrak waktu.

2. Penjelasan Materi :
a. Pengertian ISPA
b. Penyebab ISPA
c. Tanda dan gejala Mendengarkan dan
5 menit
ISPA memperhatikan
d. Pencegahan ISPA penjelasan
e. Komplikasi ISPA
f. Penatalaksanaan
ISPA
g. Menggunakan
fasilitas kesehatan

3. Penutup
a. Tanya jawab, a. Menanyakan hal-hal
b. Menyimpulkan hasil yang belum jelas, 5 menit
penyuluhan b. Bersama-sama
c. Memberikan salam menyimpulkan hasil
penutup pertemuan,
c. Membalas salam.

B. Evaluasi Belajar

89
Lisan : Mengajukan pertanyaan lisan tentang : apa yang dimaksud dengan
ISPA, apa penyebab dari ISPA, apa saja tanda dan gejala ISPA,
bagaimana cara pencegahan ISPA, apa saja komplikasi ISPA, bagaimana
cara penatalaksanaan ISPA, apa saja tempat dan manfaat fasilitas
kesehatan.

Tumbang Kajamei, 6 Juni 2015

Penyuluh

ADI PRANATA, A.Md.Kep


NIP. 19901030 201402 1 002

MATERI PENYULUHAN
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas)

90
A. Pengertian ISPA

ISPA adalah infeksi saluran pernapasan atas, dimana kuman penyakit


berhasil menyerang bagian dari alat pernafasan bagian atas mulai dari
hidung sampai tenggorokan.

B. Penyebab
Penyebab dari ISPA adalah Virus

C. Tanda Dan Gejala


1. Ispa Ringan
Tanda dan Gejala Ispa Ringan adalah :

a. Batuk serak ( suara parau )


b. Pilek
c. Demam
2. Ispa Sedang
Tanda dan gejala Ispa sedang adalah :

a. Pernafasan lebih dari 50 kali / menit


b. Timbul bercak – bercak seperti campak
c. Telinga sakit atau mengeluarkan nanah
d. Ispa Berat
3. Tanda dan Gejala Ispa Berat
Dijumpai tanda dan gejala Ispa ringan dan sedang adalah :
a. Sela iga tertarik ke dalam
b. Tidak bisa minum
c. Bibir atau kulit membiru
d. Lubang hidung kembang kempis pada saat bernafas
e. Kesadaran menurun
D. Pencegahan
1. Menjaga lingkungan rumah agar tetap bersih

91
2. Aliran udara dalam rumah harus cukup
3. Asap tidak boleh berkumpul dalam rumah
4. Makan – makanan yang bergizi
5. Perbanyak makan buah – buahan yang mengandung Vitamin C
(jambu, jeruk, pisang dll ).
6. Jika terkana gejala ISPA diharapkan memakai masker
7. Imunisasi Lengkap
E. Komplikasi
1. Pnemonia ( radang paru ) dengan gejala sesak yang dikaitkan dengan
gejala influenza yang lebih berat dan lama.
2. Bronkhiolitis dengan gejala sesak dan napas berbunyi ngik-ngik.
3. Laringitis ( radang pada daerah pita suara ) dengan gejala sesak saat
menarik napas dan batuk menggonggong.
F. Penatalaksanaan
1. Minum air hangat di perbanyak.
2. Kecap manis atau madu di campur dengan jeruk nipis
3. Jika demam minum obat paracetamol
G. Menggunakan Fasilitas Kesehatan
1. Tempat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan : Puskesmas,
Rumah Sakit, Puskesmas Pembantu, dan Dokter Praktek.
2. Manfaat fasilitas kesehatan : memeriksakan kesehatan, mendapatkan
perawatan dan pengobatan tentang ISPA.

92
Lampiran 4. Satuan Acara Penyuluhan Penyakit Hipertensi.

93
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SATPEL)

Hari/Tanggal : 8 Juni 2015

Waktu : 15 Menit

Pokok bahasan : HIPERTENSI

Sasaran : Keluarga yang memiliki riwayat penyakit hipertensi

Tempat : Rumah keluarga klien

Penyuluh : Adi Pranata, A.Md.Kep

A. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang Hipertensi selama 15 menit
diharapkan keluarga mengetahui dan memahami tentang Hipertensi.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang Hipertensi selama 15 menit
diharapkan keluarga mampu :
a. Menjelaskan pengertiansi Hipertensi dengan baik
b. Menjelaskan jenis Hipertensi dengan baik
c. Menjelaskan penyebab Hipertensi dengan baik
d. Menjelaskan tanda dan gejala Hipertensi dengan baik
e. Menjelaskan komplikasi Hipertensi dengan baik
f. Menjelaskan pengobatan Hipertensi dengan baik
g. Meyebutkan cara pencegahan Hipertensi dengan benar
h. Meyebutkan makanan yang dianjurkan dan dihindari dengan baik.
i. Meyebutkan pengobatan tradisional dengan baik
B. Garis besar materi
a. Pengertian Hipertensi
b. Jenis Hipertensi

94
c. Penyebab Hipertensi
d. Tanda dan gejala Hipertensi
e. Komplikasi Hipertensi
f. Penatalaksanaan Hipertensi
g. Pencegahan Hipertensi
h. Makanan yang dianjurkan dan dihindari
i. Pengobatan tradisional untuk Hipertensi

C. Metode Belajar

Metode ceramah

D. Alat Bantu/Media
1. SAP Hipertensi
2. Leaflet

E. Proses Kegiatan Penyuluhan

No. KEGIATAN RESPON WAKTU

95
MASYARAKAT

1. Pendahuluan :
d. Menyampaikan salam, d. Membalas salam,
e. Menjelaskan tujuan, e. Mendengarkan, 2 menit
f. Kontrak waktu. f. Memberikan
respon.

2. Penjelasan Materi :
h. Pengertian Hipertensi
i. Jenis Hipertensi
j. Penyebab Hipertensi Mendengarkan dan
10 menit
k. Tanda dan gejala Hipertensi memperhatikan
l. Komplikasi Hipertensi penjelasan
m. Penatalaksanaan Hipertensi
n. Makanan yang dianjurkan dan
dihindari
o. Pengobatan tradisional

3. Penutup
d. Tanya jawab, d. Menanyakan
e. Menyimpulkan hasil hal-hal yang 3 menit
penyuluhan belum jelas,
f. Memberikan salam penutup e. Bersama-sama
menyimpulkan
hasil pertemuan,
f. Membalas
salam.

F. Evaluasi Belajar

96
Lisan : Mengajukan pertanyaan lisan tentang : apa yang dimaksud dengan
Hipertensi, jenis-jenis Hipertensi, apa penyebab dari Hipertensi, apa
saja tanda dan gejala Hipertensi, bagaimana cara pencegahan
Hipertensi, apa saja komplikasi Hipertensi, bagaimana cara
penatalaksanaan Hipertensi, apa saja makanan yang dianjurkan dan
dihindari dan bagaimana membuat pengobatan tradisional penyakit
Hipertensi.

Tumbang Kajamei, 8 Juni 2015

Penyuluh

ADI PRANATA, A.Md.Kep


NIP. 19901030 201402 1 002

MATERI PENYULUHAN HIPERTENSI

97
A. Pengertian Hipertensi

Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan

tekanan darah > 90 mmHg. Jika tekanan darah anda adalah 120/80

MmHg maka sistoliknya 120 Mmhg dan diastoliknya 80 MmHg.

B. Jenis Hipertensi

1. Hipertensi Ringan

Jika tekanan darah 140-150/90-99 mmHg.

2. Hipertensi Sedang

Jika tekanan darah 160-179/100-119 mmHg

3. Hipertensi Berat

Jika tekanan darah 180-209/110-119 mmHg

C. Penyebab

1. Stress

2. Merokok

3. Obesitas (kegemukan)

4. Alkohol

5. Faktor keturunan

6. Faktor lingkungan : bising dan gaduh

D. Tanda dan Gejala

1. Sakit kepala

98
2. Pusing

3. Mata berkunang-kunang

4. Kesemutan

5. Rasa berat di tengkuk

E. Komplikasi

1. Penyakit Jantung : Gagal Jantung

2. Penyakit Ginjal : Gagal Ginjal

3. Serangan Stroke

F. Pengobatan

Pengobatan dini pada hipertensi sangatlah penting untuk mencegah

komplikasi.

1. Pengobatan Farmakologis

Adalah pengobatan atas izin dokter.

2. Pengobatan Non Farmakologis

Adalah tanpa obat antara lain sebagai berikut :

a. Mengurangi asupan garam dan lemak

b. Mengurangi asupan alkohol

c. Berhenti merokok

d. Menurunkan berat badan bagi yang kegemukan.

e. Olah raga teratur seperti jogging, jalan cepat, bersepeda, dan

berenang

f. Menghindari ketegangan

g. Istirahat

99
h. Hidup tenang

G. Pencegahan

1. Kontrol teratur

2. Minum obat teratur

3. Diet : lemah garam dan lemak

H. Makanan yang dianjurkan

1. Sayur hijau

2. Buah-buahan

3. Ikan laut

4. Telor boleh dikunsumsi maksimal 2 butir dalam seminggu

5. Daging ayam ( jangan dengan kulitnya karena mengandung banyak

lemak)

I. Makanan yang dihindari

1. Makanan yang diawaetkan : Chicken Nugets, mie, minuman kaleng dll

2. Daging-daging warna merah segar seperti hati ayam, sosis sapi,

daging sapi, dan daging kambing

J. Pengobatan tradisional untuk Hipertensi

1. Buah Ketimun

2. Buah Belimbing

3. Daun seledri

Cara membuat obat tradisional dari buah ketimun dan buah belimbing :

1. ½ kg buah ketimun/ buah belimbing cuci hingga bersih

100
2. Kupas kulit kemudian diparut

3. Saring airnya dengan menggunakan kain atau penyaring.

4. Setelah disaring kemudian diminum

5. Lakukan setiap hari

101
102

Anda mungkin juga menyukai